• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikoterapi pada anoreksia nervosa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Psikoterapi pada anoreksia nervosa"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diagnosis anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa diawali dengan kebiasaan diet. Faktor-faktor biologis, sosial, dan psikologis terlibat sebagai penyebab anoreksia nervosa. Kehilangan berat badan dan kebiasaan binge-purging terus menerus menyebabkan perubahan fisik dan psikologis yang nyata.2,4

Kriteria diagnosis anoreksia nervosa menurut DSM-IV-TR adalah :1,2,4-6

• Menolak mempertahankan berat badan pada atau minimal diatas berat badan normal menurut usia dan tinggi badan.

• Ketakutan yang berlebihan akan meningkatnya berat badan atau menjadi gemuk, walaupun sesungguhnya memiliki berat badan kurang.

• Gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri, berat badan atau bentuk badan yang tidak pantas atas dasar pemeriksaan sendiri, atau menyangkal keseriusan berat badannya yang rendah.

• Pada perempuan pasca menarki, amenore yaitu tidak ada sekurangnya tiga siklus menstruasi berturut – turut.

Anoreksia nervosa terdiri dari dua subtipe, yaitu: 1,2,4-6

Restricting type: selama episode anoreksia nervosa, penderita tidak makan

berlebihan atau muntah kembali.

Binge eating / Purging type: selama episode anoreksia nervosa penderita

makan berlebihan atau memuntahkannya kembali secara sengaja.

2.2. Epidemiologi

(2)

Sebuah studi menunjukkan penyembuhan pasien restricting-type anorectic lebih sedikit dibandingkan dengan binge-purging type. Secara umum prognosisnya buruk. Banyak studi yang menunjukkan angka kematian anoreksia nervosa 5% sampai 18%.4

2.3. Psikoterapi

Pengobatan paling efektif untuk anoreksia nervosa melalui pendekatan multidimensi termasuk medis, psychoeducation, dan terapi individu yang menggunakan dasar kognisi dan perilaku. Beberapa studi kontrol menunjukkan anak-anak usia kurang dari 18 tahun lebih baik disertai family therapy atau konseling.2,4

Derajat keparahan penyakit menentukan intensitas pengobatan yang diperlukan oleh pasienanoreksia nervosa. Pengobatan pasien mulai dari:2

medical intensive care unit

eating disorder inpatient unit

general psychiatric hospital unit

a day program

outpatient care

Outpatient therapy sebagai pendekatan awal memiliki keberhasilan pada penderita

anoreksia yang sakit dalam kurun waktu kurang dari enam bulan, tanpa makan berlebihan dan muntah, dan punya orangtua yang mau bekerjasama juga ikut berpartisipasi dalam family therapy.2

Meskipun intervensi psikososial seperti psychoeducation, individual therapy, family

therapy, dan beberapa group therapy, disarankan sebagai pengobatan efektif pada anoreksia

nervosa, namun bukti yang mendukung hal tersebut jarang dijumpai. Sebuah ulasan dari 23 studi melaporkan survei terhadap orang dengan gangguan makan untuk menentukan pengobatan yang membantu pasien diantaranya dukungan, pengertian, dan empati, tetap pendekatan psikologis yang paling membantu, dan intervensi medis fokus terhadap berat badan.6

(3)

2.3.1. Cognitive behavioural therapy

Asumsi utama cognitive therapy bahwa penafsiran dan reaksi individu terhadap kejadian-kejadian dalam menentukan persepsi mereka, karena itu kepercayaan, pengharapan dan sikap mempengaruhi perilakunya. Asumsi kedua bahwa kurangnya kognisi dapat menyebabkan gangguan emosi. Dari asumsi-asumsi ini didapat tujuan utama pengobatan adalah untuk mengubah kognisi secara mendasar. Dengan kalimat sederhana, terapis kognisi percaya bahwa cara berpikir yang salah menyababkan gangguan emosi dan perilaku, dan tujuan utama cognitive therapy untuk mengubah cara berpikir yang salah. Teknik-tekniknya dapat dilakukan dengan tiga kelas : cognitive restructuring methods, self instructional coping

methods, and problem-solving strategies. Meskipun secara sederhana teknik-teknik ini

disebut sebagai cognitive therapy, lebih baik bila disebut cognitive behaviour modification

atau cognitive behaviour therapy. Alasannya, pertama pendekatan ini terutama untuk orang-orang yang memiliki masalah perilaku yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Kedua, terapis yang menggunakan teknik ini secara umum juga memasukkan komponen

behaviour modification sebagai pengobatan.7

Pemikiran irrasional dapat menyebabkan kecemasan, kesedihan, kemarahan, atau masalah emosi yang lain. Pendekatan dengan tujuan mengganti pemikiran rasional dan memberikan informasi tentang pemikiran yang salah disebut sebagai cognitive restructuring methods.7

Prinsip cognitive behavioural therapy dapat digunakan pada penderita yang dirawat ataupun tidak. Behaviour therapy efektif meningkatkan berat badan; meskipun tidak banyak, sudah dilaporkan studi tentang terapi kognisi dan terapi perilaku pada anoreksia nervosa. Pemantauan sebagai komponen penting pada cognitive behavioural therapy. Pasien berpikir untuk memantau asupan makanan, perasaan dan emosi, makan berlebihan dan muntah kembali, masalah hubungan interpersonal mereka. Masalah teratasi dengan metode spesifik, dimana pasien belajar berpikir lebih jauh dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan makanan dan interpersonal.2,4

Behavioural programs menerapkan berbagai strategi berdasarkan social learning

theory termasuk penguatan (contoh memberikan pujian, pembatasan latihan, hadiah,

pemberian penghargaan bila berat badan meningkat dan perilaku seperti yang diharapkan).

