• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI DIALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI DIALISIS"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI DIALISIS

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

TAHUN 2019

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan hidayah- Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan buku “Pedoman Pengorganisasian Instalasi Dialisis”, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan tindakan dialisis.

Sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Rumah Sakit harus dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar. Instalasi Dialisis sebagai bagian dari Rumah Sakti selalu memberikan pelayanan dialisis (hemodialisis/HD dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis/CAPD) yang terbaik dengan mengutamakan keselamatan pasien.

Kami menyadari buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Dialisis ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki. Untuk itu kami mohon saran dan masukan untuk perbaikan buku ini.

Purwokerto, 02 Januari 2019 Tim Penyusun

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... iii

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MARGONO ... 2

BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN ... 4

A. Visi ... 4

B. Missi ... 4

C. Falsafah ... 4

D. Nilai ... 5

E. Tujuan ... 5

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MARGONO ... 6

BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI DIALISIS ... 7

BAB VI URAIAN JABATAN ... 8

A. Kepala Instalasi ... 8

B. Penanggung Jawab Keperawatan ... 10

C. Ketua Tim ... 12

D. Perawat Pelaksana Hemodialisis ... 13

E. Administrasi ... 16

F. Pramu Ruang ... 17

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ... 19

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ... 21

A. Pola Ketenagaan ... 21

B. Kualifikasi Personil ... 22

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ... 23

BAB X PERTEMUAN/RAPAT ... 26

BAB XI PELAPORAN ... 27

(4)

iv

BAB I PENDAHULUAN

Penyakit ginjal kronik merupakan suatu keadaan dimana ginjal mengalami kerusakan secara bertahap dan progresif karena kehilangan fungsi nefron. Penurunan fungsi ginjal ini bersifat kronis dan ireversibel. Pasien gagal ginjal kronik tahap lanjut memerlukan terapi pengganti ginjal. Terapi pengganti ginjal bisa dengan transplantasi ginjal dan dialisis. Untuk saat ini baru pelayanan dialisis yang ada di RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD) dan Hemodialisis (HD). Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang paling banyak dilakukan dan jumlahnya dari tahun ketahun terus meningkat.

Selaras dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya penatalaksanaan pada penderita ginjal kronis, maka pelayanaan Dialisis mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanaan yang berkualitas tinggi, paripurna, terintegrasi dengan disiplin ilmu lain, bertanggung jawab secara profesi dan berlandaskan pada etika kedokteran, mengikuti perkembangan IPTEK serta memeperhatikan efektivitas, efisiensi dan kesehatan / keselamatan kerja, keamanan pasien, petugas dan lingkungan.

Untuk meningkatkan kelancaran pelayanan Dialisis di RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo secara berhasil guna dan berdaya guna serta dalam upaya peningkatan mutu pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat maka perlu dikelola secara profesiaonal. Agar pengelolaan Instalasi Dialisis RSUD Prof.Dr.

Margono Soekarjo dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan mengutamakan keselamatan pasien dibutuhkan adanya pedoman dalam memberikan pelayanan, salah satunya adalah Pedoman Pengorganisasian Instalasi Dialisis.

(5)

v

BAB II GAMBARAN UMUM RSUD PROF.DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto merupakan Rumah Sakit Kelas B+ milik Provinsi Jawa Tengah yang terletak di kota Purwokerto dengan alamat Jl. Dr. Gumbreg No. 01 Purwokerto dan unit pelayanan Geriatri/Pelayanan VIP Paviliun Abiyasa di Jl. Dr. Angka No. 01 Purwokerto.

RSMS semula merupakan fusi dari RSU Purwokerto yang berlokasi di Jl.

Dr. Angka N0 02 Purwokerto. RSMS saat ini menempati satu paket rumah sakit yang terdiri dari dua lantai yang berlokasi di Jl. Dr. Gumbreg No. 01. Dilihat dari aspek geografis lokasi RSMS sangat menguntungkan, karena terletak dipusat pengembangan wilayah Jawa Tengah bagian barat – selatan dan terletak dikota yang terus berkembang menjadi kota besar dan kota perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Di pihak lain kota Purwokerto terletak dipertemuan tiga jalur transportasi menuju pusat rujukan pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dengan jarak sekitar 200 km. Dari kota Semarang, Yogyakarta, dan Bandung. Kondisi ini sangat strategis bagi pengembangan dan pemasaran RSMS Purwokerto.

