• Tidak ada hasil yang ditemukan

META ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN KERANGKA KERJA TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE PADA MATERI IPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "META ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN KERANGKA KERJA TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE PADA MATERI IPA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 522

META ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS

KONSTRUKTIVISME DENGAN KERANGKA KERJA

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT

KNOWLEDGE

PADA MATERI IPA

Handy Darmawan1, Boisandi2 1,2Program Studi Pendidikan IKIP-PGRI Pontianak

Jalan Ampera Nomor 88 Pontianak 1e-mail: brownjacket@rocketmail.com

Abstrak

Penelitian dilakukan untuk menganalisis beberapa hasil penelitian yang membahas tentang pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK di beberapa tingkatan sekolah. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Laporan hasil penelitian ini dijadikan sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata hasil belajar dan respon siswa dari pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK ditinjau dari pemberian tindakan, tingkat pendidikan subjek, penggunaan teknologi dalam pembelajaran yakni alat eksperimen dan media berbasis TIK berkategori baik dengan menghasilkan rerata sebesar 74,67 dan 68,86 serta respon siswa dengan persentase sebesar 77,70% dan 70,29%. rerata penguasaan teknologi berbasis TIK oleh guru ditinjau dari status sekolah yakni SMA Negeri, SMA Swasta dan Madrasah Aliyah berkategori baik dan rerata penguasaan teknologi berbasis oleh guru ditinjau dari pengalaman mengajar berkategori sedang pada 0 – 2 tahun, berkategori tinggi pada 3 – 20 tahun, dan berkategori sangat tinggi pada 20 tahun atau lebih, pembelajaran berbasis konstruktivisme memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Kata Kunci:meta analisis, konstruktivisme, TPACK, IPA.

Abstract

The research was conducted to analyze some research results that discussed constructivism based learning with TPACK framework in several school level. This research method is descriptive quantitative. Report of this research result serve as research subject. The results showed that the average of learning outcomes and student responses from constructivism-based learning with TPACK framework in terms of giving the action, the level of subject education, the use of technology in the learning of experimental tools and ICT-based media both categorized by generating an average of 74.67 and 68, 86 and student response with percentage of 77,70% and 70,29%. the average mastery of ICT-based technology by teachers in terms of school status ie SMA Negeri, SMA Private and Madrasah Aliyah both categorized and the average mastery of technology-based by teachers in terms of teaching experience categorized moderate at 0-2 years, categorized high at 3-20 years, and categorized very high in 3-20 years or more, constructivism-based learning has a great influence on improving student learning outcomes.

(2)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 523

PENDAHULUAN

Sejalan dengan perkembangan IPTEK yang pesat dan perubahan masyarakat yang dinamis, perlu disiapkan warga negara Indonesia yang mampu bersaing bebas dan memiliki ketangguhan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak berdasarkan pemahaman tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip sains serta penerapannya melalui kurikulum sains (Depdiknas, 2001: 2). Pentingnya sumber daya manusia dalam penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan memperkuat posisi daya saing bangsa Indonesia dalam kehidupan global.

Titik tolak dari implementasi pembelajaran sains harus sejalan dengan hakekat pembelajaran sains, Carin dan Evans (Suciati, 2010: 239) menyatakan “Hakikat pembelajaran sains meliputi 4 hal yakni produk, proses, sikap dan teknologi”, pernyataan Carin dan Evans disini dapat dijelaskan bahwa pencapaian hakikat sains tidak luput dari penyelesaian masalah dalam proses pembelajaran yang menerapkan model yang sesuai dengan tujuan pembelajaran agar pemahaman siswa terhadap materi tidak sekedar proses menghafal dan memahami tetapi juga dapat melakukan analisis, kajian, penemuan, dan penerapan.

Namun pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah dan kegiatan lebih berpusat kepada guru, dimana dalam menjelaskan sains hanya sebatas produk sehingga kurang menekankan pada proses. Selain itu pelaksanaan pembelajaran juga masih bersifat tekstual dan belum menggunakan isu-isu atau masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sebagai acuan pembelajaran.

Di dalam proses pembelajaran guru cenderung kurang dalam memberikan pemahaman tentang keterkaitan antara antara sains dan teknologi ataupun pemberian konsep sains dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi, diharapkan dengan penggunaan teknologi siswa dapat mengenal dan mampu menggunakan produk teknologi untuk memecahkan masalah-masalah sains.

