• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun atas kerjasama : PT East West Seed Indonesia dengan Yayasan Bina Tani Sejahtera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun atas kerjasama : PT East West Seed Indonesia dengan Yayasan Bina Tani Sejahtera"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Versi-2-2014

Disusun atas kerjasama :

PT East West Seed Indonesia

(2)

2

DAFTAR ISI

Halaman Maksud dan Kegunaan Buku Panduan ... 3 Skema Penyediaan Bibit G0 dari Benih TSS Panah

Merah ... 5 I. Persiapan Infrastruktur ... 6 II. Pengolahan Tanah, Aplikasi Dolomit, Kompos, dan

Pupuk Dasar ...

7 III. Aplikasi Herbisida Pra-Tumbuh ... 8 IV. Penaburan Benih ... 8 V. Pemeliharaan :

A. Pemupukan ... B. Penyiraman ... C. Pengendalian Hama dan Penyakit ...

9 10 11 VI. Panen dan Pasca Panen ... 14 VII. Analisis Usaha Tani ... 16

(3)

Maksud dan Kegunaan Buku Panduan

Panduan ini menjelaskan Prosedur Kerja yang harus diikuti oleh para pelaksana kegiatan di lapangan. Para pelaksana tersebut yakni Petugas Lapangan EWINDO, Petugas Lapangan YBTS, Tenaga Penyuluh, Petani Penangkar dan Pekerja. Kegiatan lapangan adalah menanam benih bawang merah (yang sering disebut TSS = true shallot seed) dengan brand Cap Panah Merah menjadi umbi bibit. Kegiatan utama dalam Panduan Operasional ini mencakup:

1. Kegiatan penyiapan lahan, pra-sarana, sarana produksi.

2. Penanaman TSS menjadi G0 dilakukan dalam fasilitas rumah-jaring (net-house).

3. Lama masa tanam dalam rumah jaring hingga panen menjadi G0 adalah 90-95 hari.

4. Lama masa simpan G0 agar menjadi umbi bibit yang baik: 60 – 90 hari.

5. Pengemasan G0 sebelum dijual petani penangkar kepada para petani untuk ditanam pada musim tanam bawang MK-1 atau MK-2. 6. Kegiatan pelatihan Petani Penangkar agar trampil dalam

pengelolaan usaha (tanam, pelihara, panen, pemasaran) secara berkesinambungan

Pemimpin teknis (technical leader) dalam operasional di lapangan adalah Petugas Lapangan Ewindo, dalam hal ini Product Promotor (PP), Petugas Lapangan Yayasan Binatani Sejahtera, dalam hal ini Teknologi Transfer Officer (TTO) dan Technical Market Acces (TMA). PP, TTO, dan TMA dibantu oleh tenaga lokal yang berfungsi sebagai Pendamping dan Penyuluh

(4)

4

Pelaksana utama kegiatan adalah Petani sebagai pemilik usaha nursery (penanaman benih bawang merah Cap Panah Merah menjadi umbi bibit). Adapun tujuan kegiatan usaha nursery adalah menghasilkan umbi sebagai bahan tanam standar berkualitas baik. Diharapkan petani penangkar secara terus menerus (sustained) menanam benih (biji) bawang merah menjadi umbi bibit G0 yang berkualitas baik. Tersedianya bibit G0 berkualitas baik dengan harga terjangkau, diharapkan mendorong peningkatan hasil dan pendapatan petani bawang merah.

(5)

SKEMA PENYEDIAAN BIBIT G0 DARI BENIH TSS

CAP PANAH MERAH

1. Jadwal tanam TSS menjadi G0 diatur agar bibit tersedia pada musim tanam petani

2. Umur TSS menjadi G0 memakan waktu 90 -95 hari. 1. Jadwal TSS-G0, penanaman pertama: Agustus – Oktober  diharapkan memasok bibit untuk MK-1.

2. Jadwal TSS-G0, penanaman kedua: Februari – April  diharapkan memasok bibit untuk MK-2

3. Pengeringan dan penyimpanan G0 agar siap tanam adalah selama 2 (dua) bulan.

4. Rotasi tanaman sangat dianjurkan untuk menjaga kesuburan tanah dan menambahan pendapatan. Tanaman yang digunakan untuk rotasi adalah tanaman yang berumur pendek (tidak lebih dari 65 hari).

Jadwal usaha penyediaan umbi bibit oleh petani penangkar kepada para petani digambarkan sebagai berikut:

8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penanaman TSS menjadi G0 Musim Tanam Bawang Merah MK-1 Penanaman TSS menjadi bibit G0 (Penangkar) Rotasi Tanaman lain Jadwal Musim Tanam Bawang Merah di Petani Penanaman TSS menjadi G0 Rotasi Tanaman lain Simpan G0 Simpan G0 Musim Tanam Bawang Merah MK-2

(6)

6

I.

