• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

114

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI

A.A. Istri Yudhi Pramawati, Ida Ayu Made Wedasuwari, Ni Wayan Eka Mitariani

Universitas Mahasaraswati Denpasar

agunkprama@gmail.com Ringkasan Eksekutive

Industri Kue dan Roti yang dilibatkan dalam IbM ini adalah usaha kue Noval dan usaha kue Agung. Dua kelompok usaha ini memiliki kendala dari segi varian kue, pemasaran, serta pembukuannya sehingga dari permasalahan tersebut diberikan solusi untuk mengikuti pelatihan pembuatan kue dan roti, pemasaran melalui media online dan pembukuan. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dan praktek menggunakan metode pedagogik (pendidikan orang dewasa) dan pemberian materi diberikan dengan metode ceramah dan memberikan praktek langsung. Dari hasil pelaksanaan pelatihan kue yang di hasilkan kedua usaha kue tersebut sudah mulai bervariasi dari yang awalny bisa membuat bolu kini sudah bertambah 3 jenis variasi lagi yang dibuat, seperti lapis surabaya, bolu gulung, kue karamel. Dari segi pemasaran juga sudah mulai menggunakan media online dan mulai menulis pembukuan, yang tertera jelas pemasukan dan pengeluarannya. Selain itu berdasarkan penyebaran kuesioner diketahui bahwa konsumen memiliki respon yang positif terhadap usaha roti dan kue mitra, baik dari segi kualitas produk roti kue yang dijual, pemasaran maupun harga yang ditawarkan. Selain itu, mitra juga memiliki respon yang positif terhadap program dan kegiatan yang dilakukan.

Kata kunci : Kemampuan Kewirausahaan, Industri Rumah Tangga Executive Summary

The Cake and Bread Industry involved in this community service program are the Noval Cake and the Agung Cake Industries. These two business groups have constraints in terms of cookie variants, marketing management, and financial recording. From these problems, they are given solutions in the form of training for cake and bread baking, marketing through online media and financial recording or bookkeeping. Methods of conducting this program are training and practice activities using pedagogical methods (adult education) and the materials are given by lecturing methods followed by direct practice. The results showed that the both industries have varied their cake productions. They could create other three new varieties, such as Lapis Surabaya, rolls, and caramel, instead of traditional pastry. In terms of marketing management, they have also begun to employ online media to promote their products and take order from the consumers. They also began to write bookeeping which clearly shows income and expenditure. In addition, the result of questionnaires showed that the costumers had positive responses toward the quality of the products (the cake and the bread), the marketing management, and the prices offered. Furthermore, the both industries involved in this program also showed positive responses toward the programs and activities undertaken.

Keywords: Entrepreneurship capability, home industry ANALISIS SITUASI

Bisnis kue merupakan bisnis yang menjanjikan dan tidak akan pernah mati karena produk camilan ini banyak

dibutuhkan oleh masyarakat, bukan hanya sekedar untuk memenuhi hidangan makanan, namun digunakan sebagai hidangan pada acara-acara tertentu atau

(2)

115 sebagai pelengkap teh dan kopi. Dalam IbM ini dua kelompok usaha kue dan roti yang memiliki kendala dari segi penciptaan kreasi kue dan roti, pemasaran dan manajemen kewirausahaan adalah usaha kue Noval dan usaha kue Agung. Dari segi kreasi roti dan kue, kedua kelompok usaha ini memang belum memiliki varian kue dan roti andalan yang mampu menjadi ciri atau trademark bagi usaha mereka. Faktor varian roti dan kue yang dijual kemudian mempengaruhi pemasaran. Dari segi pemasaran, kedua usaha kue ini hanya memproduksi kue dalam jumlah yang kecil dalam tiap harinya. Dilihat dari segi manajemen, dua kelompok usaha ini belum memiliki manajemen usaha yang pasti. Hal ini disebabkan oleh tidak terprincinya pengeluaran dan pemasukan dalam usaha kue tersebut. Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa kedua usaha kue tersebut sebenarnya mampu untuk dikembangkan sehingga menjadi usaha kue dan roti yang besar dengan variasi kue yang lebih banyak, manajemen dan pemasaran yang baik.

