• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah servisitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah servisitis"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TUTORIAL MAKALAH TUTORIAL CASE 10 - SERVISITIS CASE 10 - SERVISITIS TUTORIAL C1 TUTORIAL C1 dr. Hidayat, SpPK  dr. Hidayat, SpPK  Disusun oleh : Disusun oleh : Allya

Allya Inayatul Inayatul R. R. 13102110031310211003 Siti

Siti Maysaroh Maysaroh 13102110181310211018 Riduan

Riduan Rijky Rijky 13102110331310211033 Namiroh

Namiroh Dima Dima Ash Ash Sholihat Sholihat 13102110541310211054 Ega

Ega Meilyta Meilyta Andriani Andriani Putri Putri 13102111051310211105 Amri

Amri Muzzamil Muzzamil 13102111231310211123 Ayu

Ayu Wulandari Wulandari 13102111461310211146 Aletha

Aletha Ayu Ayu 13102111401310211140 Annisa

Annisa Rahma Rahma Chany Chany 13102111701310211170 Tarida

Tarida Putri Putri Rahmadani Rahmadani 13102111921310211192

FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jakarta Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jakarta

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb. Assalamu’alaikum wr. wb.

Salam sejahtera bagi kita semua. Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami berhasil menyelesaikan makalah tutorial ini meliputi Penyakit Menular dan karunia-Nya, kami berhasil menyelesaikan makalah tutorial ini meliputi Penyakit Menular seksual. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada dr. Hidayat, SpPK selaku tutor pada seksual. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada dr. Hidayat, SpPK selaku tutor pada tutorial kami, yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat tutorial kami, yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

diselesaikan.

Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari selama tutorial Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari selama tutorial  berlangsung.

 berlangsung. Makalah Makalah ini ini dibuat dibuat supaya supaya kita kita dapat dapat mengerti mengerti lebih lebih dalam dalam tentang tentang pembahasanpembahasan kasus kita di dalam tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi kita semua. Semoga makalah kasus kita di dalam tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi kita semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya.

ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, namun mudah- mudahan kita Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, namun mudah- mudahan kita semua dapat mengambil semua ajaran yang terdapat di dalamnya. Atas perhatiannya kami semua dapat mengambil semua ajaran yang terdapat di dalamnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

ucapkan terima kasih.

26 mei 2016 26 mei 2016

Penyusun Penyusun

(3)

KASUS KASUS

 Ny. M, 28 thn. Keluhan keputihan berwarna kekuningan

 Ny. M, 28 thn. Keluhan keputihan berwarna kekuningan yang tidak gatal sejak 1 bulan yang lalu,yang tidak gatal sejak 1 bulan yang lalu, dalam 2 minggu terakhir ini juga disertai dengan demam dan rasa nyeri di daerah panggul dalam 2 minggu terakhir ini juga disertai dengan demam dan rasa nyeri di daerah panggul  bawah. Ny.

 bawah. Ny. M sudah M sudah berusaha mengobati berusaha mengobati dengan sabun dengan sabun sirih namun sirih namun tidak ada tidak ada perbaikan. Ny. perbaikan. Ny. MM mengaku tidak pernah berganti pasangan dan tidak menggunakan kontrasepsi pada saat mengaku tidak pernah berganti pasangan dan tidak menggunakan kontrasepsi pada saat  berhubungan

 berhubungan seksual. seksual. Saat ini Saat ini Ny. M Ny. M mengaku mengaku sedang sedang hamil 4 hamil 4 bulan anbulan anak ak pertama. Suami pertama. Suami Ny.Ny. M bekerja sebagai sopir bis antar kota dan jarang pulang ke rumah.

M bekerja sebagai sopir bis antar kota dan jarang pulang ke rumah.

Riwayat menstruasi 30 hari, teratur, 5 hari Riwayat menstruasi 30 hari, teratur, 5 hari

Riwayat kontrasepsi : tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi Riwayat kontrasepsi : tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

1.

1. identifikasi masalah Ny. Midentifikasi masalah Ny. M 2.

2.  buatlah hipotesis dari keluhan-keluhan ny.M buatlah hipotesis dari keluhan-keluhan ny.M 3.

3.  pemeriksaan apa yang anda butuhkan untuk menunjang diagnosis anda pemeriksaan apa yang anda butuhkan untuk menunjang diagnosis anda

Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Fisik :

Tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N: 92 x/mnt, R : 20x/menit, T: 38,2 Tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N: 92 x/mnt, R : 20x/menit, T: 38,2

BB/TB : 53/155 BB/TB : 53/155

Leher : KGB tidak teraba membesar Leher : KGB tidak teraba membesar

Thorax : normal Thorax : normal Payudara : normal Payudara : normal Pemeriksaan abdomen : Pemeriksaan abdomen : Inspeksi

Inspeksi : : tidak tidak tampak tampak pembesaranpembesaran

Palpasi

Palpasi : : nyeri nyeri suprapubis suprapubis (+)(+)

Px Luar Px Luar

(4)

Pemeriksaan spekulum Pemeriksaan spekulum

Vulva

Vulva : : tidak tidak ada ada kelainankelainan

Vagina, portio : mukosa kemerahan dan tampak daerah erosive, fluor + putih kekuningan kental Vagina, portio : mukosa kemerahan dan tampak daerah erosive, fluor + putih kekuningan kental

Pemeriksaan bimanual Pemeriksaan bimanual

 Nyeri goyang portio(+), nyeri tekan adneksa (+)  Nyeri goyang portio(+), nyeri tekan adneksa (+)

USG :

USG : tidak ditemukan kelainan pada uterus dan adneksatidak ditemukan kelainan pada uterus dan adneksa

IVA test meragukan IVA test meragukan

Laboratorium Laboratorium Hb Hb : : 11 11 gr/dLgr/dL Leukosit Leukosit : : 17000/mm317000/mm3 Cervical/vaginal swab : Cervical/vaginal swab :

gram negative diplococcus, leukosit banyak gram negative diplococcus, leukosit banyak

kultur menunggu hasil kultur menunggu hasil

Clue cell (-) Clue cell (-)

KOH : pseudohifa (-) KOH : pseudohifa (-)

Hasil paps smear : tidak ditemukan kelainan Hasil paps smear : tidak ditemukan kelainan

1. jelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan 1. jelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan

2. buatlah diagnosis dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang 2. buatlah diagnosis dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Diagnosis : Servisitis Bakterialis et causa Neisseria Gonorrhoeae Diagnosis : Servisitis Bakterialis et causa Neisseria Gonorrhoeae

(5)

SIFILIS SIFILIS

Definisi Definisi

Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Treponema Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Treponema  pallidumyangmenyerang

 pallidumyangmenyerang manusia. manusia. Nama Nama lain lain dari dari sifilis sifilis penyakit penyakit raja raja singa. singa. Penyakit Penyakit iniini mempunyai beberapa sifat, yaitu perjalanan penyakitnya sangat kronis, dapat menyerang semua mempunyai beberapa sifat, yaitu perjalanan penyakitnya sangat kronis, dapat menyerang semua organ tubuh, dapat menyerupai macam-macam penyakit, mempunyai masa laten, dapat kambuh organ tubuh, dapat menyerupai macam-macam penyakit, mempunyai masa laten, dapat kambuh kembali (rekuren), dan dapat ditularkan dari ibu ke janinnya sehingga menimbulkan sifilis kembali (rekuren), dan dapat ditularkan dari ibu ke janinnya sehingga menimbulkan sifilis kongenital. Selain melalui ibu ke janinnya dan melalui hubungan seksual, sifilis bisa juga kongenital. Selain melalui ibu ke janinnya dan melalui hubungan seksual, sifilis bisa juga ditularkan melalui luka, transfusi dan jarum suntik

ditularkan melalui luka, transfusi dan jarum suntik

Gejala dan Tanda Klinis Gejala dan Tanda Klinis

Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan, sebelum tes serologis, diagnosis sulit Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan, sebelum tes serologis, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya. dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya. Berdasarkan cara penularannya, sifilis dibagi menjadi 2 macam:

Berdasarkan cara penularannya, sifilis dibagi menjadi 2 macam:

1.

1. Sifilis Kongenital (Bawaan)Sifilis Kongenital (Bawaan)

Sifilis dapat ditularkan oleh ibu pada janinn

Sifilis dapat ditularkan oleh ibu pada janinnya saat persalinan, namun sebagian besarya saat persalinan, namun sebagian besar kasus sifilis kongenital merupakan akibat penularan in utero.

kasus sifilis kongenital merupakan akibat penularan in utero. 2.

2. Sifilis Akuisita (didapat)Sifilis Akuisita (didapat)

Sifilis yang ditularkan melalui hubungan seksual, luka,

Sifilis yang ditularkan melalui hubungan seksual, luka, transfusi darah danjarum suntik.transfusi darah danjarum suntik.

Infeksi oleh Treponema pallidum berkembang melalui 4 tahapan: Infeksi oleh Treponema pallidum berkembang melalui 4 tahapan:

1.

1. Stadium PrimerStadium Primer

Terbentuk Chancre pada tempat infeksi sekitar 3 minggu setelah infeksi yang berukuran Terbentuk Chancre pada tempat infeksi sekitar 3 minggu setelah infeksi yang berukuran  beberapa

 beberapa mm mm sampai sampai 2 2 cm. cm. Chancre Chancre ini ini bersifat bersifat soliter, soliter, nyeri, nyeri, mengeras, mengeras, dan dan terutamaterutama terdapat di daerah genitalia, mulut dan anus. Kebanyakan chancre muncul pada penis, terdapat di daerah genitalia, mulut dan anus. Kebanyakan chancre muncul pada penis, anus, dan rektum pada pria, sedangkan pada wanita pada vulva, leher rahim dan antara anus, dan rektum pada pria, sedangkan pada wanita pada vulva, leher rahim dan antara vagina dan anus (perineum). Selain itu dapat terbentuk di bibir, tangan, atau mata. Luka vagina dan anus (perineum). Selain itu dapat terbentuk di bibir, tangan, atau mata. Luka

(6)

di vagina dan anus mungkin tak terdeteksi kecuali jika dilihat oleh seorang dokter. Lesi di vagina dan anus mungkin tak terdeteksi kecuali jika dilihat oleh seorang dokter. Lesi  biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 6 minggu

 biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 6 minggu 2.

