• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI HAL-HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN DALAM SHALAT UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI HAL-HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN DALAM SHALAT UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI “HAL-HAL

YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN DALAM SHALAT”

UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Feri Widiarso Jayanto

10.22.1272

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

ii

2 DIMENSIONAL DESIGN CARTOON FILM " HAL-HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN DALAM SHALAT "

EARLY EDUCATION FOR CHILDREN AGES PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI“HAL-HAL

YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN DALAM SHALAT” UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Feri Widiarso Jayanto M. Rudyanto Arief Jurusan Sistem Informasi STMIK Amikom Yogyakarta

ABSTRACT

The development of a 2D animated film of the year to year changes very rapidly it takes decades in the creation process. Cartoons began widely known since the popularity of the television media that is able to present moving images recording the activities of human beings, whether human, animal or plant. If dikomparasikan with photographic images or paintings are silent (non-motion), the cartoons generally preferred because it can arouse the enthusiasm of the audience and the sensational.

The purpose of writing this thesis in order to develop and deliver new knowledge according to his own ability to design a cartoon simple but interesting, also presents a learning media for early childhood education by using software macromedia flash 8.

The results of the process of designing and manufacturing cartoon "Matters Not Allowed In Prayer", produced a cartoon with a duration of four minutes and use AVI to file exsistensinya.

(4)

1

1. PENDAHULUAN

Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang ini,turut membantu manusia terutama dibidang teknologi informasi. Perkembangan pola pikir manusia yang senantiasa berubah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang lebih baik. Dengan teknologi informasi khususya teknologi informasi berbasis multimedia diharapkan bisa memberikan peranan penting dalam proses penyaluran informasi.

Kemajuan teknologi animasi juga dijadikan sebagai alat bantu dalam menyediakan informasi secara mudah dan efisien, namun dibalik kemajuan teknologi yang ada saat ini dengan banyaknya alat bantu di Negara kita sendiri masih banyak orang ataupun industri yang memiliki keterbatasan biaya dan kemampuan dalam

penggunaan software animasi ataupun memiliki biaya tapi tidak mampu

menggunakannya atau sebaliknya, ditambah lagi dengan kurang nya minat pada seni perancangan dan pembuatan film kartun pada personal yang berbeda. Pemanfaatan software animasi secara efektif dapat dijadikan sebagai salah satu perancangan dalam pembuatannya dan lebih murah dalam pembiayaannya

Penelitian ini membahas tentang sebuah film animasi 2 dimensi yang dapat menjadi sebuah pilihan tontonan yang menarik, menghibur dan juga dapat mendidik yang memberikan pesan positif kepada para penonton. Banyaknya film bertema dewasa dan sinetron yang sedang marak tanpa disadari memberi nilai negatif untuk para penonton bahkan anak-anak, karena tayangan seperti ini banyak mempertontonkan kekerasan, sadisme, kebencian, gaya hidup konsumtif yang ujungnya tidak memberikan pesan positif yang dapat ditiru oleh penontonnya terutama anak-anak. Sebuah tayangan film sangat berperan dalam proses pembentukan nilai-nilai yang dapat dianut oleh anak-anak.

Maka dari itu penulis ingin memberikan alternatif dalam memberikan pendidikan atau pelajaran terutama bidang agama khususnya perbuatan yang tidak boleh dilakukan dalam shalat. Sebab memberikan pendidikkan agama kepada anak sangat penting, agar terhindar dari perbuatan yang tidak terpuji. Sehingga prilaku kognitif dapat tertanam dalam diri anak-anak khususnya sebagai pendidikan anak usia dini.

Perilaku kognitif adalah perilaku dimana individu membangun atau membentuk keyakinan dan sikapnya tentang dunia sekitarnya dan cara-cara ia memproses dan memberikan reaksi terhadap informasi yang masuk atau diterimanya. Dengan menanamkan prilaku konigtif sejak dini, maka anak dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang kurang baik. Dengan permasalahan-permasalahan tersebut, maka skripsi ini mengambil judul “Perancangan Film Kartun 2 Dimensi Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam SHal-halat Untuk Pendidikan Anak Usia Dini”.

(5)

2

2. LANDASAN TEORI1 2.1. Pengertian Multimedia

Multimedia memiliki berbagai pengertian. Multimedia berasal dari istilah teater, yaitu pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium di panggung yang mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.2

2.2. Elemen Multimedia

Multimedia terbagi dalam beberapa elemen : Teks Image Audio Video Animation Virtual Reality

2.3. Konsep Dasar Animasi 2.3.1 Pengertian Animasi

Animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar terhadap proyek multimedia dan halaman web yang dibuat.

