• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori

Pada suatu penelitian teori diperlukan sebagai landasan kerangka berpikir mendukung masalah secara sistematis. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang akan dapat menggambarkan dari sudut mana masalah peniliti akan dibahas.

Teori dalam suatu penelitian berfungsi untuk membantu peniliti menjelaskan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kriyantono,2010:43).

Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah 2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris, berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti “sama”; communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common)” (Mulyana,

2007). “Sama” disini memiliki maksud yakni memiliki makna yang sama. Ketika

seorang individu sedang berkomunikasi dalam bentuk percakapan dengan lawan bicaranya, hal ini dapat berlangsung dengan baik jika keduanya memiliki kesamaan makna mengenai apa yang sedang diperbincangkan dalam komunikasi tersebut (Effendy, 2002).

Menurut Harold Dwight Lasswell menjelaskan definisi komunikasi dengan baik ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect. Apabila dipaparkan menjadi,Who

(siapa yang mengatakan), Says What (apa yang disampaikan?), In Which Channel

(dengan saluran apa disampaikan?), To Whom (kepada siapa disampaikan?), dan

(2)

tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Mulyana, 2011:10).

2.1.1.2Unsur Komunikasi

Untuk memahami pengertian komunikasi secara mendalam, terlebih dahulu harus memahami unsur-unsur yang mendukung terjadinya komunikasi tersebut. Adapun unsur-unsur komunikasi tersebut adalah (Cangara, 2006):

1. Sumber

Sumber merupakan semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut pengirim (sender) atau komunikator.

2. Pesan

Pesan dalam proses komunikasi merupakan sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima baik secara tatap muka ataupun melalui media komunikasi.

3. Media

Media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. Media juga diartikan sebagai alat yang dapat menghubungkan antara sumber dengan penerima yang sifatnya terbuka, dimana manusia dapat melihat, membaca, maupun mendengarnya.

4. Penerima

Penerima merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber atau pengirim. Sama seperti pengirim, penerima juga dapat terdiri dari satu orang saja maupun lebih. Penerima yang pada umumnya disebut juga dengan

(3)

5. Pengaruh

Pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini dapat terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Oleh sebab itu, pengaruh juga dapat diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Tanggapan Balik (Umpan Balik)

Tanggapan Balik (Umpan Balik) merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima, tetapi dapat juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media. Umpan balik menjadi tanggapan balik yang diterima pengirim dari penerima.

7. Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya proses komunikasi. Unsur lingkungan ini terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial, dimensi psikologis, dan dimensi waktu.

Keseluruhan unsur komunikasi tersebut memiliki peranan penting dan ketergantungan antara satu dengan yang lainnya dalam membangun proses komunikasi.

2.1.1.3 Fungsi Komunikasi

Sean MacBride mengemukakan bahwa komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu da kelompok mengenai pertukaran data, fakta, dan ide. Karena itu komunikasi memiliki fungsi yaitu:

(4)

b. Sosialisasi; yakni mneyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.

c. Motivasi; yakni menorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat media.

d. Bahan diskusi; menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai halhal yang menyangkut orang banyak.

e. Pendidikan; yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal disekolah maupun untuk diluar sekolah juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan.

f. Memajukan kebudayaan; media menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran informasi dengan media. Pertukaran informasi ini akan memungkinkan meningkatkan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masing-masing negara, serta mempertinggi kerja sama hubungan antarnegara.

g. Hiburan; media telah menyita banyak waktu luang semua golongan masyarakat dengan fungsinya sebagai alat hiburan dalam sebuah rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya.

h. Integrasi : banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh kepentingan-kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras.

(5)

2.1.2 Komunikasi Massa

Komunikasi masa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publistik dimulai dengan setengah abad setelah ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Guttenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman yang dikenal sebagai zaman publistik atau awal dari era komunikasi massa. Istilah publistik sering dipakai dalam arti yang identifk dengan istilah komunikasi massa. Lee dalam bukunya publistik pers mendefenisikan ilmu publistik sebagai ilmu kemasyarakatan yang mempelajari gejala komunikasi massa dalam seginya. Di Amerika Serikat, komunikasi massa sebagai ilmu baru lahir pada tahun 1940-an, ketika para ilmuwan sosial mulai melakukan pendekatan-pendekatan ilmiah mengenai gejala komunikasi. Di Indonesia, gejala komunikasi baru dipelajari di perguruan tinggi sekitar tahun 1950-an.

