• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekplorasi Tumbuhan Hias pada Kawasan Hutan Lindung Simandar Kabupaten Dairi Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekplorasi Tumbuhan Hias pada Kawasan Hutan Lindung Simandar Kabupaten Dairi Chapter III V"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli -Oktober 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Hutan Lindung Simandar, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah alat tulis, kamera digital, pisau, plastik bening, kertas label, tali rafia, tali pita, kalkulator, meteran dan GPS (Global Positioning System). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alkohol 70 %, dan tally sheet.

Prosedur Penelitian

1. Aspek Pengetahuan Lokal

Data primer akan dikumpulkan dengan teknik observasi atau survei langsung kelapangan dan melakukan wawancara dengan pengenal jenis tanaman hias khusus yang tumbuh di kawasan hutan tentang jumlah dan jenis-jenis tumbuhan hias. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan kajian pustaka tentang keadaan umum kawasan penelitian dan penelitian-penelitian yang mendukung. Informan kunci yang didapat dalam penelitian ini adalah pemandu lapangan lokal, opsir tanaman di kawasan hutan, dan pegawai di UPT Dinas Kehutanan Dairi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara bersama informan kunci ditabulasikan dan dianalisa secara deskriptif.

2. Aspek Keanekaragaman

(2)

titik awal dilakukan dengan secara purpossive sampling yaitu berdasarkan tempat yang dianggap banyak tanaman hiasnya (Soetarhardja, 1997).

Luasan total dari Kawasan Hutan Lindung Simandar, Kabupaten Dairi adalah 6.517,98 Ha dengan intensitas sampling sebesar 0,1 %. Sampling plot yang dibuat adalah berbentuk petak persegi berukuran 20 m × 20 m dengan luas sebesar 400 m² tiap plotnya. Sehingga jumlah plot yang dibuat sebanyak 162 plot dan luas areal penelitian adalah 6,48 ha. Pengamatan tanaman hias dilakukan secara eksploratif sepanjang jalur pengamatan (Permenhut, 2006).

Gambar 1. Desain Plot Penelitian

3. Analisis Data

Dari hasil inventarisasi yang telah dilakukan di lapangan dengan

menggunakan metode sampling sistematis. Data tersebut akan ditabulasikan dalam

bentuk tabel, kemudian akan dihitung kerapatan dan frekuensinya dengan

menggunakan rumus :

20m x 20m

JalurPengamatan 20m x 20m

20m x 20m

60 m

(3)

a. Kerapatan suatu jenis (K)

K =∑Individu suatu jenis

Luas plot

b. Frekuensi suatu jenis (F)

F =∑plot ditemukan suatu jenis

∑Seluruh plot

4. Harga Pasar Tumbuhan Hias

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Aspek Pengetahuan Lokal

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan, maka diperoleh 8 jenis tumbuhan hias yang tersebar di kawasan Hutan Lindung Simandar Kabupaten Dairi. Dasar penentuan jenis tumbuhan hias ini berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P-35/Menhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu dan berdasarkan Balai Penelitian Tanaman Hias. Data jenis tumbuhan hias dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Jenis–jenis tumbuhan hias yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Simandar.

No Nama Lokal Nama Latin Habitus Ragam Hias

1. Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia Herba dan meumpang (epifit)

Bunga

2. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii Herba dan menumpang (epifit)

Bunga

3. Hanjuang merah Cordyline fruticosa Herba dan tegak Daun 4. Kadaka Asplenium nidus Herba dan

menumpang

Daun

5. Monstera Monstera deliciosa Herba dan menjalar

Daun

6. Nampu Hijau Allocasia cucculata Herba dan tegak Daun 7. Pacar Air Impatiens balsamina Herba dan tegak Bunga 8. Pakis haji Cyathea contaminans Pohon dan tegak Daun

B. Deskripsi Tumbuhan Hias yang Ditemukan di Hutan Lindung Simandar

(5)

1. Anggrek Sayar-sayar (Eria cymbidifolia)

Klasifikasi ilmiah dari tumbuhan anggrek Sayar-sayar adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta Sub Divisi : Angiosperm Kelas : Monocots Ordo : Asparagales Family : Orchidaceae Sub family : Epidendroideae Genus : Eria

