• Tidak ada hasil yang ditemukan

- MODEL ANTRIAN KAPAL LONG LINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- MODEL ANTRIAN KAPAL LONG LINE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I A =,

1-1

-

-/

2

MODEL ANTRIAN KAPAL LONG LINE

DI PELABUHAN PERIKANAN

SAMUDERA JAKARTA

LUSIANA HERSANTI KIRANARASMI

S K R I P S I

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan

PROGRAM STUD1

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994

(2)

*

X %>

Judul Skripsi : Model Antrian Kapal Long L ~ n e di Pelabuhan Perikanan Sarnudera Jakarta

Narna Mahasiswa : Lusiana Hersanti Kiranarasmi Nomor Pokok : C. 26 0068

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Menyetujui

Ketua

Anggota

(3)

J i a r p L s c i f i n i LuperdembuLLn untuL

B a p L

(Ah),

JL,

m b d

J(Lti,

(4)

LUSIANA HERSANTI KIRANARASMI. C 26 0068. MODEL ANTRIAN KAPAL LONG LINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA JAKARTA. DI BAWAH BIMBINGAN JOHN HALUAN DAN SUGENG HARI WISUDO.

Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (PPSJ) merupakan salah satu pelabuh- an perikana~i salnudera yang ada di Indonesia. Tujuan utama pembangunan pelabuh-

an iiii adalah untuk menjawab tantangan pembangunan perikanan Indoilesia dalam

menggali sumber daya perikanan yang tersebar dari perairan pantai sainpai ke perair- an Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia lnelalui cara-cara yang lebih rasional dan

modern.

Fasilitas peinbongkaraii hasil tangkapan kapal tuna long line dilakukan di transit shed. Saat ini baru 4 transit shed yang telah digunakan dari 9 transit shed yang tersedia. Adanya keterbatasan jam kerja fasilitas pelayanan yang disesuaikan dengan jadual penerbaiigan pesawat yang digunakan untuk ekspor tuna segar ke Jepang mengakibatkan peinbongkaran sering dilakukan pada saat yang bersamaan. Hal inilah yaiig mengakibatkan terjadinya antrian kapal long line.

Penelitian ini bertujuan untuk ~neinbuat model antrian kapal tuna long line di PPSJ dan rnenerapkan teori antria11 untuk me~nbuat kebijakan yang tepat dalam mengatasi masalah antrian pembongkaran kapal tuna long line.

Metode yang digunakan adalah metode kasus di PPSJ. Pengumpulan data primer diperoleh dengan observasi di lapangan dan pengumpulan data sekunder diperoleh dari pengelola PPSJ.

Jenis antrian kapal tuna long line yang terjadi di PPSJ adalah jenis antrian

8 , .

jalur ganda - fase pelayanan tunggal" (multi channel - single phase). Model antri- annya dirurnuskan deilgan notasi Kendall (GIIGI14) : (FCFSIIII). Model tersebut lnenjelaskan bahwa laju kedatangan kapal mengikuti sebaran empiris (GI) dan waktu

(5)

pelayanan ineiigikuti sebaran einpiris (GI). Terdapat 4 unit fasilitas pelayanan. Disiplin antrian FCFS (First Come First Served). Sumber rnasukan model berasal dari populasi yang tidak terbatas (I) daii panjang aiitrian yang diperbolehkan terben- tuk tidak terbatas (I).

Dengall deinikian uiituk inenyelesaikan inasalah antrian tersebut dilakukaii sirnulasi. Siinulasi model antrian diterapkan dengan ineinasukkaii nilai waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan untuk inernperoleh keluaraii yaitu waktu tunggu rata-rata, panjang antrian rata-rata, waktu tunggu kuinulatif, total waktu inenganggur dan fraksi waktu inengaiiggur setiap unit fasilitas pelayanan.

Dari simulasi 3 0 kapal long line yang dilayaiii 4 unit fasilitas pelayanan de- ngan masukan nilai waktu aiitar kedatangan 0.900 jam (0 jam 5 4 inenit 0 detik) dan waktu pelayanan 5.051 jam (5 jam 3 menit 4 detik) diperoleh keluaraii waktu tunggu rata-rata 4.854 jam (4 jam 5 1 menit 14 detik), panjang antrian 4.214 kapal dan fraksi waktu inenganggur setiap unit fasilitas pelayaiiati 0.0296. Hal ini berarti fasilitas pelayanan telah bekerja secara inaksiinuin (kritis) dan tidak periiali inengaiiggur.

