• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PEN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN

Dosen Pengampu: Sri Ayem, SE., M.Sc., Ak

Nama Kelompok:

1. OBBY SAPUTRO (2014017003) 2. HILDA VIVI C (2014017014) 3. HANA PUJI R (2014017015)

Akuntansi 5 A1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Metodologi Penelitian Desain Penelitian ini dengan tepat waktu.

Semoga Makalah Metodologi Penelitian ini dapat dipahami bagi bapak/ibu dosen dan setiap rekan yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah saya susun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun bagi setiap orang yang membacanya.

Saya menyadari bahwa dalam Makalah Metodologi Penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, dan saya mohon maaf apabila terdapat penyampaian kalimat yang kurang baik, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat saya harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Yogyakarta, 10 September 2016

(3)

DAFTAR ISI

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN...I DESAIN PENELITIAN...I KATA PENGANTAR...II DAFTAR ISI...III

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

1. LATAR BELAKANG MASALAH...1

2. RUMUSAN MASALAH...1

3. TUJUAN...2

BAB II...3

ISI...3

1. DEFINISI DESAIN PENELITIAN...3

2. TUJUAN DAN MANFAAT DESAIN PENELITIAN...4

3. RUANG LINGKUP DAN LINGKUNGAN DESAIN PENELITIAN...4

4. DESAIN PENELITIAN PENJAJAKAN...5

5. DESAIN DESKRIPTIF DAN DESAIN KASUAL...7

6. PENGUJIAN DESAIN PENELITIAN...8

7. MEMILIH JENIS DESAIN PENELITIAN...9

BAB III...11

PENUTUP...11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada era globalisasi yang modern ini dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat ini Setelah seseorang banyak menemukan berbagai permasalahan yang hendak diteliti, merumuskan masalah dan menyusun pernyataan dugaan, asumsi perkiraan yang merupakan jawaban sementara, hal yang selanjutnya dilakukan oleh peneliti tersebut adalah menentukan desain penelitiannya.

Desain penelitian erat hubungannya dengan proses penelitian karena merupakan tuntunan bagi seorang peneliti agar bisa mendapatkan jawaban-jawaban yang telah dimunculkan. Tidak hanya menjadi tuntunan bagi para peneliti, desain penelitian juga mempermudah peneliti untuk menggunakan suatu metode dalam mencari jawaban.

Pada bagian desain penelitian terdapat tuntunan bagi peneliti mengenai apa yang harus dicari untuk menyempurnakan komponen penelitian, maupun apa yang seharusnya dikerjakan dan apa pula yang seharusnya tidak dikerjakan. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai desain penelitian. Seperti apa definisi dari desain penelitian, manfaat serta tujuan dari desain penelitian, macam-macam desain penelitian yang dikemukakan oleh beberapa ahli, serta bagaimana membuat desain penelitian yang baik.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Apakah definisi tentang desain penelitian? b. Apa saja tujuan, dan manfaat desain penelitian?

(5)

d. Apa yang dimaksud dengan desain penelitian penjajakan? e. Apa yang dimaksud dengan desain deskriptif dan desain kausal? f. Bagaimana pengujian desain penelitian?

g. Bagaimana cara untuk memilih jenis desain penelitian yang tepat?

3. TUJUAN

a. Mengetahui mengenai definisi tentang desain penelitian. b. Mengetahui apa saja tujuan, dan manfaat desain penelitian.

c. Mengetahui dan memahami ruang lingkup dan lingkungan desain penelitian.

d. Mengetahui yang dimaksud dengan desain penelitian penjajakan. e. Memahami yang dimaksud dengan desain deskriptif dan desain kausal. f. Mengetahui dan memahami tentang bagaimana pengujian desain

penelitian.

g. mengetahui cara yang tepat untuk memilih jenis desain penelitian.

