• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dosis Vermikompos terhadap Produksi Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L. Varietas Parachinensis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Dosis Vermikompos terhadap Produksi Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L. Varietas Parachinensis"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN: 2615-7721 Vol 3, No. 1 (2019) A. 107 Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNS Ke 43 Tahun 2019

“Sumber Daya Pertanian Berkelanjutan dalam Mendukung Ketahanan dan Keamanan Pangan Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0”

Pengaruh Dosis Vermikompos terhadap Produksi Sawi Pakcoy

(Brassica Rapa L.

Varietas Parachinensis)

Prasetyo Siswindono1, Theresa Dwi Kurnia.2

1

Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Univeraitas Kristen Satya Wacana 2

Staf Pengajar Jurusan Agroteknologi , Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Email : 512014054@student.uksw.edu

Abstrak

Budidaya sawi secara organik dengan menggunakan vermikompos merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil sawi pakcoy (Brassica Rapa L. Varietas Parachinensis). Vermikompos merupakan salah satu pupuk organik yang memanfaatkan bahan-bahan organik seperti limbah pertanian atau peternakan melalui proses pengomposan cacing tanah (Lumbricus rubellus). Adapun tujuan penelitian ini, menentukan dosis vermikompos yang dapat meningkatkan produksi sawi pakcoy. Penelitian dilakukan didalam Greenhous Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHP) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yaitu 0, 10, 20, 30, 40 dan 50% dosis vermikompo pada media tanaman, setiap perlakuan di ulang 4 kali. Analisis data di olah menggunakan Analisis of Varians (ANOVA), dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) selang kepercayaan 95% jika antar perlakuan berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan beberapa dosis vermikompos dapat memberikan pengaruh nyata terhadap produktivitas sawi pakcoy. Perlakuan pemberian dosis vermikompos sebanyak 20% memberikan hasil paling tinggi dibanding perlakuan yang lainnya.

Kata kunci : Sawi Pakcoy, Hasil, Pertumbuhan, Vermikompos. Pendahuluan

Sawi (Brassica Rapa L) merupakan salah satu jenis sayuran daun, mudah dibudidayakan, dan memiliki prospek baik dalam upaya meningkatkan pendapatan petani dan gizi masyarakat. Sawi juga termasuk tanaman sayur tahan panas, sehingga bisa ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi (100-1.000 mdpl), akan tetapi hasil panen akan lebih baik bila ditanam di dataran tinggi. Pakcoy tahan terhadap air hujan, sehingga dapat ditanam sepanjang tahun. Saat musim kemarau perlu diperhatikan penyiraman secara teratur. Tanaman ini dapat dipanen pada umur 30-45 hari setelah tanam (HST) dengan potensi produksi 20-25 ton/ha dan kebutuhan benih pakcoy 400- 500 g/ha (Wananto, 2017).

(2)

Konsep pertanian organik adalah salah satu langkah untuk pemeliharaan kesuburan tanah dengan penggunaan bahan organik, karena bahan organik berpengaruh terhadap sifat fisik, biologi, dan kimia tanah (Suparno dkk. 2013). Vermikompos merupakan pupuk organik proses pencernaan cacing, berupa kotoran yang telah terfermentasi. Hal itu dapat dinyatakan sebagai produk samping budidaya cacing tanah berupa pupuk organic untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Beberapa keunggulan vermikompos adalah menyediakan hara N, P, K, Ca, Mg dalam jumlah yang seimbang dan tersedia, meningkatkan daya serap tanah terhadap air, meningkatkan kandungan bahan organik, meningkatkan lenggas tanah, menyediakan hormon pertumbuhan tanaman, menekan risiko akibat infeksi patogen, sinergis dengan organisme lain yang menguntungkan, serta sebagai penyangga pengaruh negatif tanah (Sutanto, 2002). Kelebihan penggunaan vermikompos dapat menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta tidak merusak lingkungan karena pemberian vermikompos dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan sebagai sumber hara bagi tanaman. Tetapi selain itu bahan organik harus memiliki C/N yang sama dengan nilai C/N tanah sekitar 10-12. Bahan organik yang mempunyai kandungan C/N mendekati atau sama dengan C/N tanah maka bahan tersebut dapat digunakan atau diserap tanaman. Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N bahan organik (Erickson et al 2013)

Budidaya tanaman pakcoy bisa dilakukan secara organik maupun anorganik, namun untuk mendapatkan hasil tanaman pakcoy yang bermutu tinggi tentunya budidaya secara organik harus segera dilakukan, mengingat semakin banyak residu yang dihasilkan dari penggunaan pupuk anorganik dan pestisida anorganik. Hal tersebut dapat mempengaruhi hasil dari produksi tanaman dan mempercepat kerusakan tanah secara fisik dan biologi.