Spesies : Eria cymbidifolia

Gambar 2. Tumbuhan Anggrek Sayar-sayar (Eria cymbidifolia)

(6)

kehijauan. Anggrek ini sangat berpotensi dijadikan sebagai tanaman hias dan sudah banyak dibudidayakan serta diperjual belikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Puspitaningtyas (2009) yang menyatakan bahwa habit tumbuhan ini berupa herba dan memiliki umbi semu yang berukuran kecil, tertutup oleh pangkal daun dan arah tumbuh menggantung. Daun berbentuk memanjang, ujung meruncing, permukaan licin, tepi rata, warna daun hijau muda. Tangkai daun tidak ada sedangkan perbungaannya aksilar dan majemuk. Tangkai bunga berbentuk bulat, permukaan berbulu berwarna putih, warna putih kekuningan. Bunga memiliki kelopak dan mahkota berwarna putih, bibir mahkota bunga berwarna putih dengan bercak merah. Habitat dan ekologinya epifit, ditemukan di hutan yang teduh dan terbuka. Kebanyakan menempel batang pohon yang besar. Distribusinya bisa ditemukan di Sumatera dan Borneo.

2. Anggrek Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii)

Klasifikasi ilmiah dari tumbuhan anggrek Tubi-tubi Manuk adalah sebagai berikut:

(7)

Gambar 3. Tumbuhan Anggrek Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii). Tumbuhan anggrek jenis Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii) yang ditemukan di lapangan belum berbunga dan tanamannya pendek. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan tumbuhan ini hidup menumpang atau epifit pada tumbuhan lain, pangkal daunnya berbentuk bulat dan berwarna kekuningan, ditemukan pada daerah lembab dan bersuhu rendah serta hidup berkelompok. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Comber (2001) yang menyatakan bahwa ciri-ciri dari anggrek ini adalah batangnya berbentuk bulat dan sering sekali ditemukan pada tempat yang bersuhu rendah. Anggrek ini juga sering ditemukan menumpang pada batang pohon yang tinggi. Pangkal daun anggrek ini berwarna kekuning-kuningan berbentuk bulat dan halus sewaktu muda, permukaan licin, dan terdiri dari satu helai daun. Daun berbentuk lonjong lanset, berwarna hijau pudar, permukaan licin, tepi rata, tebal, ujung runcing dan tidak memiliki tangkai daun. Pembungaan muncul dari samping bulbnya, bunga berbentuk sepal lateral dengan bibir bunga berwarna kuning.

(8)

dataran tinggi dan pegunungan dan pusat distribusinya adalah Benua Asia. Keunikan bunga anggrek ini menjadikannya sangat potensial dikembangkan sebagai tanaman hias (Nyoman dan Mudiana, 2000).

3. Hanjuang Merah (Cordyline fruticosa)

Klasifikasi ilmiah tumbuhan Hanjuang Merah adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Liliales

Suku : Liliaceae Marga : Cordyline

Jenis : Cordyline fruticosa

Gambar 4. Tumbuhan Hanjuang Merah (Cordyline fruticosa)

(9)

menyatakan bahwa tanaman Hanjuang Merah atau sering juga disebut andong merah biasa di tanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman atau kuburan, dipakai sebagai tanaman pagar atau pembatas di perkebunan teh. Tanaman andong merah termasuk perdu tegak, jarang bercabang, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin. Daun tunggal dengan warna hijau ada juga yang berwarna merah kecoklatan. Letak daun tersebar pada batang, terutama berkumpul di ujung batang. Helaian dan panjang berbentuk lanset. Ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, pertulangan menyirip dan tangkai daunnya berbentuk talang. Tanaman hanjuang merah diketahui mengandung saponin, tannin, flavonoida, polifenol, steroida, polisakarida, kalsium oksalat dan zat besi. Masyarakat sering memanfaatkan tanaman selain menjadi tanaman hias juga dimanfaatkan sebagai obat karena berkhasiat untuk menghentikan perdarahan, menghancurkan darah beku pada memar, obat luka dan wasir.

4. Kadaka (Asplenium nidus)

Klasifikasi dari tumbuhan Kadaka adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae

(10)

Gambar 5. Tumbuhan Kadaka (Asplenium nidus).