Paradigma pembelajaran yang tetap mempertahankan pola konvensional pada akhirnya akan sulit untuk meningkatkan literasi sains siswa. Melalui pembelajaran dengan pola konvensional, siswa tidak dibiasakan terlibat dan mengembangkan

(3)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 524 seluruh kemampuan mereka dalam proses pemecahan masalah terkait materi yang mereka pelajari.

Di dalam proses pembelajaran khususnya pada materi-materi fisika di beberapa sekolah terlihat guru belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Idealnya siswa menjadi pusat perhatian utama, sedangkan Guru berperan sebagai fasilitator dengan cara memfasilitasi pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Melalui pengalaman belajar yang mereka miliki, diharapkan dapat membangun konsep melalui pemecahan masalah. Hal ini sejalan dengan paradigma konstruktivisme yang dikemukakan oleh Aunurrahman (2010: 15) “Telah terjadi perubahan paradigma dalam pembelajaran yang sebelumnya lebih menitik beratkan pada peran pendidik, dalam perjalanannya semakin bergeser pada pemberdayaan peserta didik. Peserta didik diberikan keleluasaan untuk berinisiatif dan berpartisipasi di dalam kegiatan belajar”. Aunurrahman menekankan bahwa dalam proses pembelajaran yang terpenting adalah siswa dapat proaktif dan dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Sukiman (2008: 60) konstruktivis melihat belajar sebagai proses aktif pelajar mengkonstruksi arti baik dalam bentuk teks, dialog, pengalaman fisis, ataupun bentuk lainnya. Glasersfeld (Sukiman, 2008: 60) menyatakan bahwa dalam perspektif konstruktivis, belajar bukan suatu perwujudan hubungan stimulus-respons. Belajar memerlukan pengaturan diri dan pembentukan struktur konseptual melalui refleksi dan abstraksi. Fosnot (Sukiman, 2008: 61) menambahkan, tujuan belajar lebih difokuskan pada pengembangan konsep dan pemahaman yang mendalam daripada sekedar pembentukan perilaku atau keterampilan.

Piaget, seorang tokoh konstruktivisme, menyatakan bahwa proses pengkonstruksian pengetahuan berlangsung melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses kognitif yang dengannya seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep, ataupun pengalaman baru ke dalam struktur atau skema yang sudah ada di dalam pikirannya. Asimilasi dapat dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan yang baru dalam struktur yang telah ada. Asimilasi ini tidak

(4)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 525 menyebabkan perubahan struktur atau skema yang telah ada, melainkan memperkembangkannya. Proses asimilasi ini berjalan terus.

Berdasarkan beberapa permasalahan dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan fisika dalam proses pembelajaran, beberapa penelitian telah dilakukan dengan menerapkan model-model pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK). Mengutip apa yang disampaikan oleh Carin dan Evans tentang hakikat pembelajaran sains, dapat diartikan bahwa sains sebagai produk, berarti dalam sains terdapat fakta, hukum, prinsip, dan teori-teori yang sudah diterima kebenarannya. Sains sebagai proses artinya suatu metode untuk mendapatkan pengetahuan. Sains sebagai sikap artinya dalam sains terkandung pengembangan sikap ilmiah, dan sains sebagai teknologi artinya sains berkaitan erat dengan teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Terkait dengan sains sebagai teknologi, menurut Koh, Chai, dan Tsai (2014) saat ini tidak ada survei yang tersedia untuk memahami persepsi guru dalam aspek ini, terlebih kepada pengetahuan guru untuk melaksanakan instruksi konstruktivis dengan teknologi yang disebut sebagai mereka sebagai konstruktivis yang berorientasi teknologi pengetahuan serta konten pedagogi. Oleh karena itu, terjadi kesenjangan pengetahuan guru dalam hal integrasi teknologi yang berorientasi konstruktivis. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dirancang sebuah kerangka kerja dengan menggunakan teknologi pedagogik dan konten pengetahuan sebagai sebuah cara untuk mencapai pembelajaran yang bermakna.

Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi (Cox & Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986 dalam Puspitarini, 2013: 1). Menurut Mishra (Putriani dan Sarwi, 2014: 35) Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) adalah suatu kerangka kerja untuk memahami dan menggambarkan jenis pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk mengefektifkan praktek pedagogi dan pemahaman konsep dengan mengintregasikan sebuah teknologi di lingkungan pembelajaran.

