PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP
SKOR SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN GERIATRI DENGAN SEPSIS DI RUANG PERAWATAN
INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA
TESIS
Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Spesialis Penyakit
Dalam
Program Pendidikan Dokter Spesialis I Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : Ardiles NIM S961308001
Pembimbing:
dr. Arifin, SpPD-KIC, FINASIM
dr. Fatichati Budiningsih, Sp.PD Kger FINASIM Drs. Sumardi, MM
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET/RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA
PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing tesis Program Pendidikan Spesialis
I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Hasil Penelitian yang berjudul
PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP SKOR
SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN GERIATRI DENGAN SEPSIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI
SURAKARTA
Setuju untuk dipresentasikan pada Hari/tanggal : 25 Agustus 2018
Pembimbing I:
dr. Arifin, SpPD-KIC, FINASIM NIP. 197201082010011001
Pembimbing II:
dr. Fatichati Budiningsih, Sp.PD KGer FINASIM NIP. 197202152010012001
Pembimbing/Konsultan Statistik:
Telah diuji dan diseminarkan pada hari Senin, 25 Juni 2018 di bagian Ilmu
Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Penelitian da tugas akhir yang berjudul:
PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP SKOR
SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN GERIATRI DENGAN SEPSIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI
SURAKARTA
Ketua Program Studi PPDS I Ilmu Penyakit Dalam
FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta
dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH, FINASIM NIP.197202262005011001
Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta
iv Telah diuji pada
Hari Senin, 25 Juni 2018
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. dr. Agung Susanto, Sp.PD FINASIM
Anggota :
1. dr. Arifin, Sp.PD KIC FINASIM
2. dr. Fatichati Budiningsih, Sp.PD-KGer FINASIM
v
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI
Penulis menyatakan dengan sebesar-besarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul “Pengaruh Pemberian nutrisi kontinyu dibaandingkan
dengan pemberian nutrisi enteral bolus terhadap skor SOFA dan Length of stay
pada pasien Geriatri dengan sepsis di ruang perawatan intensif RSUD Dr.
Moewardi Surakarta” ini adalah karya penelitian penulis sendiri dan tidak
terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh
gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang
disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, maka penulis bersedia menerima sanksi, baik Tesis beserta gelar
magister penulis dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal forum ilmiah harus
menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya.
Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka
penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Juni 2018
Ardiles
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillaahirabbil’aalamin penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang, rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusunan tesis yang berjudul: “Pengaruh Pemberian nutrisi kontinyu
dibaandingkan dengan pemberian nutrisi enteral bolus terhadap skor SOFA dan
Length of stay pada pasien Geriatri dengan sepsis di ruang perawatan intensif RSUD Dr. Moewardi Surakarta” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penelitian ini untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Spesialis
Penyakit Dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis I Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan
penghargaan yang tinggi kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan
program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.
2. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Negeri Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan kemudahan dan
dukungan kepada penulis selama menjalani pendidikan PPDS I Ilmu
Penyakit Dalam.
3. Dr. dr. Suharto Wijanarko, Sp.U sebagai Plt. Direktur RSUD Dr. Moewardi
beserta seluruh jajaran staf direksi yang telah berkenan dan mengijinkan
untuk menjalani program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.
4. Prof. Dr. HM. Bambang Purwanto, dr., SpPD, KGH, FINASIM selaku
Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/ RSUD Dr Moewardi dan
Pembimbing II yang telah memberikan ijin, bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan usulan tesis ini, serta memberikan kemudahan penulis
dalam melaksanakan program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.
vii
PPDS I Ilmu Penyakit Dalam dan selaku penguji, yang telah membimbing
dan memberikan pengarahan, bimbingan dan koreksi penulis dalam
melaksanakan penyusunan tesis, selama program pendidikan Pascasarjana
dan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.
6. dr. Arifin, SpPD-KIC, FINASIM dan Fatichati Budiningsih, dr., SpPD-KGer
selaku pembimbing yang telah memberikan ijin, bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan usulan tesis ini.
7. Drs. Sumardi, MM selaku pembimbing/ konsultan statistik penelitian, yang
dengan kesabaran telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam
penyusunan tesis.
