• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modal Awal dan Modal Pinjaman Pada Bank Syariah Terhadap Pendapatan Pengusaha UKM di Kecamatan Medan Johor - Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Modal Awal dan Modal Pinjaman Pada Bank Syariah Terhadap Pendapatan Pengusaha UKM di Kecamatan Medan Johor - Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia pertama sekali

ditandai dengan berdirinya Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) pada

tanggal 13 Maret 1995 di Jakarta oleh Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim

se-Indonesia (ICMI) Prof. DR. B.J. Habibie, Ketua Umum (MUI) Majelis Ulama

Indonesia alm. K.H. Hasan Basri dan Direktur Utama (BMI) Bank Muamalat

Indonesia Zainul Bahar Noor, SE. (Firdausi, 2012: 72). PINBUK didirikan karena

adanya tuntutan yang cukup kuat dari masyarakat yang menginginkan adanya

perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang dikuasai oleh beberapa

gelintir golongan tertentu, terutama dari ekonomi konglomerasi kepada ekonomi

yang berbasis masyarakat banyak.

Data BPS tahun 2003 menunjukkan setelah krisis ekonomi berdampak

pada penigkatan jumlah penduduk miskin sebesar 18% dan 43% dari jumlah

penduduk miskin adalah fakir miskin. Sementara itu, data Kementrian Negara

Koperasi (Menegkop) tahun 2004 menunjukkan dari 42,452 juta entitas usaha,

ternyata 41,8 juta atau 98,5% adalah usaha mikro. Hanya 650 ribu yang termasuk

dalam usaha kecil dan menengah sementara 2 ribu lainnya adalah usaha besar.

Besarnya jumlah penduduk miskin dan usaha kecil menengah mengharuskan

penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha kecil menengah sebagai

(2)

terbukti bahwa dalam kondisi ekonomi yang sulit sekalipun usaha kecil menengah

justru lebih mampu bertahan hidup, karenanya usaha kecil menengah harus terus

dikembangkan, guna meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.

Sedikitnya ada dua definisi usaha berskala kecil yang dikenal di Indonesia.

Pertama, definisi usaha kecil menurut Undang-Undang No.9 Tahun 1995 Tentang

Usaha Kecil. Undang-Undang No.9 Tentang Usaha Kecil tersebut menjelaskan

bahwa usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil

penjualan 1 miliar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha, paling banyak Rp. 200 juta (diluar tanah dan bangunan

yang ditempati). Definisi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berikutnya

didefinisikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. BPS mendeskripsikan

besar kecilnya suatu industri berdasarkan jumlah pekerjanya. UKM mempunyai

peluang pasar yang besar karena selalu ada pasar bagi produksi barang dan jasa

mereka, mengingat bahwa UKM merupakan penghasil barang dan jasa khususnya

bagi masyarakat golongan menengah ke bawah dengan daya beli yang rendah.

Permasalahan dari hampir seluruh usaha kecil yang tidak berkembang

adalah karena kecilnya modal awal yang mereka miliki, dan kebutuhan dana dari

pihak luar baik itu berupa bantuan dari pemerintah maupun kredit pinjaman dan

lembaga keuangan. Modal dalam hal pertumbuhan usaha sangat memiliki peran

yang cukup besar dalam pendirian usaha kecil. Modal awal atau modal sendiri

adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri, modal inilah yang menjadi

tanggungan terhadap keseluruhan resiko perusahaan dan dijadikan jaminan bagi

(3)

perusahaan tersebut. Modal pinjaman adalah dana yang beraasal dari luar

(penyandang dana). Modal yang lemah tidak akan mampu membangun usaha bagi

pedagang kecil dan tidak akan mampu mengembangkan usahanya tersebut karena

modal merupakan kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh

perusahaan (Keown, 2000). Cara mengatasi kelemahan UKM dalam hal modal

kerja tentu saja pihak perbankan sangat memiliki peran yang sangat penting dalam

perkembangan UKM tersebut. Salah satu perbankan yang berperan dalam hal ini

adalah perbankan syariah. Tidak diragukan lagi kontribusi Bank Syariah dalam

pembiayaan UKM semakin bertambah dari tahun ke tahun. Dengan adanya

pembiayaan dari Bank Syariah diharapkan pendapatan UKM bisa semakin

bertambah dan mampu tumbuh secara kontinu.

