• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adsorpsi Amonia Dari Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Abu Terbang Bagas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Adsorpsi Amonia Dari Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Abu Terbang Bagas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ADSORPSI AMONIA DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI

PENYAMAKAN KULIT MENGGUNAKAN

ABU TERBANG BAGAS

ADSORPTION OF AMMONIA FROM TANNERY WASTEWATER

USING BAGASSE FLY ASH

Rihastiwi Setiya Murti*, Christiana Maria Herry Purwanti, Suyatini Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, Yogyakarta

*E-mail: rihastiwi@gmail.com

Diterima: 21 Oktober 2013 Direvisi: 12 Desember 2013 Disetujui: 20 Desember 2013 ABSTRACT

The aim of this study is to reduce ammonia concentration in tannery wastewater using bagasse À\ DVK LQ D EDWFK DGVRUSWLRQ V\VWHP ([SHULPHQWV ZHUH FRQGXFWHG WR VWXG\ WKH HIIHFW RI YDULRXV SDUDPHWHUV VXFK DV DGVRUEHQW GRVH DQG FRQWDFW WLPH 'DWD DQDO\VLV ZDV SHUIRUPHG E\ FDOFXODWLQJ WKH HI¿FLHQF\ RI DGVRUSWLRQ DQG ¿WWLQJ WKH GDWD LQWR )UHXQGOLFK DQG /DQJPXLU LVRWKHUP PRGHOV &RUUHODWLRQ FRHI¿FLHQW DQG PHDQ VTXDUHG HUURU ZHUH XVHG WR HYDOXDWH WKH SHUIRUPDQFH RI WKH PRGHOV )URP WKH UHVXOWV LW ZDV IRXQG WKDW WKH RSHUDWLQJ FRQGLWLRQV WR DFKLHYH DQ RSWLPXP UHPRYDO HI¿FLHQF\ RI DUH KRXU FRQWDFW WLPH DQG JUDPV RI EDJDVVH À\ DVK 7KH UHVXOWV DOVR LQGLFDWH WKDW WKH GDWD ¿WV /DQJPXLU PRGHO ZHOO ZKHUH /DQJPXLU FRQVWDQW Qo, b, DQG FRUUHODWLRQ FRHI¿FLHQW ZHUH

IRXQG WR EH PJ J / PJ DQG UHVSHFWLYHO\

.H\ZRUGV $PPRQLD DGVRUSWLRQ EDJDVVH À\ DVK WDQQHU\ ZDVWHZDWHU

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar amonia dalam limbah cair industri penyamakan kulit menggunakan abu terbang bagas secara batch. Variasi percobaan secara batch yaitu berat abu terbang bagas dan waktu adsorpsi. Analisis data dilakukan dengan penghitungan

H¿VLHQVL SHQMHUDSDQ GDQ PHPDVXNNDQ GDWD NH SHUVDPDDQ isotherm Freundlich dan Langmuir.

.RH¿VLHQ NRUHODVL GDQ PHDQ VTXDUHG HUURU digunakan untuk mengevaluasi model terbaik.

Kondisi optimum adsorpsi amonia secara batch dalam penelitian ini berada pada waktu kontak

MDP EHUDW DEX WHUEDQJ EDJDV JUDP GDQ H¿VLHQVL SHQMHUDSDQ 3HUVDPDDQ \DQJ

cocok untuk menggambarkan adsorpsi amonia dalam limbah cair industri penyamakan kulit menggunakan abu terbang bagas ini adalah persamaan Langmuir. Konstanta persamaan Langmuir

Qo, b,GDQ NRH¿VLHQ NRUHODVL \DQJGLSHUROHK PDVLQJ PDVLQJ PJ J / PJ GDQ

Kata kunci: Amonia, adsorpsi, abu terbang bagas, limbah cair industri penyamakan kulit

PENDAHULUAN

Industri penyamakan kulit merupakan industri yang menggunakan bahan kimia dan air dalam jumlah besar. Proses penyamakan kulit dimulai dari proses soaking, OLPLQJ, GHOLPLQJ, bating, SLFNOLQJ, tanning, dyeing, IDWOLTXRULQJ dan ¿QLVKLQJ. Dalam proses operasionalnya,

industri penyamakan kulit menghasilkan limbah cair, limbah padat dan gas. Dari ketiga limbah tersebut, limbah cair merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan. Berkembangnya industri ini bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi di sisi lain membawa dampak negatif yaitu menurunnya kualitas lingkungan