8. Dr. dr. Agung Susanto Sp.PD FINASIM, selaku penguji tesis saya, terima
kasih telah bersedia menguji, membimbing dan memberikan pengarahan
dalam penyusunan pernbaikan tesis.
9. Seluruh Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/ RSUD Dr Moewardi
Surakarta. Prof. Dr. HA Guntur Hermawan, dr., SpPD-KPTI FINASIM (alm),
Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan,dr., SpPD-KR,FINASIM, Prof.Dr. Djoko
Hardiman, dr., KEMD FINASIM(alm), dr. Suradi Maryono,
SpPD-KHOM FINASIM, dr. Sumarmi Soewoto SpPD-KGER FINASIM, dr. Tatar
Sumandjar, SpPD-KPTI FINASIM, dr. Tantoro Harmono, SpPD-KGEH
FINASIM (alm), dr. Tri Yuli Pramana SpPD-KGEH FINASIM, dr.
Supriyanto Kartodarsono, SpPD-KEMD FINASIM, dr. Supriyanto
Muktiatmojo, SpPD FINASIM, dr. Dhani Redhono, SpPD-KPTI FINASIM,
dr. Wachid Putranto, SpPD-KGH FINASIM, dr. Arifin, SpPD-KIC
FINASIM, dr. Fatichati Budiningsih, SpPD-KGer FINASIM, dr. Agung
Susanto,SpPD FINASIM, dr. Arief Nurudin SpPD FINASIM, dr. Agus Joko
S,SpPD, FINASIM, dr. Yulyani Werdiningsih, SpPD FINASIM, dr.Sri
Marwanta SpPD Mkes, dr.Aritantri D SpPD MSc, dr. Bayu Basuki Wijaya
SpPD Mkes, dr.R. Satriyo SpPD Mkes, dr. Evi Nurhayatun SpPD Mkes, dr.
viii
dr. Agus Jati, Sp.PD, dr. Nurhasan Agung, SpPD Mkes, dr. Aryo Suseno,
SpPD Mkes, dan dr. Ratih Arianita, SpPD Mkes, dr. Didik Prasetyo, Sp.PD
Mkes, dan dr. Warigit Dri Atmoko, Sp.PD Mkes, dr. Kun Salimah, Sp.PD
MBiomed yang telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan dalam
segala bentuk sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tesis.
10. Ayahanda dan Ibunda tercinta Asril Zainal dan Eni Fatmi. Istriku tercinta
Velly Ila Chaniscia,dr., buah hatiku Ziyyad Ardipiero, dan calon buah hatiku
yang masih dalam buaian ibundanya (memasuki minggu ke-26) yang telah
memberikan kasih sayang dan semangat dengan sabar dan tulus memberikan
dorongan moril dan materiil dalam penyelesaian tesis ini dan proses menjalani
program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam
11. Keluargaku yang selalu membantu dan mendukung, adikku tercinta Melli
Asriani, Ayah dan ibu mertuaku Chaerul dan Nismarni.
12. Seluruh teman sejawat seperjuangan Residen Ilmu Penyakit Dalam yang telah
memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam penelitian ini dan
selama menjalani pendidikan.
13. Segenap tim HCU / ICU Melati 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah
membantu pelaksanaan dan penyusunan tesis ini
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
membantu penulis baik dalam menjalani pendidikan maupun dalam persiapan
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan tesis ini masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu penyusun mohon maaf dan sangat
mengharapkan saran serta kritik dalam rangka perbaikan penulisan tesis ini.
Surakarta, Juni 2018
ix
PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP
SKOR SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN GERIATRI DENGAN SEPSIS DI RUANG PERAWATAN
INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA
RINGKASAN Ardiles
Sepsis terjadi disfungi organ dilihat dari adanya perubahan akut kondisi
pasien, dinilai dengan skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA), terdiri
atas penilaian 6 sistem organ, yaitu sistem saraf pusat, respirasi, kardiovaskuler,
liver, koagulasi, dan ginjal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan skor SOFA dan
length of stay pasien geriatric dengan sepsis pada pemberian nutrisi enterl bolus dan
enteral kontinyu. sampling.
Total besar sample yang didapatkan 32, terbagi menjadi 14 sample
diberikan terapi nutrisi enteral secara kontinyu, dan 18 sample diberikan terapi
nutrisi secara bolus. Dilakukan evaluasi nilai SOFA sebelum dan setelah pemberian
nutrisi bolus dan kontinyu pada sampel, setelah pemberian hari ke-3, dilanjutkan
length of stay, diukur selama perawatan pasien di ruang intensive.
