• Tidak ada hasil yang ditemukan

November 2017 Newsletter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "November 2017 Newsletter"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

SCI

NEWSLETTER

Supply Chain Indonesia (SCI) Newsletter merupakan buletin bulanan yang memberikan informasi seputar kegiatan pendidikan, pelatihan, berita, artikel, dan info buku & jurnal bidang logistik dan supply chain di Indonesia. Kami harap SCI Newsletter menjadi media informasi yang bermanfaat bagi para praktisi, akademisi, birokrasi, peneliti, dan pemerhati bidang logistik dan supply chain di Indonesia.

Selamat membaca.

Manifes Domestik Perdagangan

Antarpulau

Kementerian Perdagangan

Konferensi Pers APBN 2018

Kementerian Keuangan

Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap

XV)-Pengembangan Usaha dan

Daya Saing Penyedia Jasa Logistik

Nasional

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia

Rancangan RKP 2018

Kementerian PPN/Bappenas

Penyelenggaraan dan

Pengusahaan Jasa Pengurusan

Transportasi

Kementerian Perhubungan

Selengkapnya: www.supplychainindonesia.com/new/unduh/ke

menterian-dan-lembaga-pemerintah/

Supply Chain Indonesia (SCI) mendukung Pemerintah dalam Program Tol Laut yang dilatarbelakangi disparitas harga yang cukup tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia.

Pada tahun 2016, Pemerintah telah mene-tapkan enam trayek tol laut tahap pertama, yaitu: T1: Tanjung Perak – Wanci – Namlea – Wanci – Tanjung Perak, T2: Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Saumlaki – Moa – Kalabahi – Tanjung Perak, T3: Tanjung. Perak – Cala-bai (Dompu) – Maumere – Larantuka – Leweoleba – Rote – Sabu – Waingapu – Sabu – Rote – Lewoleba – Larantuka – Maumere – Calabai (Dompu) – Tanjung Perak, T4: Tanjung Perak – Bau Bau – Manokwari – Bau Bau – Tanjung Perak, T5: Makassar – Tahuna – Lirung – Tahuna – Makassar, dan T6: Tanjung Priok – Natuna – Tanjung Priok.

Selanjutnya, pada tahun 2017 ditetapkan tujuh trayek berikutnya, yaitu: T7: Tanjung Priok – Enggano – Mentawai – Enggano – Tanjung Priok, T8: Tanjung Perak – Belang Belang – Sangatta – P. Sebatik – Tanjung Perak, T9: Tanjung Perak – Kisar (Wonrelli) – Namrole – Kisar (Wonrelli) – Tanjung Perak, T10: Makassar – Tidore – Tobelo – Morotai – P. Gebe – Maba – P. Gebe – Morotai – Tobelo – Tidore – Makassar, T11: Tanjung Perak – Dobo – Merauke – Dobo – Tanjung Perak, T12: Makassar – Wasior – Nabire – Serui – Biak – Serui – Nabire – Wasior – Makassar, dan T13: Tanjung Perak – Fakfak – Kaimana – Timika – Fakfak – Tanjung Perak.

Pemerintah memberikan penugasan kepada perusahaan BUMN dalam pengoperasian enam trayek tol laut tahun 2016. Untuk tahun 2017, Pemerintah membuka keterlibatan perusahaan-perusahaan swasta dalam pengoperasian

tujuh trayek tersebut. SCI mengapresiasi langkah Pemerintah yang melibatkan pihak swasta ini.

Berdasarkan analisis SCI, terdapat sejumlah kendala implementasi Program Tol Laut, antara lain: infrastruktur pelabuhan yang masih kurang, jumlah dan kondisi kapal kurang memadai, dan ketidakseimbangan muatan antara wilayah barat dan timur Indonesia.

Ketidakseimbangan muatan menjadi faktor utama penyebab inefisiensi dan biaya tinggi dalam pelayaran Tol Laut. Langkah Pemerintah cukup tepat dengan mem-berikan subsidi dalam tahap awal implementasi Tol Laut.

