• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCEGAHAN KEKERASAN PADA ANAK USIA DINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENCEGAHAN KEKERASAN PADA ANAK USIA DINI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENCEGAHAN KEKERASAN PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENDIDIKAN RAMAH ANAK

ANIK LESTARININGRUM

Prodi PG-PAUD, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri Email: aniklestariningrum@gmail.com dan wwwidnarko@yahoo.co.id

Abstrak: Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sebagai upaya memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk berkembang sesuai potensi yang dimilikinya merupakan tanggung jawab yang tidak ringan. Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan manusia, memenuhi hak-hak anak merupakan impian yang perlu upaya nyata dalam mewujudkan.tanpa disadari masalah muncul disekitar kita terkait pendidikan anak usia dini, dimana anak mengalami masa rentan terhadap berbagai masalah kekerasan yang menyebabkan anak terhambat dalam perkembangannya. Konsep pendidikan yang mengedepankan upaya mengantisipasi kekerasan pada anak perlu segera mendapatkan perhatian. Konsep pendidikan melibatkan proses pembelajaran dimana ada interaksi antara pendidik dan anak serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai penanggungjawab bersama proses pendidikan. Pendidikan yang ramah terhadap anak berusaha menempatkan anak pada posisinya dengan mengedepankan perlindungan sepenuhnya pada hak-hak anak. Bentuk-bentuk pendidikan ramah anak dilaksanakan di PAUD meliputi; memasukkan program Holistik Integratif dalam perencanaan pembelajaran sehari-hari dimana akan membekali anak terhadap antisipasi berbagai hal terkait kekerasan yang terjadi pada dirinya. Pendidikan ramah anak ini sebagai upaya nyata kepedulian lembaga PAUD terhadap pelayanan pada anak usia dini melalui layanan professional serta memahami masalah yang dihadapi dalam pendidikan di Negara pada khususnya terkait meminimalisir kekerasan yang terjadi pada anak usia dini.

Kata Kunci: kekerasan anak, pendidikan ramah anak usia dini

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahapan perkembanganya agar memiliki kesiapan untuk memasuki

(2)

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dektorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal, 2014;1).

Anak adalah amanah yang harus diperhatikan gizi dan kesehatannya, dirawat, diasuh, dididik, dan dilindungi seoptimal mungkin. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Di dalam keluarga anak belajar sejak dalam kandungan hingga berjalan usia anak memasuki rumah tangga sendiri. Oleh karena itu, keluarga memiliki peran yang sangat mendasar dalam mengoptimalkan semua potensi anak (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.,Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, NonFormal dan Informal, 2014;1).

Keluarga sudah berperan dalam melaksanakan proses peningkatan gizi dan kesehatan, perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan. Peran yang sudah dilakukan itu sebagai tujuan karena anak usia dini masih rentan terhadap berbagai hal yang mengganggu pengoptimalan perkembangannya. Gangguan perkembangan bisa berasal dari mana saja di sekitar anak, sekarang ini masalah kekerasan pada anak sedang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Kekerasan ini menuntut dilaksanakan sebuah program yang dapat membantu melindungi anak agar anak tetap dalam dunianya sesuai tahapan perkembangannya.

(3)

jika ini pernah dialami anak tentu juga akan mempengaruhi perkembangan tahap berikutnya.

Banyak orang tua mengagap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. Mereka beranggapan kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak. Mereka lupa bahwa orangtua adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mengupayakan kesejahteraan, perlindungan, peningkatan kelangsungan hidup, dan mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya. Keluarga adalah tempat pertama kali anak belajar mengenal aturan yang berlaku di lingkungan keluarga dan masyarakat. Sudah barang tetntu dalam proses belajar ini, anak cenderung melakukan kesalahan. Bertolak dari kesalahan yang dilakukan, anak akan lebih mengetahui tibdakan-tindakan yang bermanfaat, dan tidak bermanfaat, patut atau tidak patut. Namun orangtua menyikapi proses belajar anak yang salah ini dengan kekerasan. Bagi orangtua, tindakan anak

yang melanggar perlu di konrol dan dihukum.