Analisis statistik menggunkan SPSS 21.0 for windows, karakteristik
penelitian yang berupa variable kualitatif, uji homogenitas dilakukan menggunakan
x
variable berdistribusi normal atau uji non parametrik (Mann-Whitney / Wilcoxon
Signed Rank Test), signifikan bila p=<0,05
Hasil penelitian didapatkan hasil,penurunan skor SOFA, tetapi tidak ada
perbedaan yang bermakna pada penurunan skor SOFA pada perbandingan
pemberian kedua nutrisi tersebut. Variabel lenght of stay pasien geriatri dengan
sepsis dengan perlakuan pemberian nutrisi enteral bolus dan kontinyu tidak
didapatkan perbedaan yang bermakna.
Disimpulkan tidak terdapat perbedaan penurunan skor SOFA dan lama
rawat inap pada pasien sepsis yang diberikan nutrisi enteral bolus dibanfingkan
dengan nutrisi enteral kontinyu.
Kata kunci: Sepsi; Nutrisi enteral bolus; nutrisi enteral kontinyu; skor SOFA, lama
xi SUMMARY
Ardiles
Sepsis occurs in the organ's disfunction seen from the acute changes in the
patient's condition, assessed by the Sequential Organ Failure Assessment (SOFA)
score, consisting of 6 organ systems, namely the central nervous system,
respiration, cardiovascular, liver, coagulation, and kidney.
This study aims to determine the decrease of SOFA score and length of stay of
geriatric patients with sepsis on feeding of enterol bolus and continuous enteral.
sampling.
Total sample obtained was 32, divided into 14 samples given continuous
enteral nutrition therapy, and 18 samples were given bolus nutrition therapy.
Evaluation of SOFA values before and after bolus and continuous nutrition on
samples, after 3 days, continued length of stay, measured during intensive care of
the patient.
Statistical analysis using SPSS 21.0 for windows, research characteristic
in the form of qualitative variable, homogeneity test was done using chi square test.
The test difference of two averages using the parametric test (T test) if the data of
normal or non-parametric test variable (Mann-Whitney / Wilcoxon Signed Rank
Test), significant when p = <0.05
The results obtained results, decreased SOFA score, but no significant
xii
lenght of stay of geriatric patients with sepsis with treatment of enteral bolus and
continuous nutrition was not found to be a significant difference.
It was concluded that there was no difference in the decrease in SOFA
score and length of hospitalization in sepsis patients given bolus enteral nutrition
compared with continuous enteral nutrition.
Keywords: Sepsi; Enteral bolus nutrition; continuous enteral nutrition; SOFA score,
xiii ABSTRAK
Latar belakang: Pada pasien geriatri proses bersihan lambung terjadi perlambatan, sehingga berakibat tertundanya pengosongan lambung. Nutrisi memainkan peranan
penting dalam meurunkan morbiditas dan mortalitas kematian akibat sepsis.
Tujuan penelitian: mengetahui penurunan skor SOFA pasien sepsis dengan geriatri dan lenght of stay pasien geriatri dengan sepsis yang diberikan terapi nutrisi
enteral bolus dan kontinyu.
Metode Penelitian: Penelitian uji klinis eksperimental, dengan sampel penelitian adalah pasien geriatri dengan sepsis yang dirawat di ruang intensif RSUD Dr.
Moewardi Surakarta mulai tanggal 1 Juni 2017 – 31 Mei 2018. Besar sampel adalah
32, terbagi menjadi 14 sample diberikan terapi nutrisi enteral secara kontinyu, dan
18 sample diberikan terapi nutrisi secara bolus. Skor SOFA diukur sebelum
pemberian nutrisi enteral dan sesudah 3 hari pemberian nutrisi enteral. Lenght of
stay diukur saat perawatan diruang intesif di mulai sampai dengan pasien keluar
dari ruang intensif tersebut. Analisis statistik menggunakan SPSS 21.For windows,
signifikan bila p<0,05.
Hasil penelitian: Penurunan skor SOFA pada pasien geriatri dengan sepsis setelah diberikan nutrisi enteral bolus didapatkan (6,28±3,04 vs 3,72±2,30; p=0,001). Pada
pemberian nutrisi enteral kontinyu juga menurunkan skor SOFA (6,07±1,86 vs
3,50±1,74;p=0,001). Akan tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna pada
penurunan skor SOFA pada perbandingan pemberian kedua nutrisi tersebut. Pada
variabel lenght of stay pasien geriatri dengan sepsis dengan perlakuan pemberian
nutrisi enteral bolus dan kontinyu tidak didapatkan perbedaan yang bermakna
(7,36±2,10 vs 8,33±2,45; p=0,168)
Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan penurunan skor SOFA dan lama rawat pasien sepsis yang diberikan nutrisi enteral bolus dibandingkan nutrisi enteral
xiv
Kata kunci: Sepsi; Nutrisi enteral bolus; nutrisi enteral kontinyu; skor SOFA, lama
rawat
ABSTRACT
Background: In geriatric patients gastric clearance process become delaying, resulting in delayed emptying of the stomach. Nutrition plays an important role in
reducing the morbidity and mortality of sepsis deaths.
Methode: Experimental clinical trial research, with research sample is geriatric patients with sepsis treated in intensive room of Dr. Moewardi Surakarta from 1
June 2017 - 31 May 2018. Tottal sample was 32, divided into 14 samples given
continuous enteral nutrition therapy, and 18 samples were given bolus nutritional
therapy. SOFA score was measured before enteral feeding and after 3 days of
enteral nutrition. Lenght of stay measured during intensive room care at the begin
until patient out of the intensive care ward. Statistical analysis using SPSS 21.For
windows, significant p <0.05.
Result: SOFA score decreased in geriatric patients with sepsis after bolus enteral nutrition was obtained (6,28±3,04 vs 3,72±2,30; p=0,001). Also continuous enteral
nutrition decreased the SOFA score (6.07 ± 1.86 vs 3.50 ± 1.74, p = 0.001).
However, there was no significant difference in SOFA score reduction in the ratio
of the two nutrients. In the lenght of stay of geriatric patients with sepsis with
treatment of enteral bolus and continuous nutrition there was no significant
difference.
xv DAFTAR ISI
Halaman Judul ...i
Lembar Pengesahan ...iii
Pernyataan keaslian persyaratan publikasi ...v
Kata pengantar ...vi
Ringkasan ...ix
Abstrak ...xi
Daftar Isi...xiii
Daftar Tabel ...xvi
Daftar Gambar ...xvii
Daftar Singkatan...v
BAB 1. PENDAHULUAN... ...1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...6
2.1. Sepsis ...6
2.1.1. Definisi Sepsis ...6
2.1.2. Kriteria Diagnosis ...6
2.1.3. Etiologi ...6
2.1.4. Patogenesis ...7
2.1.5. Gagal Organ Multipel Pada Sepsis ...13
2.1.6. Skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) ...24
2.2. Skor Acute Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) 25 2.3. Perubahan Fisiologis Saluran Pencernaan Pada Geriatri …………...29
2.4. Nutrisi Enteral pada Pasien Sepsis ...32
2.4.1.Pengertian Nutrisi Enteral ...32
2.4.2.Persyaratan Nutrisi Enteral ...36
2.4.3. Indikasi Nutrisi Enternal ...39
2.4.4. Kontraindikasi Nutrisi Enternal ...37
xvi
2.5. Pengaruh Pemberian Nutrisi Enteral Pada Pasien Sepsis ...39
2.6. Pengaruh Teknik Pemberian Nutrisi Enteral Pada Pasien Sepsis .... 44
BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ...48
3.1. Kerangka Konseptual...48
3.2. Hipotesis Penelitian ...51
BAB 4.MATERI DAN METODE PENELITIAN ...53
4.1. Jenis Penelitian ...53
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ...53
4.3. Populasi dan Sampel ...53
4.3.1. Populasi ...53
