ANALISIS HIPOSENTER GEMPABUMI
DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE FEBRUARI 2018 (GEMPABUMI PIDIE 08 FEBRUARI 2018)
Oleh
ZULHAM SUGITO1 1
PMG Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh
Pendahuluan
Aceh merupakan daerah sumber distribusi gempabumi yang sangat aktif dibandingkan beberapa wilayah Indonesia, karena dipengaruhi oleh aktifitas Subduksi dan Sesar aktif disepanjang pulau Sumatera. Kejadian gempabumi di Provinsi Aceh sangat bervariasi pada tiap segmen daerah zona subduksi dan segmen sesar wilayah Aceh, sehingga dapat diasosiasikan terhadap jumlah frekuensi kejadian gempabumi dengan tren aktifitas di zona seismotektonik wilayah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya akumulasi stress yang berbeda-beda tingginya di tiap lokasi. Berdasarkan pemahaman kondisi seismotektonik di wilayah tersebut, analisa kualitas data kegempabumian sangat diperlukan dalam penentuan tingkat kewaspadaan terhadap keaktifan sumber gempabumi wilayah Provinsi Aceh. Data katalog yang presisi sangat dibutuhkan sebagai data referensi untuk merelokasi hiposenter gempabumi. Data waktu tiba gelombang yang digunakan dalam menentukan hiposenter adalah data katalog gempabumi BMKG-SeisComP3 periode 01 Februari 2018 sampai dengan 28 Februari 2018, dengan jumlah 32 gempabumi dan fase gelompang P dan S yang terekam berjumlah 248 fase P dan 82 fase S. Wilayah kajian meliputi 0–8.0 LU dan 90.0–99.0 BT. Kajian penentuan relokasi gempabumi ini menggunakan metode Double-Difference (hypoDD), dengan uji validasi hasil histogram residual waktu tempuh menggunakan model kecepatan 1-D Vp bawah permukaan IASP91.
Algotritma Double-Difference
Prinsip dasar perhitungan relokasi pada metode Double-Difference adalah membandingkan dua hiposenter yang berdekatan terhadap stasiun pencatat gempabumi, asumsi bahwa jarak kedua hiposenter tersebut harus lebih dekat dibandingkan dengan jarak antara hiposenter tersebut ke stasiun pencatat gempabumi. Hal ini dilakukan agar raypath dan waveform dari kedua hiposenter yang berpasangan dianggap mendekati sama. Perbedaan waktu tempuh dari kedua hiposenter dapat digunakan untuk mengetahui jarak kedua hiposenter ke stasiun pencatat, sehingga kesalahan model kecepatan bawah permukaan lebih kecil.
Perubahan Kedalaman Hiposenter
Grafik perubahan posisi kedalaman (Gambar 1.) dengan jumlah keseluruhan perubahan hiposenter gempabumi sebanyak 14 event, setelah di relokasi mengalami perubahan pada kedalaman dangkal dominan perubahan 0 s/d 10 km dengan gempabumi sebanyak 6 event, perubahan kedalaman 10 s/d 20 km sebanyak 1 event, perubahan kedalaman 0 s/d -10 km sebanyak 7 event. Hasil setelah relokasi hiposenter tersebut dapat dikatakan bahwa penentuan hiposenter dengan metode Double-Difference sangat berpengaruh dalam perubahan posisi kedalaman hiposenter gempabumi.
Gambar 1. Grafik Perubahan Kedalaman (Depth)
Perubahan Hiposenter
Gambar 2a adalah analisis diagram rose menunjukkan jumlah gempabumi dan frekuensi arah dominan serta interval sudut perubahan arah relokasi hiposenter. Skala 0 menunjukan arah Utara, sedangkan lingkaran dengan skala 0 hingga 2 menunjukkan perubahan jumlah event gempabumi. Diagram tersebut terlihat perubahan hiposenter gempabumi setelah direlokasi tidak ada arah yang dominan event bergeser dengan kecenderungan mengikuti keaktifan zona seismotektonik wilayah tersebut, namun ada event yang bergeser 2 km ke arah Timur dan Utara wilayah Aceh.