Penelitian dilakukan untuk menentukan dosis vermikompos yang dapat meningkatkan hasil produksi tanaman sawi pakcoy.Hasil penelitian ini diharapkan agar memberikan solusi bagi petani didalam pemberian dosis vermikompos yang tepat dalam budidaaya sawi pakcoy.

Metodologi

Penelitian ini dilakukan di dalam Greenhouse Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHP) yang berlokasi di Jalan Hasanudin No. 833 Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian sekitar 500 mdpl. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan ini adalah polybag ukuran 3 kg sebagai wadah media tanam, cangkul, penggaris, alat tulis, kertas label, oven, sprayer, selang air, ember, neraca analitik, kamera. Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan ini adalah tanah (Andosol), vermikompos kotoran sapi, benih tanaman sawi pakcoy.

(3)

E-ISSN: 2615-7721 Vol 3, No. 1 (2019) A. 109 Penelitian melalui percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan enam perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Macam perlakuan adalah: 0 (kontrol, tanpa vermikompos), 10, 20, 30, 40, dan 50% pemberian dosis vermikompos.

Benih sawi pakcoy disemai dalam bak pesemaian. Setelah berumur 2 minggu atau tanaman sudah muncul 3-4 daun, pakcoy siap dipindahkan ke polybag, penanaman dilakukan pada pagi hari dengan memindahkan bibit ke dalam polybag ukuran 3 kg, pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyulaman, pengendalian gulma, serta pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman tanaman dilakukan setiap dua kali sehari ( (pagi dan sore). Pengendalian gulma dilakukan secara mekanis dengan mencabut gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Dilakukan penyulaman pada tanaman yang layu atau kurang sehat dengan mengganti tanaman tersebut. Parameter yang diamati yaitu 1) tinggi tanaman, 2) diameter batang, 3) jumlah daun, dan 4) berat produksi. Pemanenan dilakukan pada umur 35 hari setelah tanam (HST) dengan cara mencabut seluruh tanaman dan dipisahkan menjadi bagian atas dan bawah. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%, dilanjutkan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) jika perlakuan berbeda nyata.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan dan produksi sawi pakcoy yang ditanam dengan berbagai dosis vermikompos. Data pertumbuhan berupa tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengaruh Pupuk Vermikompos terhadap Tinggi Tanaman(cm), Diameter batang (cm2), Jumlah Daun (helai).

Vermikompos (%) Tinggi Tanaman (cm) Diameter Batang (cm) Jumlah Daun (helai) 0 13,61 d 5,64 c 7,25 c 10 17,34 ab 6,99 ab 8,66 b 20 18,28 a 7,59 a 9,84 a 30 17,29 abc 6,90 ab 9,15 ab 40 16,83 bc 6,95 ab 9,33 ab 50 16,34 c 6,18 bc 8,91 ab

Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang sama menunjukan tidakberbeda nyata antar perlakuan pada uji BNJ 5%.

Tinggi Tanaman

Penambahan vermikompos 10 hingga 50% pada media tanah dalam pot sebagai media tanam dapat meningkatkan pertumbuhan pakchoy (Tabel 2). Tinggi tanaman tertinggi 18,28 cm dicapai oleh penambahan vermikompos 20%, namun tidak berbeda nyata dengan 10 dan 30%. Pemberian dosis vermikompos 20% dapat menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman terbaik

(4)

karena dosis tersebut dapat meneydiakan unsur hara yang optimal. Tejasarwana dan Kartasaputra (2009) menyatakan unsur hara N dan P berperan penting dalam pembelahan sel, pembesaran dan perkembangan jaringan meristem sehingga menyebabkan penambahan pertumbuhan tinggi. Rahman dkk., (2008) menyatakan tinggi tanaman adalah hasil dari berbagai proses fisiologis didalam tubuh tanaman bersama faktor luar, yang mana proses fisiologis tersebut akan menghasilkan pertambahan ukuran, bentuk dan jumlah sel yang pada akhirnya akan menjadikan tanaman bertambah ukuran.

Diameter Batang

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dosis vermikompos memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang yang mana dilihat pada tabel 2, bahwa perlakuan 20% (P2) memberikan hasil tertinggi dan berbeda nyata terhadap P1 dan P6. Apabila tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup maka luas permukaan daun akan memperluas permukaannya dan batang tumbuh besar (Sidemen dkk., 2017). Dosis pupuk yang diberikan mampu memicu proses metabolisme tanaman yang dapat mendukung perkembangan tanaman Besar kecilnya diameter batang suatu tanaman disebabkan oleh tinggi rendahnya proses pembelahan sel pada meristem lateral (Yudhistira dkk., 2014). Karena pembelahan sel merupakan proses metabolisme yang dipengaruhi nutrisi yang diterima, maka diameter batang juga dipengaruhi oleh pemupukan.