Tumbuhan jenis Kadaka atau sering juga disebut Paku Sarang Burung (Asplenium nidus) berdasarkan hasil pengamatan di lapangan memiliki ciri sebagai tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain atau disebut epifit biasanya pada batang pohon yang tinggi, hidup soliter, bentuknya menyerupai sarang burung. Tumbuhan ini juga hidup di bawah naungan dengan suhu yang rendah, memiliki daun yang panjang serta berwarna hijau. Hal ini juga dikatakan oleh Aththorick (2007) yang menyatakan bahwa tumbuhan Kadaka adalah tumbuhan yang tumbuh di batang pohon, di hutan lebat. Tumbuh di tempat tempat terlindung atau terang. Daun tunggal, ujung runcing, tepi bergelombang, permukaan daun licin, hijau muda dan mengkilap.

(11)

tanaman hias di dalam ruangan ataupun sebagai tanaman hias penghias taman (Kinho, 2008).

5. Tanaman Monstera (Monstera deliciosa)

Klasifikasi ilmiah dari tanaman Monstera dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotiledonae Ordo : Alismatales Family : Araceae Genus : Monstera

Spesies : Monstera deliciosa

Gambar 6. Tumbuhan Monstera Enak (Monstera deliciosa)

(12)

Morfologi tumbuhan Monstera (Monstera deliciosa) ini adalah daunnya berbentuk bulat telur atau lonjong dengan cangap-cangap di sisi daunnya. Bunga yang berisi bunga jantan dan betina dan buah berbentuk bulat telur sampai lonjong yang duduk pada tongkol buah. Tumbuhan ini tumbuh dengan membelit dan memanjat pada batang pohon-pohon besar. Tanaman Monstera Enak merupakan tanaman yang tergolong kedalam tanaman merambat atau memanjat dan batangnya mengeluarkan akar. Sebagian akar merentang hingga ke tanah, sedangkan akar lain bergantung di udara. Akar-akar yang sampai ke tanah bias menunjang kesuburan tanaman dan menopang berdirinya tanaman. Bentuk daun bulat berukuran besar, tetapi seperti robek robek dan berwarna hijau. Setiap varietas pola robeknya berbeda dan tidak menentu. Tanaman ini sering dimanfaatkan dan dibudidayakan sebagai tanaman hias dalam ruangan atau di taman (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2014).

6. Nampu hijau (Allocasia cucculata)

Klasifikasi ilmiah tumbuhan Nampu Hijau yang ditemukan di lapangan ini adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Arales

Suku : Araceae Marga : Alocasia

(13)

Gambar 7. Tumbuhan Nampu Hijau (Alocasia cucculata).

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan tumbuhan Nampu Hijau yang ditemukan merupakan tumbuhan jenis herba, memiliki daun berbentuk jantung dengan ujung yang meruncing, batang dan daun berwarna kehijauan, tumbuh soliter di tempat terbuka dan bersuhu rendah.

(14)

7. Pacar Air (Impatiens balsamina)

Klasifikasi ilmiah tumbuhan Pacar Air adalah sebagai berikut Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Geraniales Suku : Balsaminaceae Genus : Impatiens,

Jenis : Impatiens balsamina

Gambar 8. Tumbuhan Pacar Air (Impatiens balsamina)

Tumbuhan Pacar Air yang ditemukan di lapangan hidup berkelompok, memiliki batang berwarna kecoklatan, daunnya kecil serta berwarna hijau, banyak ditemukan di tempat terbuka tetapi lembab atau bersuhu rendah juga hidup diatas serasah ataupun tanah. Tumbuhan ini memiliki bunga berukuran kecil dan berwarna merah jambu.

(15)

tumbuhan liar ditempat yang cukup mendapat air dan sinar matahari. Daun tunggal, bertangkai, bentuk lanset memanjang, tepi bergerigi tajam, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, warna hijau muda. Bunga tungal, keluar dari ketiak daun, warnanya cerah (ada yang merah, orange, ungu, dan putih). Buahnya buah kendaga, berbentuk telur, elips, berambut, warna hijau, bila masak akan pecah membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Bijinya bulat, kecil, hitam. Pacar air memiliki kandungan kimia pada bunga diantaranya antosianin dan kamperol, pada biji mengandung saponin dan fixel oil dan pada akarnya mengandung sianidin dan monoglikosida. Masyarakat juga sering memanfaatkan tumbuhan ini sebagai obat seperti radang kulit dan bisul.

Tanaman Impatiens termasuk dalam famili Balsaminaceae, merupakan genus yang terdiri atas 1000 spesies. Tersebar mulai dari belahan bumi utara sampai daerah tropis. Nama umumnya adalah "touch-me-not", dan di Indonesia dikenal dengan nama pacar air (Balithi, 2016).

8. Pakis Haji (Cyathea contaminans)

Klasifikasi ilmiah tumbuhan Pakis Haji adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae

Divisi : Pteridophyta Kelas : Pteridopsida Sub Kelas : Cyatheatae Ordo : Cyatheales

Famili

Genus : Cyathea

(16)

Gambar 11. Tumbuhan Pakis Haji Cyathea contaminans

Tumbuhan Pakis Haji atau yang sering disebut dengan Pakis Pohon yang ditemukan di lapangan beragam dari anakan hingga dewasa. Berdasarkan pengamatan di lapangan tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang hidup soliter dan berbentuk pohon, batangnya berbulu dan berwarna kecoklatan. Pakis Haji ini sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias di taman juga digunakan sebagai media tempat hidup anggrek.

(17)

makanan dengan cara direbus bebarapa kali dan dibuang airnya rebusannya (Kinho, 2012).

Jenis tumbuhan Pakis haji ini berbentuk pohon, berperawakan ramping yang tingginya dapat mencapai 10 m atau lebih. Batang bagian bawah tumbuhan ini berwarna hitam karena ditutupi oleh akar-akar serabut hitam, kasar, rapat, dan tebal. Pada batang yang sudah tua terdapat lekukan-lekukan dangkal yang merupakan bekas tangkai daun yang sudah lepas (Handayani dan Hartini, 2003).

C. Tingkat keanekaragaman Tumbuhan Hias di Kawasan Hutan Lindung

Simandar Dairi.

Jenis tumbuhan hias yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar ada sebanyak 8 jenis. Data analisis tumbuhan hias ini terdapat dalam Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Analisis Tumbuhan Hias di Kawasan Hutan Lindung Simandar.

No Jenis Nama Latin Klasifikasi K (Ind/ha) F

1. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii Herba 1,08 0,03

2. Kadaka Asplenium nidus Herba 29,62 0,23

3. Hanjuang merah Cordyline fruticosa Herba 5,09 0,10 4. Pacar air Impatiens balsamina Herba 42,90 0,11 5. Nampu hijau Allocasia cucculata Herba 11,88 0,12 6. Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia Herba 1,38 0,04 7. Pakis haji Cyathea contaminans Pohon 14,50 0,14 8. Monstera enak Monstera deliciosa Herba 10,95 0,14

Total 117,4 0,91

Keterangan : K = Kerapatan suatu jenis F = Frekuensi suatu jenis

(18)

Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa kerapatan tertinggi terdapat pada tumbuhan jenis Pacar air (Impatiens balsamina) dengan nilai 42,90 individu per hektar, sedangkan tingkat kerapat terendah terdapat pada jenis tumbuhan Anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) dengan nilai 1,08 individu per hektar. Kerapatan suatu jenis dipengaruhi oleh banyaknya jumlah suatu jenis per satuan luas. Semakin besar kerapatan suatu jenis maka semakin banyak pula jumlah individu per satuan luas. Kerapatan suatu jenis menunjukkan jumlah individu spesies dengan satuan luas tertentu, maka nilai kerapatan merupakan gambaran tentang bagaimana distribusi dan pola penyebarannya, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Arrijani (2006). Tumbuhan Pacar air (Impatiens balsamina) adalah jenis tumbuhan yang paling sering dijumpai pada saat melakukan analisis vegetasi di lapangan, sedangkan jenis tumbuhan anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) adalah jenis tumbuhan yang jarang ditemukan pada saat analisis vegetasi.

(19)

jumlah plot suatu jenis ditemukan dari keseluruhan jumlah plot pengamatan. Hal ini menunjukkan penyebaran individu suatu jenis yang berbeda-beda pada suatu luasan areal lahan. Jenis yang menyebar secara rata mempunyai nili frekuensi yang besar sedangkan jenis yang memiliki nilai frekuensi yang rendah mempunyai daerah sebaran yang tidak terlalu luas.

