BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri perkebunan merupakan salah satu keunggulan negara Indonesia dalam menghasilkan devisa negara dan juga sebagai sumber penghidupan masyarakat luas. Saat ini industri perkebunan berkembang sangat pesat dan meluas di setiap daerah di Indonesia.
Di Sumatera Utara terdapat tiga perusahaan perkebunan milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu, PT. Perkebunan Nusantara II, PT. Pekebunan Nusantara III dan PT. Perkebunan Nusantara IV yang merupakan BUMN perkebunan terbesar di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari terpilihnya PT. Perkebunan Nusantara III menjadi Holding Company perusahaan perkebunan milik negara.
Selain perusahaan perkebunan Milik Negara di Sumatera Utara sendiri telah banyak sekali berdiri perusahaan- perusahaan besar milik swasta yang juga bergerak dibidang indutri perkebunan, khususnya kelapa sawit dan karet beberapa diantaranya PT. SMART, PT.LONDON SUMATERA, PT. BAKRIE PLANTATION dan sebagainya.
Perusahaan-perusahaan perkebunan diatas tentunya akan menghasilkan komoditinya masing-masing. Perkebunan kelapa sawit misalnya, akan menghasilkan buah sawit yang kemudian diolah menjadi Crude Palm Oil ( CPO) atau yang lebih dikenal sebagai minyak sawit, sedangkan perkebunan karet akan menghasilakan karet mentah.
atau karet mentah merupakan bahan mentah yang nantinya akan di ditribusikan kesejumlah perusahaan yang menghasilkan bahan setengah jadi maupun perusahaan yang menghasilkan produk jadi.
Dalam proses pendistribusian komoditi pekebunan tersebut, diperlukan tahap-tahap dalam prosesnya, misalnya: Minyak kelapa sawit akan di simpan terlebih dahulu di tangki timbun setelah melewati berbagai proses di pabrik kelapa sawit (PKS), kemudian dilakukan pemompaan ke truk tangki yang akan mendistribusikannya. Untuk pendistribusian keluar pulau atau exportkeluar negeri komoditi perkebunan akan di simpan terlebih dahulu di tangki timbun atapun di gudang di daerah pelabuhan untuk kemudian diangkut mengunakan transpotrasi laut.
Pada umunya perusahaan-perusahaan perkebunan baik milik negara maupun milik swata usahanya hanya bergerak dalam proses penghasilan komditi perkebunan, misalnya: Minyak Kelapa Sawit, Karet, Gula tetes, Teh, Coklat, Kopi dan Tembakau, sehingga diperlukan suatuperusahaan yang mengurusi Pengangkutan (Transportasi/Freight Forwarding).
Sebagai perusahaan jasa yang telah berdiri lebih dari 80 tahun telah memiliki reputasi yang cukup dikenal, PT. SAN mempunyai visi menjadi mitra pilihan utama di Indonesia dalam bidang usaha logistik dan Tradingdengan mengutamakan pelayanan prima, berkomitmen untuk selalu memberikan layanan jasa terbaik, efektif dan efisien dengan tarif jasa yang kompetitif serta didukung oleh sumberdaya yang professional dan berpengalaman serta peralatan yang cukup memadai.
Kinerja PT SAN dalam 5 tahun terakhir ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1 Total Penerimaan Liquid Cargo dan Dry Cargo Tahun RKAP Sumber : Laporan Tahunan PT. SAN
Dari tabel diatasterlihat bahwa pencapaian penerimaan komoditi perusahaan, dimana realisasi lebih rendah dari rencana kerja & anggaran perusahaan (RKAP) selama kurun waktu lima tahun terakhir, sehingga perlu dianaslisis manajemen pemasaran dalam peningkatan daya tarik pasar dan deviden perusahaan dalam hal ini pencapaian RKAP.
1.2 Rumusan Masalah
masalah yang akan dicari pemecahannya adalah :
a. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi PT.SAN dalam mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pasar?.
b. Strategi apa yang tepat dan dapat direalisasikan oleh manajemen perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pasar?.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi PT. SAN dalam mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pasar. b. Merumuskan strategi yang tepat dan dapat direalisasikan oleh
manajemen perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pasar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi PT.SAN, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan manajemen pemasaran dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pasar.
b. Bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pasca Sarjana USU, sebagai tambahan penelitian dalam bidang pemasaran khususnya tentang manajemen pemasaran.
c. Bagi Peneliti, untuk mengaplikasikan teori-teori yang berkaitan dengan manajemen pemasaran.
pada bidang yang sama.
1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
Batasan dan ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut :
a. Penelitian ini dibatasi pada pembahasan manajemen pemasaran dalam hal ini penerimaan komoditi oleh perusahaan.