2. Stadium SekunderStadium Sekunder

Gejala klinis pada stadium ini biasanya terjadi 6 minggu setelah pecahnya Chancre atau Gejala klinis pada stadium ini biasanya terjadi 6 minggu setelah pecahnya Chancre atau selambat-lambatnya 6 bulan setelah infeksi. Penderita sering mengalami demam.Semua selambat-lambatnya 6 bulan setelah infeksi. Penderita sering mengalami demam.Semua  jaringan

 jaringan tubuh tubuh dapat dapat diserang diserang terutama terutama kulit kulit dan dan selaput selaput lendir. lendir. Kulit Kulit dapat dapat mengalamimengalami kelainan yang tidak gatalberupa makula, papula, pustule. Ruam sering muncul sekitar 6 kelainan yang tidak gatalberupa makula, papula, pustule. Ruam sering muncul sekitar 6 minggu sampai 3 bulan setelah chancre sembuh. Ruam dapat menutupi bagian tubuh, minggu sampai 3 bulan setelah chancre sembuh. Ruam dapat menutupi bagian tubuh, tetapi cenderung meletus pada telapak tangan atau telapak kaki. Ini tidak gatal. Lesi tetapi cenderung meletus pada telapak tangan atau telapak kaki. Ini tidak gatal. Lesi menyakitkan juga dapat terbentuk di selaput lendir mulut dan tenggorokan dan pada menyakitkan juga dapat terbentuk di selaput lendir mulut dan tenggorokan dan pada tulang dan organ dalam. Pada saat ini, penyakit ini sangat menular, karena bakteri tulang dan organ dalam. Pada saat ini, penyakit ini sangat menular, karena bakteri terdapat pada sekresi dari lesi. Ruam biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 2 terdapat pada sekresi dari lesi. Ruam biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 2 sampai 6 minggu. Gejala lain berupa demam, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala, sampai 6 minggu. Gejala lain berupa demam, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala, sakit leher, sakit sendi, malaise dan rambut rontok. Sejumlah besar pasien tidak sakit leher, sakit sendi, malaise dan rambut rontok. Sejumlah besar pasien tidak menunjukkan gejala pada tahap ini dari penyakit.

menunjukkan gejala pada tahap ini dari penyakit.

3.

3. Stadium LatenStadium Laten

Pada stadium ini disebut fase tenang yang terdapat antara hilangnya gejala-gejala klinik Pada stadium ini disebut fase tenang yang terdapat antara hilangnya gejala-gejala klinik sifilis sekunder dan tersier ini berlangsung antara beberapa bulan sampai bertahun-tahun. sifilis sekunder dan tersier ini berlangsung antara beberapa bulan sampai bertahun-tahun. Bakteri tetap aktif dalam kelenjar getah bening dan limpa. Stadium ini bisa bertahan 3-30 Bakteri tetap aktif dalam kelenjar getah bening dan limpa. Stadium ini bisa bertahan 3-30 tahun dan mungkin tidak berlanjut ke sifilis tersier. Sekitar 30% dari orang yang tahun dan mungkin tidak berlanjut ke sifilis tersier. Sekitar 30% dari orang yang terinfeksi bertahan dalam keadaan laten.

terinfeksi bertahan dalam keadaan laten.

4.

4. Stadium TersierStadium Tersier

Stadium tersier dapat terjadi bertahun-tahun setelah gejala-gejala sifilis sekunder Stadium tersier dapat terjadi bertahun-tahun setelah gejala-gejala sifilis sekunder menghilang. Muncul kelainan-kelainan yang terjadi akibat reaksi alergi dari jaringan menghilang. Muncul kelainan-kelainan yang terjadi akibat reaksi alergi dari jaringan terhadap organisme yang berupa reaksi gumma. Kelainan yang terjadi berupa rusaknya terhadap organisme yang berupa reaksi gumma. Kelainan yang terjadi berupa rusaknya organ dalam seperti otak, syaraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan organ dalam seperti otak, syaraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan  persendian.

(7)

Etiologi Etiologi

Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo spirochaetales, familia Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo spirochaetales, familia spirochaetaceae, dan genus treponema. T. pallidum berbentuk spiral, panjang 5-20 µm, lebar spirochaetaceae, dan genus treponema. T. pallidum berbentuk spiral, panjang 5-20 µm, lebar 0,1-0,2 µm,gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol.

0,2 µm,gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol.

Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan fisik.Pemeriksaan fisik dilakukan di seluruh hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan fisik.Pemeriksaan fisik dilakukan di seluruh  permukaan

 permukaan kulit, kulit, rambut rambut dan dan kuku, kuku, pembengkakan pembengkakan kelenjar kelenjar getah getah bening, bening, selaput selaput lendir lendir mulut,mulut, daerah genitalia/anogenitalia.

daerah genitalia/anogenitalia.

Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan sediaan langsung dan serologis. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan sediaan langsung dan serologis. Ada 2 jenis pemeriksaan darah yang digunakan:

Ada 2 jenis pemeriksaan darah yang digunakan:

 Tes penyaringan : VDRL (venereal disease research laboratory) atau RPR (rapidTes penyaringan : VDRL (venereal disease research laboratory) atau RPR (rapid  plasma reagin).

 plasma reagin).

Tes penyaringan ini mudah dilakukan dan tidak mahal. Mungkin perlu Tes penyaringan ini mudah dilakukan dan tidak mahal. Mungkin perlu dilakukan tes ulang karena pada beberapa minggu pertama sifilis primer hasilnya bisa dilakukan tes ulang karena pada beberapa minggu pertama sifilis primer hasilnya bisa negatif.

negatif.

 Pemeriksaan antibodi terhadap bakteri penyebab sifilis.Pemeriksaan antibodi terhadap bakteri penyebab sifilis.

Pemeriksaan ini lebih akurat. Salah satu dari pemeriksaan ini adalah tes Pemeriksaan ini lebih akurat. Salah satu dari pemeriksaan ini adalah tes FTA-ABS (fluorescent treponemal antibody absorption), yang digunakan untuk ABS (fluorescent treponemal antibody absorption), yang digunakan untuk memperkuat hasil tes penyaringan yang positif.

memperkuat hasil tes penyaringan yang positif.

Pada fase primer atau sekunder, diagnosis sifilis ditegakkan berdasarkan hasil Pada fase primer atau sekunder, diagnosis sifilis ditegakkan berdasarkan hasil  pemeriksaan mikroskopis terhadap cairan dari luka di kulit atau mulut.

(8)

Cara Pencegahan Cara Pencegahan

Tidak ada vaksin untuk mencegah terjangkitnya sifilis. Pencegahan dapat dilakukan dengan: Tidak ada vaksin untuk mencegah terjangkitnya sifilis. Pencegahan dapat dilakukan dengan:

o

o Tidak berhubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit sifilisTidak berhubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit sifilis o

o Tidak berganti-gantipasanganTidak berganti-gantipasangan o

o Penyuluhan mengenai bahaya penyakit menular seksual (PMS) pada masyarakatPenyuluhan mengenai bahaya penyakit menular seksual (PMS) pada masyarakat o

o Pemeriksaan darah pada ibu hamil melalui STS (Serological Test for Syphilis) untukPemeriksaan darah pada ibu hamil melalui STS (Serological Test for Syphilis) untuk

menghindari terjadinya congenital sifilis menghindari terjadinya congenital sifilis

Sifilis tidak menular melalui pelukan, makan menggunakan peralatan makan yang sama, jabat Sifilis tidak menular melalui pelukan, makan menggunakan peralatan makan yang sama, jabat tangan dan dudukan toilet

tangan dan dudukan toilet

Cara Pengobatan Cara Pengobatan

Pengobatan dilakukan tergantung stadium sifilis yang diderita.

Pengobatan dilakukan tergantung stadium sifilis yang diderita. Biasanya diberikan antibiotikBiasanya diberikan antibiotik seperti suntikan penisilin sebagai berikut:

seperti suntikan penisilin sebagai berikut:

 Sifilis stadium primer, diberikan Procaine penicilin G sebanyak 1 kSifilis stadium primer, diberikan Procaine penicilin G sebanyak 1 k ali suntikanali suntikan 

 Sifilis stadium sekunder, biasanya diberikan Benzathine penicilin.Sifilis stadium sekunder, biasanya diberikan Benzathine penicilin.

Penisilin juga diberikan kepada pend

Penisilin juga diberikan kepada penderita sifilis fase laten dan semua bentuk sifilis fase tersier,erita sifilis fase laten dan semua bentuk sifilis fase tersier, meskipun mungkin perlu diberikan lebih sering dan lebih lama.

meskipun mungkin perlu diberikan lebih sering dan lebih lama.

Jika penderita alergi terhadap penisilin, bisa diberikan doksisiklin atau

Jika penderita alergi terhadap penisilin, bisa diberikan doksisiklin atau tetrasiklin per-oral selamatetrasiklin per-oral selama 2-4 minggu.

2-4 minggu.

