• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Bioaktifitas Jamur Trichoderma spp. Endofitik untuk Mengendalikan Penyakit Pokahbung (Fusarium moniliforme) pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Bioaktifitas Jamur Trichoderma spp. Endofitik untuk Mengendalikan Penyakit Pokahbung (Fusarium moniliforme) pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tebu (Saccharum officinarum L.)merupakan salah satu jenis tanaman yang

hanya dapat ditanam di daerah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia,

perkebunan tebu menempati luas areal lebih dari 321 ribu hektar yang 64,74%

diantaranya terdapat di Pulau Jawa, Medan, Lampung, Semarang, Solo, dan

Makassar. Dari seluruhperkebunan tebu yang ada di Indonesia, 50% di antaranya

adalah perkebunan rakyat, 30% perkebunan swasta, dan hanya 20% perkebunan

negara (Misran 2015). Pada tahun 2014 produksi tebu mencapai 70,8 ton/ha

sementara pada tahun 2015 turun sekitar 2,87% menjadi 68,7 ton/ha.

Tanaman tebu termasuk salah satu anggota dari familia Gramineae, sub

familia Andropogonae. Banyak ahli berpendapat bahwa tanaman tebu berasal dari

Irian, dan dari sana menyebar ke kepulauan Indonesia yang lain, Malaysia,

Filipina, Thailand, Burma, dan India. Dari India kemudian dibawa ke Iran sekitar

tahun 600 M, dan selanjutnya oleh orang-orang Arab dibawa ke Mesir, Maroko,

Spanyol, dan Zanzibar. Beberapa peneliti yang lain berkesimpulan bahwa

tanaman ini berasal dari India berdasarkan catatan-catatan kuno dari negeri

tersebut (Tjokroadikoesoemo dan Baktir, 2005 dalam Sinaga, 2010).

Penyakittanaman merupakan salah satupermasalahan penting produksi

tebu diIndonesia maupun di negara lain.Tanaman tebu dapat terserang berbagai

macam penyakit, antara lain yaitupenyakit busuk batang, embun bulu,penyakit

blendok, noda merah, nodamata, noda kuning, noda coklat, noda cincin, karat

oranye, garis coklat,penyakit puru daun Fiji dan pokahbung

(Panglipur et al, 2013).

(2)

2

Penyakit pokahbung merupakanpenyakit penting pada tanaman tebu.

Setelah Bolle (1927) mengisolasi dan menginokulasi patogen pokahbungdi Jawa

dan menemukan bahwa penyakit ini disebabkan oleh Fusarium moniliforme. Asal

nama pokahbungmerupakan bentuk bahasa Jawa yangmenggambarkan perubahan

bentukatau kerusakan tunas(Panglipur et al, 2013).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, tetapi

belum memberikan harapan dan hasil yang memuaskan. Pengendalian hayati

patogen tular-tanah merupakan pilihan yang perlu dikembangkan, sebab relatif

murah dan mudah dilakukan, serta bersifat ramah lingkungan. Penggunaan

agensia pengendali hayati yang berasal dari bakteri antagonis telah banyak

dilaporkan (Soesanto dan Rahayuniati, 2009).

Salah satu penerapan PHT adalah pengendalian biologi yang dilakukan

dengan pendekatan penggunaan agens biokontrol yang dianggap lebih ramah

lingkungan. Memanfaatkan mikroba berguna seperti jamur endofit merupakan

salah satu cara pengendalian yang berkembang pesat dan terus dikembangkan.

Penerapan dan aplikasi jamur endofit merupakan salah satu bentuk teknik

pengendalian hayati yang saat ini mulai diterapkan.

Beberapa tahun belakangan ini telah dicoba pengendalian dengan

memanfaatkan mikroorganisme antagonis. Diantara jamur antagonis yang umum

digunakan adalah Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. Kedua jamur ini diketahui dapat memarasit miselium jamur Rhizoctonia dan Sclerotium, serta menghambat

pertumbuhan banyak jamur seperti Phytium, Fusarium dan mengurangi penyakit yang disebabkan oleh sebagian patogen tersebut (Agrios, 1996).

(3)

3

Keberadaan jamur Trichoderma spp. endofit dapat ditemukan pada

jaringan tanaman sehat. Keberadaan jamur Trichoderma spp. di dalam jaringan tanaman sehat mempunyai pengaruh baik bagi tanaman, yaitu dapat meningkatkan

ketahanan tanaman dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Jamur

Trichoderma spp. diketahui mampu menekan patogen penyebab penyakit pada beberapa tanaman perkebunan. Selain dapat menjadi agen antagonisTrichoderma

spp. endofit juga memiliki kisaran mikroparasitisme yang luas dan pada umumnya

tidak bersifat patogen pada tanaman dan ramah lingkungan. Dengan demikian

jamur endofit Trichoderma spp. sangat potensial sebagai agens hayati (Maria, 2013).

Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan percobaan menggunakan

jamur antagonis Trichoderma spp. endofitik untuk mengendalikan patogen

Fusarium moniliforme untuk menghindari pengendalian menggunakan pengendalian secara kimiawi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bioaktifitas jamurTricodherma

spp.endofitik dalam mengendalikanF.moniliforme penyebab penyakit pokahbung pada tanaman tebu.

Hipotesis penelitian

Diduga terdapat jamurTricodherma spp. endofitikdalam jaringan tanaman yang dapat mengendalikan F. moniliformepenyebab penyakit pokahbungpada

tanaman tebu.

(4)

4 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di

Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara, Medan.

2. Tersedia jamur Trichoderma spp. endofitik yang dapat dimanfaatkan sebagai agensia hayati pengendalian penyakit pokahbung (F. moniliforme) pada

tanaman tebu (Saccharum officinarum).

3. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

anisopliae sebagai agen pengendali hayati telah banyak dilakukan namun masih jarang yang menganalisis tingkat kerusakan yang terjadi pada jaringan dari larva yang

Kewarganegaraan kelas V Sekolah Dasar Negeri 42 Pontianak Kota, dan teknik pengukuran adalah pengumpulan data dengan menggunakan tes yang dilakukan sebelum maupun

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan, sebagai berikut: (1) Strategi implementasi nilai kejujuran kedisiplinan dan tangung jawab

Insang dan organ lainnya berubah warna, udang menjadi lemas karena kekurangan oksigen dan tubuhnya tampak menjadi kusam (tidak bercahaya). Pada udang normal

Kosmetik merupakan sediaan yang dapat diaplikasikan pada bagian luarbadan(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut. Seiring

yang berada pada keluarga tidak miskin sebanyak 83,7% berstatus gizi normal.. Kata kunci : status gizi, ASI ekslusif, tingkat pendidikan ibu, status

Tema bangunan adalah metafora riak air untuk merepresentasikan keberadaan sungai Babura, Sehingga instalasi seni pada bangunan menggunakan konsep air yang memberikan aspek