PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT UMUM KARTINI
TAHUN 2017
RUMAH SAKIT UMUM KARTINI
JL. KARTINI NO 104 KALIREJO KECAMATAN KALIREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
BAB I PENDAHULUAN
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keaadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuh. Keaadaan gizi pasien sangat berpengaruh terhadap penyembuhan penyakit. Sering terjadi kondisi pasien semakin buruk akibat tidak memperhatikan aspek gizi dalam masa pengobatan. Hal ini terjadi karena asupan gizi tidak mencukupi untuk perbaikan organ tubuh yang sudah terganggu.
Berdasarkan PERMENKES RI No. 78 tahun 2013 tentang pelayanan gizi rumah sakit maka, Terapi Gizi yang menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring dengan perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan kata lain, pemberian diet harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keaadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Proses pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan terdiri dari empat tahap : (1). Asesmen atau pengkajian gizi; (2). Perencanaan pelayanan gizi dengan menetapkan tujuan dan strategi; (3). Implementasi pelayanan gizi sesuai rencana; (4). Monitoring dan evaluasi pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Rumah Sakit Kartini
RSU Kartini berlokasi di Jl. Kartini No. 104 Kalirejo Kec. Kalirejo Kab. Lampung Tengah 34174 Lampung, Indonesia. Telp 0729 - 370028, (hunting) Fax: 0729 – 370883 dengan alamat e-mail rumahsakitkartini@yahoo.com. Di atas areal tanah seluas +/- 30.000 m2. Secara legalitas disahkan pada tanggal 8 Mei 2014.
RSU Kartini bermula dari sebuah tempat praktik Bidan Priskila Ngatmini atau yang lebih dikenal dengan nama kesayangan Bu Menuk pada tahun 1994 tidak lama setelah Bu Menuk lulus dari pendidikan D1 Kebidanan. Dengan penuh ketekunan dalam menjalankan profesi dan didorong semangat menolong sesama, praktik Bidan Menuk semakin lama semakin dikenal dan dicintai masyarakat.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan pasien dan peningkatan status Bidan Menuk yang sudah lulus D3 Kebidanan dan mempunyai gelar Amd.Keb, praktik bidan ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Kartini pada tahun 2004 dengan melibatkan dokter umum dan dua orang dokter spesialis yaitu dr. Tridjokotomo Somad, Sp.OG dan dr. R. Bagus, Sp.A dengan adanya pelayanan dokter spesialis ini kunjungan pasien semakin meningkat.
Pemberian nama Kartini berawal dari kekaguman Bu Menuk kepada sosok RA Kartini, pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Namun sungguh ironis RA Kartini meninggal dunia pada hari keempat setelah melahirkan putra tunggalnya; artinya ini adalah kematian ibu maternal. Bu Menuk sangat terkesan dengan riwayat RA Kartini dan hatinya tergerak untuk bisa menyelamatkan para ibu dari ancaman kematian maternal.
Selanjutnya setelah Bu Menuk menyelesaikan studi D4 Kebidanan, Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Kartini ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D yang juga diberi nama Kartini. Keinginan untuk meningkatkan status menjadi rumah sakit bukan karena ambisi melainkan didasari niat mendukung program pemerintah yaitu Sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang sudah pasti membutuhkan tambahan jumlah rumah sakit maupun tempat tidur. Semua yang dilakukan oleh Bu Menuk tidak terlepas dari dukungan sepenuhnya dari sang suami yaitu Bapak Edi Wardoyo.
Pada tanggal 8 April 2014 Rumah Sakit Umum Kartini memperoleh ijin operasional berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lampung Tengah Nomor: 179/KPTS/D.2/2014 dan pada tanggal 8 Mei 2014 Bupati Lampung Tengah Bapak Drs. H. Pairin meresmikan beroperasinya Rumah Sakit Umum Kartini.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT KARTINI
A. Visi Rumah Sakit Kartini
"Rumah sakit unggulan dengan pelayanan prima kebanggaan masyarakat" B. Misi Rumah Sakit Kartini
Memberikan pelayanan yang efektif, efisien, profesional dan bermoral.