Prognosis Prognosis

Prognosis sifilis stadium primer dan sekunder baik sedangkan stadium sekunder buruk. Pada Prognosis sifilis stadium primer dan sekunder baik sedangkan stadium sekunder buruk. Pada stadium primer, sekunder, dan awal sifilis laten dapat diobati dengan antibiotik. Akhir laten stadium primer, sekunder, dan awal sifilis laten dapat diobati dengan antibiotik. Akhir laten (lebih dari 1 tahun setelah tahap kedua) sulit untuk diobati. Sifilis tersier memiliki angka (lebih dari 1 tahun setelah tahap kedua) sulit untuk diobati. Sifilis tersier memiliki angka kematian sangat tinggi akibat efek luas dari penyakit pada sistem saraf pusat. kematian sangat tinggi akibat efek luas dari penyakit pada sistem saraf pusat.  Neurosifilis

(9)

diobati. Hal ini mengakibatkan meningitis, kelumpuhan, penyakit mental, dan degenerasi dari diobati. Hal ini mengakibatkan meningitis, kelumpuhan, penyakit mental, dan degenerasi dari saraf tulang belakang. Jika pembuluh darah yang terkena, seorang stroke mungkin terjadi.

saraf tulang belakang. Jika pembuluh darah yang terkena, seorang stroke mungkin terjadi.

VULVITIS DAN VAGINITIS VULVITIS DAN VAGINITIS

Vulvitis adalah radang selaput lendir labia dan

Vulvitis adalah radang selaput lendir labia dan sekitarnya (Universitas Padjadjaran. 1981).sekitarnya (Universitas Padjadjaran. 1981).

Etiologi Etiologi

Penyebab dari vaginitis adalah Candida albicans, Trichomonas vaginalis, Neisseria gonorrhoeae, Penyebab dari vaginitis adalah Candida albicans, Trichomonas vaginalis, Neisseria gonorrhoeae, Hemophilus vaginalis. Penyebab lain meliputi gabungan bedak tabur, cacing kremi, benda asing, Hemophilus vaginalis. Penyebab lain meliputi gabungan bedak tabur, cacing kremi, benda asing, hygiene perineum yang buruk.

hygiene perineum yang buruk.

Menurut Universitas Padjadjaran (1981) penyebab

Menurut Universitas Padjadjaran (1981) penyebab vulvitis :vulvitis :

 Hygiene yang kurang seperti pada wanita yang gemuk dan tua.Hygiene yang kurang seperti pada wanita yang gemuk dan tua. 

 Gonococcus.Gonococcus. 

 Candida albicans.Candida albicans. 

 Trichomonas.Trichomonas. 

 Oxyuris.Oxyuris. 

 Pediculi pubis.Pediculi pubis. 

 DiabetesDiabetes

Menurut Universitas Padjadjaran (1981) penyebab vaginitis : Menurut Universitas Padjadjaran (1981) penyebab vaginitis :

 Vulvovaginitis pada anak, sering disebabkan oleh gonorrhea atau corpus allienumVulvovaginitis pada anak, sering disebabkan oleh gonorrhea atau corpus allienum

 Kolpitis senilis, disebabkan karena ovaria berhenti berfungsi.Kolpitis senilis, disebabkan karena ovaria berhenti berfungsi.

 Kolpitis pada masa reproduktifKolpitis pada masa reproduktif

 MasturbasiMasturbasi

 Corpus allienum : pessaerium, obat atau alat kontrasepsi kapasCorpus allienum : pessaerium, obat atau alat kontrasepsi kapas

(10)

Klasifikasi Klasifikasi

1)

1) Vaginitis Vaginitis Candida Candida disebabkan disebabkan oleh oleh Candida Candida albicans.albicans. Penyebab :

Penyebab :

o

o Hygiene yag kurang.Hygiene yag kurang. o

o Pertumbuhan Candida yang berlebihan, karena kadar glukosa darah yang tinggi,Pertumbuhan Candida yang berlebihan, karena kadar glukosa darah yang tinggi,

dan pemberian antibiotik berspektrum luas. dan pemberian antibiotik berspektrum luas. Tanda dan gejala :

Tanda dan gejala :

o

o Pruritus vulvae.Pruritus vulvae. o

o  Nyeri vagina yang hebat. Nyeri vagina yang hebat. o

o Disuria eksterna dan interna.Disuria eksterna dan interna. o

o Rash pada vulva.Rash pada vulva. o

o Eritematosa.Eritematosa. o

o Sekret khas seperti keju lembut.Sekret khas seperti keju lembut.

2)

2) Vaginitis Vaginitis Trichomonas Trichomonas disebabkan disebabkan oleh oleh Trichomonas Trichomonas vaginalis.vaginalis. Penyebab :

Penyebab :

o

o hubungan seksual.hubungan seksual.

Tanda dan gejala : Tanda dan gejala :

o

o Secret banyak dan bau busuk.Secret banyak dan bau busuk. o

o Disuria eksterna dan internaDisuria eksterna dan interna o

o Pruritus vulva.Pruritus vulva. o

o Edema vulva.Edema vulva.

3)

3) Vaginitis Vaginitis non spesinon spesifik difik disebabkan oleh sebabkan oleh Gardnerella Gardnerella vaginalis.vaginalis. Penyebab :

Penyebab :

o

o Hygiene yang kurang.Hygiene yang kurang. o

o Hubungan seksual.Hubungan seksual.

Tanda dan gejala : Tanda dan gejala :

o

(11)

o

o Sekret encer, kuning sampai abu-abu.Sekret encer, kuning sampai abu-abu.

4)

4) Vaginitis Vaginitis Atrofican Atrofican disebabkan disebabkan oleh oleh infeksi infeksi epitel epitel vagina vagina yang yang defisiensi defisiensi estrogen.estrogen. Penyebab :

Penyebab :

o

o  pasca menopause rentan terhadap infeksi. pasca menopause rentan terhadap infeksi.

Tanda dan gejala : Tanda dan gejala :

o

o Pendarahan pervaginam.Pendarahan pervaginam. o

o Disuria eksterna.Disuria eksterna. o

o Pruritus.Pruritus. o

o Dispareunia.Dispareunia. o

o Permukaan vagina merah muda, pucat, halus tanpa rugae.Permukaan vagina merah muda, pucat, halus tanpa rugae.

Menurut Manuaba (2001). Menurut Manuaba (2001).

1)

1) Vulvitis.Vulvitis. a.

a. Infeksi kulit berambutnya.Infeksi kulit berambutnya.

o

o Terjadi perubahan warna.Terjadi perubahan warna. o

o Membengkak.Membengkak. o

o Terasa nyeri.Terasa nyeri. o

o Kadang-kadang tampak bernanah.Kadang-kadang tampak bernanah. o

o Menimbulkan kesukaran bergerak.Menimbulkan kesukaran bergerak.

 b.

 b. Infeksi kelenjar bartolini.Infeksi kelenjar bartolini.

o

o Terletak dibagian bawah kulit.Terletak dibagian bawah kulit. o

o Warna kulit berubah.Warna kulit berubah. o

o Membengkak.Membengkak. o

o Terjadi timbunan nanah didalam kelenjar.Terjadi timbunan nanah didalam kelenjar. o

o Penderita sukar berjalan/ duduk karena sakit.Penderita sukar berjalan/ duduk karena sakit.

Faktor Presdiposisi Faktor Presdiposisi

1.

1. Coitus, terutama dalam smegma preputium mengandung kuman-kuman.Coitus, terutama dalam smegma preputium mengandung kuman-kuman. 2.

(12)

3.

3. Higiene yang kurang, pakaian kotor.Higiene yang kurang, pakaian kotor. 4.

4. Atrofi epitel vagina pada mosa senile dimana epitel vagina kurang mengandung glikogenAtrofi epitel vagina pada mosa senile dimana epitel vagina kurang mengandung glikogen dan menjadi tipis.

dan menjadi tipis. 5.

5. Korpus alineum : terutama pada anak-anak tetapi juga alat-alat perangsang seks padaKorpus alineum : terutama pada anak-anak tetapi juga alat-alat perangsang seks pada orang dewasa.

orang dewasa. 6.

6. Masturbasi kronis.Masturbasi kronis. 7.

7. Benda asing dalam vagina.Benda asing dalam vagina.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Menurut Universitas Padjadjaran (1981) : Menurut Universitas Padjadjaran (1981) :

 Vulvitis :Vulvitis :

o

o  perasaan panas dan nyeri terutama waktu kencing. perasaan panas dan nyeri terutama waktu kencing. o

o Leukorea yang sering disertai perasaan gatal hinLeukorea yang sering disertai perasaan gatal hingga terjadi iritasi oleh gerakan.gga terjadi iritasi oleh gerakan. o

o Gangguan koitus.Gangguan koitus. o

o Introitus dan labia menjadi merah dan bengkak, sering tertutup oleh secret.Introitus dan labia menjadi merah dan bengkak, sering tertutup oleh secret.

 Vaginitis :Vaginitis :

o

o leukorea yang kadang-kadang berbau (anyir).leukorea yang kadang-kadang berbau (anyir). o

o Perasaan panas/ pedih pada vagina.Perasaan panas/ pedih pada vagina. o

o Perasaan gatal pada vulva.Perasaan gatal pada vulva.

Menurut Sinklair & Webb (1992), tanda d

Menurut Sinklair & Webb (1992), tanda dan gejala vulvitis & vaginitis :an gejala vulvitis & vaginitis :

 AkutAkut o o Pruritus.Pruritus. o o Panas.Panas. o o Eritema.Eritema. o o Edema.Edema. o o Perdarahan.Perdarahan. o

o  Nyeri  Nyeri (mungkin (mungkin sangat, sangat, menyebabkan menyebabkan tidak tidak mampu mampu berjalan, berjalan, duduk duduk dan dan retensiretensi

urine akut). urine akut).

o

(13)

 KronikKronik

o

o Inflamasi hebat dengan edema minimal.Inflamasi hebat dengan edema minimal. o

o Pruritus hebat ® ekskoriasi ® infeksi sekunder.Pruritus hebat ® ekskoriasi ® infeksi sekunder. o

o Daerah yang terserang : monpubis, perineum, paha yang berdekatan, anus, sekitarDaerah yang terserang : monpubis, perineum, paha yang berdekatan, anus, sekitar

 paha.  paha.

o

o Lesi ulseratif disebabkan : granuloma, karsinoma, melanoma.Lesi ulseratif disebabkan : granuloma, karsinoma, melanoma. o

o Hasil akhir mungkin berupa ekstruksi vulva.Hasil akhir mungkin berupa ekstruksi vulva.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

1.

