• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TS 1105140 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TS 1105140 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Lusniawati, 2016

EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

104 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian pada skripsi ini didapatkan beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Besar laju infiltrasi awal di beberapa titik tata guna lahan yang berada di

kawasan DAS Cibeureum Bandung yaitu pada lahan kebun teh 1 (titik 1)

sebesar 15 mm/menit, kebun teh 2 (titik 2) sebesar 12 mm/menit, ladang

jagung (titik 3) sebesar 20 mm/menit, ladang bunga dahlia (titik 4)

sebesar 15 mm/menit, ladang rumput gajah (titik 5) sebesar 17

mm/menit, pemukiman 1 (titik 6) sebesar 6 mm/menit, pemukiman 2

(titik 7) sebesar 7 mm/menit, tanah kosong 1 (titik 8) sebesar 15

mm/menit, dan tanah kosong 2 (titik 9) sebesar 10 mm/menit.

2. Laju infiltrasi tertinggi yaitu pada lahan jagung (titik 3), dengan besarnya

laju infiltrasi awal sebesar 20 mm/menit hal ini karena kondisi tanah awal

yang kering dan tekstur tanah yang gembur sehingga memiliki porositas

tanah yang baik. Lahan jagung memiliki laju infiltrasi konstan sebesar

0,03333 mm/menit, nilai parameter Model Horton yaitu nilai k sebesar

0,0460 dengan tanah dan penutup kompleks (soil and cover complex)

yaitu tanah standar pertanian dengan permukaan berumput (standard

agricultural (turfed)). Tingginya bahan organik yang terkandung dalam

tanah dapat mempertahankan kualitas sifat fisik tanah sehingga

membantu perkembangan akar tanaman serta kelancaran siklus air tanah

melalui pembentukan pori tanah.

3. Laju infiltrasi terendah yaitu pada lahan pemukiman 1 (titik 6), dengan

laju infiltrasi awal sebesar 6 mm/menit hal ini karena daerah pemukiman

memiliki kondisi permukaan tanah yang lebih padat dan memiliki

porositas yang kurang baik karena daerah pemukiman adalah daerah

yang padat penduduk, dan banyak berdiri bangunan-bangunan seperti

(2)

105

Lusniawati, 2016

EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

infiltrasi konstan sebesar 0,05 mm/menit, nilai parameter Model Horton

yaitu nilai k sebesar 0,1658 dengan tanah dan penutup kompleks (soil

and cover complex) yaitu tanah liat berpasir halus dengan permukaan

berumput (fine sandy clay (turfed)).

5.2 Implikasi dan Rekomendasi

Adapun berikut ini adalah implikasi dan rekomendasi yang dapat diberikan

berdasarkan hasil penelitian skripsi ini :

1. Pengukuran infiltrasi sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali dan

tambahkan lebih banyak titik pengukuran pada setiap lahan penelitian

agar data yang didapat dari lapangan lebih akurat.

2. Sebaiknya dilakukan pula pengujian pada laboratoriun mekanika tanah

untuk mengetahui lebih rinci mengenai sifat fisik tanah.

3. Tata guna lahan yang memiliki laju infiltrasi yang tinggi harus tetap

dijaga agar tidak berkurangnya area infiltrasi di kawasan tersebut di

kemudian hari.

4. Dengan dilakukannya pengukuran dan analisis laju infiltrasi selain dapat

diketahui laju infiltrasi tertinggi dan terendah dari setiap tata guna lahan

yang menjadi titik-titik pengamatan, dapat pula diketahui pada tata guna

lahan manakah yang memiliki recharge air tanah yang besar maupun

Referensi

Dokumen terkait

Januardin : Pengukuran Laju Infiltrasi Pada Tata Guna Lahan Yang Berbeda Di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Medan, 2008. Ukur perubahan tinggi muka air pada cincin

Dapat disimpulkan bahwa perubahan tata guna lahan berdampak kepada ketidak seimbangan sumber daya air di Sub DAS Cikapundung diantaranya adalah fluktuasi debit

Analisis dampsk perubahan tata guna lahan di sub das cikapundung terhadap banjir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. DAFTAR

Analisis dampsk perubahan tata guna lahan di sub das cikapundung terhadap banjir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Pengukuran indeks arsitektur hijau dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dalam aspek tata guna lahan di kampung adat Naga memperoleh nilai 9,5 atau 95% dan

Analisa sebaran laju infiltrasi dengan model KI- NEROS dilakukan dengan mempertimbangkan tata guna lahan di lokasi penelitian tahun 2000, 2005, dan 2010 dengan masukan hujan dengan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil laju, volume dan kapasitas infiltrasi yaitu hasil dari laju infiltrasi yang tertinggi terdapat pada tutupan lahan Hutan Sekunder yaitu