Behavioural programs menunjukkan hasil yang baik sebagai terapi jangka pendek. Sebuah

(4)

2.3.2. Family psychotherapy

Analisa keluarga harus dilakukan untuk semua penderita anoreksia nervosa yang tinggal dengan keluarganya, sebagai dasar penilaian klinis dalam menganjurkan family

therapy atau konseling. Bukti bahwa family therapy sering berguna dalam mengurangi gejala

dan adanya masalah hubungan keluarga, ditujukan untuk gangguan makan yang menetap, terutama remaja. Russell menyatakan family therapy lebih bermanfaat daripada individual

therapy pada remaja dengan anoreksia nervosa berusia kurang dari tiga tahun. Pada orang

dewasa family therapy kurang menjanjikan.2,4,6

Family therapy pada gangguan makan untuk mengatasi masalah kehidupan keluarga

yang mempengaruhi semua anggota keluarga. Pada remaja, orangtua sering membantu dalam membuat peraturan untuk melarang kebiasaan makan anoreksia tetapi hal ini tidak digunakan pada pasien dewasa.8

Dalam satu studi controlled family therapy di London, pasien anoreksia dibawah usia 18 tahun dengan family therapy lebih berguna, sedangkan pasien diatas 18 tahun dengan

family therapy menunjukkan hasil yang buruk daripada kelompok kontrol. Tidak ada studi

yang melaporkan kombinasi antara family therapy dan individual therapy, pada kenyataannya banyak klinisi yang memberikan individual therapy dan konseling keluarga dalam menangani pasien anoreksia nervosa.2,4

Family therapy memandang masalah klinis berdasarkan bentuk hubungan dalam

keluarga. Family therapy mewakili bentuk intervensi dimana anggota sebuah keluarga dibantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah, penolakan diri. Sistem keluarga itu sendiri sebagai unit primer pengobatan, bukan anggota keluarga. Membantu perubahan dalam keluarga, meningkatkan fungsi individu dalam keluarga.9

Biasanya, keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan seperti terapi psikologis, konseling gizi, modifikasi perilaku dan self-help group. Terapi dapat berlangsung setahun atau lebih. Dapat dilakukan sendiri di rumah bersama keluarga atau untuk kasus yang parah dengan rawat inap di rumah sakit. Tetapi meskipun perawatan di rumah sakit diperlukan akan lebih baik jika perawatan dilakukan di rumah yakni tanpa opname di rumah sakit. Menurut hasil penelitian dalam jurnal Family – Based Treatment of Adolesencet

Anoreksia nervosa The Maudsley Approach. Menurut studi hasil penelitian di London

(5)

Keterlibatan keluarga dalam penatalaksanaan anoreksia nervosa pada remaja telah menjadi komponen standar, walaupun pengobatan utamanya lebih kepada mengembalikan nutrisi di rumah sakit dan psikoterapi individu atau konseling. Walaupun sebagian besar pasien dengan anoreksia nervosa perlu dirawat inap, peran keluarga juga memainkan peranan penting dalam pengobatan yang efektif.11

Tujuan utama terapi keluarga:10

1. Mendorong orang tua untuk ambil bagian atau ikut serta pada pola makan anak dan olah raga untuk menaikkan berat badan anak mereka.

2. Meningkatkan pola pengasuhan dengan menentang asumsi orang tua bahwa mereka sebagai penyebab anoreksia nervosa.

3. Menempatkan orang tua dalam pengambilan keputusan mengenai cara menyelamatkan dari tindakan tidak mau makan dan olah raga yang berlebihan. 4. Memberikan informasi bagi orang tua mengenai dampak anoreksia nervosa

terhadap pola pikir, perilaku dan hubungan interpersonal.

Referensi

Dokumen terkait

Anggarini Mardi Hari, 275 Manfaat program khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama terhadap peningkatan keterampilan berbahasa pada anak tunarungu sebagai

Arah korelasi dapat dilihat dari angka koefisien korelasi hasilnya positif atau negatif.Sesuai dengan hasil analisis, koeefisien korelasi tes lompat jauh bernilai

Uang Harian adalah Uang saku tambahan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan dan Anggota DPRD dalam lingkungan Kabupaten Pakpak Bharat yang mengikuti

Pada layar ini yang tampilannya dapat dilihat pada gambar 4.5, ditampilkan general life table yang memuat angka harapan hidup saat lahir hingga tua untuk laki-laki dengan

Hasil analisis pengamatan aktivitas guru siklus 1 sudah terdapat satu aspek dengan penilaian kategori baik atau sudah berhasil yaitu pada Guru melakukan evaluasi berupa tes

Visi Unit Gizi Rumah Sakit Kartini adalah Menjadikan Unit Gizi di Rumah Sakit Kartini sebagai tempat pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang terbaik, dan

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penggunaan media kartu wordwall picture dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris pada anak autis

TABEL / Table V.3 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN RATA-RATA PRODUKSI JAGUNG MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2009 183. Planted Area, Harvested Area,