40 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisa dan interprestasi data yang
penulis paparkan dalam kajian “Makna Tradisi Berkat Lumbung Bagi
Masyarakat Suku Dayak Mali Dusun Setontong Desa Kualan Hilir,
Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Propinsi Kalimantan
Barat” dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tradisi Berkat Lumbung merupakan suatu tradisi yang melambangkan
rasa ucapan syukur masyarakat kepada sang pencipta atas berkat panen
yang didapat. Tradisi Berkat Lumbung merupakan wujud adanya
kerukunan masyarakat Dusun Setontong, di mana masyarakat saling
membantu satu sama lain dari anak-anak sampai pada orang tua saling
menghormati dan memiliki solidaritas yang tinggi antar masyarakat.
Tujuan pelaksanaan tradisi berkat lumbung adalah sebagai bentuk
ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta (Tuhan) atas panen yang
melimpah ruah, sekaligus memohon agar panen berikutnya diberi
kelimpahan.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi berkat lumbung adalah nilai
kebersamaan, toleransi beragama, pelestarian budaya, ucapan syukur
kepada sang pencipta sebagai sebuah identitas jati diri dari masyarakat
Dayak Mali sejak dulu sampai saat ini yang terus menjaga eksistensitas
41 meningkatkan penghayatan akan nilai luhur suatu kebudayaan. Selain
sebagai sarana hiburan masyarakat, tradisi berkat lumbung pula dapat
menjadi suatu fungsi mengikat tali kebersamaan dalam masyarakat
kampung agar tetap bersatu dalam ikatan komunitas.
B. Saran
1. Kepada masyarakat Dusun Setontong agar dapat terus mempertahankan
dan melestarikan Tradisi Berkat Lumbung yang merupakan warisan
budaya bangsa.
2. Kepada pemerintah Kabupaten Ketapang agar dapat lebih serius menjaga
dan melestarikan Tradisi Berkat Lumbung sebagai salah satu budaya
lokal dan menjadi aset kebudayaan bangsa Indonesia dan dapat
berpotensi untuk menjadi daya tarik wisata sehingga akan mendapatkan
pendapatan daerah.
3. Kepada generasi muda Dusun Setontong untuk dapat lebih menghargai,
mempertahankan, melestarikan adat, tradisi, maupun budaya yang ada di
daerahnya. Hal ini dapat dikenalkan sejak dini melalui mata pelajaran
kesenian atau muatan lokal di sekolah agar generasi muda menjadi
penerus dan dapat melestarikan budaya lokal didaerahnya agar tidak