• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kelayakan Usaha Pengolahan Dodol Pulut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kelayakan Usaha Pengolahan Dodol Pulut"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dodol Pulut

Dodol merupakan suatu olahan pangan yang dibuat dari campuran tepung ketan,

gula kelapa, santan kelapa, yang dididihkan hingga menjadi kental dan berminyak tidak lengket dan apabila dingin pasta akan menjadi padat, kenyal dan dapat diiris.

Jenis dodol sangat beragam tergantung keragaman campuran tambahan dan juga cara pembuatannya. Dodol memilki warna coklat, rasa manis dan gurih yang khas. Komponen utama dodol ialah tepung ketan, sebagai pendukung utama tekstur

dodol (Haryadi, 2008).

Bahan baku utama dalam pembuatan dodol adalah tepung beras ketan. Jenis makanan ini berkadar air sekitar 10-40% sehingga tidak efektif untuk

pertumbuhan bakteri dan khamir pathogen, tidak mudah rusak, serta tahan terhadap penyimpanan yang cukup lama tanpa proses pengawetan (Mursaddad

dan Hartuti, 2003).

Pada umumnya proses pembuatan dodol masih dilakukan secara tradisional dan masih diproduksi oleh industri rumah tangga yang masih kurang memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhi cara penimbangan bahan dan cara penggunaan bahan serta kualitas bahan yang digunakan dalam pembuatan dodol sehingga

dodol yang diproduksi terkadang tidak tahan terhadap penyimpanan, karna mudah ditumbuhi jamur dan terjadi perubahan aroma/tengik (Satuhu dan Sunarmani,

(2)

2.2. Tepung Ketan

Tepung beras ketan adalah tepung hasil dari penggilingan beras ketan. Menurut Tarwotjo (2008), kata “beras” adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah

dipisahkan dari sekam. Sekam secara anatomi disebut palea (bagian yang ditutupi) dan lemma (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian

luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras dari padi ketan

disebut ketan.

Beras ketan (Oriza Sativa Glatinus) termasuk serelia yang kaya akan karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai makanan pokok manusia, pakan ternak, dan

industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakunya. Komponen kimia yang paling utama pada serelia adalah karbohidrat, terutama pati, kira-kira 80%

dari bahan kering (Sugiyono, 2002).

Hasil penelitian para ahli beras ketan mengandung khasiat: 1) Mencegah penyakit kanker atau tumor

2) Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit

3) Memperbaiki kerusakan sel hati 4) Mencegah gangguan fungsi ginjal 5) Memperlambat penuaan

6) Sebagai antioksidan

7) Membersihkan kolesterol dalam darah

(3)

9) Sumber kekuatan terutama pembentukan tubuh kerja otot menghilangkan dari

lelah

10) Mengatur berat badan tubuh

11) Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit

Beras ketan yaitu jenis tanaman padi yang hasil bukan sebagai makanan pokok sehari-hari. Beras ketan umumnya dibuat tepung sebagai bahan pembuat

panganan atau makanan ringan. Dengan demikian, padi ketan tidak dikonsumsi lansung sebagai makanan pokok sebagaimana beras (Yandianto, 2003).

Tabel 1. Komposisi Tepung Ketan

Sumber : Satuhu dan Sunarmani, 2004.

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa komponen paling besar yang terkandung dalam tepung ketan yaitu kalori sebesar 362 kal, kemudian karbohidrat sebesar 79,4 gram, air sebesar 12,0 gram, protein sebesar 6,7 gram,

dan lemak sebesar 0,7 gram.

Tepung beras ketan mengandung amilosa kurang dari 0,5% pada patinya dan

sejumlah α-amilase yang tidak dapat diabaikan. Tepung beras ketan berbeda

dengan tepung beras lainnya dalam hal ketahanan terhadap pelepasan air dari

Komponen Jumlah

Kalori (kal) 362

Protein (g) 6,7

Lemak (g) 0,7

Karbohidrat (g) 79,4

(4)

olahannya yang banyak mengandung air pada saat pelelehan esnya dari penyimpanan beku (thawing). Tpung beras ketan dan patinya mempunyai ciri paling baik diantara pati-pati dan tepung padian lainnya, karena pastanya lebih

tahan pada perlakuan beku-leleh dari pada tepung-tepung ataupun pati-pati lainnya. Perilaku ini kemungkinan besar karena kandungan amilosa yang sangat

sedikt (Haryadi, 2008).