Mengandung arti bahwa RSU Kartini merupakan institusi swasta yang memberikan pelayanan kesehatan harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan teknologi berlandaskan Etika Profesi, tanpa membedakan status sosial, golongan, suku dan agama.
Menyelenggarakan produk pelayanan unggulan, baik dalam pelayanan medis, keperawatan dan pelayanan penunjang dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Mengandung makna memberikan dorongan RSU Kartini untuk menciptakan produk pelayanan yang spesifik, berdaya tarik tinggi dan bermanfaat bagi pelanggan sehingga dapat menarik minat masyarakat luas.
Menyelenggarakan pengembangan di bidang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan.
Mengandung makna RSU Kartini berperan aktif dan menempatkan diri sebagai bagian dari sistem pengembangan di bidang pelayanan kesehatan sehingga RSU Kartini akan menjadi lahan praktik klinik pendidikan kedokteran, praktik pendidikan keperawatan, pendidikan kesehatan lainnya dan non kesehatan. Selain sebagai laboratorium klinik pendidikan, juga berfungsi sebagai tempat penelitian dan pengembangan IPTEK bidang kesehatan. Selain itu juga selalu meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi seluruh karyawan baik mengenai knowledge, skill and attitude secara terus menerus dan berkesinambungan.
C. Motto Rumah Sakit Kartini
D. Nilai-Nilai
K = Kualitas dan Kolegalitas
Kami melayani pasien dengan pelayanan yang berkualitas, sehingga mendapatkan hasil yang terbaik bagi kami maupun bagi pasien - pasien kami dan kami memelihara sukses dengan mengembangkan kerjasama, partisipasi dan kepercayaan antara individu dalam lingkungan yang saling menghormati.
A = Aktif
Kami aktif dalam mengikuti perkembangan teknologi di dunia kesehatan dan aktif dalam kegiatan kesehatan di lingkungan rumah sakit.
R = Ramah dan Respek
Kami memperlakukan semua orang dengan ramah, tulus ikhlas, sopan, adil dan penuh rasa tanggung jawab.
T = Teliti
Dalam segala hal, terutama dalam memeriksa pasien akan kami lakukan dengan kesungguhan dan ketelitian.
I = Indah
Didukung dengan suasana rumah sakit yang indah dan hijau. N = Nyaman
Kami berkomitmen untuk selalu memberikan kenyamanan pada semua orang yang berkunjung ke lingkungan rumah sakit kami.
I = Inovatif
Kami akan selalu mengikuti perkembangan jaman dalam hal pelayanan terhadap pasien maupun dalam hal yang lain agar rumah sakit kami dapat selalu berkembang, dan menjadi rumah sakit terbaik di Lampung Tenga
E. Logo Rumah Sakit Kartini
Logo/Lambang Rumah Sakit Umum Kartini adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Logo Rumah Sakit Kartini
Logo.Lambang pada ayat (1) di atas mengandung pengertian: Segi Lima melambangkan Dasar Negara yaitu Pancasila Gambar Palang adalah simbol profesional di bidang medis
Gambar Siger melambangkan daerah tempat RSU. Kartini berdiri yaitu Lampung Gambar Lilin melambangkan selalu menjadi terang dan selalu bersemangat dalam
melayani masyarakat
Gambar Buku melambangkan selalu berkembang dalam ilmu/bidang kesehatan Dominan warna biru yang memberi kesejukan terhadap sesama
Segi Lima warna kuning diartikan dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua
F. Tujuan Rumah Sakit Kartini
Rumah Sakit Kartini mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mencapai Visi dan Misinya, RSU Kartini harus melaksanakan dan menunjang pelaksanaan Sistem Kesehatan Nasional dan termasuk Sistem Kesehatan Daerah yang merupakan kebijakan dan program Pemerintah dibidang kesehatan, dengan menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan terpadu.
b. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut pada ayat 6 huruf a di atas, Rumah Sakit Umum Kartini melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pelayanan Kesehatan paripurna yang meliputi pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan.
3. Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan bidang Kesehatan.
c. Menjadi rumah sakit yang mampu mewujudkan fungsinya sebagai tempat atau wadah pelayanan kesehatan kepada pegawai dan masyarakat umum serta berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KARTINI
A. BAGAN ORGANISASI
B. KETERANGAN/PENGERTIAN
1. Unit Struktural a. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di Rumah Sakit Umum Kartini b. KaBid dan KaBag
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang masing–masing, yaitu:
1) KaBid Pelayanan: membantu direktur dalam bidang pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang medik dan non medik 2) KaBag Tata Usaha: membantu direktur dalam bidang keuangan, umum dan
c. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
Unit Kerja di RSU Katrini dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi di bawah tanggungjawab Kepala Bidang Pelayanan dan seluruh Bagian di bawah tanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja: - Instalasi Poli Spesialis
- Instalasi Poli Umum - Instalasi Gawat Darurat - Instalasi OK
- Instalasi VK
- Instalasi Perinatologi - Instalasi Rawat Inap - Instalasi Laboratorium - Instalasi Farmasi - Instalasi Radiologi - Instalasi Fisioterapi - Instalasi Gizi
- Instalasi Rekam Medik - Instalasi Laundry - Instalasi Sanitasi
- Instalasi Pemulasaran Jenasah
- Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) - Instalasi Ambulance
- Bagian Keuangan
- Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia.
2. Unit Non Struktural Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
Komite yang ada di RS Kartini adalah sebagai berikut : a. Komite Etik dan Hukum
b. Komite Medis c. Komite Keperawatan d. Satuan Pemeriksa Internal
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN UNIT GIZI RUMAH SAKIT KARTINI
A. Visi Unit Gizi
Visi Unit Gizi Rumah Sakit Kartini adalah Menjadikan Unit Gizi di Rumah Sakit Kartini sebagai tempat pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang terbaik, dan terpecaya yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien di wilayah Lampung Tengah dan sekitarnya.
B. Misi Unit Gizi
Misi Rumah Sakit Kartini adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di Unit Gizi
2. Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Unit Gizi
3. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis, kebersamaan, rasa memiliki, serta disiplin yang tinggi di Unit Gizi
4. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan semua mitra kerja di Unit Gizi 5. Menjadikan amal usaha yang amanah di Unit Gizi
C. Falsafah Unit Gizi
Falsafah unit pelayanan gizi RS Kartini adalah Memberikan pelayanan gizi yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pelanggan yang didasarkan pada keadaan klinis, status gizi dan metabolisme tubuh sebagai penunjang terapi pengobatan.
D. Nilai-Nilai Unit Gizi
Landasan nilai-nilai unit pelayanan gizi adalah SEHAT, yang merupakan singkatan dari:
S : Seimbang
E : Elok dipandang, Enak di rasa
H : Halal
A : Aman
E. Tujuan Unit Gizi
Tujuan dari Unit Pelayanan Gizi adalah:
a. Terlaksananya pelayanan makanan yang prima, tepat gizi, tepat rasa, tepat waktu dan aman.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI
Unit Gizi dipimpin oleh Bidang Pelayanan Medis yang membawahi Kasub. Penunjang Medis. Penanggung jawab unit gizi membawahi tiga petugas gizi yaitu juru masak, penyaji makanan dan petugas kebersihan (helper gizi).
Bagan No 2 : Struktur Organisasi Unit Gizi
KASUB PENUNJANG MEDIS
KOORD. GIZI
HELPER PENYAJI
BAB VII URAIAN JABATAN
Uraian Jabatan di Unit Gizi RSU Kartini adalah sebagai berikut : Tabel No 1 : Uraian Jabatan Unit Gizi
1. Nama Jabatan : Koordinator Unit Gizi : Gizi Ruangan
Pengertian : Adalah seorang yang diberi tanggung jawab menggerakkan dan mengawasi terhadap distribusi makan pasien di rawat inap dan melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap.
Pendidikan : D3 Gizi
Kondisi fisik inap : Sehat jasmani dan rohani
Tanggung Jawab : 1. Terselenggaranya pelayanan makan pasien di ruang rawat inap.
2. Ketepatan jenis diet dan waktu pelayanan makan pasien. 3. Terselenggaranya penyuluhan/konsultasi gizi di ruang
rawat inap.
4. Tersedianya sarana dan peralatan pelayanan gizi di ruang rawat inap.
5. Ketepatan dan kebenaran pencatatan dan pelaporan pelayanan gizi di ruang rawat inap.
Wewenang : 1. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi rawat inap.
2. Membimbing dan membina bawahan. Uraian Tugas : 1. Aspek Perencanaan
a. Menerjemahkan rencana diet kedalam bentuk makanan sesuai kebutuhan pasien
b. Menentukan jenis/macam diet sesuai dengan standar gizi dan penyakit dengan koordinasi bersama dokter. c. Melakukan kunjungan/visite kepada pasien
2. Aspek Penggerakan/Pelaksanaan
a. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan kepada penyaji.
b. Melaksanakan monitor dan evaluasi kegiatan. c. Merekap daftar permintaan makan pasien. d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. 3. Aspek Pengawasan dan Pengendalian
a. Mengecek ketepatan diet pasien pada waktu pelayanan. b. Menilai kinerja bawahannya.
c. Mengawasi pelaksanaan kerja penyaji dalam hal distribusi makanan
d. Melaksanakan koordinasi dengan juru masak dan penyaji makanan, berkaitan dengan pergantian diet dan pasien baru.
Hubungan Kerja : 1. Koordinator Unit Gizi 2. Ruangan Gizi
3. Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap. 2. Nama Jabatan : Pelaksana Pengolah Makanan (Juru Masak)
Pengertian : Adalah seorang tenaga pelaksana yang diberi tanggung jawab menyiapkan dan mengolah bahan makanan sesuai dengan menu dan standar yang telah ditetapkan.
Pendidikan : SMA, SMP,
Pengalaman kerja : Bekerja ± 1 tahun
Kondisi fisikinap : Sehat jasmani dan rohani
Tanggung Jawab : Secara struktural bertanggung jawab kepada Koordinatorn Gizi terhadap hal-hal :
1. Tersedianya makanan yang siap di distribusikan untuk pasien, dokter dan karyawan.
2. Tersedianya alat masak yang siap digunakan.
Wewenang : Memberikan laporan hasil kegiatan pengolahan makanan. Uraian Tugas : 1. Menyiapkan bahan makanan yang akan di masak.
2. Melaksanakan persiapan bumbu, persiapan bahan snack yang dibutuhkan dan melaksanakan persiapan bahan makanan diet .
3. Memasak makanan biasa, makanan diet dan snack karyawan.
4. Memasak bahan makanan sesuai prosedur ,menu dan standar yang ditetapkan.
5. Menilai citarasa masakan.
6. Mendistribusikan makanan ke ruang pendistribusian makanan.
7. Membersihkan peralatan masak yang telah digunakan. 8. Membersihkan dan menyusun peralatan masak pada
tempatnya
9. Membantu Koordinator gizi dalam hal merencanakan cara kerja, mencoba resep masakan baru.
10. Melaksanakan kebersihan di lingkungan pengolahan. Hubungan Kerja : 1. Ruangan Gizi
2. Pelaksana kegiatan lain di lingkungan Unit Gizi. 3. Nama Jabatan : Penyaji
Pengertian : Adalah seorang tenaga pelaksana yang diberi tanggung jawab mendistribusikan makanan pasien di ruang rawat inap .
Pendidikan : SMA, SMP
Pengalaman kerja : Bekerja ± 1 tahun
Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
Tanggung Jawab : Secara struktural bertanggung jawab kepada Koordinator gizi terhadap hal-hal :
1. Terdistribusinya makanan, minuman dan snack kepada pasien di ruang rawat inap.
2. Terdistribusinya makanan dan snack kepada dokter. 3. Terdistribusinya snack untuk karyawan.
4. Tersedianya alat makanan yang siap digunakan. Wewenang : Melaporkan kegiatan distribusi makan pasien.
Uraian Tugas : 1. Mengambil daftar diet pasien rawat inap pada pagi hari. 2. Menyiapkan alat makan pasien yang siap digunakan. 3. Menyajikan makanan ke masing-masing alat makan sesuai
daftar permintaan diet.