BAB II

(6)

1. DEFINISI DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran, dan penganalisaan data. Desain tersebut meliputi variabel-variabel kerja dan bagaimana variabel tersebut dapat diukur, memilih sampel, mengumpulkan data yang digunakan untuk uji hipotesis, dan analisis data atau hasilnya. Desain ini membentu ilmuwan dalam mengalokasi sumber daya yang terbatas dengan mengemukakan pilihan-pilihan penting (Thyer, 1993).

Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Desain ini merupakan program menyeluruh dari penelitian. Dalam rencana tersebut tercakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya sacara operasional sampai kepada analisis akhir data. Suatu desain penelitian menyatakan baik struktur masalah penelitian maupun rencana penyelidikan yang akan dipakai untuk memperoleh bukti empiris mengenai hubungan dalam masalah (Keringler, 1986).

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan sebuah rencana prosedural yang menjadi panduan peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti secara valid, obyektif, akurat dan ekonomis. Dengan kata lain desain penelitian sangat diperlukan oleh peneliti untuk mengarahkan kerja penelitian agar lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.

2. TUJUAN DAN MANFAAT DESAIN PENELITIAN

(7)

a. Studi kasual yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat (menjawab pertanyaan apakah dan mengapa) atau berusaha untuk menjelaskan hubungan-hubungan antara variable.

b. Studi korelasional yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara variabel yang diteliti (menjawab pertanyaan sejauh mana pengaruh).

c. Studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari tahu tentang siapa, apa, dimana, bilamana, dan berapa banyak.

2) Manfaat Desain Penelitian

a. Terkait dengan identifikasi dan/atau pengembangan prosedur dan pengaturan logistik yang diperlukan dalam kerja penelitian,

b. Menekankan pada pentingnya kualitas prosedur-prosedur tersebut dalam kaitannya dengan validitas, obyektivitas dan keakuratan kerja penelitian.

3. RUANG LINGKUP DAN LINGKUNGAN DESAIN PENELITIAN

1) Ruang Lingkup Desain Penelitian

Desain penelitian dalam menentukan kesimpulan lebih mementingkan keluasaan dan bukan kedalaman. Desain ini berusaha untuk mengetahui ciri-ciri populasi melalui penarikan kesimpulan secara inferensi berdasarkan ciri-ciri sampel. Hipotesis diuji secara kuantitatif, dan kesimpulan mengenai hasil-hasil temuan disajikan berdasarkan tingkat sejauh mana sampel adalah reprensentatif dan tingkat validitas/keaslian sampel.

2) Lingkungan Desain Penelitian

(8)

situasi actual sering dinyatakan dalam model-model matematis yang dipandang sebagai simulatis.

4. DESAIN PENELITIAN PENJAJAKAN

Penjajakan berguna untuk para peneliti yang belum mempunyai gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dihadapi dalam penelitiannya. Melalui penjajakan peneliti mengambarkan konsep-konsep dengan lebih jelas, menentukan prioritas, dan memperbaiki desain penelitian akhir.

Tujuan penjajakan dapat dicapai melalui berbagai teknik pengumpulan data. Baik teknik kualitatif maupun kuuantitatif dapat dipakai meskipun penjajakan lebih menekankan kepada teknik-teknik kualitatif. Ada beberapa pendekatan yang dapat dipakai untuk penyelidikan penjajakan bagi pertanyaan-pertanyaan manajemen:

a. Wawasan secara mendalam b. Pengamatan para peserta c. Film, foto dan rekaman video

d. Teknik-teknik proyeksi dan tes psikologi e. Studi kasus

f. Wawancara dengan kelompok elit g. Analisis dokumen

h. Proxemics dan kinesics

Dengan kombinasi dari pendekatan diatas, muncul empat teknik penjajakan yang dapat dipakai secara luas oleh peneliti bisnis yaitu:

1) Analisis Data Skunder

(9)

Penelitian berdasar atas sumber skunder memberikan latar belakang masalah yang sangat baik dan dapat memberikan pengarahan yang baik.

2) Survei Pengalaman

Survei pengalaman merupakan sumber yang berharga, namun jarang apa yang diketahui dalam bidang yang bersangkutan dibuat dalam bentuk tulisan.saat melakukansurvei pengalaman kita perlu mencari tahu pemikiran mengenai isu-isu atau aspek-aspek penting dari subyek yang bersangkutan.