Kapasitas kosong dalam pelayaran balik dari kawasan timur seharusnya dapat diman-faatkan untuk mendorong pengiriman berbagai komoditas dari wilayah tersebut. Misalnya komoditas perikanan di empat Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), yaitu WPPNRI 714 yang mempunyai potensi sebesar 431.069 ton, WPPNRI 715 sebesar 631.703 ton, WPPNRI sebesar 478.765 ton, WPPNRI 717 sebesar 603.688 ton, dan WPPNRI 718 sebesar 1.992.73 ton. Di lain sisi, sebagian besar lokasi industri perikanan (sekitar 43%) justru berada di Pulau Jawa.

Hingga saat ini pemanfaatan kapasitas kosong tol laut dari kawasan timur Indonesia untuk komoditas perikanan hanya baru tiga trayek, yaitu: T2, T8, dan T13.

Selain dampak berupa penurunan biaya distribusi barang di kawasan timur Indonesia, efisiensi logistik dalam Program Tol Laut diharapkan akan mendorong pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan industri di wilayah tersebut. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, hal ini akan mendorong peningkatan volume barang dari kawasan timur Indonesia. Jika hal ini tercapai, maka operasional Tol Laut akan efisien, sehingga subsidi akan dapat dicabut secara bertahap.

PRAKATA

INFO REGULASI TERBARU

Analisis dan

Rekomendasi SCI atas

Program Tol Laut

Oleh: Setijadi, Chairman of Supply Chain Indonesia

November 2017

Edisi 11

(2)

SCI NEWSLETTER | Edisi 11/November 2017 2

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan menargetkan jumlah truk dengan muatan berlebih dapat berkurang hingga 30% dengan adanya penegakan hukum di jembatan timbang yang secara resmi mulai dilakukan pada hari ini, Rabu 1 November 2017.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya berharap target jumlah truk yang tidak melakukan pelanggaran muatan berlebih bisa mencapai 100% jika memungkinkan. Namun, ungkapnya, penurunan jumlah truk pelanggar muatan tersebut akan turun secara berangsur.

Paling enggak awalnya minimal 20%-30% karena kita ada yang menyangkut berat ada, yang menyangkut besar ada yang menyangkut kir itu sendiri, kata Budi, Jakarta, Rabu (1/11).

Sumber dan berita selengkapnya:

http://industri.bisnis.com/read/20171101/98 /705186/penegakan-hukum-dimulai- menhub-pastikan-truk-bermuatan-berlebih-turun-30

Medan, (Analisa). Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Lo-gistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Sumatera Utara (Sumut) menge-mu-kakan reformasi regulasi pada sektor logistik men-desak dilakukan dalam rangka mendorong pengembangan usaha dan mendongkrak daya saing ekonomi, khususnya di Sumut.

Kami meminta agar otoritas terkait me-re-formasi regulasi logistik untuk mening-katkan daya saing ekonomi sekaligus me-num-buhkembangkan pelaku usaha khusus-nya usaha kecil menengah UKM yang bergerak pada usaha logistik, kata Ketua DPW ALFI Sumut Surianto SH dan Sekre-taris DPW ALFI Edwin Ginting kepada wartawan seusai mengikuti rapat di Sekretariat DPW ALFI Sumut di Medan, Rabu (8/11).

Hadir pada pertemuan itu kalangan fungsionaris DPW ALFI Sumut di antaranya Wakil Ketua Khairul Mahalli, Ramdan Damir, Wiluyo Hartono, Suciwati dan lain-nya. De-sakan ALFI Sumut melakukan tero-bosan dalam upaya menyehatkan sektor usaha logistik dipicu ketidakpuasan terhadap per-saingan usaha jasa logistik di Bandara Kua-lanamu Internasional (KNIA) Deliser-dang. Disebutkan Surianto dan Edwin Ginting, usaha logistik di Bandara KNIA sudah me-ngarah pada praktik kartel.

Sumber dan berita selengkapnya:

http://harian.analisadaily.com/kota/news/re formasi-regulasi-logistik-mendesak-dilakukan/448781/2017/11/09

Bandung (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, dan Proyek Pelabuhan Patimban, di Kabupaten Subang akan mengurangi kesibukan logistik yang selama ini terkonsentrasi di Jakarta, selain juga menyokong pertumbuhan industri di provinsi ini.

"Kehadiran dua proyek strategis ini memang diproyeksikan memecah konsentrasi kepadatan industri yang selama ini terbebani di ibu kota," kata Menhub Budi Karya Sumadi, saat memberikan kuliah umum, di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Rabu (15/11).

Menhub menuturkan, dua infrastruktur laut dan udara yang sedang disiapkan ini akan menyelesaikan banyak masalah, dan Pelabuhan Patimban akan menyelesaikan konsentrasi logistik yang selama ini selalu di Jakarta dan nantinya sebagian akan dialihkan ke Patimban.

Sedangkan Bandara Kertajati selama ini konsentrasi warga Jawa Barat ke Jakarta, sekarang menjadi pusat bandara baru di mana kita juga akan tetapkan haji asal Jakarta dan Jawa Barat ke sana semuanya, kata dia lagi

Bandara Kertajati saat ini tengah dalam pengerjaan dengan target beroperasi bisa dilakukan dalam kuartal pertama tahun 2018 mendatang.

Sumber dan berita selengkapnya: https://www.antaranews.com/berita/66515 2/bandara-kertajati-dan-pelabuhan-subang-kurangi-kesibukan-logistik-jakarta

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bakal mengubah pola subsidi dan pola trayek pada program Tol Laut mulai tahun depan. Tujuannya agar program Tol Laut bisa berjalan lebih efektif di tahun keempat pelaksanaannya.

Direktur Lalulintas & Angkutan Laut, Dwi Budi Sutrisno mengatakan pola trayek akan diubah dengan pelabuhan hub-spoke. Dia menambakan, evalusai dilakukan agar Kemenhub sebagia penyelenggara program mendapat informasi dan gambaran terkait efektivitas Tol Laut. "Hasilnya akan menjadi pedoman dalam menyusun strategi ke depan agar lebih efektif dan efisien

sehingga semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelasnya, Rabu (22/11/2017)

Guna menampung masukan dari pemangku kepentingan, Kemenhub menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Membangun Etika dan Wawasan Kebangsaan sebagai Dasar Penyelenggaraan Tol Laut 2018" di Surabaya, Rabu (22/11/2017). Kegiatan ini diharapkan bisa merumuskan solusi terhadap permasalah yang muncul dalam pelaksaan Tol Laut.

Sumber dan berita selengkapnya:

http://industri.bisnis.com/read/20171122/98 /711591/pola-subsidi-dan-trayek-tol-laut-bakal-diubah

BERITA NOVEMBER 2017

BACA JUGA BERITA LAINNYA

Tiga Pelabuhan Pelindo III Terapkan Sistem Wndows

Pusat Konsilidasi: Sulitnya Priok Jadi Transhipment Port

Pelindo I Digitalisasi Pelabuhan BICT

ALFI Pacu Urban Logistics

Pelindo I Siapkan Investasi Rp6 Triliun di 2018

Penerbangan Subsidi Perintis Kargo Diresmikan

KUNJUNGI

www.SupplyChainIndonesia.com

Penegakan Hukum

Dimulai, Menhub

Pastikan Truk Bermuatan

Berlebih Turun 30%

Sumber: Industri.bisnis.com Oleh: Yudi Supriyanto, Fajar Sidik

Reformasi Regulasi

Logistik Mendesak

Dilakukan

Sumber: Harian.analisadaily.com Oleh: rel/rrs

Bandara Kertajati dan

Pelabuhan Subang

Kurangi Kesibukan

Logistik Jakarta

Sumber: antaranews.com Oleh: Ajat Sudrajat, Suryanto

Pola Subsidi dan Trayek

Tol Laut Bakal Diubah

(3)

SCI NEWSLETTER | Edisi 11/November 2017 3

Gudeg Yu Djum menjadi salah satu iconic

kuliner Jogjakarta. Para pelancong, pebinis, dan pegawai pejalan dinas yang ke Jogjakarta selalu menyempatkan menikmati Gudeg Yu Djum. Tidak jarang membawa pulang Gudeg Yu Djum untuk keluarga atau kerabat. Gudeg Yu Djum seakan menjadi legenda kuliner gudeg khas Jogjakarta. Sebagai legenda, Gudeg Yu Djum selalu menjaga kualitas cita rasa secara konsisten.

Pemilihan jenis bahan baku menjadi perhatian Gudeg Yu Djum. Bahan baku masakan menjadi penentu kualitas Gudeg Yu Djum selain ukuran racikan, proses, dan cara memasak. Bahan baku Gudeg Yu Djum dipilih dari bahan baku berkualitas. Komposisi gudeg terdiri dari bahan baku: daging ayam kampung, nangka muda atau tewel, krecek, rempah-rempah, telur bebek segar, dan beras lokal terbaik.

Manajemen Inventory

Bahan baku menjadi faktor kritikal dalam bisnis kuliner. Tidak hanya kualitas dan kuantitas bahan baku, ketersediaan dan kontinuitas pasokan bahan baku menjadi faktor penting dalam daya saing bisnis kuliner. Gudeg Yu Djum selalu menjaga kualitas dan kuantitas bahan baku. Dalam menjaga kualitas bahan baku, Gudeg Yu Djum mencari dan memilih bahan baku dari sumber terbaik.

Dalam pemilihan daging ayam kampung misalnya, Gudeg Yu Djum menggunakan daging ayam segar peternak lokal yang diantar setiap hari. Pasokan daging ayam lokal setiap hari ini memastikan Gudeg Yu Djum mendapatkan daging ayam segar. Bahkan untuk pengadaan nangka muda harus didatangkan pemasok dari Prembun, Klaten. Nangka muda dipanen pada tingkat kematangan yang tepat, sehingga memberikan cita rasa dan tekstur yang khas.

Menjaga konsistensi dan ketersediaan pasokan bahan baku menjadi perhatian manajemen Gudeg Yu Djum. Gudeg Yu Djum melakukan kerjasama strategic

dengan para pemasok bahan baku.

Selengkapnya:

http://supplychainindonesia.com/new/belaj ar-praktik-supply-chain-terbaik-dari-gudeg-yu-djum/

Jalan utama di Pulau Jawa yang lebih dikenal dengan nama Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara) merupakan jalur dengan signifikansi sangat tinggi dan menjadi urat nadi pertama transportasi darat di Indonesia. Jalan ini melewati lima provinsi dengan panjang mencapai 1.316 km yang menghubungkan pesisir pantai utara Jawa, mulai dari Banten, Jakarta, Jawa Barat

Keberadaan jalur Pantura menjadikan wilayah tersebut sebagai jalur utama dalam proses distribusi barang dan sebagai salah satu lintas utama koridor perekonomian nasional yang berperan besar dalam mendorong industry barang dan jasa nasional. Jalur Pantura memiliki arus lalu lintas perdagangan dengan total nilai ekonomi mencapai Rp1.963 triliun atau menyumbang 26,5% dari total PBD Indonesia pada tahun 2011. Potensi ekspor yang dimiliki wilayah jalur Pantura ini diperkirakan mencapai 38,5% dari total ekspor Indonesia.

Dominasi Truk

Pergerakan arus barang melalui jalur Pantura khususnya koridor Jakarta-Surabaya sangat padat dengan angkutan barang jenis umum (general cargo) atau paket. Meski jalur darat koridor Jakarta-Surabaya sudah dapat dilayani moda kereta api namun dari segi kuantitas pengiriman barang ekspedisi masih didominasi angkutan truk.

Selengkapnya:

http://supplychainindonesia.com/new/peng angkutan-barang-di-jalur-pantura

Pelatihan Persiapan

Sertifikasi Kompetensi

Profesi Supply Chain

Manager

Hotel Ibis Styles Sunter, Jakarta 14-16 November 2017

ARTIKEL LAINNYA

Dinamika Logistik di Jepang: Pemikiran Profesor Hirohito Kuse

Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP

Head of Consulting Division Supply Chain Indonesia

Program Rumah Kita dan

Optimalisasi Tol Laut Oleh: Gita Anggaranie Junior Consultant Supply Chain Indonesia

KUNJUNGI www.SupplyChainIndonesia.com

ARTIKEL

Belajar Praktik

Supply Chain

Terbaik dari Gudeg

Yu Djum

Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP. Head of Consulting Division Supply Chain Indonesia

Pengangkutan Barang

di Jalur Pantura

Oleh: Imran Rasyid, dkk.

Penulis, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

INFORMASI KEGIATAN

KUNJUNGI www.SupplyChainIndonesia.com

(4)

SCI NEWSLETTER | Edisi 11/November 2017 4

Pengukuhan Badan Pengurus

Pusat

“Gabungan Importir Nasional Seluruh

Indonesia Periode 2017-2022”

GINSI

Jakarta, 13 Oktober 2017

Business Gathering “Making ‘IT’ Simple” Indosat Ooredeo

Hotel Pullman, Jakarta, 17 Oktober 2017

Rembuk Nasional 2017

“Membangun untuk Kesejahteraan Rakyat”

Jakarta, 23 Oktober 2017

Rapat Koordinasi

“Rapat Koordinasi Penataan Distribusi Hasil Perikanan Berbasis Lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)”

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Bogor, 23 Oktober 2017

INFORMASI KEGIATAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

INFORMASI MEDIA SCI

LinkedIn:

Supply Chain Indonesia

Facebook:

Supply Chain Indonesia

Mailing list :

[email protected] [email protected]

www.SupplyChainIndonesia.com

SCI

NEWSLETTER

Telepon: +62 22 720 5375 Mobile: +62 821 1515 9595 Email: [email protected]

Focus Group Discussion

“Evaluasi Pengembangan Logistik di Indonesia”

Kementerian Perhubungan Badan Penelitian dan

Pengembangan Perhubungan

Jakarta, 7 November 2017

Focus Group Discussion

“Biaya Logistik”

Direktorat Logistik

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jakarta, 29 November 2017

INFO BUKU & JURNAL

Developments in Logistics and Supply Chain Management

Oleh : Kulwant Pawar, Helen Rogers, Andrew Potter, Mohamed Naim

Penerbit : Palgrave Macmillan UK

Jumlah halaman : 295 halaman

Logistics & Supply Chain

Oleh : Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.

Penerbit : Prasetiya Mulya Publishing

Jumlah halaman : 355 halaman

TRUCKMAGZ

Ed 41 November 2017

Digitalisasi Bisnis Truk

Penerbit : Arveo Pionir Mediatama

Jumlah halaman : 90 halaman

Climate Change Adaptation and Food Supply Chain

Management

Oleh : Ari Paloviita, Marja Järvelä

Penerbit : Routledge

Jumlah halaman : 212 halaman

Supply Chain Management and Logistics: Innovative

Strategies and Practical Solutions

Oleh : Zhe Liang, Wanpracha Art Chaovalitwongse, Leyuan Shi

Penerbit : Taylor & Francis

Jumlah halaman : 284 halaman

Selengkapnya:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan frekuensi pelayaran dan volume muatan kapal tol laut untuk rute dari Surabaya ke Indonesia Timur jauh lebih kecil dibandingkan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, jumlah kunjungan kapal-kapal tol laut ke pelabuhan-pelabuhan di wilayah Indonesia Timur memang lebih jarang jika

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT.. RESOR

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan frekuensi pelayaran dan volume muatan kapal tol laut untuk rute dari Surabaya ke Indonesia Timur jauh lebih kecil dibandingkan dengan

Mentawai, Perairan Bengkulu dan P.Enggano, Perairan Barat Lampung, Perairan Kep.Anambas dan Kep.Natuna, Laut Natuna, Perairan Timur Kep.Riau dan Lingga, Perairan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan frekuensi pelayaran dan volume muatan kapal tol laut untuk rute dari Surabaya ke Indonesia Timur jauh lebih kecil dibandingkan dengan

Supply Chain Analysis on urea PSO at PT Pupuk Kalimantan Timur is a study about the supply chain process conducted by researchers on a fertilizer company in Indonesia. This study

Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah) dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur