• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ISLAM DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ISLAM DALAM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ISLAM DALAM

STUDI AGAMA

Makalah disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Metodologi

Studi Islam

Mata Kuliah: SPI

Dosen Pengampu: Dr. H. Muhammad Rozali, MA

Sabda Firmansyah Rambe

Tri Mahdalena br Ginting

Disusun Oleh:

Sem.III/SPI A

NURI SULFIANA

SABDA FIRMANSYAH RAMBE

TRI MAHDALENA GINTING

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

A. Latar Belakang

Pengertian dan ruang lingkup studi Islam merupakan sebuah mata kuliah yang berupaya mengkaji keislaman dengan wilayah telah materi ajaran agama dan fenomena kehidupan beragama, sedangkan kajian tentang Islam yang bersifat historis-empiris biasanya dilakukan di berbagai perguruan tinggi meliputi bukan saja yang dianggap kebenaran oleh kaum Muslimin melainkan juga yang hidup di tengah masyarakat yang merupakan ekspresi-ekspresi keagamaan kaum Muslimin yang factual.

Penulis mencoba untuk mengkaji pengantar study Islam lewat makalah dengan judul “Pengertian dan ruang lingkup studi Islam dalam Studi Islam”.

Sebagai contoh Argumentasi masyarakat dengan mempelajari Metodologi studi Islam akan memberikan ruang dalam pemikiran yang lebih kritis terhadap persoalan Agama. Dikatakan, salah satu penyebab kegagalan Islam dewasa ini justru disebabkan oleh keberhasilannya yang gilang gemilang pada masa lalu. Baik karena keyakinan akan ajarannya yang sudah mutlak sempurna serta warisan budaya masa lalu yang amat kaya dan menakjubkan, maka seakan tidak ada lagi ruang bagi umat Islam dewasa ini untuk melakukan inovasi, yang ada adalah melakukan konservasi, revitalisasi, dan kembali kepada kaidah-kaidah lama yang dipersepsikan sebagai zaman keemasan.

B. Pengertian dan Ruang Lingkup Islam dalam Studi Agama

Pengertian dan ruang lingkup studi Islam merupakan sebuah mata kuliah yang berupaya mengkaji keislaman dengan wilayah telah materi ajaran agama dan fenomena kehidupan beragama, sedangkan kajian tentang Islam yang bersifat historis-empiris biasanya dilakukan di berbagai perguruan tinggi meliputi bukan saja yang dianggap kebenaran oleh kaum Muslimin melainkan juga yang hidup di tengah masyarakat yang merupakan ekspresi-ekspresi keagamaan kaum Muslimin yang faktual1.

(3)

Dengan mempelajari Metodologi studi Islam akan memberikan ruang dalam pemikiran yang lebih kritis terhadap persoalan Agama, sehingga tak menganggap bahwa ajaran Islam klasik dianggap sebagai taken of granted, hal ini didasari atas adanya pujian paradoksal terhadap dunia Islam2. Dikatakan, salahsatu penyebab kegagalan Islam dewasa ini justru

disebabkan oleh keberhasilannya yang gemilang pada masa lalu. Baik karena keyakinan akan ajarannya yang sudah mutlak sempurna serta warisan budaya masalalu yang amat kaya dan menakjubkan.

C. Perbedaan Para Ahli

Menurut Ahmad Tafsir metodologi adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu. dalam hal ini ilmu tentang cara studi Islam.

Atang mengutip pendapat Harun Nasution yang berpendapat bahwa persoalan yang menyangkut usaha perbaikan pemahaman dan penghayatan agama terutama dari segi etika dan moralitasnya kurang memadai. Senada dengan hal itu, Masdar F. Masudi, berpendapat bahwa kesalahan umat Islam Indonesia ialah mengabaikan agama sebagai sistem nilai etika dan moral yang relevan bagi kehidupan manusia sebagai makhluk yang bermartabat dan berakal budi. Sehingga orang terperangah ketika ada hasil survei mengungkapkan Indonesia termasuk salah satu negara korup di dunia3. Sedangkan 90 persen penduduk Indonesia

Muslim dan pejabatnya rajin merayakan hari-hari besar Islam.

Selanjutnya Atang mengatakan signifikasi studi Islam di Indonesia adalah mengubah pemahaman dan penghayatan keilmuan masyarakat Muslim Indonesia sehingga:

1. Bentuk formalistik keagamaan Islam diubah menjadi bentuk agama yang substantif. 2. Sikap eklusivisme dirubah menjadi sikap inklusifisme dan atau sikap universalisme. 3. Melahirkan suatu masyarakat yang siap hidup toleran dalam masyarakat yang heterogen.