Banyak orangtua sukar memahami mengapa seseorang melukai anaknya. Masyarakat sering beranggapan bahwa orang yang menganiaya anaknya mengalami kelainan jiwa. Tetapi banyak pelaku penganiayaan sebenarnya menyayangi anak-anaknya namun cederung bersikap kurang sabar dan kurang dewasa secara pribadi. Karekter seperti membuatnya sulit memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan meningkatkan kemungkinan tindak kekerasan secara fisik atau emosiona. Sementara keluarga adalah pendidikan sebelum tahap berikutnya yang harus menjadi pondasi yang kuat.

(4)

ketergantungannya terhadap orang dewasa di sekitar. Konsep pendidikan yang ramah bagi anak merupakan sebuah idea tau gagasan yang akan memberikan pelayanan kepada anak dan diharapkan menghindarkan anak dari berbagai tindakan kekerasan yang mengancam pertumbuhan dan perkembangannya. Berdasarkan hal tersebut, sangatlah penting untuk merancang sebuah konsep pendidikan anak usia dini yang pengelolaannya mengacu pada prinsip 3P (Provisi, Proteksi, dan Partisipasi) dalam proses pembelajarannya.

Provisi adalah ketersediaan kebutuhan anak seperti cinta/kasih sayang, makanan, kesehatan, pendidikan dan rekreasi. Proteksi adalah perlindungan terhadap anak dari ancaman, deskriminasi, hukuman, salah perlakuan, dan segala bentuk pelecehan serta kebijakan yang kurang tepat (sebagaiman yang dijamin oleh Konvensi PBB tentang Hak-hak anak, November 1989). Partisipasi adalah hak untuk

bertindak yang digunakan anak didik untuk mengungkapkan kebebasan berpendapat, bertanya, beragumen, berperan aktif di kelas dan di sekolah (Senowarsito, Arisul Ulumuddin, hhttp/www…(diakses 15 November 2015).

(5)

Pengertian Kekerasan Pada Anak Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiayaan emosional, atau pengabaian terhadap anak. Di Amirika Serikat, Pusat Pengendalian dan

Pencegahan Pnyakit (CDC)

mendenifisakan penganiayaan anak sebagai setiap tindakan atau serangkaian tindakan wali atau kelalaian oleh orang tua atau pengasuh lainnya yang dihasilkan dapat membahayakan, atau berpotensi bahaya, atau memberikan ancaman yang berbahaya kepada anak. Sebagaian besar terjadi kekerasan terhadap anak di rumah anak itu sendiri dengan jumlah yang lebih kecil terjadi di sekolah, di lingkungan atau organisasi tepat anak berinteraksi. Ada empat kategori utama tindak kekerasan terhadap anak: pengabaian, kekerasan fisik, pelecehan emosional/psikologis, dan pelecehan seksual anak (Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).

Pengertiana kekerasan terhadap anak adalah segala sesuatu yang membuat anak tersiksa, baik secara fisik, psikologis maupun mental,. Oleh para ahli, pengertian kekerasan terhadap anak ini banyak definisi yang berbeda-beda. Di bawah ini akan memberikan beberapa definisi pengertian kekerasan terhadap

anak oleh beberapa ahli

www.psychologymania.com/.../ pengertian-kekerasan-t yaitu:

David Gill mengartikan perlakuan salah terhadap anak adalah termasuk penganiayaan, penelantaran dan ekspoitasi terhadap anak, dimana hal ini adalaha hasil dari perilaku manusia yang keliru terhadap anak. Bentuk kekerasan terhadap anak tetntunya tidak hanya berupa kekerasan fisik saja, seperti penganiayaan, pembunuhan, maupun perkosaan, melainkan juga kekerasan non fisik, seperti kekerasan ekonomi, psikis,

maupun kekerasan religi.

(6)

Menurut WHO kekerasan terhadap anak adalah suatu tindakan penganiayaan ataua perlakuan salah pada anak dalam bentuk menyakiti fifik, emosional, seksual, melalaikan pengasuhan dan eksploitasi untuk kepentingan komersial yang secara nyata atau pun tidak dapat membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup, martabay atau perkembangannya, tindakan kekerasan diperoleh dari orang yang bertanggung jawab, dipercaya atau berkuasa dalam perlindungan anak tersebut.

(www.slideshare.net/.../makalah-konsep-dasar-paud-1Jan24,2015

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian kekerasan terhadap anak adalah perilaku salah baik dari orangtua, pengasuh dan lingkungan dlam bentuk perlakuan kekerasan fisik, psikis maupun mental yang termasuk didalamnya adalah penganiayaan, penelantaran dan

ekspoitasi, mengancam dan lain-lain terhadap anak.

