1
THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT USING MODEL OF COOPERATIVE TYPE GUIDED NOTE TAKING and type COMPLETTE SENTENCE ON THE SUB CONCEPT OF THE HUMAN
EXCRETION SYSTEM
(An Experimen Study At The 11thGradeScience Of 1stSenior High SchoolManonjaya Tasikmalaya)
Wawat Waryati, Rakatika
ABSTRACT
Respiration system that is in a human is one of the subject matters of Natural Science (IPA) which learn about the process of input the oxygen and output the carbondioxide rests of metabokism of substances that can not be used again by the body. This material is studied from the level of junior hugh scholl to the senior high school or a higher level. However, this material is considered difficult by the most students of senior high school. Therefore, to improve the students learning outcomes in teaching and learning process is required a learning models which aims to increase the activities and creativities of the students that will help students to understand the lessons more easily. One of them is by using an exchange partners type model of cooperative learning and complette sentence type. Debriefing learning method has the advantage, that it can provide the opportunity to the students to express the opinion. In the learning process, the students will be required to be more active, then they should have a high sense of the responsibility and respect each others. Cooperative learning model guided note taking has the advantage that it can provide an opportunity for students to express opinions and cooperate with friends to get new ideas. In the learning process students will be required to be more active, must have a high sense of responsibility and mutual respect. While the complette sentence cooperative learning model students will have a high sense of responsibility because of their role as a team of experts in collaboration with his friend.
The problem that arises is "Is there a difference in student learning outcomes of the learning process using cooperative learning model with the guided note taking subconcepts type of complette sentence on the human excretion system?".
The research concludes that there is a difference in student learning outcomes of the learning process using cooperative learning model with the guided note taking subconcepts type of complette sentence on the human excretion system.
Keywords: exchange of partners, complette sentence, learning outcomes, the human excretion system
2
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES
PEMBELAJARANYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DAN TIPE COMPLETTE
SENTENCE PADA SUB KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
(Studi Eksperimen di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya)
Wawat Waryati, Rakatika
ABSTRAK
Sistem ekskresi pada manusia merupakan salah satu materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang proses pembuangan sisa metabolisme yang tidak dapat lagi digunakan oleh tubuh manusia. Materi ini dipelajari dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun jenjang yang lebih tinggi. Namun materi ini dianggap sulit oleh sebagian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa, dan kreativitas siswa sehingga akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami pelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dengan tipe complette sentence. Model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking memiliki keunggulan yaitu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan mengembangkan daya tangkap siswa. Dalam proses pembelajarannya siswa akan dituntut untuk lebih aktif, harus memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi dan saling menghormati. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe complette
sentence siswa akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi karena siswa
dituntut untuk melengkapi paragraf yang belum lengkap.
Permasalahan yang timbul adalah “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dengan tipe complette sentence pada subkonsep sistem ekspirasi manusia?”.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided
note taking dengan tipe complette sentence pada subkonsep sistem ekspirasi
manusia
Kata kunci: guided note taking, complette sentence, hasil belajar, sistem ekspirasi pada manusia.
3
PENDAHULUAN Latar Belakang
Proses belajar mengajar yang efektif menjadi salah satu faktor utama tercapainya tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar akan berhasil jika semua pihak yang terlibat didalamnya dapat bekerjasama demi tercapainya tujuan pendidikan. Dimana disini guru sebagai pengajar harus mampu memilih model pembelajaran yang dapat merangsang, membina, dan mengarahkan siswa agar memiliki peran yang tidak terpisahkan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terjalin interaksi yang seimbang diantara kedua belah pihak. Model pembelajaran yang digunakan haruslah yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, karena kesinambungan materi dengan model pembelajaran yang digunakan akan mempengaruhi daya tangkap siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi dan siswa di SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, diperoleh keterangan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran biologi masih banyak mengalami kesulitan dan kurangnya ketertarikan siswa untuk menghafal dan membaca. Meskipunguru sudah cukup mempunyai bekal penguasaan terhadap bidang ilmunya, namun guru masih kurang terampil dalam menyajikan materi yang dapat menarik perhatian siswa saat belajar, sehingga siswa sulit menangkap pembelajaran yang diberikan guru. Selain itu rata-rata nilai ulangan harian hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran biologi hanya mencapai nilai 2,44 sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan adalah 2,67.