1. Infeksi bacterialInfeksi bacterial

Diberikan antibiotika Candidiasis seperti : Diberikan antibiotika Candidiasis seperti :

  Nistatin  Nistatin : 100.000 2 kali per hari selama 7: 100.000 2 kali per hari selama 7 –  –  10 hari. 10 hari.

 Mikonazol Mikonazol : : 7 7 gram gram 11 –  –  2 kali per hari selama 3,5 2 kali per hari selama 3,5 –  –  7 hari. 7 hari.

 Klotrimazol Klotrimazol : : 100 100 gram gram tablet tablet atau atau 7 7 gram gram krim krim 11 –  –  2 kali per hari selama 3,5 2 kali per hari selama 3,5  – 

 –  7 hari. 7 hari.

 Asam Asam borat borat : : 600 600 mg mg 2 2 kali kali per per hari hari selama selama 77 –  –  10 hari 10 hari

2.

2. Infeksi dengan trichomonasInfeksi dengan trichomonas

 Metronidazol Metronidazol : : 2 gr2 gram dalam am dalam dosis dosis tunggal, jugtunggal, juga terapi a terapi pasangan spasangan seksual laki-eksual laki-lakinya. (Tahap I).

lakinya. (Tahap I).

 Metronidazol Metronidazol : : 500 mg 500 mg 2 kali 2 kali per hari per hari selama 7 selama 7 hari, terapi hari, terapi seksual pasanganseksual pasangan laki-lakinya. (Tahap rekurens).

laki-lakinya. (Tahap rekurens).

3.

3. Vaginitis non spesifikVaginitis non spesifik

 Metronidazol Metronidazol : : 500 500 mg mg 2 2 kali kali per per hari hari selama selama 7 7 hari.hari.

 Ampicillin Ampicillin : : 500 500 mg mg 4 4 kali kali per per hari hari selama selama 7 7 hari.hari.

4.

4. Vaginitis atroficansVaginitis atroficans

 Cream estrogen: 1 kali per hari selama 2 minggu kemudian selang sehari selamaCream estrogen: 1 kali per hari selama 2 minggu kemudian selang sehari selama 2 minggu.

(14)

5.

5. Infeksi dengan jamurInfeksi dengan jamur

 Diberi Nistatin biasanya diberi dalam bentuk ovula.Diberi Nistatin biasanya diberi dalam bentuk ovula.

6.

6. Kolpitis senilisKolpitis senilis

 Selain dari antibiotika atau antinikotika diberi salep yang mengandung estrogenSelain dari antibiotika atau antinikotika diberi salep yang mengandung estrogen selama 20 hari.

selama 20 hari.

VAGINOSIS BAKTERIALIS VAGINOSIS BAKTERIALIS Pengertian Vaginosis bacterial

Pengertian Vaginosis bacterial

Vaginosis bakterial adalah keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang di-sebabkan Vaginosis bakterial adalah keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang di-sebabkan  bertambahnya

 bertambahnya pertumbuhan pertumbuhan flora flora vagina vagina bakteri bakteri anaerob anaerob menggantikan menggantikan Lactobacillus Lactobacillus yangyang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.

mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.

Epidemiologi Epidemiologi

Penyakit bakterial vaginosis lebih sering ditemukan pada wanita yang memeriksakan Penyakit bakterial vaginosis lebih sering ditemukan pada wanita yang memeriksakan kesehatannya daripada vaginitis jenis lainnya. Frekuensi bergantung pada tingkatan sosial kesehatannya daripada vaginitis jenis lainnya. Frekuensi bergantung pada tingkatan sosial ekonomi penduduk pernah disebutkan bahwa 50 % wanita aktif seksual terkena infeksi G. ekonomi penduduk pernah disebutkan bahwa 50 % wanita aktif seksual terkena infeksi G. vaginalis, tetapi hanya sedikit yang menyebabkan gejala sekitar 50 % ditemukan pada pemakai vaginalis, tetapi hanya sedikit yang menyebabkan gejala sekitar 50 % ditemukan pada pemakai AKDR dan 86 % bersama-sama dengan infeksi Trichomonas.

AKDR dan 86 % bersama-sama dengan infeksi Trichomonas.

Pada wanita hamil, penelitian telah didokumentasikan mempunyai prevalensi yang Pada wanita hamil, penelitian telah didokumentasikan mempunyai prevalensi yang hampir sama dengan populasi yang tidak hamil, berkisar antara 6%-32%.31 Kira-kira 10-30% hampir sama dengan populasi yang tidak hamil, berkisar antara 6%-32%.31 Kira-kira 10-30% dari wanita hamil akan mendapatkan

(15)

Gardnerella vaginalis dapat diisolasi dari 15 % anak wanita prapubertas yang masih Gardnerella vaginalis dapat diisolasi dari 15 % anak wanita prapubertas yang masih  perawan,

 perawan, sehingga sehingga organisme ini organisme ini tidak mutlak tidak mutlak ditularkan lewat ditularkan lewat kontak kontak seksual. Meskipun seksual. Meskipun kasuskasus  bakterial

 bakterial vaginosis vaginosis dilaporkan dilaporkan lebih lebih tinggi tinggi pada pada klinik klinik PMS, PMS, tetapi tetapi peranan peranan penularan penularan secarasecara seksual tidak jelas.

seksual tidak jelas.

Bakterial vaginosis yang rekuren dapat meningkat pada wanita yang mulai aktivitas Bakterial vaginosis yang rekuren dapat meningkat pada wanita yang mulai aktivitas seksualnya sejak umur muda, lebih sering juga terjadi pada wanita berkulit hitam yang seksualnya sejak umur muda, lebih sering juga terjadi pada wanita berkulit hitam yang menggunakan kontrasepsi dan merokok. Bakterial vaginosis yang rekuren prevalensinya juga menggunakan kontrasepsi dan merokok. Bakterial vaginosis yang rekuren prevalensinya juga tinggi pada pasangan-pasangan lesbi, yang mungkin berkembang karena wanita tersebut tinggi pada pasangan-pasangan lesbi, yang mungkin berkembang karena wanita tersebut  berganti-ganti pasangan seksualnya ataupun yang sering melakukan penyemprotan pada vagina.6  berganti-ganti pasangan seksualnya ataupun yang sering melakukan penyemprotan pada vagina.6

Hampir 90 % laki-laki yang mitra seksual wanitanya terinfeksi Gardnerella vaginosis, Hampir 90 % laki-laki yang mitra seksual wanitanya terinfeksi Gardnerella vaginosis, mengandung G.vaginalis dengan biotipe yang sama dalam uretra, tetapi tidak menyebabkan mengandung G.vaginalis dengan biotipe yang sama dalam uretra, tetapi tidak menyebabkan uretritis.

uretritis.

Etiologi Etiologi

Ekosistem vagina adalah biokomuniti yang dinamik dan kompleks yang terdiri dari Ekosistem vagina adalah biokomuniti yang dinamik dan kompleks yang terdiri dari unsur-unsur yang berbeda yang saling mempengaruhi. Salah satu komponen lengkap dari unsur-unsur yang berbeda yang saling mempengaruhi. Salah satu komponen lengkap dari ekosistem vagina adalah mikroflora vagina endogen, yang terdiri dari gram positif dan gram ekosistem vagina adalah mikroflora vagina endogen, yang terdiri dari gram positif dan gram negatif aerobik, bakteri fakultatif dan obligat anaerobik. Aksi sinergetik dan antagonistik antara negatif aerobik, bakteri fakultatif dan obligat anaerobik. Aksi sinergetik dan antagonistik antara mikroflora vagina endogen bersama dengan komponen lain, mengakibatkan tetap stabilnya mikroflora vagina endogen bersama dengan komponen lain, mengakibatkan tetap stabilnya sistem ekologi yang mengarah pada kesehatan ekosistem vagina. Asam laktat seperti organic sistem ekologi yang mengarah pada kesehatan ekosistem vagina. Asam laktat seperti organic acid lanilla yang dihasilkan oleh Lactobacillus, memegang peranan yang penting dalam acid lanilla yang dihasilkan oleh Lactobacillus, memegang peranan yang penting dalam memelihara pH tetap di bawah 4,5 (antara 3,8 - 4,2), dimana merupakan tempat yang tidak sesuai memelihara pH tetap di bawah 4,5 (antara 3,8 - 4,2), dimana merupakan tempat yang tidak sesuai  bagi pertumbuhan bakteri khususnya mikroorganisme yang patogen bagi vagina.

 bagi pertumbuhan bakteri khususnya mikroorganisme yang patogen bagi vagina.

Kemampuan memproduksi H2O2 adalah mekanisme lain yang menyebabkan Kemampuan memproduksi H2O2 adalah mekanisme lain yang menyebabkan Lactobacillus hidup dominan daripada bakteri obligat anaerob yang kekurangan enzim katalase. Lactobacillus hidup dominan daripada bakteri obligat anaerob yang kekurangan enzim katalase. Hidrogen peroksida dominan terdapat pada ekosistem vagina normal tetapi tidak pada bakterial Hidrogen peroksida dominan terdapat pada ekosistem vagina normal tetapi tidak pada bakterial vaginosis. Mekanisme ketiga pertahanan yang diproduksi oleh Lactobacillus adalah bakteriosin vaginosis. Mekanisme ketiga pertahanan yang diproduksi oleh Lactobacillus adalah bakteriosin

(16)

yang merupakan suatu protein dengan berat molekul rendah yang menghambat pertumbuhan yang merupakan suatu protein dengan berat molekul rendah yang menghambat pertumbuhan  banyak bakteri khususnya Gardnerella vaginalis.

 banyak bakteri khususnya Gardnerella vaginalis.

G. vaginalis sendiri juga merupakan bakteri anaerob batang variabel gram yang mengalami G. vaginalis sendiri juga merupakan bakteri anaerob batang variabel gram yang mengalami hiperpopulasi sehingga menggantikan flora normal vagina dari yang tadinya bersifat asam hiperpopulasi sehingga menggantikan flora normal vagina dari yang tadinya bersifat asam menjadi bersifat basa

menjadi bersifat basa

Pada bakterial vaginosis dapat terjadi simbiosis antara G.vaginalis sebagai pembentuk Pada bakterial vaginosis dapat terjadi simbiosis antara G.vaginalis sebagai pembentuk asam amino dan kuman anaerob beserta bakteri fakultatif dalam vagina yang mengubah asam asam amino dan kuman anaerob beserta bakteri fakultatif dalam vagina yang mengubah asam amino menjadi amin sehingga menaikkan pH sekret vagina sampai suasana yang sesuai bagi amino menjadi amin sehingga menaikkan pH sekret vagina sampai suasana yang sesuai bagi  pertumbuhan

 pertumbuhan G. G. vaginalis. vaginalis. Beberapa Beberapa amin amin diketahui diketahui menyebabkan menyebabkan iritasi iritasi kulit kulit dan dan menambahmenambah  pelepasan sel epitel dan menyebabkan sekret tubuh berbau tidak sedap yang keluar dari vagina.  pelepasan sel epitel dan menyebabkan sekret tubuh berbau tidak sedap yang keluar dari vagina.

Basil-basil anaerob yang menyertai bakterial vaginosis diantaranya Bacteroides bivins, B. Basil-basil anaerob yang menyertai bakterial vaginosis diantaranya Bacteroides bivins, B. Capilosus dan B. disiens yang dapat diisolasikan d

Capilosus dan B. disiens yang dapat diisolasikan d ari infeksi genitalia.ari infeksi genitalia.

Gambaran Klinis Gambaran Klinis

Gejala yang paling sering pada bakterial vaginosis adalah adanya cairan vagina yang Gejala yang paling sering pada bakterial vaginosis adalah adanya cairan vagina yang abnormal (terutama setelah melakukan hubungan seksual) dengan adanya bau vagina yang khas abnormal (terutama setelah melakukan hubungan seksual) dengan adanya bau vagina yang khas yaitu bau amis/bau ikan (fishy odor).

yaitu bau amis/bau ikan (fishy odor).

Bau tersebut disebabkan oleh adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi Bau tersebut disebabkan oleh adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi  basa. Cairan seminal yang

 basa. Cairan seminal yang basa (pH 7,2) mbasa (pH 7,2) menimbulkan terlepasnya amin dari perlekatannenimbulkan terlepasnya amin dari perlekatann ya padaya pada  protein

 protein dan dan amin amin yang yang menguap menguap menimbulkan menimbulkan bau bau yang yang khas. khas. Walaupun Walaupun beberapa beberapa wanitawanita mempunyai gejala yang khas, namun pada sebagian besar wanita dapat asimptomatik. Iritasi mempunyai gejala yang khas, namun pada sebagian besar wanita dapat asimptomatik. Iritasi daerah vagina atau sekitar vagina (gatal, rasa terbakar), kalau ditemukan lebih ringan daripada daerah vagina atau sekitar vagina (gatal, rasa terbakar), kalau ditemukan lebih ringan daripada yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis atau C.albicans. Sepertiga penderita mengeluh yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis atau C.albicans. Sepertiga penderita mengeluh gatal dan rasa terbakar, dan seperlima timbul kemerahan dan edema pada vulva. Nyeri abdomen, gatal dan rasa terbakar, dan seperlima timbul kemerahan dan edema pada vulva. Nyeri abdomen, dispareuria, atau nyeri waktu kencing jarang terjadi, dan kalau ada karena penyakit lain.

dispareuria, atau nyeri waktu kencing jarang terjadi, dan kalau ada karena penyakit lain.

Pada pemeriksaan biasanya menunjukkan sekret vagina yang tipis dan sering berwarna Pada pemeriksaan biasanya menunjukkan sekret vagina yang tipis dan sering berwarna  putih atau ab

(17)

melekat pada dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau kelainan yang difus. Gejala melekat pada dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau kelainan yang difus. Gejala  peradangan

 peradangan umum umum tidak tidak ada. ada. Sebaliknya Sebaliknya sekret sekret vagina vagina normal, normal, lebih lebih tebal tebal dan dan terdiri terdiri atasatas kumpulan sel epitel vagina yang memberikan gambaran bergerombol.

kumpulan sel epitel vagina yang memberikan gambaran bergerombol.

Pada penderita dengan bakterial vaginosis tidak ditemukan inflamasi pada vagina dan Pada penderita dengan bakterial vaginosis tidak ditemukan inflamasi pada vagina dan vulva. Bakterial vaginosis dapat timbul bersama infeksi traktus genital bawah seperti vulva. Bakterial vaginosis dapat timbul bersama infeksi traktus genital bawah seperti trikomoniasis dan servisitis sehingga menimbulkan gejala genital yang tidak

trikomoniasis dan servisitis sehingga menimbulkan gejala genital yang tidak spesifik.spesifik.

Diagnosis Diagnosis

Diagnosis bakterial vaginosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan Diagnosis bakterial vaginosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan  pemeriksaan

 pemeriksaan mikroskopis. mikroskopis. Anamnesis Anamnesis menggambarkan menggambarkan riwayat riwayat sekresi sekresi vagina vagina terus-menerusterus-menerus dengan bau yang tidak sedap. Kadang penderita mengeluh iritasi pada vagina disertai dengan bau yang tidak sedap. Kadang penderita mengeluh iritasi pada vagina disertai disuria/dispareunia, atau nyeri abdomen.

disuria/dispareunia, atau nyeri abdomen.

Pada pemeriksaan fisik relatif tidak banyak ditemukan apa-apa, kecuali hanya sedikit Pada pemeriksaan fisik relatif tidak banyak ditemukan apa-apa, kecuali hanya sedikit inflamasi dapat juga ditemukan sekret vagina yang berwarna putih atau abu-abu yang melekat inflamasi dapat juga ditemukan sekret vagina yang berwarna putih atau abu-abu yang melekat  pada

 pada dinding dinding vagina. vagina. Gardner Gardner dan dan Dukes Dukes (1980) (1980) menyatakan menyatakan bahwa bahwa setiap setiap wanita wanita dengandengan aktivitas ovum normal mengeluarkan cairan vagina berwarna abu-abu, homogen, berbau dengan aktivitas ovum normal mengeluarkan cairan vagina berwarna abu-abu, homogen, berbau dengan  pH 5 - 5,5 dan tidak ditemukan T.vaginalis, kemungkinan besar menderita bakterial vaginosis.  pH 5 - 5,5 dan tidak ditemukan T.vaginalis, kemungkinan besar menderita bakterial vaginosis.

Dengan hanya mendapat satu gejala, tidak dapat menegakkan suatu diagnosis, oleh sebab Dengan hanya mendapat satu gejala, tidak dapat menegakkan suatu diagnosis, oleh sebab itu didapatkan kriteria klinis untuk bakterial vaginosis yang sering disebut sebagai kriteria Amsel itu didapatkan kriteria klinis untuk bakterial vaginosis yang sering disebut sebagai kriteria Amsel (1983) yang berpendapat bahwa terdapat tiga dari empat gejala, yaitu :

(1983) yang berpendapat bahwa terdapat tiga dari empat gejala, yaitu :

 Adanya sekret vagina yang homogen, tipis, putih, melekat pada dinding vagina danAdanya sekret vagina yang homogen, tipis, putih, melekat pada dinding vagina dan abnormal

abnormal 

  pH vagina > 4,5 pH vagina > 4,5 

 Tes amin yang positif, yangmana sekret vagina yang berbau amis sebelum atau setelahTes amin yang positif, yangmana sekret vagina yang berbau amis sebelum atau setelah  penambahan KOH 10% (Whiff test)

 penambahan KOH 10% (Whiff test)

 Adanya clue cells pada sediaan basah (sedikitnya 20 dari seluruh epitel).Adanya clue cells pada sediaan basah (sedikitnya 20 dari seluruh epitel).

Diagnosis Banding Diagnosis Banding

(18)

Ada beberapa penyakit yang menggambarkan keadaan klinik yang mirip dengan bakterial Ada beberapa penyakit yang menggambarkan keadaan klinik yang mirip dengan bakterial vaginosis, antara lain :

vaginosis, antara lain :

 TrikomoniasisTrikomoniasis

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Biasanya penyakit ini tidak bergejala tapi pada beberapa keadaan Trichomonas vaginalis. Biasanya penyakit ini tidak bergejala tapi pada beberapa keadaan trikomoniasis akan

trikomoniasis akan menunjukkan gejala. Terdapat dalam menunjukkan gejala. Terdapat dalam tubuh vagina berwarna kuningtubuh vagina berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau. Eritem dan edem pada vulva, juga vagina dan serviks kehijauan, berbusa dan berbau. Eritem dan edem pada vulva, juga vagina dan serviks  pada beberapa perempuan. Serta pruritos, disuria, dan dispareunia.

 pada beberapa perempuan. Serta pruritos, disuria, dan dispareunia.