2.3.2 Teknik-teknik Animasi

Animasi Sel (Cell Animation)

Animasi Frame (Frame Animation)

Animasi Sprite (Sprite Animation)

Animasi Lintasan (Path Animation)

Animasi Spline

Animasi Vektor (Vector Animation)

Animasi Karakter (Character Animation)

1 M. Suyanto, Aryanto Yuniawan, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit ANDI,

Yogyakarta, 2006

2

(6)

3

Computational Animation Morphing

2.3.3 Prinsip Animasi

Proses drawing merupakan salah satu proses yang menentukan apakah hasil animasi menjadi bagus atau tidak. Sebelum proses drawing dilaksanakan, perlu dibuat character model sheet dan Behaviours. Selain itu, Drawing artis, atau lebih dikenal dengan Animator, juga perlu mengetahui 12 prinsip animasi, yaitu

Squash and Stretch Anticipation

Staging

Follow-Through and Overlaping Action Slow In – Slow Out

Arcs Secondary Action Timing Exagerration Solid Drawing Appeal

2.3.4 Peralatan Dalam Pembuatan Film Kartun

Dalam perancangan film kartun diperlukan beberapa persiapan awal diantaranya menyediakan peralatan untuk membuat film. Peralatan-peralatan tersebut antara lain

Pensil

Tinta Gambar (Spidol atau Drawing Pen) Penghapus Pensil (Eraser)

Kertas (Paper)

Penjepit Kertas (Peg bar) Meja Gambar (Tracing Table) Microphone atau Head Set Scanner atau Kamera Digital Komputer3

3

(7)

4

2.3.5 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Untuk memenuhui tenaga produksi film kartun, dibutuhkan minimal beberapa sumber daya manusia, yaitu :

Produser Sutradara

Scriptwriter atau Screenwriter Storyboard Artist

Drawing Artist Coloring Artist Background Artist

Checker dan Scannerman Editor

Talent

2.3.6 Perangkat Lunak dalam Pembuatan Film Kartun

Untuk merancang sebuah film kartun secara efektif dan efisien, dibutuhkan program aplikasi animasi atau software khusus untuk menangani proyek pembuatannya. Software yang telah digunakan oleh penulis dalam proses pembuatan animasi kartun 2 dimensi hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam shalat adalah :

Macromedia Flash 8 Adobe Audition 1.5

3. ANALISIS

3.1 Pra Produksi Film Kartun 3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem 3.1.1.1 Kebutuhan Hardware

Spesifikasi hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan film kartun Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat adalah :

Motherboard : Gigabyte GA-945GCMX-S2

Processor : Intel Core 2 Duo CPU E4500 @ 2.20GHz

Ram : Apogee 2 GB DDR2

Hardisk : WDC 320GB SATA

VGA : NVIDIA GeForce 220GT POV

CD-ROM : Sony DVD-RW

Monitor : Samsung SyncMaster793DF Black

(8)

5

Keyboard : Compaq

Casing : SimCool X-Series

Hardware Tambahan :

Printer & Scanner : Canon MP258

Headset : 4Tech

Speaker : Simbadda CST 5200

3.1.1.2 Kebutuhan Software

Perangkat lunak atau Software yang dipakai dalam pembuatan film ini adalah 1. Microsoft XP Professional SP3

2. Macromedia Flash 8 3. Adobe Audition 1.0

3.1.1.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

1. Scriptwriter/ Screenwriter 2. Storyboard Artist

3. Drawing Artist 4. Background Artist 5. Coloring Artist

6. Checker And Scannerman 7. Editor

8. Sound Editor 9. Talent

3.1.1.4 Kebutuhan Dasar Peralatan Pembuatan Film Kartun

1. Drawing Table / Lightboxes 2. DecenT Chair

3. Desk Lighting 4. Mirror (Cermin) 5. Paper

6. Pencils

7. Easer (Penghapus Pensil) 8. Scanner

(9)

6

3.1.2 Perancangan Film Kartun 3.1.2.1

Ide dan Tema

Untuk membuat sebuah ide animasi diperlukan sebuah ide dan sebuah cerita.

Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi.

Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema

sebuah cerita.

3.1.2.2

Logline

Sebelum menyusun cerita , diperlukan inti cerita. Sebuah logline merupakan plot yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang digunakan.

3.1.2.3

Sinopsis

Setelah logline ditentukan, ditulis sinopsisnya. Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk menggambarkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab, yaitu :

1. Siapakah tokoh utama dalam Film Kartun “Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat” itu?

Jawab : Azmi.

2. Apa yang diinginkan oleh tokoh utama? Jawab : Pulang kerumah.

3. Siapa/ Apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya?

Jawab : Anjing.

4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik?

Jawab : Tokoh utama berlari untuk menghindari kejaran anjing, sesampainya di sebuah lapangan terdapat sebuah selokan. Akhirnya tokoh utama melompat, dan si anjing pun berhenti mengejar. Karena peristiwa itulah akhirnya tokoh utama bertemu dengan tokoh pendukung.

5. Apa yang ingin Anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti itu?

Jawab : Dengan bertemu nya tokoh utama dengan tokoh pendukung maka penyusun ingin menyampaikan bahwa hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam shalat banyak macam dan ragam nya.

(10)

7

Jawab : Dengan sudut pandang tokoh pendukung, dengan kekuatan cerita dan karakter untuk menekankan tema dan kekuatan religi. 7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami

perubahan dalam cerita ini?

Jawab : Azmi akhirnya mengetahui bahwa hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam shalat itu banyak macam dan ragam nya. Dengan pengertian dan penjelasan yang diberikan oleh Fadil lah akhirnya Azmi mendapatkan pengetahuan yang baru.

Berikut ini adalah sinopsis dari Film Kartun Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat :

“Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat”

Azmi adalah seorang anak kecil yang sangat usil dan jail. Sewaktu Azmi pulang dari sekolah, Azmi bertemu dengan seekor anjing. Karena Azmi merasa bahwa si anjing tersebut pasti mengejar nya maka Azmi pun berfikir mencari ide untuk menghindari dari kejaran anjing tersebut. Azmi melihat ada ranting pohon yang tergeletak di jalan diseelah Azmi berdiri. Maka Azmi mempunyai ide untuk membuat ranting tersebut seolah-olah tulang.

Azmi pun teringat bahwa dia masih memiliki sisa kapur tulis yang terdapat di tas nya. Azmi pun bergegas mewarnai ranting tersebut dengan kapur tulis yang ia miliki agar seolah-olah yang dibawa oleh Azmi adalah tulang. Si anjing pun terlihat kegirangan melihat Azmi membawa tulang. Ranting itu pun kemudian dilemparkan ke arah si anjing, dan kemudian Azmi bergegas meninggalkan si anjing seraya si anjing mendekati ranting yang telah dilemparkan si Azmi. Si anjing kemudian mengendus-endus ranting yang telah dilemparkan Azmi,tanpa rasa curiga Azmi pun berjalan meninggalkan si anjing.

Si anjing merasa tertipu karena tulang yang didekatinya ternyata hanya ranting. Anjing pun marah dan kemudian mengejar si Azmi. Setelah sekian lama si anjing mengejar Azmi kemudian sampailah di sebuah lapangan yang terdapat sebuah selokan, Azmi pun bergegas untuk melompati selokan tersebut. Azmi terjatuh dan si anjing pun berhenti mengejar karena tidak sanggup untuk melompati selokan tersebut. Azmi senang karena sudah terbebas dari kejaran si anjing.

Azmi melihat disekelilingnya, dia melihat seorang temannya bernama Fadhil yang hendak melakukan shalat dzuhur di mushola. Kemudian Azmi mengejar Fadhil seraya memanggil nama Fadhil dan mendekatinya. Fadhil berhenti dan menengok, kemudian Azmi bertanya apakah Fadhil akan melakukan shalat dzuhur, karena Azmi juga ingin melakukan shalat dzuhur dan mengajak Fadhil untuk berangkat ke mushola bersama-sama. Fadhil melihat dan kemudian memberitahu kalau celana Azmi sobek,

(11)

8

Azmi terkejut melihat celana nya sobek, Fadhil tertawa melihat Azmi terkejut. Azmi menanyakan kenapa Azmi tidak diperbolehkan melakukan shalat dengan celana yang sobek. Kemudian Fadhil menjelaskan satu per satu akan kesalahan-kesalahan dalam shalat yang dapat membuat shalat tidak bernilai, misalnya melakukan gerakan ketika shalat yang bukan termasuk gerakan shalat dan tidak dicontohkan oleh nabi, seperti berjalan-jalan, berbicara, bercanda, tertawa, mendahului gerakan imam, makan ketika shalat dan tidak menutup aurat. Dari pertemuan dengan Fadhil itulah akhirnya Azmi dapat mengetahui dan mengerti bahwa hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam shalat itu banyak macam dan ragamnya.

3.1.2.4 Diagram Scene

Merupakan deskripsi berupa grafik dan informasi terstruktur mengenai tema cerita, latar belakang, pembagian babak, titik balik dalam cerita animasi ini. Hal ini bertujuan menuntun cerita agar sesuai dengan scenario yang telah disusun dan sebagi struktur cerita yang mudah dipahami.