RSMS Purwokerto sebagai RSUD milik Pemerinttah Provinsi Jawa Tengah dalam penyusunan organisasi dan tata kereja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah (lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah nTahun 2008 No. 8 Seri D No. 4, tambahan lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 14) dan peraturan Gubernur Jawa Tengah No.

94 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 No.94). Dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2008 tersebut disebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah di bidang pelayanan Rumah Sakit yang masing-masing dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekertaris Daerah. Untuk menunjang pengelola RSUD dapat dibentuk komite- komite, instalasi dan satuan pengawas intern yang pengaturannya ditetapkan dengan keputusan Direktur.

(6)

vi

BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN

RSUD PROF.DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. Visi

Prima Dalam Pelayanan Sub Spesislistik dan Pendidikan Profesi yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.

B. Misi

1. Menyelengarakan pelayanan medis dan keperawatan berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien untuk mendukung pelayanan kesehatan rujukan dan sub spesialistik.

2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan.

3. Mengembangakan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul, tepat dan aman.

5. Mengembangkan system manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif dan efisien

C. Falsafah

1. Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) membutuhkan terapi pengganti ginjal untuk memperpanjang dan mempertahankan kualitas hidup yang optimal. Ada dua terapi pengganti ginjal yaitu transplantasi ginjal dan dialisis. Dialisis terdiri dari Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) dan Hemodialisis (HD).

2. CAPD adalah salah satu bentuk peritoneal dialisis (PD), dimana peritoneum berfungsi sebagai membran dialisis semipermeabel yang akan mengeluarkan kelebihan cairan dan zat-toksin uremia yang tertimbun dalam darah, masuk ke dialisat yang selanjutnya akan dikeluarkan dari tubuh.

3. Hemodialisis adalah pengalihan darah dari tubuh pasien melalui dialiser yang terjadi secara difusi dan ultrafiltrasi, kemudian darah kembali lagi ke dalam tubuh pasien. Hemodialisa mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya komplikasi kardiovaskuler. Oleh karena itu penanganannya harus dilakukan oleh seorang dokter yang memiliki kualifikasi subspesialis ( Konsulan Ginjal Hipertensi /KGH ) atau Dokter Inernis yang memiliki kompetensi dibidang hemodialisis.

(7)

vii

4. Tindakan Dialisis (Hemodialisa dan CAPD) merupakan prosedur kedokteran yang memerlukan teknologi tinggi dan biaya tinggi sehingga menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Dialisis potensial menimbulkan resiko, oleh karena itu mutu pelayanan dan keselamatan pasien harus selalu diperhatikan.

D. Nilai

1. Kejujuran (senantiasa menjunjung tinggi kejujuran).

2. Kesetiaan (mengutamakan kesetiaan terhadap organisasi).

3. Kemitraan (mengedepankan kemitraan dalam memberikan pelayanan).

4. Kasih sayang (melayani dengan kasih sayang).

5. Bekerja adalah ibadah.

E. Tujuan

1. Meningkatkan kualitas pelayanan hemodialisis yang berorientasi pada keamanan dan keselamatan pasien.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan profesi, penelitian kesehatan dan pengabdian masyarakat.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan pelayanan hemodialsis mengikuti perkembangan IPTEK serta memperhatikan efektivitas, efiensi, keamanan dan keselamatan pasien.