 KandidiasisKandidiasis

Kandidiasis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans atau Kandidiasis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans atau kadang Candida yang lain. Gejala yang awalnya muncul pada kandidiasis adalah pruritus kadang Candida yang lain. Gejala yang awalnya muncul pada kandidiasis adalah pruritus akut dan keputihan.

akut dan keputihan.

Tatalaksana Tatalaksana

Ahli medis biasanya menggunakan antibiotik seperti metronidazol dan klindamisin untuk Ahli medis biasanya menggunakan antibiotik seperti metronidazol dan klindamisin untuk mengobati bakterial vaginosis.

mengobati bakterial vaginosis.

a.

a. Terapi sistemikTerapi sistemik

o

o Metronidazol merupakan antibiotik yang paling sering digunakan yangMetronidazol merupakan antibiotik yang paling sering digunakan yang

memberikan keberhasilan penyembuhan lebih dari 90%, dengan dosis 2 x 400 mg memberikan keberhasilan penyembuhan lebih dari 90%, dengan dosis 2 x 400 mg atau 500 mg setiap hari selama 7 hari. Jika pengobatan ini gagal, maka diberikan atau 500 mg setiap hari selama 7 hari. Jika pengobatan ini gagal, maka diberikan ampisilin oral (atau amoksisilin) yang merupakan pilihan kedua dari pengobatan ampisilin oral (atau amoksisilin) yang merupakan pilihan kedua dari pengobatan keberhasilan penyembuhan sekitar 66%).4,6,16,20

keberhasilan penyembuhan sekitar 66%).4,6,16,20

o

o Kurang efektif bila dibandingkan regimen 7 hariKurang efektif bila dibandingkan regimen 7 hari o

o Mempunyai aktivitas sedang terhadap G.vaginalis, tetapi sangat aktif terhadapMempunyai aktivitas sedang terhadap G.vaginalis, tetapi sangat aktif terhadap

 bakteri anaerob, efektifitasnya berhubungan dengan inhibisi anaerob.  bakteri anaerob, efektifitasnya berhubungan dengan inhibisi anaerob.

 NB : Metronidazol dapat menyebabkan mual dan urin menjadi gelap.  NB : Metronidazol dapat menyebabkan mual dan urin menjadi gelap.

(19)

o

o Klindamisin 300 mg, 2 x sehari selama 7 hari. Sama efektifnya denganKlindamisin 300 mg, 2 x sehari selama 7 hari. Sama efektifnya dengan

metronidazol untuk pengobatan bakterial vaginosis dengan angka kesembuhan metronidazol untuk pengobatan bakterial vaginosis dengan angka kesembuhan 94%. Aman diberikan pada wanita hamil. Sejumlah kecil klindamisin dapat 94%. Aman diberikan pada wanita hamil. Sejumlah kecil klindamisin dapat menembus ASI, oleh karena itu sebaiknya menggunakan pengobatan intravagina menembus ASI, oleh karena itu sebaiknya menggunakan pengobatan intravagina untuk perempuan menyusui.

untuk perempuan menyusui.

o

o Amoksilav (500 mg amoksisilin dan 125 mg asam klavulanat) 3 x sehari selama 7Amoksilav (500 mg amoksisilin dan 125 mg asam klavulanat) 3 x sehari selama 7

hari. Cukup efektif untuk wanita hamil dan intoleransi terhadap metronidazol. hari. Cukup efektif untuk wanita hamil dan intoleransi terhadap metronidazol.

o

o etrasiklin 250 mg, 4 x sehari selama 5 etrasiklin 250 mg, 4 x sehari selama 5 hari.hari. o

o Doksisiklin 100 mg, 2 x sehari selama 5 hDoksisiklin 100 mg, 2 x sehari selama 5 hari.ari. o

o Eritromisin 500 mg, 4 x sehari selama 7 hariEritromisin 500 mg, 4 x sehari selama 7 hari o

o Cefaleksia 500 mg, 4 x sehari selama 7 hari.Cefaleksia 500 mg, 4 x sehari selama 7 hari.

 b.

 b. Terapi TopikalTerapi Topikal

o

o Metronidazol gel intravagina (0,75%) 5 gram, 1 x sehari selama 5 hari.Metronidazol gel intravagina (0,75%) 5 gram, 1 x sehari selama 5 hari. o

o Klindamisin krim (2%) 5 gram, 1 x sehari selama 7 Klindamisin krim (2%) 5 gram, 1 x sehari selama 7 hari.hari. o

o Tetrasiklin intravagina 100 mg, 1 x sehari.Tetrasiklin intravagina 100 mg, 1 x sehari. o

o Triple sulfonamide cream. (Sulfactamid 2,86%, Sulfabenzamid 3,7% danTriple sulfonamide cream. (Sulfactamid 2,86%, Sulfabenzamid 3,7% dan

Sulfatiazol 3,42%), 2 x sehari selama 10 hari, tapi akhir-akhir ini dilaporkan Sulfatiazol 3,42%), 2 x sehari selama 10 hari, tapi akhir-akhir ini dilaporkan angka penyembuhannya hanya 15

angka penyembuhannya hanya 15 –  –  45 % 45 % 

 Pada trimester pertama diberikan krim klindamisin vaginal karena klindamisin tidakPada trimester pertama diberikan krim klindamisin vaginal karena klindamisin tidak mempunyai efek samping terhadap fetus. Pada trimester II dan III dapat digunakan mempunyai efek samping terhadap fetus. Pada trimester II dan III dapat digunakan metronidazol oral walaupun mungkin lebih disukai gel metronidazol vaginal atau metronidazol oral walaupun mungkin lebih disukai gel metronidazol vaginal atau klindamisin krim.

klindamisin krim.

 Untuk keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual. Terapi juga diberikanUntuk keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual. Terapi juga diberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan tidak berhubungan selama masih dalam kepada pasangan seksual dan dianjurkan tidak berhubungan selama masih dalam  pengobatan.

 pengobatan.

Pengobatan secara oral atau lokal dapat digunakan untuk pengobatan pada wanita Pengobatan secara oral atau lokal dapat digunakan untuk pengobatan pada wanita hamil dengan gejala VB yang resiko rendah terhadap komplikasi obstertri. Wanita tanpa hamil dengan gejala VB yang resiko rendah terhadap komplikasi obstertri. Wanita tanpa gejala dan wanita tanpa faktor resiko persalinan preterm tidak perlu menjalani skrening gejala dan wanita tanpa faktor resiko persalinan preterm tidak perlu menjalani skrening

(20)

rutin untuk pemngobatan bacterial vaginosis. Wanita dengan resiko tinggi persalinan rutin untuk pemngobatan bacterial vaginosis. Wanita dengan resiko tinggi persalinan  preterm dapat mengikuti skrining rutin dan pengobatan bacterial vaginosis.

 preterm dapat mengikuti skrining rutin dan pengobatan bacterial vaginosis.

Jika pengobatan untuk pencegahan terhadap komplikasi kehamilan dijalani, maka Jika pengobatan untuk pencegahan terhadap komplikasi kehamilan dijalani, maka diharuskan menggunakan metronidazole oral 2 kali sehari selama 7 hari. Topical (pada diharuskan menggunakan metronidazole oral 2 kali sehari selama 7 hari. Topical (pada vagina) tidak direkomendasikan untuk indikasi ini. Test skrining harus diulangi 1 bulan vagina) tidak direkomendasikan untuk indikasi ini. Test skrining harus diulangi 1 bulan setelah pengobatan untuk memastikan kesembuhan.

setelah pengobatan untuk memastikan kesembuhan.

SERVISITIS SERVISITIS

Definisi Definisi

Servisitis adalah peradangan pada serviks, yaitu bagian sempit pada ujung dari rahim/

Servisitis adalah peradangan pada serviks, yaitu bagian sempit pada ujung dari rahim/

uterus yang terbuka ke arah vagina, yang ditandai dengan adanya eksudat endoserviks yang

uterus yang terbuka ke arah vagina, yang ditandai dengan adanya eksudat endoserviks yang

 purulen atau mukopurulen

 purulen atau mukopurulen di kanalis endoservikalis atau di di kanalis endoservikalis atau di spesimen swab endoserviks, dan/atauspesimen swab endoserviks, dan/atau

adanya perdarahan endoserviks yang mudah terjadi apabila kapas swab digoreskan pada

adanya perdarahan endoserviks yang mudah terjadi apabila kapas swab digoreskan pada

os.serviks.

os.serviks.

Klasifikasi Klasifikasi

Secara umum, servisitis dapat terbagi dua: Secara umum, servisitis dapat terbagi dua:

(21)

1.

1. Servisitis non infeksi, dapat disebabkan oleh: trauma lokal (contoh: iritasi serviks yangServisitis non infeksi, dapat disebabkan oleh: trauma lokal (contoh: iritasi serviks yang disebabkan oleh tampon dan alat-alat kontrasepsi), radiasi, iritasi bahan kimia, inflamasi disebabkan oleh tampon dan alat-alat kontrasepsi), radiasi, iritasi bahan kimia, inflamasi sistemik dan keganasan.

sistemik dan keganasan. 2.

2. Servisitis infeksi, disebabkan terutama oleh organisme yang ditularkan melalui hubunganServisitis infeksi, disebabkan terutama oleh organisme yang ditularkan melalui hubungan seksual seperti

seksual seperti C trachomatisC trachomatis dan dan N gonorrhoeae N gonorrhoeae. Etiologi lainnya meliputi. Etiologi lainnya meliputi TrichomonasTrichomonas vaginalis

vaginalisdan herpes simplex virus (HSV), terutama HSV primer tipe 2.dan herpes simplex virus (HSV), terutama HSV primer tipe 2.

