• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS JORUPSI PADA RS. JIWA DAERAH SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS JORUPSI PADA RS. JIWA DAERAH SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DOKUMEN RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS JORUPSI PADA RS. JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019

BAB I

LATAR BELAKANG

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien sehingga melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional. Dalam perjalanannya banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, dan lemahnya pengawasan.

Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah dan melaksanakan instruksi dari Gubernur Jawa Tengah tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani kepada Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maka Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta siap mebangun Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

Dalam menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, perlu mempertimbangkan aspek-aspek yang menjadi pendorong dan pendukung yang berupa kebijakan, sumber daya sarana dan sumber daya manusia. Karena tanpa adanya dukungan dari aspek tersebut maka tidak mungkin pembangunan Zona Integritas dapat terwujud.

Dukungan dari aspek kebijakan dapat dilihat dan ditarik benang merah dari Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi jawa Tengah yang tertuang dalam :

1. Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD)

Perencanaan pembangunan tahunan Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 atau dikenal dengan sebutan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), merupakan perencanaan pembangunan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Lampiran Keputusan Direktur

RS.Jiwa Daerah Surakarta ProvinsiJawa Tengah Nomor : 188 / 1785.7/ 01 / 2019

Tanggal : 15 Januari 2019

(5)

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 – 2023 dalam rangka mewujudkan visi pembangunan “Jawa Tengah BerdikariSemakin Sejahtera TetepMbotenKorupsi, Moten Ngapusi”.

Makna yang

terkandungdalampenggalanvisitersebutadalahperwujuansuatukondisimasyarakat yang terpenuhikebutuhandasarsepertisandang, pangan, perumahan, air bersih, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa amandariperlakuanatauancamantindakkekerasanfisikmaupun non fisik, lingkunganhidup dan sumberdayaalam, berpartisipasidalamkehidupansosial dan politik, mempunyaiaksesterhadapinformasisertahiburanterselenggara. Terciptanyahubunganantararakyatjawatengah yang dinamis, salingmenghargai, bantu membantu, salingmengerti dan teposelirosertatersediasarana dan prasaranapublikterkaitdenganinfrastrukturpelayananpubliktransportasi dan teknologi yang mencukupi, nyaman dan terpeliharadenganbaik.

KorelasiantaraVisiProvinsiJawa Tengah dengantugaspokok dan fungsi yang diemben RS.

Jiwa Daerah Surakarta

adalahsangateratyaitudalamrangkamewujudkankondisimasyarakatJawa Tengah

umumyawilayahtimur dan selatan yang

terpenuhikebutuhandasarnyaberupakesehatansebagai salah satu indicator darikesejahteraanrakyat.

Misi Pembangunan JangkaMenengah Daerah ProvinsiJawa Tengah Tahun 2018-2023 adalah :

1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religious, toleran dan guyub untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. Memperluas reformasi birokrasi melelui penguatan kondisi dengan pemerintah kabupaten/kota;

3. Mengurangi kemiskinan dan penangguran dengan memperkuat basis ekonomi rakyat dan membuka ruang usaha baru;

4. Menjadidan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya dan mencintai lingkungan.

Korelasiantaramisi RPJMD dengantugaspokok dan fungsi yang diemban RS. Jiwa Daerah Surakarta adalah pada misi ke-4 yaitumenjadikanrakyatJawa Tengah lebihsehat, lebihpintar, lebihberbudaya dan mencintailingkungan.

2. Dokumen Rencana Strategi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta 2019-2023 (RENSTRA RS JIWA DAERAH SURAKARTA 2019-2023)

Dukungan dari aspek kebijakansebagaimana tercantum dalamRenstra Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta meliputi : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan, sebagai berikut :

(6)

a) VISI RS Jiwa Daerah Surakarta adalah : “Menjadi Pusat Pelayanan dan Pendidikan Kesehatan Jiwa Pilihan yang Profesional dan Berbudaya”

b) MISIRS Jiwa Daerah Surakarta adalah :

1). Memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan kesehatan penunjang yang bermutu dan terjangkau masyarakat.