5. Meningkatkan manajemen berbasis sistem informasi, manajemen yang handal untuk pengembangan organisasi.

(8)

viii

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Struktur Organisasi adalah system yang mengatur jalur komando dan jalur koordinasi yang menetapkan tanggung jawab penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan di rumah sakit. Struktur Organisas RSUD Prof.Dr. Margono Soekatjo Purwokerto adalah sebagai berikut :

Terlampir

(9)

ix

BAB V STRUKTUR ORGANISASI

INSTALASI DIALISIS RSUD PROF.DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI DIALISIS

PJ. Keperawatan DIREKTUR

SMF Penyakit Dalam Wadir

Playanan & Kerjasama

Ka. Instalasi Dialisis

Tim Perawat (Pagi) Perawat Pelaksana

Tim Perawat (Siang) Perawat Pelaksana

Ka Tim Perawat Administrasi

Staf Pendukung Teknisi Pekarya Cleaning Service

(10)

x

BAB VI URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Dialisis

Pengertian : Kepala Instalasi Dialisis adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam sudah bersertifikat hemodialisis yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk mengatur, mengelola dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi Dialisis.

Persyaratan : Dokter yang memiliki Pendidikan Formal Spesialis Penyakit Dalam, mempunyai sertifikat pelatihan hemodialisis di pusat pendidikan yang diakreditasi dan disahkan oleh PERNEFRI.

Tanggung Jawab : 1. Secara fungsional dan hirarkis bertanggung jawab kepada wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama.

2. Kesesuaian antara pelaksanaan dan rencana kegiatan yang telah dibuat.

3. Kejelasan dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada bawahan.

4. Ketepatan dan kebenaran dalam membuat evaluasi dan pelaporan.

Ruang Lingkup : Instalasi Dialisis.

Tugas Pokok : Memimpin, mengelola, mengawasi, mengkoordinasi, dan mengendalikan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan pelayanan di Instalasi Dialisis.

Uraian Jabatan : 1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :

1.1. Merencanakan dan membuat program kerja Instalasi Dialisis.

1.2. Merencanakan kebutuhan tenaga baik dalam jumlah maupun kualifikasi.

1.3. Membuat rencana pengembangan sumber daya manusia.

1.4. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan tuntutan pelayanan dan perkembangan IPTEK. dan melakukan maintenance sarana dan prasarana Instalasi Dialisis.

2. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanaan yang

(11)

xi meliputi :

2.1. Berperan serta dalam memberikan pembinaan karyawan untuk peningkatan mutu, terlaksananya program kerja dan orientasi tenaga baru di Instalasi Dialisis dapat berjalan lancar.

2.2. Berperan serta dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data ketenagaan, sarana dan prasarana, serta data pelaksanaan pelayanan di Instalasi Dialisis.

2.3. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua Kepala Bagian dan Kepala Instalasi di RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo.

2.4. Mengelola penyelenggaraan kegiatan Pelayanan Instalasi Dialisis.

3. Melaksanakan fungsi pengawasaan, pengendalian, penilaian dengan berperan serta dalam :

3.1. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan peraturan/tata tertib pelayanan yang berlaku di Instalasi Dialisis.

3.2. Mengendalikan pendayagunaan tenaga, peralatan, alat kesehatan, bahan habis pakai, obat-obatan, alat kantor secara efektif dan efisien.

3.3. Menilai mutu pelayanan di Instalasi Dialisis

3.4. Memberikan penilaian terhadap kinerja dan staf secara profesional.

Wewenang : 1. Memberi pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit melalui Kepala Bagian Penunjang Pelayanan Medik/Keperawatan dalam pengelolaan Instalasi Dialisis.

2. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana rotasi, mutasi karyawan di Instalasi Dialisis.

3. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan pengembangan Instalasi Dialisis.

4. Membimbing/menegur bawahan, meminta data dan laporan dari bawahan.

B. Penanggung Jawab Keperawatan

Pengertian : Penanggung Jawab Keperawatan adalah seorang tenaga

(12)

xii

medis yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan di Instalasi Dialisis.

Persyaratan : Pendidikan Formal S1 Keperawatan, mempunyai sertifikat pelatihan hemodialisis di pusat pendidikan yang diakreditasi dan disahkan oleh PERNEFRI, pengalaman kerja sebagai perawat pelaksanaa dialisis minimal 5 tahun.

Tanggung Jawab : 1. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Dialisis.

2. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan dengan tepat waktu dan sasaran.

Ruang Lingkup : Instalasi Dialisis.

Tugas Pokok : Memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi pelaksanaan program kegiatan pelayanan di Instalasi Dialisis.

