• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNOLOGI IT UNTUK GREENHOUSE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN TEKNOLOGI IT UNTUK GREENHOUSE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENERAPAN TEKNOLOGI IT UNTUK GREENHOUSE

Herianto1, Adam Arif Budiman2, Aep Saepul Uyun3, Kamaruddin Abdullah4 1 & 2 Dosen Teknik Informatika, 3 & 4 Dosen Teknik Mesin

ABSTRAK

Pertanian dengan menggunakan teknologi saat ini baru dikembangkan di Tohoku University, Jepang dengan nama Tohoku-Smart Agriculture Laboratory (T-SAL). Hal ini merupakan upaya sekolah Pascasarjana Bidang Pertanian dengan IIS (Intelligent Information System Research Center) dari Tohoku University. Adapun tujuan dibangunnya T-SAL adalah untuk memperbaiki kondisi sektor pertanian Jepang terutama bagian Distrik Tohoku yang terkenan Tsunami. Melalui Teknologi IT diharapkan petani dapat dibantu untuk meningkatkan pendapatannya. Telah dibangun di UNSADA suatu Green House ukuran 3m x 4m x 2.5 m yang terdiri atas lantai semen dengan dinding dari film plastic tahan UV. Di dalamnya ditanam sayuran atau bunga potong yang mempunyai harga tinggi, dengan sistem pengairan tetes. Di dalam bangunan dipasang beberapa sensor untuk memonitor parameter: temperatur, kelembaban, intensitas cahaya dan suhu tanah. Telah berhasil dilakukan percobaan uji sensor dan monitor melalui website terhadap beberapa parameter di atas. Penelitian masih perlu dilanjutkan untuk memasang sensor di dalam green house untuk dapat memonitor pertumbuhan tanaman yang akan ditanam dalam pot – pot yang sudah tersedia.

Keyword : Tohoku-Smart Agriculture Laboratory (T-SAL), Green House, uji sensor

1. LATAR BELAKANG

Pertanian dengan menggunakan teknologi saat ini baru dikembangkan di Tohoku University, Jepang dengan nama Tohoku-Smart Agriculture Laboratory (T-SAL), merupaka upaya sekolah Pascasarjana Bidang Pertanian dengan IIS (Intelligent Information System Reseerach Center) dari Tohoku University. Adapun tujuan dibangunnya T-SAL adalah untuk memperbaiki kondisi sektor pertanian Jepang terutama bagian Distrik Tohoku ynag terkenan Tsunami. Melalui Teknologi IT diharapkan petani dapat dibantu untuk meningkatkan pendapatannya. Aktivitas yang dikembangkan terdiri atas :a) Model Agribusiness, b).Pengontrolan dengan kamera, c).Pengurangan biaya buruh, d). Konservasi dan biaya energi rendah.

Selama ini Kelompok Nanzankai (Kelompok Orang Jepang pensiunan tamatan beberapa perguruan tinggi terkenal) yang selama ini berupaya membantu UNSADA melalui diskusi dengan menggunakan Skype, telah berhasil menghubungkan UNSADA dengan T-SAL. Dalam waktu dekat atas kebaikan Prof.Omura dari T-SAL akan dikirim suatu sistem sensor untuk tujuan

(3)

kontrol pada Screen House yang akan dibuat di UNSADA. Gbr. 1. adalah rencana sistem sensor yang datanya dapat dikomunikasikan dengan Jepang.

Adapun tema kerjasama riset meliputi:1). Standar untuk sensor data base, 2).Sistem komunikasi antar terminal cloud, 3).Aplikasi Android untuk terminal architecture,4). Sistem pengambilan data sensor module/sensor network secara bersama.

2. TUJUAN

1) Penerapan teknologi IT untuk pertanian Green/Screen House 2) Mengetahui manfaat teknologi IT untuk produksi pertanian 3) Memberdayakan kemampuan IT UNSADA

3. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah : Melalui Teknologi IT diharapkan petani dapat dibantu untuk meningkatkan pendapatannya.

4. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana rancangan sistem untuk memonitor objek pertanian pada Green House.

5. LANDASAN TEORITIS

5.1 Sekilas Tentang Microcontroller Raspberry Pi

Raspberry Pi (juga dikenal sebagai RasPi) adalah sebuah SBC (Single Board Computer) seukuran kartu kredit yang dikembangkan oleh Yayasan Raspberry Pi di Inggris (UK) dengan maksud untuk memicu pengajaran ilmu komputer dasar di sekolah-sekolah.

Raspberry Pi menggunakan system on a chip (SoC) dari Broadcom BCM2835, juga sudah termasuk prosesor ARM1176JZF-S 700 MHz, GPU VideoCore IV dan RAM sebesar 256 MB (untuk Rev. B). Tidak menggunakan hard disk, namun menggunakan SD Card untuk proses booting dan penyimpanan data jangka-panjang.

(4)

Gambar 1. Raspberry Pi Model B

Ada 2 model Raspberry Pi yang dikeluarkan oleh yayasan tersebut yaitu Raspberry Pi Model A dan Model B dengan perbedaan spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 1.1 : Perbedaan Spesifikasi Raspberry model A dan Model B

Model A Model B

SoC: Broadcom BCM2835 (CPU, GPU, DSP, and SDRAM) CPU: 700 MHz ARM1176JZF-S core (ARM11 family)

GPU: Broadcom VideoCore IV, OpenGL ES 2.0, MPEG-2 & VC-1 (dengan lisensi), 1080p30 h.264/MPEG-4 AVC high-profile decoder dan encoder Memori (SDRAM): 256 MB (berbagi-pakai dengan GPU)

USB 2.0 ports: 1 2 (melalui USB hub)

Luaran video:

Composite RCA (PAL & NTSC), HDMI (rev 1.3 & 1.4), raw LCD Panels via DSI 14 HDMI resolutions from 640×350 to 1920×1200 plus various PAL and

NTSC standards. Luaran Audio: 3.5 mm jack, HDMI Media penyimpan: SD / MMC / SDIO card slot

Jaringan: None 10/100 Ethernet (RJ45)

Periferal: 8 × GPIO, UART, I²C bus, SPI bus with two chip selects, +3.3 V, +5 V, ground

Daya: 300 mA (1.5 W) 700 mA (3.5 W) Catu daya: 5 volt via MicroUSB or GPIO header

(5)

Ukuran: 85.60 × 53.98 mm (3.370 × 2.125 in)

Berat: 45 gram

Sistem Operasi: Debian GNU/Linux, Fedora, Arch Linux ARM, RISC OS

Melalui Yayasan tersebut untuk Raspberry Pi juga menyediakan distribusi Debian dan Arch Linux ARM. Selain itu juga tersedia beberapa tools untuk mendukung pemrograman bahasa utama Python, yang mendukung BBC BASIC (menggunakan tiruan “Brandy Basic”) dan Perl.

5.2 Sistem sensor untuk pertanian berbasis IT

Gambar 2. Sistem sensor untuk pertanian berbasis IT

6. KEGIATAN DAN HASIL PENELITIAN 6.1 KEGIATAN PENELITIAN

Telah dibangun di UNSADA suatu Green House ukuran 3m x 4m x 2.5 m yang terdiri atas lantai semen dengan dinding dari film plastic tahan UV. Didalamnya akan ditanam sayuran atau bunga potong yang mempunyai harga tinggi, dengan sistem pengairan tetes. Tempat tanaman terbuat dari pot-pot yang berisi tanah untuk disiram dengan air dan nutrisi. Di dalam bangunan akan dipasang sensor elektronik yang datanya dapat dikirim ke Jepang melalui sistem internet. Percobaan akan dilakukan untuk mengontrol suhu, RH, nutrisi tanah, kadar CO2, kondisi pertumbuhan tanaman dll.

(6)

Gambar 3. Rancangan Green house Didalam bangunan dipasang beberapa sensor seperti terlihat pada Gbr.2.

Gambar 4. Sensor

6.2 HASIL PENELITIAN

(7)

Gambar 5. Arsitektur Sistem

6.2.2 Uji sensor dan pembuatan green house

Tim peneliti telah berhasil melakukan percobaan uji sensor dan monitor dan hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada tahap ini greenhouse sudah berhasil dibuat beserta isinya seperti terlihat pada Gbr. 4-6 berikut

(8)

Gambar 6. Hasil greenhouse yang sudah dibuat.

Gambar 7. Pemandangan didalam green house dimana terdapat tangki temapai menyimpan air dan pupuk, lampu penerangan , meja tempat instrument monitor dan kipas

(9)

Gambar 8. Gambar menunjukkan letak pot tempat tanaman yang dilengkapi dengan pipa untuk mengaliri air dan pupuk.

6.2.3 Program monitoring

Sampai saat ini akese kontrok terhadap webcam sudah jadi kemudian juga akese untuk monitoring kondisi cuaca dan pertumbuhan tanaman telah berhasil dibuat. Sekarang dengan program yang telah dikembangkan sudah berhasil diakses dari jauh termasuk dari Tohoku University seperti terlihat pada Gbr. 9 berikut.

Gambar 9. Hasil tampilan monitoring dalam greenhouse 7. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Telah berhasil dibangun suatu green house dengan ukuran 3 m x4mx 2.5 m dan berisi tangki untuk penyiraman air dan pupuk, pot tanaman, kipas untuk mengontrol suhu ruangan.

2. Telah berhasil diinstal alat monitor pertumbuhan tanaman dengan teknologi IT dan dapat diakses dari jauh bahkan dari Jepangpun.

3. Penelitian masih perlu dilanjutkan untuk memasang sensor didalam green house untuk dapat memonitor pertumbuhan tanaman yang akan ditanam dalam pot – pot yang sudah tersedia.

(10)

8. DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, M.H., Sistem Kontrol Via Web dengan CGI, PHP, dan AJAX, 2011, Elex Media Komputindo, jakarta

Munir, M. Syahrul, Rancangan Smart Greenhouse Dengan Teknologi Mobile Untuk Efisiensi Tenaga, Biaya dan Waktu Dalam Pengelolaan Tanaman,2010, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Odom, Wendell, Computer Networking First-step.2004, Cisco Systems Inc

Smith, Bob., Hardin, John., Philips, Graham., Pierce, Bill., Linux Appliance Design, A hands-on Guide to Building Linux Appliance, 2006, No Starch Press, San Fransisco

Gambar

Gambar 1.  Raspberry Pi Model B
Gambar 2. Sistem sensor untuk pertanian berbasis IT
Gambar 3. Rancangan Green house  Didalam bangunan  dipasang beberapa sensor seperti terlihat pada Gbr.2
Gambar 5. Arsitektur Sistem
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tanpa memahami tujuan, seorang pewawancara tidak akan dapat mengajukan pertanyaan dengan baik, melakukan probing atau bahkan mengetahui apakah jawaban yang

Dimana faktor prima tersebut bisa jadi merupakan fpb dari dua bilangan tersebut, dan bahkan mungkin ada bilangan yang tidak memiliki pasangan karena adanya batas

Berdasarkan karakteristik kadar leukosit serum pada tabel 1 didapatkan nilai rerata kadar leukosit serum kelompok pasien dengan partus

Semakin baik proses rekrutmen dan seleksi yang dilaksanakan, maka cenderung akan semakin meningkatkan kualitas kinerja pengajar yang dimiliki Bintang Pelajar, sehingga dapat

Hal tersebut ditentukan secara imperat if dalam Pasal 76 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dan

Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai Kendaraan Bermotor yang menurut Peraturan Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan

8 Kabupaten Sumba Timur Ada Belum dioperasikan secara maksimal sesuai dengan fungsinya, masih dimanfaatkan untuk kegiatan operasional BLH. 9 Kabupaten Sumba Barat Ada Belum

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul “ Penentuan Fase Kritis