2.3. Gula

Gula merupakan senyawa organik yang penting sebagai bahan makanan sumber

kalori. Selain itu gula juga dipergunakan sebagai bahan pengawet makanan, pencampuran obat-obatan dan mentega (Gautara dan Soersono, 2005).

Gula yang digunakan dalam pembuatan dodol tradisional umumnya adalah gula aren yang umum dikenal sebagai gula merah. Syarat gula merah yang digunakan dalam pembuatan dodol yaitu cokelat, kering dan tidak kotor. Fungsi gula merah

dalam pembuatan dodol ini yaitu memberikan aroma, rasa manis, mempercepat kekentalan, sebagai pengawet, membantu lapisan keras atau tekstur dodol (Hatta,

2012).

2.4. Santan Kelapa

Santan kelapa adalah makanan yang kaya nutrisi, mengandung kalsium, lemak

Omega 3, serat dan protein. Santan merupakan bahan makanan serba guna yang dapat digunakan untuk memasak berbagai makanan maupun untuk membuat aneka kue. Komposisi kimia dalam santan kelapa tidak berubah ketika dimasak

(5)

Santan dari buah kelapa diperoleh dengan cara pemarutan dan memerasnya dengan air. Santan yang digunakan dalam pembuatan dodol terdiri dari 2 macam yaitu santan kental dan santan encer. Fungsi santan secara umum yaitu sebagai

penambah cita rasa dan aroma. Santan kental penting dalam pembuatan dodol karena banyak mengandung lemak sehingga dihasilkan dodol yang mempunyai

cita rasa yang lezat dan membentuk tekstur legit. Santan encer berfungsi untuk mencairkan tepung, sehingga terbentuk adonan dan untuk melarutkan gula (Hatta,

2012).

2.5. Jaringan (network) Antar Pedagang Dodol

Jaringan yang terbangun antar pedagang dodol merupakan modal penting dalam mempertahankan kelangsungan usaha pengolahan dodol pulut, dengan kondisi

yang serba terbatas pengolah akan berusaha untuk membangun jaringan yang kuat antar sesama pengolah dodol. Jaringan yang terbangun antar sesama pengolah

dodol pulut akan memudahkan mereka dalam hal saling membantu pengadaan produksi, persamaan harga, persamaan kualitas rasa, mutu dan kemasan, serta

pelayaan yang baik terhadap konsumen.

2.6. Landasan Teori

2.6.1. Produksi

Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan

(6)

baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi produksi adalah kegiatan suatu usaha dengan mengkombinasikan beberapa masukan (input) untuk

menghasilkan keluaran (output) dengan biaya yang efisien (Putong, 2002).

Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaatnya atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam, misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta

kombinasi dari beberapa faedah tersebut. Dengan demikian produksi tidak terbatas pada pembuatan, tetapi sampai pada distribusi. Komoditi bukan hanya

berbentuk barang tetapi bisa juga berbentuk jasa. Produksi adalah merujuk pada transformasi dari berbagai input menjadi output beberapa barang atau jasa

(Salvatore, 2001).

2.6.2. Pendapatan

Penerimaan usaha adalah hasil dari perkalian harga jual produk dengan hasil

produksi. Penerimaan usaha adalah nilai produk total suatu usaha dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya dalam suatu usaha. Apabila

pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dari total biaya produksi, atau memperoleh keuntungan maka usaha pengolahan dodol pulut dikatakan layak (Soekartawi,

1998).

Sektor pertanian mempunyai kaitan erat dengan sektor industri. Karena sektor pertanian menghasilkan bahan mentah yang pada gilirannya harus diolah oleh

(7)

produksi yang sangat diperlukan oleh industri pengolah pertanian meliputi usaha yang mengolah bahan baku menjadi komoditi yang secara ekonomi menambah

tinggi nilainya (Soekartawi, 2000).