Pergeseran Episenter
Gambar 2b menunjukkan analisis diagram kompas hasil relokasi hiposenter gempabumi. Skala 0 menunjukan arah Utara, berdasarkan diagram tersebut tanda panah menunjukkan arah pergeseran episenter, sedangkan lingkaran dengan dengan skala 0 hingga 25 menunjukkan jarak pergeseran dalam km. Diagram kompas tersebut bahwa ada 1 kejadian gempabumi dengan pergeseran lebih dari 30 km (event 4) mengarah ke Barat dan 1 kejadian gempabumi dengan pergeseran 5 km (event 5/Gempabumi Pidie 08 Februari 2018) mengarah ke Timur. Pergeseran episenter ini diakibatkan oleh dari struktur geologis Aceh yang dilalui oleh sinar penjalaran gelombang yang tercatat oleh stasiun gempabumi.
Gambar 2 (a) Arah Perubahan Hiposenter dan (b) Arah Pergeseran Episenter
Hasil Relokasi Hiposenter Gempabumi
Pengolahan relokasi hiposenter dengan model kecepatan 1-D Vp IASP91 menggunakan hypoDD, didapatkan hasil relokasi gempabumi sebanyak 40 event gempabumi. Pengolahan keseluruhan data didapatkan penentuan hiposenter gempabumi seperti ditunjukkan pada tanda bulat warna biru sebelum direlokasi, warna kuning setelah relokasi dengan menggunakan hypoDD, sebagai perbandingan distribusi perubahan kedalaman, perubahan interval sudut hiposenter dan arah pergeseran episenter gempabumi sebelum dan setelah direlokasi (Gambar 3).
GEMPABUMI TEKTONIK 08 FEBRUARI 2018
(WILAYAH PIDIE DAN SEKITARNYA)
Gempabumi pada tanggal 08 Februari 2018 pada pukul 16.52.47 WIB yang berpusat di darat 23 km arah Tenggara Kabupaten Pidie dengan magnitudo 5.3 SR, koordinat 4.68 LU dan 96.23 BT dan kedalaman 10 km. Gempabumi tersebut disebabkan oleh aktifitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) di segmen Aceh, jika dilihat dari kedalaman pusat gempabumi yang dangkal, dapat dikategorikan gempabumi tersebut merupakan jenis gempabumi kerak dangkal (Shallow Crustal) dengan mekanisme sumber patahan mendatar (Strike-Slip Fault) dapat dilihat di (Gambar 4a.).
Berdasarkan dampak gempabumi pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan daerah atau wilayah yang dilalui berpotensi terjadi guncangan antara lain di Kabupaten Pidie, Aceh Barat, dan Calang pada skala intensitas II SIG-MMI. Berdasarkan hasil informasi dari masyarakat, wilayah Aceh Besar pada skala intensitas II SIG-MMI (III-IV MMI), Banda Aceh dan Aceh Jaya pada skala intensitas II SIG-MMI (III MMI) dapat dilihat di (Gambar 4b.)
(a)
(b)
Gambar 1 (a) Peta Lokasi Gempabumi dan (b) Peta Tingkat Guncangan Tanggal 08 Februari 2018 (sumber : BMKG)
Validasi Infomasi
Beberapa warga mengaku ayunan gempa terasa agak lama, sehingga warga yang sedang dalam gedung atau bangunan berhamburan ke luar untuk mencari posisi aman dari reruntuhan. Tapi, ada juga yang tetap tenang, bahkan sama sekali tak merasakan gempa tersebut. “Gempanya terasa lama dan mengayun-ayun membuat kepala jadi pusing,” ujar Amir, warga Banda Aceh yang saat gempa sedang menikmati kopi di salah satu warkop kawasan Simpang Lima, Banda Aceh (koresponden observasi).
Gempa itu, selain dirasakan di Banda Aceh dan Aceh Besar, juga Pidie, Aceh Jaya, Aceh Barat, Bener Meriah dan Aceh Tengah. Seperti diungkapkapkan Zuliana, warga Aceh Tengah bahwa dirinya sangat merasakan ayunan gempa itu (http://harian.analisadaily.com).
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat, Teuku Syahluna Polem menyampaikan, hasil monitoring tim reaksi cepat (TRC) tidak ada kerusakan infrastruktur apapun di daerah pusat gempa, aktivitas masyarakat pun masih dalam keadaan normal (http://nasional.republika.co.id).
Pantauan dari stasiun seismik BMKG sampai jam 17.20 WIB sejak gempabumi utama jam 16.52.47 WIB, Hasil monitoring belum menunjukan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). BMKG terus memonitor perkembangan gempabumi tersebut dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media. (http://www.bmkg.go.id/press-release/)
Hasil informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, Gempabumi yang mengguncang Kabupaten Pidie dan sekitarnya menimbulkan dampak kerusakan dibeberapa tempat. Jumlah bangunan yang rusak akibat gempa 5,3 SR, Kamis (8/2/2018) terus bertambah, data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie dari Keuchik Bangkeh, Al Hadi menyebutkan, Jumat (9/2/2018) data sementara total kerusakan di Geumpang sebanyak 11 bangunan. Rinciannya delapan rumah, dan infrastrukur lainnya masing-masing satu masjid, satu puskesmas dan kantor camat. Semua bangunan ini terletak di Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie. Rumah rusak ini antara lain kategori rusak berat dan ringan. Sedangkan kategori kerusakan ini diverifikasi kembali nantinya oleh tim. Sementara hari ini akan diturunkan tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi. Tiga sarana rusak yakni, Masjid Syuhada Dusun Lhok Kuala, Gampong Bangkeh, Puskesmas, dan Kantor Camat. Semuanya berada di Gampong Bangkeh, Geumpang (http://aceh.tribunnews.com).
Gambar 2. Foto-foto kerusakan bangunan di Geumpang
akibat gempa (8/2/2018).
Gambar 3. Kerusakan akibat gempa Kamis (8/2/2018) di Geumpang, Pidie.
Gambar 4. Warga di Geumpang, Pidie, berhamburan ke luar dari rumah saat gempa menggoyang, Kamis (8/2/2018).
Tabel 1. Parameter Gempabumi Sebelum Relokasi ( Februari 2018)
PARAMETER GEMPABUMI SEBELUM RELOKASI
NO DATE TIME LONG LAT DEPTH MAG
1 2 2 2018 17 42 58.8 96.180000 5.320000 10 3.6 2 3 2 2018 14 54 6.70 96.379997 2.130000 12 3.7 3 5 2 2018 14 10 12.1 96.080002 3.400000 10 3.9 4 6 2 2018 7 53 13.9 95.139999 4.500000 10 4.3 5 8 2 2018 9 52 48.3 96.230003 4.680000 10 5.0 6 9 2 2018 3 2 31.1 95.339996 1.690000 70 4.4 7 12 2 2018 17 29 18.1 96.300003 4.700000 13 3.0 8 14 2 2018 8 26 29.6 96.169998 4.760000 10 3.1 9 14 2 2018 20 28 12.2 96.589996 3.710000 33 4.5 10 17 2 2018 13 47 53.2 95.540001 4.130000 18 3.6 11 21 2 2018 20 13 13.3 95.940002 4.950000 10 3.7 12 21 2 2018 20 39 38.3 96.269997 4.490000 11 2.5 13 25 2 2018 3 19 55.8 96.190002 4.770000 10 3.2 14 25 2 2018 18 7 41.1 96.019997 2.560000 30 5.0
Tabel 2. Parameter Gempabumi Setelah Relokasi (Februari 2018)
PARAMETER GEMPABUMI SETELAH RELOKASI
NO DATE TIME LONG LAT DEPTH MAG
1 2 2 2018 17 42 59.35 96,167644 5,227206 16.102 3.6 2 3 2 2018 14 54 7.41 96,522997 2,104282 5.2 3.7 3 5 2 2018 14 10 12.85 96,206569 3,375085 8.433 3.9 4 6 2 2018 7 53 12.82 94,956243 4,495255 19.017 4.3 5 8 2 2018 9 52 46.88 96,180466 4,715615 6.038 5.0 6 9 2 2018 3 2 30.24 95,314420 1,592631 82.322 4.4 7 12 2 2018 17 29 18.13 96,263350 4,729712 11.371 3.0 8 14 2 2018 8 26 30.33 96,243650 4,694689 5.874 3.1 9 14 2 2018 20 28 12.88 96,645977 3,729806 27.894 4.5 10 17 2 2018 13 47 53.56 95,572763 4,076838 20.312 3.6 11 21 2 2018 20 13 13.18 95,932404 4,911506 4.195 3.7 12 21 2 2018 20 39 38.73 96,270098 4,508349 15.55 2.5 13 25 2 2018 3 19 55.78 96,243844 4,742697 10.106 3.2 14 25 2 2018 18 7 41.11 95,989003 2,527751 49.848 5.0