Kepekaan simulasi diuji dengan meinasiikkan iiilai waktu aiitar kedatangan (AT), waktu pelayaiian (ST) dan jumlah fasilitas pelayanaii (c) yang berbeda-beda. Kepekaan simulasi yaiig paling optimal adalah nilai masukan waktu antar kedatangan (AT=0.900 jam), waktu pelayanan (ST=5.051 jam) dan juinlah fasilitas pelayanan

6 unit dengan keluaran waktu tunggu rata-rata 0.441 jam (26 ineiiit 28 detik), pan- jang antrian 0 kapal dan fraksi waktu mengaiiggur setiap unit fasilitas pelayanan 0.0506. Hal ini berarti waktu tunggu dapat dikuraiigi, meiiiadakan antrian kapal dan menaikkan laju pelayanan kapal.

Dengan demikian alternatif pemecahan yang baikltepat dalam mengatasi masalah antrian kapal tuna long line di PPSJ adalah menambah fasilitas pelayanan menjadi 6 unit sehingga dapat meningkatkan laju pelayanan mendekati laju keda- tangannya.

(6)

KATA PENGANTAR

Skripsi ini merupakan hasil laporan penelitian yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebe- sar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. John Haluan, MSc dan Bapak Ir. Sugeng Hari Wisudo selaku dosen pembimbing, yang telah membantu dan membimbing dalam penyu- sunan dan penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Ir. Victor Simanjuntak selaku Kepala Seksi Tata Pelabuhan di Pela- buhan Perikanan Samudera Jakarta beserta staf (Bapak Hartoyo, Bapak Agus dan Bapak Edi Wardana).

3. Bapak Ah Kim dan Ci Ah Sien dari PT. Yalamakmur Jaya atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan kepada penulis selama penelitian.

4. Ibu serta saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materiil.

5. Rekan-rekan PSP angkatan 26 gelombang terakhir (Renty, Ana, Dini, Ani, Indra, Mukti, Boy, Inoenk, Mugi dan Gun-gun).

6 . Teman-teman ex-BIM (Dohardo, Jun, Ibnu, Dolly dan Torang). 7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari skripsi ini masih mempunyai kekurangan, namun demikian harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang memerlu- kannya.

Bogor, Agustus 1994 Penulis

(7)

DAFTAR IS1 Halaman

...

RINGKASAN

...

I I I KATA PENGANTAR

...

v DAFTAR IS1

...

vi

DAFTAR TABEL

...

viii

DAFTAR GAMBAR

...

ix DAFTAR LAMPIRAN

...

x 1

.

PENDAHULUAN

...

1

...

1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan Penelitian

...

3

1.3 Waktu dan Tempat Penelitian

...

3

2

.

TINJAUAN PUSTAKA

...

4

...

2.1 Hubungan Teori Antrian dengan Perencanaan Pelabuhan 4 2.2 Teori Antrian

...

4

2.3 Model Antrian dan Simulasi

...

6

2.3.1 Model Antrian

...

6

2.3.2 Simulasi

...

7

3

.

METODE PENELITIAN

...

11

3.1 Kerangka Pendekatan

...

11

3.2 Metode Pengumpulan Data

...

11

3.3 Analisis Data

...

13

Uji Kecukupan Data

...

14

Uji Kesesuaian Sebaran Poisson

...

15

Uji Kesesuaian Sebaran Eksponensial

...

16

Model Antrian

...

17

3.3.5 Uji Normalitas Data

...

19

3.3.6 Distribusi Empiris

...

20

3.3.7 Analisis Biaya untuk Model Antrian

...

20

4

.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

...

22

4.1 Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Samudera 4 . 2 Kegiatan Penanganan Tuna Segar

...

(8)

4.2.1 Penanganan di Atas Kapal

...

4.2.2 PembongkaranIPendaratan Ikan

...

4.2.3 Penanganan pada Fasilitas Pelayanan

...

5

.

PERUMUSAN MASALAH DAN KERANGKA MODEL

...

5.1 Sistem Pendaratan Kapal Long Line

...