Pendapatan atau income masyarakat adalah hasil penjualan dari faktor-faktor produksi yang dimiliki pada sektor produksi dan sektor ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga

yang berlaku di pasar faktor produksi. Selain itu pendapatan adalah selisih antara Total Penerimaan (TR) dengan Total Biaya (TC) (Soekartawi, 1998).

2.6.3. Kelayakan Finansial

Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan

mendalam terhadap kelayakan suatu usaha. Layak atau tidak layak dijalankannya sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan kedalam sebuah usaha atau bisnis baru dengan hasil

pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu.

Studi kelayakan (feasibility study) pada akhir-akhir ini telah banyak dikenal oleh masyarakat, terutama yang bergerak dalam bidang dunia usaha. Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam dunia usaha telah menuntut

untuk menilai sejauh mana peluang tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) apabila dilaksanakan. Kegiatan menilai sejauh mana manfaat yang diperoleh

dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha disebut dengan studi kelayakan bisnis (Ibrahim, 2003).

(8)

tentang suatu usaha atau bisnis yang dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan

akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

Kelayakan dari suatu kegiatan usaha diperhitungkan atas dasar besarnya laba

finansial yang diharapkan. Kegiatan usaha dikatakan layak jika memberikan keuntungan finansial, sebaliknya kegiatan usaha dikatakan tidak layak apabila

kegiatan usaha tersebut tidak memberikan keuntungan finansial (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Tujuan dalam melakukan studi kelayakan usaha adalah untuk menghindari

keterlanjuran penanaman modal cukup besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Karena usaha investasi pada umumnya memerlukan dana yang

cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), secara umum tujuan adanya studi kelayakan agar usaha atau proyek yang dijalankan tidak akan sia-sia atau dengan kata lain

tidak membuang uang, tenaga, waktu dan pikiran secara percuma serta tidak akan menimbulkan masalah yang tidak perlu di masa yang akan datang. Bahkan dengan

adanya usaha atau proyek akan memberikan berbagai keuntungan serta manfaat kepada berbagai pihak. Paling tidak ada lima tujuan dilakukan studi kelayakan

(9)

1. Menghindari risiko kerugian

Untuk mengatasi risiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang akan datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang

dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk

meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan, baik risiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2. Memudahkan perencanaan

Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan

hal-hal apa saja yang perlu direncanakan . Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pengembangan usaha, mulai dari usaha dikembangkan sampai waktu tertentu.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis

tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dapat dilaksanakan secara sistematis, sehingga tepat sasaran

dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan. 4. Memudahkan Pengawasan

Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan

(10)

pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksanaan pekerjaan bisa sungguh-sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak

terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu. 5. Memudahkan Pengendalian

Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian

adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan akan tercapai.

Menurut Ibrahim (2009), aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam studi

kelayakan bisnis antara lain: a. Aspek Pasar

Peranan analisa aspek pasar dalam pendirian maupun perluasan usaha pada studi kelayakan usaha merupakan variabel pertama dan utama untuk

mendapat perhatian, aspek pasar dan pemasaran.

Aspek pasar sekurang-kurangnya harus melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar dan langkah-langkah yang

diperlukan disamping kebijaksanaan yang diperlukan. Dalam aspek pasar juga harus diuraikan mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran, seperti pesaing, kekuatan dan kelemahannya, serta menguraikan

(11)

b. Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenan dengan proses pembangunan usaha secara teknis dan pengoperasiannya setelah usaha

tersebut selesai dibangun. Berdasarkan analisis dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya.

Analisis secara teknis berhubungan dengan usaha (penyediaan) dan output

(produksi) berupa barang-barang nyata dan jasa. Hal ini sangat penting, dan kerangka kerja usaha harus dibuat secara jelas supaya analisis secara teknis

dapat dilakukan dengan teliti Aspek-aspek lain dari analisa usaha hanya akan dapat berjalan bila analisis secara teknis dapat dilakukan, walaupun asumsi-asumsi teknis dari suatu perencanaan usaha mungkin sekali perlu direvisi

sebagaimana aspek-aspek yang lain diteliti secara terperinci.

Faktor utama yang harus dimuat dalam aspek teknis adalah lokasi

usaha/pabrik yang akan dikembangkan. Faktor lain yang perlu dijelaskan dilihat dari segi bahan baku, keadaan pasar, penyediaan tenaga kerja, transportasi dan fasilitas tenaga listrik, serta penanganan limbah bila

diperlukan.

c. Aspek Manajemen

Aspek manajemen meliputi manajemen pembangunan dalam usaha dan manajemen dalam operasi. Manajemen pembangunan usaha adalah proses untuk merencanakan penyiapan sarana fisik dan peralatan lunak lainnya agar

(12)

Pelaksanaan pembangunan usaha tersebut bisa pihak yang mempunyai ide usaha itu, umumnya diserahkan pada beberapa pihak lain. Siapapun yang akan melaksanakan usaha tersebut, perusahaan yang mempunyai ide

membuat usaha perlu mengetahui kapan usaha itu akan mulai bisa beroperasi secara komersial. Aspek manajemen dalam operasi meliputi bagaimana

merencanakan pengelolaan usaha operasional.

Dalam aspek manajemen yang perlu diuraikan adalah bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha/proyek yang direncanakan secara efisien.

Apabila bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat ditentukan secara teknis (jenis pekerjaan yang dilakukan) dan berdasarkan pada struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut. Berdasarkan

pada struktur organisasi yang ditetapkan, kemudian ditentukan jumlah tenaga kerja serta keahlian yang diperlukan.

d. Aspek sosial, ekonomi dan lingkungan

Analisis ekonomi (economic analysis) suatu proyek tidak hanya memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung

oleh perusahaan, akan tetapi oleh semua pihak dalam perekonomian. Analisis ekonomi penting dilakukan unutuk proyek-proyek yang berskala besar, yang

menimbulkan perubahan dalam penambahan supply dan demand akan produk-produk tertentu, oleh karena itu dampak yang ditimbulkan pada

ekonomi nasional akan cukup berarti.

(13)

masyarakat yang setuju, menentang, dan tidak memberikan pendapat atas pelaksanaan bisnis tersebut. Untuk mengatasi masalah sosial yang mungkin timbul dalam masyarakat sehubungan dilaksanakannya proyek, sebaiknya

sejak dini masyarakat diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan dengan cara mengajak wakil mereka untuk turut serta dalam perencanaan.

e. Aspek Keuangan

Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk membuat keputusan keputusan investasi, pendanaan, dan dividen. Keputusan investasi

ditujukan untuk menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan kebijakan pengalokasian sumber dana secara optimal, kebijakan modal kerja dan

kebijakan investasi yang berdampak pada strategi perusahaan yang lebih luas.

Analisis finansial adalah analisis dimana suatu proyek dilihat dari sudut yang bersifat individual artinya tidak perlu diperhatikan apakah efek atau dampak

dalam perekonomian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam analisis finansial, yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau

perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa yang menerima hasil proyek tersebut.

Analisis finansial didasarkan pada keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan data harga yang sebenarnya ditemukan dilapangan (real price). Dengan mengetahui hasil analisis finansial, para pembuat keputusan dapat melihat

(14)

penyesuaian (adjustment), bilamana proyek tersebut berjalan meyimpang dari rencana semula (Kadariah,1999).

Dalam kelayakan investasi ini beberapa indikator finansial yang digunakan yaitu

perhitungan terhadap NPV ( net present value ), IRR (internal rate of return ) dan Net Benefit-cost ratio (Net B/C ratio).

NPV adalah metode penilaian yang dapat menciptakan cash in flow dibandingkan dengan opportunity cost dari capital yang ditanamkan. Jika hasil perhitungan NVP > 0 maka dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan menghasilkan

cash in flow dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan opportunity

cost-nya.

IRR adalah suatu metode untuk mengukur tingkat investasi. Tingkat investasi adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash flow setelah dikalikan discount factor. Jika hasil IRR ternyata lebih besar dari bunga bank maka dapat

dikatakan bahwa investasi yang dilakukan lebih menguntungkan jika dibandingkan modal yang dimiliki disimpan di bank.

Net Benefit-cost ratio (Net B/C ratio ) dapat dikatakan sebagai ratio perbandingan

antara penerimaan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan dalam usaha. Jika ratio menunjukkan hasil nol maka dapat dikatakan bahwa usaha tidak

memberikan keuntungan finansial. Demikian juga jika ratio menunjukkan angka kurang dari 1 maka usaha yang dilakukan tidak memberikan keuntungan dari

(15)

2.7. Kerangka Pemikiran

Dodol pulut merupakan salah satu jenis panganan atau oleh-oleh khas Kabupaten Langkat. Banyaknya permintaan wisatawan domestik yang datng atau hanya

sekedar lewat di daerah tersebut untuk membeli buah tangan sehingga permintaan dodol akan tetap ada.

Usaha pengolahan dodol pulut dilakukan dengan cara mencampurkan

bahan-bahan seperti, tepung ketan, gula aren dan santan kelapa lalu dimasak dan diaduk sampai mengental, legit, dan tidak lengket.

Dalam usaha dodol pulut, pendapatan perlu dianalisis. Pendapatan usaha pengolahan dodol pulut diperoleh dari selisih antara total penerimaan usaha

pengolahan dodol pulut dengan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Apabila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dari total biaya produksi, atau

memperoleh keuntungan maka usaha pengolahan dodol pulut dikatakan layak.

Selanjutnya akan dilakukan analisis finansial yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan dodol pulut. Adapun kriteria investasi yang dipakai dalam analisis ini yakni B/C ratio, NPV, dan IRR. Bila kriteria tersebut terpenuhi

maka dapat dikatakan usaha tersebut layak diusahakan. Jika usaha dikatakan layak artinya usaha tersebut memberikan keuntungan/manfaat secara finansial, namun

bila dikatakan tidak layak artinya usaha tersebut tidak memberikan keuntungan/manfaat secara finansial sehingga pemilik usaha pengolahan dodol pulut dapat melakukan tindakan penyesuaian (adjustment) karena usaha yang

(16)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dilihat dalam skema kerangka pemikiran sebagai berikut:

Keterangan : : Menyatakan ada hubungan

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Studi Kelayakan Usaha Pengolahan Dodol Pulut

Kriteria investasi : • Analisis NPV

• Analisis IRR

• Analisis Net B/C Usaha Pengolahan Dodol Pulut

Penerimaan Harga Jual

Layak Tidak layak

Produksi

Pendapatan

(17)

2.8. Hipotesis Penelitian

1. Pedapatan usaha pengolahan dodol pulut tinggi.

2. Usaha pengolahan dodol pulut di daerah penelitian layak

diusahakan.

3. Ada bantuan dari pemerintah daerah kepada pengolah dodol pulut.

Gambar

Tabel 1. Komposisi Tepung Ketan
Gambar 1.  Skema Kerangka Pemikiran Studi Kelayakan Usaha Pengolahan    Dodol Pulut

Referensi

Dokumen terkait

Aji Jaya Makmur saat ini digunakan atau yang sudah ada menurut para konsumen menjelaskan bahwa bentuk desain kemasan keripik singkong tidak menarik hal tersebut

Berdasarkan jawaban responden pada skala, adanya perbedaan kepuasan kerja antara karyawan yang bekerja monoton dan karyawan yang bekerja non monoton dapat

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi pelaku usaha, variabel peran dan kebijakan pemerintah, dan kreativitas strategi pemasaran, secara langsung

Dari hasil evaluasi program konservasi pendengaran didapatkan tes audiometri yang dilakukan belum tepat dimana karyawan tidak bebas bising selama 18 jam sebelum

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbandingan berat TiO2 dan KA, serta lama waktu penyinaran terhadap aktivitas fotodegradasi zat warna metanil

( 5) Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Manajer Investasi yang telah memperoleh

“Bagaimana kedudukan negara dalam keanggotaan suatu Organisasi Internasional ?” “Bagaimana pengaturan mengenai pengunduran diri negara anggota dari Organisasi Internasional ?”

Adapun saran yang dapat disampaikan penulis melalui Karya Ilmiah ini adalah jika para pembaca ingin meningkatkan nafsu makan anda bisa mengkonsumsi cabe