Penerapan berbagai model pembelajaran kooperatif bisa menjadi alternatif karena model pembelajaran kooperatif mengutamakan adanya kelompok-kelompok yang bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan permasalahan sehingga dapat menumbuhkan motivasi, minat, serta keaktifan siswa. Selain itu, model ini dapat meningkatkan daya nalar, cara berpikir logis, aktif, kreatif, terbuka dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif memiliki berbagai tipe, diantarnya tipe pembelajaran kooperatif guided note taking merupakan salah suatu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk mengaktifkan kelas bukan hanya melalui keaktifan siswa secara fisik, namun juga keaktifan mental. Dengan menggunakan model ini diharapkan siswa dapat tetap fokus pada materi yang disajikan guru. Sedangkan model pembelajaran tipe complette sentence merupakan suatu model pembelajaran yang mempertimbangkan kemampuan siswa untuk memprediksi fragmen-fragmen teks
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah”Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan tipe complette sentence pada sub konsep Sistem Ekskresipada manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan tipe complette sentence pada sub konsep Sistem Ekskresipada manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya
Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoretis
Kegunaan teoretis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi, sumbangan pemikiran akan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan complette sentence sebagai pembelajaraan yang efektif serta dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran biologi.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi guru
Dijadikan sebagai dasar untuk menentukan atau memilih model pembelajaran yang tepat untuk setiap materi pelajaran, khususnya pelajaran Biologi di SMA
b. Bagi siswa
1) Dapat mengembangkan motivasi dan potensi belajar siswa, khususnya dalam mempelajari Biologi.
2) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara maksimal dan menghilangkan perasaan jenuh serta bosan dalam mengikuti pelajaran. c. Bagi sekolah
Memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Bagi penulis
Memberikan pengalaman dalam penyusunan suatu rancangan pembelajaran Biologi yang efektif, serta dapat meningkatkan sistem pembelajaran yang menarik.Memberikan motivasi sebagai langkah awal untuk memperjuangkan dan memajukan kualitas pendidikan agar lebih baik.
PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian
Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental.Pada metode pre eksperimental sering kali dipandang sebagai
eksperimental yang tidak sebenarnya.Oleh karena itu disebut juga dengan istilah quasi-experimental ataueksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memnuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.
5
Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe
guided note taking dan model pembelajaran tipe complette sentence.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada sub konsep sistem ekskresi pada manusiadi kelas XI SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak enam kelas dengan jumlah 169orang siswa. Sampel yang diambil adalah siswa sebanyak dua kelas dengan menggunakan teknik cluster random sampling.
Disain Penelitian
Dalam penelitian ini disain penelitian yang digunakan penulis adalah one-shot
case study, artinya penulis hanya mengadakan treatment satu kali yang
diperkirakan sudah mempunyai pengaruh, yang selanjutnya diadakan post test atau evaluasi. Sehinga peneliti dapat membedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note
taking dan tipe complette sentence pada sub konsep Sistem Ekskresipada
manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalay.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulandatayang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, karena dalam penelitian ini penulis langsung menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar dengan tujuan untuk membandingkan hasil belajar akibat perlakuan (treatment) yang diberikan peneliti.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes objektif yang digunakan berupa pilihan majemuk dengan limaoptiondan berjumlah 50 soal. Hasil yang diukur yaitu ranah kognitif yang dibatasi pada jenjang mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).Selanjutnya soal
yang jawabannya benar diberi skor satu (1) dan jawaban yang salah diberi skor nol (0). Tujuan uji coba instrumen ini adalah untuk megetahui apakah instrumen yang telah disusun tersebut telah memiliki validitas dan realiabilitas yang baik 1. Uji Validitas Butir Soal
rxy=
2 2
2
2
Y Y N X X N Y X XY N 6 2. Uji Reliabilitas Butir Soal
11 = ( ) ( ∑ )
Teknik Analisi Data
Setelah data- data hasil penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t (uji statistika parametrik) untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil post test dan uji t deskriptif untuk mengetahui apakah nilai post test sudah mencapai kkm atau belum pada sub konsep sistem ekskresi pada manusia antara proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan model pembelajaran kooperatif tipe complette
sentence
PEMBAHASAN
Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono, Agus (2012:61)”Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan interdependensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur
reward-nya”.