2). Mengembangkan sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas kompetensi aparatur.

3). Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang efektif dan efisien. 4). Menyediakan wahana pendidikan kesehatan jiwa sebagai rumah sakit

pendidikan afiliasi.

5). Meyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan bidang kesehatan jiwa yang unggul dan professional.

6). Menerapkan nilai-nilai budaya kerja aparatur dalam memberikan pelayanan selaras dengan kearifan lokal.

c) Tujuan Jangka Menengah RS Jiwa Daerah Surakarta

Tujuan dan sasaran pembangunan menurut misi merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan wajib dan pilihan dalam mendukung pelaksanaan visi pembangunan daerah. Adapun tujuan Jangka Menengah Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta adalah adalah : ” Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat”.

d) Sasaran Jangka Menengah RS Jiwa Daerah Surakarta

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai secara berkesinambungan dan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta adalah sebagai berikut :

1). Menurunnya angka kesakitan dan kematian

2). Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah 3). Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah e) Strategi Utama RS Jiwa Daerah Surakarta:

1). Pengembangan pelayanan unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran 2). Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM

3). Pengembangan manajemen mutu Rumah Sakit

4). Pengembangan dan peningkatan manajemen mutu kefarmasian dan logistik 5). Pengembangan manajemen organisasi (learning organization)

6). Pengembangan promosi dan kerjasama dengan institusi lain atau pihak ketiga 7). Peningkatan kinerja bagi seluruh pegawai

(7)

8). Pengembangan manajemen organisasi yang meliputi manajemen keuangan, manajemen perencanaan dan manajemen sarana & prasarana RS yang berbasis SIMRS.

9). Peningkatan manajemen pengelolaan sarana dan prasarana rumah sakit

10). Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perkantoran, administrasi, pelayanan kepegawaian, dan keuangan

11). Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi perangkat daerah 12). Peningkatan kualitas penyediaan jasa pelayanan kesehatan

13). Meningkatkan pengelolaan manajemen sarana prasarana kendaraan pendukung pelayanan

f) Kebijakan RS Jiwa Daerah Surakarta:

1). Pemanfaatan teknologi kedokteran jiwa yang canggih untuk ketepatan dalam mendiagnosa dan pemberian terapi

2). Pemanfaatan lembaga pendidikan yang bersertifikasi sebagai sarana peningkatan dan pengembangan SDM

3). Rekruitmen SDM sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan 4). Penerapan menejemen mutu RS yang berstandar internasional

5). Pemberian kesempatan bagi pegawai untuk pengembangan pembelajaran 6). Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan penerapan system remunerasi

yang adil dan proporsional

7). Pemberian kesempatan untuk pengembangan kinerja berbasis SIMRS

8). Peningkatan sarana prasarana rumah sakit dengan mengoptimalkan pemeliharaan dan utilisasi peralatan

9). Pemanfaatan media dan pihak ketiga sebagai sarana promosi

10). Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perkantoran, administrasi pelayanan kepegawaian dan keuangan

11). Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi perangkat daerah 12). Peningkatan kualitas penyediaan jasa pelayanan kesehatan

13). Meningkatkan pengelolaan manajemen sarana prasarana kendaraan pendukung pelayanan

3. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2019

Dokumen Pelaksanaan Anggaran merupakan sumber penganggaran yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Tengah dan Anggaran BLUD RS Jiwa Daerah Surakarta, yang tertuang dalam rincian Program dan Kegiatan sebagai berikut :

(8)

a) DPA APBD, terbagi menjadi :

1). Program : PelayananKesehatan

Kegiatan : a. Kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok (DBHCHT).

b. Kegiatan pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan pelayanan rujukan (DAK).

c. Kegiatan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. d. Kegiatan pengadaan kendaraan pendukung

pelayanan.

e. Kegiatan penyediaan honorarium dan premi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bagi tenaga harlep di pelayanan kesehatan.

f. Kegiatan pemenuhan sarana pelayanan kesehatan. 2). Program : SumberDayaKesehatan

Kegiatan : Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan dan Non Kesehatan