(5)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 526 Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) dikenal di dalam bidang penelitian pendidikan sebagai kerangka teoritis untuk memahami pengetahuan yang dibutuhkan oleh guru untuk mengintegrasikan tiga domain pengetahuan, yakni teknologi, pedagogi, dan konten (Koehler & Mishra, 2009). Menurut Schmidt, et al. (2010: 125) TPACK adalah kerangka yang berguna untuk berpikir tentang pengetahuan apa yang harus guru miliki untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran dan bagaimana mereka dapat mengembangkan pengetahuan ini secara terus menerus di dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa hasil penelitian yang membahas tentang pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK di beberapa tingkatan sekolah. Keseluruhan hasil penelitian tersebut mengungkapkan pengaruh pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK secara signifikan terhadap berbagai kemampuan siswa, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata pengaruh pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK ditinjau dari pemberian tindakan, teknologi yang digunakan serta pengalaman mengajar guru, rerata pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka TPACK ditinjau dari pemberian tindakan, rerata pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka TPACK ditinjau dari tingkat pendidikan subjek penelitian, rerata penerapan pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka TPACK ditinjau dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran, rerata penguasaan teknologi berbasis TIK oleh guru ditinjau dari status sekolah, rerata penguasaan teknologi berbasis TIK oleh guru ditinjau dari pengalaman mengajar.

METODE

Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dikarenakan data yang dihasilkan dalam review jurnal dan laporan hasil penelitian berupa data kuantitafif. Alasan penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif ini adalah karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan korelasional

(6)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 527 menutur dan menafsirkan data kuantitatif yang berkenaan dengan masalah peneliti berdasarkan situasi dan fakta-fakta yang peneliti dapatkan pada saat penelitian tersebut dilakukan, terutama yang berkenaan dengan hubungan antar variabel.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari review jurnal dan laporan hasil penelitian paling sedikit 5 (lima) buah. Oleh sebab itu, laporan hasil penelitian ini dijadikan sebagai subjek penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam meta analisis ini adalah observasi terhadap komponen-komponen yang akan diteliti pada beberapa jurnal dan laporan hasil penelitian yang terdapat pada kelima laporan hasil penelitian dengan mengelompokkan berdasarkan kelompok-kelompok unit analisis.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi dengan menggunakan pengkodean (coding data). Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam pemberian kode data tentang besar pengaruh pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja PTACK antara lain: (a) Nama peneliti dan tahun; (b) jenjang pendidikan subjek penelitian; (c) pemberian tindakan; (d) penggunaan teknologi dalam pembelajaran; (e) variabel bebas penelitian; (f) variabel terikat penelitian; dan (g) kelompok data hasil penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif. Teknik ini digunakan untuk menghitung besar pengaruh (effect sizes) pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK dengan menggunakan rumus Cohen (Nurudin, 2014) sebagai berikut:

𝑑 = 𝑀𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑀𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

√𝑆𝐷2𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 + 𝑆𝐷2𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 2

Keterangan :

M = Rata-rata skor tes SD = Standar Deviasi skor tes

(7)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 528

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut; 1) menentukan kriteria pemilihan artikel, kriteria pemilihan artikel dalam penelitian ini mencakup; a) artikel yang dipilih merupakan hasil penelitian yang belum terpublikasi; b) artikel yang dipilih menggunakan pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja Tehnological Pedagogical And Content Knowledge sebagai variabel bebas dalam penelitian; c) artikel yang dipilih menggunakan teknologi sederhana sebagai alat dan media eksperimen dalam penyampaian pembelajaran; d) artikel yang dipilih menggunakan hasil belajar dan respon siswa sebagai variabel terikat dalam penelitian; e) artikel yang dipilih menggunakan siswa pada jenjang SMP dan SMA Sederajat sebagai subyek penelitian; f) artikel yang dipilih juga memperhatikan tingkat kompetensi guru dalam penggunaan teknologi berbasis komputerisasi dalam penyampaian pembelajaran.

Setelah menentukan kriteria pemilihan artikel, selanjutnya dilakukan 2) penelusuran Laporan Penelitian yang disusun berdasarkan pengkodean laporan penelitian yang diperoleh berdasarkan observasi yang dilakukan. Berikut disajikan hasil penelusuran laporan penelitian.