1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Guided note taking
Menurut Djamararah, Syaiful Bahri (2010:400) ”Dalam model ini sebagi pengajar, pendidik menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu anak didik dalam membuat catatan ketika guru menyampaikan materi pelajaran”.
Adapun langkah-langkah model guided note taking menurut Djamararah, Syaiful Bahri (2010:400) adalah:
a. beri anak didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi pelajaran yang akan disampaikan dengan strategi ceramah; b. kosongkan sebagian dari point-point yang dianggap penting sehingga
akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut;
c. beberapa cara yang dapat dilakukan seperti dengan di buat bahan ajar (handout) yang tercantum di dalam sub-topik dari materi pelajaran. Beri tempat catatan kosong yang cukup sehingga anak didik dapat membuat catatanya;
d. bagikan bahan ajar (handout) yang dibuat kepada anak didik.Jelaskan bahwa pada handout itu sengaja dihalangi beberapa poin penting dengan tujuan agar anak didik tetap berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan di sampaikan;
e. setelah selesai menyampaikan materi, minta anak didik membacakan hasil catatannya;dan
7
2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Complettte sentence
Menurut Huda, Miftahul (2014:313) “Complette sentence merupakan salah satu model pembelajaran yang berusaha mempertimbangkan kemampuan siswa untuk memprediksi fragmen-fragmen teks yang ditugaskan pada mereka”.
Menurut Suprijono, Agus (2012:132), langkah-langkahmodel pembelajaran kooperatif tipeComplette sentence sebagai berikut:
a. guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
b. guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membaca buku atau modul dengan waktu secukupnya;
c. guru membentuk kelompok 2 orang secara heterogen;
d. guru membagi lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap;
e. siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia;
f. siswa berdiskusi secara berkelompok;
g. setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki.Tiap siswa membaca sampai mengerti atau hafal; dan
h. kesimpulan.
Hasil Penelitian Tentang Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Guided note taking dan tipe Complette sentence pada Sub Konsep Sistem Ekskresi pada manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan tipe complette sentence pada sub konsep Sistem Ekskresipada manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan uji normalitas data hasil belajar siswa yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan tipe Complette sentencediperoleh:
No Data L0 Lkritis Hasil
Analisis Kesimpulan
Kesimpulan analisis
1. A 0,1598 0,1634 L0< Lkritis Terima H0
Data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
2. B 0,1531 0,1634 L0< Lkritis Terima H0
Data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
Kedua data dalam penelitian ini diperoleh nilai L0 yang lebih kecil dari
Lkritis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kedua data telah diambil dari
8
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan hasil uji dinyatakan pada Tabel. 4 berikut:
Fhitung Ftabel Hasil analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis
1,71 1,88 Fhitung < Ftabel Terima H0 Kedua Varians Homogen
Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut variansnya homogen.Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas tersebut di atas, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan uji t, utuk membandingkan hasil belajar siswa yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan complette sentence. Dari hasil perhitungan, diperoleh thitung =9,02 dan ttabel =
2,00. Diagramnya digambarkan sebagai berikut:
Diketahui bahwa thitung = 9,02 terletak di daerah penolakan H0. Dengan
demikian, hipotesis yang penulis ajukan yaitu “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan complette sentence pada sub konsep Sistem Ekskresi Pada Manusia”, dapat diterima.
Jika dilihat dari nilai rata-rata hitung siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking adalah 33,55 dan hasil rata-rata hitung siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe complette sentence adalah 22, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimalnya 26,6.
Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking lebih baik dari hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipecomplette sentence. Daerah Penolakan Ho (daerah kritis) Daerah Penolakan Ho (daerahkritis) Daerah Penerimaan Ho 2,00 2,00 9,02
9
Diagram Nilai Rata-rata Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided note
taking dan Complette sentence
Dari diagram tersebut menunjukkan perolehan nilai rata-rata hasil post test siswa yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
guided note taking adalah 33,55 dan siswa yang proses belajarnya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe complette sentence adalah 22, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 26,6. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai
post test siswa pada pembelajaran kooperatif tipe guided note taking telah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang berarti pula bahwa model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan nilai
post test siswa pada pembelajaran kooperatif tipe complette sentence tidak
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang berarti pula bahwa model pembelajaran tersebut tidak dapat meningkatkan hasil belajar.
Kelebihan dan Kekurangan pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking
Kelebihan Kekeurangan
Dapat memfokuskan perhataian siswa terhadap materi yang disampaikan guru agar handout yang disediakan guru tetap terisi
Sulit dalam pelaksanaan karena harus mempersiapkan handout atau perencenaan terlebih dahulu dengan memilih bagian atau materi mana yang harus dikosongkan
Dapat mengembangkan pemikiran siswa dalam suatu catatan atau ringkasan
Memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuiakanya Melatih daya fikir siswa dalam
memecahkan masalah
Menuntut guru untuk lebih luas mengetahui materi
Dapat melatih keberanian siswa dalam menyampaikan hasil ringkasanya
Sulit siswa untuk beradaptasi dengan strategi baru 33.55 22 26.6 0 5 10 15 20 25 30 35 40 guided note taking complette sentence KKM
10
Kelebihan dan Kekurangan pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complette sentence
Kelebihan Kekeurangan
Memperdalam pengetahuan siswa melalui lembar kerja yang dibagikan
Kecenderungan hanya sebagian siswa yang aktif dalam berdiskusi Menjadikan siswa lebih aktif
mengikuti proses pembelajaran dengan berdiskusi
Tingkat pemahaman dan penghafalan setiap siswa berbeda
Melatih daya fikir siswa untuk dalam memprediksi fragmen teks yang ditugaskan pada mereka
Beberapa siswa tidak percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusinya
Selama pelaksanaan penelitian, penulis menemukan ada beberapa kendala dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan complette sentence, yaitu:
1. siswa sulit beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru;
2. sulitnya untuk memotivasi siswa yang memiliki kmampuan yang rendah untuk dapat mengungkapkan pendapatnya sendiri;
3. kurang terjalinnya kerjasama yang baik antar siswa baik itu secara sberpasangan ataupun kelompok; dan
4. daya tangkap siswa yang bervariasi yaitu sebagian kecil memiliki
5. daya tangkap yang baik dan sebagian besar memiliki daya tangkap yang kurang baik sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menjelaskan tahapan proses pembelajaran.
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeguided note
taking dan tipe complette sentence pada sub konsep Sistem Ekskresi pada
Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri Kabupaten Tasikmalaya.
Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking lebih baik dari hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tipe complette sentence pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri Kabupaten Tasikmalaya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. proses belajar mengajar di kelas hendaknya lebih bervariasi, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh ketika sedang berada di kelas, misalnya dengan menggunakan berbagai model pembelajaran seperti yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini;
11
2. dalam penerapan model pembelajaran kooperatif khususnya model pembelajaran kooperatif tipe gided note taking dan complette sentence hendaknya guru membimbing proses diskusi lebih baik dan teratur sehingga sasaran dari diskusi dapat tercapai;
3. guru harus lebih pintar dalam mengatur waktu sehingga tahapan-tahapan pembelajarn dapat terlaksana dengan baik;
4. untuk mengefektifkan proses pembelajaran hendaknya guru dapat memodifikasi mekanisme suatu model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran tanpa membuang unsur pokok model pembelajaran yang digunakan; dan
5. bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe guided note taking dan complette sentencepada sub konsep atau materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bahri, Syaiful Djamarah (2010). Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta..
Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistik Parametrik.Bahan Ajar Mata Kuliah Statistik Parametrik Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SiliwangiTasikmalaya: Tidak dipublikasikan
Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Belajar..
Ratila, Devia Saputri. (2014).Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman.Jurnal Pendidikan Biologi. [Online].Vol 3. No 4
Tersedia:http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?journal=JFKIP&page=ar ticle&op=view&path[]=2425&path[]=2132. [17 Januari 2015].
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Kontrustivistik. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Riwayat Hidup
Wawat Waryati Rakatika adalah mahasiswa angkatan 2011 pada program studi
pendidkan Biologi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakanpenyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2015).