4.3.2. Pengambilan Sampel ...53
4.3.3. Besar Sampel ...54
4.3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...55
4.4. Variabel Penelitian ...55
4.4.1. Variabel Bebas ...55
4.4.2. Variabel Tergantung ...55
4.5. Definifisi Operasional ...56
4.5.1. Nutrisi Enteral bolus feeding ...56
4.5.2. Nutrisi Enteral Kontinyu ...56
4.5.3. Skor APACHE II (Acute Physiology and Chronic Health Evaluation) ………....56
4.5.4. Leght of Stay (=LOS) ...57
4.6. Bahan dan Alat penelitian ...58
4.6.1. Bahan Penelitian ...58
4.6.2. Alat Penelitian ...58
4.7. Rancangan Penelitian ...59
4.8. Analisis Hasil ...60
4.9. Prosedur Pengumpulan Data ...61
4.10. Alur Penelitian ………..62
xvii
5.1. Karakteristik Objek Penelitian ...63
5.2. Pengujian Variabel Utama ...66
BAB 6. PEMBAHASAN ...78
6.1. Karakteristik subyek penelitian ...78
6.2. Penurunan Skor SOFA Pasien Sepsis pada Pemberian Nutrisi Enteral Bolus dan Kontinyu 79
6.3. Penurunan Lama Perawatan Pasien Sepsis dengan Pemberian Nutrisi Enteral Bolus dan kontinyu 81
6.4. Nilai Kebaruan Penelitian 82
6.5. Keterbatasan Penelitian 83
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 84
7.1. Kesimpulan 84
7.2. Saran 84
Daftar Pustaka ...85
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis organisme dan kultur positif dari pasien dan hubungannya dengan
risiko kematian di rumah sakit ………....7
Tabel 2.2. Skor SOFA ……… 25
Tabel 2.3. Skor APACHE II ……….. 27
Tabel 2.4. Diet sonde lengkap RSUD Dr.Moewardi Surakarta ……… 39
Tabel 2.5. Indikasi nutrisi enteral ……….. 40
Tabel 4.1. Jadwal Penelitian ……….. 53
Tabel 4.2.. Skor APACHE II ...57
Tabel 4.3. Diet sonde lengkap ...58
Tabel 5.1. Pengujian Homogenitas Variabel Karakteristik pada Kelompok Sampel Diet Kontinyu dan Kelompok Sampel Diet Bolus ...65
Tabel 5.2. Perbandingan Skor Sofa pada Kelompok yang Diterapi dengan Diet Kontinyu dan kelompok yang Diterapi dengan Diet Bolus pada Kondisi Sebelum Pemberian Terapi Diet ...69
Tabel 5.3. Perbandingan Skor Sofa Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Diet pada Kelompok Yang Diterapi dengan Diet Kontinyu dan Diet Bolus ...70
Tabel 5.4. Perbandingan Skor Sofa pada Kelompok Yang Diterapi dengan Diet Kontinyu dan Kelompok Yang Diterapi dengan Diet Bolus pada Kondisi Sesudah Pemberian Terapi Diet ...71
Tabel 5.5. Perbandingan Delta-sofa pada Kelompok Terapi Diet Kontinyu dan
xix
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar 2.1.Proses intraseluler pada sistem pertahanan alamiah ...9
Gambar 2.2.Imunopatogenesis sepsis ...11
Gambar 2.3. Respon Host pada kondisi Sepsis ……….. 13
Gambar 2.4. Gut Hypothesis ...18
Gambar 2.5. Gagal organ pada sepsis dan disfungsi endotelium vaskular dan mitokondria ……….. 20
Gambar 2.6. Kerangka teori sepsis, hipoperfusi splanknik, dan gagal organ multipel ...28
Gambar 2.7. Gambar skematik sekuen asam amino procalcitonin ...29
Gambar 2.8. Efek penuaan fisiologis pada saluran pencernaan ………. 31
Gambar 2. 9. Hipotesa mekanisme peranan CCK pada kondisi respon inflamasi sitemik ………. 34
Gambar 2.10. Kolesistokinin dilepaskan oleh sel enteroendokrin spesifik yang saat makanan masuk ke dalam duodenum ………. 35
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ...51
Gambar 4.1. Alur Penelitian ...62
Gambar 5.1. Perbandingan Skor Sofa Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Diet
xx
DAFTAR SINGKATAN
α7-nAch : α7-nicotinic achetylcolin Ala : Alanine
ALI : acute lung injury
APACHE : Acute Physiology and Chronic Health Evaluation APC : Antigen Presenting Cell
ARDS : acute respiratory distress syndrome B cell : Sel Beta
