Pedoman Wawancara
1. Pemerintah Kota Medan
Kapan pembangunan ritel mulai marak di kota Medan?
Di mana wilayah kota Medan yang memiliki persentase tinggi dan
persentase rendah dalam pembangunan ritel?
Apakah ada wilayah kota Medan yang belum tersentuh
pembangunan ritel modern? Mengapa?
Bagaimana hubungan Pemko Medan dengan pihak ritel? Adakah
kerjasama yang signifikan dan tertulis (apa saja isinya?)
Apakah ada ritel modern yang dikuasai oleh pemilik modal asing?
Seberapa banyak?
Bagaiamana pula dengan pemilik modal lokal?
Dalam membatasi maraknya pembangunan ritel modern yang terjadi,
apa yang tindakan yang diambil oleh Pemko Medan?
Apa peran pengawasan yang dilakukan oleh Pemko Medan terhadap
pembangunan ritel?
Bentuk pengawasan dan/atau peringatan sepertia apa yang telah
dilakukan dalam mengatasi ritel-ritel yang menyalahi aturan (tentang
batas jam kerja, zonasi dan jarak)?
Siapa yang berhak mengesahkan ijin pendirian bangunan ritel
modern? Adakah hukum tertulis untuk mengatur tentang wewenang
Apakah produk-produk yang dijual oleh ritel modern juga
mengalami pengawasan dan penyortiran dari Pemko Medan?
Seperti apa iklim investasi kota Medan saat ini?
Bagaimana pengaruh maraknya pembangunan ritel modern terhadap
kondisi dan perilaku ekonomi masyarakat kota Medan?
Menurut Anda, apa pengaruh globalisasi teradap kondisi dan
pertumbuhan ekonomi kota Medan? Bagaimana pula pengaruhnya
terhadap kebijakan publik (kebijakan ekonomi politik)?
Apakah ada kebijakan untuk mengatur pajak ritel modern?
Bagaimana pengaruhnya terhadap devisa kota Medan?
Apa saja bentuk UMKM yang ada di kota Medan? Bagaimana
pengaruh maraknya pembangunan ritel modern terhadap UMKM?
Apa tindakan Pemko Medan dalam membantu memajukan dan
meningkatkan kegiatan UMKM di tengah maraknya usaha ritel
modern saat ini?
Apakah ada produk UMKM yang bekerja sama dengan ritel modern
di kota Medan untuk memasarkan produknya?
Dalam bentuk apa sosialisasi yang telah dilakukan oleh Pemko
Medan tentang Perwal yang mengatur industri ritel kepada
pengusaha ritel dan masyarakat?
Apa program kerja yang telah dan yang akan dilakukan dalam tahun
2. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Apa yang menjadi tugas dan fungsi Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu?
Apa peran Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu dalam membenahi pembangunan ritel modern yang semakin menjamur?
Kapan pembangunan ritel modern mulai marak di kota Medan?
Apakah ada wilayah kota Medan yang belum tersentuh pembangunan ritel modern?
Apakah produk yang dijual di ritel modern juga mengalami pengawasan dari BPPT?
Bagaimana proses perizinan yang dilakukan BPPT kepada pihak ritel?
Apakah ada ritel modern di kota Medan yang tidak memiliki izin?
Apakah BPPT berhak mengeluarkan sanksi terhadap usaha ritel yang tidak memiliki izin usaha?
Berapa jumlah ritel modern (secara khusus Alfamart dan Indomaret) yang ada di kota Medan? Adakah petanya?
Bagaimana pengaruh maraknya pembangunan ritel modern terhadap UMKM? Apakah izin UMKM juga diurus oleh BPPT?
Apakah BPPT pernah memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang tugas dan fungsinya, secara khusus kepada pengusaha ritel
dan UMKM ?
Apakah program kerja tahun ini yang sedang dilakukan oleh BPPT?
3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan
Apa saja wewenang Disperindag dalam mengatasi maraknya
pembangunan industri ritel di kota Medan?
Kapan saja Disperindag boleh mengambil bagian dalam pengaturan
Apakah ada produk hukum sendiri yang dikeluarkan oleh
Disperindag untuk mengatur pembangunan ritel modern?
Bagaimana kerjasama Disperindag dengan Pemko Medan dan BPPT
dalam hal menindak pembangunan ritel yang semakin marak?
Apa bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Disperindag?
4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kota Medan
Seperti apa peran KPPU, serta tindakan apa yang telah dilakukan
KPPU sebagai lembaga pengawasan persaingan usaha untuk
membatasi perkembangan ritel modern?
Sebagai lembaga independen, bagaimana KPPU mempengaruhi
output kebijakan (kebijakan ekonomi politik) yang ada di kota
Medan?
Bagaimana hubungan KPPU dengan Pemko medan ? Adakah
kerjasama yang dibentuk?
Apakah industri ritel modern menjadi salah satu contoh monopoli
usaha? Ritel apa yang paling memonopoli industri di kota Medan?
Apakah KPPU turut membantu masyarakat yang mengalami
Hasil Wawancara
1. Pemerintah Kota Medan- Kepala Bidang Admistrasi Perekonomian
(Bapak Dahlan Siregar)
Yang terlebih dahulu masuk ke Medan itu, Indomaret mulai tahun
2009. Kemudian Alfamart, Alfamidi , lalu masuk lagi Giant.
Tugas Pengawasan dilakukan oleh Disperindag. Tahun 2008 ,
pemberian izin masih merupakan wewenang Disperindag, tapi di
tahun 2010 wewenang tersebut diambil alih oleh BPPT, dapat kita
lihat dalam peraturan baru pengganti Perwal No 20 Tahun 2011,
yaitu Perwal No 47 Tahun 2012
Diatur atau tidak ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart akan
tetap berdekatan secara jarak. Tujuan penghapusan peraturan tentang
zonasi supaya ada kejenuhan. Kalau persaingan mereka semakin
ketat, maka ritel modern semakin lama akan tutup.
Sebenarnya diharapkan kehadiran ritel modern dapat membantu
pemberdayaan UMKM. Dalam Permendag, ritel harus
memperhatikan dan memberdayakan UMKM. Ritel seharusnya
memiliki integrasi dengan UMKM melalui pemasukan barang atau
produk. Namun, kehadiran ritel malah membuat UMKM tertekan.
Ritel moden memberi pelayanan mandiri. Masyarakat juga boleh
memilih ketika berbelanja. Karena mereka memberi ruangan yang
Pemilik modal setahu kami, tidak ada pemilik modal asing. Tapi,
tentang saham saya juga kurang tahu. Kita disini mengatur tentang
regulasi saja.
Masyarakat kota Medan masih bisa mengikuti hal ini. Ritel modern
tetap berdiri karena masyarakat juga berbelanja disana. Masyarakat
yang membuat ritel modern masih berdiri.
Di kota Medan sendiri sudah hampir semua sudut kota dibangun
toko modern, khususnya minimarket.
Pengaruh pembangunan ritel modern ini kepada kondisi
perekonomian adalah kepada pola konsumsi masyarakat. Terkadang
konsumen jika memasuki ritel modern bisa membeli barang yang
tidak ingin dibeli. Jadi, suasana ritel modern itu mempengaruhi niat
beli masyarakat.
Untuk pajak sendiri diatur dan diterima oleh Pemko Medan
Kalau membahas tentang pengaruh globalisasi, pasti ada. Sekarang
ini, masa-masa persaingan atau pasar bebas. Kita tidak bisa cegah
itu. Namun, yang perlu diperhatikan adalah kearifan lokal yang
harus mengatur dan membantu produk daerah unggulan. Suka atau
tidak, kita harus siap bersaing.
Produk lokal seperti kerajinan, industri tekstil atau UMKM lainnya
dibantu dengan permodalan. Kemudian kita perkenalkan dengan
asas perbankan. Di Medan sendiri produk yang lebih banyak itu,
Saya juga kurang tahu, apakah ada produk lokal yang masuk ritel
modern. Tapi, Pemko mengusahakan supaya UMKM bisa bersinergi
dengan ritel modern
Tentang izin pendirian kita serahkan kepada BPPT , supaya mereka
dapat tegas dalam mengambil keputusan yang sudah menjadi
wewenang mereka. Untuk ritel-ritel yang melanggar aturan ,
terlanjur sudah dibangun. Tapi, memang kurang ditindaklanjuti.
Pemko Medan juga tetap mengusahakan penataan ruang kota yang
baik.
Untuk masalah minimnya integrasi UMKM dengan ritel modern,
kita harapkan Disperindag bisa lebih proaktif, agar UMKM kita
merasa terayomi.
Sosialiasi dilakukan oleh Disperindag dan BPPT
Program kerja dalam bidang perkonomian tetap mengacu pada
perhatian pada usaha masyarakat terkhusus UMKM. Medan tetap
mengandalkan UMKM. Kalau pembangunan untuk kota, Medan
memang sudah kota perdagangan. Daerah yang masih jarang seperti
Medan Utara sudah mulai kita bangun. Salah aksi juga terhadap
pusat pasar tradisional seperti relokasi pedagang dari Jalan Sutomo.
Untuk kebijakan ekonomi politik, kita fokus di harga pasar.
Sehingga masyarakat punya daya beli, karena harga bisa dijangkau.
Kita punya analisis terhadap inflasi namanya Tinjauan Inflasi
Kalau pasar stabil, investor juga mudah tertarik dalam penanaman
modal. Jadi, kita berusaha untuk menjaga kestabilan pasar.
2. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu- Kabag Tata Usaha (Bapak M.
Syafruddin)
Tugas dan fungsi BPPT, selengkapnya ada di website
Kalau menurut perubahan Perwal No 20/2011, perizinan ritel
modern dilakukan disini. Namun, tidak ada bedanya dengan proses
perizinan badan usaha lainnya. Kita memproses dengan cara yang
sama , tidak ada cara khusus untuk ritel modern.
BPPT berdiri tahun 2009, dan mulai melakukan proses perizinan di
tahun 2010. Jadi, tahun 2010 sudah ada permohonan dari pihak ritel
modern. Ada yang bisa diterbitkan izinnnya, tapi , banyak yang
ditolak karena tidak sesuai persyaratan. Salah satu persyaratan bagi
ritel modern adalah adanya IMB (Izin Mendirikan Bangunan) sesuai
dengan peruntukan toko perdagangan.
Persyaratan dan proses sekarang lebih mudah. Karena BPPT juga
menyediakan media secara online. Jadi, proses dan permohonan izin
tidk hanya untuk ritel tapi untuk semua usaha perdagangan. Untuk
semakin mempermudah , kita juga punya layanan SMS Gateway.
Masyarakat tinggal pantau sendiri apakah permohonan sudah diurus
atau belum.
BPPT tidak tahu menahu soal wilayah mana yang belum tersentuh
Pengawasan produk atau izin pemasukan produk juga bukan
wewenang dari BPPT. Kami hanya bertindak sebagai pemberi izin
usaha. BPPT tidak punya tugas dan fungsi pengawasan dan
pengendalian kepada usaha perdagangan. Dinas teknis yang
melakukan hal tersebut adalah Disperindag
Banyak sebenarnya ritel modern yang tidak punya izin. Ada ratusan.
Tapi kita tidak punya data yang tidak punya izin, yang kita punya
data yang masuk dan diproses. Kalau yang tidak diproses di BPPT,
kita tidak punya datanya.
BPPT juga tidak punya wewenang dalam memberikan sanksi.
Ya. Izin mendirikan UMKM juga diurus di BPPT. Semua usaha
industri yang ingin punya izin harus melalui BPPT.
Kalau menurut saya, maraknya ritel modern tidak memperngaruhi
UMKM, tapi lebih mempengaruhi pasar trradisional dan pedagang
kecil/kelontong. Jadi, mengapa IMB tetap diharuskan dalam
persyaratan supaya ritel modern ini tidak sesuka hati membangun.
Kalau misalnya, BPPT tidak menyertakan syarat IMB, ritel modern
terkhusus minimarket akan ada dibangun di jalan-jalan kecil atau
gang-gang.
BPPT melakukan sosialisasi melalui spanduk. Kemarin ada radio
juga yang meliput tentang tupoksi, juga melalui surat kabar
setempat. Jadi, sosialiasi sudah banyak dilakukan, dan masyarakat
Program baru tahun ini yang sudah direalisasikan adalah SMS
Gateway. BPPT ingin mengutamakan kemudahan dan kenyamanan
masyarakat.
3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan – Kasek Usaha
Perdagangan dan Kemitraan (Bapak Abdul Rahim)
Tugas Disperindag yang paling utama adalah pengawasan
Karena perwal No 20 sudah diubah, disperindag tidak punya
weweang lagi dalam mengatur hal izin.
Disperindag juga tidak punya produk hukum khusus dalam mengatur
pembangunan ritel modern
Setelah Perwal No 20 diganti, semua toko modern langsung
membangun secara beramai-ramai di tahun 2012. Karena memang
Perwal itu mempermudah mereka.
Tindakan dalam pengawasan memang kurang. Karena setelah
perwal diubah, tindakan untuk perizinan dan pengaturan tidak lagi
menjadi wewenang Disperindag
4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kota Medan – Bagian Humas
(Ibu Betty) dan PIC Penegakan Hukum (Bapak Ridho)
a. Bagian Humas – Ibu Betty
Hal terpenting adalah pembentukan political will, yaitu kebijakan
Pengaruh KPPU dalam pembuaatan kebijakan/output, hanya sebatas
memberi saran dan pertimbangan.
Tugas KPPU memperhatikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan
Pemda yang tidak sesuai dengan UU NO 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktek Monopoli Usaha.
KPPU pernah memproses penegakan hukum bagi ritel modern yaitu
kasus PT. Indomarco Pratama yang membawahi Indomaret di tahun
2005 tapi, tidak ditemukan bukti pelanggaran.
Dengan Pemko Medan, KPPU belum punya kerjasama yang cukup
berarti, selain adanya diskusi untuk membahas tentang
pembangunan ritel modern. KPPU pernah diajak berdiskusi oleh
DPRD tentang masalah ritel modern yang marak, dan
memperbincangkan tentang peran KPPU dalam mengatasi hal itu,
namun dalam tugas KPPU, hal itu tidak menjadi tanggung jawab
kami. Hal tersebut kembali kepada Pemda.
Tugas dan fungsi KPPU memang terkesan gantung. Karena kita
tidak punya hak menyita.
Sebenarnya perlu juga kita perhatikan masyarakat. Secara umum,
masyarakat sekarang ini lebih memilih belanja ke ritel modern
daripada ke pasar tradisional atau pedagang kelontong. Nah, kalau
hal ini tidak menjadi perhatian Pemda, pasar tradisional akan
tergerus. Masyarakat, kan diatur oleh negara sebenarnya. Tapi kalau
peraturannya pun membebaskan, ya masyarakat kan ikut saja. Maka
b. PIC(Person in Charge) Penegakan Hukum (Bapak Ridho)
Untuk mencari tahu mana ritel yang melanggar hukum atau yang
memonopoli usaha kita harus lakukan analisis lagi. Jadi ritel modern
belum bisa dikategorikan sebagai usaha yang memonopoli. KPPU
juga sampai sekarang tidak menemukan bukti bahwa ritel-ritel
modern seperti Indomaret, Alfamart, Carrefour, dan sebagainya telah
melanggar peraturan yang tercantum di UU No.5 Tahun 1999.
Seperti yang telah disampaikan, KPPU pernah melakukan tindak
penyelidikan namun tidak menemukan bukti pelanggaran.
KPPU melakukan penegakan hukum terhadap monopoli usaha
dengan cara inisiatif dan juga pelaporan dari masyarakat.
Maksudnya, KPPU bisa berinisiatif sendiri melakukan penyelidiakan
atau mendapat laporan dari penyelidikan masyarakat. Jika sudah
ditemukan indikasi awal, KPPU akan melakukan penyelidikan untuk
mencari alat bukti, minimal dua alat bukti. Kemudian setelah
mendapat alat bukti, KPPU melakukan proses persidangan. KPPU
memliki peradilan sendiri untuk mengadili pelanngar. Yang menjadi
Hakim adalah Komisioner KPPU, dan kita punya investigator, yang
kalau dalam persidangan umum disebut jaksa penuntut. Jika
ditemukan bersalah (pihak yang diadukan) , KPPU memberi sanksi
administrasi. KPPU tidak punya wewenang memberikan sanksi
pidana.
Kelemahan KPPU dalam upaya penegakan hukum di bidang
persaingan usaha adalah KPPU tidak memiliki wewenang
penyidikan. Kita hanya punya wewenang penyelidikan. Karena
kedua hal itu berbeda. Kalau penyidikan, ada tindakan sita dan
paksa, penyelidikan tidak ada. Jadi, kita hanya bisa berharap pada
barang bukti yang ada, atau paling tidak melakukan lagi penggalian
bukti secara mendalam.
Kesalnya memang, maraknya pembangunan ritel modern adalah
pelanggaran persaingan usaha kalau ditinjau dari kondisinya, karena
baik secara langsung atau tidak langsung akan merugikan pihak lain
seperti toko-toko kelontong dan pasar tradisional. Namun, kembali
kepada peraturan daerahnya. Apalagi pusat memberi wewenang