Kekerasan terhadap anak adalah segala tindakan baik yang disengaja maupun tidak disengaja yang dapat merusak anak baik berupa serangan fisik, mental sosial, ekonomi maupun seksual yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.

(7)

mendapatkan perlakuan yang layak dan juga pengembangan segala bentuk potensi yang ada dalam dirinya masih memerlukan pendampingan orang dewasa di sekitarnya.

Perkembangan anak usia dini jika dilihat dari tahapan berfikirnya masih di tahap praoperasional dimana nak membutuhkan sesuatu yang kongkrit dalam memberikan pengertian terhadap dirinya. Pola berfikir inilah yang memerlukan perhatian kita orang tua, guru, dan masyarakat di lingkungan anak untuk memberikan pengertian tentang pencegahan kekerasan yang bsa saja terjadi pada anak melalui hal yang dapat diterima oleh pemikiran anak. Bukan sesuatu yang abstrak dimana anak belum mampu mencerna dan menalar sehingga belum bisa melindungi dirinya jika terjadi kekerasan meskipun dalama bentuk apapun.

Pendidikan Anak Usia Dini Ramah

Anak

Pendidikan bukan hanya sebuah kewajiban, lebih dari itu pendidikan merupakan sebuah kebutuhan. Dimana manusia akan lebih berkembang dengan adanya pendidikan. Tujuan pendidikan itu sendiri beragam, tergantung pribadi tiap individu memandang pendidikan itu sendiri, ada yang memandang pendidikan yang baik dapat memperbaiki status kerjanya, sehingga mendapatkan pekerjaan yanag nyaman, ada pula yang memandang pendidikaan adalah sebuah alat transportasi untuk membawanya menuju jenjang itu semua (seputarpendidikan003.blogspot.com/ …/konsep-dasar-…Dec 6, 2013)

(8)

berkembang untuk terus menjadi baik menjadi pemimpin di bumi ini.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa pendidikan adalah suatu proses untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang maupun kelompok orang dengan tujuan untuk mendewasakan seseorng melalui usaha pengajaran dan pelatihan. Dari definisi pendidikan tersebut dapat dipahami bahwa konsep dasar pendidikan di Indonesia bertujuan untuk membentuk sikap yang baik, sesuai nilai yang berlakujuga menumbuhkan potensi-potensi yang dimiliki untuk dikembangkan lebih lanjut (Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, diakses November (2015).

Mencetak genarasi unggul dan “sukses hidup” di tengah persaingan global dapat dilakukan dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kesanggupannya.

Menyelenggarakan pendidikan yang membebaskan anak dari tindak kekerasan. Menyelenggarakan pendidikan yang memperlukan anak dengan ramah. Menyelenggarakan pendidikan yanag memanusiakan anak. Menyelenggaraka pendidikan yang memenuhi hak-hak anak. Hal tersebut akan terwujud jika pendidikan yang demikian dilakukan sejak anak usia dini.

Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yanag akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan bagi anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yanag dilakukan pada anak yang baru lahir sampai dengan delapan tahun. Pendidikan pada tahap ini memfokuskan pada physical, intelligence, emotional, socialeducation.

(9)

usia dini disesuaikan denganthap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Upaya PAUD bukan hanya dari sisi pendidikan saja, tetapi termasuk upaya pemberian gizi dan kesehatan anak sehingga dalam pelaksanaan PAUD dilakukan secara terpadu dan koprehensif.

Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yanag memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, dan bereksperimen yanag berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Oleh karena itu anak merupakan pribadi yang unik dan melewati berbagai tahap perkembangan kepribadian, maka lingkungan yang diupayakan oleh pendidik dan orangtua yang dapatmemberikan kesempatan pada anak untuk mengekplorasi berbagai

pengalaman dengan berbagai suasana, hendaklah memperhatikan keunikan anak-anak dan disesuaikan dengan tahap perkembangan kepribadian anak (www.slideshare.net/.../makalah-konsep-dasar-paud-1Jan24,2015)

