ABSTRAK
Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Kerja, upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari ganguan kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaannya. Batu akik adalah sebuah sebuah bongkahan batu besar yang di perkecil oleh manusia dan di jadikan permata dengan keindahan yang bermacam-macam. Masalah kesehatan akan kita temui ketika bongkahan batu itu diubah menjadi batu cincin yang indah dimana pada setiap prosesnya mulai dari pemotongan, pembentukan, penghalusan hingga pengkilatan pekerja akan terkena paparan debu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dalam penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengasah batu akik terhadap terjadinya keluhan kesehatan di Kecamatan Medan Kota Medan 2015.
Penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Medan Sunggal tahun 2016 selama 5 bulan, mulai dari Agustus 2015 sampai dengan Maret 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah pengasah batu akik pada survey pendahuluan pada tanggal 10 juni 2015 sebanyak 52 orang. sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan pengetahuan pengasah batu akik terhadap keluhan kesehatan (p = 0,221), sertaterdapat hubungan sikap pengasah batu akik (p = 0,048) dan pengunaan APD (p= 0,001) terhadap keluhan kesehatan pengasah batu akik.
Diharapkan bagi petugas kesehatan perlu melakukan kerjasama dengan pemilik usaha pengasah batu akik dalam rangka memberikan penyuluhan tentang penggunaan APD karena dengan adanya penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pekerja tentang manfaat penggunaan APD dan dapat mengurangi faktor risiko penyebab terjadinya keluhan kesehatan akibat proses pengasahan batu.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Alat Pelindung Diri, Keluhan Kesehatan, Pekerja Pengasah Batu Akik
Abstract
According to Law No. 36 of 2009 on Occupational Health, occupational health efforts are essential to protect workers in order to live healthy and free from health disorders caused by work. Agate is a large boulder and minimized by humans to made jewels with beauty manifold. Health problems were encountered when the boulder was transformed into a beautiful stone ring in which at every process from cutting, forming, smoothing until glazing the workers will be affected by exposure to the dust. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes in the use of personal protective equipment to workers agate lapping against the occurrence of health complaints in the district of Medan Kota Medan, 2015.
This research is an analytic survey with cross sectional study design. The research was conducted in the district of Medan Sunggal 2016 for 5 months, from August 2015 to March 2016. The population in this study was sharpener agate on a preliminary survey on 10 June 2015 as many as 52 people, sample in this research is the whole population.
The results showed there was no correlation between agate sharpener knowledge and health complaints (p = 0.221), and there was a relationship between agate sharpener attitude (p = 0.048) and use of PPE (p = 0.001) on the health complaints of agate sharpener.
Expected for health workers need to cooperate with agate sharpener business owners in order to provide education on the use of PPE due to their extension can increase knowledge and understanding of the workers on the use of PPE and can reduce risk factors for the cause of health complaints due to the stone grinding process.
Keywords: Knowledge, Attitudes, Personal Protective Equipment, Health Complaint, Full sharpeners Arkenstone