Uraian Jabatan : 1. Bersama Kepala Instalasi Dialisis dalam melaksanakan fungsi perencanaan , meliputi :

1.1. Merencanakan dan membuat program kerja di Instalasi Dialisis.

1.2. Merencanakan kebutuhan tenaga baik dalam jumlah maupun kualifikasinya.

1.3. Membuat rencana pengembangan sumber daya manusia.

1.4. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan tuntutan pelayanan dan perkembangan IPTEK. dan melakukan maintenance sarana dan prasarana Instalasi Dialisis.

2. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanaan, meliputi:

2.1. Berperan serta dalam memberikan pembinaan karyawan untuk peningkatan mutu, terlaksananya program kerja dan orientasi tenaga baru di Instalasi Dialisis dapat berjalan lancar.

2.2. Berperan serta dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data keenagaan, sarana dan prasarana, serta data pelaksanaan pelayanan di

(13)

xiii

Instalasi Dialisis.

2.3. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua Kepala Bagian dan Kepala Instalasi di RS Margono.

2.4. Mengelola penyelenggaraan kegiatan Pelayanan Instalasi Dialisis.

3. Melaksanakan fungsi pengawasaan, pengendalian, penilaian, dengan berperan serta dalam :

3.1. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan peraturan/tata tertib pelayanan yang berlaku di Instalasi Dialisis.

3.2. Mengendalikan pendayagunaan tenaga, peralatan, alat kesehatan, bahan habis pakai, obat-obatan, alat kantor secara efektif dan efisien.

3.3. Menilai mutu pelayanan di Instalasi Dialisis

3.4. Memberikan penilaian terhadap kinerja dan staf secara profesional.

Wewenang : 1. Memberi masukan kepada Kepala Instalasi Dialisis , Kepala Bagian Penunjang Pelayanan Medik/Keperawatan dalam pengelolaan Instalasi Dialisis.

2. Mengelola, memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana rotasi, mutasi karyawan di Instalasi Dialisis.

3. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan pengembangan Instalasi Dialisis.

4. Membimbing/menegur, meminta data dan laporan dari bawahan.

C. Ka Tim Perawat

Pengertian : Ketua Tim Perawat Hemodialisis adalah seorang perawat yang bertanggung jawab dan berwenang dalam tim kerjanya untuk mengkoordinir pelaksanaan pelayanan hemodialisis.

Persyaratan : Pendidikan Formal S1 Keperawatan/DIII Keperawatan, mempunyai sertifikat pelatihan hemodialisis di pusat pendidikan yang diakreditasi dan disahkan oleh PERNEFRI, pengalaman kerja sebagai perawat pelaksana minimal 2 tahun, mempunyai kemampuan mengkoordinir

(14)

xiv timnya.

Tanggung Jawab : 1. Secara struktural bertanggung jawab kepada penanggung jawab keperawatan Instalasi Dialisis.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan, kelancaran dan pencapaian program operasional pelayanan medis di Instalasi Dialisis, fungsi administrasi, dokumentasi dan kegiatan rumah tangga.

Ruang Lingkup : Instalasi Dialisis

Tugas Pokok : Mengkoordinir timnya dalam memberikan pelayanan hemodialisis dengan mengutamakan peningkatan mutu, keselamatan pasien dan menjaga privaci pasien.

Uraian Jabatan : 1. Mengkoordinir tenaga pelaksana perawat dan tenaga lain untuk melaksanakan program kerja Instalasi Dialisis.

2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

3. Bertanggung jawab atas pelayanan, fungsi administrasi, dokumentasi dan kegiatan rumah tangga.

4. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Istalasi.

5. Mengatur pembagian tanggungjawab pasien dan mesin kepada timnya.

6. Mampu memberikan solusi dalam mengatasi permasalah.

7. Memonitor dan bertanggung jawab terhadap kelengkapan dokumentasi.

Wewenang : 1. Memberi masukan kepada penanggung jawab keperawatan dalam pengelolaan Instalasi Dialisis.

2. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan pengembangan pelayanan Instalasi Dialisis.

3. Membimbing perawat pelaksana dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP yang berlaku.

D. Perawat Pelaksana

Pengertian : Perawat Pelaksana adalah seorang perawat yang bertanggung jawab dan berwenang dalam memberikan perawatan dan pelayanan hemodialisis.