Hasil pertanyaan adalah suatu hipotesis yang baru, pengungkapan data lebih mudah terjadi jjika peneliti dapat menganalisi kasus-kasus yang memberikan wawasan yang khusus.

3) Kelompok Fokus

Dalam penelitian penjajakan, data kualitatif yang dihasilkan kelompok0kelompok focus dapat dimanfaatkan untuk pengayaan pertanyaan penelitian dan hipotesis pada semua tingkatan dan pembandingan mengenai efektivitas berbagai pilihan desain.

4) Desain Dua Tahapan

Dengan pendekatan ini penjajakan menjadi tahap pertama yang tersendiri dengan tujjuan-tujuan terbatas yaitu: merumuskan masalah penelitian dengan jelas dan mengembangkan desain penelitian.

5. DESAIN DESKRIPTIF DAN DESAIN KASUAL

1) Desain Deskriptif

(10)

2) Desain Kausal

Hubungan kausal adalah hubungan yang terjadi antara dua variabel, dan dapat menarik kesimpulan bahwa ada tiga kemungkinan. Dalam penelitian dibidang bisnis jenis-jenis hubungan asimetris yang paling penting adalah:

1) Hubungan stimulus-respon.

Hubungan ini mencerminkan suatu peristiwa atau kekuatan yang menghasilkan suatu respon dari satu objek. Contoh: suatu kenaikan dalam harga menyebabkan penjualan per unit lebih sedikit.

2) Hubungan ciri-disposisi

Suatu ciri merupakankarakteristik yang menetap dari subjek dan yang tidak tergantung kepada situasi. Suatu disposisi merupakan suatu kecenderungan untuk memberi respon dengan suatu cara tertentu dalam situasi tertentu. Contoh: pengruh usia terhadap sikap dalam menabung.

3) Hubungan disposisi-perilaku

Respon perilaku mencakup cara-cara berkonsumsi, kinerja pekerjaan, tindakan interpersonal dan kinerja lainnya. Contoh: pendapatan

6. PENGUJIAN DESAIN PENELITIAN

(11)

1) Jenis Investigasi : Kausal Versus Korelasional

Peneliti harus menentukan apakah yang diperlukan adalah studi kasual atau studi korelasional untuk menemukan jawaban atas persoalan persoalan yang dihadapi. Studi Kasual dilakukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat yang definitif. Tetapi, jika yang diinginkan peneliti adalah sekedar identifikasi faktor-faktor penting yang “berkaitan dengan” masalah, maka studi korelasional dipilih. Studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi kausal. Jika peneliti berminat untuk menemukan variabel penting yang berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi korelasional.

2)

Tingkat Intervensi Peneliti Terhadap Studi

a.

Intervensi Minimal : hanya menyebarkan kuisoner, peneliti tidak mengintervensi aktivitas normal dalam sebuah fenomena.

b.

Intervensi Sedang : Peneliti tidak hanya mengumpulkan data dari perawat mengenai steress yang mereka alami pada dua selang waktu berbeda, tetapi juga “bermain bersama” atau memanipulasi peristiwa normal dengan secara sengaja mengubah tingkat dukungan emosi yang diterima oleh perawat di dua bangsal, sementara membiarkan bangsal ketiga apa adanya.

c.

Intervensi Berlebih : Tidak hanya dukungan dimanipulasi, tapi bahkan situasi dimana eksperimen diadakan adalah artifisial karena peneliti menarik subyek keluar dari lingkungan normalnya dan menempatkannya dalam keadaan yang benar-benar berbeda.

7. MEMILIH JENIS DESAIN PENELITIAN

(12)

dasar situasinya tetapi juga bagaimana si pengambil keputusan dan si peneliti memahami tentang situasi penelitian.

Ada dua jenis penelitian yang harus dipilih yaitu: 1) Penelitian eksploratif

Penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembengkan pengetahuan atau dugaan yang sifatnya masih baru dan untuk memberikan arahan bagi penelitian selanjutnya. Tujuan utama dari jenis penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi situasi penelitian dan tujuan khusus atau data yang diperlukan untuk penelitian selanjutnya. Dalam praktek, penelitian eksploratif bias dilakukan dengan empat prosedur yaitu:

a. Teknnik informal kunci (key informant technique). Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mewawancarai beberapa orang ahli yang berhubungan dengan situasi yang akan diteliti.

b. Focus group interview atau focus group discussion (FGD). Cara ini dilakukan dengan membuat forum diskusi yng biasanya terdiri dari 8 sampai 12 orang.

c. Analisis data sekunder. Penelitian eksploratif juga bias mengambil data skunder, yaitu pengumpulan data dari data yang sudah ada atau sudah dipublikasikan.

d. Metode studi kasus. Metode kasus merupakan pengujian yang mendalam terhadap unit yang berkepentingan seperti pelanggan atau konsumen, took, penjual, perusahaan dan pasar.

2) Penelitian konklusif

Penelitian konklusif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuktikan sesuatu dan untuk membantu peneliti dalam memilih tindakan khusus selanjutnya. Jenis tujuan ini sangan bermanfaat apabila peneliti mempunyai banyak alternative dan membutuhkan banyak informasi untuk mengevaluasi setiap alternatif.

Tujuan konklusif dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

(13)

b. Studi eksperimental merupakan bentuk riset konklusif yang bertujuan untuk memperoleh pengujian yang tepat dalam menarik kesimpulan hubungan sebab akibat antarvariabel.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

a. Desain penelitian merupakan rancangan penelitian untuk mengarahkan kerja penelitian agar lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.

b. Hasil peneilitian bersifat terbuka dan tidak membatasi variabel.

c. Pengelompokan dapat dilihat dari sudut pandang perumusan masalah, metode pengumpulan data, pengendalian variabel-variabel, oleh peneliti, tujuan, dan lingkungan studi.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Donald R. Cooper. C. William Emory; Metode Penelitian Bisnis; Edisi kelima; Jilid 1;1996.

Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D.; Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?; Edisi 4.

https://www.academia.edu/6390167/Desain_Penelitian

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127093-6665-Pengaruh%20persepsi-Metodologi.pdf

https://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/05/desain-penelitian/

http://pou-pout.blogspot.co.id/2013/01/makalah-desain-dan-metode-penelitian.html

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Multi Scan Average Dose (MSAD) merupakan metode pengukuran dosis radiasi yang dilakukan dengan menghitung dosis rerata dari profil dosis untuk beberapa scanning.. Dosis

Pengertian belajar dikemukakan oleh Morgan (dalam Suprijono, 2013, hlm. 3) yaitu “perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman”.Perubahan itu

Distribusi muatan 4 memiliki nilai periode oleng lebih kecil diban- dingkan dengan lainnya, ini berarti waktu yang dibutuhkan kembali ke posisi semula lebih

Penelitian ini dibatasi dengan mencari formula atenuasi percepatan gerakan tanah maksimum yang sesuai untuk wilayah Lampung serta membuat peta percepatan tanah maksimum

Pemberian ekstrak etanol herba putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghasilkan jumlah sel neutrofil yang lebih tinggi pada tikus galur Wistar yang telah

Kes memburu kepala di Segama juga pernah dikisahkan oleh Datu Baginda bin Rumakoi (temuramah 2008). Beliau merupakan ketua adat masyarakat Subpan di Segama. Menurut beliau, pada

Wanita yang dijangkiti HIV/AIDS bukan hanya terdiri daripada mereka yang terlibat dengan kegiatan berisiko seperti pelacuran, seks bebas dan penagihan dadah, tetapi mereka yang

Kontribusi dari penambahan jumlah wajib pajak orang pribadi baru hasil kegiatan ekstensifikasi pada penerimaan pajak penghasilan orang pribadi KPP Pratama Kepanjen yaitu