Faktor Risiko Faktor Risiko

 multiple sex partnermultiple sex partner 

 usia mudausia muda 

 tinggal di perumahan perkotaantinggal di perumahan perkotaan 

 status sosioekonomi yang redahstatus sosioekonomi yang redah 

  pemakaian alkohol dan obat-obatan terlarang pemakaian alkohol dan obat-obatan terlarang 

  predisposisi genetik predisposisi genetik

Epidemiologi Epidemiologi

CDC memperikarakan lebih dari 19 juta infeksi yang ditularkan melalui hubungan CDC memperikarakan lebih dari 19 juta infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual (

seksual ( sexually  sexually transmitted transmitted infections infections / / STI STI ) terjadi setiap tahun, hampir separohnya terjadi) terjadi setiap tahun, hampir separohnya terjadi  pada usia 15-24 tahun. Penyebab STI yang tersering antara lain Chlamidya dan Gonorrhea.

 pada usia 15-24 tahun. Penyebab STI yang tersering antara lain Chlamidya dan Gonorrhea.

Gejala Klinis Gejala Klinis

Servisitis sering asimptomatik pada infeksi gonorrhea, chlamydia dan

Servisitis sering asimptomatik pada infeksi gonorrhea, chlamydia danT vaginalis.T vaginalis.JikaJika

menimbulkan gejala, sering tidak khas dan munculannya biasanya berupa

menimbulkan gejala, sering tidak khas dan munculannya biasanya berupadischargedischarge  pada pada

vagina, dysuria, sering buang air kecil, dan perdarahan dalam siklus menstruasi atau post koitus.

(22)

Jika infeksi sudah terjadi dalam waktu lama, gejalanya dapat meliputi nyeri perut bawah atau

Jika infeksi sudah terjadi dalam waktu lama, gejalanya dapat meliputi nyeri perut bawah atau

nyeri punggung bawah.

nyeri punggung bawah.

Infeksi yang disebabkan oleh HSV juga biasanya asimptomatik. Namun episode pertama

Infeksi yang disebabkan oleh HSV juga biasanya asimptomatik. Namun episode pertama

herpes genital biasanya bergejala dan ditandai dengan ulkus yang nyeri disertai demam, myalgia,

herpes genital biasanya bergejala dan ditandai dengan ulkus yang nyeri disertai demam, myalgia,

sakit kepala dan malaise. Gejala lain yang sering antara lain dysuria, discharge vagina, dan

sakit kepala dan malaise. Gejala lain yang sering antara lain dysuria, discharge vagina, dan

discharge uretra. Namun sebagian besar pasien mengalami gejala prodormal seperti rasa gatal

discharge uretra. Namun sebagian besar pasien mengalami gejala prodormal seperti rasa gatal

atau kesemutan diikuti adanya vesikel.

atau kesemutan diikuti adanya vesikel.

Pemeriksaan Fisik  Pemeriksaan Fisik 

 Inspeksi genitalia eksterna, temukan adanya lesi kulit (seperti kutil, ulkus, vesikel,Inspeksi genitalia eksterna, temukan adanya lesi kulit (seperti kutil, ulkus, vesikel, ekskoriasi, eritema), inflamasi kelenjar bartholin atau kelenjar skene, atau limfadenopati

ekskoriasi, eritema), inflamasi kelenjar bartholin atau kelenjar skene, atau limfadenopati

inguinal.

inguinal.

 Pemeriksaan spekulum, ditemukan adanya sekret vagina yang banyak sekali, berwarnaPemeriksaan spekulum, ditemukan adanya sekret vagina yang banyak sekali, berwarna dan kotor. Pemeriksaan pH dapat ditemukan lebih dari 4,5.

dan kotor. Pemeriksaan pH dapat ditemukan lebih dari 4,5.

 Pemeriksaan VT Bimanual dapat ditemukan nyeri gerak serviks/ cervical motionPemeriksaan VT Bimanual dapat ditemukan nyeri gerak serviks/ cervical motion tenderness (yakni jika adanya nyeri saat pemeriksa menggerakkan serviks)

(23)

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan spesimen swab endoserviks dan vagina secara mikroskopis, ditemukanPemeriksaan spesimen swab endoserviks dan vagina secara mikroskopis, ditemukan  peningkatan leukosit PMN

 peningkatan leukosit PMN

 Whiff testWhiff test 

  Nucleic acid amplification testing (NAAT), spes Nucleic acid amplification testing (NAAT), spesifik untuk gonorhea dan chlamydiaifik untuk gonorhea dan chlamydia 

 Pap SmearPap Smear 

 IVA (inspeksi visual asam asetat)IVA (inspeksi visual asam asetat) 

 BiopsyBiopsy

Tatalaksana Tatalaksana

 Pengobatan dengan antibiotik oral untuk infeksi gonorrhea, chlamydia danPengobatan dengan antibiotik oral untuk infeksi gonorrhea, chlamydia danTT vaginalis

vaginalis seperti ceftriaxon, cefixime dan spectinomycin. Anti-protozoa seperti tinidazol seperti ceftriaxon, cefixime dan spectinomycin. Anti-protozoa seperti tinidazol

dapat digunakan spesifik untuk infeksi

dapat digunakan spesifik untuk infeksiT vaginalisT vaginalis..

 Anti viral oral digunakan untuk infeksi herpes, seperti acyclovir, famciclovir danAnti viral oral digunakan untuk infeksi herpes, seperti acyclovir, famciclovir dan valacyclovir.

valacyclovir.

 Terapi topikal sebagai terapi simptomatis untuk mengangkat kutil pada alat kelaminTerapi topikal sebagai terapi simptomatis untuk mengangkat kutil pada alat kelamin seperti Imiquimod, podofilox, fluorouracil topical dan trichloroacetic acid topical.

seperti Imiquimod, podofilox, fluorouracil topical dan trichloroacetic acid topical.

(24)

SALPINGITIS SALPINGITIS

Definisi Definisi

Salpingitis adalah terjadinya inflamasi pada uterus, tuba fallopi, dan ovarium yang mengarah ke Salpingitis adalah terjadinya inflamasi pada uterus, tuba fallopi, dan ovarium yang mengarah ke  perlukaan

 perlukaan dengan dengan perlengketan perlengketan pada pada jaringan jaringan dan dan organ organ sekitar.Tuba sekitar.Tuba fallopi fallopi perpanjangan perpanjangan daridari uterus, salpingitis adalah salah satu penyebab u

uterus, salpingitis adalah salah satu penyebab umum terjadinya infertilitas pada wanitamum terjadinya infertilitas pada wanita

Epidemiologi Epidemiologi

Lebih dari satu juta kasus salpingitis akut dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat, Lebih dari satu juta kasus salpingitis akut dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat, namun jumlah insiden ini mungkin lebih besar, karena metode pelaporan tidak lengkap dan tidak namun jumlah insiden ini mungkin lebih besar, karena metode pelaporan tidak lengkap dan tidak tepat waktu dan bahwa banyak kasus yang dilaporkan pertama ketika penyakit itu telah pergi tepat waktu dan bahwa banyak kasus yang dilaporkan pertama ketika penyakit itu telah pergi  begitu jauh

 begitu jauh bahwa mereka bahwa mereka telah mengembangkan telah mengembangkan kronis komplikasi. kronis komplikasi. Bagi wanita Bagi wanita berusia 16berusia 16-25,-25, salpingitis adalah infeksi serius yang paling umum. Ini mempengaruhi sekitar 11% dari wanita salpingitis adalah infeksi serius yang paling umum. Ini mempengaruhi sekitar 11% dari wanita usia reproduksi.

usia reproduksi.

Salpingitis memiliki insiden yang lebih tinggi di antara anggota kelas sosial ekonomi Salpingitis memiliki insiden yang lebih tinggi di antara anggota kelas sosial ekonomi rendah. Namun, hal ini dianggap sebagai efek debut seks sebelumnya, beberapa mitra dan rendah. Namun, hal ini dianggap sebagai efek debut seks sebelumnya, beberapa mitra dan  penurunan

 penurunan kemampuan kemampuan untuk untuk menerima menerima perawatan perawatan kesehatan kesehatan yang yang layak layak ketimbang ketimbang semuasemua faktor risiko independen untuk salpingitis. Sebagai efek dari peningkatan risiko karena beberapa faktor risiko independen untuk salpingitis. Sebagai efek dari peningkatan risiko karena beberapa mitra, prevalensi salpingitis tertinggi untuk orang yang berusia 15-24 tahun. Penurunan mitra, prevalensi salpingitis tertinggi untuk orang yang berusia 15-24 tahun. Penurunan kesadaran gejala dan kurang kemauan untuk menggunakan alat kontrasepsi juga umum dalam kesadaran gejala dan kurang kemauan untuk menggunakan alat kontrasepsi juga umum dalam kelompok ini, meningkatkan terjadinya salpingitis.

kelompok ini, meningkatkan terjadinya salpingitis.

Klasifikasi Salpingitis Klasifikasi Salpingitis

Ada dua jenis dari salpingitis : Ada dua jenis dari salpingitis :

1.

1. Salpingitis akutSalpingitis akut

Pada salpingitis akut, tuba fallopi menjadi merah dan bengkak, dan keluar cairan Pada salpingitis akut, tuba fallopi menjadi merah dan bengkak, dan keluar cairan  berlebih sehingga

(25)

 bisa

 bisa juga juga menempel menempel pada pada bagian bagian intestinal intestinal yang yang terdekat. terdekat. Kadang-kadang Kadang-kadang tuba tuba fallopifallopi  penuh

 penuh dengan dengan pus.Hal pus.Hal yang yang jarang jarang terjadi, terjadi, tuba tuba rupture rupture dan dan menyebabkan menyebabkan infeksi infeksi yangyang sangat berbahaya pada kavum abdominal (Peritonitis).

sangat berbahaya pada kavum abdominal (Peritonitis).