2 Ibid., hal, 33

(4)

Dengan demikian dapat dipahami, Metodologi Studi Islam adalah prosedur yang ditempuh dalam mempelajari Islam dengan cepat, tepat dan menyeluruh, yakni dari berbagai aspeknya dan berbagai alirannya. Karenanya MSI (Metodologi Studi Islam) mempunyai arti penting dalam menempuh prosedur studi Islam yang dapat mengubah pemahaman masyarakat Muslim Indonesia dari pemahaman semula yang sempit menjadi pemahaman yang luas. Dari sikap yang ekstrim menjadi sikap yang toleran, bijaksana. Sikap toleran tidak berarti akidahnya lemah. Posisi akidah seperti dikatakan Ahmad Tafsir dalam keseluruhan ajaran Islam sangat penting. Akidah adalah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan. Pusatnya ialah keyakinan kepada Tuhan.

Studi Islam adalah sebuah upaya yang bersifat aspektual, polimetodis, pluralistik dan tanpa batas yang tegas. Ia bersifat aspektual dalam arti bahwa Islam harus diperlakukan sebagai salah satu aspek yang eksistensi. Sedangkan studi Islam bersifat polimetodis dalam arti bahwa berbagai metode atau disiplin yang berbeda digunakan untuk memahami Islam, oleh karena itu, orang perlu memahami Islam dengan metode sejarah, penyelidikan sosiologis, fenomenologis, dan sebagainya. Ia pluralistik karena ada banyak agama-agama dan tradisi lain disamping Islam.

Studi Islam mulai dikembangkan oleh Mukti Ali pada akhir dekade tahun 70-an. Kajian masih bersifat stadium awal, terfokus pada persoalan praktis menyangkut penataan, pembinaan dan pengembangan hubungan antar pemeluk agama-agama di Indonesia4.

Memasuki dasawarsa tahun 80-an, studi agama memasuki fase baru yang segar dimana mulai muncul kajian-kajian yang secara tematik lebih variatif dan secara kualitattif lebih intensif. Situasi ini disebabkan oleh perkembangan dunia pendidikan, teknologi komunikasi dan transportasi, yang secara langsung membantu perkembangan internal kajian agama.

Studi Islam adalah salah satu studi yang mendapat perhatian dikalangan ilmuwan. Jika ditelusuri secara mendalam, nampak bahwa studi Islam mulai banyak dikaji oleh para peminat studi agama dan studi-studi lainnya. Dengan demikian, studi Islam layak untuk dijadikan sebagai salah satu cabang ilmu favorit. Artinya, studi Islam telah mendapat tempat dalam percaturan dunia ilmu pengetahuan.

Islam sebagai agama ajaran-ajaran tidak hanya mencakup persoalan yang trasedental akan tetapi mencakup pula berbagai persoalan seperti ekonomi, sosial, budaya, dan

(5)

dimensi lain dalam kehidupan manusia. Jika tinjau dari perkembangan Islam masa awal telah mengalami perkembangan, terkait erat dengan persoalan-persoalan. Perkembangan tersebut dapat diamati dari praktek-praktek keagamaan diberbagai wilayah Islam, antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain berbeda-beda dalam praktek social keagamaan, sehingga benang merah yang memisahkan antara wilayah agama dan wilayah-wilayah social dan budaya yang telah menyatu dengan agama itu sendiri, menjadi tidak jelas.

Pengertian ruang lingkup islam dalam studi Islam Secara etimologi merupakan dari bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Dalam kajian Islam di Barat disebut Islamic Studies secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan keislaman. Secara terminologis adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan. Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. sumber ajaran yang mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur'an dan Hadis5. Kedua sumber ini sebagai

pijakan dan pegangan dalam mengakses wacana pemikiran dan membumikan praktik penghambaan kepada Tuhan, baik bersifat teologis maupun humanistis.

Islam secara harfiyah berasal dari bahasa Arab yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Arti pokok Islam adalah ketundukan, keselamatan dan kedamaian. Maka studi Islam diarahkan pada kajian keislaman yang mengarah pada 3 hal :

1. Islam yang bermuara pada ketundukan/berserah diri, berserah diri artinya pengakuan yang tulus bahwa Tuhan satu-satunya sumber otoritas yang serba mutlak. Keadaan ini membawa timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah dirinya sendiri.