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Permasalahan yang dihadapi kedua kelompok usaha tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut, untuk kemudian ditemukan solusi yang dapat ditawarkan. a. Rendahnya pengetahuan tentang

prinsip-prinsip pembuatan kue dan roti mengakibatkan usaha tersebut kalah saing dengan usaha lain yang telah berkembang.

b. Kemampuan pemasaran yang

jangkauannya masih rendah sehingga hanya mampu menjangkau toko-toko yang letaknya dekat dengan tempat kelompok usaha tersebut.

c. Pengelolaan modal dan omset yang kurang baik sehingga berpengaruh terhadap kelancaran usaha dan pengembangan usaha.

Dari uraian permasalahan yg dihadapi mitra diatas, diatas maka solusi ditawarkan adalah sebagai berikut.

1) Training prinsip pembuatan kue dan roti. Melalui kegiatan ini diberikan ceramah serta pelatihan, di mana kedua kelompok usaha dapat mempraktekkan langsung pembuatan roti dan kue yang diberikan oleh seorang trainer sehingga nantinya produksi kue yang dibuat akan lebih bervariasi.

2) Pengembangan keahlian. Melalui kegiatan ini, kelompok usaha mitra diberikan kesempatan untuk menggali potensi yang dimilikinya dalam usaha pembuatan kue dan roti yang tentu saja masih didampingi oleh trainer. Tujuan kegiatan ini adalah kelompok usaha mampu mengembangkan keahlian yang dimilikinya.

3) Pembuatan media pemasaran online melalui website. Solusi ini diberikan karena pemasaran dari kelompok usaha minim, sehingga membutuhkan upaya yang jitu untuk meningkatkan pemasaran produksi.

4) Perancangan pembukuan pengelolaan modal dan omset serta diberikan pelatihan manajemen usaha mikro. Melalui kegiatan ini, kelompok usaha dibantu merancang pembukuan usahanya dan pemasaran produk oleh ahli atau pengusaha yang telah berpengalaman.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat ini bertempat di dua kelompok usaha roti dan kue rumahan; Usaha Kue dan Roti Nouval dan Usaha Kue Agung, di mana

(3)

116 kegiatan persiapan, koordinasi, pelatihan, praktek sampai ke pendampingan dilaksanakan dari awal Maret sampai dengan November 2016. Pelaksana kegiatan ini adalah Dosen Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar yang berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM)

Unmas Denpasar dan biaya

penyelenggaraan kegiatan ini berasal dari Dikti. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dan praktek menggunakan metode pedagogik (pendidikan orang dewasa) dan pemberian materi diberikan dengan metode ceramah dan memberikan praktek langsung.

HASIL YANG DICAPAI

Kegiatan yang dilakukan dalam program ini meliputi program peningkatan keahlian melalui training produksi roti dan kue oleh tenaga ahli yang berasal dari tempat pelatihan roti dan Kue Toko Brownies, pelatihan online marketing, oleh tim pengabdi serta pelatihan menegemen keuangan usaha mikro yang juga dilakukan oleh tim pengabdi.

1. Training Produksi Kue dan Roti Adapun hasil yang telah dicapai melalui training ini yaitu peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh mitra dalam penciptaan kreasi kue dan roti. Hal ini dapat dilihat dari terciptanya berbagai jenis varian roti dan kue baru yang dijual serta kualitas produksi yang meningkat. Kedua mitra yang pada mulanya berfokus pada kue bolu dan brownies kini mampu meningkatkan varian kue mereka dengan biaya produksi lebih rendah namun kualitas lebih tinggi. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah luaran yg berbentuk modul prinsip-prinsip produksi kue dan roti.