4. Menyajikan snack pagi dan sanck sore untuk pasien, dokter dan karyawan.
5. Mendistribusikan makanan ke pasien sesuai dengan dietnya.
6. Mengambil kembali alat makan yang telah selesai digunakan.
7. Membersihkan/mencuci dan menata alat makan pada tempatnya.
8. Mengecek keluar masuk alat makan pasien. 9. Membersihkan dapur ruangan/pantri.
10.Bekerjasama dengan tenaga di ruang rawat inap secara baik.
Hubungan Kerja : 1. Ruang Rawat Inap Pasien. 2. Ruangan Gizi
3. Pelaksana kegiatan lain di lingkungan Unit Gizi. 4. Nama Jabatan : Helper
Pengertian : Adalah seorang yang bertugas membantu unit gizi dalam membersihkan ruangan dan membantu penyaji dalam mengangkut makanan ke dalam trolley.
Pendidikan : SMA, SMP
Pengalaman kerja : Bekerja ± 1 tahun
Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
Tanggung Jawab : Secara struktural bertanggung jawab kepada Koordinator gizi terhadap hal-hal :
1. Terciptanya kebersihan di ruangan unit Gizi.
2. Terjaganya kebersihan khusunya gudang basah dan lemari bahan kering.
3. Terdistribusinya makanan untuk pasien. Wewenang : Melaporkan kegiatan kebersihan di ruangan Gizi
Uraian Tugas
1. Menyapu dan mengepel lantai
2. Mengelap meja (Tempat penyajian, meja kompor & Meja makan karyawan)
3. Membersihkan & Mengelap lemari (lemari bahan makanan kering, lemari peralatan, & Lemari makan) 4. Membersihkan kamar mandi (Lantai, ember dan closed)
5. Membersihkan tempat cucian piring
6. Menyapu dan menyikat lantai belakang dapur 7. Membersihkan saluran air yang tergenang 8. Membersihkan greastrap
9. Membantu penyaji mengangkut makanan ke troly makanan
10. Mendorong troly makanan. Hubungan Kerja 1. Ruangan Gizi
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Tata Hubungan Kerja Unit Gizi RSU Kartini dengan Unit-Unit yang lain, adalah sebagai berikut :
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Pola Ketenagaan
Dalam upaya mempersiapkan tenaga gizi yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Gizi Rumah Sakit Kartini adalah sebagai berikut:
TABEL NO 2 : POLA KETENAGAAN UNIT GIZI
NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG DIBUTUHKAN
Ahli Gizi DIII Gizi 1
Juru Masak SMU, SMP 1
Penyaji Makanan SMKK, SMU 1
Jumlah 3
B. Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan
1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit Gizi memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu: a. Dari dalam Rumah Sakit Kartini sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RSU Kartini sendiri (Internal resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RSU Kartini Calon nantinya masuk Unit Gizi akibat mutasi atau promosi.
Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui : 1) Informasi dari mulut ke mulut
2) Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.
3) Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di Unit Gizi.
b. Dari luar Rumah Sakit Kartini (external resources)
Proses penarikan calon dari luar RSU Kartini ini dapat dilakukan dengan cara : 1) Dari mulut ke mulut.
2) Iklan media cetak.
3) Lembaga-lembaga pendidikan
2. Penyaringan/Seleksi Calon (selection) Karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit Gizi dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari : a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi secara khusus oleh Unit Gizi. Proses seleksi yang dilakukan oleh Unit Gizi ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi Unit gizi Kompetensi yang harus dimiliki adalah :
1) Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi :
a) Peranan sebagai anggota organisasi dalam Institusi Pelayanan Kesehatan. b) Proses Problem solving
2) Pengetahuan tentang manajemen Unit Gizi meliputi : a) Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit b) Prosedur Dokumentasi Unit Gizi
c) Sistem Pelaporan Unit Gizi
3) Pengetahuan Hukum kesehatan dan medicolegal
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh teknisi Unit gizi kaitannya dengan : a) Rahasia jabatan, terutama rahasia pasien.
b) Informed consent.
c) Keterangan Medis untuk asuransi. d) Visum et repertum.
e) Batasan informasi untuk pihak ke III/security informasi. f) Kode etik profesi.