Tabel 1.1

Jumlah Pembiayaan Mikro yang disalurkan oleh salah satu Bank Syariah di Kota Medan (*1.000.000)

Bulan 2013 2014 2015

(4)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pembiayaan Bank Syariah

masih terus berjalan sampai saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah

berperan dalam pembiayaan modal bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Perkembangan UKM saat ini telah berkembang sampai keseluruh wilayah

dari provinsi, kabupaten hingga kecamatan. Di Kecamatan Medan Johor misalnya

data dari Bank Syariah menujukkan semakin banyaknya jumlah nasabah yang

memperoleh pembiayaan mikro.

Kecamatan Medan Johor adalah salah satu kecamatan paling menonjol

dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan. Kecamatan ini mempuyai penduduk

sebesar 101.889 jiwa dengan luas daerah 14,58 km2. Tidak bisa dipungkiri dengan

adanya pembangunan sekolah, rumah sakit dan perumahan - perumahan membuat

kecamatan ini semakin berkembang, sehingga menjadi salah satu tempat strategis

dalam mengembangkan suatu usaha.

Tabel 1.2

Pengusaha UKM di Kecamatan Medan Johor yang Menerima Pembiayaan dari Perbankan Syariah Tahun 2015

Bank Jumlah Penerima Pembiayaan

BRI Syariah 30 Pengusaha

Bank Syariah Mandiri 56 Pengusaha

Jumlah 86 Pengusaha

Tabel di atas menunjukkan adanya Usaha Kecil dan Menengah yang

memperoleh modal usahanya berdasarkan pembiayaan yang diberikan oleh

(5)

skripsi yang membahas tentang “Analisis Pengaruh Modal Awal Dan Modal

Pinjaman Pada Bank Syariah Terhadap Pendapatan Pengusaha UKM Di Kecamatan Medan Johor - Medan”.

1.2Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, rincian masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh modal awal yang dimiliki Usaha Kecil Menengah

terhadap pendapatan yang diperoleh ?

2. Berapa besar pengaruh modal pinjaman yang diberikan oleh Bank Syariah

terhadap pendapatan yang diperoleh Usaha Kecil Menengah ?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas , maka tujuan penelitian skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah modal awal yang dimiliki UKM

terhadap pendapatan yang diperoleh.

2. Untuk mengetahui pengaruh modal pinjaman dari Bank Syariah terhadap

pendapatan yang diperoleh UKM.

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintahan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk lebih memperhatikan

pengembangan Usaha Kecil Menengah terutama dalam hal modal kerja.

(6)

Memberi masukan bagi bank untuk dapat menambah dan memperluas

wilayah pembiayaan untuk Usaha Kecil Menengah.

3. Bagi Masyarakat

Agar mengetahui sejauh mana peranan modal yang dimiliki serta modal

pinjaman terhadap penghasilan yang diperoleh.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan

pertimbangan bagi peneliti lainnya di masa yang akan datang.

5. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis terhadap

perkembangan UKM di daerah Medan Johor serta sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Sarjana di Universitas Sumatera Utara dan dapat lebih

mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Ekonomi

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Pembiayaan Mikro yang disalurkan oleh salah satu Bank

Referensi

Dokumen terkait

Tata cara pemasukan dokumen penawaran agar dilakukan sesuai dengan tahapan sebagaimana tercantum dalam dokumen pengadaan Bab III Bagian D tentang Pemasukan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah Sampai

Saya Dimas Aji Yudha Pamungkas akan memperkenalkan “BIOPORI”, yaitu lubang berdiameter 10-20 cm dengan kedalaman kurang lebih satu meter untuk menyerap air hujan.. Tentunya temuan

Efek yang dirasakan oleh YW setelah mengikuti intervensi SEFT adalah: Sakit asam lambung sudah tidak sering kambuh, emosi lebih terkendali, lebih ikhlas dengan keadaan

5.1 Rencana Program dan Kegiatan SKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 .... Dinas

Bapak Anton sebagai pemilik RM. Bakmi Rasa belum menetapkan Christian sebagai calon suksesor secara resmi, karena untuk penetapan secara resmi akan dilakukan

Depkes RI (2009) mengemukakan pada tahun 2008 jumlah pasien rawat jalan di Indonesia sebanyak 3.511.321 orang sedangkan jumlah pasien rawat inap di Indonesia sebanyak

Dapatan kajian menunjukkan bahawa dua pemboleh ubah peramal iaitu aspek pengetahuan dan aspek fasiliti dan kemudahan merupakan peramal bagi pengurusan program latihan jurulatih