PENERAPAN METODE DISKUSI KELAS DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK
MENINGKATKAN KOGNITIF BELAJAR MAHASISWA SEMESTER V PADA MATA KULIAH
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
SepitaFerazona
Universitas Islam Riau, FakultasPendidikanBiologi
*Contact Person: E-mail:
Sepita_52@yahoo.co.id
(085222272131)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan biologi
semester V matakuliah anatomi fisiologi manusia pada materi system sirkulasi dan system
respirasi setelah diterapkannya metode diskusi kelas dengan menggunakan handout.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
mahasiswa yaitu soal quis di akhir pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang telah dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai dengan Oktober
2015. Berdasarkan hasil data yang telah dianalisis secara diskriptif dapat dilihat bahwa pada
siklus 1 rata-rata nilai daya serap sebesar 77,47%. Hasil belajar siswa pada siklus 2 rata-rata
daya serapnya sebesar 83,72% meningkat sebesar 6,25% dari rata-rata nilai daya serap pada
siklus 1.
Kata Kunci: Metode Diskusi Kelas, Handout dan Hasil Belajar
PENDAHULUAN
peningkatan pendidikan dapat disimak melalui visi Riau 2020. Merujuk kepada visi Riau 2020, melalui dinas pendidikan provinsi Riau sebagai leading sektor kemajuan pendidikan di daerah telah merumuskan visi sebagai berikut “Terwujudnya lembaga pendidikan di provinsi Riau yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, beriman dan bertaqwa, berbudaya melayu serta memiliki daya saing tahun 2020”. Seiring dengan itu, maka di bidang pendidikan perlu diadakan berbagai usaha perbaikan yang senantiasa mengacu pada tercapainya tujuan pendidikan nasional(Firdaus, 2008).
Menurut Muchith (2008) pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Selanjutnya Firdaus (2008) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan. Pendidikan di negara kita diselenggarakan melalui suatu sistem pendidikan nasional yang di atur dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003. Meliputi seluruh komponen pendidikan yang terkait secara padu serta berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehiduan bangsa. Tujuan hakikinya adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Menurut Riyanto (2009) belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru itu sendiri.
METODE
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah kelas secara bersama.
HASIL
1. Analisis Data Hasil Penelitian Sebelum PTK
Hasil belajar mahasiswa sebelum PTK dapat dilihat dari daya serap, ketuntasan
belajar mahasiswa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal. Pengambilan
data nilai pemahaman dan penerapan konsep mahasiswa sebelum PTK diambil dari nilai
mahasiswa sebelum PTK melalui quismengenaimateri yang bersangkutan. Nilai diambil untuk
melihat kemampuan mahasiswa sebelum diberikan tindakan.
Tabel 1. Daya Serap pada Nilai PPK Siswa Sebelum PTK
No Skor (%) Kategori Daya Serap Sebelum PTK JumlahSiswa Persentase (%)
1 90 – 100 Sangat Baik 0 0
2 78 – 89 Baik 0 0
3 70 – 77 Cukup 3 11,54
4 55 – 69 Kurang 3 11,54
5 < 55 Kurang Sekali 20 76,92
Jumlah 26 100%
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dijelaskan bahwa daya serap siswa pada penilaian PPK sebelum PTK dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, kategori kurang sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, dankategori kurangsekali sebanyak 20 orang dengan persentase 76,92%. Hal ini menunjukkan perlu adanya perlakuan terhadap pembajaran di kelas.
Tabel 2. Nilai mahasiswa sebelum PTK
No. Nama NPM Nilai
1 Anton suryo 136510304 53.33
2 Dewi lestari ningsih 136510049 66.66
3 Dewi musfita 136510024 20
4 Elmayana fradila 136510072 53.33
5 Fatmawati 136510334 13.33
6 Fifi rahmiyanti 136510703 33.33
No. Nama NPM Nilai
8 Lia audia putri 136510133 73.33
9 Meri siswinda 136510327 33.33
17 Ririn andela herinda 136510646 46.66
18 Ririn efrianti 136510058 33.33
Berdasarkan table nilai mahasiswa sebelum PTK di atas, dapat dilihat nilai individu setiap mahasiswa, nilai yang diperoleh mahasiswa sangat beragam dari katagori cukup sampai katagori kurang sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan setiap mahasiswa berbeda. Sehingga diharapkan setelah PTK dapat meningkatkan nilai siswa, .
Tabel 3. Daya Serap pada Nilai PPK Mahasiswa pada Siklus 1
No Skor (%) Kategori Daya Serap Sebelum PTK JumlahSiswa Persentase (%)
1 90 – 100 Sangat Baik 2 7,7
2 78 – 89 Baik 15 57,7
3 70 – 77 Cukup 3 11,55
4 55 – 69 Kurang 1 3,8
5 < 55 Kurang Sekali 5 19,25
Jumlah 26 100%
persentase 57,7%, kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,55%, kategori kurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurangsekali sebanyak 5 orang dengan persentase 19,25%. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap meningkat setelah diberiperlakuan dengan metode diskusi kelas dan menggunakan handout.
Tabel 4. Nilai mahasiswa pada siklus 1.