4) Statistik Kesehatan
a) Dasar-dasar statistik kesehatan.
b) Menyajikan data dan informasi untuk berbagai keperluan laporan.
5) Pengetahuan pekerjaan Unit Gizi 6) Sistem Kerja
7) Sumber daya pelayanan kesehatan
a) Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi.
b) Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya
c) Mengetahui penggunaan informasi kesehatan untuk rencana anggaran. 8) Manajemen mutu pelayanan
9) Teknologi informasi
a) Kemampuan jalankan komputer b) Internet dan berbagai akses LAN c) Gunakan multi media
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Test Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi Unit Gizi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.
2. Test Keterampilan
Test ketrampilan yang diujikan meliputi : a. Test Memasak untuk Juru masak
b. Test Menyajikan Makanan dan pembuatan Garnish.
3. Test Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh teknisi Unit Gizi a. Sehat, tidak buta warna.
b. Berpenampilan rapi dan menarik.
4. Test Wawancara
Test ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan Unit Gizi pandangan terhadap penyelenggaraan Unit Gizi yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
BAB X
PENILAIAN KINERJA SDM
A. Penilaian Kinerja SDM
Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas kerja menjadi tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila ingin memiliki daya saing yang memadai untuk mengatasi persaingan pasar baik ditingkat nasional, regional maupun global. Gabungan dari kinerja (hasil kerja) setiap karyawan akan menghasilkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja, yang selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang terdapat standart prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat ‘baik sekali’ angka 5 (lima) sampai dengan ‘Kurang Sekali’ angka 1 (satu). Aspek yang dinilai terdiri dari tiga bagian bersifat fundamental, yaitu hasil kerja, kerja sama dan kepribadian.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :
1. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan dengan penuh cinta kasih, sehingga dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar, serta menghasilkan laba perusahaan yang dapat membuat manajemen mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan misi bersama serta berkelanjutan.
2. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan dalam karyanya.
3. Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar RSU Kartini dengan dilandasai hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk melayani dengan penuh cinta kasih.
Sasaran pedoman penilaian kerja karyawan adalah meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi perusahaan.
C. Prosedur dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja
Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh karyawan dibagi atas 3 bagian besar sebagai berikut :
1. Penilaian Staf Pelaksana
2. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan/Sederajat dan Kepala Seksi/Sederajat
3. Penilaian Karyawan dengan Jabatan diatas Kepala Seksi.
D. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja 1. Hasil Kerja
a. Kecepatan
Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan waktu yang telah ditentukan.
Tabel No 3 : Nilai Kecepatan Kerja Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik Jauh lebih cepat 5
Baik Lebih cepat 4
Cukup Sesuai 3
Kurang Lebih lama 2
Kurang Sekali Jauh lebih lama 1
Catatan :
- Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur dengan time motion study atau rencana kerja operasional bila tidak dapat diukur dengan time motion study. - Time motion study dibuatnya sesuai dengan jenis pekerjaannya, serta harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.
b. Ketepatan
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan perusahaan (Standar Prosedur Operasional)
Tabel. No 4 : Nilai Ketepatan Kerja
Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik ≥ 99 % 5
Baik 96 % - 98 % 4
Cukup 95 % 3
Kurang 93 % - 94 % 2
Kurang Sekali ≤ 92 % 1
c. Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan
Mengerjakan jumlah pekerjaan jauh lebih banyak dari volume pekerjaan yang diharapkan.