Persyaratan : Pendidikan Formal S1 Keperawatan/ DIII Keperawatan, mempunyai sertifikat pelatihan hemodialisis di pusat

(15)

xv

pendidikan yang diakreditasi dan disahkan oleh PERNEFRI, pengalaman kerja sebagai perawat pelaksana di unit kerja lain minimal 2 tahun.

Tanggung Jawab : 1. Secara struktural bertanggung jawab kepada ketua tim perawat Instalasi Dialisis.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan, kelancaran dan pencapaian program operasional pelayanan medis di Instalasi Dialisis.

Ruang Lingkup :

Instalasi Dialisis.

Tugas Pokok :

Memberikan pelayanan hemodialisis dengan mengutamakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien, menjaga privasi, dan memberikan kenyamanan pasien.

Uraian Jabatan : 1. Membantu dokter spesialis penyakit dalam untuk evaluasi klinis pasien yang menjalani hemodialisis.

2. Mempersiapkan sarana prasarana, peralatan hemodialisis (listrik, air, mesin, Arterial Venouse Blood Line (AVBL), cairan dialisat, jarum AV Fistula, infus set, NaCl 0,9%, heparin, sepuit, dan peralatan untu melakukan kanulasi) yang dibutuhkan.

3. Memberikan perawatan sebelum hemodialisis dengan melakukan skrening pasien.

3.1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri.

3.2. Memberikan penjelasan terkait tindakan hemodialisi dan Informed concent.

3.3. Melakukan asesmen awal.

3.4. Melakukan identifikasi, mengenalkan dokter dan perawat penanggung jawab pelayanan hemodialisis.

4. Melakukan kanulasi sesuai dengan standar.

5. Memberikan perawatan intra hemodialisis, dengan : 5.1. Melakukan observasi : tanda vital, keluhan pasien,

akses vaskuler, saluran ekstra korporeal, heparinisasi, jalannya mesin hemodialisis.

5.2. Melaporkan keluhan dan kondisi pasien kepada dokter penanggung jawab.

5.3. Memberikan terapi sesuai instruksi dan program dokter penanggung jawab.

6. Melakukan terminasi.

(16)

xvi

7. Memberikan perawatan post Hemodialisis, dengan : 7.1. Mengukur tanda vital.

7.2. Melakukan observasi perdarahan pada akses vaskuler.

8. Mendokumentasikan dalam RM 17.1.01

9. Membersihkan, merapikan, sterilisasi , dan menyiapkan mesin hemodialisis.

10. Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan di ruang tindakan, kebersihan lingkungan, penglolaan sampah medis dan non medis.

11. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium.

12. Melakukan re use dialiser.

13. Melakukan serah terima tugas kepada perawat pengganti baik secara lisan maupun tertulis.

14. Melaksanakan tugas pagi atau sore.

Wewenang : 1. Melaksanakan proses kerja hemodialisis pra, intra dan post di Instalasi Dialisis sesuai dengan SPO.

2. Memberikan pertimbangan kepada ketua tim perawat, dan penanggung jawab keperawatan terkait program pelayanan dialisis yang bermutu.

3. Memberikan usulan dalam perencanaan pengembangan pelayanan dialisis.

E. Tata Usaha / Administrasi

Pengertian : Administrasi adalah seseorang yang mempunyai kemampuan kegiatan administrasi (catat mencatat, surat menyurat, pembukuan, agenda, mengetik, komputer, dan sebagainya terkait teknis ketatausahaan).

Persyaratan : Minimal lulusan SMU, ditambah kursus pendidikan computer

Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggungjawab kepada penanggung jawab hemodialisis, dalam melaksanakantugan pengadministrasian di lingkup Instalasi Dialisis.

Ruang Lingkup : Instalasi Dialisis.

Tugas Pokok 1. Memberikan informasi yang lengkap terkait persyaratan dan alur pelayanan dialisis.

2. Membuat pencatatan dan pelaporan yang relevan, up to

(17)

xvii

date terkait pelayanan dialisis.