3.1.2.5 Character Development

Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Bentuk tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku karena tanpa karakter, kita tidak akan bisa menceritakan sebuah kisah.

Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dari sebuah film. Tokoh-tokoh dalam film animasi dibuat dalam Character Sheet ketika proses pembuatan storyboard telah selesai dikerjakan.

3.1.2.6 Naskah (Script/Screenplay)

Bahan dasar dari pembuatan naskah adalah dari synopsis dan character development. Sebuah naskah memiliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang dimiliki dituangkan dalam sebuah cerita.

3.1.2.7 Storyboard

Script merupakan kata-kata (cerita) dan storyboard merupakan rancangan visualnya. Storyboad memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Storyboard akan memperlihatkan setiap adegan/scene dalam beberapa angel kamera kepada semua orang (pekerja film).

(12)

9

4. PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi

Proses produksi disini adalah kelanjutan dari proses pra produksi sebelumnya. Disini akan dijelaskan tentang macam-macam kegiatan dalam proses produksi antara lain pembuatan background, pembuatan key animation, pembuatan inbetween animation, proses inker (cleaning), proses coloring, timesheeting dan penyusunan animasi.

4.1.1 Pembuatan Background

Background merupakan lokasi atau setting dimana animasi itu berada. Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai keinginan. Background yang baik harus memperhatikan detail, perspektif lighting yang disesuaikan dengan situasi pada adegan film.

Background dapat dibuat dengan menggunakan cara analog dengan kertas dan cat air atau langsung dengan komputer secara digital menggunakan software grafis, seperti Macromedia Flash.

Gambar 4.1 Background

4.1.2 Pembuatan Key Animation

Seorang key animator bertugas membuat gambar-gambar kunci (utama) dari sebuah gerakan/animasi. Key animator biasanya juga memiliki kemampuan untuk menghitung timing.

4.1.3 Pembuatan Inbetween Animation

Inbetweener bertugas meneruskan frame-frame yang telah dibuat oleh seorang key animator, bisa menggunakan kertas atau menggunakan fitur-fitur yang ada pada Macromedia Flash 8 seperti motion Tween atau Shape Tween.

(13)

10

Gambar 4.2 Inbetween Animation

4.1.4 Proses Inker (Cleaning)

Proses Cleaning disebut juga Proses Inker, gambar yang telah diselesaikan oleh

Inbetweener manggunakan Pensil 2B akan ditracing ulang menggunakan drawing pen

untuk mendapatkan garis yang lebih jelas. Hal ini bertujuan agar pada saat discan, gambar akan tampak jelas outlinenya tidak putus-putus sehingga mempermudah proses pewarnaan dengan menggunakan software Macromedia Flash.

4.1.5 Proses Coloring

Proses coloring atau pewarnaan ada yang menggunakan teknik analog dengan menggunakan cat air dan ada pula yang dilakukan secara digital menggunakan software komputer, seperti Animo, RETAS!Pro for Windows atau Mac, Adobe Photoshop, atau menggunakan Macromedia Flash, Macromedia Freehand, Adobe Ilustrator, atau CorelDraw jika berbasis vector.

Color atau warna karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis, yaitu warna dasar, shadow, dan highlight.

4.1.6 Timesheeting

Merupakan proses mengatur frame pada animasi agar pergerakannya sesuai dengan yang diinginkan. Yaitu dengan cara mengcopy frame yang akan diatur. Kemudian mempastekannya ke blank frame yang dituju.

4.1.7 Penyusunan Animasi Menggunakan Macromedia Flash 8

Dengan menentukan ukuran layer (stage) pada Document properties menggunakan standar PAL (640 X 480 Pixel, 28 fps). Buka projek yang telah diwarnai sambil melihat waktu untuk menentukan berapa lama projek itu akan dianimasikan sesuai dengan yang tertulis dalam Storyboard maupun naskah.

(14)

11

Kemudian menentukan letak animasi, mana yang harus ditempatkan di depan (foreground) dan mana yang harus di tempatkan di belakang (background).Layar paling atas sebagai foreground dan layar paling bawah sebagai background.

4.2 Pasca Produksi

4.2.1 Lip-Synch (Gerakan mulut atau bibir)

Dalam animasi kartun bisu tidak diperlakukan teknik sinkronisasi antara gerakan mulut dengan suara yang diucapkan. Namun dalam animasi kartun, dialog dan suara sangat diperlukan.

4.2.2 Dubbing

Pengisian suara pada pembuatan sebuah film kartun ada dua metode, yaitu menggunakan proses dubbing kering dan dubbing basah. Film kartun “Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat” menggunakan dubbing basah, yaitu membuat animasi terlebih dahulu pada flash, setelah penganimasian maka dilakukan penggabungan suara, sehingga animasi yang dibuat akan sesuai dengan suara atau dubber yang diinginkan.

Apabila suara atau dubber tidak sesuai dengan gerakan mulut animasi maka animator harus menyesuaikan dengan cara menambah atau mengurangi setiap frame animasi hingga mendapatkan gerakan mulut yang sesuai dengan animasi yang dibuat.

4.2.3 Finishing 4.2.3.1 Export Movie

Setelah animasi tersusun rapi sesuai pewaktuan pada Storyboard, kemudian animasi tersebut di export movie. Animator mengexport file untuk mendapatkan hasil akhir film berformat Windows AVI (.AVI).

Didalam export movie ini terdapat dua format video yaitu avi dan mov. Besarnya file format avi lebih besar dibandingkan dengan file format mov, karena kualitas video yang dihasilkan lebih baik.

4.2.3.2 Konversi Ke CD

Sebelum melakukan Konversi dalam bentuk VCD atau DVD, Sebaiknya File Movie di Konversi kedalam bentuk MPG2 untuk DVD dan MPG1 untuk VCD. Untuk mengkonversi film ke DVD atau VCD salah satunya dengan menggunakan software Any Video Converter. Setelah itu File dapat di Burn ke media disc dengan Nero Burning dengan format file MPG1 dan MPG2.

(15)

12

4.2.3.3 Cover Design dan Packaging

Proses terakhir adalah Packaging. Cover dibuat berdasarkan ukuran DVD Box yang telah banyak beredar dipasaran. Desain menampilkan tokoh karakter dengan pewarnaan yang cerah sehingga secara tidak langsung film tersebut terkesan menarik saat pertama kali orang melihatnya.

4.2.4 Tanggapan User

Tanggapan dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggapan penonton terhadap film kartun ini. Penonton dalam hal ini adalah anak-anak berumur 4-6 tahun dan orang tua anak yang berjumlah 10 orang. Dari hasil kuesioner yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Cerita yang disampaikan di film Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan dalam Shalat menarik.

2. Film yang disajikan dapat menghibur, mendidik dan juga memberikan pesan positif kepada anak-anak.

5 KESIMPULAN

Pada pembuatan film kartun Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Film kartun Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat dibuat melalui beberapa proses, ada 3 tahapan proses yang harus dilakukan, yaitu :

- Pra Produksi - Produksi - Pasca Produksi

2. Proses pembuatan seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan software Macromedia Flash 8.

3. Film Kartun Hal-hal Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Shalat dapat memberikan hiburan yang menarik, menghibur, mendidik dan juga memberikan pendidikan dan pesan positif kepada anak-anak usia dini. Sehingga anak-anak dapat mengetahui bahwa hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam shalat banyak macam dan ragamnya.

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

Amir Fatah Sofyan, dan Purwanto, Agus, 2008, “Digital Multimedia”, ANDI Yogyakarta. Animation, MSV., 2006, “Animasi Kartun”, STIMIK AMIKOM Yogyakarta.

Jubilee Enterprise, 2009, “Kupas Tuntas Flash CS4”, PT Elex Media Komputindo Jakarta.

Suyanto, M. dan Yuniawan, Aryanto, 2006, “Merancang Film Kartun Kelas Dunia”, ANDI Yogyakarta.

Suyanto, M., 2005, ”Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing”, ANDI Yogyakarta.

Gambar

Gambar 4.1 Background
Gambar 4.2 Inbetween Animation

Referensi

Dokumen terkait

Fertilitas dan Daya Tetas Telur Dari Ayam Petelur Hasil Inseminansi Buatan Menggunakan Semen Ayam Kampung Yang Diencerkan.. Dengan Bhan

Tujuan penelitian ini adalah (1)Mengembangkan media pembelajaran berupa Modul Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Materi Persamaan Garis Lurus

Bermula dari penelitian yang penulis lakukan selama penelitian di Kecamatan Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur. Penulis akan menganalisis tentang masalah yang menyebabkan

4 (2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan Tempat Rekreasi, Parawisata dan Olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau

11) Dalam mengadakan suatu pemilihan dengan menggunakan obyek 4 orang pedagang kaki lima untuk diwawancarai, maka untuk memilih 3 orang untuk satu kelompok. Agar mereka saling

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Kemampuan bakteri untuk mendegradasi suatu hidrokarbon dari limbah minyak bumi berbeda-beda, karena komposisi senyawa hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak bumi berbeda