Menurut UNICEF Innocentty Research dalam kata ramah anak (CFC), ramah anak berarti menjamin hak anak sebagai warga kota. Sedangkan Anak Wayang Indonesia dalam masyarakat ramah anak mendefinisikan kata ramah anak berarti masyarakat yang terbuka, melibatkan anak dan remaja untuk berpatisipasi dalam kehidupan social, serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteran anak. Karena itu, dapat dikatakan bahwa ramah anak berarti menempatkan, memperlakukan dan menghormati anak sebagai manusia dengan segala hak-haknya. Dengan demikian ramaha anak dapat diartikan sebagai upaya sadar untuk menjamin dan memenuhi hak-hak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utama upaya ini adalah “non diskriminasi”, kepentingan yang terbai bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup, daan perkembangan serta penghargaan

terhadap pendapat anak

(10)

Mengapa harus anak? Sesuai bunyi pasal 4 UU No.23/2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan setiap anak berhak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpatisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dan kekerasan dan diskriminasi. Salah satu hak dasar anak tersebut adalah hak berpatisipasi yang diartikan sebagai hak untuk mengeluarkan pendapat dan didengarkan suaranya.

Anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila berada pada lingkungan yang mendukung. Baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitarnya. Secara garis besar ada beberapa ruang lingkup dimana anak tinggal dan hidup, dimana lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap terciptanya Pendidikan Ramah Anak ini. Yang pertama adalah keluaga kemudian lingkungan masyarakat (baik lingkungan desa, kota ataupun Negara).

Dengan demikian ramah anak dapat diartikan sebagai upaya dasar untuk menjamin dan memenuhi hak anak dalam aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prisip utama upaya ini adalah “non deskriminasi”, kepentingan yang terbaik bagi anak, hak

untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan serta penghargaan terhadap pendapat anak sesuai UU perlindungan anak.

Prinsip-prinsip PAUD Ramah Anak Untuk tercapainya sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang ramah pada anak maka ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dijalankan oleh sebuah lembaga PAUD untuk tercapainya tujuan tersebut yaitu (Elyana, 2015)

1. PAUD dituntut untuk mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah media, tidak sekedar tempat yang menyenangkan bagi anak belajar. 2. Dunia anak adalah “bermain”. Dalam

bermain itulah sesungguhnya anak melakukan proses belajar. PAUD merupakan tempat bermain yanag menyenangkan bagi anak.

3. PAUD harus menciptakan ruang bagi anak untuk berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan.

(11)

tentang realitas hidupnya di keluarga masing-masing.

Hubungan PAUD Ramah Anak dan Pencegahan kekerasan

Seperti uraian yang sudah dikemukakan di atas bahwa pendidikan anak usia dini memiliki peranan yang sangat dominan terutama dalam hal gizi, kesehatan, perlindungan dan pengasuhan pada anak usia 0-6 tahun. Upaya stimulasi yang diberikan melalui sinergi pendidikan yang ada interaksi antara keluarga, sekolah/lembaga PAUD, serta masyarakat.

Anak memiliki kerentanan dalam bentuk terjadinya berbagai kekerasan yanag dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya, hal ini memerlukan perhatian yang tidak bisa diremehkan dari pihak-pihak yang terkait dalam pendidikan anak usia dini mulai dari lingkungan pertama anak tinggal

yaitu keluarga kemudian

sekolah/lembaga PAUD serta masyarakat yang berada di sekitar anak.

Konsep sekolah/pendidikan ramah anak sebagai upaya yang dapat dilakukan pihak-pihak yanag mendukung tumbuh kembang potensi anak usia dini dengan memahami tentang bagaimana anak tumbuh, karakteristik anak, pola berfikir anak sehingga anak mendapatkan hak-hak yang seharusnya ia terima dari

pengoptimalan potensi yang ada pada dirinya. Konsep 3P (Provis,Proteksi, dan partisipasi) dalam proses pembelajaran di lingkungan anak usia dini dpat dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi pada anak.

Proses pembelajaran anak usia dini sudah mengadopsi dari konsep ramah anak seperti; ketersediaan sarana prasarana yang dibutuhkan oleh anak-anak selama di sekolah dalam kaitannya dengan kesehatan anak tersedia ruang UKS, kunjungan dokter atau petugas kesehatan, juga terkait program gizi dengan pemberian makanan tambahan sesuai kebutuhan gizi seimbang anak. Sedangkan di bidang lain seperti tersedianya toilet yanag dekat dengan pengawasan guru, sanitasi air bersih untuk mencuci tangan. Dalam segi partisipasi, bentuk pendidikan ramah anak yang telah dilakukan program PAUD adalah memperingati hari besar, kegiatan dan ekstrakurikuler yang diikuti semua anak didik.

SIMPULAN

(12)

seperti yang sudah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan yaitu:

1. PAUD ramah anak di dalamnya terdapat program yang dijalankan melalui 3P (Provis,Proteksi, dan partisipasi) melalui pembelajaran yang dilakukan sehari-hari di sekolah ataupun kegiatan pembiasaan yang ada di keluarga dan lingkungan masyarakat.

2. Kekerasan pada anaka bisa terjadi dimanapun anak berada, pendidikan PAUD ramah anak meminimalisir berbagai bentuk-bentuk kekerasan yang dapat terjadi pada aanak karena mengedepankan hak-hak anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak. 3. Diperlukan sinergi yang kuat antara

keluarga, sekolah/lembaga, serta masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan pendidikan ramah anak terkait tujuan pencegahan kekerasan pada anak supaya tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal. SARAN

Berdasarkan konsep yang sudah disampaikan tentang pendidikan ramah anak sebagai upaya pencegahan kekerasan pada anak maka direkomendasikan beberapa hal yaitu: 1. Penerapan pendidikan ramah anak

hendaknya terus dikembangkan dengan inovasi-inovasi pembelajaran anak usia dini karena pendidikan

selalu berkembang dan anak didikpun harus mengikuti perkembangan yang terjadi.

2. Pengelolaan PAUD yang peduli dengan berbagai masalah yang dihadapi anak didik terkait dengan optimalisasi tumbuh kembang anak lebih bisa di intensifkan lagi program pengembangannya.

3. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal konsep yang sudah di ylis tentang pendidikan PAUD ramah anak sebagai upaya pencegahan kekerasan pada anak dapat di jadikan rujukan dalam penelitian anak usia dini sehingga implikasinya secara langsung dapat di lihat dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan., Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, NonFormal, dan Informal. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran Program PAUD. 2014

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan., Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, NonFormal, dan Informal. Program Pemberdayaan Orang Tua Pada PAUD.2014

Komisi Perlindungan Anak

Indonesia,http://www.kpai.go.(Di

akses 16 November

2015).http://www.setneg.go.id Luluk, Elyana. Pengelolaan PAUD

(13)

Majalah Ilmiah Pawiyatan Vol:XXII,No.1, Mei 2015

Senowarsito, Arisul Ulmuddin.

Implementasi Pendidikan Ramah Anak Dalam Konteks Membangun Karakter Siswa Di Sekolah Dasar

Negeri Di Kota

Semarang.hhtt//www…(diakses 15 November 2015)

Seputarpendidikan003.blogspot.com/ …/konsep-dasar-…Dec 6, 2013(diakses 16 November 2015) Salinan Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14

Tomindflys.blogspot.com/…/sekolah-ramah-anak.htm/Feb 14, 2010, diakses 16 November 2015)

UU PA No. 23 Tahun 2003 tentang perlindungan Anak

www.psychologymania.com/.../pengertia n -kekerasan-t.(di akses 16 November 2015)

www.slideshare.net/.../makalah -konsep-dasar-paud-1Jan 24,2015(di akses 16 November 2015)

Wikipedia Bahasa Indonesia,

Ensiklopedia bebas,.(di akses 16 November 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi ini dapat memberikan informasi tentang kebudayan suku Dayak Ngaju yang terdiri dari sejarah asal usul, tarian tradisional, kuliner dan lagu daerah baik text

Meskipun harganya murah namun kualitasnya benar benar tidak bisa disangkal lagi karena sudah diproses dengan berbagai alat dan bahan yang steril serta berkualitas tinggi menjadikan

• Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Program Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata (kuesioner) adalah daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan akan.. memberikan respon terhadap daftar pertanyaan

Ajaran dalam agama selalu dianggap sebagai akar kepada segala ketidakadilan atau diskriminasi terhadap perempuan, sedangkan kenyataannya bukanlah seperti demikian,

Prak-prakan tradisi babakti lemah cai nyaéta tahap tatahar (nangtukeun waktu, nangtukeun tempat, nangtukeun palaku, nyiapkeun sasajén jeung tatahar tatabeuhan),

tersebut menunjukkan bahwa diantara famili untuk sifat tinggi dan diameter batang pada setiap periode pengukuran (umur 6, 12 dan 18 bulan) tidak menunjukkan perbedaan yang

Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan α -tochopherol pada minyak wijen mempunyai efek yang lebih baik dibanding minyak wijen sendiri dalam menghambat glomerular injury