Frekuensi kehadiran tumbuhan dapat dinyatakan sesuai dengan konstansinya. Frekuensi atau frekuensi kehadiran organisme dapat dikempokkan atas empat kelompok yaitu jenis aksidental atau sangat jarang ( frekuensi 0-25%), jenis assesori atau jarang (25-50%), jenis konstan atau sedang (50-75 %), dan jenis absolut ( diatas 75%) hal ini sesuai dengan pernyataan dari Suin (2002). Berdasarkan hasil perhitungan nilai frekuensi yang diperoleh dari tabel 2 tersebut maka dapat dilihat bahwa tumbuhan hias di kawasan Hutan Lindung Simandar dengan total nilai frekuensi sebesar 0,91 tergolong kedalam jenis frekuensi aksidental atau sangat jarang dengan nilai frekuensi 0-25 %. Hal ini menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan tersebut penyebarannya terbatas pada daerah tertentu saja yang sesuai dengan syarat tempat tumbuhnya jenis tersebut.

D. Harga Pasar Jenis Tumbuhan Hias yang Ditemukan di Kawasan Hutan

Lindung Simandar.

(20)

perhitungan total keseluruhan harga tumbuhan hias. Harga jenis tumbuhan hias dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Harga-harga jenis tanaman hias yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Simandar.

No Jenis Nama Latin Satuan

Harga

Harga (Rp)

2. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii Pot 55.500

3. Kadaka Asplenium nidus Pot 60.500

4. Hanjuang merah Cordyline fruticosa Pot 17.000

5. Pacar air Impatiens balsamina Pot 4.300

6. Nampu hijau Allocasia cucculata Pot 27.000

8. Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia Pot 73.500

11. Pakis haji Cyathea contaminans Pot 311.500

14. Monstera enak Monstera deliciosa Pot 124.000 Hasil yang didapatkan pada tabel 3 merupakan informasi harga-harga tanaman hias yang sudah dirata-ratakan dari hasil wawancara beberapa usaha dagang tanaman hias, diketahui dari hasil wawancara bahwa harga tertinggi terdapat pada tumbuhan hias jenis Pakis Haji (Cyathea contaminans) dengan harga Rp.311.500, sedangkan tumbuhan hias dengan harga terendah terdapat pada tumbuhan hias Pacar air (Impatiens balsamina) dengan harga sebesar Rp.4.300. Tumbuhan Pakis haji memiliki harga yang tinggi disebabkan ketersediaannya yang sedikit sedangkan permintaan konsumen lumayan tinggi, sedangkan Pacar air memiliki harga yang rendah disebabkan ketersediaannya yang banyak dan mudah dibudidayakan.

(21)

dan tren dikalangan konsumen atau masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sudaryanto (2007) yang menyatakan bahwa harga jual tanaman hias banyak dipengaruhi oleh tren, harga jenis tanaman hias juga dipengaruhi tingkat kesulitan budidaya dan pengembangannya, semakin sulit suatu tanaman hias dibudidayakan maka harga jualnya semakin mahal.

Tren jenis tanaman hias yang sedang berkembang di pasar adalah semakin banyaknya konsumen yang berminat membeli jenis tanaman hias daun, masyarakat atau konsumen menilai tanaman hias daun lebih menarik. Konsumen banyak mencari tanaman hias daun karena tampilan dan bentuk yang menarik dengan beraneka ragam warna daun dan pola bentuk daun sehingga memiliki nilai lebih dari jenis tanaman hias yang lainnya (Sudaryanto, 2007).

Sumberdaya hutan khususnya pada tanaman hias mempunyai nilai sumberdaya yang cukup tinggi, khususnya bagi pedagang bunga yang sudah menjadi mata penaharian setiap harinya. Hasil penjualan tanaman hias membantu pendapatan pedagang dengan volume penjualan tanaman hias setiap harinya tidak menetap, volume penjualan tanaman hias bisa mencapai ratusan pot tanaman hias dalam sehari. Konsumen yang menjadi peminat tanaman hias ini berasal dari dalam dan luar daerah Sumatera Utara, ada juga konsumen bunga yang merupakan borongan dari perusahaan seperti hotel ataupun pemerintahan. Pedagang tanaman hias biasanya membeli bibit tanaman hias untuk selanjutnya diperbanyak dengan dibudidayakan.

Hasil analisis harga per hektar berdasarkan perhitungan yang dilakukan

terhadap 8 jenis tumbuhan hias yang didapatkan di Hutan Lindung Simandar terdapat

(22)

Tabel 4. Analisis harga tanaman hias per hektar yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar.

No Jenis Nama Latin Jumlah Harga (Rp)

1. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii 7 388.500

2. Kadaka Asplenium nidus 192 11.616.000

3. Hanjuang merah Cordyline fruticosa 33 561.000 4. Pacar air Impatiens balsamina 278 1.195.400 5. Nampu hijau Allocasia cucculata 77 2.079.000 6. Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia 9 661.500 7. Pakis haji Cyathea contaminans 94 29.281.000 8. Monstera enak Monstera deliciosa 71 8.804.000 Berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh dari Tabel 4, harga tumbuhan hias tertinggi per hektar terdapat pada jenis tumbuhan Pakis Haji (Cyathea contaminans) dengan total harga per hektar adalah Rp. 29.281.000. Hal ini disebabkan tumbuhan ini memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran dan cukup banyak ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar sedangkan harga tumbuhan hias terendah per hektar terdapat pada jenis Anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) dengan harga per hektar Rp. 388.000. Hal ini disebabkan karena jenis anggrek ini memiliki harga yang cukup murah dan sedikit ditemukan di kawasan hutan.

(23)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Jenis tumbuhan hias yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar ada 8 jenis yaitu tumbuhan Anggrek Tubi-tubi Manuk, Kadaka, Hanjuang Merah, Pacar Air, Nampu Hijau, Anggrek Sayar-sayar, Pakis Haji, dan Monstera Enak,.

2. Kerapatan tertinggi terdapat pada tumbuhan hias jenis Pacar air (Impatiens balsamina) dengan nilai 42,90 individu per hektar, sedangkan tingkat kerapat terendah terdapat pada jenis tumbuhan Anggrek Tubi-tubi manuk dengan nilai 1,08 individu per hektar. Nilai frekuensi tertinggi terdapat pada tumbuhan Kadaka dengan nilai frekuensi sebesar 0,23 sedangkan jenis tumbuhan dengan frekuensi terendah adalah tumbuhan Anggrek Tubi-tubi manuk ( Bulbophyllum lobii ) dengan nilai frekuensi sebesar 0,03.

3. Harga tumbuhanhias tertinggi terdapat pada tumbuhan hias jenis Pakis Haji dengan harga Rp.311.500, sedangkan tumbuhan hias dengan harga terendah terdapat pada tumbuhan hias Pacar Air dengan harga sebesar Rp.4.300.

Saran

Gambar

Tabel 1. Jenis–jenis tumbuhan hias yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung              Simandar
Gambar 2. Tumbuhan Anggrek Sayar-sayar (Eria cymbidifolia)
Gambar 3. Tumbuhan Anggrek Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii).
Gambar 4. Tumbuhan Hanjuang Merah (Cordyline fruticosa)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode intervensi modalitas fisioterapi yang lain yang sering digunakan untuk menurunkan spastisitas otot adalah dengan mandi kontras atau contrash bathing, yaitu

Dalam skripsi ini akan diuraikan bagaimana pengawasan perbankan di Indonesia, bagaimana pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan di Indonesia, dan bagaimana penentuan

rasa ucapan syukur masyarakat kepada sang pencipta atas berkat panen.. yang

Dimana nanti prosesnya ketika Pada RFID reader ini akan membaca RFID tag yang ada pada ID CARD SISWA, diharapkan ID yang di baca akan di simpan di Eprom dan akan di bandingkan

• Sebagian besar algoritma(method) pada class Collections diaplikasikan ke List Sehingga dengan algoritma ini memudahkan untuk memanipulasi data List. Sehingga dengan algoritma

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PBNGETAHUAN ALAM. PROGRAM STUDI D3

• Array adalah object yang digunakan untuk menyimpan banyak data dengan tipe yang sama3. • Tipe dari array bisa : tipe data

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hak bebas royalty atas karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh bermain game online