Uraian Tugas : 1. Sekretariat : mendistribusikan surat keluar mengarsip surat masuk dan surat keluar

2. Pendaftaran dan arsip : Melayani pendaftaran pasien baru maupun pasien lama, mengecek kelengkapan persyaratan administrasinya :

2.1. Menerima karcis/bukti pendaftaran pasien.

2.2. Memeriksa kelengkapan berkas pendaftaran : karcis/bukti pendaftaran, surat jaminan, surat rujukan, kartu jamkesmas/askes, dan persyaratannya.

2.3. Jika tidak lengkap koordinasi dengan bagian pendaftaran

untuk mengecek ulang kelengkapan persyaratan.

2.4. Jika lengkap, pasien disarankan untuk menunggu sesuai dengan nomor urut pendaftaran kedatangan pasien untuk tindakan Hdnya.

2.5. Membantu pasien HD rutin melakukan pendaftaran online untuk HD berikutnya dengan melengkapi persyaratan administrasinya.

2.6. Mengarsip status pasien.

3. SIM : Entri data pasien baru maupun pasien lama.

4. Logistik : Membuat permintaan barang habis pakai dan melakukan penyimpanan barang-barang.

5. Membuat lembar traveling untuk pasien.

Wewenang : 1. Melaksanakan kegiatan administrasi di Instalasi Dialisis.

2. Mengevaluasi dan melaksanakan permintaan kebutuhan alat dan barang terkait pelaksanaan pelayanan hemodialisis.

F. Pramu Ruang

Pengertian : Pramu ruang adalah seorang tenaga pelaksana urusan kelancaran rumah tangga yang secara administrasi bertanggung jawab kepada penanggung jawab ruangan Tanggung Jawab : 1. Secara administrasi bertanggung jawab kepada

penanggung jawab hemodialisis.

2. Melaksanakan tugas pramu ruangan : menjaga kebersihan dan kerapian, membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga terkait pelayanan hemodialisis.

(18)

xviii Ruang Lingkup : Instalasi Dialisis.

Tugas Pokok : Menyiapkan dan memenuhi kebutuhan sesuai perintah, dan ketentuan yang berlaku serta membersihkan dan merawat peralatan yang digunakan.

Uraian Jabatan : 1. Membersihkan dan memelihara lingkungan ruang pelayanan serta kerja sama yang baik xviiiengan cleaning servise.

2. Membersihkan dan memelihara alat–alat rumah tangga untuk petugas dan pasien.

3. Memepersiapkan peralatan rumah tangga bagi pasien seperti tempat tidur, sprei, selimut, dan lainnya.

4. Mengambil barang–barang medis, non medis ke gudang rumah tangga/ farmasi / Instalasi lain.

5. Mengantar dan mengambil barang-barang yang diperbaiki di IPSRS.

6. Membersihkan mesin dan ruang RO setiap hari.

Wewenang : 1. Menggunakan peralatan rumah tangga instalasi dialisis sesuai prosedur.

2. Mengusulkan kebutahan rumah tangga/bahan-bahan pendukung instalasi dialisis.

3. Menjaga kebersihan ruangan dan lingkungan ruangan Instalasi Dialisis.

(19)

xix

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

Kegiatan pelayanan Dialisis merupakan pelayanan spesialistik dan sub spesilistik, Oleh karena itu diperlukan adanya kerja sama yang erat dengan disiplin ilmu lain.

TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI DIALISIS

Adapun tata hubungan kerja di instalasi dialisis adalah : 1. Tata hubungan kerja internal

Pelayanan dialisis merupakan kerja tim yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, Dokter pelaksana , perawat ,teknisi mesin dialisis, teknisi elektromedik dan administrasi. Fungsi utama pelayanan Dialisis adalah pelayanan terapi pengganti ginjal dibantu oleh berbagai unsur penunjang yaitu dokter,perawat dan mesin HD.