Tabel 1 Penelusuran Hasil Penelitian

NAMA PENELITI/TAHUN JENJANG PENDIDIKAN SUBJEK PEMBERIAN TINDAKAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

Dayang Diah Martia Sari (2017) MTS

Pembelajaran

Novick Alat Eksperimen

Model Pembelajaran Novick dengan Kerangka Kerja TPACK Hasil Belajar Nurlailatul Qadar (2016) SMA Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Teknologi Berbasis TIK Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme dengan Kerangka Kerja TPACK Kompetensi TIK Nurul Elkatiri (2017) SMK Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Media Learning Of Fluida Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Media Learning Of Fluida dengan Respon Siswa

(8)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 529 Kerangka TPACK Sri Devi (2017) MTS Pembelajaran Quantum Teaching Alat Eksperimen Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kerangka Kerja TPACK Hasil Belajar Ummi Kalsum (2017) SMK Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Temperature Interactive Multimedia Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Temperature Interactive Multimedia dengan Kerangka Kerja TPACK Respon Siswa

Setelah mendata penelitian lewat penelusuran artikel, kemudian dilakukan; 3) penilaian kualitas artikel Berikut disajikan hasil penilaian kualitas artikel yang dilakukan oleh peneliti.

Tabel 2 Penilaian Kualitas Artikel

Setelah dilakukan penilaian, kemudian artikel dilakukan; 4) penggabungan hasil dalam penelitian ini akan dikelompokkan antara lain ditinjau berdasarkan; a) pemberian tindakan; b) ingkat pendidikan subjek; c) teknologi yang digunakan; d. penguasaan teknologi berbasis TIK berdasarkan status sekolah; dan e) penguasaan NAMA PENELITI/TAHUN JENJANG PENDIDIKAN SUBJEK PEMBERIAN TINDAKAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PENILAIAN

Dayang Diah Martia Sari

(2017) MTS Pembelajaran Novick Alat Eksperimen 200

Nurlailatul Qadar (2016) SMA Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme

Teknologi Berbasis

TIK 250

Nurul Elkatiri (2017) SMK Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme

Media Learning Of

Fluida 200

Sri Devi (2017) MTS Pembelajaran

Quantum Teaching Alat Eksperimen 176

Ummi Kalsum (2017) SMK Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme

Temperature Interactive Multimedia

(9)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 530 teknologi berbasis TIK berdasarkan pengalaman mengajar. Berikut disajikan penggabungan hasil penelitian berdasarkan tinjauan di atas.

Tabel 3 Penggabungan Artikel Ditinjau dari Pemberian Tindakan

NAMA PENELITI/TAHUN PEMBERIAN TINDAKAN VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT RERATA

Dayang Diah Martia Sari (2017)

Pembelajaran Novick

Model Pembelajaran Novick dengan Kerangka Kerja TPACK Hasil Belajar 74,67 Nurul Elkatiri (2017) Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Media Learning Of Fluida dengan Kerangka TPACK Respon Siswa 77,70%

Sri Devi (2017) Pembelajaran Quantum Teaching

Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kerangka Kerja TPACK Hasil Belajar 68,86 Ummi Kalsum (2017) Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Temperature Interactive Multimedia dengan Kerangka Kerja TPACK

Respon Siswa 70,29%

Tabel 4 Penggabungan Artikel Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Subjek SMA/SMK Sederajat NAMA PENELITI/TAHUN JENJANG PENDIDIKAN SUBJEK VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT RERATA Nurul Elkatiri (2017) SMK Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Media Learning Of Fluida dengan Kerangka TPACK Respon Siswa 77,70% Ummi Kalsum (2017) SMK Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Temperature Interactive Multimedia dengan Kerangka Kerja TPACK

Respon

(10)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 531

Tabel 5 Penggabungan Artikel Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Subjek SMP/MTS Sederajat NAMA PENELITI/TAHUN JENJANG PENDIDIKAN SUBJEK VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT RERATA

Dayang Diah Martia

Sari (2017) MTS Model Pembelajaran Novick dengan Kerangka Kerja TPACK Hasil Belajar 74,67 Sri Devi (2017) MTS Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kerangka Kerja TPACK

Hasil Belajar 68,86

Tabel 6 Penggabungan Artikel Ditinjau dari Teknologi yang Digunakan Alat Eksperimen NAMA PENELITI/TAHUN PENGGUNAAN TEKNOLOGI VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT RERATA

