• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2013"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan

(SNPK)

Laporan Bulanan

JANUARI 2013

Kementerian Koordinator

Bidang Kesejahteraan Rakyat

(2)

Sambutan

P

embangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelengarakan pembangunan kesejahteraan rakyat (Kesra) tersebut kita seringkali dihadapkan pada gangguan Kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kemenko Kesra berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat.

Dalam konteks pencegahan gangguan Kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: “Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat.” Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat.

Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 2012, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak.

Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif.

Jakarta, Mei 2013

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

(3)

Tentang SNPK

S

istem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. Laporan Bulanan ini menyajikan data dan informasi konflik kekerasan yang menonjol setiap bulan secara faktual. Publikasi ini didedikasikan sebagai bahan rujukan dalam rangka pencegahan konflik kekerasan.

SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: pertama, pengumpulan data secara rinci dan berkala tentang kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa kekerasan terjadi serta apa saja dampaknya; kedua, laporan atas data yang diperbaharui setiap bulan.

SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang sudah tersedia secara publik termasuk berita yang dimuat oleh surat kabar lokal dilengkapi oleh berbagai sumber non-media baik berupa laporan pemerintah, kajian akademis dan laporan LSM. Data SNPK dikumpulkan sejak 1998 dan diperbaharui setiap bulan dan disajikan melalui portal SNPK (www.snpk-indonesia.com). Portal SNPK menyajikan data tentang empat kategori kekerasan yakni: (i) Konflik (termasuk konflik yang dipicu oleh permasalahan terkait sumber daya alam, tata kelola pemerintahan, separatisme, pemilukada, identitas dan main hakim sendiri), (ii) Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berpotensi menimbulkan konflik sosial (KDRT), (iii) Dampak kekerasan dari Kriminalitas yang berpotensi menimbulkan konflik sosial, dan (iv) Kekerasan dalam penegakan hukum. Untuk setiap kejadian yang tercatat di dalam database SNPK ditampilkan sumber informasi yang digunakan.

Pada saat ini, SNPK hanya mampu mencakup sembilan wilayah, yakni: Aceh, Jabodetabek, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah. Sedangkan empat wilayah

Wilayah yang sudah dicakup SNPK

Wilayah yang akan dicakup SNPK dalam waktu dekat Aceh

Lampung

Jabodetabek

Nusa Tenggara

Barat Nusa Tenggara

Timur Papua Papua Barat Maluku Maluku Utara Sulawesi Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah

(4)

Gambaran Umum

S

elama bulan Januari 2013 data SNPK mencatat total 490 insiden kekerasan yang mengakibatkan 54 tewas, 384 cedera, dan 85 bangunan rusak. Lihat Tabel 1.

Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di sembilan wilayah (Januari 2013)

Jenis Kekerasan

Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Jan

2013 Jan -Des 2012 2013Jan Jan -Des 2012 2013Jan Jan -Des 2012 2013Jan Jan -Des 2012 2013Jan Jan -Des 2012

Konflik 164 2.284 9 255 162 3.294 0 1 63 1.024 - Sumber Daya 21 247 3 51 14 272 0 0 18 136 - Tata Kelola Pemerintah 6 218 0 4 1 346 0 0 4 92 - Pemilihan dan Jabatan 22 261 1 19 21 229 0 0 3 218 - Identitas 17 308 1 56 24 897 0 0 5 417

- Main Hakim Sendiri 81 1.031 3 90 91 1.272 0 1 12 128

- Separatisme 3 49 1 24 1 81 0 0 21 18 - Konflik Lainnya 14 170 0 11 10 197 0 0 0 15 Kekerasan dalam Penegakan Hukum 17 258 4 53 19 270 0 0 0 1 Kriminalitas 273 4.247 31 464 171 2.700 33 635 20 255 KDRT 36 554 10 123 32 365 3 89 2 6 Total 490 7.343 54 895 384 6.629 36 725 85 1.286

Pada Januari 2013 program data SNPK mencatat kasus-kasus konflik kekerasan*) yang mengemuka yakni:

Bentrok antardesa/ kampung

 Bentrok antara Desa Haria dan Desa Porto kembali terulang di Maluku. Selama bulan ini, kedua desa terlibat bentrok

sebanyak tiga kali yang mengakibatkan 1 tewas dan 5 cedera. Selain itu, konflik kekerasan terkait permasalahan

antarkampung/desa yang sudah lama atau dendam lama, masih terjadi di wilayah ini. Sepanjang Januari 2012 - Januari 2013 tercatat 10 insiden yang mengakibatkan 12 cedera dan 1 bangunan rusak.

 Di Sulawesi Tengah pun demikian, bentrok antardesa yang berulang kali tersebut tercatat 7 insiden bentrokan yang mengakibatkan 1 tewas, 15 cedera, dan 4 bangunan rusak. Data SNPK mencatat sepanjang Januari 2012-Januari 2013 terdapat total 36 insiden bentrok antardesa yang menyebabkan 7 tewas, 95 cedera, dan 62 bangunan rusak. Insiden

konflik kekerasan tersebut terjadi di Kabupaten Sigi, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kota Palu. Konflik Sumber Daya

 Di Kalimantan Barat dalam bulan ini terdapat konflik kekerasan terkait masalah lahan antara warga dengan perusahaan. Konflik

kekerasan ini disebabkan tidak adanya pemenuhan hak warga terkait ganti rugi lahan oleh perusahaan.

 Sedangkan di NTT konflik terkait sengketa lahan/tanah juga terjadi yang melibatkan sesama warga. Dalam bulan ini tercatat 3

insiden yang berakibat pada 4 orang cedera. Konflik Pemilukada

 Pada bulan ini di Aceh, pemilihan bupati untuk Kabupaten Aceh Selatan diwarnai aksi kekerasan dan intimidasi. Sebelum

pemungutan suara pada 26 Januari 2013 terdapat empat insiden konflik kekerasan terkait pemilukada tersebut.

 Di Maluku Utara pada bulan ini terdapat satu insiden konflik kekerasan terkait pemilihan gubernur yang rencana akan dilaksankan

pada 1 Juli 2013. Dalam catatan data SNPK di Maluku Utara sepanjang periode 2007-2008 terdapat total 45 insiden yang mengakibatkan 51 cedera dan 41 bangunan rusak terkait pemilukada.

 Hal yang sama juga terjadi di Papua. Di bulan ini tercatat total 6 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 1 tewas, 12

cedera, dan 2 bangunan rusak. Dari enam insiden tersebut, lima insiden terkait pemilihan gubernur dan satu insiden terkait pemilihan bupati Kabupaten Memberamo Tengah. Konflik kekerasan terkait pemilukada kerap mewarnai jalannya pemilukada di Papua. Data SNPK selama periode 2011-2012 mencatat total 29 insiden konflik kekerasan terkait pemilihan bupati/walikota yang menyebabkan 37 tewas, 131 cedera, dan 145 bangunan rusak. Dalam tahun ini akan ada pemilukada untuk Kabupaten Puncak, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Mimika.

Konflik Separatisme

 Kasus separatisme masih terjadi dan berulang kembali di Papua. Dalam bulan ini terdapat 3 insiden konflik kekerasan terkait

separatisme yang mengakibatkan 1 tewas, 1 cedera, dan 21 bangunan rusak. Aksi Premanisme

 Adapun untuk Jabodetabek kasus yang mengemuka adalah terkait aksi premanisme. Dalam bulan ini tercatat 1 insiden konflik

kekerasan terkait aksi premanisme yang mengakibatkan 1 tewas dan 1 cedera. Data SNPK mencatat sepanjang periode Januari 2012-Januari 2013 terdapat total 12 insiden aksi premanisme yang menyebabkan 2 tewas, 10 cedera, dan 3 bangunan rusak. Umumnya aksi premanisme dipicu oleh perebutan penjagaan lahan sengketa, perebutan daerah kekuasaan, dan pemerasan.

(5)

Di bulan Januari 2013, di Aceh data SNPK mencatat total

16 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 10

bangunan rusak (lihat Grafik 1.1– 1.4).

Dalam bulan ini terdapat empat insiden konflik kekerasan

yang mengemuka di Aceh yakni intimidasi dan aksi kekerasan terkait pemilihan bupati untuk Kabupaten Aceh Selatan.

Pemilihan bupati Kab. Aceh Selatan untuk periode 2013-2018 ini diselenggarakan pada 26 Januari 2013, namun sebelum pelaksanaan pemilukada tersebut terdapat empat insiden intimidasi dan aksi kekerasan.

Secara berturut-turut pada tanggal 17/1/2013 di tempat terpisah yakni di Kec. Bakongan, Kec. Pasie Raja, dan Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan terjadi pengrusakan oleh orang tak dikenal terhadap alat peraga kampanye pasangan calon bupati/wakil bupati dari Partai Aceh

yakni Natsir-Zulkifli.

Selain perusakan alat peraga kampanye, insiden berikutnya terjadi pada 18/1/2013 di Desa Air Berudang, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan, berupa pengrusakan dan pembakaran dua mobil milik anggota tim sukses calon bupati/wakil bupati, M Saleh-Ridwan Rahman. Akibatnya, satu mobil hangus dan satu lainnya terbakar bagian atapnya.

Pemilukada Kabupaten Aceh Selatan diikuti oleh enam pasang calon. Keenam pasang calon ini tersebut yakni, Hasmar Yulia-Mudasir (pasangan independen), M. Saleh-Ridwan Rahman (Partai Golkar, PPP dan PRA), HT. Sama Indra-Kamarsyah (Partai Demokrat, PAN dan PKPB), T

Darisman-Khaidir (PKPI dan SIRA), M Natsir-Zulkifli (PA),

dan Wahyu M Waly-Irwan Yasin (gabungan parpol). Adapun penghitungan sementara hasil pemilukada, pasangan HT. Sama Indra-Kamarsyah memperoleh suara terbanyak sebesar 30,39 persen. Lima pasangan lain

yakni M Natsir-Zulkifli meraih (21,40 %), Hasmar Yulia-Mudasir (2,02%), M.Saleh-Ridwan A Rachman(20,15), Darisman-Khaidir (12,83%), dan Wahyu M Waly Putra-Irwan(13,22%). Keseluruhan total suara sah sebanyak

111.263 suara.

Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan yang terpilih akan dilantik pada 10 Maret 2013, menggantikan Husin Yusuf-Daska Azis, sejauh tidak dipengaruhi dinamika politik yang berkembang di Aceh Selatan.

Aceh

Laporan Bulanan: Januari 2013

Grafik 1.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Aceh (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 1.4 Jumlah tewas berdasarkan Kab/Kota di Aceh (Januari 2012 - Januari 2013) Kerusuhan (1) Bentrokan (3) Perkelahian (1) Pengeroyokan (7) Pengrusakan (1) Penganiayaan (2)

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 15 17 110 39 39 50 27 25 27 21 15 20 16 Tewas 2 3 1 0 0 1 3 0 0 0 4 1 0 Cedera 16 13 56 23 37 46 22 27 25 22 18 18 10 Bangunan Rusak 1 5 3 10 3 6 5 1 4 2 3 3 0

Aceh

Di bulan Januari 2013, di Aceh data SNPK mencatat total 16 insiden kon�lik kekerasan yang menyebabkan 10 bangunan rusak (lihat Gra�ik 1.1– 1.4).

Dalam bulan ini terdapat empat insiden kon�lik kekerasan yang mengemuka di Aceh yakni intimidasi dan aksi kekerasan terkait pemilihan bupati untuk Kabupaten Aceh Selatan.

Pemilihan bupati Kab.Aceh Selatan untuk periode 2013-2018 ini diselenggarakan pada 26 Januari 2013, namun sebelum pelaksanaan pimilukada tersebut terdapat empat insiden intimidasi dan aksi kekerasan.

Secara berturut-turut pada tanggal 17/1/2013 di tempat terpisah yakni di Kec. Bakongan, Kec. Pasie Raja, dan Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan terjadi pengrusakan oleh orang tak dikenal terhadap alat peraga kampanye pasangan calon bupati/wakil bupati dari Partai Aceh yakni Natsir-Zulki�li.

Selain perusakan alat peraga kampanye, insiden berikutnya terjadi pada 18/1/2013 di Desa Air Berudang, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan, berupa pengrusakan dan pembakaran dua mobil milik anggota tim sukses calon bupati/wakil bupati, M Saleh-Ridwan Rahman. Akibatnya, satu mobil hangus dan satu lainnya terbakar bagian atapnya.

Pemilukada Kabupaten Aceh Selatan diikuti oleh enam pasang calon. Keenam pasang calon ini tersebut yakni, Hasmar Yulia-Mudasir (pasangan independen), M. Saleh-Ridwan Rahman (Partai Golkar, PPP dan PRA), HT. Sama Indra-Kamarsyah (Partai Demokrat, PAN dan PKPB), T Darisman-Khaidir (PKPI dan SIRA), M Natsir-Zulki�li (PA), dan Wahyu M Waly-Irwan Yasin (gabungan parpol). Adapun penghitungan sementara hasil pemilukada, pasangan HT. Sama Indra-Kamarsyah memperoleh suara terbanyak sebesar 30,39 persen. Lima pasangan lain yakni M Natsir-Zulki�li meraih (21,40 %), Hasmar Yulia-Mudasir (2,02%), M.Saleh-Ridwan A Rachman(20,15), Darisman-Khaidir (12,83%), dan Wahyu M Waly

Putra-Irwan(13,22%). Keseluruhan total suara sah sebanyak 111.263 suara.

Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan yang terpilih akan dilantik pada 10 Maret 2013, menggantikan Husin Yusuf-Daska Azis, sejauh tidak dipengaruhi dinamika politik yang berkembang di Aceh Selatan.

Grafik 1.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Aceh (Januari 2012 - Januari 2013)

Konflik Sumber Daya (2)

Konflik Tata Kelola Pemerintah (2)

Konflik Identitas (4) Konflik Main

Hakim Sendiri (7)

ACEH

TIMUR BESARACEH PIDIE BIREUEN UTARAACEH ACEH JAYA SABANG

1 2 2

7

1 1 1

Grafik 1.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Aceh (Januari 2012 - Januari 2013)

(6)

Laporan Bulanan: Januari 2013

Jabodetabek

Di Jabodetabek sepanjang Januari 2013 tercatat total 48 insiden kon�lik kekerasan yang menewaskan 1 orang, 47 cedera, dan 2 bangunan rusak (lihat Gra�ik 2.1– 2.4).

Sejauh ini fenomena aksi premanisme sangat mewarnai kehidupan di Jabodetabek dan menjadi persoalan yang cukup penting untuk disikapi guna menciptakan rasa aman di masyarakat.

Sepak terjang aksi premanisme memiliki wajah yang beragam dari perebutan lahan parkiran, penyediaan jasa pengamanan lahan kon�lik, tempat hiburan atau area publik, dan perkantoran, serta perseteruan identitas, dan lain sebagainya.

Dalam bulan ini terdapat satu insiden kon�lik kekerasan terkait aksi premanisme, yakni yang terjadi pada tanggal 24/1/2013 di Gelanggang Olah Raga (GOR) Bekasi, Jalan Guntur Raya, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, di mana dua kelompok preman bertikai memperebutkan lahan parkiran dan jatah lapak dagangan. Dalam insiden ini satu tewas dan satu mengalami cedera. Untuk meredam aksi balas dendam, selang berapa hari aparat kepolisian Polresta Bekasi Kota menangkap satu orang dari lima orang yang diduga sebagai pelaku.

Jika ditengok kebelakang, aksi premanisme sudah acapkali terjadi, sepanjang periode Januari 2012-Januari 2013 data SNPK merekam sejumlah insiden aksi premanisme terkait perebutan sumber daya di area Jabodetabek, yakni tercatat 12 insiden kon�lik kekerasan mengakibatkan 2 tewas, 10 cedera, dan 3 bangunan rusak (lihat Kotak 2.5).

Aksi premanisme bukan sesuatu yang baru muncul dan tidak bisa dilihat hanya melalui peristiwa kejahatan yang terjadi, karena banyak faktor yang dapat berkontribusi bagi pemunculan premanisme.Fenomena aksi premanisme bisa dikatakan merupakan potret muram mengenai masyarakat yang terpinggirkan yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 54 41 49 68 64 65 85 65 72 64 57 48 48 Tewas 2 7 7 8 10 6 6 8 11 3 6 5 1 Cedera 57 41 147 73 75 71 96 70 75 78 79 64 47 Bangunan Rusak 3 0 0 2 2 4 11 3 28 1 0 0 2 Konflik Lainnya (7) Konflik Sumber Daya (4) Konflik Identitas (16) Konflik Main Hakim Sendiri (53) Bentrokan (18) Pengeroyokan (52) Penganiayaan (6) Sweeping (4) 9 8 9 11 3 7 11 5 3 5 6 3

Grafik 2.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Jabodetabek (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 2.4 Jumlah tewas berdasarkan area di Jabodetabek (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 2.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Jabodetabek (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 2.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Jabodetabek (Januari 2012 - Januari 2013)

Di Jabodetabek sepanjang Januari 2013 tercatat total 48

insiden konflik kekerasan yang menewaskan 1 orang, 47

cedera, dan 2 bangunan rusak (lihat Grafik 2.1– 2.4). Sejauh ini fenomena aksi premanisme sangat mewarnai kehidupan di Jabodetabek dan menjadi persoalan yang cukup penting untuk disikapi guna menciptakan rasa aman di masyarakat.

Sepak terjang aksi premanisme memiliki wajah yang beragam dari perebutan lahan parkiran, penyediaan jasa

pengamanan lahan konflik, tempat hiburan atau area

publik, dan perkantoran, serta perseteruan identitas, dan lain sebagainya.

Dalam bulan ini terdapat satu insiden konflik kekerasan

terkait aksi premanisme, yakni yang terjadi pada tanggal 24/1/2013 di Gelanggang Olah Raga (GOR) Bekasi, Jalan Guntur Raya, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, di mana dua kelompok preman bertikai memperebutkan lahan parkiran dan jatah lapak dagangan. Dalam insiden ini satu tewas dan satu mengalami cedera. Untuk meredam aksi balas dendam, selang berapa hari aparat kepolisian Polresta Bekasi Kota menangkap satu orang dari lima orang yang diduga sebagai pelaku.

Jika ditengok kebelakang, aksi premanisme sudah acapkali terjadi, sepanjang periode Januari 2012-Januari 2013 data SNPK merekam sejumlah insiden aksi premanisme terkait perebutan sumber daya di area Jabodetabek, yakni

tercatat 12 insiden konflik kekerasan mengakibatkan

2 tewas, 10 cedera, dan 3 bangunan rusak (lihat Kotak 2.5).

Aksi premanisme bukan sesuatu yang baru muncul dan tidak bisa dilihat hanya melalui peristiwa kejahatan yang terjadi, karena banyak faktor yang dapat berkontribusi bagi pemunculan premanisme. Fenomena aksi premanisme bisa dikatakan merupakan potret muram mengenai masyarakat yang terpinggirkan yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

(7)

Kotak 2.5. Sejumlah insiden dan dampak aksi premanisme di Jabodetabek (Januari 2012 - Januari 2013)

Jakarta Utara

8/1/2012 Dua pemuda dianiaya hingga luka berat oleh sekelompok preman di Taman BMW, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penganiayaan ini dilatar belakangi karena rebutan uang “jago” (pengamanan) di wilayah Taman BMW.

21/1/2012

Seorang anggota polisi Polsek Koja, Jakarta Utara dianiaya oleh sejumlah preman. Insiden yang terjadi di Jalan B, Lagoa, Jakarta Utara ini, dilatarbelakangi oleh pengaduan masyarakat atas tindakan yang meresahkan dari sekelompok preman. Polisi yang mendapatkan laporan tersebut datang ke lokasi untuk mengamankan dan menangkap sejumlah preman tersebut namun, mendapat perlawanan hingga mengakibatkan seorang anggota polisi cedera.

Jakarta Selatan 23/5/2012 Dua kelompok preman terlibat bentrok di halaman restoran 7 Eleven, Fatmawati, Jakarta Selatan. Insiden ini dilatarbelakangi rebutan lahan parkir yang menyebabkan dua orang cedera.

Jakarta Pusat

20/1/2012 Dipicu perebutan lahan parkir, dua kelompok ormas terlibat bentrokan di Jl. Percetakan Negara I, Johar Barat. Akibat bentrokan ini tiga bangunan rusak. 26/1/2012 Dua kelompok massa saling serang di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang. Insiden ini diduga terkait pengaman masalah sengketa lahan. Bentrokan yang mengunakan batu dan senjata tajam ini berhasil dilerai oleh aparat kepolisian

dan mengamankan dua orang yang terlibat bentrok.

5/4/2012 Terjadi bentrok antar dua kelompok preman yang memperebutkan pengelolaan lapak pasar tradisional di Pasar Poncol, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Dalam insiden ini tidak ada korban jiwa dan harta benda.

Jakarta Barat

29/8/2012 Dua kelompok preman terlibat bentrokan di Jalan. Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat. Bentrokan yang dipicu soal pengamanan lahan sengketa ini menyebabkan 1 orang tewas, 3 lainnya cedera, dan 104 orang diamankan aparat kepolisian. Pascabentrokan polisi menetapkan 98 orang sebagai tersangka.

2/10/2012 Bentrokan dua kelompok massa terjadi di kawasan Pasar Patra, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bentrokan ini dipicu perebutan lahan pasar. Sebanyak 15 orang diamankan oleh pihak kepolisian.

Jakarta Timur

2/11/2012 Terjadi bentrokan yang melibatkan ratusan orang dari dua kubu yang dipicu perebutan dan pengamanan lahan sengketa di Jalan Ahmad Yani, Utan Kayu, Jakarta Timur. Aparat kepolisian yang datang ke lokasi berhasil menengahi bentrokan. Akibat bentrokan ini seorang mengalami cedera.

11/11/2012 Sejumlah warga terlibat bentrok dengan sekelompok preman yang acapkali melakukan pemerasan dan berbuat onar, di kawasan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur. Sebanyak 10 orang dari kelompok preman tersebut diamankan aparat kepolisian.

Bogor 21/12/2012 Dua kelompok massa saling serang di Desa Karang Tengah, Kec. Babakan Madang, Kab. Bogor. Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan yang berhasil dibubarkan oleh aparat kepolisian. Diketahui pemicu bentrokan yakni adanya sekelompok preman yang menguasai dan melindungi lahan sengketa yang diklaim milik Bakrei Land.

Bekasi 24/1/2013

Terjadi bentrokan dua kelompok preman di Gelanggang Olah Raga (GOR) Bekasi, Jalan Guntur Raya, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dipicu merebutan jatah lahan parkiran dan lapak dagangan. Dalam insiden ini satu tewas dan satu mengalami cedera. Untuk meredam aksi balas dendam, selang berapa hari aparat kepolisian Polresta Bekasi Kota menangkap satu orang dari lima orang yang diduga sebagai pelaku.

(8)

Di Kalimantan Barat, pada Januari 2013 terdapat 6 insiden

konflik kekerasan yang mengakibatkan 4 cedera dan 14

bangunan rusak (lihat Grafik 3.1– 3.4).

Dalam bulan ini terdapat satu insiden konflik kekerasan

terkait masalah lahan antara warga dengan perusahaan. Pada tanggal 5/1/2012 ratusan warga dari Kec. Sajingan Besar, Kab. Sambas mendatangi komplek perusahan PT. Kaliau Mas Perkasa (KMP) untuk menuntut ganti rugi atas lahan warga yang ditanami sawit. Karena tidak menemukan titik temu, warga yang kecewa melakukan pengrusakan dan pembakaran terhadap 12 rumah karyawan, 1 unit mess, 1 unit bengkel kerja, dan 2 unit kendaran yang berada di komplek perusahan.

Sehari setelah insiden tersebut, bertempat di Rumah Adat Dayak Batang Desa Santaba, Kec. Sajingan Besar, dilaksanakan musyawarah yang digelar oleh tokoh masyarakat dan aparat keamanan. Musyawarah ini ditujukan untuk mendengarkan aspirasi warga terkait masalah lahan dan tuntutan ganti rugi kepada PT. KMP.

Sejak PT. KMP beroperasi 12 Oktober 2008 warga sudah mengeluh karena perusahaan tidak pernah melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan warga. Dalam perjalanannya, PT. KMP kemudian malah mematok lahan garapan warga untuk pertanian dan kebun karet tanpa mengindahkan tuntutan ganti rugi yang diajukan warga. Warga juga memprotes pembakaran lahan dan penyerobotan lahan milik warga yang terjadi di desa Kaliau, Senatab, Sentaban, ketiganya di Kecamatan Sajingan Besar. Begitu juga dengan warga Desa Sijang, Kecamatan Galing yang merasa dirugikan dengan ulah PT. KMP. Selain itu, lokasi aktivitas PT. KMP telah merambah kawasan Hutan Produksi (HP). Tahun 2010 dalam upaya mendapatkan hak mereka, warga melaporkan kasus ini ke DPRD Kab. Sambas, Polres Sambas, dan Pemkab Sambas. Di sisi lain, Pemkab Sambas telah membentuk Tim Pembina Pengembangan Perkebunan Kabupaten (TP3K) untuk menangani keluhan warga. Akan tetapi sejauh ini upaya tersebut belum mampu mengatasi permasalahan antara warga dan perusahaan.

Dalam pemantauan program SNPK di Kalimantan Barat,

konflik antara warga dan perusahan terkait masalah lahan

sudah sering terjadi. Data SNPK merekam sejumlah insiden

konflik kekerasan sepanjang periode 2010-2013 (lihat Kotak 3.5).

Kalimantan Barat

Laporan Bulanan: Januari 2013

Kalimantan Barat

Di Kalimantan Barat, pada Januari 2013 terdapat 6 insiden kon�lik kekerasan yang mengakibatkan 4 cedera dan 14 bangunan rusak (lihat Gra�ik 3.1– 3.4).

Dalam bulan ini terdapat satu insiden kon�lik kekerasan terkait masalah lahan antara warga dengan perusahaan. Pada tanggal 5/1/2012 ratusan warga dari Kec. Sajingan Besar, Kab. Sambas mendatangi komplek perusahan PT. Kaliau Mas Perkasa (KMP) untuk menuntut ganti rugi atas lahan warga yang ditanami sawit. Karena tidak menemukan titik temu, warga yang kecewa melakukan pengrusakan dan pembakaran terhadap 12 rumah karyawan, 1 unit mess, 1 unit bengkel kerja, dan 2 unit kendaran yang berada di komplek perusahan.

Sehari setelah insiden tersebut, bertempat di Rumah Adat Dayak Batang Desa Santaba, Kec. Sajingan Besar, dilaksanakan musyawarah yang digelar oleh tokoh masyarakat dan aparat keamanan. Musyawarah ini ditujukan untuk mendengarkan aspirasi warga terkait masalah lahan dan tuntutan ganti rugi kepada PT. KMP. Sejak PT KMP beroperasi 12 Oktober 2008 warga sudah mengeluh karena perusahaan tidak pernah melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan warga. Dalam perjalanannya, PT KMP kemudian malah mematok lahan garapan warga untuk pertanian dan kebun karet tanpa mengindahkan tuntutan ganti rugi yang diajukan warga. Warga juga memprotes pembakaran lahan dan

penyerobotan lahan milik warga yang terjadi di desa Kaliau, Senatab, Sentaban, ketiganya di Kecamatan Sajingan Besar. Begitu juga dengan warga Desa Sijang, Kecamatan Galing yang merasa dirugikan dengan ulah PT KMP. Selain itu, lokasi aktivitas PT KMP telah merambah kawasan Hutan Produksi (HP).

Tahun 2010 dalam upaya mendapatkan hak mereka, warga melaporkan kasus ini ke DPRD Kab. Sambas, Polres Sambas, dan Pemkab Sambas. Di sisi lain, Pemkab Sambas telah membentuk Tim Pembina Pengembangan Perkebunan Kabupaten (TP3K) untuk menangani keluhan warga. Akan tetapi sejauh ini uupaya tersebut belum mampu mengatasi permasalahan antara warga dan perusahaan.

Dalam pemantauan program SNPK di Kalimantan Barat, kon�lik antara warga dan perusahan terkait masalah lahan sudah sering terjadi. Data SNPK merekam sejumlah insiden kon�lik kekerasan sepanjang periode 2010-2013 (lihat Kotak 3.5).

Grafik 3.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2012 - Januari 2013)

Konflik Lainnya (2) Konflik Sumber Daya (17)

Konflik Tata Kelola Pemerintah (12)

Konflik Pemilihan dan Jabatan (12) Konflik Identitas

(5) Konflik Main Hakim Sendiri (56) Demonstrasi (4) Kerusuhan (2) Bentrokan (5) Perkelahian (4) Pengeroyokan (63) Pengrusakan (18) Penganiayaan (8) 5 3 4 3 3 5 5 2 11 49 14

Grafik 3.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2012 - Januari 2013)

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 10 10 6 9 7 9 13 9 7 5 8 5 6 Tewas 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 Cedera 8 6 8 10 8 11 18 9 9 7 7 4 4 Bangunan

Rusak 1 4 0 1 0 0 0 1 2 0 1 1 14

Grafik 3.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Barat (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 3.4 Jumlah insiden berdasarkan Kab/Kota di Kalimantan Barat (Januari 2012 - Januari 2013)

(9)

Kotak 3.5 Sejumlah insiden dan dampak konflik kekerasan antara perusahan dan warga di Kalimantan Barat

(2010-2013)

Kab. Sanggau 2010 28 November

Di Areal PT. Ratu Badis Adhi Perkasa, Kec. Tayan Hulu, Kab. Sanggau terjadi bentrokan antarkelompok warga yang menyebabkan 2 orang cedera. Kejadian bermula saat sejumlah warga sekitar perusahaan akan memanen kelapa sawit di PT. RAP, belum selesai memanen, sekelompok orang kemudian menyerang dan terjadi bentrok. Polisi yang dihubungi datang dan menghentikan insiden. Di duga insiden ini dipicu karena masalah lahan.

2011 22 November

Di Desa Sungai Ilai, Kec. Beduwai, Kab. Sanggau terjadi penganiayaan dan pengrusakan oleh sejumlah warga terhadap manajer dan properti PT. BKP. Insiden ini dipicu oleh ketidakpuasan warga terhadap dialog yang dilakukan oleh warga dan perusahan terkait masalah lahan. Dampak dari insiden yakni seorang mengalami cedera dan sejumlah bangunan milik perusahaan rusak.

Kab. Sintang

2011

9 Maret

Di Desa Penerjang Hulu, Kec. Sungai Tebelian, Kab. Sintang, sekitar 200 warga melakukan pengrusakan terhadap fasilitas dan properti PT. Sinar Dinamika Kapuas (SDK) IV. Insiden ini dipicu oleh ketidakpuasan warga terkait sengketa lahan dengan perusahaan. Persoalan warga dengan perusahan PT. SDK IV yang tergabung dalam Liman Group ini sudah cukup lama terjadi. Sengketa ini pernah diajukan ke meja hijau dan juga di bahas dan diadukan ke DPRD Sintang, namun belum membuahkan hasil yang memadai.

1 November Di Desa Gurung Sengiang, Kec. Serawai, Kab Sintang terjadi aksi pengusuran paksa oleh PT. Sumber Hasil Prima (SHP) terhadap lahan milik warga yang mengakibatkan 125 pohon karet milik warga rusak. Insiden terkait penyelesaian konflik lahan ini, telah dicoba melalui hukum adat namun, belum menemukan kesepakatan. 19 November Di Desa Gurung Sengiang, Kec. Serawai, Kab. Sintang sejumlah orang yang merupakan suruhan dari PT. Sumber Hasil Prima (SHP) melakukan penggusuran rumah seorang warga, mengetahu aksi tersebut sejumlah warga

melakukan perlawanan dan pengusiran. Insiden ini terkait dengan sengketa lahan antara warga melawan PT. SHP. 2012 17 September Sekitar 100 warga dari Dusun Landung, Desa Nanga Jetak, Kec. Dedai, Kab. Sintang, melakukan pengrusakan Kantor PTPN 13 Nanga Jetak. Warga kecewa karena penyelesaian sengketa atas lahan Hak Guna Usaha (HGU) tidak kunjung

usai. Pengrusakan ini mengakibatkan sejumlah kaca kantor rusak.

Kab. Sambas 2010

1 Maret

Sejumlah massa melakukan penyerangan terhadap kamp pekerja kelapa sawit milik PT. Tanjung RHU di Dusun Gunung Hijau, Desa Selakau Tua, Kec. Selakau Timur, Kab. Sambas. Tindakan massa dipicu karena menolak dibangunnya areal perkebunan sawit karena dianggap merusak hutan dan lingkungan serta mengakibatkan banjir. Polisi yang datang kelokasi kejadian berhasil mengatasi amukan massa. Dalam insiden ini sepuluh orang cedera dan sejumlah bangunan dan kendaraan operasional perusahan rusak.

20 Mei

Terjadi demonstrasi di depan kantor Bupati Sambas yang dilakukan oleh sejumlah orang yang mengatasnamakan Gerakan Kebangkitan Rakyat Samabas (GKRS). Demontrasi ini menuntut pencabutan izin dan ganti rugi dari perusahan yang menyerobot lahan warga. Dalam insiden ini seorang mengalami cedera dan sejumlah fasilitas kantor dirusak.

23 September

Di Desa Semayong, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, terjadi kerusuhan dan pengrusakan yang dilakukan oleh massa yang mengatasnamakan Gerakan Kebangkitan Rakyat Samabas (GKRS) terhadap fasilitas dan properti PT. Pattiware Makmur. Polisi yang kurang dalam jumlah tidak mampu membendung aksi massa tersebut. Insiden ini dipicu oleh ketidakpuasan warga terhadap ganti rugi lahan yang dilakukan oleh perusahan dan dinilai tidak adil mengingat masa kontrak perusahan selama 35 tahun terhadap lahan sebagai hak guna usaha. Dalam insiden ini seorang anggota kepolisian cedera, 2 excavator, 1 bangunan kepala desa, dan 8 sepeda motor dibakar

4 November Di Desa Semate, Kec. Tangaran, Kab. Sambas, terjadi pengeroyokan oleh oknum perusahaan terhadap tiga orang yang merupakan aktivis Serikat Tani Serumpun Damai (STSD) hingga mengalami luka. Aksi ini terjadi akibat sengketa lahan antara warga dengan pihak perusahaan.

2011

19 Agustus Sejumlah warga melakukan perusakan terhadap bibit perkebunan milik PT. SWH di Desa Sebunga, Kec. Subah, Kab. Sambas. Insiden ini terjadi karena adanya perebutan lahan antara warga dengan PT. SWH. 24 November Terjadi pengrusakan di Desa Sebunga, Kec. Subah, Kab. Sambas, yang dilakukan oleh sejumlah oknum dari PT. SWH terhadap rumah transmigrasi warga Subah. Insiden ini terkait perebutan lahan antara warga dan PT. SWH yang

belum terselesaikan. 2013 5 Januari

Di Kec. Sajingan Besar, Kab. Sambas, ratusan masyarakat Dusun Sasak, Desa Sentaban melakukan kerusuhan dengan membakar berbagai fasilitas penting milik Perusahaan Perkebunan PT. Kaliau Mas Perkasa (KMP). Masyarakat kesal karena tidak ada titik temu terkait tuntutan ganti rugi lahan yang sudah ditanami pihak perusahaan. Pertemuan dengan pihak perusahaan tersebut berujung aksi kerusuhan. Massa merusak dan membakar 12 unit rumah, 1 unit mess, 1 unit work shop, 1 buah truk, dan 1 mobil kabin.

Kab. Landak 2012 10 Januari

Sejumlah warga dari Kec. Sompak, Kab. Landak, mengadukan permasalahan sengketa lahan yang dialami dengan PT. Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) sejak 2009 silam kepada Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP). Inisden ini terkait pencaplokan atau penyerobotan lahan yang dilakukan perusahahn dan upaya damai dan tuntutan ganti rugi tak kunjung diberikan kepada warga.

Kab. Sekadau 2012 5 Desember

Di Desa Tapang Pulau, Kec. Belitang Hulu, Kab. Sekadau, seorang Manager PT. Parna Agro Mandiri (PAM) dipukuli oleh enam warga hingga luka-luka. Warga melakukan pemukulan karena tidak terima perusahan membongkar pagar yang dibuat warga. Pemagaran tersebut dilakukan warga terhadap jalan akses perkebunan sawit milik PT. PAM di Desa Tapang Pulau. Perusahan menilai pemagaran tersebut mengganggu aktivitas perusahaan, sehingga membongkar salah satu titik dari 6 titik pemagaran yang dilakukan warga.

(10)

Data SNPK mencatat, sepanjang Januari 2013 terdapat total

14 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada 1 tewas,

11 cedera, dan 10 bangunan rusak yang terjadi di Maluku (lihat Grafik 4.1– 4.4).

Konflik kekerasan yang mengemuka di Maluku sepanjang

bulan ini adalah bentrok antardesa yang masih berulang kembali terjadi.

Dua desa bertetangga yakni Haria dan Porto, Kec. Saparua, Kab. Maluku Tengah kembali terlibat bentrokan. Dalam bulan ini tercatat 3 insiden bentrokan yang mengakibatkan

1 tewas dan 5 cedera. Konflik kekerasan antar dua desa tersebut sudah cukup lama terjadi. Akar konflik bermula

dari pengrusakan tapal batas desa di tahun 1989 yang lalu memicu perebutan klaim atas batas kedua negeri tersebut. Adapun, bentrok antardesa tersebut, yang terjadi secara beruntun selama bulan ini diawali oleh ledakan bom yang dilakukan orang tak dikenal di daerah perbatasan antara Desa Haria dan Desa Porto pada tanggal 21/1/2013. Sebagian masyarakat Desa Haria memilih mengungsi dan tidak bereaksi atas ledakan bom tersebut. Diduga tindakan ini dilakukan untuk memprovokasi kedua desa.

Pada tanggal 24/1/2013 kedua desa saling serang dengan batu. Bentrokan yang berlangsung pada malam hari ini terjadi di daerah perbatasan dua desa. Bentrokan tersebut diwarnai tembakan dan ledakan bom.

Pada tanggal 25/1/2013 diawali oleh ledakan bom dan rentetan tembakan, kedua desa kembali saling serang. Bentrokan ini menyebabkan satu orang tewas dan lima cedera. Aparat keamanan bertindak cepat menghentikan bentrokan serta menambah personil kepolisian yang dibantu oleh anggota TNI. Pascabentrokan kepolisian mengamankan enam orang untuk mengungkap dan mengetahui aktor dibalik bentrokan.

Sementara itu, di tempat yang terpisah, bentrokan antarkampung baik yang terjadi sesama warga maupun melibatkan kelompok warga, yang dilatarbelakangi oleh dendam lama juga terjadi di Maluku pada bulan ini. Ironisnya bentrokan ini seringkali dipicu oleh hal-hal sepele berupa saling ejek, pemukulan, dan ketersinggungan.

Konflik kekerasan yang dipicu oleh dendam lama dan

masalah antarkampung/ desa yang sudah lama terjadi berupa penganiayaan, perkelahian bahkan sampai berujung bentrokan, dalam bulan ini tercatat 4 insiden yang mengakibatkan 3 orang cedera. Namun, pemantauan program SNPK sepanjang Januari 2012-Januari 2013,

konflik kekerasan tersebut tercatat total 10 insiden yang

mengakibatkan 12 cedera dan 1 bangunan rusak (lihat Kotak 4.5).

Maluku

Laporan Bulanan: Januari 2013

Maluku

Data SNPK mencatat, sepanjang Januari 2013 terdapat total 14 insiden kon�lik kekerasan yang berdampak pada 1 tewas, 11 cedera, dan 10 bangunan rusak yang terjadi di Maluku

(lihat Gra�ik 4.1– 4.4).

Kon�lik kekerasan yang mengemuka di Maluku sepanjang bulan ini adalah bentrok antardesa yang masih berulang kembali terjadi.

Dua desa bertetangga yakni Haria dan Porto, Kec. Saparua, Kab. Maluku Tengah kembali terlibat bentrokan. Dalam bulan ini tercatat 3 insiden bentrokan yang mengakibatkan 1 tewas dan 5 cedera. Kon�lik kekerasan antar dua desa tersebut sudah cukup lama terjadi. Akar kon�lik bermula dari pengrusakan tapal batas desa di tahun 1989 yang lalu memicu perebutan klaim atas batas kedua negeri tersebut. Adapun, bentrok antardesa tersebut, yang terjadi secara beruntun selama bulan ini diawali oleh ledakan bom yang dilakukan orang tak dikenal di daerah perbatasan antara Desa Haria dan Desa Porto pada tanggal 21/1/2012. Sebagian masyarakat Desa Haria memilih mengungsi dan tidak bereaksi atas ledakan bom tersebut. Diduga tindakan ini dilakukan untuk memprovokasi kedua desa.

Pada tanggal 24/1/2012 kedua desa saling serang dengan batu. Bentrokan yang berlangsung pada malam hari ini terjadi di daerah perbatasan dua desa. Bentrokan tersebut diwarnai tembakan dan ledakan bom.

Pada tanggal 25/1/2012 diawali oleh ledakan bom dan rentetan tembakan, kedua desa kembali saling serang. Bentrokan ini menyebabkan satu orang tewas dan lima cedera. Aparat keamanan bertindak cepat menghentikan bentrokan serta menambah personil kepolisian yang dibantu oleh anggota TNI. Pascabentrokan kepolisian mengamankan enam orang untuk mengungkap dan mengetahui aktor dibalik bentrokan.

Sementara itu, di tempat yang terpisah, bentrokan antarkampung baik yang terjadi sesama warga maupun melibatkan kelompok warga, yang dilatarbelakangi oleh dendam lama juga terjadi di Maluku pada bulan ini. Ironisnya bentrokan ini seringkali dipicu oleh hal-hal sepele berupa saling ejek, pemukulan, dan ketersinggungan. Kon�lik kekerasan yang dipicu oleh dendam lama dan masalah antarkampung/ desa yang sudah lama terjadi berupa penganiayaan, perkelahian bahkan sampai berujung bentrokan, dalam bulan ini tercatat 4 insiden yang

mengakibatkan 3 orang cedera. Namun, pemantauan program SNPK sepanjang Januari 2012-Januari 2013, kon�lik kekerasan tersebut tercatat total 10 insiden yang

mengakibatkan 12 cedera dan 1 bangunan rusak (lihat Kotak 4.5).

Grafik 4.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 4.4 Jumlah tewas berdasarkan Kab/Kota di Maluku (Januari 2012 - Januari 2013)

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 7 11 11 19 19 8 10 10 10 14 18 16 14 Tewas 1 7 1 0 4 1 9 1 0 0 7 11 1 Cedera 29 35 19 16 72 2 17 9 8 24 13 31 11 Bangunan Rusak 6 300 14 16 13 14 1 1 27 3 8 2 10 Maluku

Tenggara Maluku Tengah Buru Seram Bagian Barat Ambon

1

15

21

5 1

Grafik 4.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Maluku (Januari 2012 - Januari 2013)

Konflik Sumber Daya (29) Konflik Identitas

(7)

Konflik Main Hakim Sendiri (7)

Grafik 4.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekekerasan di Maluku (Januari 2012 - Januari 2013) Kerusuhan (5) Bentrokan (27) Perkelahian (3) Pengeroyokan (1) Penganiayaan (7)

(11)

Kotak 4.5. Sejumlah insiden dan dampak konflik kekerasan terkait masalah antarkampung/ desa di Maluku

(Januari 2012 - Januari 2013)

10/1/2013 Di Kec. Leihitu, Kab. Maluku Tengah, seorang warga Desa Mamala tanpa alasan yang jelas dipukul oleh warga yang berasal dari Desa Morela.Satu orang cedera.Insiden ini memicu bentrokan antarwarga pada hari yang sama. 10/1/2013 Pada hari yang sama, terjadi bentrok antarwarga Desa Mamala dan Desa Morela. Bentrokan ini dipicu oleh adanya berita pemukulan yang dialami oleh warga Desa Mamala. Gabungan Aparat kepolisian dan TNI serta dibantu tokoh masyarakat berhasil melerai

bentrokan tersebut.

20/1/2013 Di Desa Batu Gajah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, dua orang warga Batu Gajah Atas dipukuli dan ditikam oleh warga Batu Gajah Bawah. Akibat insiden ini, kedua korban luka-luka. Insiden terjadi karena adanya dendam lama antara warga Batu Gajah Atas dengan Batu Gajah Bawah, di mana sebelumnya kedua desa pernah terlibat konflik antarwarga .

26/1/2013

Di Desa Batu Gajah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, terjadibentrok antarwarga yang melibatkan warga Batu Gajah Atas dengan warga Batu Gajah Tengah. Bentrokan ini dipicu oleh peristiwa kecelakaan yang menimpa warga Batu Gajah Tengah yang berujung pada pemukulan dan pengrusakan motor warga Batu Gajah Atas. Patroli Reaksi Cepat turun ke lokasi dan langsung membubarkan massa. Akibat insiden ini, 3 mobil pribadi dan 1 angkot rusak.

8/5/2012 Di Desa Kudamati, Kec. Nusaniwe, terjadi pemukulan terhadap seorang warga Batu Gantung oleh warga dari Batu Gantung Ganemo.Insiden ini disebabkan oleh dendam lama antardesa. Satu orang cedera 9/5/2012 Di Desa Kudamati, Kec. Nusaniwe terjadi penganiayaan terhadap tiga orang warga Batu Gantung Ganemo yang dilakukan oleh tiga orang yang berasal dari Desa Batu Gantung Dalam. Insiden ini dipicu oleh aksi pemukulan yang terjadi sehari sebelumnya. Tiga orang

cedera.

30/5/2012 Terjadi bentrokan antara warga Tarangan dan warga Dok di Kec. Pulau-pulau Aru, Kab. Kepulauan Aru.Inisden ini dipicu pemukulan warga Dok oleh warga Tarangan, aksi pemukulan kemudian berbuntut saling serang antarwarga tersebut. Bentrokan dapat dibubarkan oleh aparat kepolisian.

9/7/2012 Terjadi bentrok antara warga Desa Pelauw dengan warga Desa Kailolo, Kec. Pulau Haruku, Kab. Maluku Tengah. Insiden dipicu aksi saling ejek antara kedua kelompok pemuda saat sekelompok pemuda Kailolo melintasi di kawasan Pelauw. Sejumlah warga mengalami luka-luka akibat saling baku hantam.

4/10/2012 Di Desa Batu Merah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, terjadi bentrok antara dua kelompok pemuda Batu Merah dengan Pemuda Kailolo yang disebabkan karena ketersinggungan. Akibat bentrokan tersebut 6 motor rusak, 1 mobil rusak, dan 1 rumah warga rusak. 15/11/2012 Di Desa Batu Gajah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, terjadi bentrok antara warga Batu Gajah Atas dengan warga Batu Gajah Tengah. Diduga bentrok terjadi karena permasalahan lama antar kedua kelompok warga.

(12)

Di Maluku Utara pada Januari 2013 tercatat total 12 insiden

konflik kekerasan yang mengakibatkan 7 cedera dan 1

bangunan rusak (lihat Grafik 5.1– 5.4).

Dalam bulan ini, di Maluku Utara terdapat satu insiden

konflik kekerasan berupa aksi kekerasan dan intimidasi

terkait pemilihan gubernur untuk periode 2013-2018, berupa pengrusakan alat peraga kampanye milik salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Insiden ini terjadi pada tanggal 26/1/2013 di Kecamatan Tidore, Kota Kepulauan Tidore.

Jika tidak ada perubahan, pemilukada Provinsi Maluku Utara akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2013 sebagai penetapan pemungutan suara. Beberapa tahapan pemilu sedang berjalan dan disosialisasikan sampai saat ini. Sedangkan pendaftaran pasangan calon gubernur akan dilaksanakan pada tanggal 20-26 Maret 2013.

Sejauh ini, insiden konflik kekerasan terkait pemilukada

dalam bulan ini baru tercatat satu insiden. Namun,

mengingat potensi konflik yang ada, beberapa insiden aksi

kekerasan dan intimidasi dimungkinkan akan mewarnai jalannya pemilukada.

Hal ini mengingatkan bahwa Provinsi Maluku Utara memiliki

catatan konflik kekerasan yang berkepanjangan terkait

pemilihan gubernur. Dalam rekaman data SNPK sepanjang 2007-2008 terdapat total 45 insiden yang menyebabkan 51 cedera dan 41 bangunan rusak. Dalam periode tersebut

insiden konflik kekerasan disebabkan oleh bentrokan

antarmassa pendukung, intimidasi terhadap lawan politik hingga gugatan terhadap putusan KPU.

Seperti diketahui bahwa pada 18 November 2007, KPU Provinsi Maluku Utara mengumumkan pemenang pemilihan kepala daerah Maluku Utara yang dilaksanakan pada 3 November 2007, yakni pasangan Thaib Armaiyn (incumbent) dan Gani Kasuba. Keputusan ini digugat karena pemilukada Maluku Utara dinilai tidak berjalan dengan baik, karena hasil pemilihan tidak melalui rapat pleno. Sehingga keputusan KPUD itu dibatalkan dan diambil alih KPU Pusat. Setelah itu, berdasarkan keputusan KPU Pusat pada 21 November 2007, KPU Pusat memutuskan bahwa pemenang pemilukada adalah Abdul Gafur, pesaing dari pasangan Thaib Armyn.

Sengketa pemilukada berakhir setelah Presiden menerbitkan Keppres No. 85/P 2008 berdasarkan putusan dan fatwa Mahkamah Agung, yang menetapkan pasangan Thaib Armyn- Abdul Gani Kasub sebagai pemenang.

Maluku Utara

Laporan Bulanan: Januari 2013

Maluku Utara

Di Maluku Utara pada Januari 2013 tercatat total 12 insiden kon�lik kekerasan yang mengakibatkan 7 cedera dan 1 bangunan rusak (lihat Gra�ik 5.1– 5.4).

Dalam bulan ini, di Maluku Utara terdapat satu insiden kon�lik kekerasan berupa aksi kekerasan dan intimidasi terkait pemilihan gubernur untuk periode 2013-2018, berupa pengrusakan alat peraga kampanye milik salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Insiden ini terjadi pada tanggal 26/1/2013 di Kecamatan Tidore, Kota Kepulauan Tidore.

Jika tidak ada perubahan, pemilukada Provinsi Maluku Utara akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2013 sebagai penetapan pemungutan suara. Beberapa tahapan pemilu sedang berjalan dan disosialisasikan sampai saat ini. Sedangkan pendaftaran pasangan calon gubernur akan dilaksanakan pada tanggal 20-26 Maret 2013.

Sejauh ini, insiden kon�lik kekerasan terkait pemilukada dalam bulan ini baru tercatat satu insiden. Namun, mengingat potensi kon�lik yang ada, beberapa insiden aksi kekerasan dan intimidasi dimungkinkan akan mewarnai jalannya pemilukada.

Hal ini mengingatkan bahwa Provinsi Maluku Utara memiliki catatan kon�lik kekerasan yang berkepanjangan terkait pemilihan gubernur. Dalam rekaman data SNPK sepanjang 2007-2008 terdapat total 45 insiden yang menyebabkan 51 cedera dan 41 bangunan rusak. Dalam periode tersebut insiden kon�lik kekerasan disebabkan oleh bentrokan antarmassa pendukung, intimidasi terhadap lawan politik hingga gugatan terhadap putusan KPU.

Seperti diketahui bahwa pada 18 November 2007, KPU Provinsi Maluku Utara mengumumkan pemenang pemilihan kepala daerah Maluku Utara yang dilaksanakan pada 3 November 2007, yakni pasangan Thaib Armaiyn

(incumbent) dan Gani Kasuba. Keputusan ini digugat karena pemilukada Maluku Utara dinilai tidak berjalan dengan baik, karena hasil pemilihan tidak melalui rapat pleno. Sehingga keputusan KPUD itu dibatalkan dan diambil alih KPU Pusat. Setelah itu, berdasarkan keputusan KPU Pusat pada 21 November 2007, KPU Pusat memutuskan bahwa pemenang pilkada adalah Abdul Gafur, pesaing dari pasangan Thaib Armyn.

Sengketa pemilukada berakhir setelah Presiden

menerbitkan Keppres No. 85/P 2008 berdasarkan putusan dan fatwa Mahkamah Agung, yang menetapkan pasangan Thaib Armyn- Abdul Gani Kasub sebagai pemenang.

Grafik 5.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku Utara (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 5.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Maluku Utara (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 5.4 Jumlah insiden berdasarkan Kab/ Kota di Maluku Utara (Januari 2012 - Januari 2013)

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 17 7 13 4 15 14 8 17 8 14 14 10 12 Tewas 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 Cedera 10 0 49 9 26 9 4 42 7 21 5 7 7 Bangunan

Rusak 11 0 2 4 6 3 0 2 0 14 6 1 1

Grafik 5.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Maluku Utara (Januari 2012 - Januari 2013)

Konflik Lainnya (6) Konflik Sumber Daya (14)

Konflik Tata Kelola Pemerintah (29)

Konflik Pemilihan dan Jabatan (27) Konflik Identitas

(40) Konflik Main Hakim Sendiri (37) Demonstrasi (23) Blokade (1) Kerusuhan (2) Bentrokan (67) Perkelahian (9) Pengeroyokan (22) Serangan terror (2) Pengrusakan (17) Penganiayaan (10) 9 14 5 7 9 2 7 95 5

(13)

Pada Januari 2013 data SNPK mencatat total 11 insiden

konflik kekerasan yang menyebabkan 1 tewas, 21 cedera,

dan 1 bangunan rusak yang terjadi di NTT (lihat Grafik 6.1 – 6.4).

Di NTT permasalahan lahan atau tanah yang berujung kekerasan masih terjadi baik yang melibatkan antar individu maupun keluarga. Pada bulan ini terdapat 3 insiden kekerasan yang menyebabkan 4 cedera terkait masalah lahan atau tanah.

Pada tanggal 6/1/2013 di Jalan. Pelita KM 10, Desa Oesapa, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, terjadi penganiayaan dan perusakan yang dilakukan seorang tukang ojek terhadap tetangganya seorang perempuan warga Desa Oesapa. Pelaku memukul leher korban dan merusak antena serta pagar rumah korban. Hal ini terkait sengketa jual beli tanah antara keluarga korban dengan keluarga pelaku.

Di tempat terpisah, pada tanggal 25/1/2013 di Kampung Dalo, Kec. Ruteng, Kab. Manggarai, dua orang warga desa terlibat perkelahian yang dilatarbelakangi oleh permasalahan pengairan sawah. Diinformasikan juga bahwa kedua pihak sebelumnya memiliki sengketa lahan yang sudah cukup lama dan belum tuntas. Akibat perkelahian ini salah seorang menderita luka serius dan kedua tangannya putus akibat senjata tajam. Pelaku menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.

Adapun insiden kekerasan lainnya terjadi pada tanggal 28/1/2013 di Kampung Air, Desa Labuan Bajo, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat yang dipicu klaim atas tanah. Perkelahian yang terjadi antara dua orang warga ini mengakibat seorang balita mengalami luka tusuk.

Sementara itu, pada bulan ini terdapat satu insiden kekerasan terkait gugatan keputusan pemilukada yang mengakibatkan tujuh orang cedera dan satu bangunan rusak. Kendati pemilukada Kabupaten Manggarai Barat telah selesai tiga tahun lalu dan memutuskan pasangan Agustinus Ch Dula-Maksimus Gasa sebagai bupati dan wakil bupati untuk periode 2010-2015, namun insiden kekerasan masih terjadi pada bulan ini berupa aksi demontrasi yang berujung rusuh. Demontrasi ini menuntut dibatalkannya pengesahan pengangkatan bupati dan wakil bupati Manggarai Barat menyusul dikeluarkannya putusan dari Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PTUN) pada tanggal 17 Maret 2011 yang membatalkan SK Mendagri tentang pengangkatan pasangan Agustinus Ch Dula-Maksimus Gasa.

Kendati demikian, putusan PTUN tidak serta-merta membatalkan pengangkatan pasangan Agustinus Ch

Dula-NTT

Laporan Bulanan: Januari 2013

NTT

Pada Januari 2013 data SNPK mencatat total 11 insiden kon�lik kekerasan yang menyebabkan 1 tewas, 21 cedera, dan 1 bangunan rusak yang terjadi di NTT (lihat Gra�ik 6.1 – 6.4).

Di NTT permasalahan lahan atau tanah yang berujung kekerasan masih terjadi baik yang melibatkan antar individu maupun keluarga. Pada bulan ini terdapat 3 insiden kekerasan yang menyebabkan 4 cedera terkait masalah lahan atau tanah. Pada tanggal 6/1/2013 di Jalan. Pelita KM 10, Desa Oesapa, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, terjadi penganiayaan dan perusakan yang dilakukan seorang tukang ojek terhadap tetangganya seorang perempuan warga Desa Oesapa. Pelaku memukul leher korban dan merusak antena serta pagar rumah korban. Hal ini terkait sengketa jual beli tanah antara keluarga korban dengan keluarga pelaku.

Di tempat terpisah, pada tanggal 25/1/2013 di Kampung Dalo, Kec. Ruteng, Kab. Manggarai, dua orang warga desa terlibat perkelahian yang dilatarbelakangi oleh permasalahan pengairan sawah. Diinformasikan juga bahwa kedua pihak sebelumnya memiliki sengketa lahan yang sudah cukup lama dan belum tuntas. Akibat perkelahian ini salah seorang menderita luka serius dan kedua tangannya putus akibat senjata tajam. Pelaku menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.

Adapun insiden kekerasan lainnya terjadi pada tanggal 28/1/2013 di Kampung Air, Desa Labuan Bajo, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat yang dipicu klaim atas tanah. Perkelahian yang terjadi antara dua orang warga ini mengakibat seorang balita mengalami luka tusuk.

Sementara itu, pada bulan ini terdapat satu insiden kekerasan terkait gugatan keputusan pemilukada yang mengakibatkan tujuh orang cedera dan satu bangunan rusak. Kendati

pemilukada Kabupaten Manggarai Barat telah selesai tiga tahun lalu dan memutuskan pasangan Agustinus Ch Dula-Maksimus Gasa sebagai bupati dan wakil bupati untuk periode 2010-2015, namun insiden kekerasan masih terjadi pada bulan ini berupa aksi demontrasi yang berujung rusuh.

Demontrasi ini menuntut dibatalkannya pengesahan pengangkatan bupati dan wakil bupati Manggarai Barat menyusul dikeluarkannya putusan dari Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PTUN) pada tanggal 17 Maret 2011 yang membatalkan SK Mendagri tentang pengangkatan pasangan Agustinus Ch Dula-Maksimus Gasa.

Kendati demikian, putusan PTUN tidak serta-merta membatalkan pengangkatan pasangan Agustinus Ch Dula-Maksimus Gasa yang telah dikuatkan oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berkekuatan hukum tetap,

�inal dan mengikat. Sementara putusan PTUN yang dikuatkan dengan putusan Mahkamah Agung (MA) dinilai sebagai upaya koreksi dan memerintahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memperbaiki administrasi pengangkatan pasangan Agustinus Ch Dula-Maksimus Gasa.

Grafik 6.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTT (Januari 2012 - Januari 2013)

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 14 10 17 6 14 6 3 9 14 15 17 11 11 Tewas 0 1 1 0 1 4 1 1 2 2 3 1 1 Cedera 15 18 23 4 20 6 2 9 10 20 53 12 21 Bangunan

Rusak 4 5 0 0 0 0 0 1 1 20 6 3 1

Grafik 6.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTT (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 6.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTT (Januari 2012 - Januari 2013)

Konflik Lainnya (2)

Konflik Sumber Daya (11) Konflik Tata Kelola

Pemerintah (1) Konflik Main Hakim Sendiri (4) Bentrokan (2) Pengeroyokan (8) Penganiayaan (8) 1 2 1 3 2 1 4 1 1 1 1

Grafik 6.4 Jumlah tewas berdasarkan Kab/Kota di NTT (Januari 2012 - Januari 2013)

(14)

Laporan Bulanan: Januari 2013

Papua

Sepanjang Januari 2013 di Papua terdapat 28 insiden kon�lik kekerasan yang berdampak pada 5 tewas, 28 cedera, dan 24 bangunan rusak (lihat Gra�ik 7.1 – 7.4).

Di Papua insiden kon�lik kekerasan terkait kasus separatisme kembali terjadi. Data SNPK mencatat selama bulan ini terdapat 3 insiden separatisme yang mengakibatkan 1 tewas, 1 cedera, dan 21 bangunan rusak.

Terkait separatisme, pada tanggal 7/1/2013 terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Kampung Pugo, Distrik Paniai Timur, Kab.Paniai. Kontak senjata berawal dari upaya operasi penyisiran yang dilakukan aparat keamanan untuk memburu kelompok bersenjata pimpinan John Magai Yogi. Dalam inisiden ini 13 rumah terbakar.

Pada tanggal 8/1/2013 di Distrik Mulia, Kab. Puncak Jaya, terjadi penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal yang

mengakibatkan satu orang anggota TNI cedera dan satu orang warga sipil tewas. Didugan pelaku penembakan yang berasal dari kelompok sipil bersenjata Tengah Mati Talenggen yang sebagian besar anggotanya masih muda dan dijuluki sebagai “Anak-anak Aibon”. Disisi lain, kelompok bersenjata juga melakukan pembakaran delapan bangunan Sekolah dasar yang tersebar di Distrik Mewoluk,

Tingginambut, dan Yanno. Pemkab Puncak Jaya akan memprioritaskan pembangunan kembali gedung SD yang dibakar tersebut.

Adapun, insiden kekerasan lainnya yakni aksi kekerasan dan intimidasi terkait pemilukada pada bulan ini tercatat total 6 insiden yang mengakibatkan 1 tewas, 12 cedera, dan 2 bangunan rusak. Dari enam insiden tersebut, lima insiden terkait pemilihan gubernur dan satu insiden terkait pemilihan bupati Kabupaten Memberamo Tengah. Dalam pemilihan gubernur provinsi Papua yang dilaksanakan pada 29 Januari 2013 untuk masa jabatan 2013-2018 ini diwarnai insiden kekerasan dan intimidasi (lihat Kotak 7.5).

Pemilukada ini diikuti oleh enam pasang calon gubernur/wakil gubernur, yakni: (1) Noahk Nawipa-Johanes Wob, (2) Menase Robet Kambu-Blasius A.Pakage, (3) Lukas Enembe-Klemen Tinal, (4) Welington Wenda-Weynand Watori, (5) Alex Hesgem-Marthen Kayoi, serta (6) Habel Melkias Suwae-Yop Kogoya. Pemilukada dimenangkan oleh pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal. Meski menuai gugatan dari pasangan lain, Mahkamah Konstitusi kemudian menguatkan

kemenangan pasangan ini, setelah menolak permohanan yang diajukan oleh lima pasangan calon gubernur lainnya.

Kendati dalam pemilukada provinsi Papua insiden kon�lik kekerasan relatif kecil, namun perlu kiranya mendapat perhatian dan pemantuan terhadap pemilukada tingkat kabupaten/kota di tahun 2013. Sebagaimana rekapitulasi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum terdapat tiga kabupaten yang akan menyelenggarakan pemilukada yakni Kabupaten Puncak, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Mimika. Data SNPK sepanjang periode 2011-2012 mencatat total 29 insiden kon�lik kekerasan terkait pemilukada untuk tingkat kabupaten/kota, menyebabkan 37 tewas, 131 cedera, dan 145 bangunan rusak (lihat Kotak 7.6).

Grafik 7.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua (Januari 2012 – Januari 2013)

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 24 20 26 24 40 31 36 27 48 23 22 18 28 Tewas 9 18 3 3 5 12 6 4 6 3 3 2 5 Cedera 49 112 28 13 70 224 195 25 85 58 54 18 28 Bangunan

Rusak 3 139 14 10 10 44 8 7 8 3 3 6 24

Grafik 7.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Papua (Januari 2012 – Januari 2013)

Konflik Lainnya (1) Konflik Sumber

Daya (5) Konik Tata Kelola Pemerintah (1)

Konflik Pemilihan dan Jabatan (20) Konflik Identitas

(13) Konflik Main Hakim Sendiri (15) Konflik Separatisme (24) Kerusuhan (14) Bentrokan (17) Perkelahian (2) Pengeroyokan (18) Penganiayaan (28) 5 4 1 2 10 19 1 14 1 6 5 2 9

Grafik 7.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Papua (Januari 2012 – Januari 2013)

Grafik 7.4 Jumlah tewas berdasarkan Kab/Kota di Papua (Januari 2012 – Januari 2013)

Sepanjang Januari 2013 di Papua terdapat 28 insiden konflik

kekerasan yang berdampak pada 5 tewas, 28 cedera, dan 24 bangunan rusak (lihat Grafik 7.1 – 7.4).

Di Papua insiden konflik kekerasan terkait separatisme

kembali terjadi. Bulan ini data SNPK mencatat 3 insiden separatisme yang mengakibatkan 1 tewas, 1 cedera, dan 21 bangunan rusak.

Pada tanggal 7/1/2013 terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Kampung Pugo, Distrik Paniai Timur, Kab. Paniai. Kontak senjata berawal dari operasi penyisiran oleh aparat keamanan untuk memburu kelompok bersenjata pimpinan John Magai Yogi. Dalam insiden ini 13 rumah terbakar.

Pada tanggal 8/1/2013 di Distrik Mulia, Kab. Puncak Jaya, terjadi penembakan oleh orang tak dikenal yang mengakibatkan satu anggota TNI cedera dan satu warga sipil tewas. Diduga pelaku penembakan berasal dari kelompok Tengah Mati Talenggen yang sebagian besar anggotanya masih muda dan dijuluki sebagai “Anak-anak Aibon”.

Di sisi lain, kelompok bersenjata juga membakar delapan bangunan sekolah dasar yang tersebar di tiga distrik yakni Mewoluk, Tingginambut, dan Yanno. Pemkab Puncak Jaya akan memprioritaskan pembangunan kembali gedung SD yang dibakar tersebut.

Insiden lainnya ialah kekerasan dan intimidasi terkait pemilukada. Tercatat 6 insiden yang mengakibatkan 1 tewas, 12 cedera, dan 2 bangunan rusak. Dari enam insiden tersebut, lima terkait pemilihan gubernur dan satu terkait pemilihan bupati Kabupaten Memberamo Tengah.

Dalam pemilihan gubernur provinsi Papua yang dilaksanakan pada 29 Januari 2013 untuk masa jabatan 2013-2018 ini diwarnai insiden kekerasan dan intimidasi (lihat Kotak 7.5). Pemilukada ini diikuti enam pasang calon gubernur/ wakil gubernur, yakni: (1) Noahk Nawipa-Johanes Wob, (2) Menase Robet Kambu-Blasius A.Pakage, (3) Lukas Enembe-Klemen Tinal, (4) Welington Wenda-Weynand Watori, (5) Alex Hesgem-Marthen Kayoi, serta (6) Habel Melkias Suwae-Yop Kogoya. Pemilukada dimenangkan oleh pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal. Gugatan oleh lima pasangan yang kalah ditolak Mahkamah Konstitusi.

Kendati dalam pemilukada provinsi Papua insiden

konflik kekerasan relatif kecil, namun pemilukada tingkat

kabupaten/kota di tahun 2013 perlu mendapat perhatian. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum, tiga kabupaten akan menyelenggarakan pemilukada yakni Puncak, Jayawijaya, dan Mimika. Data SNPK sepanjang periode

2011-2012 mencatat total 29 insiden konflik kekerasan

terkait pemilukada untuk tingkat kabupaten/ kota telah menyebabkan 37 tewas, 131 cedera, dan 145 bangunan rusak. (lihat Kotak 7.6).

(15)

Kotak 7.5. Sejumlah insiden dan dampak aksi kekerasan dan intimidasi terkait pemilihan gubernur/ wakil gubernur Papua

untuk masa jabatan 2013-2018 (Januari 2013)

14 Jan Di depan Multi Grosir Tanah Hitam, Kec. Abepura, Kota Jayapura, terjadi pengrusakan alat peraga kampanye milik salah satu pasangan cagub/ cawagub Papua yang dilakukan oleh 2 orang tak dikenal.

18 Jan

Di kawasan Lapangan Sinapuk dan sepanjang Jalan Trikora serta Jalan Pattimura, Kel. Sinapuk, Kec. Wamena, Kab. Jayawijaya, terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh ribuan massa pendukung cagub/cawagub Lukas Enembe-Klemen Tinal yang mengakibatkan 8 orang cedera, 4 diantaranya anggota polisi. Sebanyak 12 mobil dan 4 motor dirusak dan sejumlah toko dilempari batu serta Hotel Baliem Pilamo tempat penginapan cagub/ cawagub Papua dirusak. Anggota polisi yang dibantu oleh Anggota TNI dan Brimob berhasil menghentikan kerusuhan. Kejadian itu terjadi pada saat berlangsung kampanye cagub/ cawagub Papua yang dipicu kesalahpahaman dan berujung pada kerusuhan tersebut. 18 Jan

Di Lapangan Kantor Bupati Lama Yahukimo di Kec. Sumo, Kab. Yahukimo, terjadi bentrokan antara massa pendukung cabup/cawabup dari partai politik Golkar dengan massa pendukung cabup/cawabup dari partai politik Demokrat,disebabkan saling ejek antar pendukung. Dampak dari insiden ini menyebabkan 4 anggota polisi dan masyarakat cedera. Anggota polisi berhasil menghentikan bentrokan tersebut setelah mendapat penambahan batalyon brimob.

28 Jan Sehari sebelum pemungutan suara, di Belakang Toko Sumber Makmur di Jalan Youtefa, Kec. Abepura, Kota Jayapura, terjadi teror bom yang yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Anggota Brimob mengamankan barang yang berupa bom kemudian diledakkan ditempat lain. Diduga aksi ini terkait dengan pelaksanaan pemungutan suara pemilihan cagub/ cawagub Papua yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

29 Jan

Di TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Lapangan Gilubandu, Kec. Gilubandu, Kab. Tolikara, terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh 3 warga terhadap seorang anggota DPRD yang mengakibatkan korban tewas.Kejadian itu terjadi karena para pelaku yang masih ada ikatan persaudaraan dengan korban tersinggung dengan kata-kata yang diucapkan oleh korban yang bersifat provokatif dalam pemungutan suara Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Papua dimana terdapat perbedaan pandangan politik terhadap kandidat yang akan dipilih sehingga terjadi pertengkaran berujung kematian.

Kotak 7.6 Jumlah insiden dan dampak konflik kekerasan pemilukada tingkat Kabupaten/ Kota di Papua (2011-2012)

KABUPATEN/KOTA Insiden Tewas Cedera Bangunan Rusak

Jayapura 3 0 0 1 Nabire 2 0 6 0 Puncak Jaya 2 2 0 0 Yahukimo 1 0 0 2 Tolikara 6 12 112 128 Mamberamo Raya 1 0 0 3 Lanny Jaya 1 0 0 5 Mamberamo Tegah 1 0 1 0 Puncak 4 23 10 1 Dogiyai 3 0 0 4 Deiyai 2 0 1 0 Kota Jayapura 3 0 1 1 Total 29 37 131 145

(16)

Di Papua Barat selama Januari 2013 tercatat total 6 insiden kekerasan yang berdampak pada 4 cedera dan 2 bangunan rusak (lihat Grafik 8.1 – 8.4).

Dalam bulan ini beberapa insiden yang mengemuka adalah aksi main hakim sendiri yang marak terjadi di Papua Barat. Tindakan main hakim sendiri acapkali dilatarbelakangi oleh pembalasan atas penghinaan, pengrusakan, pencurian dan sebagainya.

Bahkan karena masalah berupa pengrusakan dapat berujung pada bentrokan antarkelompok atau warga, seperti yang terjadi pada tanggal 6/1/2013 di mana dua kelompok saling serang yang dipicu pembakaran bendera organisasi.

Insiden ini bermula ketika sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Komplek Rumah Batu, mencopot dan membakar bendera organisasi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRI) di Kecamatan Sorong Timur, Kota Sorong. Tidak terima bendera organisasinya dibakar, kelompok pemuda dari Komplek At Taqwa menegur dan berujung pada bentrokan. Kedua kelompok saling serang menggunakan batu, parang, dan bom molotov hingga dini hari.

Pada saat kejadian anggota Polres Sorong Kota sulit meredam bentrokan. Bentrokan berhenti setelah aparat kepolisian mendapatkan bantuan TNI sejumlah 4 peleton dari Batalyon Yonif 752 yang bersenjata lengkap. Insiden ini mengakibatkan dua orang cedera dan sejumlah kendaraan rusak.

Menyikapi kejadian ini, aparat kepolisian dan TNI mengelar dialog dengan sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama, pemuda, dan pengurus (BPKPRI) agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Pascabentrokan, polisi telah menetapkan 3 orang yang diduga sebagai pelaku utama bentrokan.

Papua Barat

Laporan Bulanan: Januari 2013

Papua Barat

Di Papua Barat selama Januari 2013 tercatat total 6 insiden kekerasan yang berdampak pada 4 cedera dan 2 bangunan rusak (lihat Gra�ik 8.1 – 8.4).

Dalam bulan ini beberapa insiden yang mengemuka adalah aksi main hakin sendiri yang marak terjadi di Papua Barat. Tindakan main hakim sendiri acapkali dilatarbelakangi oleh pembalasan atas penghinaan, pengrusakan, pencurian dan sebagainya.

Bahkan karena masalah berupa pengrusakan dapat berujung pada bentrokan antarkelompok atau warga, seperti yang terjadi pada tanggal 6/1/2013 di mana dua kelompok saling serang dipicu pembakaran bendera organisasi.

Insiden ini bermula ketika sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Komplek Rumah Batu, mencopot dan membakar bendera organisasi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRI) di Kecamatan Sorong Timur, Kota Sorong. Tidak terima bendera organisasinya dibakar, kelompok pemuda dari Komplek At Taqwa menegur dan berujung pada bentrokan. Kedua kelompok saling serang menggunakan batu, parang, dan bom molotov hingga dini hari.

Pada saat kejadian anggota Polres Sorong Kota sulit meredam bentrokan. Bentrokan berhenti setelah aparat kepolisian mendapatkan bantuan TNI sejumlah 4 peleton dari Batalyon Yonif 752 yang bersenjata lengkap. Insiden ini mengakibatkan dua orang cedera dan sejumlah kendaraan rusak.

Menyikapi kejadian ini, aparat kepolisian dan TNI mengelar dialog dengan sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama, pemuda, dan pengurus (BPKPRI) agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Pasca insiden, polisi telah menetapkan 3

orang yang diduga sebagai pelaku. Grak 8.4 Jumlah insiden kekerasan berdasarkan Kab/Kota di Papua Barat

(Januari 2012 - Januari 2013)

Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Kejadian 9 13 13 6 17 10 7 7 7 15 6 3 6 Tewas 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 Cedera 7 9 8 3 12 8 7 4 5 35 4 0 4 Bangunan Rusak 0 7 4 5 2 1 1 2 0 22 1 6 2 Konflik Lainnya (14) KonDaya (8)flik Sumber

Konflik Tata Kelola Pemerintah (20)

Konflik Pemilihan dan Jabatan (6) Konflik Identitas

(8) Konflik Main Hakim Sendiri (60) Konflik Separatisme (3) Demonstrasi (6) Blokade (3) Kerusuhan (1) Bentrokan (15) Perkelahian (3) Pengeroyokan (61) Serangan terror (1) Pengrusakan (14) Penganiayaan (14) Sweeping (1) 5 4 1 31 4 1 3 70

Grafik 8.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua Barat (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 8.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Papua Barat (Januari 2012 - Januari 2013)

Grafik 8.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Papua Barat (Januari 2012 - Januari 2013)

Gambar

Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di sembilan wilayah (Januari 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan biologi dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah dengan adanya filsafat ilmu pengetahuan yang mengkritisisasi dan memikirkan efek-efek ilmu biologi dan

Tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan bagaimana penerapan metode

Metaphor and Culture (2005) Kövecses razlikuje dva tipa metaforičke kreativnosti, onu temeljenu na izvorišnoj i onu temeljenu na ciljnoj domeni, Kreativnost povezana

Penambahan admin dapat dilakukan pada halaman ini dengan cara klik user operator makan akan muncul halaman seperti gambar 21, setelah itu isi nama lengkap admin,

Bolniku smo za preprečevanje oziroma za zmanjšanje izpuščaja, ko se ta pojavi, svetovali:  kratko tuširanje z mlačno vodo,  uporabo blagih, nevtralnih gelov ali olj

Untuk pembuatan first strand cDNA, cetakan yang digunakan adalah RNA total yang diisolasi dari jaringan hasil kultur embriogenesis pada umur 0 sampai 5 minggu..

Skripsi yang disusun Donny Purwahyudi (004001162) “Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Norma Perlindungan Tentang Waktu Kerja dan Istirahat bagi Tenaga Kerja” dari

Bagi Saudara/i yang hendak melangsungkan pernikahan bulan Mei - Desember 2015 , diralat menjadi bulan Mei 2015 - Maret 2016 , maka Bimbingan Pra-Pernikahan untuk Pemberkatan