2. Islam dapat dimaknai yang mengarah kepada keselamatan dunia dan akhirat sebab ajaran Islam pada hakekatnya membina dan membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi semua larangan dalam kehidupan di dunia termasuk kehidupan akhirat.

3. Islam bermuara pada kedamaian manusia harus hidup berdampingan dengan makhluk hidup yang lain bahkan berdampingan dengan alam raya. Dengan demikian kedamaian harus dilakukan secara utuh dan multi dimensi.

(6)

Pembahasan kajian keislaman mengikuti wawasan dan keahlian para pengkajinya, sehingga terkesan ada nuansa kajian mengikuti selera pengkajinya, secara material, ruang lingkup studi islam dalam tradisi sarjana barat, meliputi pembahasan mengenai ajaran, doktrin, teks sejarah dan instusi-instusi keislaman pada awalnya ketertarikan sarjana barat terhadap pemikiran islam lebih karena kebutuhan akan penguasaan daerah koloni. Mengingat daerah koloni pada umumnya adalah Negara Negara yang banyak didomisili warga Negara yang beragama islam, sehingga mau tidak mau mereka harus faham budaya lokal. Kasus ini dapat dilihat pada perang aceh sarjana belanda telah mempelajari islam terlebih dahulu sebelum diterjunkan dilokasi deengan asumsi ia telah memahami budaya dan peradapan massyarakat aceh yang mayoritas beragama islam6.

Islam dipahami dari sisi ajaran, doktrin dan pemahaman masyarakat debngan asumsi dapat diketahui tradisi dan kekuatan masyarakat setempat. Setaelah itu pemahaman yang telah menjadi input bagi kaum orentalis diambil sebagai dasar kebijakan oleh penguasa colonial yang tentunya lebih menguntungkan mereka ketimbang rakyat banyak diwilayah jajahanya. Hasil studi ini sesungguhnya lebih menguntungkan kaum penjajah tatas dasar masukan ini para penjajah colonial dapat mengambil kebijakan didaerah koloni dengan mempertimbangkan budaya lokal. Atas masukkan ini, para penjajah mampu membuat kekuatan social, masyarakat terjajah sesuai dengan kepentingan dan keutunganya. Setelah mengalami keterpurukan, dunia islam mulai bangkit memalui para pembaru yang telah dicerahkandari kelompok ini munculah gagasan agar umat islam mengejar ketertinggalanya dari umat lain.

D. Kesimpulan

Studi Islam (Islamic Studies) adalah salah satu studi yang mendapat perhatian dikalangan ilmuwan. Jika ditelusuri secara mendalam, nampak bahwa studi Islam mulai banyak dikaji oleh para peminat studi agama dan studi-studi lainnya. Dengan demikian, studi Islam layak untuk dijadikan sebagai salah satu cabang ilmu favorit. Artinya, studi Islam telah mendapat tempat dalam percaturan dunia ilmu pengetahuan.

(7)
(8)

Daftar Pustaka

Abdul Rozak, Metodologi Studi Islam, Bandung : Pustaka Setia , 2008

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Pres, 2012

Atho Mudzahar, Pendekatan Studi Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar , 2007

Referensi

Dokumen terkait

TANTANGAN TERHADAP EKSISTENSI NEGARA BANGSA INDONESIA DAN PEMAKNAAN KEMBALI NASIONALISME1. Oleh

Dengan berasumsi pada logika dan fenomena di atas, maka pemodelan tanaman dalam jalur tanam pada sistem TPTJ lebih sesuai menggunakan model kelompok tanaman berdasarkan

Seperti pada penjelasan bab terdahulu, sasaran Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan pada tahun 2014 telah dimaksudkan untuk mempertajam dan

Penerapan pembelajaran TGT dilengkapi Adobe Flash dapat meningkatkan: (1) aktivitas belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan siswa kelas XI IPA 3 SMA

Keempat, kepribadian yang dibentuk oleh single parent yakni kesalehan. sosial, dimana kesalehan sosial itu sendiri mencakup aspek kesalehan

Efektivitas layanan bimbingan kelompok melalui permainan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.. Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan

Pada studi pendahuluan ini didapatkan tingkat kesesuaian antara kedua sistem klasifikasi dalam menentukan stadium keganasan sigmoid dan rektum dengan kategori sedang..

belajar membaca Al-Quran beliau mendengarkan dan memperhatikan kemudian menirukan setelah bacaan malaikat Jibril. Maka penting mempelajari Al-Quran dengan metode