PERSIAPAN INFRASTRUKTUR

1. Penetapan lokasi dan plot

a. Pilih lokasi lahan: 1). yang dekat dengan sumber air; 2). sedapat mungkin lahan rata; 3). Tidak tergenang/ Banjir ketika musim Hujan.

b. Luas lahan antara 500 s/d 2.000 m2, tergantung jumlah unit

rumah-jaring yang akan dibangun.

c. Untuk Open Field (tanpa Net-House), luas lahan tidak terbatas, penyediaan sungkup plastik sangat disarankan. 2. Memastikan sumber air yang memadai untuk penyiraman/ irigasi.

Ketersediaan air sangat penting selama musim tanam.

3. Membangun rumah-jaring (nett-house), dengan ukuran IC (intensitas cahaya) 80-82% dengan 30 – 36 mesh.

Gambaran rumah-jaring (nethouse) yang dibangun adalah seperti gambar di bawah ini. Ukuran panjang 27 meter, lebar 18 meter, dan tinggi 2,5 – 3 meter. Luas 1 (satu) unit rumah-jaring adalah 486 m2.

(7)

II. PENGOLAHAN TANAH, APLIKASI DOLOMIT, KOMPOS DAN PUPUK DASAR

Pengolahan tanah dilakukan sebagai berikut:

a. Tanah diolah bajak dengan kedalaman minimal 30 cm. Pengolahan lahan dan pembuatan bedeng harus selesai 2 minggu sebelum tabur benih..

b. Bila diperlukan, aplikasi dolomite dilakukan pada saat pengolahan tanah pertama ini (sesuai dosis yang dianjurkan). Untuk luasan 1.000 m2berikan 1 kwintal dolomite secara merata.

c. Pembuatan bedengan: Lebar bedengan 120-150 cm, Panjang bedengan 20 Meter, Tinggi bedengan minimum 30 cm. Lebar saluran air 30-50 cm.

d. Tanah bedengan yang telah rata dihaluskan dengan menggunakan cangkul sampai benar–benar halus, setelah itu disiram air

e. Pada tahap ini, aplikasi kompos dan pupuk dasar wajib dilakukan. Cara aplikasi adalah dengan menabur rata kompos dan pupuk dasar, kemudian dicampur merata/diaduk dengan topsoil (tanah permukaan bedeng).

Dosis Kompos dan Pupuk Dasar yang wajib diaplikasikan untuk luasan 1000 m2adalah sbb :

Jenis Pupuk Dosis Keterangan Kompos 1 Ton 2 minggu sebelum Tabela

SP-36 30 Kg 2 minggu sebelum Tabela ZA 20 Kg 2 minggu sebelum Tabela Pemulus 1 Kg 2 minggu sebelum Tabela Dolomit 1 Kwintal Aplikasi ketika olah lahan.

(8)

8

III. APLIKASI HERBISIDA PRA-TUMBUH

Untuk teknis budidaya sistim direct sowing (TABELA = tanam benih langsung), pengendalian gulma pra tumbuh sangat dibutuhkan. Aplikasi herbisida pra-tumbuh berbahan aktif Oksiklorfen 240 g/l Wajib dilakukan sebanyak 2 kali aplikasi. Aplikasi pertama dilakukan pada 9-10 hari sebelum tabela, atau 2 – 4 hari setelah aplikasi pupuk dasar. Aplikasi kedua adalah 5 hari sebelum tabela.

Cara aplikasi herbisida pra-tumbuh adalah dengan menggunakan semprotan punggung (Knapsack sprayer) yang berbeda atau terpisah dari semprotan pestisida. Penyemprotan dilakukan merata pada permukaan bedengan, kondisi tanah pada saat dilakukan penyemprotan adalah basah (kapasitas lapang).

IV. PENABURAN BENIH

1. Buat alur semai sedalam 1-2 cm dengan jarak antar alur 10 cm. 2. Kemudian benih (biji) bawang merah Tuk-tuk ditabur merata pada

alur dengan kepadatan 2 – 3 gram per m2. Atau 2-3 gram untuk 10

alur. Setelah penaburan benih dilakukan dengan merata, tutup alur dengan tanah halus atau kompos.

(9)

benih yang tertanam tidak terpercik keluar. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan gembor dengan lubang corong yang halus.

4. Untuk penaburan di Open Field (tanpa net-house) siapkan sungkup plastik setelah penaburan. Tutup sungkup plastik hingga benih tumbuh merata, agar kondisi tanah tetap lembab. Lakukan pembukaan dan penutupan sungkup secara rutin, hingga tanaman berumur 40 HST.