3). Program : Farmasi dan PerbekalanKesehatan Kegiatan : KegiatanPenyediaanLogistik Kantor 4). Program : Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan : Kegiatan Penyelenggaraan promosi dan pemberdayaanmasyarakat

5). Program : Program Pelayanan dan Pendukung Pelayanan (BLUD) Kegiatan : Kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan

b) DPA BLUD, terbagi menjadi:

Program : Peningkatan Mutu Pelayanan kesehatan

Kegiatan : Pelayanan dan Pendukung pelayanan, meliputi : a. BelanjaPegawai BLUD RumahSakit

b. BelanjaBarang dan Jasa BLUD RumahSakit

c. Belanja Modal PengadaanPeralatan dan Mesin BLUD d. Belanja Modal Pengadaan Gedung dan Bangunan BLUD Dukungan Kebijakan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah (RKPD) Tahun 2019, Rencana Strategi (RENSTRA) RS Jiwa Daerah Surakarta dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2019 baik yang bersumber dari APBD maupun anggaran BLUD sangat memungkinkan untuk membangun

(9)

Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Lingkungan RS Jiwa Daerah Surakarta yang merupakan bagian dari perwujudan pemantapan penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang bersih dan baik.

BAB II DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;

2. Undang–Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;

6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Di Lingkungan Instalasi Pemerintah;

8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.

(10)

BAB III HASIL EVALUASI

A. Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi Pada RS. Jiwa Daerah Surakarta (Tahun 2016 s.dTahun 2018)

Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi Pada RS. Jiwa Daerah Surakarta telahdimulai pada bulanDesember 2015 denganmengacu pada Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Permenpan – RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.

Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi Pada RS. Jiwa Daerah Surakarta dilaksanakanberdasarkanKomponen Pengungkit dan Komponen Hasil, denganrinciansebagaiberikut :

1. Tahun 2016 dan telah dilakukan evaluasi/penilaian oleh Tim Penilai Internal Provinsi Jawa Tengah, dengan hasil evaluasi sebagai berikut :

A KOMPONEN PENGUNGKIT BOBOT

(60%) NILAI

1. Manajemen Perubahan 5% 5%

2. Penataan Tatalaksana 5% 5%

3. Penataan Sistem Manajemen SDM 15% 13,67% 4. Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10% 9,76%

5. Penguatan Pengawasan 15% 6,38%

6. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 10% 10%

Jumlah A 48,98%

B UNSUR INDIKATOR HASIL BOBOT

(40%) NILAI

1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih Dan Bebas KKN

20% 20%

2. Terwujudnya peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada masyarakat

20% 20%

Jumlah B 40%

Jumlah A+B 100% 88,98%

Berdasarkan hasil penilaian tersebut, sudah memenuhi syarat untuk diajukan penilaian kepada Kementrian PAN dan RB RI, namun demikian karena berbagai

(11)

pertimbangan teknis sehinga RS. Jiwa Daerah Surakarta belum diajukan penilaian tersebut.

2. Tahun 2017, telah dilakukan evaluasi/penilaian oleh Tim Penilai Internal Provinsi Jawa Tengah serta Tim Penilai Kementrian dari PAN dan RB RIdengan hasil evaluasi sebagai berikut :

A KOMPONEN

PENGUNGKIT

Nilai Min WBK

Hasil Penilaian Tim Penilai Internal Prov Jawa Tengah

Hasil Penilaian Tim Penilai Kementrian dari PAN dan RB RI Nilai Evaluasi % Capaian Nilai Evaluasi % Capaian 1. Manajemen Perubahan 5,00 100% 3,78 75,52% 2. Penataan Tatalaksana 4,50 90% 3,59 71,70% 3. Penataan Sistem Manajemen SDM 14,78 98,5% 8,15 54,31% 4. Penguatan Akuntabilitas Kinerja 8,81 88,1% 7,91 79,13% 5. Penguatan Pengawasan 10,99 73,26% 5,95 39,65% 6. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 9,36 93,6% 7,36 73,64% Nilai Total Pengungkit 53,44 90,57% 36,74 61,23% B UNSUR INDIKATOR HASIL 1. Pemerintahan yang Bersih Dan Bebas KKN 18,00 19,55 97,77% a. Nilai Survey PersepsiKorupsi 13,50 12,08 80,53% 14,55 97,02% b. PersentaseTemu an Hasil Pemeriksaan yang di tindaklanjuti 3,50 5,00 100% 5,00 100% 2. Kualitas Pelayanan Publik kepada masyarakat 20,00 100% 15,86 79,30%