2. Training media pemasaran melalui media online

Training media pemasaran online ini menghasilkan pemasaran melalui media facebook, blog dan wix (Toko Kue Noval dan Agung Kue dan Roti). Training ini meningkatkan jangkauan pemasaran mitra yang secara langsung juga meningkatkan omset mitra. Pada training ini, mitra telah diperkenalkan mendesain stiker merk dagang yang ditempel disetiap kemasan produk yang dijual. Sehingga secara tidak langsug merupakan media promosi. 3. Perancangan Pembukuan

Hasil dari pelatihan perancangan pembukuan ini adalah adanya managemen usaha yang lebih tertata rapi pada mitra. Kedua mitra yang pada awalnya tidak pernah melakukan pencatatan pembukuan,

yaitu penghitungan modal dan

penghasilan, kini sudah mengenal system pembukuan, dimana mereka sudah mengenal pencatatan modal awal yang digunakan serta jumlah penjualan yang telah berhasil mereka dapatkan sehingga sudah dapat terlihat jelas jumlah keuntungan atau kerugian yang mereka dapatkan. Disini, mitra juga dibekali dengan pengetahuan akan pentingnya penggunaan nota penjualan, sehingga sekarang mitra sudah melakukan pencatatan atas setiap transaksi yang mereka lakukan.

Hasil kegiatan ini dievaluasi dengan prosedur penilaian yang terukur. Evaluasi yang dilakukan adalah melalui kuisioner kepuasan konsumen yang disebarkan ke konsumen dimasing-masing mitra. Penilaian melalui kuisioner ini menggambarkan kondisi industri mitra setelah dilakukan penerapan program. Selain itu, untuk mengetahui manfaat kegiatan bagi mitra, juga disebarkan kuisioner kepada mitra yang kemudian

(4)

117

menggambarkan respon mitra terhadap program kegiatan yang dilakukan.

Tabel 1. Skor Kepuasan konsumen terhadap Usaha Kue dan Roti Mitra

NO SS S R TS STS TOTAL 1 28 14 - - - 42 2 23 18 - - - 41 3 25 17 - - - 42 4 7 32 - - - 39 5 22 17 - - - 39 6 17 24 - - - 41 7 25 16 - - - 41 8 30 14 - - - 44 9 13 28 - - - 41 10 28 14 - - - 42 TOTAL 218 194 - - - 412 PROSENTASE 52,91% 47,09% 0% 0% 0% 100%

Dari hasil kuesioner diketahui bahwa konsumen memiliki respon yang positif terhadap usaha roti dan kue mitra, baik dari segi kualitas produk roti kue yang dijual, pemasaran maupun harga yang ditawarkan. Selain itu, mitra juga memiliki respon yang positif terhadap program dan kegiatan yang dilakukan. Hal ini juga nampak secara langsung pada pengamatan langsung yang dilakukan pada saat kegiatan.

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu berupa varian kue baru

oleh kedua rumah produksi, pembukuan keuangan, pemasaran melalui media online blog, kemasan produk berupa sticker dan box. Untuk meningkatkan omset rumah industri, dan menjamin kelangsungan industry, diperlukan adanya manajemen industri yang baik, baik dr segi pemasaran, pengelolalan keuangan, serta pengemasan produk. Berikut merupakan ringkasan dari luaran yang dihasilkan:

Tabel 2. Ringkasan Luaran yang Dihasilkan

Setelah dilakukan pelatihan, mitra mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang produksi kue dan roti serta menegemen pemasaran dan pengelolaan

keuangan. Berikut merupakan hasil pelaksanaan kegiatan serta manfaatnya terhadap mitra.

No Jenis Luaran Ada Keterangan

1 Varian kue √ Kualitas baik

2 Pembukuan Keuangan √ Sudah digunakan

3 Media pemasaran online √ Sudah digunakan

4 Sticker dan box kemasan √ Sudah digunakan

5 Alat penunjang pemasaran online

(5)

118

Tabel 3. Manfaat Kegiatan IbM Industri Rumah Tangga Kue dan Roti tahun 2016

HASIL KEGIATAN DAMPAK/MANFAAT KEGIATAN

VARIAN ROTI DAN KUE, hasil dari peningkatan keahlian yg dimiliki ole mitra

Dengan peningkatan keahlian yang dimiliki mitra, mitra dapat menambah varian produk kue yang dijual, sehingga mampu meningkatkan daya jual. Selain itu, mitra juga mampu menghasilkan produk kue dan roti dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya sehingga daya saing dipasaran semakin meningkat pula.

