• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN. Open Coding hasil wawancara ini dilakukan dengan penyajian transkrip hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN. Open Coding hasil wawancara ini dilakukan dengan penyajian transkrip hasil"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

1. Pengkodean Terbuka (Open Coding)

Open Coding hasil wawancara ini dilakukan dengan penyajian transkrip hasil wawancara, lalu melakukan reduksi data untuk menemukan nti dari wawancara dengan pemberian kata kunci.

Hasil Wawancara 1

Informan : Kharisma, 24 tahun

Profesi : Sound Engineer di “Basement (Music and Recording Studio)” Sound Production House

Lokasi : Ruang Sound Engineer, lantai 2, “Basement (Music and Recording Studio)” Sound Production House, Cilandak, Jakarta

1. Apa definisi Sound Engineer menurut Kakak?

Sound Engineer merupakan sebuah profesi yang melakukan kegiatan mengolah suara, baik itu recording, mixing, ataupun mastering untuk menghasilkan sebuah karya suara yang berkualitas dan dapat mencapai tujuan tertentu.

2. Apa maksud dari tujuan tertentu tersebut?

Maksudnya, setiap tugas yang dilakukan oleh Sound Engineer memiliki tujuan yang berbeda, tergantung dari pihak yang memintanya juga. Tujuan sebuah pihak menggunakan jasa Sound Engineer dapat untuk merekam saja, juga dapat bertujuan untuk mengedit suara yang sudah mereka hasilkan. Untuk tujuan yang berdasarkan hasilnya, ada pihak yang bertujuan menghasilkan suara yang

(2)

menjual seperti lagu dan jingle, ada yang untuk kesenangan pribadi, juga dapat bertujuan untuk memenuhi karakter dan persyaratan pekerjaan mereka. Nah, dengan tujuan yang berbeda-beda tersebut, maka ukuran kualitasnya juga berbeda, sesuai dengan tujuan yang telah mereka tentukan sebelumnya.

3. Faktor apa yang membuat Kakak berprofesi sebagai Sound Engineer?

Ingin menghasilkan sound yang kalau orang-orang denger itu keren. Sound Engineering itu buat saya seperti meramu, membuat sound menjadi enak untuk didengar banyak orang, dan saya senang melakukannya.

4. Sounds great, sudah berapa lama Kakak bekerja di persahaan ini?

Saya memulai bekerja disini sekitar tahun kedua kuliah, berarti tiga tahun lalu.

5. Apa saja produksi suara yang sudah Kakak kerjakan di Basement?

Lagu, baik per lagu, mini album, dan album, juga berbagai voice over yang diperlukan perusahaan dan pertunjukan, lalu ada jingle untuk event, dan iklan. Kalau untuk nama-nama project nya dalam jangka waktu dekat bisa nanti kamu liat aja di komputer.

6. Apa saja sebenarnya kegiatan yang dilakukan oleh Sound Engineer?

Disini saya melakukan recording, termasuk pengaturan mic, juga sound editing, termasuk di dalamnya adalah balancing, mixing, dan mastering.

7. Bisa dijelaskan pengertian masing-masing dari hal-hal tersebut menurut Kakak? Recording itu proses perekaman atau pengambilan, biasa juga disebut take, dilakukan dengan bantuan alat-alat seperti mic atau instrumen lainnya sebagai

(3)

input suara lalu suara tersebut masuk dan terekam di dalam software komputer untuk dilihat gelombang suaranya, dan dengan adanya output yaitu speaker dan headphone dapat terdengar suara tersebut sudah sesuai atau belum. Mixing itu membuat hasil rekaman menjadi lebih detail dan mengeluarkan karakter dari lagu atau projet tersebut. Untuk mixing lagu, hal pertama yang diperhatikan orang adalah penyanyi utama. Pastikan bahwa mereka terdengar baik dan cukup keras, baru kemudian kita mengolah gitar, keyboard, drum, dan sebagainya. Sedangkan mastering berfungsi untuk memperkuat hasil yang sudah di-mixing tadi.

8. Selain Recording dan Sound Editing tersebut, apakah Basement melayani bila ada yang meminta untuk dibuatkan konsep atau dibuatkan karya yang atas ide dari Kakak?

Kita disini hanya melayani yang sudah memiliki konsep, tujuan, dan talent pihak mereka masing-masing. Saya biasanya juga memberikan guide, tapi kalau membuatkan lagu atau project lainnya pihak tersebut dapat menemui arranger.

9. Lalu masalah kualitas, bagaimana sebuah karya suara dapat disebut berkualitas? Kalau masalah kualitas, seperti hal nya yang saya bilang sebelumnya, kualitas tergantung juga terhadap tujuan dibuatnya project, tapi yang pasti balancing itu penting agar suara yang dihasilkan enak didengar terutama yang menggunakan lebih dari satu instrumen. Untuk project yang ditujukan untuk pribadi dan tidak diedarkan biasanya cukup di-balance atau tergantung dari pelanggan juga, misalnya menginginkan satu instrumen lebih terdengar dari yang lain. Satu hal lagi, untuk mendapatkan kualitas terbaik tentunya yang melakukan proses

(4)

perekaman juga tidak hanya mengandalkan sound editing tapi juga berperforma sebaik mungkin. Terlalu banyak menggunakan equalizer juga tidak baik. Sebelum menggunakan EQ tentukan dulu kebutuhannya, jangan terlalu banyak cutting dan boosting tanpa alasan yang jelas. Sebaiknya menggunakan EQ seperlunya, bukan untuk memanipulasi sound.

10. Jadi, sebaikanya tidak hanya mengandalkan sound editing, ya.. Lalu seperti apa seharusnya peran dari orang yang melakukan proses perekaman?

Hasil rekaman merupakan tanggung jawab moral bagi si perekam, apalagi untuk hasl yang akan didengar oleh orang lain. Misalnya dalam perekaman vokal baik untuk pembuatan lagu, sebaiknya sudah mengusai teknik yang diperlukan seperti apa. Suara vokal memang bisa diedit sedemikian rupa sehingga terdengar jauh lebih baik, namun tentunya lebih baik jika vokalis tersebut dapat mempertanggungjawabkan hasil karya tersebut, dengan kata lain ia dapat bernyanyi dengan bagus pula secara langsung di depan orang banyak. Begitu juga dengan penambahan efek pada instrumen pada lagu, saat tampil di depan penonton tentunya penonton mengetahui bila terjadi perbedaan yang sangat besar terhadap sebuah lagu.

11. Bagaimana untuk rekaman yang tidak untuk disiarkan?

Nah, lain hal nya dengan perekaman yang tidak akan dibandingkan dengan aslinya, seperti pembulatan suara pada VO untuk disiarkan di perusahaan, pertunjukan, atau di media massa, hal tersebut perlu dilakukan agar meningkatkan kejelasan vokal dan menimbulkan kesan tertentu terhadap si pembicara.

(5)

12. Sepertinya dalam teknik dalam merekam vokal sangat ditekankan, adakah teknik tertentu yang digunakan agar mempermudah ?

Disini lah penguasaan mic dan speaker monitor bagi pembicara harus dipahami oleh seorang SE. Banyak pembicara terbiasa mendengar suara mereka lewat speaker monitor dan menyesuaikan volume serta kualitas suara mereka sesuai apa yang mereka dengar. Suara monitor yang terlalu kecil akan menyebabkan pembicara mendekatkan diri ke mic atau berteriak, sedangkan terlalu keras akan menyebabkan mereka menjauh dari mic dan berbicara lembut. Oleh karena itu, selain memperhatikan jarak mic, perlu diperhatikan juga kerasnya suara yang terdengar oleh pembicara. Menggunakan speaker yang recommended untuk recording sangat memprioritaskan akurasi.

13. Dalam pembuatan lagu, apa bedanya kualitas standar demo dengan standar edar? Secara garis besar, standar demo itu tidak terlalu detail mixing dan mastering nya, dalam pemenuhan standar demo yang diutamakan adalah lagu tersebut sudah enak didengar dan sudah melalui proses penyeimbangan dari tiap-tiap sumber suara yang direkam yang disertai dengan penyesuaian permintaan si perekam. Sedangkan sebuah karya suara yang memenuhi standar edar memiliki kualitas suara yang lebih bagus sehingga layak untuk diedarkan.

14. Selain kualitas suara, adakah hal lain yang juga dipertimbangkan untuk memenuhi standar edar?

Bila ada hal lain yang perlu dipertimbangkan, tergantung dari pihak yang meminta nya, misalnya untuk pemenuhan standar edar bagi karya musisi, biasanya produser yang memproduksi album tersebut memiliki kebijakan

(6)

tersendiri, diikuti tanggung jawab moral dari musisi itu sendiri, karena seperti yang dijelaskan sebelumnya, karya suara tersebut dibuat sedemikian rupa dengan tujuan untuk diedarkan. Begitu juga dengan karya lainnya, perusahaan memiliki kebijakan tersendiri. Beberapa perusahaan menggunakan jasa recording disini namun tidak sampai tahap proses editing karena standar edar nya akan diolah oleh perusahaan tersebut dengan standar tertentu. Perekaman project untuk siaran radio, jingle, VO pertunjukan, dan iklan masing-masing tentunya membawa kebijakan tersendiri dari instansi mereka yang harus dipenuhi.

15. Menurut Kakak, bagaimana peran menjadi Sound Engineer bagi perusahaan ini? Turut berperan dalam mencapai visi dan misi perusahaan dengan menghasilkan produksi yang berkualitas

(7)

Hasil Wawancara 2

Informan : Bayu Djody Gondokusumo, 29 tahun

Profesi : Pemilik “Basement (Music and Recording Studio)” Sound Production House

Lokasi : Ruang Sound Engineer, lantai 2, “Basement (Music and Recording Studio)” Sound Production House, Cilandak, Jakarta

1. Apa definisi dari Sound Engineer menurut Anda?

Sound Engineer di perusahaan ini bekerja mengolah suara sesuai dengan permintaan pelanggan yang datang.

2. Apa saja jenis produksi yang telah dihasilkan oleh Sound Engineer di perusahaan ini?

Sejauh ini Sound Engineer telah memproduksi lagu, mini album dan album, iklan, bermacam-macam voice over, dan jingle.

3. Apakah Sound Engineer tersebut melakukan seluruh proses pembuatan karya tersebut?

Apa saja yang dikerjakan oleh Sound Engineer di perusahaan ini tergantung dari permintaan pelanggan. Beberapa hanya melakukan proses recording di sini, beberapa hanya meminta Sound Engineer melakukan sound editing, dan ada juga yang melakukan proses dari perekaman hingga mixing ataupun mastering.

(8)

4. Dengan begitu, berarti terdapat perbedaan kualitas dari hasil produksi?

Ya, karena standar kualitas tergantung dari hasil yang diminta oleh pelanggan, tidak semua hasil yang keluar dari perusahaan ini sudah sampai tahap mastering. Selain itu, sebuah kualitas juga dipengaruhi oleh peran talent nya dan kinerja Sound Engineer.

5. Apa saja sebenarnya rangkaian tugas dari Sound Engineer di perusahaan ini? Sound Engineer harus dapat melakukan proses recording, mixing, dan mastering. Selain itu, penting untuk dapat memberikan guide atau arahan bagi pelanggan yang datang, guna menciptakan hasil yang maksimal.

6. Apa saja jenis usaha di Basement?

Di sini selain recording dan sound editing yang menjadi tugas dari Sound Engineer tadi, juga terdapat penyewaan studio musik dan penyewaan sound system. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan tempat penyewaa lighting beserta smoke nya untuk melengkapi penyewaan sound system.

7. Apakah dengan adanya Sound Engineer dapat meningkatkan kualitas produksi di Basement?

Kinerja dari Sound Engineer dapat meningkatkan baik kualitas dan kuantitas hasil produksi di perusahaan ini. Adanya seseorang yang benar-benar khusus memegang pekerjaan sound engineering dapat menghasilkan hasil produksi yang lebih banyak jumahnya dan pekerjaannya terfokus. Selain itu untuk

(9)

masalah kualitas, Sound Engineer menghasilkan hasil produksi yang beragam dan mendapatkan trust dari berbagai pelanggan.

8. Apakah peran lain dari Sound Engineer bagi perusahaan ini?

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, Sound Engineer dapat meningkatkan hubungan kerja sama Basement dengan perusahaan ataupun pihak lainnya. Pekerjaan yang dilakukan oleh Sound Engineer sesuai dengan visi dan misi Basement.

2. Reduksi Data

Reduksi Data Wawancara 1

No Pertanyaan Kata Kunci

1. Apa Definisi dari Sound Engineer menurut Kakak? Definisi Sound Engineer 2. Apa maksud dari tujuan tertentu dalam penciptaan

karya suara tersebut?

Tujuan melakukan produksi

3. Faktor apa yang membuat Kakak berprofesi sebagai Sound Engineer?

Faktor menjadi Sound Engineer 4. Sounds great, sudah berapa lama Kakak bekerja di

persahaan ini?

Lamanya berprofesi 5. Apa saja produksi suara yang sudah Kakak kerjakan

di Basement?

Hasil Produksi

6. Apa saja sebenarnya kegiatan yang dilakukan oleh Sound Engineer?

Tugas Sound Engineer 7. Bisa dijelaskan pengertian masing-masing dari

hal-hal tersebut menurut Kakak?

Penjelasan tugas Sound Engineer

8. Selain Recording dan Sound Editing tersebut, apakah Basement melayani bila ada yang meminta untuk dibuatkan konsep atau dibuatkan karya yang atas ide

Jasa pelayanan lainnya

(10)

No Pertanyaan Kata Kunci dari Kakak?

9. Lalu masalah kualitas, bagaimana sebuah karya suara dapat disebut berkualitas?

Kualitas produksi

10. Jadi, sebaikanya tidak hanya mengandalkan sound editing, ya.. Lalu seperti apa seharusnya peran dari orang yang melakukan proses perekaman?

Peran talent

11. Bagaimana untuk rekaman yang tidak untuk disiarkan?

Off-record

12 Sepertinya dalam teknik dalam merekam vokal sangat ditekankan, adakah teknik tertentu yang digunakan agar mempermudah ?

Teknik perekaman

13 16. Dalam pembuatan lagu, apa bedanya kualitas standar demo dengan standar edar?

Perbedaan kualitas lagu

14 17. Selain kualitas suara, adakah hal lain yang juga dipertimbangkan untuk memenuhi standar edar?

Pertimbangan lain standar edar 15 18. Menurut Kakak, bagaimana peran menjadi Sound

Engineer bagi perusahaan ini?

Peran Sound Engineer

Reduksi Data Wawancara 2

No Pertanyaan Kata Kunci

1. Apa Definisi dari Sound Engineer menurut Anda? Definisi Sound Engineer 2. Apa saja jenis produksi yang telah dihasilkan oleh

Sound Engineer di perusahaan ini?

Jenis Produksi

3. Apakah Sound Engineer tersebut melakukan seluruh proses pembuatan karya tersebut?

Peran SE terhadap hasil produksi 4. Dengan begitu, berarti terdapat perbedaan kualitas

dari hasil produksi?

Perbedaan kualitas hasil produksi

(11)

No Pertanyaan Kata Kunci 5. Apa saja sebenarnya rangkaian tugas dari Sound

Engineer di perusahaan ini?

Tugas Sound Engineer 6. Apa saja jenis usaha di Basement? Jenis usaha

Basement 7. Apakah dengan adanya Sound Engineer dapat

meningkatkan kualitas produksi di Basement?

Kualitas produksi

8. Apakah peran lain dari Sound Engineer bagi perusahaan ini?

Peran Sound Engineer bagi perusahaan

2. Pengkodean Terporos (Axial Coding)

Pengkodean terporos adalah seperangkat prosedur penempatan data kembali dengan membuat keterkaitn antar kategori. Dengan demikian dalam pengkodean ini, jawaban sudah dikelompokkan berdasarkan kategori yang dapat mencangkup beberapa pertanyaan dan jawaban lainnya.

No Kata Kunci Wawancara 1 Wawancara 2

1. Definisi Sound Engineer

Profesi yang melakukan kegiatan mengolah suara, menghasilkan sebuah karya suara yang berkualitas dan dapat mencapai tujuan pelanggan dan perusahaan

Sound Engineer di perusahaan ini bekerja mengolah suara sesuai dengan permintaan pelanggan yang datang.

2. Tugas Sound Engineer

Recording, termasuk pengaturan mic, juga sound editing, termasuk di

dalamnya adalah balancing, mixing, dan mastering. Serta memberikan guide.

Sound Engineer harus dapat melakukan proses recording, mixing, dan mastering. Selain itu, penting untuk dapat memberikan guide atau

(12)

No Kata Kunci Wawancara 1 Wawancara 2 arahan bagi pelanggan yang datang, guna menciptakan hasil yang maksimal.

3. Hasil Produksi

Lagu, mini album, album. Selain itu, produksi karya suara seperti jingle, voice over untuk keperluan media massa dan perusahaan, iklan, serta pertunjukan seperti drama dan festival.

Sejauh ini Sound Engineer telah memproduksi lagu, mini album dan album, iklan, bermacam-macam voice over, dan jingle.

4. Kualitas Produksi

Tergantung pada tujuan awal dibuatnya project tersebut, serta performa talent.

Untuk lagu, yang membedakan kualitas standar demo dengan standar edar dalam produksi lagu adalah detail dari sound editing nya, serta

pertimbangan dari pihak musisi ataupun produser nya

Tergantung pada permintaan pelanggan, peran talent, dan kinerja Sound Engineer

5. Peran Sound Engineer bagi perusahaan

Mendukung visi dan misi perusahaan dengan

menghasilka produksi yang berkualitas

Meningkatkan hubungan kerja sama Basement dengan perusahaan ataupun pihak lainnya, dengan menghasilkan produksi yang berkualitas dan berkuantitas.

(13)

3. Pengkodean Terpilih (Selective Coding)

Quotes merupakan kesimpulan yang penulis ambil dari penggabungan hasil wawancara dengan Sound Engineer dan pemilik Basement, yang telah ditemukan dengan pengodean terporos sebelumnya, sedangkan storyline merupakan wawancara yang penulis jadikan sumber dari kesimpulan tersebut.

No Kata Kunci Story Line Quotes

1. Definisi Sound Engineer

Sound Engineer merupakan profesi mengolah dan menghasilkan sound yang berkualitas guna mencapai tujuan pelanggan dan perusahaan

“Profesi yang melakukan kegiatan mengolah suara, menghasilkan sebuah karya suara yang berkualitas dan dapat mencapai tujuan pelanggan dan perusahaan” 2. Tugas Sound

Engineer

1. Sound Engineer harus dapat melakukan proses recording, mixing, dan mastering.

2. Memberikan guide 3. Melakukan tugas sesuai dengan permintaan pelanggan

“Recording, termasuk pengaturan mic, juga sound editing, termasuk di dalamnya adalah

balancing, mixing, dan mastering.

Serta memberikan guide.”

3. Hasil Produksi

Sound Engineer

menghasilkan lagu, mini album dan album, iklan, bermacam-macam voice over, dan jingle.

Seluruh hasil produksi tersebut dibuat sesuai dengan permintaan pihak

“Memproduksi Lagu, mini album, album. Selain itu, produksi karya suara seperti jingle, voice over untuk keperluan media massa dan perusahaan, iklan, serta pertunjukan seperti drama dan

(14)

No Kata Kunci Story Line Quotes yang datang, apakah Sound

Engineer hanya perlu melakukan proses recording atau hingga proses editing.

festival.”

4. Kualitas Produksi

1. Tergantung pada tujuan awal dibuatnya project tersebut.

2. Dalam pembuatan lagu terdapat kualitas standar demo dengan standar edar, yang membedakannya adalah detail dari sound editing nya, serta pertimbangan dari pihak musisi ataupun produser nya.

3. Kualitas dan performa talent

“Tergantung pada permintaan pelanggan, peran talent, dan kinerja Sound Engineer” ”Untuk lagu, yang membedakan kualitas standar demo dengan standar edar dalam

produksi lagu adalah detail dari sound editing nya, serta pertimbangan dari pihak musisi ataupun produser nya” 5. Peran Sound Engineer bagi perusahaan Menambah produktifitas perusahaan, menjaga kualitasnya, dan menjalin kerja sama Basement dengan perusahaan dan pihak lainnya.

“Meningkatkan hubungan kerja sama Basement dengan perusahaan ataupun pihak lainnya, dengan menghasilkan produksi yang berkualitas dan berkuantitas.”

(15)

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI

Minggu ke Tanggal Observasi

1

Rabu, 7 Maret 2012

13.00 – 19.00 : Mengatur operator room bersama

Operational Manager dan Sound Engineer

19.00 – 21.00 : Mendiskusikan prosedur dengan pemilik

Kamis, 8 Maret 2012

15.00-18.00 : Recording voice over E-learning PT. Learning Recources

19.00 – 21.00 : Evaluasi

Jumat, 9 Maret 2012

15.00 – 20.00 : Standby di ruang operator, mendapatkan arahan tentang sound engineering oleh Sound Engineer

Sabtu, 10 Maret 2012

09.00 – 15.00 : kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

16..00 – 19.00 : Recording voice over iklan Isuzu: Customer Care and Relationship Management

2

Rabu, 14 Maret 2012

19.00 – 21.00 : Standby di ruang operator, mendapatkan arahan tentang studiooleh Sound Engineer

21.00 – 22.00 : penggunaan studio 1 (OBAKE Band) Jumat, 15

Maret 2012

15.00 – 20.00 : Standby di ruang operator,

mempelajari tata ruang studio dan ruang operator

Sabtu, 17 Maret 2012

09.00 – 15.00 : kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

15.00 – 20.00 : Standby di ruang operator, membuat laporan

(16)

Minggu ke Tanggal Observasi

3

Senin, 19

Maret 2012 10.00 – 12.00 : operating studio 2 (LIGRO Band)

Rabu, 21 Maret 2012

15.00 – 17.00 : Recording voice over PT. Learning Recources

20.00 – 22.00 : penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

Kamis, 22 Maret 2012

15.00 – 18.00 : Mempelajari penggunaan recording software

18.00 – 19.00 : kegiatan salah satu band sekolah musik Gladiresik

20.00 – 23.00 : Mengawasi penggunaan studio 1

(Band of wedding reception)

Jumat, 23 Maret 2012

15.00 – 18.00 : Standby di ruang operator

19.00 – 21.00 : penggunaan studio 1 (DEVINE Band)

Sabtu, 24 Maret 2012

09.00 – 15.00 : kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

4

Rabu, 28 Maret 2012

15.00 – 17.00 : Recording voice over PT. Learning Recources

17.30 – 19.30 : Mengawasikegiatan salah satu band sekolah musik Gladiresik

20.00 – 22.00 : penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

Kamis, 29 Maret 2012

14.00 – 19.00 : Standby di ruang operator, mewawancarai Sound Engineer

Jumat, 30 Maret 2012

15.00 – 19.00 : Standby di ruang operator, mempelajari mixer

Sabtu, 31 Maret 2012

09.00 – 15.00 : kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

(17)

Minggu ke Tanggal Observasi

Rabu, 4 April 2012

16.00 – 18.00 : Standby di ruang operator

18.30 – 19.30 : penggunaan studio 1 (kegiatan salah satu band sekolah musik Gladiresik)

20.00 – 22.00 : penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

Kamis, 5

April 2012 15.00 – 21.00 : OBAKE band recording

Jumat, 6 April 2012

16.00 – 18.00 : Recording voice over siklus pemeriksaan pajak

19.00 – 21.00 : penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

5

Sabtu, 7 April 2012

10.00 – 11.30 : kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

16.00 – 17.00 : Mengawasi penggunaaan studio 1

6

Rabu, 11 April 2012

15.00 – 17.00 : Recording voice over PT. Learning Recources

17.30 – 19.30 : penggunaan studio 1 (kegiatan salah satu band sekolah musik Gladiresik)

20.00 – 22.00 : penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

Jumat, 12 April 2012

15.00 – 20.00 : Standby di ruang operator, mewawancarai Sound Engineer

Sabtu, 13 April 2012

10.00 – 11.30 : kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

15.00 – 17.00 : Recording E-Learning PT Learning Recources

7 Rabu, 18 April 2012

15.00 – 18.00 : Standby di ruang operator

(18)

Minggu ke Tanggal Observasi

20.00 - 21.00 : penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

Jumat, 20 April 2012

15.00 – 20.00 : Standby di ruang operaotr, mempelajari penggunaan dan pengaturan microphone

20.00 – 22.00 : Operating studio 2

Sabtu, 21 April 2012

10.00 – 11.30 : kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

12.00 – 17.00 : Diskusi dengan Sound Engineer 17.00 – 18.00: Operating studio 1

Rabu, 25 April 2012

15.00 – 20.00 : Membuat laporan, evaluasi

20.00 – 21.00 : Mengawasi penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

Jumat, 27

April 2012 15.00 – 18.00 : Operating studio 1

8

Sabtu, 28 April 2012

11.00 – 13.00 : Mengawasi penggunaan studio 1 (D.R.I Band)

9

Selasa, 1

Mei 2012 13.00 – 17.00 : Standby di ruang operator

Jumat 4 Mei 2012

15.00 – 18.00 : Recording drama SD Gemala

18.00 – 21.00 : Standby di ruang operator, berdiskusi dengan Sound Engineer dan Operational Manager, mengawasi studio 1

Sabtu, 5 Mei 2012

09.00 – 12.00 : Mengawasi kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

18.00 – 20.00 : Mengawasi pengginan studio 1 (DEVINE band)

(19)

Minggu ke Tanggal Observasi

10

Rabu, 9 Mei 2012

16.00 – 18.00 : Standby di ruang operator

18.30 – 19.30 : Mengawasi penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

20.00 – 22.00 : Operating studio 2

Jumat, 11 Mei 2012

14.00 – 17.30 : Standby di ruang operator, membuat laporan

17.30 – 20.30 : Recording voice over Iren

Sabtu, 12 Mei 2012

09. 00 – 11.00 : Mengawasi kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 2

11.00 – 16.00 : audisi Band festival Gelar Jepang Universitas UHAMKA (studio 1)

17.00 – 19.00 : Penyusunan lagu pertunjukan anak-anak TK GBK Cinere

11

Rabu, 16 Mei 2012

15.00 – 18.00 : Standby di ruang operator

18.00 – 19.00 : Operating studio 1

20.00 - 21.00 : Mengawasi penggunaan studio 1 (OBAKE Band)

Sabtu, 19 May 2012

09.00 – 15.00 : Mengawasi kegiatan musik SD Dwi Marta di Studio 1

18.00 – 20.00 : Mengawasi pengginan studio 1 (DEVINE band)

(20)

LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DALAM RECORDING

1. Acoustic / Acoustical : Gejala fisik dari suara maupun bebunyian yang mampu didengar oleh telinga.

2. ADAT : Trademark buatan Alesis Corporation pada awal 1993, sebuah desain modul digital multitrack recording system.

3. ADSR : Singkatan dari Attack, Decay, Sustain dan Release. 4. AES : Singkatan dari Audio Engineering Society.

5. Amp : 1) Singkatan dari Amplifier 2) Singkatan dari Ampere 3) Singkatan dari amplitude

6. Amplifier : Peranti elektronik yang memproses dan menguatkan suara dari microphone atau dari instrument musik elektrik, termasuk gitar, untuk kemudian diteruskan ke loudspeaker atau pngeras suara. Kebanyakan dilengkapi pengatur gain, volume, equalizer.

7. Amplitude : Volume sebuah sinyal audio. Sebuah gelombang amplitude diukur dari jarak garis tengah. Ukuran dalam satuan dB (decibel) 8. Analog Recording : Perekaman menggunakan mesin tape magnet dan

vinil. Perekaman tersebut memiliki kurva yang bersambung.

9. ASIO : Audio Stream In/Out. Merupakan standar driver low latency, yang diciptakan oleh Steinberg Media Technologies.

10. Attenuation : Mengurangi level atau level sinyal.

11. Audio Engineering : Biasa disebut juga Sound Engineering, yang merupakan bidang skill yang berhubungan dengan penggunaan mesin dan equipment untuk rekaman, audio editing, mixing, mastering dan reproduksi

(21)

suara. Bidang ini mengacu pada audio, termasuk elektronik, akustik, psychoacoustics, dan musik.

12. Automation : Proses perekaman volume, pan, dan perubahan efek selama mixing yang dengan sempurna menyesuaikan perubahan yang dilakukan. 13. Band Pass Filter : Sebuah filter yang memungkinkan frekuensi audio

meneruskan tanpa perubahan.

14. Bar : Jarak antara satu garis birama dengan garis birama berikutnya.

15. Beat : Adalah ketukan, seperti 1-2-3-4, yang biasa kita hitung ketika memainkan atau mendengar sebuah lagu. Beat membagi sebuah frasa menjadi bagian-bagian yang seragam, dimana satu beat nantinya bisa dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil bila dibutuhkan.

16. Beats Per Minute : Tempo musik yang dinyatakan dengan angka beat yang terjadi setiap 60 detik.

17. Bit depth atau resolosi : Angka yang digunakan untuk memperlihatkan amplitude audio. Contoh resolusi 8 bit memiliki 256 level audio dan 48 dB kisaran dinamis; resolusi 16-bit memiliki 65,536 level audio dan 96 dB kisaran dinamis.

18. BPM : Beat Per Minute (Sebuah standar dalam perhitungan tempo musical).

19. Buss (Bus) : Sebuah channel dimana anda dapat memadukan bagian chnanel lainnya.

(22)

21. CD-ROM : Singkatan dari Compact Disc, Read Only Memory (Compact Disc yang berguna untuk menyetor data secara digital melalui peranti computer).

22. Clip : Visual individu audio, video, atau file MIDI pada multitrack.

23. Clipping : Kondisi didalam digital audio yang terjadi saat amplitude memiliki sinyal melebihi tingkat maksimum pada resolusi tertentu. 24. Codec : Compressor decompressor. Kompresi data yang

digunakan oleh format ACM, AVI, MPEG dan QuickTime dari analog menjadi digital pada beberapa soundcard.

25. CPU : Central Processing Unit (Tempat beradanya otak dan system computer).

26. Crossfade : Sebuah efek memudar dari satu audio ke audio lainnya.

27. D/A : Peranti untuk merubah data angka digital (sinyal digital audio) menjadi level voltase.

28. DAC : Digital-to-Analog Converter, yaitu hardware yang melakukan konversi audio atau video digital menjadi sinyal analog.

29. DAT : Digital Audio Tape, sebuah standar dua track format tape audio digital.

30. DAW : Digital Audio Workstation (software yang ditujukan untuk recording dan mixing pada Digital Audio).

31. dB (decibel) : Satuan pengukuran yang digunakan untuk amplitude. 32. DX (Direct-X) : Plug-in format standar windows yang memiliki file

(23)

dikembangkan oleh Cakewalk dan merupakan format dasar software SONAR. Bisa dibaca banyak aplikasi DAW lain seperti Cubase, Nuendo, FL Studio, Sound Forge dan lain-lain.

33. DC : Singkatan dari Direct Current.

34. Delay : Yaitu sinyal perbedaan di mana Anda dapat melakukan editing dengan klip original dengan basic time. Dengan pengaturan interval, frekuensi dan warna suara, delay dapat dimanfaatkan dan menimbulkan efek-efek tertentu. Efek yang memiliki dasar pemanfaatan delay termasuk reverb, chorus, echo dan sebagainya.

35. Destructive Editing : Proses editing (seperti cut, paste, dan proses lainnya) yang dapat mengubah data audio asli.

36. D.I : Singkatan dari Direct Injection atau Direct Input. 37. DSP : Singkatan dari Digital Signal Processing, yaitu proses

transformasi sebuah sinyal audio digital menggunakan alogaritma yang kompleks.

38. DVD : Media penyimpanan optic seperti CD, tetapi dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar. Film DVD secara umum memiliki 96 khz/24-bit.

39. Equalization (EQ) : Proses menikkan atau menurunkan amplitude audio dengan dasar frekuensi.

40. FFT : Fast Fourier Transform, sebuah alogaritma yang didasari teori Forier.

41. Frequency : Ukuran sebuah gelombang suara, yanga diukur dengan hertz (Hz)

(24)

42. Hertz (Hz) : Putaran per detik. Sebuah pengukuran yang menjelaskan frekuensi suara.

43. Hi-Z : High Impedance (impedansi 5000 atau lebih ohms). 44. High Frequencies : Frekuensi audio dari 6000 Hz ke atas.

45. Hz : Singkatan dari Hertz (satuan frequency).

46. K : Singkatan dari kilo (atau sebutan untuk 1000). K juga biasa untuk singkatan Kick Drum.

47. kHz : Singkatan dari kilo-Hertz. 48. Kick (Kick Drum) : Kata lain dari Bass Drum.

49. Latency : Mengukur delay diantara user input dan sound output dari sebuah computer. Latency tinggi mampu menghasilkan gema yang dapat didengar selama perekaman. Hal itu sangat mengganggu bagi musisi. Untuk mengurangi latency, gunakan soundcard dengan driver ASIO.

50. Lo-Z : Singkatan dari Low Impedance (Impedansi 500 ohms atau di bawahnya).

51. Loo : Merupakan sebuah file audio yang memiliki tempo dan informasi pitch. Anda dapat mengulang-ulang sebuah loop secara mudah dengan melakukan drag pada tepi kanan klip (pada sebuah DAW).

52. Mastering : proses akhir audio pada medium tertentu, seperti audio CD. Proses tersebut terdiri dari bagian proses phase dengan penyamaan dan kompresi phase.

53. Mic : Singkatan dari microphone.

54. MTC : MIDI Time Code, merupakan metode pengiriman informasi waktu diantra device MIDI. Sebagai contoh, Anda dapat melakukan

(25)

konversi SMPTE timecode menjadi MTC untuk menyamakan control DAW tertentu dengan video atau tape deck.

55. Miniplug : sebuah sebutan untuk plug dan jack 1/8-inchi. Sering disebut juga minijack.

56. Mix : Mengkombinasikan sejumlah sumber audio atau track secara bersama-sama.

57. Mono : Merupakan sinyal monophonic, yang hanya memiliki satu sumber suara saja.

58. N.A.B : National Association of Broadcasters

59. Non-Destructive Editing: Editing yang tidak megubah file audio dalam disk. Contoh, volume nondestruktif tidak mengubah amplitude dari wavefrom.

60. NW/m : Nano-Webers Per Meter (Satuan standar untuk mengukur jumlah energi magnetik).

61. Nyquest Frequency : Disebut juga Nyquist Rate. Frekuensi itu sama dengan setengah sample rate dan menentukan frekuensi audio yang dapat direproduksi untuk sample rate-nya.

62. PCM : Pulse Code Modulation, yaitu standar metode yang digunakan untuk melakukan encode audio secara digital.

63. Phase : Merupakan posisi gelombang suara. Di dalam tampilan waveform, titik tertinggi terletak di atas garis tengah dan titik terendah di bawah garis tengah.

64. Pink Noise : Noise dengan sebuah spectral frequency 1/f, yang menghasilkan suara yang natural. Penggunaan Pink Noise memungkinkan Anda untuk dapat melakukan simulasi suara seperti air hujan, angin, aliran sungai, dan suara natural lainnya.

(26)

65. Plug-in : Sebuah komponen software yang dapat Anda tambahkan ke dalam software lain untuk meningkatkan fungsi software tersebut. 66. Punch In : Metode perekaman yang digunakan untuk

memasukan perekaman baru kedalam area spesifik dalam waveform aktif. 67. Real Time : Dalam dasar computer audio, real time menunjukkan

suatu fungsi yang aktif terhadap input dan transform audio. 68. Recording : Proses merekam audio

69. Resample : Konversi suatu file audio menjadi file audio dengan sample rate dan bit depth yang berbeda.

70. Rewire : Sebuah teknologi untuk menyamakan aplikasi audio, yang dibuat oleh Properllerhead Software.

71. Rumah Rekam : Situs Blog yang berisi artikel, tutorial tentang recording, mixing, mastering dan berbagai referensi untuk sound engineer. 72. RF : Radio Frequencies (Lebih tinggi dari 20,000 Hz –

biasanya diatas100 kHz).

73. RTAS : Real-Time Audio Suite, memiliki file extension : .dpm & .dpm.rsr, merupakan Format buatan Digidesign untuk software Pro Tools. Versi non real-time-nya bernama AudioSuite. Dapat juga dibaca oleh aplikasi lain yang mendukung DAE (Digidesign Audio Engine) seperti Logic dan Digital Performer.

74. Sample Rate : Merupakan angka sample per detik. Sample rate yang tinggi menyebabkan bertambahnya frekuensi sehingga dibutuhkan ruang kosong yang besar. Untuk menghasilkan frekuensi audio, sample rate harus sebesar dua kali frekuensi.

(27)

75. Sound Card : Sebuah device hardware computer yang memungkinkan Anda untuk melakukan play dan recording.

76. SPDIF : Sony/Phillips Digital Interface, sebuah input – output audio digital yang menggunakan konektor model RCA yang biasa terdapat pada sebuah alat rekam (converter/audio interface) dan speaker multimedia standart. 77. Stage Monitor : Speaker di panggung untuk mendengarkan apa yang

dimainkan musisi diatas panggung.

78. Stereo : Merupakan sinyal dengan chanel kanan dan kiri. 79. Stereo Image : Persepsi perbedaan antara suara dari sumber kiri dan

dari suara dari sumber kanan .

80. Studio Recording : Dalam bahasa indonesia adalah “studio rekaman”, merupakan tempat merekam dan mengemas karya musik menjadi audio yang dapat dan layak diperdengarkan secara luas.

81. THD : Total Harmonic Distortion.

82. Time Code : Merupakan sebuah audio atau sinyal digital yang mensinkronkan waktu diantara beberapa device.

83. Tracking :Proses merekam audio multitrack dan menempatkannya pada masing-masing track pada DAW

84. VST : Singkatan dari Virtual Studio Technology, adalah format buatan Steinberg dan merupakan format dasar Cubase dan Nuendo. 85. Waveform : Merupakan visual dari sebuah sinyal audio,

(28)

LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH AKUSTIK

Bersumber dari rumahrekam.com dan musiktek.com, berikut ini adalah daftar kata dan istilah akustik didefinisikan/diartikan dengan bahasa indonesia oleh Hadi Sumoro Master (S2) di bidang ‘Acoustics’ di Peabody Conservatory of Music, Baltimore, USA:

1. Absorber/penyerap : Menunjukkan penyerap suara, seperti foam, glaswol atau bahan seperti itu. Biasanya, range penyerapannya mid to high.

2. Absorption coefficient : Koefisien penyerapan suara dari suatu bahan, diukur di labolatorium.

3. Bass Trap : Absorber untuk freq rendah.

4. Broadband absorber : Broadband artinya luas. Menunjukkan penyerapan yang menerap dengan range frekuensi besar (diatas 5 oktaf biasanya), dan karena low freq paling susah di serap. Biasanya juga di sebut broadband bass trap karena bass trap bisa di “tweak” menjadi absorber juga.

5. Diffuser/diffusor : Penyebar suara.

6. Early reflections : Pantulan2 awal, yang biasanya datang sebelum 50ms dari energi utama sumber suara.

7. Flanking : Peristiwa memutarnya suara (tembus keruangan sebelah), misalnya lewat plafon, A/C duct, sela-sela pintu, dll.

8. Floating floor : Lantai yang mengambang (ada rangka lagi dibawah lantai interior).

9. Flutter Echo : Pantulan mid-high freq bolak balik (karena 2 atau lebih dinding yang paralel). Flutter echo bisa “memperpanjang” reverb time dari suatu ruangan.

(29)

10. Focused reflection : Pantulan2 suara yang “berkumpul” pada area tertentu. 11. Frequency : Banyaknya getaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan satuan hertz dalam 1 detik, dengan satuan rpm per menit, dan sebagainya.

12. Gobo : Penghalang suara portable, baisanya banyak di jumpai di live room studio. Permukaannya bisa bersifat reflective, absorptive atau diffusive.

13. Hearing Loss : Kerusakan pada indera pendengaran.

14. Inverse square law : Peristiwa penurunan suara (direct sound) sebanyak 6dB tiap mendobel jarak tempuh nya.

15. Initial time delay (ITD) : Sering di sebut pre-delay dalam dunia audio, adalah lama waktu untuk pantulan pertama datang ke telinga setelah energi utama di terima (adalah bagian dari reverb time, dan tidak mempengaruhi lama reverb time). Reverb time 1s, mungkin mempunyai ITD 5ms, atau 15ms, atau 20ms. 16. Late reflections : Pantulan2 awal yang biasanya datang setelah 50ms

dari energi utama sumber suara.

17. Live end dead end (LEDE): salah saatu desain akustik control room dimana 1/2bagian ditreat mati (banyak penyerapan suara), dan setengah di-treat “hidup” (reflective atau banyak diffuser).

18. Membrane absorber : Absorber yang berbentuk seperti lapisan tipis. Misalnya dinding gypsum yang tipis, bisa menyerap low freq dengan range yang sempit.

19. Modal freq : Frequency yang terkena pengaruh resonansi ruangan. 20. Ms : Milisecond = mili detik = 1/1000 detik.

(30)

21. Noise criteria (NC) : Mendeskripsikan tingginya background noise. Makin rendah makin baik.

22. Noise dose : Dosis noisy yang boleh kita dengar dalam jangka waktu tertentu.

23. NRC : Noise reduction coefficient, rata-rata koefisien penyerapan suatu bahan 250, 500, 1000 dan 2000 Hz.

24. Porous absorber : Absorber yang ber pori2, seperti foam (open cell), glaswol, dll.

25. Reflection : Pantulan.

26. Reflective : Bersifat memantulan suara. Materi harus padat keras dan tidak ber pori-pori.

27. Resonator : Biasanya merujuk ke tuned bass trap, adalah sebuah dinding, atau system (dinding/kotak yang dilubangi) dan mempunyai penyerapan yang sempit.

28. Reverberation time : Waktu yang diperlukan oleh suara untuk drop 60dB dari energi utama nya. Reverberation adalah pantulan-pantulan suara, yang sering dibagi menjadi early dan late reflections.

29. RFZ : Reflection free zone. Desain control room dimana daerah sweetspot “bebas” dari pantulan, dan semua pantulan di arahkan ke dinding belakang. bentuk ruangannya seperti diamond/segi lima gitu kalau dilihat dari denah nya.

30. Room modes : Resonansi ruangan yang menyebabkan beberapa frequency menjadi tidak rata pada spot-spot tertentu. Frequency tersebut dinamakan modal frequency.

(31)

31. Speech Intelligibility : Seberapa baik reproduksi suara oleh suatu sound system (dalam suatu ruangan) ditranslasi dan dimengerti kita (apakah kita bisa mengerti apa yang sedang dibicarakan?).

32. SPL : Sound pressure level. Kekuatan

tekanan suara (diukur dengan dB).

33. SPL meter : Alat untuk mengukur SPL/tekanan suara.

34. Standing wave : Gelombang suara yang dipantulkan bolak -balik, biasanya merujuk ke freq rendah (jika frequency tinggi, baisanya di sebut flutter echo).

35. STC : Sound transmission class. Satuan untuk mengukur kemampuan bahan/materi untuk menghalangi suara sehingga tidak tembus. 36. Transmission loss : Menunjukkan kekuatan materi untuk menahan suara

pada rentang frekuensi tertentu.

37. Tuned bass trap : Bass trap yang di tuning untuk frequency range yang sempit.

38. Weighting : Seperti dB(A), dB©, adalah kurva tertentu (ibaratnya seperti EQ) terhadap suara yang dianalisa/diamati.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik mikroabrasi email digunakan untuk mengatasi adanya pewarnaan gigi akibat fluorosis sebagai terapi awal yang diikuti oleh bleaching pada kasus pewarnaan yang berat

Untuk itu pihak rumah sakit perlu melakukan inovasi nilai berkaitan dengan strategi bisnis atau pelayanan yang mereka sampaikan ke pihak pelanggan sehingga dapat

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “ Komparasi Metode Numbered Head Together (NHT) Dan

Kunjungan ini untuk menjajaki rencana kerja sama antara Pertamina dengan Timor GAP terkait dengan Decree Law No 1 tahun 2012 article No 9 dimana pelaku bisnis Migas asing

Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui tingkat keberdayaan petani dalam kelompok tani; (2) mengukur hubungan pola pemberdayaan, ciri kepribadian, lingkungan sosial

Sistem Informasi Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan bagian dari sistem yang ada di institusi pendidikan keperawatan, dimana dalam pembuatan aplikasi sistem

Dokumen formulir C-1 dan D-1 di TPS 02 Kelurahan Rawa Jati Kecamatan Pancoran bahwa telah terjadi selisih 3 suara pada perolehan suara Parpol PPP DPRD Dapil 8 Jakarta

Gambar Alat Prototype Kontrol Temperatur Pada Sebuah Inkubator