(12)

Nilai Total Hasil 37,08 93,51% 35,41 88,53% NILAI PEMBANGUNAN

ZI

75,00 90,52 92,04% 72,15 72,15%

Berdasarkan hasil penilaindariTim Penilai Internal Provinsi Jawa Tengah tersebut, RS. Jiwa Daerah Surakarta sudah memenuhi syarat untuk dicalonkansebagai Unit KerjaBerpredikat Wilayah BebasdariKorupsi (WBK) Tahun 2017.

Sedangkan, Hasil survey yang dilakukan oleh Tim Penilai Kementrian dari PAN dan RB RItersebutmenjukkanbahwa RS. Jiwa Daerah Surakarta belummemenuhisyarat minimal Unit Kerja Wilayah BebasdariKorupsi (WBK). Denganrinciansebagaiberikut: ü Nilai Total (Pengungkit dan Hasil) minimal 75% (belummemenuhi)

ü Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN” minimal 18 (sudahmemenuhi)

ü Nilai sub-komponen “Survei Persepsi Anti Korupsi” minimal 13,5 (sudahmemenuhi)

ü Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP” minimal 3,5 (sudahmemenuhi)

Dari hasilpenilain Kementrian PAN dan RB

RIdarisegipengungkitdijelaskanbahwamasihadakelemahanyaitu :

1. Ukurankinerjaorganisasi dan

individubelumsepenuhnyaberorientasihasilsertapenerapanperjanjiankinerjabelu mdilakukansampaike level jabatan paling rendah.

2. Penilaiankinerjaindividumasihmenggunakan SKP yang dilakukansecaratahunan. 3. Belumsepenuhnyamelakukan monitoring dan evaluasi yang

mengukurtingkatefisiensi dan

efektivitasimplementasisertamelakukantindaklanjutterhadaphal-halsebagaiberikut :

a) Rencanaaksipembangunan ZI.

b) SPO pelayanan dan SPO secarakeseluruhan.

c) Penetapanpolarotasi dan mutasisertapembangunan SDM aparatur yang dikaitkandenganpeningkatankinerja.

d) Penguatan system engawasansepertiPengendalianGratifikasi, Penerapan SPIP, Pengaduan Masyarakat, Whistle Blowing System dan PenangananBenturanKepentingan

4. Implementasiataspenggunaan TI, penataansistemmanajemen SDM,

(13)

penguatanpengawasanmasihdilakukandenganmengikutikebijakandariInstansi Pusat.

AdapunHasil Survey

eksternalkepadamasyarakatpenggunalayananataspersepsopelayanan public dan persepsi anti korupsimenunjukkanhasilsebagaiberikut :

IndeksPersepsiPelayananPublikmenggambarkanpersepsimasyarakatataspelayanan public yang diberikan oleh pemberilayanan. Hasil survey tersebutmenjukkanbahwa RS. Jiwa Daerah Surakarta mendapatkan nilai 3.172 dimana nilai tersebut belummemenuhibatas minimal IndeksPersepsiPelayananPublik yang baikyaitu minimal 3,20 dariskala 4.

(14)

IndeksPersepsi Anti Korupsimenggambarkanpersepsimasyarakatatasintegritaspemberianlayanan. Hasil survey tersebutmenunjukkanbahwa RS. Jiwa Daerah Surakatamendapatkan nilai 3.88 dimana nilai tersebut telahmemenuhibatas minimal IndeksPersepsi Anti Korupsiyaitu 3.60 dariskala 4.