C3a :
proteins yang terbentuk dari cleavage of complement component 3
C5a :
proteins yang terbentuk dari cleavage of complement component 5a
C7a :
proteins yang terbentuk dari cleavage of complement component 7a
CARS : compensatory anti inflammatory syndrom CCK-1 : Cholecystokinin -1
CCK-2 : Cholecystokinin -2
CD11b : cluster of differentiation 11b, kode genetik CD14 : cluster of differentiation 14, kode genetik CD18 : cluster of differentiation 18, kode genetik CLRs : C-type lectin receptors
CO2 : Carbon dioksida COX2 : cyclooxygenase-2,
CRH : corticotrophin releasing hormone CSF : Colony Stimullating Factors CUP : Charles University of Prague
DAMPs : damage-associated molecular patterns DKA : Diabetic Ketoasidosis
EISCM The European Society of Intensive Care Medicine EN : Enteral Nutrition
FFA : Free Fatty Acid
GALT : Gut Associated Lymphoid Tissue
GD : Glukosa Darah
GIP : gastric inhibitory peptide GLP-1 : glucose-like peptide-1 Glu : glutamine
xxi
GM-CFS : GM-Colony Stimullating Factors HDL : high-density lipoprotein
HEC : hyperinsulinemic ecuglycemic clamp
HLA-DR : Human Leukocyte Antigen - antigen D Related HMGB-1 : high-mobility group protein 1
HPA : Hipothalamic-pituitary-adrenal HR : Heart Rate
HSP : heat shock factor/Heat shock protein ICAM : intercelullar cell adhesion molecule ICU : Intensive Care Unit
IFNγ-1β : Interferon γ-1β
IHT : Insulin Harian Total
IKK : inhibitor κB kinase
IL-1 : Interleukin-1 IL-10 : Interleukin-10 IL-13 : Interleukin-13 IL-1 : Interleukin-1 IL-6 : Interleukin-6 IL-8 : Interleukin-8
iNOS : Inducible nitric oxide synthase Ins : Insulin
IR : Insulin receptor
IR-A : Insulin receptor-A subunit IR-B : Insulin receptor-B subunit IRS : insulin receptor substrate IV : Intravena
IκB : inhibitor κB
JNK : Jun N-terminal Kinase KAD : Ketoasidosis Diabetikum
LBP : lipopolysaccharide binding protein LC/NE : locus ceruleus norepinephrine system LDL : low-densitiy lipoprotein
LOS : Leght of Stay LPS : lipopolysaccharide
MARS : mixed antagonis respon syndrome MHC II : major histocompatibility complex class II MODS : Multiple Organ Disfunction
xxii
MUG : Medinische Universitast Graz
MyD88 : Myeloid differentiation primary response gene 88 NADP : Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate NETs : neutrophil extracellular traps
NF-KB : nuclear factor kappa B. NICE
SUGAR :
Normoglycemia in Intensive Care Evaluation and Surviving Using Glucose Algorithm Regulation
NLRs : nucleotide-binding oligomerization domain–like receptors NO : nitric oxide
N-ProCt : Amino-terminal Procalcitonin Cleavage Peptide PAI-1 : Plasminogen Activators Inhibitors-1
PAMPs : Pathogen-accociated molecular pattern PGE2 : Prostaglandin E2
PI3K : phosphoinositol system
PICC : Peripherally inserted central catheter PKC : protein kinase C
PN : Parenteral Nutrition POC : Point of Care
PRRs : pattern recognition receptors PVN : paraventricular nucleus
RBH : Royal Brompton Hospital London RCT : Randomized Control Trials ROS : Reactive oxygen species S6K1 : S6 kinase 1
SAPS : Simplified Acute Physiology Score Sepsis-3
:
the Third International Consensus Definitions for Sepsis and Septic Shock
SES Sel endotel sinusoidal SH2 : Src homology 2
SIRS : systemic inflammatory response syndrome SK : Sub kutan
SK : sel Kupffer
SOCS : suppressors of cytokine signaling SOFA : Sequential Organ Failure Assessment TCR : T-cell receptor
TGF β : Transforming growth factor beta
TH : T Helper
xxiii TLRs : Toll-like receptor
TNF-α : Tumor Necrosis Factors-α TPN : Total Parenteral Nutrition