• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Protein dan Lemak Dari Berbagai Jenis Ikan Lele di Kecamatan Pancur Batu Dengan Metode Kjeldahl dan Sokletasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Protein dan Lemak Dari Berbagai Jenis Ikan Lele di Kecamatan Pancur Batu Dengan Metode Kjeldahl dan Sokletasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Mengonsumsi ikan sangat baik untuk kesehatan. Para ahli menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi ikan dibandingkan dengan daging merah. Ikan sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, karena Indonesia kaya akan potensi ikan baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, sayangnya kesadaran mengonsumsi ikan pada masyarakat masih rendah. Tingkat konsumsi ikan rata-rata perkapita di Indonesia beberapa tahun lalu hanya 23 kg/orang/tahun. Sedangkan di Jepang mencapai 110 kg/orang/tahun. Padahal ikan merupakan sumber protein tinggi, bahkan untuk jenis tertentu kandungan proteinnya lebih tinggi dari daging (Atkins, 2007).

Salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah ikan lele. Bagi masyarakat Karo, ikan lele lebih banyak dikonsumsi oleh ibu-ibu yang baru melahirkan karena diyakini dapat menghilangkan rasa sakit pada luka yang dialami oleh ibu-ibu setelah melahirkan. Ikan lele digemari semua lapisan masyarakat sebagai protein hewani alternatif yang harganya murah. Ikan lele mudah diolah, bergizi tinggi dan rasanya enak. Ikan lele mudah dipelihara, disimpan dan dipasarkan baik berupa ikan hidup maupun ikan segar (Puspowardoyo dan Djarijah, 2002).

(2)

lainnya. Selainkaya akan protein, vitamin yang banyak terdapat padaikan adalah vitamin yang larut lemak (vitamin A dan D). Ikanmengandung asam lemak tak jenuh. Dibandingkan dengan lemak hewanilainnya, lemak ikan sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangatmenguntungkan bagi kesehatan karena kolesterol yang berlebih dapatmenyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung koroner (Astawan, 2008).

Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Pada masa pertumbuhan proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran. Dalam setiap sel hidupnya protein merupakan bagian yang sangat penting pada sebagian besar jaringan tubuh (Winarno, 2002).

Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, telah kita ketahui protein hewani dan protein nabati. Dalam analisa bahan makanan yang lebih teliti, dipergunakan faktor konversi lain yang sudah diketahui jumlahnya, bila secara umum faktor konversi dianggap 6,25 dengan asumsi kandungan nitrogen dalam protein adalah 16 % (Djaeni, 2008). Sumber protein hewani dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi ikan. Ikan merupakan sumber pangan yang relatif ekonomis jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Ikan sebagai bahan makanan telah diidentifikasi sebagai pangan yang memiliki keunggulan tertentu(Astawan, 2008).

(3)

dan sebagian besar kandungan lemaknya adalah asam lemak tak jenuh (Atkins, 2007).

Metode yang digunakan peneliti untuk penetapan kadar protein adalah metode Kjeldahl. Kadar protein yang ditentukan berdasarkan cara Kjeldahl sering disebut sebagai kadar protein kasar (crude protein). Metode ini digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya. Dengan mengalikan hasil analisis tersebut dengan angka konversi, diperoleh nilai protein dalam bahan makanan itu (Winarno, 2002). Peneliti memilih metode Kjeldahl karena metode ini lebih mudah pelaksanaannya dibandingkan dengan metode yang lain seperti metode lowry, biuret, spektrofotometer UV, turbidimetri atau kekeruhan, pengecatan, dan penentuan protein dengan titrasi formol (Sudarmadji, dkk., 1989).

Metode yang digunakan peneliti untuk penetapan kadar lemak adalah metode sokletasi. Soxhlet biasa digunakan dalam pengekstraksian lemak pada suatu bahan makanan. Penulis memilih metode soxhlet ini dibandingkan dengan metode Goldfish, metode Babcock, metode Gerber dan metode Instrumentasikarena pelarut yang digunakan lebih sedikit dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi (Harper 1979).

(4)

disebutkan bahwa ikan lele mengandungprotein yang cukup tinggi yaitu 17,7 gram/100 gram.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memiliki keinginan untuk melakukan penelitian tentang Penetapan Kadar Protein dan Lemak dari Berbagai Jenis Ikan Lele di Kecamatan Pancur Batu dengan Metode Kjeldahl dan Sokletasi.

1.2 PerumusanMasalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Berapakah kadar protein dan lemak yang terkandung pada ikanlelelokal,

ikanleledumbodanikanlele sangkuriang yang ada di kecamatanPancurBatu?

b. Apakahkadarprotein dan lemak pada 3 jenisikanlele yang ada di kecamatanPancurBatu, yaituikanlelelokal, ikanleledumbodanikanlele sangkuriang memiliki nilai yang berbeda?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

a. Ikan lele sangkuriang, ikan lele dumbo dan ikan lele lokal mengandung protein dan lemak.

(5)

1.4 TujuanPenelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui data kadar protein dan lemak yang terdapat pada berbagai jenis ikan lele yang ada di kecamatan Pancur Batu dengan menggunakan metode Kjeldahl dan sokletasi.

b. Untuk mengetahui jenis ikan lele apakah yang memiliki kadar protein dan lemak yang paling tinggi.

1.5 Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Negeri

Malaysian palm oil future decline on Thursday closed as stronger ringgit and the weaker export data helped to halt a three-session run of gains.. The ringgit has risen steadily

Prinsip penetapan bilangan peroksida adalah larutan contoh yang dilarutkan dengan campuran asam asetat glasial, alkohol 95% dan kloroform lalu direaksikan dengan 1 gram KI

To the extent permitted by law, Phillip Futures, or persons associated with or connected to Phillip Futures, including but not limited to its officers,

Dalam kasus di atas, mediator telah menjalankan perannya untuk membantu para pihak dalam menghadapi situasi dan kenyataan yang dihadapi. Tanggapan serupa juga

Proposition 3 shows that the optimal aim portfolio is an exponential average of current and future (expected) Markowitz portfolios, where the weight on the current (and

 Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya, Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta didik yang lainnya

Analisis statistik secara multivariat mendapatkan hasil bahwa kontrasepsi tidak terbukti sebagai faktor risiko KA pada kontrol 1, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil Amo