LAPORAN KASUS 1
LAPORAN KASUS 1
CHRONIC KIDNEY DISEASE
CHRONIC KIDNEY DISEASE
Oleh : Oleh :
Maulida Ayu Noriza Maulida Ayu Noriza FAA 11 1!
FAA 11 1! Pe"#i"#i$% : Pe"#i"#i$% :
dr& Su'o(o Mar)udi *idodo+ S(&RM dr& Su'o(o Mar)udi *idodo+ S(&RM dr& ,a%or Si#ara$i
dr& ,a%or Si#ara$i
F
Fa-ul'a) Kedo-'era$ Ua-ul'a) Kedo-'era$ U$i.er)i'a) Pala$%-a Raya$i.er)i'a) Pala$%-a Raya RSUD dr& Dori) Syl.a$u) Pala$%-a Raya
RSUD dr& Dori) Syl.a$u) Pala$%-a Raya
/a%ia$ Il"u Reha#ili'a)i Medi- da$ E"er%e$0y /a%ia$ Il"u Reha#ili'a)i Medi- da$ E"er%e$0y Medi0i$e
Medi0i$e 12
Pendahuluan
Pendahuluan
•
•
Chronic Kidney Disease
Chronic Kidney Disease
(CKD) adalah
(CKD) adalah
kasus penurunan fungsi ginjal yang
kasus penurunan fungsi ginjal yang
terjadi secara
terjadi secara
akut (k
akut (k
ambuhan) maupun
ambuhan) maupun
kronis (menahun). Penyakit ginjal
kronis (menahun). Penyakit ginjal
kronik
kronik
(Chronic Kidney Disease) terjadi apabila
(Chronic Kidney Disease) terjadi apabila
k
k
edua ginjal sudah tidak
edua ginjal sudah tidak
mampu
mampu
mempertahankan lingkungan dalam yang
mempertahankan lingkungan dalam yang
cocok untuk kelangsungan hidup.
cocok untuk kelangsungan hidup.
Kerusakan pada kedua ginjal bersifat
Kerusakan pada kedua ginjal bersifat
ireversibel.
Pendahuluan
•
Saat ini jumlah CKD sudah
bertambah banyak dari tahun ke
tahun. umlah kejadian CKD di dunia
tahun !""# terutama di $merika
rata%rata prevalensinya &"%&' atau
sekitar ! juta orang penderita CKD.
Sedangkan* di +ndonesia tahun !""#
prevalensinya &!* atau &, juta
•
Penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan
timbulnya berbagai manifestasi yang komplek*
diantaranya* penumpukan cairan* edema paru*
edema perifer* kelebihan toksik uremik*
gangguan keseimbangan biokimia (hiperkalemia*
hiponatremi* asidosis metabolik)* gangguan
keseimbangan kalsium dan fosfat lama
kelamaan mengakibatkan demineralisasi tulang
neuropati perifer* pruritus* pernafasan dangkal*
anoreksia* mual dan muntah* kelemahan dan
keletihan. Sehingga bila pasien tidak ditangani
secara cepat dan tepat maka akan berpengaruh
terhadap kondisi pasien yang akan menjadi lebih
buruk.
aporan Kasus
•
Pri"ary Sur.ey
/y. /* perempuan
•
3i'al )i%$:
0ekanan Darah 1 &2"3&"" mm4g
/adi
1 ,,53menit
Pernapasan
1 !,53menit
•
Air4ay : tidak ada tanda sumbatan jalan napas.
•/rea'hi$% :
Spontan* !, kali3menit dengan jenis
pernapasan torakoabdominal* pergerakan thoraks
simetris dan tidak ditemukan ketinggalan gerak
pada salah satu thoraks.
•
Cir0ula'io$
: ,D &2"3&"" mm4g.
Nadi ,,
kali3menit* reguler* isi cukup* kuat angkat.
CR,
8
! detik.
•
Di))a#ili'y:
9CS & (:ye * ;otorik 6* <erbal )*
kompos mentis* pupil isokor =3= dengan
diameter 'mm3'mm.
•
E.alua)i "a)alah :
Kasus ini merupakan kasus
yang termasuk dalam
priority sign
yaitu sesak
pada pasien CKD on 4D. Pasien pada kasus ini
diberi label pe-arnaan triase dengan -arna
-u$i$%
+dentitas Pasien
•/ama
1 /y. /
•
>sia
1 ? tahun
•
$gama
1 Kristen Katolik
•Pekerjaan 1 S-asta
$namnesa
• $utoanamnesis dengan penderita pada tanggal & @ktober
!"& pukul !!.?, A+B.
• Keluha$ U'a"a : Sesak
• Ri4aya' Pe$ya-i' Se-ara$% :
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak & hari S;S* sesak memberat sejak sore pukul &,."" A+B. Sesak muncul perlahan dan semakin lama semakin sesak. Sesak tidak pengaruhi oleh cuaca* lebih nyaman jika posisi setengah duduk. /yeri dada disangkal.
;ual (=)* muntah (=) & kali hari ini* muntah makanan
bercampur lendir. B$K (=) sedikit%sedikit* -arna kuning* !%' kali3hari* kurang dari setengah gelas.
Selain itu pasien mengeluh badan terasa lemas.
Pasien merupakan pasien CKD on 4D* jad-al 4D setiap umat* & kali seminggu.
Pemeriksaan isik
Keadaa$ U"u"
1 0ampak sakit sedang
•
Kesadaran 1 Compos ;entis
•
9CS 1 :ye (?)* ;otorik (6)* <erbal ().
,a$da .i'al
1
•
0ensi 1 &2"3&"" mm4g
•
/adi
1 ,,53menit* reguler* isi cukup*
kuat angkat
•
Suhu 1 '6*,EC* aksila
Ke(ala
1 /ormocephal. Palpebra tidak
edema* konjungtiva anemis =3=*
sklera tidak ikterik.
Leher
1 0rakea di tengah* pembesaran
K9B (%)* peningkatan <P (%).
,hora-)
1 Paru• +nspeksi 1 Simetris* tidak ada ketinggalan gerak*
frekuensi napas !, kali3menit* teratur* jenis pernapasan torakoabdominal.
• Palpasi 1 remitus =3= normal
• Perkusi 1 Sonor =3= pada kedua lapang paru • $uskultasi 1 Suara napas vesikuler pada kedua
lapang paru* ronki (=3=)* -heeFing (%3%). antung
• +nspeksi 1 +ctus cordis tidak terlihat
• Palpasi 1 0eraba pada S+C < midklavikula sinistra
• $uskultasi 1 rekuensi jantung ,, kali3menit* reguler*
•
A#do"e$
1 Cembung* distensi (%)*
bising usus (=) normal* timpani*
shifting dullness (=)* nyeri tekan (=)
pada regio epigastrik* hepar dan lien
sulit dinilai.
•
E-)'re"i'a)1 $kral hangat* C0 8 !
detik* pitting edema kedua tungkai
=3=.
Pemeriksaan Penunjang
•
4asil laboratorium pada tanggal &
@ktober !"& 1
•ABC
1 *"3u
•BC 1 !*6"3u
•49B1
!+1
g3d
•P0 1 !#"3u
•9DS1 2? mg3d
•>reum1
1!
mg3d
•Kreatinin
1
5+56
mg3d
,a'ala-)a$a
• @! nasal kanul !%' pm • Pasang <enGon
• +njeksi urosemid e5tra di +9D !
$mpul* selanjutnya ' 5 !" mg (+<) • +njeksi anitidine ! 5 " mg (+<) • +njeksi @ndansentron ! 5 ? mg (+<) • P.@ 1
• $spilet ' 5 & tab • CaC@' ' 5 & tab
• <alsartan & 5 ," mg (&%"%") • $mlodipine & 5 mg ("%"%&) • Pro 0ransfusi PC ! kolf
• @bservasi keadaan umum dan
vital sign
• Balance cairan
•
Dia%$o)i) Ker7a
Dyspnea e.c Susp.
:dema Paru = CKD
on 4D =
4ipertensi 9rade ++
= $nemia
•U)ula$
Cek elektrolit
oto thoraks
Pembahasan
•
9agal ginjal kronik atau penyakit
renal tahap akhir (:SD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif
dan
irreversible
dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit* menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah
9agal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak nefron ginjal. Sebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral. • +nfeksi* misalnya Pielonefritis kronik.
• Penyakit peradangan* misalnya 9lomerulonefritis.
• Penyakit vaskuler hipertensif* misalnya /efrosklerosis benigna* nefrosklerosis maligna* stenosis arteri renalis. • 9angguan jaringan penyambung* seperti lupus
eritematosus sistemik (S:)* poli arteritis nodosa* sklerosis sistemik progresif.
• 9angguan kongenital dan herediter* misalnya Penyakit ginjal polikistik* asidosis tubuler ginjal.
• Penyakit metabolik* seperti D;* gout* hiperparatiroidisme* amiloidosis.
• /efropati toksik* misalnya Penyalahgunaan analgetik* nefropati timbale.
PatoIsiologi
• Pada -aktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron
diduga utuh sedangkan yang lain rusak /efron%nefron
yang utuh hipertroI dan memproduksi volume Iltrasi yang meningkat disertai reabsorpsi -alaupun dalam keadaan penurunan 9 Beban bahan yang harus
dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa
direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa.
• ungsi renal menurun* produk akhir metabolisme protein tertimbun dalam darah. 0erjadi uremia dan
mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah* akan semakin berat.
etensi Cairan dan >reum
•
9injal juga tidak mampu untuk
mengkonsentrasi atau
mengencerkan urin secara normal
pada penyakit ginjal tahap akhir*
respon ginjal yang sesuai terhadap
perubahan masukan cairan dan
$nemia
•
Sebagai akibat dari produksi
eritropoetin yang tidak adekuat*
memendeknya usia sel darah merah*
deIsiensi nutrisi dan kecenderungan
untuk mengalami perdarahan akibat
status uremik pasien* terutama dari
saluran gastrointestinal. Pada gagal
ginjal* produksi eritropoetin menurun
dan anemia berat terjadi* disertai
Komplikasi
4iperkalemia akibat penurunana ekskresi* asidosis metabolic* katabolisme dan masukan diet berlebih.
Perikarditis* efusi pericardial* dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah uremik dan dialysis yang tidak adekuat
4ipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi system rennin%angiotensin%aldosteron
$nemia akibat penurunan eritropoetin* penurunan rentang usia sel darah merah* perdarahan gastrointestinal akibat iritasi toksin dna kehilangan drah selama hemodialisa
Penyakit tulang serta kalsiIkasi metastatik akibat retensi fosfat* kadar kalsium serum yang rendah dan metabolisme vitamin D abnormal. $sidosis metabolic
@steodistropi ginjal Sepsis
neuropati perifer hiperuremia
0erapi Konservatif
0ujuan terapi konservatif 1
•
;encegah memburuknya fungsi ginjal
secara profresi.
•
;eringankan keluhan%keluhan akibat
akumulasi toksi asotemia.
•
;empertahankan dan memperbaiki
metabolisme secara optimal.
•
;emelihara keseimbangan cairan dan
0erapi Simptomatik
Sesuai kondisi pasien 1
•
Preparat besi
•
0ransfusi darah
•$nti hipertensi
eferensi
•
;ahesa* achmadi D. Penyakit ginjal kronis.
Bandung1 akultas Kedokteran >niversitas
PadjajaranJ !"&".
•
K >niversitas 4asanuddin. ;edical mini
notes internaJ !"&.
•
Setiono A. 9agal ginjal kronik. ;akassar1
akultas Kedokteran >niversitas
4asanuddinJ !"&'.
•