Dayang Diah Martia

Sari (2017) Alat Eksperimen

Model Pembelajaran Novick dengan Kerangka Kerja TPACK

Hasil Belajar 74,67

Sri Devi (2017) Alat Eksperimen

Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kerangka Kerja TPACK

Hasil Belajar 68,86

Tabel 7 Penggabungan Artikel Ditinjau dari Teknologi yang Digunakan Media Berbasis TIK

NAMA PENELITI/TAHUN PENGGUNAAN TEKNOLOGI VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT RERATA

Nurul Elkatiri (2017) Media Learning Of Fluida

Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Media Learning Of Fluida dengan Kerangka TPACK

Respon Siswa 77,70% Ummi Kalsum (2017) Temperature Interactive Multimedia Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Temperature Interactive Multimedia dengan Kerangka Kerja TPACK

Respon

(11)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 532

Tabel 8 Hasil Penelitian Ditinjau dari Penguasaan TIK Berdasarkan Status Sekolah

Tabel 9 Hasil Penelitian Ditinjau dari Penguasaan TIK Berdasarkan Pengalaman Mengajar

Tabel 10 Hasil Penelitian Ditinjau dari Penguasaan TIK Berdasarkan Pengalaman Mengajar

Statistik Model Novick Model Quantum Teaching

d 2,03 1,32

Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pemberian tindakan berupa pembelajaran berbasis konstruktivisme tipe novick lebih unggul dengan perolehan rerata 74,67 dari pemberian tindakan berupa pembelajaran berbasis konstruktivisme tipe quantum teaching dengan perolehan rerata 68,86. Berdasarkan tabel 3. diperoleh data bahwa pemberian tindakan berupa pembelajaran berbasis

NAMA

PENELITI/TAHUN STATUS SEKOLAH JUMLAH RERATA

Nurlailatul Qadar (2016) SMA Negeri 2 75% SMA Swasta 5 68% Madrasah Aliyah (MA) 5 75% NAMA PENELITI/TAHUN PENGALAMAN

MENGAJAR JUMLAH RERATA

Nurlailatul Qadar (2016) 0 – 2 tahun 3 59% 3 – 5 tahun 1 77% 6 – 10 tahun 2 71% 11 – 20 tahun 1 69%

(12)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 533 konstruktivisme mendapatkan respon kategori baik dari siswa dengan perolehan persentase sebesar 77,70% dan 70,29%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pemberian tindakan berupa pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK pada siswa MTS mendapatkan hasil belajar pada kategori baik yakni memperoleh rerata sebesar 74,67 dan 68,86. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pemberian tindakan berupa pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK pada siswa SMK mendapatkan respon kategori baik dengan perolehan persentase sebesar 77,70% dan 70,29%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pemberian tindakan berupa pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK menggunakan alat eksperimen pada siswa MTS memperoleh hasil belajar pada kategori baik yakni dengan perolehan rerata sebesar 74,67 dan 68,86. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pemberian tindakan berupa pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK menggunakan media berbasis TIK pada siswa SMK mendapatkan respon kategori baik dengan perolehan persentase sebesar 77,70% dan 70,29%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa penguasaan teknologi berbasis TIK dalam pembelajaran ditinjau dari status sekolah diperoleh persentase penguasaan teknologi berbasis TIK memperoleh kategori baik dengan persentase 75% untuk SMA Negeri dan Madrasah Aliyah (MA) dan 68% untuk SMA Swasta. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa penguasaan teknologi berbasis TIK dalam pembelajaran ditinjau dari pengalaman mengajar diperoleh persentase penguasaan teknologi berbasis TIK berkategori tinggi pada 3 (tiga) jenjang usia yakni 3 s/d 5 tahun (77%), 6 s/d 10 tahun (71%), dan 11 s/d 20 tahun (69%). Sedangkan pada jenjang usia 0 s/d 2 tahun memperoleh kategori sedang (59%), dan kategori sangat tinggi (86%) diperoleh jenjang usia 20 tahun atau lebih.

Berdasarkan hasil penelitian besar pengaruh pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK dengan menggunakan model novick dan quantum teaching diperoleh sebesar 2,03 dan 1,32.