3. Tahun 2018, telah dilakukan evaluasi/penilaian oleh Tim Penilai Internal Provinsi Jawa Tengah dan telahdilakukanSurveieksternaldimanasurveidilakukanpihak Badan Pusat Statistik (BPS) terhadappelanggandari unit kerjatersebutuntukmengetahuipersepsipelangganataskualitaslayanan dan tingkatintegritaspemberilayanan. Sedangkanevaluasilapanganadalahevaluasi yang kami lakukanuntukmenilaikesesuaianantaraantarakondisi di lapangandengankondisi yang dilaporkandalamlembarkerjaevaluasi (LKE).

Hasil surveiekternalmenunjukanbahwa RS. Jiwa Daerah Surakarta belummemenuhikriteriauntukditetapkan WBK. Hasil survei eksternal kepada masyarakat pengguna layanan atas persepsi pelayanan publik dan persepsi anti korupsi menunjukkan hasil sebagai berikut:

Unit Kerja Survey

IPAK

Survey IPP

RSJD Surakarta 3,55 3,60

Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) menggambarkan persepsi masyarakat atas integritas pemberi layanan. Hasil survei persepsi anti korupsi yang merupakan gambaran atas integritas pemberi layanan menunjukkan bahwa RS. Jiwa Daerah Surakarta belum memenuhi batas minimal Indeks Persepsi Anti Korupsi yaitu 3,55 dengan nilai minimal 3,60 dari skala 4.

Indeks Persepsi Pelayanan Publik (IPP) menggambarkan persepsi masyarakat atas pelayanan publik yang diberikan oleh pemberi layanan. Hasil survei persepsi pelayanan publik menunjukkan bahwa RS. Jiwa Daerah Surakarta telah memenuhi batas minimal Indeks Persepsi Pelayanan Publik yang baik yaitu 3,60 dengan nilai minimal 3,20 dari skala 4.

B. Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas KorupsiTahun 2019. 1. Matrik Program Monitoring Dan Evaluasi WBK Tahun 2019.

NO PROGRAM / KEGIATAN MONEV

WBK DOKUMEN

1. Dasar kegiatan Monitoring Dan Evaluasi

Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2019. 2. Instrumen Monitoring Evaluasi Lembar Kerja Evaluasi WBK,

(15)

Lampiran Permenpan RB RI Nomor 52 Tahun 2014.

3. Pelaksanaan Monev WBK pada setiap bulan minggu terakhir Januari s/d Desember 2019

Undangan, Daftar Hadir dan Notula Monitoring Evaluasi serta foto dokumentasi kegiatan periode Januari s/d Desember 2019.

2. JADUAL KEGIATAN WBK TAHUN 2019

NO NAMA KEGIATAN BULAN KET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Monitoring dan Evaluasi Program/kegiat an WBK tahun 2019 X X X X X X X X X X X X Tim ZI WBK RSJD Surakarta 2. Undangan Rakor di Biro Organisasi persiapan penilaian dan usulan WBK tahun 2019 X Pembina& Sekretaris Tim ZI WBK 3. Sosialisasi WBK/WBBM Provinsi dan Kota/ Kabupaten X Tim ZI WBK RSJD Surakarta 4. Asistensi dari Tim Penilai Internal Provinsi Jawa Tengah. X Tim Penilai Internal Prov Jateng. 5. Penilaian dari Tim Penilai Internal Provinsi Jawa Tengah. X Tim Penilai Internal Prov Jateng. 6. Penilaian dari Kemenpan-RB X X Kemenpan RB RI 7. Penetapan Unit Kerjasebagai X X Kemenpan RB RI

(16)

WBK/WBBM 8. PemberianPeng hargaan pada Hari Anti Korupsi X

(17)

BAB IV

PROGRAM KEGIATAN

Program kegiatan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta disusun berdasarkan ketentuan Peraturan menteri PAN – RB Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Proses Pembangunan Zona Integritas dilakukan pada dua Komponen dasar, yaitu Komponen PENGUNGKIT dan Komponen HASIL, yang dijabarkan sebagai berikut:

A. RENCANA AKSI KOMPONEN PENGUNGKIT N

O KOMPONEN INDIKATOR LANGKAH AKSI

TARGET WAKTU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 I MANAJEMEN PERUBAHAN a .