2.

2. Salpingitis KronisSalpingitis Kronis

Biasanya mengikuti gejala akut. Infeksi terjadi ringan, dalam waktu yang panjang dan Biasanya mengikuti gejala akut. Infeksi terjadi ringan, dalam waktu yang panjang dan tidak menunjukan banyak tanda dan gejala.

tidak menunjukan banyak tanda dan gejala.

Penyebab Salpingitis Penyebab Salpingitis

Salpingitis disebabkan oleh bakteri penginfeksi. Jenis-jenis bakteri yang biasaya Salpingitis disebabkan oleh bakteri penginfeksi. Jenis-jenis bakteri yang biasaya menyebabkan

menyebabkan Salpingitis, Salpingitis, seperti: seperti: Mycoplasma,Staphylococcus, Mycoplasma,Staphylococcus, dan dan Streptococus. Streptococus. Selain Selain ituitu salpingitis bisa j

salpingitis bisa juga disebabkan penyakit menular seksual seperti uga disebabkan penyakit menular seksual seperti Gonorrhea, Gonorrhea, Chlamydia, infeksiChlamydia, infeksi  puerperal

 puerperal dan dan post post abortus. abortus. Dalam Dalam sembilan sembilan dari dari 10 10 kasus kasus salpingitis, salpingitis, bakteri bakteri penyebabnya.penyebabnya. Beberapa bakteri yang paling umum bertanggung jawab untuk salpingitis meliputi:

Beberapa bakteri yang paling umum bertanggung jawab untuk salpingitis meliputi:

 ChlamydiaChlamydia 

 Gonococcus (yang menyebabkan gonore)Gonococcus (yang menyebabkan gonore)   MycoplasmaMycoplasma   StaphylococcusStaphylococcus   Streptococcus.Streptococcus.

Kira-kira 10% infeksi disebabkan oleh Tuberculosis. Selanjutnya bisa timbul radang adneksa Kira-kira 10% infeksi disebabkan oleh Tuberculosis. Selanjutnya bisa timbul radang adneksa sebagai akibat tindakan ( laparatomi, pemasangan IUD, dan sebagainya) dan perluasan radang sebagai akibat tindakan ( laparatomi, pemasangan IUD, dan sebagainya) dan perluasan radang dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks.

dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks.

Salpingitis adalah salah satu penyebab terjadinya infertilitas pada wanita. Apabila Salpingitis adalah salah satu penyebab terjadinya infertilitas pada wanita. Apabila salpingitis tidak ditangani dengan segera, maka infeksi ini akan menyebabkan kerusakan pada salpingitis tidak ditangani dengan segera, maka infeksi ini akan menyebabkan kerusakan pada tuba fallopi sehingga sel telur rusak dan sperma tidak bisa membuahi sel telur. Radang tuba tuba fallopi sehingga sel telur rusak dan sperma tidak bisa membuahi sel telur. Radang tuba falopi dan radang ovarium biasanya terjadi bersamaan. Oleh sebab itu tepatlah nama falopi dan radang ovarium biasanya terjadi bersamaan. Oleh sebab itu tepatlah nama Salpingo-ooforitis

(26)

menjalar ke atas dari uterus, walaupun infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra vaginal menjalar ke atas dari uterus, walaupun infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra vaginal lewat jalan darah dari jaringan-jaringan di sekitarnya.

lewat jalan darah dari jaringan-jaringan di sekitarnya.

Faktor Resiko Faktor Resiko

Sudah berteori bahwa aliran menstruasi retrograde dan serviks pembukaan saat Sudah berteori bahwa aliran menstruasi retrograde dan serviks pembukaan saat menstruasi memungkinkan infeksi untuk mencapai saluran tuba. Faktor risiko lain meliputi: menstruasi memungkinkan infeksi untuk mencapai saluran tuba. Faktor risiko lain meliputi:  prosedur bedah, menembus dinding serviks:

 prosedur bedah, menembus dinding serviks:

 endometrium biopsyendometrium biopsy   kuretkuret   histeroskopihisteroskopi Gambaran Klinis Gambaran Klinis

Dalam kasus ringan, salpingitis mungkin tidak memiliki gejala. Ini berarti saluran tuba Dalam kasus ringan, salpingitis mungkin tidak memiliki gejala. Ini berarti saluran tuba dapat menjadi rusak tanpa perempuan menyadarinya dia memiliki infeksi. Ada pun tanda gejala dapat menjadi rusak tanpa perempuan menyadarinya dia memiliki infeksi. Ada pun tanda gejala dari salpingitis adalah :

dari salpingitis adalah :

  Nyeri pada salah satu atau kedua sisi perut Nyeri pada salah satu atau kedua sisi perut 

 Sakit punggungSakit punggung 

 Demam dan menggigilDemam dan menggigil 

 Mual muntahMual muntah 

 Abnormal vaginal discharge, seperti warna yang tidak biasa atau bauAbnormal vaginal discharge, seperti warna yang tidak biasa atau bau 

  Nyeri selama ovulasi. Nyeri selama ovulasi. 

 Sering buang air kecilSering buang air kecil 

 DisminorhoeDisminorhoe 

(27)

1.

1.  Nyeri Abdomen Nyeri Abdomen  Nyeri abdomen

 Nyeri abdomen bagian bawah bagian bawah merupakan gejala merupakan gejala yang paling yang paling dapat dipercadapat dipercaya dari infeksiya dari infeksi  pelvis

 pelvis akut. akut. Pada Pada mulanya mulanya rasa rasa nyeri nyeri unilateral, unilateral, bilateral, bilateral, atau atau suprapubik, suprapubik, dan dan seringsering  berkembang sewaktu

 berkembang sewaktu atau segera atau segera setelah suatu setelah suatu periode menstruasi. Kepperiode menstruasi. Keparahannya meningkatarahannya meningkat secara bertahap setelah beberapa jam sampai beberapa hari, rasa nyeri cenderung menetap, secara bertahap setelah beberapa jam sampai beberapa hari, rasa nyeri cenderung menetap,  bilateral

 bilateral pada pada abdomen abdomen bagian bagian bawah, bawah, terdapat terdapat nyeri nyeri tekan tekan di di abdomen abdomen bagian bagian bawah bawah dandan semakin berat dengan adanya pergerakan.

semakin berat dengan adanya pergerakan.

2.

2. Perdarahan pervaginam atau sekret vaginaPerdarahan pervaginam atau sekret vagina

Perdarahan antar menstruasiatau meningkatnya aliran menstruasi atau kedua-duanya Perdarahan antar menstruasiatau meningkatnya aliran menstruasi atau kedua-duanya dapat merupakan akibat langsung dari endometritis atau pengaruh tidak langsung dari dapat merupakan akibat langsung dari endometritis atau pengaruh tidak langsung dari  perubahan-peubahan

 perubahan-peubahan hormonalyang hormonalyang berkaitan berkaitan dengan dengan ooforitis. ooforitis. Sekret Sekret vagina vagina dapatdapat disebabkan oleh servitis.

disebabkan oleh servitis.

3.

3. Gejala-gejala penyertaGejala-gejala penyerta

Menggigil dan demam lazim ditemukan. Anoreksia, nausea dan vomitus berkaitan Menggigil dan demam lazim ditemukan. Anoreksia, nausea dan vomitus berkaitan dengan iritasi peritoneum. Disuria dan sering buang air kecil menunjukkan adanyan dengan iritasi peritoneum. Disuria dan sering buang air kecil menunjukkan adanyan keterkaitan dengan uretritis dan sistitis.Nyeri bahu atau nyeri kuadran kanan atas mungkin keterkaitan dengan uretritis dan sistitis.Nyeri bahu atau nyeri kuadran kanan atas mungkin merupakan gejala dari perihepatitis gonokokus.

merupakan gejala dari perihepatitis gonokokus.

4.

4. Riwayat MenstruasiRiwayat Menstruasi

Menstruasi dapat meningkat dalam jumlah dan lamanya. Salpingitis dapat menjadi Menstruasi dapat meningkat dalam jumlah dan lamanya. Salpingitis dapat menjadi simptomatik pada hari keempat atau kelimadari siklus menstruasi. Kadang terdapat simptomatik pada hari keempat atau kelimadari siklus menstruasi. Kadang terdapat  perdarahan di luar siklus dan secret vagina berlebihan.

 perdarahan di luar siklus dan secret vagina berlebihan.

5.

5. Tanda-tanda perluasan infeksiTanda-tanda perluasan infeksi

  Nyeri semakin hebat Nyeri semakin hebat 

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan hal ini Aritonang (2007) motivasi belajar penting dalam menentukan hasil belajar, adanya beberapa fakta bahwa mata pelajaran yang diminati oleh siswa

Untuk membantu anak autis hipoaktif dalam meningkatkan kemampuan aktivitas gerak, diperlukan suatu permainan yang menarik minat anak untuk melakukan gerak yaitu

Selain itu berdasarkan uji statistik diperoleh bahwa nilai OR = 5,056 ini berarti responden dengan pola makan yang kurang baik memiliki resiko 5,056 kali berisiko mengalami

berkoordinasi dengan Peserta Pemilu; bahwa ketentuan pasal 26 ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye

Konsultan perencana akan menyediakan jasanya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan perencanaan teknik tersebut, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang

Berdasarkan tanggapan siswa terhadap alat peraga IPA terpadu sundial fototropisme pada tema gerak untuk siswa MTs, diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Rusia memang mampu melihat peluang emas dalam operasi militer di Suriah, hal ini terbukti dari laporan militer tahunan yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Fisika Partikel, Teknologi Proses industri nuklir, pelayanan