No. Nama NPM Nilai
1 Anton suryo 136510304 70
2 Dewi lestari ningsih 136510049 82.42
3 Dewi musfita 136510024 82.42
4 Elmayana fradila 136510072 89.57
5 Fatmawati 136510334 46.71
6 Fifi rahmiyanti 136510703 53.85
7 Jumawarni 136510023 53.85
8 Lia audia putri 136510133 89.59
9 Meri siswinda 136510327 53.85
17 Ririn andela herinda 136510646 80
18 Ririn efrianti 136510058 46.71
siklus1 masih tergolong cukup baik.
Tabel5. Daya Serap pada Nilai PPK Siswa padaSiklus 2
No Skor (%) Kategori Daya Serap Sebelum PTK Jumlah Siswa Persentase (%)
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa daya serap mahasiswa pada penilaian PPK setelah PTK siklus 2 materi sistemrespirasi dikelompokan menjadi lima kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 9 orang siswa dengan persentase 34,64%, kategori baik sebanyak 10 orang dengan persentase 38,49%, kategori cukup sebanyak 5 orang dengan persentase 19,27%, kategori kurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurang sekali sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap meningkat pada siklus 2 setelah diberi perlakuan dengan metode diskusi kelas dan menggunakan handout.
Tabel 6. Nilai mahasiswa pada siklus 2
No. Nama NPM Nilai
1 Anton suryo 136510304 83.33
2 Dewi lestari ningsih 136510049 90
3 Dewi musfita 136510024 93.33
17 Ririn andela herinda 136510646 60
No. Nama NPM Nilai
19 Riska afrianita 136510696 86.66
20 Safarillah 136510185 83.33
21 Shintia mutiarani 136510314 80
22 Sovia heleni 136511474 73.33
23 Sukatmiyati 136510723 100
24 Wati aprizah 136510149 100
25 Windi safitri 136510166 86.67
26 Zandri 136510608 80
Rata-rata 83,72
Berdasarkan table nilai mahasiswa setelah diberi perlakuan pada siklus 2, dapat dilihat nilai individu setiap mahasiswa, nilai yang diperoleh mahasiswa sangat beragam dari katagori sangat baik sampai katagori kurang sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan setiap mahasiswa berbeda. Namun pada siklus 2 rata-rata nilai mahasiwa berada pada 83,72%, menunjukka bahwa nilai mahasiswa sudah pada katagori baik. Rata-rata presentase keseluruhan dari sebelumdiberi perlakuan sampai siklus 2 dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Rata-rata nilai mahasiswa sebelumdan setelah PTK
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah dianalisis secara deskriptif terlihat bahwa hasil belajar
siswa pada setiap siklus berbeda-beda setelah diterapkan metode diskusi kelas dengan
menggunakan handout. Perbedaan ini dapat kita lihat dari daya serap dan ketuntasan belajar
sebelum PTK, dimana persentase daya serap PPK siswa
sebelum PTK dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, kategori kurang sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, dankategori kurangsekali sebanyak 20 orang dengan persentase 76,92%.Presentasesiklus 1 padamateri sistemsirkulasi dikelompokan menjadi lima kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 2 orang siswa dengan persentase 7,7%, kategori baik sebanyak 15 orang dengan persentase 57,7%, kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,55%, kategorikurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurangsekali sebanyak 5 orang dengan persentase 19,25%.Sedangkandaya serap mahasiswa pada penilaian PPK setelah PTK siklus 2 materi sistemrespirasi dikelompokan menjadi lima kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 9 orang siswa dengan persentase 34,64%, kategori baik sebanyak 10 orang dengan persentase 38,49%, kategori cukup sebanyak 5 orang dengan persentase 19,27%, kategori kurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurangsekalisebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%.
Handout apabila dikolaborasikan dengan metode diskusi kelas dapat mempermudah
dosen menjelaskan materi ajar sehingga mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa,
kemudian dengan metodepembelajaran ini mahasiswa mampu bekerja sama dan saling
membantu dalam menyelesaikan masalah. Handout untuk menarik perhatian mahasiswa serta
memperjelas sajian ide dan mengilustrsikan fakta yang mungkin cepat terlupakan.
menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.
Handout
adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru dan dilengkapi
dengan gambar-gambar yang sesuai dan bermakna untuk memperkaya pengetahuan peserta
didik.
Handout
biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi
yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik
(Elfis, 2010d).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode diskusi
kelas dengan menggunakan handout dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada
materi Sistem sirkulasi dan system respirasi. Peneliti selanjutnya agar dapat
mengkombinasikan metode diskusi kelas dengan menggunakan media pembelajaran lain agar
dapat membantu mahasiswa dalammeningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, S. 2008. Strategi Pembelajaran danPemilihannya. Direktur Tenaga KependidikanDitjen PMPTK: Jakarta.
Elfis, 2010(e). Pembelajaran Biologi
(Online)http://elfisuir.blogspot.com/2010_01_01_archive.html. Diakses Tanggal 20 Juni 2015. Firdaus. 2008. Pendidikan Riau dalam Pusaran Arus Globalisasi. Pusat Pengembangan Pendidikan
Universitas Riau: Pekanbaru.
Muchith, S. 2008. Pembelajaran Kontekstual. Rasial Media Group: Semarang.
Purwanto, N. M. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Riyanto, Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Prenada Media Group: Jakarta. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. PT Rineka Cipta; Jakarta