(2)

akibat pembuangan limbah yang dihasilkan. Tahapan proses dalam pengolahan limbah cair industri penyamakan kulit meliputi pengolahan primer, pengolahan sekunder, dan pengolahan tersier. Hasil dari pengolahan limbah primer dan sekunder dapat menurunkan parameter limbah penyamakan kulit seperti BOD, COD, TSS, pH, minyak lemak dan kadar krom total, tetapi kadar amonia dalam limbah cair terolah (RXWOHW) industri penyamakan kulit masih tinggi meskipun telah melalui ketiga tahap pengolahan tersebut. Adanya amoniak dalam limbah cair industri penyamakan kulit disebabkan karena dalam proses penyamakan kulit menggunakan amonium sulfat (NH )2SO yaitu pada proses GHOLPLQJ (proses pembuangan kapur). Menurut Rezakazemi HW DO. (2012), amoniak bersifat racun bagi mayoritas ikan dan teroksidasi secara biologis oleh mikroorganisme menjadi nitrit yang berbahaya bagi manusia. Kadar amonia maksimum yang diperbolehkan dalam buangan air limbah industri penyamakan kulit menurut Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta (2010) adalah sebagai berikut:

PJ / XQWXN SURVHV SHQ\DPDNDQ NXOLW

PHQJJXQDNDQ EDKDQ SHQ\DPDN QDEDWL PJ /

untuk proses penyamakan kulit menggunakan krom dari kulit ZHW EOXH GDQ PJ / XQWXN

proses penyamakan kulit menggunakan krom dari kulit mentah garaman.

Pengolahan tersier untuk menghilangkan polutan dalam air limbah dapat dilakukan

GHQJDQ FDUD SURVHV RNVLGDVL ¿OWUDVL PHPEUDQ

dan adsorpsi. Adsorpsi diketahui merupakan

PHWRGH \DQJ SDOLQJ H¿VLHQ XQWXN PHQJKLODQJNDQ

warna, bau, minyak, dan organik dari air limbah. Karbon aktif menjadi adsorben yang paling banyak dipakai karena kemampuan adsorpsinya yang sangat bagus, tetapi kelemahannya adalah harganya yang mahal. Untuk itu perlu dicari alternatif adsorben dengan harga yang lebih murah, diantaranya dengan memanfaatkan abu terbang bagas.

Abu terbang bagas adalah limbah industri gula yang dihasilkan dari pembakaran bagas di dalam ERLOHU. Limbah ini jumlahnya melimpah dan tidak berharga bagi pabrik gula. Apabila akan memanfaatkan abu terbang bagas, hanya diperlukan biaya pengangkutan. Banyak peneliti telah menggunakan abu terbang bagas sebagai

adsorben berbagai polutan dari limbah cair, diantaranya logam (Luo HW DO, 2011; Wasewar HW DO RUJDQLN 6XEUDPDQLDQHW DO., 2013; Srivastava HW DO., 2008; Lataye HW DO., 2008), dan COD (Kushwaha HW DO., 2010).

Penelitian tentang adsorpsi amonia telah banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai

DGVRUEHQ +DQGD\DQL GDQ :LG\DVWXWL

telah melakukan penelitian tentang adsorpsi amonium pada zeolit berkarbon yang disintesis dari abu dasar batu bara PT. Ipomi. Penelitian yang lain diantaranya adalah penurunan amonia menggunakan arang aktif dari ampas kopi

,UPDQWR GDQ 6X\DWD SHQJKLODQJDQ

amonia menggunakan zeolit tipe Clinoptiloit (Jafarpour HW DO, 2010; Li HW DO, 2010), zeolit tipe 13X (Zheng HW DO, 2008), serbuk gergaji (Wahab HW DO., 2010), abu terbang batu bara dan

VHSLROLW 8÷XUOX DQG .DUDR÷OX

Sejauh penelusuran pustaka yang telah dilakukan, penelitian pengurangan amonia dalam air limbah industri penyamakan kulit telah dilakukan oleh beberapa peneliti tetapi belum ada yang menggunakan cara adsorpsi dengan abu terbang bagas secara batch. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar amonia dalam limbah cair industri penyamakan kulit menggunakan abu terbang bagas secara batch.

BAHAN DAN METODE Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah abu terbang bagas dari PT. Madukismo, air limbah penyamakan kulit, asam fosfat (H3PO ) (Merck, p.a.), sodium nitropruside (Merck, p.a.), natrium hidroksida (Merck, p.a.), natrium hipoklorit (Merck, p.a.), fenol (Merck, p.a.), akuades, dan trinatrium sitrat (Merck, p.a.).

Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian yaitu, pH meter, shaker, spektrofotometer

UV-9,6 3&

Metode Penelitian

Penentuan waktu kontak dan berat abu terbang bagas optimum

Disiapkan beberapa buah erlenmeyer dan dimasukkan 100 ml limbah yang konsentrasinya

(3)

telah diukur. Ke dalam masing-masing larutan dimasukkan adsorben dengan variasi berat 0,0;

GDQ JUDP. Larutan diaduk dengan shaker, dilakukan variasi waktu 0; 1;

GDQ MDP SDGD VXKX UXDQJ Penelitian

GLODNXNDQ SDGD S+ .DGDU DPRQLD GLXML

sebelum dan sesudah adsorpsi menggunakan dengan alat spektrofotometer UV-vis pada

QP GHQJDQ PHQJJXQDNDQ PHWRGH IHQDW

(APHA-AWWA-WEF

Analisis Data

(¿VLHQVL SHQMHUDSDQ DPRQLD GLKLWXQJ

dengan membandingkan antara konsentrasi amonia sebelum dan sesudah proses adsorpsi dengan menggunakan persamaan (1) berikut (Lo HW DO., 2012).

(1)

Co DGDODK NRQVHQWUDVL DZDO DPRQLD PJ / GDQ

Ceq adalah konsentrasi amonia setelah adsorpsi

PJ /

Adsorpsi secara batch dianalisis dengan pendekatan isotherm Langmuir dan Freundlich. Model Freundlich dituliskan dengan Persamaan (2) berikut (Wahab HW DO, 2010). qeq = KF Ceq Q (2) qeq adalah kandungan amonia dalam abu terbang

EDJDV \DQJ EHUDGD SDGD NHVHWLPEDQJDQ PJ J

KF adalah konstanta persamaan Freundlich,

PJ J / PJ Q), dan C

eq adalah konsentasi

amonia limbah yang berada pada kesetimbangan

PJ / 0RGHO LQL WHUPDVXN SHUVDPDDQ

empiris yang paling awal digunakan untuk mendiskripsikan data kesetimbangan adsorpsi. Model Langmuir dituliskan dengan Persamaan (3) berikut (Wahab HW DO., 2010).

(3)

Qo dan b adalah konstanta persamaan Langmuir.

Model ini berasumsi permukaan adsorben seragam, semua molekul teradsorpsi tidak saling berinteraksi, semua molekul teradsorpsi melalui mekanisme yang sama, dan terbentuk monolayer.

Model terbaik dievaluasi dengan mencari

NRH¿VLHQ NRUHODVL 52) dan PHDQ VTXDUHG HUURU

(MSE) yang dinyatakan dengan persamaan

EHULNXW $VVH¿HW DO., 2013):

dp adalah data yang diperoleh dari percobaan

dan op adalah hasil perhitungan menggunakan

model.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Air limbah yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kadar amonia sekitar

PJ / GDQ S+ OLPEDK 1LODL S+ LQL

sesuai dengan baku mutu limbah cair, yaitu pH

S+ OLPEDK MXJD PHUXSDNDQ IDNWRU \DQJ

penting dalam penjerapan amonia. Penelitian ini pernah dilakukan oleh Thornton HW DO

\DLWX DGVRUSVL DPRQLXP PHQJJXQDNDQ

zeolit. Penelitian yang dilakukan oleh Thornton HW DO MXJD PHQXQMXNNDQ KDVLO \DQJ

sama bahwa adsorpsi ion amonium (NH+)

menggunakan zeolit yang optimum tercapai saat pH<8. Peningkatan adsorpsi secara cepat ini berhubungan dengan pembentukan hidrokso yang berbeda dengan saat terjadi kenaikan pH larutan.

Amonia berada di dalam air dalam dua bentuk yaitu berupa ion amonium (NH+)

atau non-ion amonium (NH3), keseimbangan amonium dalam larutan sangat dipengaruhi oleh pH (Körner HW DO, 2001). Hal ini menunjukkan bahwa hanya dalam bentuk ionnya amonium dapat dihilangkan dari larutan dengan pertukaran ion. Pada pH 8 dan dibawahnya, kebanyakan amonium berada dalam bentuk ionnya. Oleh karena itu sangat mungkin diasumsikan bahwa kondisi-kondisi ini sangat baik untuk proses penghilangan ion amonium (Thornton HW DO,

'L DWDV S+ NHVHWLPEDQJDQ EHUJHVHU

dengan cepat ke arah amonium dalam bentuk bukan ionnya (NH3) dan meningkatnya pH kurang baik untuk proses penghilangan amonium. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada pH dibawah 8 terjadi peningkatan jumlah ion hidrogen dalam larutan, sehingga menyediakan cukup banyak rongga untuk

¦

pp 1 2 p p o ) d ( p 1 MSE (¿VLHQVL [ Co-Ceq Co _______ qeq = Qo b C eq 1 + b Ceq _______

¦

¦

p 1 p 2 p p 1 p 2 p p 2 1 o ) o d ( 1 R

(4)

Gambar 1. Diagram perilaku ammonia dalam

ODUXWDQ +DQGD\DQL GDQ :LGLDVWXWL

kompetisi terjadinya pertukaran (Hedstrom et DO., 2001).

0HQXUXW +DQGD\DQL GDQ :LG\DVWXUL

perilaku amonia dalam larutan yaitu bahwa

DPRQLD SDGD S+ VDPSDL EHUEHQWXN LRQ

amonium (NH+), yang merupakan spesies utama

yang dapat membuat terjadinya pertukaran ion dengan kation-kation yang berada dalam zeolit.

6HKLQJJD SDGD NRQGLVL LQL H¿VLHQVL SHQJKLODQJDQ

ammonium tinggi. Namun pada pH di atas 10 dimana NH3 merupakan spesies dominannya,

H¿VLHQVL SHQJKLODQJDQ DPPRQLXP UHQGDK +DO

ini berhubungan dengan kemampuan pertukaran ion dalam bentuk utama NH3 sangat rendah. Perilaku amonia dalam larutan ditunjukkan pada Gambar 1.

Penentuan Berat dan Waktu Kontak Optimum Menggunakan Abu Terbang Bagas

Hasil dari penentuan berat dan waktu kontak optimum menggunakan abu terbang bagas disajikan pada Gambar 2. Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa adsorpsi secara batch menggunakan abu terbang bagas didapatkan kondisi optimum berat abu terbang bagas 2 gram dengan waktu kontak 1 jam yaitu dengan

SHUVHQWDVH UHPRYDO DPRQLD WHUEHVDU

Data adsorpsi secara batch menggunakan abu terbang bagas kemudian dianalisis dengan melinearkan persamaan (2) dan (3). Hasil analisis menggunakan persamaan Freundlich

GDQ /DQJPXLU GLVDMLNDQ GDODP *DPEDU GDQ

'DUL *DPEDU GDQ GDSDW GLNHWDKXL EDKZD

untuk persamaan Freundlich didapatkan 0 10 20 30 0 2 (ILVLHQVL

Waktu kontak, jam

1,0 g J 2,0 g J

*DPEDU (¿VLHQVL 3HQXUXQDQ DPRQLDN YHUVXV

waktu kontak menggunakan variasi berat abu ter-bang bagas

Gambar 3. Linearisasi persamaan Freundlich (t = 1 jam, V = 100 ml)

*DPEDU /LQHDULVDVL SHUVDPDDQ /DQJPXLU W

jam, V = 100 ml) y = 1, [- , R² = 0, 0 1 2 3 0,0 2,0 ,0 ,0 8,0 10,0 Ceq T eq J/ Ceq PJ / \ [ -5ð -1,2 -1 -0,8 -0, --0,2 0 0 0,2 0,8 1 log q eq log Ceq

(5)

NRH¿VLHQ NRUHODVL 52 QLODL . F

GDQ Q VHGDQJNDQ XQWXN SHUVDPDDQ

Langmuir didapatkan R2 QLODL 4o

PJ J GDQ QLODL E / PJ 'DUL SHUVDPDDQ

GLSHUROHK 06( XQWXN SHUVDPDQ

)UHXQGOLFK GDQ 06( XQWXN SHUVDPDDQ

/DQJPXLU 1LODL NRH¿VLHQ NRUHODVL 52) untuk

persamaan Langmuir lebih besar daripada persamaan Freundlich. Dengan demikian, untuk penelitian adsorpsi secara batch menggunakan abu terbang bagas lebih cocok menggunakan model persamaan Langmuir. Nilai MSE

SHUVDPDDQ /DQJPXLU NXUDQJ GDUL VHKLQJJD

layak untuk digunakan. Adapun berat optimum abu terbang bagas 2 gram dengan waktu kontak 1 jam.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Adsorpsi amonia dalam limbah cair industri penyamakan kulit menggunakan abu terbang bagas secara batch yang optimum dilakukan dengan menggunakan berat abu terbang bagas

JUDP ZDNWX NRQWDN MDP GHQJDQ H¿VLHQVL

'DUL KDVLO GDWD DQDOLVLV PRGHO \DQJ

paling baik adalah persamaan Langmuir dengan

NRH¿VLHQ NRUHODVL 52

Saran

Penelitian ini belum mampu menurunkan kadar amonia sampai memenuhi baku mutu, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan abu terbang bagas yang diseragamkan ukuran partikelnya dan dikombinasikan dengan adsorben yang lain.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik atas pemberian izin penggunaan fasilitas peralatan laboratorium selama pelaksanaan penelitian. Kepada Bapak Sujarwoko, Bapak Fajar Majidi, Bapak Suharto, Ibu Ira Yuni Pantiwardani, dan Ibu Esti Purwanti kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya.

DAFTAR PUSTAKA

$3+$ $::$ :() Standard Method

IRU WKH ([DPLQDWLRQ RI :DWHU DQG :DVWHZDWHU, 20th ed., American Public

Health Association, Washington.

$VVH¿ 3 *KDHGL 0 $QVDUL $ +DELEL 0

+ DQG 0RPHQL 0 6 $UWL¿FLDO

neural network optimization for removal of hazardous dye Eosin Y from aqueous solution using Co2O3-NP-AC: Isotherm and kinetics study, -RXUQDO RI ,QGXVWULDO DQG (QJLQHHULQJ &KHPLVWU\

Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, 2010. .HSXWXVDQ *XEHUQXU .HSDOD 'DHUDK ,VWLPHZD <RJ\DNDUWD QRPRU .376 WHQWDQJ %DNX 0XWX /LPEDK &DLU %DJL .HJLDWDQ ,QGXVWUL GL 3URSLQVL 'DHUDK ,VWLPHZD <RJ\DNDUWD

+DQGD\DQL 1 GDQ :LG\DVWXWL 1

$GVRUSVL DPPRQLXP 1+4+ SDGD ]HROLW EHUNDUERQ GDQ ]HROLW $ \DQJ GLVLQWHVLV GDUL DEX GDVDU EDWX EDUD 37 ,SPRPL VHFDUD batch, Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

+HGVWU|P $ ,RQ H[FKDQJH RI DPPRQLXP

in zeolites: A literature review, -RXUQDO RI (QYLURQPHQWDO (QJLQHHULQJ

Irmanto dan Suyata Penurunan Kadar amonia,, nitrit, dan nitrat limbah cair industri tahu menggunakan arang aktif dari ampas kopi 0ROHNXO

Jafarpour, M., Foolad, A., Mansouri, M., Nikbakhsh, Z., and Saeedizade, H., 2010. Ammonia removal from nitrogenous industrial waste water using iranan natural zeolite of clinoptilolite type, :RUOG $FDGHP\ RI 6FLHQFH (QJLQHHULQJ DQG 7HFKQRORJ\, Körner, S., Das, S. K., Veenstra, S., and Vermaat, J. E., 2001. The effect of pH variation at

WKH DPPRQLXP DPPRQLD HTXLOLEULXP LQ ZDVWHZDWHU DQG LWV WR[LFLW\ WR/HPQD JLEED $TXDWLF %RWDQ\

Kushwaha, J. P., Srivastava, V. C., and Mall, I. D., 2010. Treatment of dairy wastewater by commercial activated carbon and bagasse

À\ DVK 3DUDPHWULF NLQHWLF DQG HTXLOLEULXP

modelling, disposal studies, Bioresource 7HFKQRORJ\

Lataye, D. H., Mishra, I. M., and Mall, I. D., 2008. Adsorption of 2-picoline onto bagasse

À\ DVK IURP DTXHRXV VROXWLRQ &KHPLFDO (QJLQHHULQJ -RXUQDO

(6)

Li, X., Lin, C., Wang, Y., Zhao, M., and Hou, Y., 2010. Clinoptilolite adsorption capability of ammonia in pig farm, 3URFHGLD (QYLURQPHQWDO 6FLHQFHV

Lo, S. F., Wang, S. Y., Tsai, M. J., and Lin, L. D., 2012. Adsorption capacity and removal

HI¿FLHQF\ RI KHDY\ PHWDO LRQV E\ 0RVR DQG

Ma bamboo activated carbons, &KHPLFDO (QJLQHHULQJ 5HVHDUFK DQG 'HVLJQ

Luo, J., Shen, H., Markström, H., Wang, Z., and Niu, Q., 2011. Removal of Cu2+ from

DTXHRXV VROXWLRQ XVLQJ À\ DVK -RXUQDO RI 0LQHUDOV DQG 0DWHULDOV &KDUDFWHUL]DWLRQ DQG (QJLQHHULQJ

5H]DND]HPL 0 6KLUD]LDQ 6 DQG$VKUD¿]DGHK

S. N., 2012. Simulation of ammonia removal from industrial wastewater streams

E\ PHDQV RI D KROORZ ¿EHU PHPEUDQH

contactor, 'HVDOLQDWLRQ

Srivastava, V. C., Prasad, B., Mishra, I. M., Mall, I. D., and Swamy, M. M., 2008. Prediction of breakthrough curves for sorptive removal

RI SKHQRO E\ EDJDVVH À\ DVK SDFNHG EHG

,QGXVWULDO DQG (QJLQHHULQJ &KHPLVWU\ 5HVHDUFK

Subramanian, S., Pande, G., De Weireld, G., Giraudon, J. M., Lamonier, J. F., and Batra,

9 6 6XJDUFDQH EDJDVVH À\ DVK DV

an attractive agro-industry source for VOC removal on porous carbon, ,QGXVWULDO &URSV DQG 3URGXFWV

Thornton, A., Pearce, P., and Parsons, S. A.,

$PPRQLXP UHPRYDO IURP VROXWLRQ XVLQJ LRQ H[FKDQJH RQ WR 0HVR/LWH DQ

equilibrium study, -RXUQDO RI +D]DUGRXV 0DWHULDOV

8÷XUOX 0 DQG .DUDR÷OX 0 +

Adsorption of ammonium from an aqueous

VROXWLRQ E\ À\ DVK DQG VHSLROLWH ,VRWKHUP

kinetic and thermodynamic analysis, 0LFURSRURXV DQG 0HVRSRURXV 0DWHULDOV, Wahab, M. A., Jellali, S., and Jedidi, N., 2010. Ammonium biosorption onto sawdust: FTIR analysis, kinetics and adsorption isotherms modeling, %LRUHVRXUFH 7HFKQRORJ\, Wasewar, K. L., Prasad, B., and Gulipalli, S.,

$GVRUSWLRQ RI VHOHQLXP XVLQJ EDJDVVH À\ DVK &OHDQ±6RLO $LU :DWHU

Zheng, H., Han, L., Ma, H., Zheng, Y., Zhang, H., Liu, D., and Liang, S., 2008. Adsorption characteristics of ammonium ion by zeolite 13X, -RXUQDO RI +D]DUGRXV 0DWHULDOV,

Gambar

Gambar  1.  Diagram  perilaku  ammonia  dalam  ODUXWDQ +DQGD\DQL GDQ :LGLDVWXWL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa intervening menunjukan bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas KesehatanPemerintah Kota Sibolga melalui motivasi, yang dapat dibuktikan dari

ia tidak berhenti pada satu titik keberhasilan untuk kemudian menceritakannya kepada setiap orang yang ia jumpai, melainkan melupakan semua sukses pada masa lalu untuk

saudara terkasih maukah kau serahkan hak atas masa depanmu dalam tangannya, tanpa engkau pernah tahu bagaimana ia akan merancang semuanya itu, tapi hanya dengan satu

Berdasarkan analisis data hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan tentang data altivitas guru, aktivitas siswa yang menunjukan adanya peningkatan pada setiap pertemuan,

Pengaruh mass media pun tidak kalah besarnya terhadap perkembangan anak. Keinginan atau kehendak yang tertanam dalam diri anak untuk membuat jahat

Berdasarkan hasil uji regresi dapat diketahui bahwa Pendanaan Agresif tidak perlu dilakukan pengujian sobel test, dikarenakan hasil dari pengaruh Pendanaan Agresif

Keluhan utama yang sering muncul pada pasien stomatitis adalah nyeri atau pedih pada bagian yang terkena stomatitis. Penatalaksanaannya dengan cara medis dan

Jakarta (SDI Al Azhar Kelapa Gading Jakarta) : Sabtu, 28 Mei 2016 Jakarta (SDI Al Azhar 20 Cibubur Jakarta) : Sabtu, 14 Mei 2016.. Serta tidak pula kami ucapkan selamat