Media Penjualan online berupa blog dan sosial media

Kemampuan melakukan penjualan online melalui media sosial, mampu memperluas jangkauan pasar. Tidak lagi hanya merambah toko ataupun pasar terdekat saja, namun semakin meluas hingga konsumen dengan lokasi jauh dari rumah produksi. Melalui pemasaran online, calon konsumen juga dapat melihat langsung berbagai varian yang dijual oleh mitra.

Pembukuan Keuangan yang dicatat sendiri oleh mitra.

Dengan melakukan pencatatan modal, pengeluaran dan pemasukan, mitra memiliki managemen keuangan yang lebih teratur, dimana lebih dapat menghitung keuntungan serta modal awal yang digunakan,. Hal ini sangat penting dalam menunjang keberlangusngan usaha.

Stiker dan box kemasan Dengan menggunakan stiker logo dan box

kemasan yang memuat nama produsen dan info pemesanan, dapat secara langusng menjadi media pemasaran.

Alat penunjang (gadget) untuk melakukan penjualan online

Gadget yang berupa tablet membantu mitra melakukan pemasaran online dimana saja dan kapan saja.

(6)

119

SIMPULAN

Dari pelaksanaan program IbM Industri Kue dan Roti yang terdiri dua Mitra yaitu; Usaha Kue dan Roti Nouval dan Usaha Kue dan Roti Agung telah dilaksanakan dapat disim[ulkan bahwa pelaksanaan pelatihan peningkatan kemampuan pembuatan kue dan roti, perancangan pembukuan dan managemen usaha mikro, serta pengenalan media penjualan online telah berdampak positif ke dua mitra, sehingga kini kedua mitra tersebut sudah memiliki media pemasaran secara online, penambahan 3 varian kue untuk dijual serta memiliki pembukuan keuangan yang jelas.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami selaku penulis artikel yang berjudul IbM Industri Kue dan Roti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada LPPM Universitas

Mahasaraswati Denpasar yang

membimbing dan memberimasukan

selama pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terimakasih kami juga ditujukan kepada Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan tinggi atas pendanaan yang diberikan kepada program kami sehingga program kami dapat berjalan dengan baik. Besar harapan saya agar hasil pengabdian kami ini dapat berguna bagi masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

Bali Island Map. (2011). Map Pulau Bali. Bali Citra Satelit. www.googlemap. com

Diakses tanggal 16 Maret 2014. Buchari, Al,a. (2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Jakarta: Alfabeta.

Haryono, Jusup Al. (2010). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta. Magdalena, Merry. (2015). 10 Strategi

marketing online Ala

Bukalapak. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Gambar

Tabel 1. Skor Kepuasan konsumen terhadap Usaha Kue dan Roti Mitra
Tabel 3. Manfaat Kegiatan IbM Industri Rumah Tangga Kue dan Roti tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Pola perubahan suhu perairan pada kolam budidaya perikanan penting diketahui, karena suhu akan mempengaruhi proses biologi dan kimiawi yang selanjutnya akan mempengaruhi

merupakan teknik sampling yang dikontruksikan dari metode sampling acak sederhana yang melalui beberapa tahapan pengambilan sampel secara acak. Analisis statistik

Kelompok tikus yang diberi vitamin E dan pakan lemak tinggi (P3) memiliki kadar MDA plasma lebih rendah daripada kadar MDA plasma tikus kelompok yang diberi kecambah kacang hijau

Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan penghubung antara pelanggan dan perusahaan memuat berbagai persyaratan standar yang dapat membantu organisasi untuk

Konsep dalam proses penularan penyakit kusta di wilayah kerja UPT Puskesmas Pragaan ini tidak fokus pada penularan dalam rumah tapi memungkin penularannya pada

K alau dihubungkan dengan kadar pati yang merupakan makanan utama kumbang bubuk Dinoderus minutus , maka kandungan pati pada rotan davone ini cukup tinggi yaitu

Teamwork Peserta memahami arti pentingnya teamwork dan mengetahui aspek aspek kualitas kerjasama..

 Perbaikan kualitas bangunan rumah tinggal.  Penyediaan dan peningkatan jalan lingkungan dan drainase..  Peningkatan pelayanan persampahan dan air limbah.  Pengendalian