IGD

Laboratorium

Instalasi Dialisis

Radiologi

Farmasi Gizi

RS Lain HCU, ICU, ICCU

Rawat Inap Poli Klinik

Ginjal Hipertensi

CAPD Bank Darah IBS

HD

Keterangan Komando : Laporan : Koordinasi :

(20)

xx 2. Tata hubungan kerja eksternal

Pelayanan Dialisis terdiri dari pelayanan HD dan CAPD memerlukan kerjasama dengan bidang lain,seperti : laboratorium,bank darah, gizi, radiologi, farmasi, poli ginjal hipertensi, IGD, Rawat Inap,HCU, ICU, ICCU, Rumah Sakit lain, dan IBS,

(21)

xxi

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan

Instalasi Dialisis RSMS merupakan Unit Fungsional dengan kebutuhan tenaga dan ketenaga yang ada di instalasi dialisis adalah sebagai berikut :

Jenis SDM Kebutuhan

SDM

SDM yang ada 1. Supervisor Hemodialisis (Dokter Sp.PD-KGH)

2. Dokter Penanggungjawab HD (Dokter Sp.PD pelatihan HD)

3. Dokter pelaksana HD (Dokter umum pelatihan HD)

1 1 1

1 1 0 Standar ketenagaan mengacu pada Konsensus Dialisis

dan Pedoman Pelayanan Hemodialisis DepKes : a. Perawat trampil dialisis (sudah pelatihan HD)

4 mesin 1 perawat (44 mesin : 4 = 11) x 2 = 22 b. Perawat pendamping/belum pelatihan HD

menyesuaikan kebutuhan (sif pagi 1 perawat)

Standar ketenagaan mengacu Kebutuhan Pegawai di Kepegawaian RS Margono :

1. Pengadministrasian Umum 2. Perawat Ahli Madya 3. Perawat Penyelia 4. Perawat Ahli Muda 5. Pramu Ruang 6. Perawat Trampil 7. Perawat Mahir

22 1

2 2 1 2 2 16 2

11

6

0 (1 PKWTT)

2 1 1 2

0 (11 PKWTT)

2

F. Kualifikasi Personil

Untuk memenuhi jumlah tenaga, dilakukan analisa beban pekerjaan secara berkala mengacu pada Pedoman Pelayanan Hemodialisis Depkes tahun 2008 tentang ketenagaan dalam pengorganisasian dan Sub Bagian Organisasi Kepegawaian RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo adalah sebagai berikut :

No Jabatan Kualifikasi Dibutuh

kan

Terse dia

Kurang Formal Informal

(22)

xxii 1. Tenaga Medis :

1) Supervisor 2) Penanggung

jawab 3) Pelaksana

Sp.PD-KGH Sp.PD

Dokter umum

Pelatihan HD Pelatihan HD

Pelatihan HD

1 1

1

1 1

0

0 0

1 2. Tenaga Paramedis

1) Trampil HD 2) Pendamping

D III/S1 D III/S1

PelatihanHD

Belum Pelatihan

22 1

11 6

11 0 (lebih5)

3. Teknisi SMU/ATEM Pelatihan

teknisi mesin HD 4. Adminis trasi D III

Akutansi / SMU

Pelatihan komputer

2 1 1

5. Tenaga pramu ruang

2 2 0

6. Clening Service 2 1 1

7. Usulan tambah tenaga :

1) dr pelaksana 2) Perawat baru

pelatihan HD 3) Perawat baru blm.pelatihan 4) Administrasi 5) Clening

Servise

Usulan Pelatihan

 pelatihan perawat HD

1 5 1 1 1

6

(23)

xxiii

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

A. Latar Belakang/ Dasar Pemikiran

Pelayanan Dialisis memegang peran penting dalam menentukan keberhasilan di Rumah Sakit secara keseluruhan, sehingga perlu pemahaman tentang pelayanan di lingkup Instalasi Dialisis agar dalam memberikan pelayanan dialisis baik Hemodialisis (HD) maupun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) dapat berjalan sesuai dengan standar.

Pelaksanaan pelayanan Dialisis harus mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh melalui pendidikan khusus di bidang hemodialisis.

Untuk itu bagi karyawan baru di Instalasi Dialisis diberikan orientasi baik orientasi ruangan, administrasi maupun orientasi teknis. Diharapkan dengab orientasi mereka memahami ruang lingkup kerjanya dan dapat memberikan pelayanan yang prima yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.