(13)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 534

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah: (1) rerata hasil belajar dan respon siswa dari pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK ditinjau dari pemberian tindakan berkategori baik; (2) rerata pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK ditinjau dari tingkat pendidikan subjek penelitian berkategori baik; (3) rerata penerapan pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan kerangka kerja TPACK ditinjau dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran yakni alat eksperimen dan media berbasis TIK berkategori baik; (4) rerata penguasaan teknologi berbasis TIK oleh guru ditinjau dari status sekolah yakni SMA Negeri, SMA Swasta dan Madrasah Aliyah berkategori baik; 5) rerata penguasaan teknologi berbasis oleh guru ditinjau dari pengalaman mengajar berkategori sedang pada 0 – 2 tahun, berkategori tinggi pada 3 – 20 tahun, dan berkategori sangat tinggi pada 20 tahun atau lebih; 6) Berdasarkan kriteria Cohen maka pembelajaran berbasis konstruktivisme memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan menggunakan model novick dan quantum teaching dengan kerangka kerja TPACK.

DAFTAR PUSTAKA

Abalos. E., Carroli, G., Mackey, M.E., & Bergel, E. 2001. Critical appraisal of systematic reviews: The WHO Reproductive Health Library, No 4, Canava, The World Health Organization, 2001 (WHO/RHR/01.6).

Akobeng, A.K. 2005. Principles of Evidence Based Medicine. Arch Dis Child, 90: 837-40.

Aunurrahman. 2009 Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi IPA. Jakarta: Depdiknas.

Great, O. 2012. Street Hospital NHS Trust for Children. Critical appraisal of journal article. United Kingdom: NHS; 2011 [diakses Januari 2016]. Tersedia di URL: YPERLIN. http://www.ucl.ac.uk/ich/services/library/ training_material/critical-ppraisal.

(14)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 535 Green, S. 2005. Systematic Reviews and Meta-Analysis. Singapore Med J, 46(6):

270-4.

Koehler, M.J. & Mishra, P. 2009. What is Technological Pedagogical Content Knowledge?. Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 9 9(1).

Koh, J.H.L., Chai1, C.S., & Tsai, C.C. 2014. Demographic Factors, TPACK Constructs, and Teachers’ Perceptions of Constructivist-Oriented TPACK. Educational Technology & Society, 17(1): 185–196.

Mishra, P. & Koehler, M.J. 2006. Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge. Teachers College Record, 6(108): 1017-1054.

Nawawi, H. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Putriani & Sarwi. 2014. Implementasi Strategi TPCK Dengan Media Simulasi Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Getaran Dan Gelombang. Unnes Physics Education Journal, 3(2).

Schmidt. 2010. PTACK: The Development And Validation Of An Assesment Instrument For Preservice Teacher. Journal Reserach Technology Education, 42(2).

Suciati. 2010. Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Pembelajaran Biologi Berbasis Keterampilan Proses. Surakarta: Prosiding Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Sukiman. 2008. Teori Pembelajaran Dalam Pandangan Konstrukvisme Dan Pendidikan Islam. Jurnal Kependidikan Islam, 3(1).

Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Kontekstual Teaching And Learning) Di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka.

Gambar

Tabel 1 Penelusuran Hasil Penelitian
Tabel 2 Penilaian Kualitas Artikel
Tabel 6 Penggabungan Artikel Ditinjau dari Teknologi yang Digunakan  Alat  Eksperimen  NAMA  PENELITI/TAHUN  PENGGUNAAN TEKNOLOGI  VARIABEL  BEBAS  VARIABEL TERIKAT  RERATA
Tabel 9 Hasil Penelitian Ditinjau dari Penguasaan TIK Berdasarkan  Pengalaman Mengajar

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai akurasi dan kecepatan optimal pengenalan citra tanda tangan menggunakan metode 2DPCA dan 2DLDA yaitu dengan menggunakan jumlah data training 160 dari 200 data

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

Keraf (1981) meninjau reduplikasi dari segi morfologis dan semantis yaitu melihat reeduplikasi dari segi bentuk, fungsi dan makna. Keempat ahli bahasa diatas mengkaji reduplikasi

- Permohonan tertulis atau dengan mengisi blanko yang sudah disediakan. - Persyaratan lengkap sesuai yang dipersyaratkan. - Diurus sendiri atau dikuasakan. -

Biaya penilaian dikeluarkan dalam rangka pengukuran dan analisis data untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan spesifikasinya dan persyaratan-persyaratan

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, dapat diketahui bahwa dapat diketahui bahwa nilai korelasi variabel leader member exchange (X 1 ) dan kepuasan terhadap bonus (X 2 )