Jumlah Daun

Berdasarkan pengamatan terhadap jumlah daun yang ditunjukan bahwasanya penambahan beberapa dosis vermikompos dapat memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun. Pada tabel 2 menunjukan bahwa perlakuan pemberian dosis vermikompos sebanyak 20% (P3) secara nyata dapat meningkatkan jumlah daun apabila dibanding dengan perlakuan lainya pada parameter jumlah daun sawi pakcoy. Penambahan dosis vermikompos 20% (P3) tidak berbeda nyata dengan perlakuan P3, P4 dan,P5 dengan hasil masing-masing yaitu 9,15, 9,33, dan 8,91. Daun merupakan organ yang sangat penting bagi tanaman yakni sebagai tempat untuk fotosintesis. Jumlah daun yang banyak menyebabkan fotosintesis menjadi lancar. Marginingsih, dkk (2018) mengemukakan bahwa nitrogen berperan dalam penyusunan zat hijau daun, protein, dan lemak. Unsur nitrogen yang terdapat di dalam pupuk organik menyebabkan daun menjadi lebih besar dan berwarna hijau. Unsur magnesium merupakan unsur hara makro yang diperlukan tanaman sebagai unsur pembentuk klorofil. Pada perlakuan kontrol (tanpa kompos) di mana jumlah daun sedikit, hal ini disebabkan karena sedikitnya jumlah air dan unsur hara yang diserap sehingga dapat menghambat proses fotosintesis dan transpirasi daun.

Berat Segar Produksi

Berbagai dosis vermikompos memberikan pengaruh nyata terhadap berat segar produksi pada tanaman sawi. Dilihat pada gambar 1 menunjukan bahwa perlakuan 20% nyata memberikan

(5)

E-ISSN: 2615-7721 Vol 3, No. 1 (2019) A. 111 hasil tertinggi terhadap parameter berat segar produksin dengan nilai 115,07 gram, hal ini disebabkan karena banyak hara yang mampu diserap oleh tanaman maka tanaman akan tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan fase pertumbuhannya. Selain itu perlakuan 20% juga menunjukkan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Sehingga dari tingginya parameter pertumbuhan tersebut dapat meningkatkan proses fotosintesis. Fotosintesis yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan fotosintat dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan berat basah meningkat. Tinggi berat basah diindikasi oleh adanya serapan hara N yang tercukupi. Serapan hara N mampu membuat produktivitas tanaman akan maksimal karena pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan optimal (Bhaskoro dkk., 2015).

Gambar 1 Hubungan Dosis Vermikompos Dengan Berat Segar Produksi

Didalam pengamatan ini nilai potensi hasil pada setiap perlakuan Kontrol, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, mendapatkan nilai potensi hasil sebesar 4,22, 18,85, 28,77, 20,19, 22,74 dan 18,32 ton/ha. Sehingga dapat di lihat bahwasanya potensi hasil yang terbaik terdapat pada pemberin dosis 20% dengan potensi hasil mencapai 28,77 ton/ha dibandingkan dengan potensi hasil lainya. Diperkuat dengan pernyataan Wananto, (2017). Bahwasanya standar potensi produksi sawi pakcoy mencapai 20-25 ton/ha.

Tabel 3. Korelasi antar parameter pengamatan

TT DB JD BSP

TT 1 0,9396 0,9305 0,9561

DB 1 0,8772 0,9235

JD 1 0,9892

BSP 1

Pada tabel 3 parameter tinggi tanaman memiliki keeratan yang erat dengan parameter diameter batang, jumlah daun dan berat segar produksi dengan nilai korelasi mencapai 0,9396, 0,9305 dan 0,9561 Dimana semakin tinggi hasil tinggi tanaman maka akan meningkatkan hasil pada

(6)

diameter batang dan jumlah daun. Untuk parameter diameter batang memiliki keeratan dengan parameter tinggi tanaman dan berat segar produksi dengan nilai korelasi mencapai 0,9396 dan 0,9561. Dimana semakin besar diameter batang akan diikuti dengan tinggi tanaman maupun berat segar produksi.