B. Tujuan

Orientasi tenaga baru Instalasi Dialisis dilaksanakan agar dapat mengetahui dan memahami :

1. Tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.

2. Tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan dilingkungan RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo serta Kebijakan Pimpinan Rumah Sakit.

3. Prosedur pelayanan dialisis, alur pelayanan dan persyaratan administrasi Prosedur hemodialisis dan hal lain yang terkait ( operasional mesin hemodialisis, komplikasi dan penanganannya, pengolahan air, pemakaian ulang ginjal buatan, hemodialisis pasien infrksius, perawaatan mesin hemodialisis dan mengatasi trobel ringan mesin hemodialisis).

C. Sasaran

1. Tenaga pindah dari ruang lain di RSMS.

2. Tenaga pindahan dari Rumah Sakit lain.

3. Pegawai baru.

D. Topik/ Materi

Pelaksanaan pelayanan/ perawat Dialisis harus mempunyai suatu pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh melalui pendidikan khusus di bidang hemodialisis dengan mengikuti pelatihan hemodialisis di pusat pendidikan yang diakreditasi dan di sahkan oleh PERNEFRI. Untuk itu bagi karyawan baru di Instalasi Dialisis harus diberikan orientasi baik orientasi ruangan, administrasi maupun orientasi teknis.

(24)

xxiv

Adapun materi untuk orientasi karyawan baru di Instalasi Dilisis, yaitu :

a. Untuk tenaga Administrasi dan Pramu Ruang :

No Kegiatan Penaggung Jawab Waktu

1. Orientasi Rumah Sakit Ka Bag Diklit 2.

3.

Orientasi Instalasi Dialisis :

 Orientasi Administrasi &

Pengelolaan Instalasi Dialisis

 Orientasi Fasilitas dan Peralatan

 Orientasi Tugas Administrasi atau Pekarya

 Orientasi Tugas Pelaksana lain

Evaluasi kegiatan

Aktif melaksanakan tugas

Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan Ka Instalasi

1 minggu

1 minggu

1 minggu

1 minggu

2 g u

2. Untuk tenaga Perawat :

No Kegiatan Penanggung Jawab Waktu

1. Orientasi Rumah Sakit Ka Bag Diklit 2. Orientasi Instalasi Dialisis :

1. Dialisis

a. Blood line setting b. Reprosesing

c. Screening hemodialisis d. Phisical asesment e. Initiating & terminasi 2. AV Fistula :

a. AV shunt canulasi b. Asisten femoral canulasi c. Femoral canulasi

3. All competensi actieved &

consolidasi competensi

Koordinator Pelayanan

Koordinator Pelayanan

Koordinator Pelayanan

1 minggu

1 minggu

4 minggu 1 minggu

3. Evaluasi kegiatan, aktif melaksanakan tugas

Ka Instalasi

(25)

xxv VIII.

IX.

BAB X PERTEMUAN / RAPAT

Untuk evaluasi dan pengendalian mutu, maka Instalasi Dialisis perlu adanya pertemuan/rapat untuk membahas permasalahan layanan (termasuk response time, keluhan pasien, komplikasi tindakan, efisiensi, dan efektivitas layanan). Kegiatan pertemuan/rapat ini terdiri dari :

1. Rapat Internal

Rapat ini dihadiri seluruh staf Instalasi Dialisis dengan pimpinan rapat adalah Kepala Instalasi Dialisis atau yang ditunjuk. Frekwensi rapat sebulan sekali dan rapat khusus sesuai ketentuan Kepala Instalasi Dialisis. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut :

1.1. Membuat undangan rapat (ditulis 2 hari sebelumnya) pada papan pengumuman.

1.2. Bahasan : mengevaluasi keputusan rapat sebelumnya / kegiatan yang sedang berjalan, topik yang dibahas, keputusan rapat, rencana tindak lanjut, dan keputusan rapat dipatuhi oleh seluruh pegawai 2. Rapat Eksternal

Rapat ini dihadiri oleh para pimpinan unit kerja dengan pejabat struktural rumah sakit, yang membahas evaluasi pelayanan rumah sakit secara umum.

(26)

xxvi

BAB XI PELAPORAN

A. