• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skor Sofa Proses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skor Sofa Proses"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. PENGERTIAN SKOR SOFAPENGERTIAN SKOR SOFA

Sepsis-related Organ Failure Assessment, yang kemudian dikenal dengan Sequential Sepsis-related Organ Failure Assessment, yang kemudian dikenal dengan Sequential Organ Failure Assessmnet (SOFA) pertama kali dikembangkan melalui konsensus Organ Failure Assessmnet (SOFA) pertama kali dikembangkan melalui konsensus konferensi di Paris, Prancis t

konferensi di Paris, Prancis tahun 1994 (Vincent, 1996). Pada mulanya sistem skoring iniahun 1994 (Vincent, 1996). Pada mulanya sistem skoring ini digunakan untuk menilai pasien sepsis namun tel

digunakan untuk menilai pasien sepsis namun telah divalidasi dan dapat digunakan untukah divalidasi dan dapat digunakan untuk  populasi lain (Vincent, 1998 dalam Ano

 populasi lain (Vincent, 1998 dalam Anonim).nim).

Skor Penilaian Kelainan Organ Sequential (SOFA) adalah sistem penilaian yang Skor Penilaian Kelainan Organ Sequential (SOFA) adalah sistem penilaian yang menilai kinerja beberapa sistem organ dalam tubuh (neurologis, darah, hati, ginjal, dan menilai kinerja beberapa sistem organ dalam tubuh (neurologis, darah, hati, ginjal, dan tekanan darah / hemodinamika) dan memberikan skor berdasarkan data yang diperoleh tekanan darah / hemodinamika) dan memberikan skor berdasarkan data yang diperoleh  pada masi

 pada masing-masing kategori. ng-masing kategori. Semakin tiSemakin tinggi skor nggi skor SOFA, semakin SOFA, semakin tinggi tinggi kemungkinankemungkinan angka kematiannya (Tracie, 2017).

angka kematiannya (Tracie, 2017).

Hal ini diyakini dapat memberikan stratifikasi yang lebih baik terhadap risiko Hal ini diyakini dapat memberikan stratifikasi yang lebih baik terhadap risiko kematian pada pasien ICU mengingat data yang digunakan untuk menghitung skor tidak kematian pada pasien ICU mengingat data yang digunakan untuk menghitung skor tidak terbatas pada nilai masuk.

terbatas pada nilai masuk.

Skor SOFA adalah sistem Skor untuk menilai kegagalan organ terutama dimaksudkan Skor SOFA adalah sistem Skor untuk menilai kegagalan organ terutama dimaksudkan sebagai alat deskriptif untuk menstratifikasi dan membandingkan status pasien di ICU sebagai alat deskriptif untuk menstratifikasi dan membandingkan status pasien di ICU dalam halmorbiditas, Skor SOFA terdiri atas penilaian 6 sistem organ yaitu respirasi, dalam halmorbiditas, Skor SOFA terdiri atas penilaian 6 sistem organ yaitu respirasi, koagulasi, hati, ginjal, kardiovaskuler dan sistem saraf pusat, masing-masing organ koagulasi, hati, ginjal, kardiovaskuler dan sistem saraf pusat, masing-masing organ mempunyai nilai antara 0

mempunyai nilai antara 0 –  –  4 berdasarkan derajat disfungsinya. 4 berdasarkan derajat disfungsinya.

Sistem penilain SOFA mencatat waktu serangkaian kondisi pasien secara Sistem penilain SOFA mencatat waktu serangkaian kondisi pasien secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan para klinisi untuk memantau keseluruhan proses keseluruhan. Hal ini memungkinkan para klinisi untuk memantau keseluruhan proses  penyakit (Acharya, 2007).

 penyakit (Acharya, 2007).

A.

A. TUJUAN DILAKUKAN SKOR SOFATUJUAN DILAKUKAN SKOR SOFA

Tujuannya adalah untuk menentukan status pasien selama berada di ICU yang Tujuannya adalah untuk menentukan status pasien selama berada di ICU yang digunakan sebagai system penilaian untuk menentukan sejauh mana fungsi organ digunakan sebagai system penilaian untuk menentukan sejauh mana fungsi organ seseorang atau tingkat kegagalan (Adiputra, 2016). Menurut Vincent (1998) skor sofa seseorang atau tingkat kegagalan (Adiputra, 2016). Menurut Vincent (1998) skor sofa dilakukan untuk menilai kegagalan fungsi organ, menggambarkan urutan dari dilakukan untuk menilai kegagalan fungsi organ, menggambarkan urutan dari komplikasi, bukan untuk memprediksi mortalitas. Meskipun demikian, ada hubungan komplikasi, bukan untuk memprediksi mortalitas. Meskipun demikian, ada hubungan antara kegagalan fungsi organ dan kematian.

antara kegagalan fungsi organ dan kematian.

B.

B. KEGUNAAN DAN MANFAAT SKOR SOFAKEGUNAAN DAN MANFAAT SKOR SOFA

Pada mulanya sistem skoring ini digunakan untuk menilai pasien sepsis namun telah Pada mulanya sistem skoring ini digunakan untuk menilai pasien sepsis namun telah divalidasi dan dapat di

(2)

divalidasi pada populasi pasien ICU medis dan bedah dan kemudian divalidasi untuk  beberapa kelompok populasi yang berbeda seperti pada pasien dengan pembedahan  jantung dan sepsis berat (Ceriani, 2003., Vosylius, 2004).

Perubahan pada skor SOFA memberikan nilai prediktif yang tinggi. Pada studi  prospektif dari 352 pasien ICU, peningkatan skor SOFA selama 48 jam pertama  perawatan memberikan mortalitas paling sedikit 50%, sementara penurunan skor SOFA

memberikan mortalitas hanya 27% (Lopes, 2001).

Skor dapat digunakan dalam beberapa cara :

1. Sebagai skor individu untuk setiap organ untuk menentukan perkembangan disfungsi organ.

2. Sebagai jumlah skor pada satu hari ICU tunggal. 3. Sebagai jumlah nilai terburuk selama tinggal ICU.

C. KEPEKAAN SKOR SOFA

Keakuratan dan ketepatan dari penilaian SOFA score sudah diakui baik oleh sejumlah klinis. Hasil penelitian yang dilakukan Sunaryo, Redjeki dan Bisri (2012) SOFA Score lebih akurat dalam memperkirakan mortalitas pasien-pasien di ICU RSUP Hasan Sadikin Bandung, karena mempunyai nilai diskriminasi dan kalibrasi yang lebih baik dibandingkan APACHE II Score.

Pada studi prospektif dari 352 pasien ICU, peningkatan skor SOFA selama 48 jam  pertama perawatan memberikan mortalitas paling sedikit 50%, sementara penurunan skor

SOFA memberikan mortalitas hanya 27% (Lopes, 2001).

D. KOMPONEN SKOR SOFA

Komponen penilaian yang digunakan dalam skor SOFA yaitu, 6 sistem organ yaitu respirasi, koagulasi, hati, ginjal, kardiovaskuler dan sistem saraf pusat. Masing-masing mempunyai nilai antara 0 –  4 berdasarkan derajat disfungsinya (Vincent, 1996).

Enam sistem organ ( respirasi, kardiovaskular, ginjal, hati, sistem saraf pusat, dan koagulasi) dipilih berdasarkan telaah dari literatur, dan setiap fungsi diberi nilai dari 0 (fungsi normal) hingga 4 (sangat abnormal), yang memberikan kemungkinan nilai dari 0 sampai 24. Skoring SOFA tidak hanya dinilai pada hari pertama saja, namun dapat

(3)

Komponen skor sofa :

1. Pernafasan, dengan menghitung PaO2/ FiO2 2. Sistem saraf, dengan menggunakan skala GCS

3. Kardiovaskuler, dengan menggunakan MAP dan jumlah kebutuhan vasopressor 4. Ginjal, dengan menghitung kreatinin atau jumlah urin yang keluar

5. Hati, dengan menghitung jumlah Billirubin 6. Koagulasi, dengan menghitung jumlah platelet

E. PELAKSANAAN SKOR SOFA

Skor SOFA terdiri atas penilaian 6 sistem organ (pernafasan, sistem saraf, kardiovaskuler, ginjal, hati dan koagulasi). Masing-masing organ mempunyai nilai antara 0  –   4 berdasarkan derajat disfungsinya, nilai 0 (tidak ada disfungsi atau gagal organ), nilai 1-2 (disfungsi organ), nilai >2 (gagal organ).

Skor Sofa :

1. Respiratory Sistem

PaO2/FiO2 (MmHg) Sofa Score

≥ 400 0 < 400 1 < 300 2 < 200 and mechanically ventilated 3 < 100 and mechanically ventilated 4 2.  Nervous System

Glasgow Coma Scale Sofa Score

15 0

13 – 14 1

10 – 12 2

6 –  9 3

(4)

3. Cardiovaskular System

Mean arterial pressure OR administration of vasopressors required

Sofa Score

MAP ≥ 70 mm/Hg 0

MAP < 70 mm/Hg 1

Dopamine ≤ 5 µg/kg/min or  dobutamine (any dose) 2 Dopamine > 5 µg/kg/min OR  Epinephrine ≤ 0.1 µg/kg/min OR  Norepinephrine ≤ 0.1 µg/kg/min 3 Dopamine > 15 µg/kg/min OR Epinephrine > 0.1 µg/kg/min OR  Norepinephrine > 0.1 µg/kg/min 4 4. Liver

Bilirubin (mg/dl) [μmol/L] Sofa Score

< 1,2 0 1,2 – 1,9 1 2,0 – 5,9 2 6,0 – 11,9 3 >12,0 4 5. Coagulation

Platelets×103/µl Sofa Score

≥ 150 0

< 150 1

< 100 2

< 50 3

(5)

6. Kidneys

Creatinine (mg/dl) [μmol/L] (or urine output) Sofa Score < 1,2 [< 110] 0 1,2 –  1,9 [110 – 170] 1 2,0 –  3,4 [171 – 299] 2 3,5  –   4,9 [300  –   440] (or < 500 ml/d) 3 >2,0 [>440] (or < 200 ml/d) 4 (Wikipedia, 2017)

Sistem skoring Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) :

Variabel SKOR SOFA

0 1 2 3 4 Respirasi PaO2/FiO2 mmHg >400 ≤ 400 ≤ 300 ≤ 200ж ≤ 100 ж Koagulasi Platelet x 103 /µL > 150 ≤ 150 ≤ 100 ≤ 50 ≤ 20 Hati Bilirubin, mg/dL 1,2 1,2 – 1,9 2,0 – 5,9 6,0 – 11,9 >12,0 Kardiovaskuler Hipotensi, mmHg Tidak ada hipotensi MAP < 70 Dop≤ 5 atau dobutamin Dop > 5, epi ≤ 0,1 atau norepi ≤ 0,1 Dop >15, epi ≤ 0,1 atau norepi ≤ 0,1 Sistem Saraf Pusat GCS 15 13-14 10-12 6-9 <6 Ginjal : Kreatinin, mg/dL atau Produksi urine, <1,2 1,2-1,9 (110-170) 2.0-3,4 (171-299) 3,5-4,9 (300-440) Atau < 500 >5,0(>440) Atau < 200

(6)

ml/hari Maximum Sofa Score Mortality 0 to 6 <10% 7 to 9 15 –  20% 10 to 12 40 –  50% 13 to 14 50  –  60% 15 >80% 15 to 24 >90%

Referensi

Dokumen terkait

Dari hal tersebut maka penelitian ini berfokus pada ciri khas prosodi antawacana tokoh Werkudara dalam berbagai modus kalimat.. Penelitian ini penting guna memaparkan

ibu tentang tanda dan bahaya pada kehamilan trimester III seperti keluar darah dari jalan lahir, keluar air ketuban sebelum waktunya, kejang-kejang, gerakan janin

Tujuan Umum mengetahui pengaruh pem- berian makanan tambahan pemulihan pada balita gizi kurang terhadap perubahan status gizi di wilayah Puskesmas Kramat Kabupaten

Berbaring tengkurap juga tidak baik karena tindakan ini akan menyebabkan tekanan yang cukup besar pada rahim yang sedang membesar,sehingga terjadi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan campuran Piperazine-DEA terhadap solubilitas CO 2 dalam larutan 30% berat K 2 CO 3 untuk berbagai variabel

Berdasarkan hasil penelitian pada pertumbuhan bobot mendapatkan hasil yang terbaik pada perlakuan D dengan nilai 0,38 g dan yang terendah terdapat pada perlakuan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model Team Assisted Individualization (TAI) dengan media konkret dilaksanakan dengan langkah-langkah