Sedangkan untuk parameter jumlah daun memiliki keeratan yang sangat erat dengan parameter tinggi tanaman dan berat segar produksi dengan nilai korelasi 0,9305 dan 0,9892. Dimana semakin tinggi jumlah daun akan meningkatkan hasil pada tinggi tanaman dan berat segar produksi adapun untuk parameter berat segar produksi memiliki keeratan yang sangat erat dengan parameter tinggi tanaman, diameter batang dengan hasil 0,9561 dan 0,9235. Hal ini dikarenakan parameter pertumbuhan tanaman merupakan organ bagian atas.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Pemberian pupuk vermikompos pada tanah andosol meningkatkan pertumbuhan pakcoy tercermin pada tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan produksi pakcoy. Konsentrasi 20% vermikompos memberikan hasil optimum pada hasil pertumbuhan sawi pakcoy.

Saran

Dosis pupuk vermikompos yang baik dilakukan untuk tanaman sawi pakcoy (Brassica Rapa L. Varietas Parachinensis) yaitu 20% sehingga tanaman dapat memberikan produktivitas yang tinggi.

Daftar Pustaka

Bhaskoro, A, W., K. Novalia, dan Syekhfani. 2015. Efisiensi pemupukan nitrogen tanaman sawi pada inceptisol melalui aplikasi zeolit alam. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. Vol. 2 (2) : 219-226.

Erickson Sarjono Siboro, Edu Surya, Netti Herlina. 2013. Pembuatan Pupuk Cair Dan Biogas Dari Campuran Limbah Sayuran. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Almamater Kampus USU Medan 20155, Indonesia

Marginingsih, R.S., A.S. Nugroho., dan M. A. Dzakiy. 2018. Pengaruh substansi pupuk organic cair pada nutrisi ab mix terhadap pertumbuhan caisim (Brassica juncea L.) pada hidroponik drip irrigation system. Jurnal Biologi dan Pembelajarannya. Vol. 5 (1) : 44-51.

Patola, E. 2008. Pengaruh dosis urea dan jarak tanam terhadap produktivitas jagung hibrida P-21 (Zea mays L). J. Inovasi Pertanian 7 (1): 51–65.

Rahman, A. Hermaya dan Lisa. 2018. Pertumbuhan dan Produksi Sawi Dengan Pemberian Bokashi. Jurnal agrisisten 4 (2): 75-80

Sidemen, I N.,I D.N. Raka dan P.B. Udiyana. 2017. Pengaruh Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus Sp) Pada Tanah Tegalan Asal Daerah Kubu. Jurnal Produksi Tanaman. Vol.7. No 13. 38-39

(7)

E-ISSN: 2615-7721 Vol 3, No. 1 (2019) A. 113 Suparno. B. Prasetya. A. Talkah dan Soemarno. 2013. Aplikasi Vermikompos dalam Usahatani

Sawi Organik di Kediri. Jurnal Indonesian Green Technology. Vol. (2): 78-79 Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta

Tejasarwana, R. dan Kartasaputra. 2009. Tanggap Pertumbuhan Mawar Mini dan Produksi Bunga pada Berbagai Daya Hantar Listrik dan Komposisi Media Tanam. Jurnal Hortikultura. 19(4): 396-406, Jakarta.

Wananto, 2017. Produktivitas Pakcoy (Brassica Rapa L.) Dapat Ditingkatkan Dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Aplikasi Pupuk Tithonia Diversifolia (Kipahit). Jurnal Agricultural. Vol. (3). 1-39

Gambar

Tabel  2.  Pengaruh  Pupuk  Vermikompos  terhadap  Tinggi  Tanaman(cm),  Diameter  batang  (cm 2 ),  Jumlah Daun (helai)
Gambar 1 Hubungan Dosis Vermikompos Dengan Berat Segar Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pengaturan ruang yang fleksibel diharapkan bangunan tersebut akan dapat lebih banyak menampung kegiatan perdagangan baik perdagangan sepanjang tahun atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bubuk daun beluntas-teh hitam dalam air seduhan berpengaruh terhadap total fenol, total flavonoid, kemampuan menangkal

Bab I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Definisi Operasional, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka, Metode

Jadi dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa metode mujadalah atau diskusi dapat menjadi sebuah metode pendidikan yang tepat untuk mendapatkan kebenaran

Adapun keadaan gedung MI AL-HIKMAH Polaman Mijen Semarang pada saat ini sudah lumayan baik, karena dengan bantuan pemerintah akhirnya gedung dapat direhab

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lapangan yang berkenaan dengan tanggung jawab orangtua dalam pemeliharaan anaknya

Penulis dalam penelitian ini hanya akan membahas prosedur pemeriksaan terhadap upaya yang dilakukan guna meningkatkan tingkat kolektibilitas piutang, penelitian pun akan

Koefisien determinasi sebesar 29,1% mempunyai makna bahwa ketiga variabel independen yaitu literasi ekonomi, kelompok teman sebaya, dan kontrol diri memberikan