Tabel No 5 : Nilai Banyaknya Pekerjaan Yang Dikerjakan Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik Jauh lebih banyak 5
Baik Lebih banyak 4
Cukup Susuai 3
Kurang Lebih sedikit 2
Kurang Sekali Jauh lebih sedikit 1
Catatan :
Standar jmlah pekerjaan dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing kabag sesuai dengan jenis pekerjaannya dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.
d. Kepuasan pemakai hasil kerja
Kualitas hasil kerja diukur berdasarkan survey dari kepuasan pemakai hasil kerja.
Tabel. No 6 : Nilai Kepuasan Pemakai Hasil Kerja Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik Jauh lebih banyak 5
Baik Lebih banyak 4
Cukup Susuai 3
Kurang Lebih sedikit 2
Catatan :
Atasan langsung bertanggung jawab untuk membuat survey kepuasan dari para pemakai hasil kerja yang dalam hal ini diwakili oleh penaanggung jawab dari masing-masing unit.
e. Kerja sama 1) Komunikasi
Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan buah pikirannya (setelah mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan jelas, lugas dan tepat waktu.
Tabel. No 7 :Komunikasi Penilaian Pendengar
Yang baik
Jelas Lugas Tepat Waktu
Nilai
Sangat Baik
Selalu Selalu Selalu Selalu 5
Baik Selalu Selalu Selalu
Kadang-kadang
4
Selalu Selalu
Kadang-kadang
Selalu 4
Cukup Selalu Selalu
Kadang-kadang Kadang-kadang 3 Kurang Kadang-kadang Selalu Kadang-kadang Kadang-kadang 2 Selalu Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 2 Kurang Sekali Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 1 2) Keterbukaan
Tulus dalam menerima kritik & saran dan memberikan pemikirannya konstruktif yang berpengaruh pada kepentingan perusahaan.
Tabel. No 8 : Keterbukaan Penilaian Menerima kritik Menerima saran Memberi pemikiran konstruktif Nilai
Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5
Baik Hampir Selalu Selalu Hampir Selalu 4 Cukup Kadang-kadang Selalu Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali Hampir
Selalu Sesekali 2 Kurang Sekali Sesekali Kadang-kadang Sesekali 1 3) Kebanggaan
Bangga bekerja diperusahaan, dalam setiap pemikiran & tindakan menjaga citra/nama baik perusahaan dan membela kepentingan perusahaan secara konstruktif.
Tabel. No 9 : Kebanggaan Penilaian Bangga Jaga citra
perusahaan
Membela perusahaan
Nilai
Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5
Baik Selalu Hampir
Selalu
Hampir Selalu
4
Cukup Selalu
Kadang-kadang Kadang-kadang 3 Kurang Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 2 Kurang Sekali Kadang-kadang Sesekali Sesekali 1
4) Kepercayaan
Yakin atas kemampuan dan kejujuran yang bersangkutan pada perusahaan.
Tabel. No 10 Kepercayaan
5) Keadilan
Bertindak adil dalam pekerjaannya berdasarkan peraturan dan urutan kepentingan perusahaan.
Tabel. No 11 :Keadilan
Penilaian Bertindak Adil Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Kurang Sekali Tidak pernah 1
f. Kepribadian 1) Keramahan
Dalam segala situasi selalu ramah murah senyum dan manis budi bahasanya.
Tabel. No 12 : Keramahan
Penilaian Murah Senyum Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Kurang Sekali Tidak pernah 1
Penilaian Yakin Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
2) Kerapihan
Selalu rapih (baik, teratur, bersih) dalam penampilan, cara dan hasil kerjanya.
Tabel. No 13 : Kerapihan
Penilaian Rapi Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Kurang Sekali Tidak pernah 1
3) Disiplin
Patuh pada peraturan & tata tertib perusahaan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Tabel. No 14 : Disiplin
Penilaian Pelanggaran & Tata tertib Nilai Sangat Baik O x 5 Baik 3x 4 Cukup 5 x 3 Kurang 7 x 2 Kurang Sekali >7x 1
4) Sikap mental positif
Dalam segala situasi, berpikir dan berperilaku positif pada saat melaksanakan pekerjaannya.
Tabel. No 15 : Sikap Mental Positif Penilaian Berpikir dan berperilaku Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Kurang Sekali Tidak pernah 1
5) Inisiatif
Memberikan gagasan yang dapat direalisasikan atau melakukan tindakan yang diperlukan & bermanfaat bagi perusahaan tanpa menunggu perintah atasan atau dari manapun juga.
Tabel.No 16 : Inisiatif Penilaian Memberikan Gagasan Nilai Sangat Baik > 3 x 5 Baik 3 x 4 Cukup 2 x 3 Kurang 1 x 2
Kurang Sekali Tidak pernah 1
2. Peningkatan Kompetensi SDM
Pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga gizi dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
a. Pendidikan
Jenjang pendidikan secara formal untuk petugas di Unit gizi adalah sebagai berikut :
1) DIII Gizi 2) S1 Gizi
3) S3 Manajemen Rumah Sakit.
b. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Gizi dilaksanakan melalui:
1) Inhouse training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh
Rumah Sakit Kartini meliputi: a) Pelatihan Manajemen Umum b) Pelatihan Penjamah Makanan
c) Pelatihan Penyusunan dan Evaluasi Anggaran d) Pelatihan Evaluasi Kinerja
2) Eksternal course, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya Unit Gizi.
BAB XI
PROGRAM ORIENTASI
A. Pendahuluan
Dalam rangka memberikan kesempatan pegawai baru untuk mengenal unit Gizi di RSU Kartini perlu diadakan orientasi sebelum terjun kelapangan.
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum dengan adanya program orientasi adalah mengenal Iingkungan RSU Kartini dan Sub Bagian Unit Gizi.
Tujuan Khusus yaitu:
1. Pegawai baru mengetahui secara garis besar/jajaran yang terkait struktur organisasi Unit Gizi dari RSU Kartini
2. Mengetahui tata tertib Unit Gizi dari RSU Kartini
3. Mengetahui kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit Gizi. 4. Mengetahui prosedur kerja pelayanan Unit Gizi.
C. Materi
1. Struktur Organisasi
2. Kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit Gizi RSU Kartini
3. Batasan-batasan yang boleh dikerjakan dan yang dilarang untuk mengerjakan.
D. Waktu Orientasi
1. Oleh Koordinator Gizi diberikan pada saat pertama kali datang di Sub Bagian RSU Kartini.
2. Oleh masing-masing sub Bagian.
3. Diberikan pada waktu pegawai baru datang untuk menjalankan pekerjaan sebagai karyawan RSU Kartini khususnya Sub Bagian Unit Gizi.
4. Program ini ditujukan untuk memberikan pedoman kepada lingkungan Sub Bagian Unit Gizi memberikan orientasi kepada pegawai baru.
BAB XII RAPAT
A. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Bulan (Hari Kamis)
Jam : 14.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Unit Gizi
Peserta : Koordinator Gizi, Ahli Gizi, Juru Masak, Penyaji dan Helper
Materi :
1. Evaluasi kinerja Unit Gizi 2. Evaluasi SDM Unit Gizi
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Unit Gizi 4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM Unit Gizi
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Unit Gizi. Kelengkapan Rapat :Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Koordinator Ahli Gizi, Juru Masak, Penyaji dan Helper Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat :Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/sulan kepada pimpinan
BAB XIII PELAPORAN
A. Laporan Harian
1. Laporan Jumlah pasien berdasarkan diet 2. Laporan Sisa Makanan
3. Laporan Pemesanan bahan Makanan Basah
B. Laporan Bulanan
1. Laporan belanja
a. Bahan makanan kering b. Bahan makanan basah
c. Paketan buah dan minuman untuk kelas VIP d. Snack pasien dan snack dokter
2. Laporan jumlah pasien berdasarkan diet 3. Laporan Jumlah Karyawan
4. Laporan Sisa stock bahan makanan
C. Laporan Tahunan
Unit Pelayanan Gizi membuat laporan tahunan terdiri dari : 1. Laporan kinerja mutu pelayanan Rumah Sakit Kartini 2. Laporan kinerja mutu pelayanan Unit Gizi.