ILMU, SIMBOL DAN
ANGGAPAN DASAR ILMU
Ilmu dan Simbol
Dua jenis simbol ilmu
1. Deskriptif:
melambangkan
temuan
observasi, disebut “pengetahuan intuitif”,
“pengetahuan ekspresif”, “pengetahuan
perseptual”.
• Tujuan ilmu: menemukan teori berkaitan dengan fakta yang diketahui.
• Aspek hipotetis ilmu: bersifat conjectural (dugaan atas bagaimana sesuatu itu tampak dan bukan atas dasar bukti) dan spekulatif.
• Tingkat kepastiannya beragam: dari hipotesis terbaru hingga teori dikonfirmasikan dan ditetapkan.
• Isi teoretis ilmu: berubah sesuai dengan pertumbuhan ilmu. • Teori ditolak, karena keliru atau karena penemuan teori baru.
Anggapan Dasar Ilmu
• Ilmu, sejauh ini, merupakan pengetahuan
yang paling memadai yang dapat dicapai
manusia. Ilmu lebih memiliki kepastian
dibandingkan dengan jenis pengetahuan
yang lain, sekalipun keberhasilan yang
dicapai dengan metode ilmiah melibatkan
asumsi
tertentu
yang
tidak
dapat
Anggapan dasar = asumsi, sesuatu yang
dianggap taken for granted
Anggapan dasar ilmu:
1. Prinsip keteraturan alam (prinsip kosmologis):
• Alam = cosmos dan bukan chaos: alam menunjukkan
perilaku tertentu.
• Tidak ada sesuatu yang muncul secara spontan dan
tanpa sebab. “Kebetulan” tidak ada.
• Peristiwa yang terjadi secara berulang mungkin
untuk terus terjadi dengan cara yang demikian.
• Secara historis: apa yang terjadi di masa lampau
• Jika tidak ada keteraturan di dalam alam:
- Manusia tidak mungkin menghimpun pengetahuan, memori tidak akan berfungsi, karena senantiasa dihadapkan kepada segala sesuatu yang serba baru terus-menerus.
- Manusia harus selalu belajar dari awal untuk dapat mengetahui sesuatu yang senantiasa dalam kondisi berubah. - Jika terjadi perubahan, hal itu hanya berkaitan dengan
unsur aksidensial dan bukan substansial (Aristoteles).
• Pendapat tentang prinsip ini:
- Prinsip ini tidak ada jaminannya, hanya diasumsikan sebagai benar: kesimpulan ilmu hanya benar secara hipotetis. - Prinsip ini hanya dapat dijustifikasi sebagai prinsip
prosedural, tanpanya ilmu akan berada dalam kemacetan, dengan prinsip tersebut ilmu dapat maju.
- Prinsip ini benar per definisi: alam merupakan kawasan tempat berlakunya keteraturan.
2. Alam itu bersifat objektif (asumsi
epistemologis):
• Alam sampai tingkatan tertentu harus objektif: tidak tergantung pada proses pengetahuan manusia.
• Alam harus rasional: dapat menghasilkan kemampuan pikir pada manusia. Manusia dapat memperoleh pengetahuan yang objektif.
Asumsi ini secara ontologis bersifat realistis:
• Manusia mempersepsi objek fisik secara langsung • Keberadaan objek tidak tergantung pada orang
yang mempersepsi
• Objek menempati posisi tertentu di dalam ruang
3. Hukum logika itu benar:
• Principium identitatis: A = A, Jika P maka P, PP.
• Principium non-contradictionis: Tidak ada sesuatu yang sekaligus A dan bukan-A, Not both P and not-P,
(P.P).
• Principium exclusi tertii: Prinsip tidak ada kemungkinan ketiga. Sesuatu itu adalah A atau bukan-A. Either A or not-A, Either p or not-P, PVP.
• Principium ratio sufficientis (Leibniz):
prinsip alasan memadai. Alasan mengapa
sesuatu itu demikian dan tidak yang lain.
Sesuatu itu pasti ada alasannya.
4. Hukum kausalitas itu benar:
• Sebab mendahului akibat, anteseden mendahului konsekuen. Tidak ada sesuatu yang tanpa sebab, sebab bukanlah sesuatu yang bersifat spiritual melainkan bersifat material dan empiris.
5. Realitas
ultimate
adalah realitas empiris:
6. Metode ilmiah itu benar:
• Ilmu (pengetahuan ilmiah) diperoleh melalui metode tertentu. Metode ilmiah yang kebenarannya juga tidak dapat dijustifikasi melalui metode ilmiah. Metode ilmiah dengan langkah dan prosedurnya dianggap benar begitu saja.