Penyusunan Tim Kerja SK Tim Kerja ZI telahdibuat

sesuaiprosedur yang telah ditetapkan

Evaluasi Tim Kerja ZI tahun 2018 dan Pengusulankepadadirekturuntukrevisi Tim ZI karenapertimbanganadanyaperubahank eanggotaan Tim disebabkankarenaPensiun dan Mutasikerjapegawai X

(18)

b . DokumenRencana Pembangunan Zona Integritas WBK PenyusunanDokumenRencana Pembangunan Zona Integritas WBK dilakukandenganmemperhatihanhal-halberikut :

• Hasil Evaluasi Program / Kegiatan WBK tahun 2016, 2017 dan tahun 2018.

• Penyusunandokumenrencanakerjap

embangunan Zona Integritas WBKmemuat target-tergetprioritas yang relevandengantujuanpembangunan Zona Integritas WBK. • Mekanismeatau media untukmensosialisasikanpembangun an Zona Integritas WBKtelah dan akandisediakan

PenyusunanDokumenRencana Pembangunan Zona Integritas WBK Tahun 2019

(19)

c .

Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas WBK

Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas WBKdilakukandenganmemperhatikanh al-halberikut

• Pelaksanaankegiatanpembangunan

Zona Integritas

WilayahBebasKorupsiBirokrasibersi hmelayanimengacu pada target yang direncanakan.

• Melaksanakan monitoring dan

evaluasiterhadappembangunan Zona Integritasmenuju WBK; • Menindaklanjutihasil monitoring dan evaluasi RapatEvaluasipembangunan WBK/WBBM setiap 1 bulansekali, TindaklanjuthasilMonevsebelumnya X X X X X X X X X X X X d .

Perubahan Pola Pikir dan BudayaKerja

Perubahan Pola Pikir dan

BudayaKerjadilakukandenganmemperh atikanhal-halberikut:

• Pimpinanmenjadi Role model

dalampembanguan Zona Integritas WBK;

• PelaksanaanRencanaTindakAgenPe

rubahandenganmengacu pada Permenpan RB RI Nomor 27 Tahun 2014 tentangPembentukanAgenPerubah an Di InstansiPemerintah. • Pelaksanaanpelatihanbudayakerja dan polapikirmelalauiGugusKendaliMutu (GKM); • Anggotaorganisasiterlibatdalampe

EvaluasiAnggota Tim AgenPerubahan dan PengusulankepadadirekturuntukrevisiTi mTimAgenPerubahankarenapertimbang anadanyaperubahankeanggotaan Tim disebabkankarenaPensiun dan Mutasikerjapegawai X PelaksanaanKegiaanGebyarBudayaKerja X PenyegaranAgenPerubahan X

(20)

mbangunan Zona Integritas WBK. I I . PENATAAN TATALAKSANA a . ProsedurOperasionalTeta p (SPO) kegiatanutama

• Penyusunan SPO kegiatanutama

yang mengacukepadakegiatan di RS. Jiwa Daerah Surakarta.

• Penerapan SPO

• Evaluasi/ Perbaikan SPO

Seluruh Unit Kerjatelahmemiliki SOP dan SOP dievaluasimasimal 3 Tahunsekali

insidentalbilaadaperubahan SPO (sebagianPerubahan SPO telahdilakukan pada

tahun 2017)

b .

E-office/e-government • Penyusunan system pengukuran

systeminformasi

• Penyusunan system

kepegawaianberbasis system informasI

• Penyusunan system pelayanan

public berbasis system informasi

Dilakukan Monitoring dan EvaluasiE-office/e-government oleh Instalasi SIM-RS X X X X X X X X X X X X c . KeterbukaaninformasiPu blik • Penerapankebijakantentangketerbu kaaninformasipublik; • Monitoring dan evaluasipelaksanaankebijakanketer bukaaninformasipublik KeterbukaaninformasiPublikdilakukan oleh tim PPID (https://ppid.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/) denganmelakukan Update data secaraberkalasesuaiinformasi X X X X X X X X X X X X I I I . PenataanSistemManajemen SDM

(21)

a . Perencanaankebutuhanp egawaisesuaidengankeb utuhanorganisasi • Menerapkanrencanakebutuhanpeg

awai yang mengacukepada peta jabatan dan

hasilanalisisbebankerja;

• Menerapkan monitoring dan

evaluasiterhadaprencanakebutuhan pegawai di unit kerjanya

Penempatanpegawai CPNS yang telahselesaimenjalankan masa orientasi

X

b .

Pola Mutasi Internal • Penyusunankebijakanpolamutasi

internal • Penerapankebijakanpolamutasi internal • Monitoring dan evaluasiataskebijakanpolamutasi internal Mutasipegawaiantarjabatantelahmempe rhatikankompetensijabatan dan mengikutipolamutasi yang telahditetapkan Insidental c . PengembanganPegawaiB erbasisKompetensi • Penganggarankegiatanpengemban ganprofesi (Diklat); • Monitoring dan evaluasiataskegiatanpengembanga nprofesi MelakukanAnalisisKebutuhanDiklatsetia ptahun X d . PenetapanKinerjaIndivid u • Penerapanpenetapankinerjaindividu • Penetapankinerjaindividusesuaiden

gan indicator kinerja level diatasnya; • Penetapankinerjaindividudilakukans ecaraperiodiK; • Hasil penilainankinerjaindividutelahdilaks anakan/ diimplementasikanmulaidaripeneta pan, implementasi dan

(22)

e . PenegakanAturanDisiplin /KodeEtik/KodePerilakuP egawai Penerapanaturandisiplin/kodeetik/ kodeperilakupegawai Sosialasisasiaturandisiplin/kodeetik/ kodeperilakupegawaisecaraberkala X X X X f . SistemInformasiKepegaw aian Pemutakhiraninformasikepegawaiandil akukansecaraberkala Pemutakhiraninformasikepegawianmelal ui SIMPEG Insidental I V PenguatanAkuntabilitasKinerja a . KeterlibatanPimpinan • Pimpinanterlibatsecaralangsungdal ampenyusuananperencanaan; • Pimpinanterlibatsecaralangsungdal ampenyusunanpenetapankinerja; • Pimpinanmemantaupencapaiankine rjasecaraberkala KeterlibatanPimpinandalamrapat-rapatperencanaan X X X X X X X X X X X X b . PengelolaanAkuntabil itasKinerja • Penyusuanandokumenperencanaan ; • Dokumenperencanaanberorientasih asil; • PenetapanindikatorKinerja Utama (IKU); • Indikatorkinerjamemilikikriteria SMART; • PenyusuanLaporankinerja; • Peningkatankapasitas SDM yang menanganiakuntabilitaskinerja update data/dokumenpengelolaanAkuntabilita sKinerja X X X X X X X X X X X X V PenguatanPengawasan a . PengendalianGratifika si • Public Campaign tentangpengendalianGratifikasi; • Mengimplementasikanpengendalia ngratifikasi SosialisasiPengendalianGratifikasi X X X X X X X X X X X X

(23)

b . PenerapanSistemPen gawasan Internal Pemerintah (SPIP) • Membangunlingkunganpengendalia n di unit kerja; • Melakukanpenilaianresikoatas unit kerjaterkait;

• Sosialisasi SPI kepihakterkait

Pembuatan RTP Tahun 2019 X c . Pengaduan Masyarakat • Mengimplementasikankebijakanpe ngaduanmasyarakat; • Menindaklanjutihasilpenangananpe ngaduanmasyarakat • Monitoring dan evaluasihasilpenangananpengadua nmasyarakat; • Menindaklanjutihasilevaluasipenan gananpengaduanmasyarakat menindaklanjutiPengaduan Masyarakat yang masuk dan melakukan monitoring setiapbulan

X X X X X X X X X X X X

d .

Whistle blowing System

• Menerapakan Whistle blowing

System

• Mengevaluasipenerapan Whistle

blowing System

• Menindaklanjutievaluasipenerapan

Whistle blowing System

melakukantindaklanjutapabilaadalapor an Whistle blowing System di sistem (http://rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wbs/) Insidental e . PenangananBenturan Kepentingan • Mengidentifikasibenturankepenting andalamtugasfungsiutama • Mensosialisasikankebijakanpenang ananbenturankepentingan; • Mengimplementasikankebijakanpe nangananbenturankepentingan; • Mengevaluasipelaksanaanpenagan anbenturaskepentingan; • Menindaklanjutihasilevaluasipelaks anaanpenagananbenturankepentin gan melakukantindaklanjutapabilaadalapor anPenangananBenturanKepentingan Insidental

(24)

V I . PeningkatanKualitasPelayananPublik a . StandarPelayanan • Penyusuanstandarpelayanan di unit kerja • Penyusunan SPO bagistandarpelayanan

• Melakukan review dan

perbaikanatasstandarpelayanan dan SPO PenetapanStandarPelayananPublik X b . BudayaPelayana Prima • Melakukansosialisasi/ pelatihanberupakodeetik, estetika, capacity building dalamupayapenerapanbudayapelay anan prima; • Memilikiinformasitentangpelayanan mudahdiaksesmelaluiberbagai media;

• Memiliki system reward and

punishment bagipelaksanapelayanansecarapem beriankompensesikepadapenerepa nlayananbilalayanantidaksesuaista ndar paparanPengembanganInovasi di unit kerja X c . PenilaianKepuasanTe rhadapPelayanan • Melakukan survey kepuasanpelangganterhadappelaya nan; • Hasil survey kepuasanmasyarakatdapatdiaksess ecaraterbuka; • Melakukantindaklanjutatashasil Melakukan Survey KepuasanTerhadapPelayanan X X X X X X X X X X X X

(25)
(26)

B. RENCANA AKSI KOMPONEN HASIL

Dalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran, yaitu:

1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN

Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta diukur dengan menggunakan kriteria : Presentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP Harus Tuntas 100% ).

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

Sasaran terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik kepada masyarakat diukur melalui Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan Dengan Melakukan Survey Eksternal.

(27)

BAB V PENUTUP

Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Wlayah Bebas Korupsi Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2019 dimaksudkan

sebagaiacuanbagi RS Jiwa Daerah Surakarta dan

pemangkukepentinganlainnyadalammembangun Zona Integritas Wilayah BebasKorupsi (WBK) .

Adapun penyusunanRencanaKerjaPembangunan Zona IntegritasWilayah Bebas Korupsi (WBK) bertujuan memberikankeseragamanpemahaman dan tindakandalammembangun Zona IntegritasWilayah bebas Korupsi (WBK) di lingkungan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

Dukungan Kebijakan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah (RKPD) Tahun 2019, Rencana Strategi (RENSTRA) RS. Jiwa Daerah Surakarta dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2019 baik yang bersumber dari APBD maupun anggaran BLUD sangat memungkinkan untuk membangun Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Lingkungan RS Jiwa Daerah Surakarta yang merupakan bagian dari perwujudan pemantapan penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang bersih dan baik.

Plt. DirekturRumahSakit Jiwa Daerah Surakarta ProvinsiJawa Tengah

Wakil DirekturPelayananMedis,

(28)

Referensi

Dokumen terkait

1) Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. 2) Trend atau

Berdasarkan permasalahan yang diangkat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari perancangan ini adalah merancang media kampanye sosial untuk mengajak pengunjung taman

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah berupa eksperimen yang terdiri dari tes awal pembelajaran dribbling bola basket dan

Pengolahan data pernikahan, yang meliputi pendaftaran nikah, cerai dan rujuk, yang dilakukan pada Instansi Kantor urusan Agama disini pegawai masih dikerjakan secara

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ropendi Pardede, dkk (2019) dengan judul “Pengaruh Pemberian Jus Semangka (Citrullus lanatus)

2.500 orang 10.000 orang Meningkatnya pemenuhan kebutuhan dasar dan aksesibilitas pelayanan sosial dasar khususnya pendidikan, pengasuhan, perlindungan dan jaminan kesehatan

Lampiran 6 : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

Atas hasil laporan evaluasi tersebut, dan merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona