• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Minyak Jelantah Dengan Katalis Heterogen K2o Yang Berasal Dari Limbah Kulit Kakao : Pengaruh Persenkatalis Dan Waktu Reaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Minyak Jelantah Dengan Katalis Heterogen K2o Yang Berasal Dari Limbah Kulit Kakao : Pengaruh Persenkatalis Dan Waktu Reaksi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRAK

Biodieselmerupakan bahan bakar alternatif ramah lingkungan karena diproduksi dari minyak nabati atau lemak hewani.Minyak jelantah merupakan minyak limbah yang berasal dari jenis – jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak sanin dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai bahan baku untuk membentuk biodiesel dengan K2O sebagai katalis padat. Katalis padat tersebut berasal dari limbah kulit kakao. Bahan tersebut dikalsinasi membentuk K2O sebagai katalis dengan temperatur 650oC dalam waktu 4 jam. Minyak ini mengandung kadar FFA yang tinggi yaitu 3,13%. Oleh karena itu, pretreatmentperlu dilakukan menggunakan karbon aktif (1% b/b dari bahan baku) untuk menurunkan kadar FFA. Produk yang dihasilkan dari tahap

pretratment kemudian ditransesterifikasi untuk membentuk biodiesel dan gliserol. Penelitian mengamati pengaruh waktu reaksi dan persen katalis. Karakteristik biodiesel dianalisa dari kadar metil ester, densitas, dan viskositas berdasarkan Standard Nasional Indonesia (SNI). Kondisi terbaik diperoleh dengan jumlah katalis 6%(b/b) yang dikalsinasi pada 650 oC, waktu reaksi 180 menit, perbandingan mol alkohol dan minyak jelantah 12:1, dan suhu reaksi 65oC, sehingga kemurnian dan yield biodiesel adalah 99,58 % 92,68 % secara berurutan. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa penggunaan minyak jelantah merupakan bahan baku yang murah cocok dalam pembuatan biodiesel.

(2)

vi

ABSTRACT

Biodiesel is an eco-friendly alternative fuels because derivided from vegetable oils or animal fats. Waste cooking oil is a waste oil that comes from many type of cooking oils such as corn oil, vegetable oil, sanin oil, and ect. The purpose of this research is the use of waste cooking oil as a raw material to form biodiesel with K2O as the solid

catalyst. The solid catalyst derived from cocoa pod ash(CPA). The CPAis calcined to form K2O as catalyst with temperature 650oC within 4 hours. This oil contain a high

level of FFA that is 3.13%. Therefore, pretreatment should be done using activated carbon (1% w / w of raw materials) to reduce levels of FFA. The resultingproduct from pretreatment phase is transesterified to form biodiesel and glycerol. The research observe the effect of reaction time and the percentage of catalyst. The characteristics of biodiesel is analyzed according to the levels of methyl ester in biodiesel, density, and viscosity based on the Indonesian National Standard (SNI). The best conditions of biodiesel are obtained with the amount of catalyst 6% (w/w) that is calcined at 650 °C, reaction time 180 minute, ratio mol of alcohol : oil 12: 1, and temperature of reaction 65oC, resulting the purity and yield of biodiesel is 99,8% and 92,68%/ in sequence. The results of this research indicates that the use of waste cooking as a raw material is suitable in the manufacture of biodiesel.

Keywords: Biodiesel, FFA , K2O, Waste cooking oil, Pretreatment,

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini, biodisel dibuat dari tanaman penghasil minyak nabati (minyak kedelai, canola oil, rapeseed oil, crude palm oil) maupun lemak hewani ( beef tallow,lard, lemak ayam,

Pada penelitian yang dilakukan oleh aladetuyi et all, diperoleh perbandingan hasil yield biodiesel menggunakan katalis Cocoa Pod Ash dan KOH dengan bahan baku palm kernel oil

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kondisi operasi optimum pada proses pembuatan biodiesel minyak jelantah dengan katalis CaO dari limbah kulit

Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa penggunaan kulit kakao dan minyak jelantah merupakan katalis dan bahan baku yang murah cocok dalam pembuatan biodiesel. Kata kunci

Kondisi terbaik diperoleh kemurnian metil ester 99,58 % dengan yield metil ester 92,68 % dengan menggunakan perbandingan mol alkohol dan minyak jelantah 12:1, suhu reaksi 65 o

1 Bagaimana yield dan karakteristik biodiesel yang dihasilkan melalui pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku dan katalis K 2 O dari limbah kulit pisang kepok

Jenis senyawa metil ester yang diperoleh tersebut sesuai dengan jenis trigliserida yang terdapat pada minyak jelantah yang digunakan untuk reaksi transesterifikasi ini,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kondisi operasi optimum pada proses pembuatan biodiesel minyak jelantah dengan katalis CaO dari limbah kulit