Pada dekade sebelum abad ke-20, alat-alat mekanik yang mengiringi lahirnya publistik atau komunikasi massa adalah alat-alat percetakan (press perinted) yang menghasilkan surat kabar, buku-buku, majalah, brosur dan materi cetakan yang lain. Gejala ini makin meluas pada dasawarsa pertama abad 20, ketika film, dan radio mulai digunakan secara meluas yang disusul dengan televisi pada dekade berikutnya. Kini kita sudah memasuki era komunikasi dengan sistem satelit ruang angkasa dan jaringan komputer dengan serat fiber yang berada di bawah laut.

(6)

penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti majalah, surat kabar, radio, film, atau televisi (Wiryanto, 2001).

Selain itu, komunikasi massa juga didefenisikan sebagai suatu proses dimana oraganisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkan kepada publik, little John menambahkan bahwa sental studi komunikasi masa adalah pada media. Bila dikatakan bahwa sistem media merupakan bagian dari sistem dalam konteks yang lebih besar yakni politik, ekonomi, dan institusi kekuasaan, maka studi komunikasi massa juga mempelajari kaitan sistem-sistem tersebut dengan keberadaan fungsi media massa dalam masyarakat.

Karakteristik terpenting komunikasi massa adalah sifatnya yang satu arah dan kedua, selalu ada proses seleksi. Misalnya setiap media memilih khayalak, contohnya koran Ner Wonker untuk kalangan menengah keatas saja. Ketiga, karena media mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang diajukan sebenarnya tidak terlau banyak, sehingga kompetisinya berlangsung ketat. Keempat, untuk meraih khayalak sebanyak mungkin harus berusaha membidik sasaran khyalak tertentu. Misalnya, televisi merancang programnya untuk memikat segmen khayalak tertentu yang akan menyebarkarluaskan contohnya opera sabun untuk ibu-ibu rumah tangga. Kelima, komunikasi dilakukan oleh institusi social yang harus peka terhadap kondisi lingkungannya. Media tidak hanya mempengaruhi khayalak yang mengkonsumsinya, tetapi juga dipengaruhi olehnya (Rivers,2003).

Michael W. Gamble dan Teri K.Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa dengan mendefenisikan komunikasi massa jika mencakup :

1. Komunikator dalam komunikasi masa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepda khayalak luas dan tersebar.

(7)

3. Pesan adalah publik, artinya pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu dijadikan publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasinya formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper artinya pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Dalam komunikasi massa, komunikasi yang dilakukan lewat media massa umpan balik dari komunikan tidak bisa langsung dilakukan (Nurudin, 2004).

Sedangkan, Jay Black dan Frederick C.Whitney (1988) disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massa disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anomim dan heterogen (Nurudin, 2004).

Dari defenisi-defenisi diatas, komunikasi massa dapat didefenisikan dalam tiga ciri yaitu :

1. Komunikasi massa diarahkan pada audies yang relatif besar, heterogen dan anonim

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, dijadwalkan bisa mencapai sebanyak mungkin audiens secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada dalam sebuah organisasi yang kompleks yang membutuhkan biaya yang besar.

2.1.3 Teori Uses and Gratifcations

(8)

Gratifcationsmemulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang menentukan kebutuhan kita.

Sementara Schramm dan Porter dalam bukunya Men, Women, Message and Media (1982) pernah memberikan formula untuk menjelaskan bekerjanya teori ini.

Imbalan di sini bisa berarti imbalan yang saat itu juga diterima (segera) atau imbalan yang tertunda. Imbalan memenuhi kebutuhan khalayak. Misalnya, anda akan menonton suatu acara televisi tertentu karena media tersebut menyediakan atau memuaskan anda akan kebutuhan informasi atau hiburan.

Mengapa pula khalayak aktif memilih media? Alasannya adalah karen masing-masing orang berbeda tingkat pemanfaatan medianya. Misalnya saja, Metro TV tentu akan lebih banyak dipilih oleh mereka yang ingin mencari kepuasan dalam perolehan informasi dan berita dibanding khalayakyang ingin memperoleh suatu pelarian dari rasa khawatir.

(9)

Gambar 2.1

Sumber: Nurudin (2007: 194)

Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual (individual’s needs) dikategorikan sebagai berikut:

a. Cognitive needs (kebutuhan kognitif) : Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.

(10)

c. Personal integrative needs (kebutuhan peribadi secara integratif): Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.

d. Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif): Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berfiliasi.

e. Escapist needs (kebutuhan pelepasan): Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.

Menurut para pendirinya Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael gurevitch, Uses and Gratifcations meneliti asal asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain. Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang dikemukakan oleh Katz, Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun oleh McQuail (2005).

Asumsi-asumsi dasar tersebut antara lain adalah :

1. Khalayak merupakan sekelompok konsumen aktif yang secara sadar menggunakan media sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal maupun kebutuhan sosial yang diubah menjadi motif-motif tertentu.

2. Pemilihan media dan isinya merupakan sebuah tindakan yang beralasan serta memiliki tujuan dan kepuasan tertentu sesuai dengan inisiatif khalayak.

(11)

Pentingnya pendekatan Uses and Gratifcations ialah bahwa orang-orang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi massa yang sama untuk tujuan berbeda (Tommy Suprapto, 2006:41).

Maka penjabaran uses and gratification digambarkan sebagai berikut :

Anteseden→ Motif→ Penggunaan media→ Efek

• Variabel

Individual • Kognitif • Hubungan • Kepuasan

• Variabel • Diversi • Macam isi • Pengetahuan

Lingkungan • Personal • Hubungan •Dependensi Identity dengan isi

Gambar 2.2 (Sumber: Rakhmat: 2004)

(12)

2.1.3.1 Sejarah Teori Uses and Gratifcations

Teori Uses and Gratifcations ( kegunaan dan kepuasan ) pertama kali dikenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam bukunya

The Uses On Mass Communications: Current Perspectives on Gratifications

Research. Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut, dengan kata lain pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori Uses and Gratifcations mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhan. (Nurudin, 2011).

Teori uses and gratifcationsmenekankan bahwa audience aktif dalam memilih media mana yang harus dipilih untuk memenuhu kebutuhannya. Teori ini lebih menekankan padad pendekatan manusiawi didalam melihat media, artinya manusia itu memiliki otonomi atau wewenang untuk memperlakukan media. Berdasarkan Blumer Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khlayak untuk menggunakan media dan sebaliknya mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut teori ini konsumen media memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bebas memilih media mana yang mampu memuaskan kebutuhan informasi khalayak, serta bagaimana media itu akan berdampak bagi khalayak itu sendiri.

Teori ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Teori yang tidak tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Angota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Rakhmat,2004).

(13)

tergantikan dalam mencari informasi mengenai berbagai persoalan yang ada didunia. Namun demikian, banyak juga yang mencari pelarian, relaksasi hiburan, dan prestise sosial. Orang-orang ini mengerti bahwa kesadaran akan persoalan-persoalan umum sangat berharga dalam percakapan. Sebagian yang lain mencari bantuan untuk kehidupan sehari-hari mereka dengan membaca media berkenaan dengan mode, resep makanan, ramalan cuaca maupun informasi yang bermanfaat lainnya.

Riset Uses and Grafitications bermula dari pandangan bahwa komunikasi (khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan mempengaruhi khalayak. Inti teori Uses and Gratifcations adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif (Kriyantono, 2006).

Perkembangan teori Uses and Gratifcations, media dibedakan dalam tiga fase yaitu :

• Fase pertama, ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1947) memberikan

deskripsi tentang orientasi subgroup audience untuk memilih dari ragam isi media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual dalam meneliti orientasi audience.

• Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel -variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap perbedaan pola-pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.

• Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk

(14)

2.1.4 Teknologi Komunikasi

Komunikasi manusia muncul seiring dengan bertumbuhnya manusia itu. Komunikasi juga berkembang seiring dengan berkembangnya pemikiran manusia sehingga menghasilkan teknologi komunikasi yang kita gunakanpada saat ini. Komunikasi antarmanusia dimulai dengan dikenalnya bahasa yang memungkinkan antar manusia untuk bisa bekerjasama dan bertahan serta berkembang dengan manusia lainnya. Setelah ditemukannya bahasa komunikasi antarmanusia berkembang dengan ditemukannya tulisan yang kemudain disusul dengan kehadiran mesin cetak yang mempermudah manusia untuk berhubungan antara satu dengan yang lain. Kehadiran tulisan dan mesin cetak ini juga menjadi dasar berkembangnya pendidikan manusia yang memungkinkan untuk memperbanyak kegiatan komunikasi antar manusia itu sendiri.Seiring dengan perkembangan pendidikan manusia, maka mulailah muncul getaran-getaran elektronik dengan melahirkan penemuan-penemuan baru secara berturut-turut yang dimulai dengan penemuan fotografi di atas besi plat (1827), telegraf oleh Samuel Morse (1844), telegraf cetak oleh David Hughes (1955), Cable Transatlantik (1866), telepon oleh Alexander Graham Bell (1876), radio telegraf oleh Guglielmo (1895), dan keberhasilan Amerika dalam mendemostrasikan pesawat tv hitam putih tahun 1927. Penemuan ini masih berlanjut dengan ditemukannya komputer pertama kali pada tahun 1942, fotocopy Xerox tahun 1946 oleh Chester Carson, dan televisi berwarna pada tahun 1951. Penemuan berbagai teknologi komunikasi ini tidak berhenti hingga disitu, tahun 1957 Rusia berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke luar angkasa yang kemudian disusul dengan meluncurnya satelit Telstar pada tahun 1962 milik Amerika Serikat. Peluncuran ini membuktikan bahwa semakin berkembangnya komunikasi mengakibatkan berkembangnya pemikiran manusia. Tahun 1990 penemuan telepon selular dan jaringan internet ditemukan dan semakin memberi pengaruh terhadap cara manusia berkomunikasi (Cangara, 2006:).

(15)

perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Komunikasi membantu seseorang memperluas dunianya dengan bantuan teknologi yang ada. Teknologi menjadi salah satu faktor yang dianggap dapat membentuk ekonomi dan perubahan budaya, pengaruh teknologi terhadap seseorang bergantung pada bagaimana orang tersebut menggunakan teknologi dalam budaya atau kebiasaannya sehari-hari. Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi inilah yang memberikan kekuatan bagi teknologi untuk dapat merubah budaya yang telah ada, termasuk budaya dalam teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi sebagai salah satu penerapan ilmu pengetahuan berperan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Teknologi komunikasi diciptakan untuk membantu manusia agar lebih mudah untuk berkomunikasi dalam hal memenuhi kebutuhan informasinya.

“Rogers (1986) mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai “alat

perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan

orang lain” (Lubis, 2005).

Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”

(Severin, 2007)”.

(16)

jangkauan khalayak yang lebih luas, dan hampir sampai pada titik khalayak yang terdiri dari perorangan.

“Teknologi dapat menjadi teman baik kita, tetapi teknologi juga dapat menjadi pihak yang paling menyiksa dalam kehidupan kita. Teknologi dapat merintangi cerita kita, menghalangi kemampuan kita untuk memiliki pemikiran atau mimpi-mimpi membayangkan sesuatu yang indah karena kita terlalu sibuk menggunakan telepon genggam ketika kita berjalan dari

kantin untuk kembali ke kantor.” (Baran: 2012).

Hal ini menunjukan bahwa dalam penggunaan teknologi kita harus cermat, bijaksana dan bertanggung jawab.

2.1.5 Media Baru (New Media)

Media baru (new media) adalah bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang bisa langsung kita rasakan. Media baru merupakan perkembangan dari teknologi media yang sudah ada sebelumnya. Salah satu bentuk new media yang sekarang ini dapat dengan mudah kita temui dan tidak lepas dari kehidupan kita adalah internet. Menurut Internet Society (ISOC), internet didefinisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi global yang cepat, mekanisme penyebaran informasi dan media kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis (Purwanto, 2011).

Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan

(17)

Dennis Mc.Quail memberikan lima konsep pembeda antara media baru dan media lama, antara lain :

1. Derajat interaksitivitas, dimana interaksi dalam new media lebih fleksibel dan lebih tinggi dibanding media konvensional.

2. Derajat social presence (keberadaan sosial) dimana media massa bersifat lebih personal, mengurangi ambiguitas. Media baru memungkinkan

audience untuk bisa berhubungan secara personal dengan media melalui kontak langsung.

3. Derajat otonomi, dimana pengguna media memiliki kemampuan untuk mengontrol isi dan penggunaan medianya sendiri dan menjadi sumber independen. Penggunaan new media bisa memiliki media sendiri dan diolah sendiri.

4. Derajat playfullness, kemampuan media menyediakan hiburan bagi user

5. Derajat privasi, yang berhubungan dengan tepi isi yang dimiliki para pengguna media. Mereka bebas menampilkan apa pun di media baru (internet) sehingga menghasilkan media yang unik (berbeda) dan personal. (Mc.Quail: 2009)

Selain menjelaskan menganai konsep pembeda antara media baru dan media lama, Mc. Quail juga menunjukkan perbedaan antara media lama dan media baru, yaitu :

1. Media lama konsepnya satu objek berbicara pada banyak orang, sementara media baru bersifat decentralized, yang artinya semua memiliki kesempatan berbicara kepada siapa pun.

(18)

3. Media lama dibawah kontrol negara, sementara media baru diluar kontrol negara, bahkan bisa dinikmati oleh siapa pun yang ada di dunia tanpa batasan negara.

4. Media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru adalah memproduksi konsep demokratisasi.

5. Media lama memfragmentasikan audience sementara media baru meletakan audience pada posisi yang sama.

6. Media lama membentuk kebingungan sosial sedangkan media baru berorientasi pada individu.

Karakter internet yang berbentuk digital memudahkan khalayak untuk saling bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Tetapi penggunaan internet ini juga masih harus diperhatikan, karena dapat menimbulkan efek negatif. Untuk itu perkembangan internet sebagai new media juga harus diikuti dengan kebijakan dan pertanggung jawaban khalayak pengguna. Jika ada sisi negatif maka akan ada pula sisi positif yang diperoleh dari penggunaan new media

ini, seperti media baru atau new media ini dapat merubah pola pikir masyarakat, pola kehidupan dan juga budaya masyarakat. Seperti pada pemenuhan kebutuhan informasi melalui internet yang kini banyak diakses oleh khalayak.

2.1.6 Media Sosial

(19)

dari dua kata yaitu media yang dapat dimaknai sebagai medium atau wadah dan sosial yang berarti masyarakat. Berangkat dari pengertian media sosial di atas, dapat dipahami bahwa media sosial adalah wadah di mana banyak orang yang dapat berinteraksi layaknya di dalam sebuah masyarakat melalui medium internet. Tentu saja ketika kita berinteraksi menggunakan media sosial, kita bisa menemukan orang-orang saling ngobrol, berbagi informasi atau file, berkomentar, berdebat, mencari pasangan hingga memasarkan produk. Semua hal itu sama seperti aktivitas di masyarakat. Namun, aktivitas masyarakat di media sosial terjadi dengan perantara internet. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010)

mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content

Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), ada enam jenis media sosial, yaitu: 1. Proyek Kolaborasi

Jenis website yang mengijinkan penggunanya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun menghapus konten – konten yang ada di website tersebut.

Website tersebut antara lain:

a. Wiki

Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan, menghapus, dan mengubah konten berbasis teks.

b. Aplikasi Bookmark Sosial

Aplikasi bookmark sosial, dimana memungkinkan adanya pengumpulan berbasis kelompok dan rating dari link internet atau konten media.

2. Blog

(20)

3. Konten

Para pengguna dari website jenis ini saling berbagi konten – konten media, baik seperti video, e-book, gambar, dan lain – lain.

4. Jejaring sosial / microblog

Aplikasi yang mengizinkan pengguna untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto, video, moment, lokasi, dan lainlain. 5. Virtual Game world

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana pengguna bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata.

6. Virtual social world

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual Game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual social world lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan.

2.1.6.1LineToday

LineToday adalah media informasi yang dimiliki dan dibangun oleh

(21)

terlaris di 42 negara didunia. Karena banyaknya jumlah pengguna aplikasi pada bulan Oktober 2011 mengalami gangguan.

Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat mengunduh aplikasi ini secara gratis melalui google play dan juga app store serta mendaftar dengan menggunakan nomor telepon seluler saja, sehingga pengguna dapat terhubung langsung dengan pengguuna lainnya yang ada dalam daftar kontak telepon seluler pengguna. Selain cara mendaftar yang cukup mudah, aplikasi ini juga menyediakan emoji yang menggambarkan kepala dengan erbagai Macam ekspresi, emoticons yang berupa susunan karakter teks yang juga membentuk ekspresi, serta stickers unik dengan gambar icon yang lucu yang berukuran besar dan lebih berekspresif.

Selain menjadi aplikasi pesan singkat saja, Line juga memiliki beberapa fitur lain yang menjadi pembeda dengan aplikasi singkat lainnya. Line

meyediakan fitur Free Calldan video call yang memungkinkan pengguna melakukan pembicaraan secara langsung serta bertatap muka. Line juga memungkinkan penggunanya untuk mengganti latar pesan singkat mereka sesuai dengan keinginan mereka, dan yang terakhir adalah Line tidak hanya menyediakan aplikasi pesan singkat saja, tetapi juga aplikasi permainan yaitu

LineGames seperti Linepokopang, get rich, bubble dan lainlain (http://Line.me/en/).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka LineCorporation sendiri mendirikan suatu wadah berita yang dinamakan LineToday. LineToday diyakini sebagai wadah pengetahuan dan berita-berita untuk pengguna Line itu sendiri, dan

LineToday sendiri hanya tersedia pada aplikasi Line. Untuk dapat mengakses

(22)

Adapun, jenis-jenis berita yang ada di LineToday itu sendiri adalah :

a. Top

b. News

c. Entertainment

d. Biz & Technology

e. Lifestyle

f. Sports.

Maka, dari apa yang ditawarkan oleh LineToday tentu saja dapat dilihat sasaran dari perusahaan penyedia jasa pengiriman pesan gratis ini adalah masyarakat muda yang sepenuhnya mengakses internet.

2.2 Kerangka Konsep

Variabel penelitian yang terdapat pada judul atau masalah penelitian perludibatasi pengertiannya untuk menghindari salah maksud dalam menafsirkan konsep tersebut antara peneliti dan pembaca hasil penelitiannya, serta untuk membatasi penelitian itu sendiri. Tidak semua judul atau masalah dibatasi konsepnya secara harafiah, tetapi hanya konsep yang akan diuji. Pembatasan konsep dalam penelitian tidak saja menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dan membatasi penelitian, tetapi batasan konsep amat diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel (Bungin, 2001).

(23)

dapat dinyatakan sebagai variabel. Variabel adalah suatu konsep yang dapat mewujud kedalam dua atau lebih dari dua kesatuan variasi (Suyatno, 2005).

Model Teoritis

Mahasiswa LineToday Kebutuhan

(Gambar 2.3) 2.3 Variabel Penelitian

Variabel Variabel Operasional

Mahasiswa Ciri-Ciri Demografis

- Usia

- Jenis Kelamin - Stambuk/Angkatan

Pemenuhan Kebutuhan - Kognitif

- Afektif

- Integratif Personal - Integrasi Sosial

- Pelepasan Ketegangan Jenis Media (LineToday) Klasifikasi Isi LineToday

- News

- Entertainment

- Biz & Tech

- Lifestyle

- Sport

Pemuasan Informasi - Pengamatan Lingkungan

(24)

2.4Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel- variabel.

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa

Ciri-Ciri Demografis

Adapun pembagian dari ciri-ciri demografis adalah : 1. Usia

Usia para responden dari penelitian ini adalah mahasiswa yang kisaran usianya dari 19-22 tahun.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin dari responden penelitian ini adalah pria dan wanita. 3. Stambuk/Angkatan

Para responden dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 dan 2014.

b. Pemenuhan Kebutuhan

Ada beberapa aspek pendukung untuk pemenuhan kebutuhan bagi para pengguna, yaitu :

1. Kebutuhan Kognitif

User yang mengakses LineToday adalah user yang membutuhkan informasi berupa pengetahuan yang berupa informasi mengenai hal-hal di lingkungan sekitar.

2. Kebutuhan Afektif

(25)

emosional terhadap dirinya. Hal-hal yang diakses bisa saja berkaitan dengan berita hiburan.

3. Personal Integratif

Pada umumnya, user yang mengakses berita sesuai dengan kebutuha integratifnya adalah user yang hanya ingin mempertahankan keeksistensian dirinya di lingkungannya. Tujuannya hanya ingin mengetahui berita-berita terbaru agar tidak ketinggalan.

4. Social Integrative

User yang mengakses berita sesuai dengan kebutuhan sosialnya biasanya dipengaruhi oleh pembicaraan dari berita-berita yang ada di lingkungannya, seperti di lingkungan keluarga, teman dan kolega.

5. Pelepasan Ketegangan

User yang memiliki kebutuhan ini, biasanya adalah user-user yang hanya mengakses berita-berita untuk menghilangkan stres atau ketegangan akibat banyak hal. Biasanya, berita-berita yang diakses adalah berita-berita yang ringan-ringan.

c. Jenis Media (LineToday)

Adapun informasi yang tercakup dalam definisi operasional ini adalah klasifikasi isi berita, yaitu berita yang mana-mana saja yang paling banyak diakses oleh user.

1. Top

Jenis berita yang diakses user rata-rata adalah berita yang terbaru maupun berita uptodate. Biasanya jenis berita yang diakses oleh user ini sangat mudah berganti sesuai dengan timeLine peristiwa di luar.

2. News

(26)

3. Entertainment

User yang mengakses jenis berita ini untuk mengatahui informasi seputar dunia hiburan, contohnya saja untuk mengetahui info mengenai selebritis atau artis yang disukainya.

4. Biz&Tech

Kebanyakan user yang memilih jenis berita ini untuk mengetahui informasi tentang tekhnologi termutakhir yang ada di pasaran.

5. Lifestyle

User yang mengakses jenis berita ini adalah user yang tertarik untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan dunia fashion terkini atau bisa juga user yang ingin melihat trend berpakaian agar ia bisa mengikutinya.

6. Sports

User yang mengakses jenis berita ini adalah user yang tertarik untuk mengikuti berita-berita terkait dengan olahraga. Baik itu nasional maupun mancanegara.

d. Pemuasan Informasi

Pemuasan informasi di penelitian ini adalah hasil-hasil yang dicapai setelah mengakses berita di LineToday, adapun pemuasan informasi terbagi atas beberapa, yaitu :

1. Pengamatan Lingkungan

(27)

2. Diversi Hiburan

User yang telah mengakses LineToday merasa mendapatkan pengganti hiburan dari media berita yang telah dia akses.

3. Identitas Sosial

Bagi user yang telah mengakses LineToday akan mendapat pemuasan berupa pemahaman tentang dirinya sendiri terhadap pemberitaan yang diakses.

4. Hubungan Sosial

Gambar

Gambar 2.1 Sumber: Nurudin (2007: 194) dan Film - Isi Media
Gambar 2.2 (Sumber: Rakhmat: 2004)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli, maka saya simpulkan bahwa perpindahan merek (brand switching) merupakan perpidahan merek yang dilakukan oleh konsumen

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan ( service ).. tertentu dalam sebuah

Employee branding merupakan kegiatan promosi yang lebih mengkomunikasikan hal yang tidak maujud ( intangible ) Melalui perilaku dan sikap mereka yang mereka cerminkan dan

Dari hasil penghitungan didapat sum- bangan efektif variabel efektifitas sistem penilaian kinerja, variabel efektifitas penggajian berdasar nilai kinerja dan efektifitas

Manfaat yang diperoleh dari penggunaan cloud storage antara lain penyimpanan data, file sharing dan sinkronisasi sehingga dapat mengurangi resiko kehilangan data dan

Sedangkan pengaruh variabel komitmen kerja terhadap kepuasan kerja sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Carmeli (2004) bahwa kepuasan kerja mempunya peran mediasi

Mencoba mengelola masalah menjadi sebuah kekuatan adalah sebuah hal yang penting dalam menjalankan sebuah usaha, kenapa demikian, karena hal ini mengajarkan kepada

Methyl mercury exposure with a dose of 0.6 mg/kg BW/day increased the number of microglia cells with an increased number of microglia cells was 151.63% and iNOS expression in