5.2 Pembuatan Model Antrian Kapal Long Line

...

5.2.1 Batasan dan Asumsi

...

5.2.2 Masukan, Keluaran dan Parameter Model

...

5.2.3 Kerangka Model Antrian Jalur Ganda - Fase Pelayanan

...

Tunggal

5.3 Diagram Alir Program

...

6

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

6.1 Hasil Analisis

...

6.1.1 Uji Kecukupan Data

...

6.1.2 Hasil Uji Kesesuaian Sebaran

...

6.1.3 Model Antrian Kapal Long Line

...

6.1.4 Hasil Simulasi Antrian Kapal Long Line

...

6.1.5 Hasil Analisis Kepekaan Simulasi

...

6.1.6 Hasil Analisis Biaya

...

6.2 Pembahasan

...

6.1.1 Model dan Simulasi Antrian Kapal Long Line

...

6.1.2 Kebijakan Ailtrian dan Penetapan Keputusan

...

7

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

7.1 Kesimpulan

...

7.2 Saran

...

DAFTAR PUSTAKA

...

RIWAYAT IlIDI.JP PENULIS

...

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perkernbangan jurnlah kapal yang ~neiidarat di PPSJ

...

2

2. Frekuensi kunjungan kapal rnasuk berdasarkan volume kapal

. . .

2

3. Sebaran frekuensi data waktu pelayanan atau waktu antar kedatangan

.

16

4. Koiidisi awal untuk tiap salura~i ke-j

...

33

. .

5. Hasil UJI kecukupan data

...

... . . . .

50

6. Hasil kepekaan simulasi antrian kapal long line dengan 30 ulangan si-

mulasi

...

53

7. Hasil kepekaan simulasi dengan keluaran yang optimal

...

55

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1

.

Model-model antrian (Buffa dan Dyer. 1978)

...

8 2

.

Skema simulasi probabilistik (Gottfried. 1984)

...

9 3

.

Diagram alir pemecahan masalah antrian kapal di Pelabuhan Perikanan

Samudera Jakarta

...

12 4

.

Urutan perubahan keadaan dalarn sistem antrian pendaratan kapal ikan 29

5

.

Model antrian jalur ganda . fase pelayanan tunggal

...

31

6

.

Keterkaitan antara program utama dan sub-routine pada model antrian

jalur ganda . fase pelayanan tunggal

...

39

7

.

Diagram alir model antrian jalur ganda fase pelayanan tunggal

...

(Gottfried. 1984) 40

8

.

Diagram alir sub-routine normal (Gottfried. 1984)

...

42 9

.

Diagram alir sub-routine empiris (Gottfried. 1984)

...

43 10

.

Diagram alir sub-routine eksponensial (Gottfried. 1984)

...

45

...

11

.

Diagram alir sub-routine panjang antrian (Gottfried. 1984) 46

...

12

.

Diagram alir sub-routine membuka file data (Yogiyanto. 1984) 47 13

.

Diagram alir sub-routine membuat tabel distribusi (Gottfried. 1984)

...

48

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dipanaskan terdapat endapan berwarna orange yang disebabkan oleh reaksi benedict dengan gula reduksi akan terjadi proses oksidasi yang menghasilkan endapan

Produksi jagung tertinggi dari semua sistem OTK pada dosis urea 400 kg/ha, berarti serapan NPK oleh jagung DK 8652 paling efektif pada dosis urea 400 kg/ha.. Kata kunci: Olah

Jika tidak ada penafsiran yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan dan hak asasi manusia, maka penafsiran itu harus ditinjau kembali.4

(1) Orang atau Badan Hukum yang telah mempunyai Ijin Undang-Undang Gangguan dan Ijin Tempat Usaha sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, diwajibkan untuk

Selanjutnya pada tanggal 1 November Pusertif PLN akan melakukan beberapa hal seperti pengujian interlock pompa lubrikasi, turbin dan generator (vibrasi,

Kesimpulannya adalah seni merupakan ekspresi seorang seniman yang ada dalam pikirannya yang kemudian dituangkan pada suatu bidang. Baik yang bersifat dua

00200600772 Telah memenuhi persyaratan formalitas Publikasi hasil penemuan Menunggu panggilan uji substantif Menunggu panggilan uji substantif Proses esterifikasi

Besar kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan mempunyai