V. PEMELIHARAAN

Pemeliharaan dilahan meliputi :

A. Penyiraman

Penyiraman mulai dilakukan setelah penaburan benih bawang merah tuk-tuk selesai. Apabila lahan dalam kondisi kering penyiraman dilakukan 2 kali dalam 1 hari (pagi dan sore hari). Kemudian apabila lahan dalam kondisi basah cukup dilakukan 1 kali dalam 1 hari. Alat siram yang dipakai untuk tanaman berumur 0-20 HST adalah gembor

(10)

10

berumur diatas 20 HST dilakukan dengan menggunakan gembor air yang memiliki lubang lebih besar.

Gembor siram lubang kecil Gembor siram lubang besar

B. Pemupukan

Pemupukan susulan dapat dilakukan hingga 5 kali secara bertahap. Adapun pupuk susulan yang dianjurkan untuk luasan 1000 m2 adalah

sebagai berikut :

Waktu Aplikasi Jenis Pupuk Dosis Keterangan 15 HST NPK 16-16-16 10 Kg Tabur Alur 30 HST NPK 16-16-16 10 Kg Tabur Alur 45 HST NPK 16-16-16 5 Kg Campur, Tabur Alur KNO-3 Putih 5 Kg 60 HST NPK 16-16-16 5 Kg Tabur Alur MKP 2 g/l Semprot 75 HST NPK 16-16-16 5 Kg Campur, Tabur Alur Pemulus 1 Kg MKP 2 g/l Semprot

(11)

C. Pengendalian Hama dan Penyakit

Ada beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman Bawang Merah. Hama dan Penyakit yang paling sering menyerang tanaman bawang merah di Indonesia adalah Ulat Grayak, Antraknosa, dan Layu Fusarium (Inul/Moler). Berikut adalah penjelasan dari ketiga HPT utama tersebut :

1. ULAT GRAYAK, SPODOPTERA EXIGUA

Ngengat

Telur

(12)

12

Pengendalian ulat grayak dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif Klorfenapir atau Klorantraniliprol dengan dosis anjuran 2 cc/liter (34 cc/tangki 17 ltr).

2. ANTRAKNOSE

Bagian terinfeksi : Daun dan Umbi

Gejala : Bercak oval pada buah, bintik bintik oranye atau hitam, buah busuk dan kering.

Penyebab : Jamur Colletotrichum gloeosporioides Sebaran Penyakit : Seragam

Faktor Pembawa :

Tersebar secara airborne, bertahan dialam secara soilborne. Faktor lingkungan yang mendukung :

Kelembaban yang tinggi, hujan yang cukup tinggi, disemua elevasi. Teknik Pengendalian :

(13)

2. Aplikasi fungisida sebagai tindakan preventif dan kuratif, dengan bahan aktif kloratalonil, karbendazim, mankozeb, tembaga sulphat, tembaga oksiklorida, maneb, triadimefon, fenarimol, metil tiofanat dengan dosis 2 g/l ( 34 cc/tangki tangki 17 ltr).

3. FUSARIUM

Bagian Terinfeksi : Seluruh Tanaman

Gejala : Tanaman kuning, melintir, tumbuhnya terhambat/kerdil Penyebab : Jamur Colletotrichum gloeosporioides, Jamur Fusarium sp Sebaran Penyakit : Repetitive/pengulangan

Faktor Pembawa : Tersebar secara soilborne

Faktor lingkungan yang mendukung : Temperatur hangat, curah hujan tinggi, kelembaban tinggi, semua elevasi

Teknik pengendalian :

1. Sanitasi, monitoring, pembuangan bagian tanaman terinfeksi secara mekanik.

2. Aplikasi fungisida sebagai tindakan preventif dan kuratif dengan bahan aktif dimetomorf, folpet, kloratalonil, kaptan, ziram, mankozeb, propineb, asibenzolar s-metyl, 50% famoxadonet cymoxanil (wg) , 23% azoxystrobin (sc) dengan dosis 2 g/l (34

(14)

14

VI.

PANEN DAN PASCA PANEN

1. Panen dilakukan pada umur 90-95 hari setelah tabur, dengan ciri ciri tanaman sudah rebah dan daun berubah warna menjadi hijau kekuning kuningan, pangkal batang kempes dan umbi muncul kepermukaan tanah.

2. Cara pemanenan dengan mencabut batang tanaman, apabila diperlukan menggunakan alat untuk mencongkel umbi yang terlalu dalam.

3. Tanaman yang sudah dipanen segera digelar atau ditata dengan rapi ditempat atau hamparan khusus untuk penjemuran (tanpa diikat). Tempat atau hamparan penjemuran harus selalu kering dan terhindar dari embun dan hujan.

4. Setelah 7-10 hari dijemur di hamparan penjemuran, daun telah mengering dan siap untuk diikat. Sortir visual atau kelompokkan berdasarkan ukuran umbi 2-4 gram, 5-8 gram, dan diatas 8 gram. Pengikatan dimulai dari ujung daun yang telah kering. Dalam satu ikatan berisi 3-4 kg bawang merah dengan daun.

5. Kemudian simpan ikatan-ikatan bawang merah G0 yang telah kering ke tempat penyimpanan khusus dengan cara digantung. Kondisi tempat penyimpanan harus kering, sirkulasi udara cukup dan cahaya matahari cukup.

6. Penyimpanan umbi G0 sampai siap untuk digunakan sebagai bahan tanam adalah selama 2 bulan atau lebih.

(15)
(16)

16

VII.

ANALISIS USAHA TANI

No Uraian

Jumlah Kebutuhan

Harga

Satuan Total Keterangan

Biaya Tetap

1 Sewa Lahan 5 are 0 0

2 Penyusutan 1 Musim 0 0

Biaya Variabel

1 Tenaga Kerja :

1. Olah Lahan + Pembuatan

Bedeng (500 m2) Borongan 300000 300000

2. Penyiangan dan

penjarangan 8 HOK 35000 280000

3. Penabur Benih 2 HOK 35000 70000

4. Tenaga Semprot 8 HOK 35000 280000

2 Sarana Produksi :

1. Benih Tuk-tuk 1 kg 2000000 2000000

Pupuk Dasar :

1. Kompos 500 Kg 25000 250000 1 sak = 50 kg

2. ZA 10 Kg 2000 40000

4. Dolomit 1 sak 40000 40000 1 sak = 50 kg

5. SP-36 15 Kg 25000 25000 6. Pemulus 1 Kg 35000 35000 Pupuk Susulan I (15 HST) 1. NPK 16-16-16 5 Kg 12500 62500 Pupuk Susulan II (30 HST) 1. NPK 16-16-16 5 Kg 12500 62500

Pupuk Susulan III (45 HST)

1. NPK 16-16-16 2,5 Kg 12500 31250

(17)

3. MKP 0,2 Kg 40000 8000 semprot Pupuk Susulan IV (60 HST) 1. NPK 16-16-16 2,5 Kg 12500 31250 2. MKP 0,2 Kg 40000 8000 semprot Pupuk Susulan V (75 HST) 1. NPK16-16-16 2,5 Kg 12500 31250 2. Pemulus 1 Kg 35000 35000 3. MKP 0,2 Kg 40000 8000 semprot Obat-obatan : 1. Insektisida 3 Paket 120000 360000 2. Fungisida 3 Paket 80000 240000

3. Herbisida Pra Tumbuh 2 Paket 60000 120000

3 Panen :

1. Biaya Ikat + Jemur 4 HOK 35000 140000

2. Biaya Packing

Total Biaya Produksi 4495250

Estimasi Hasil

1

Bobot Panen G0 Kering

simpan 2 bulan 500 m2 450 kg 2 Harga G0 bibit 450 kg 15000 6750000 Total Pemasukan (Rp) 6750000 Keuntungan (Rp) 2254750 R/C Ratio 1,501585006

Referensi

Dokumen terkait

Mengawali sambutan ini, perkenankan kami, mewakili jajaran Dewan Pembina menyampaikan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa serta salam sejahtera untuk kita semua karena

Pemanggilan terhadap kreditur Menurut Pasal 168 a ayat (1), bila dalam rapat pencocokan utang piutang tidak ditawarkan perdamaian atau bila perdamaian yang ditawarkan telah

Beberapa kelainan antibodi yang dapat terjadi pada SLE, seperti antibodi yang terlalu banyak, idiotipe dikenali sebagai antigen dan memicu limfosit T untuk

Oleh itu, perlaksanaan program dakwah merupakan suatu perkara yang diberikan perhatian oleh pihak Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) dalam usaha untuk memastikan

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

Adapun aspek-aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah amanat umpasa yang digunakan dalam upacara adat kematian saur matua, diksi umpasa yang digunakan

selain itu setelah peneliti melakukan obsevasi sebelum melakukan penelitian lebih lanjut bahwa mahasiswa yang mengikuti senam kecerdasan (anggota LP2SDM RTD) masih

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa siswa tidak fokus dalam proses pembelajaran sehingga hasil evaluasi menunjukkan bahwa siswa kurang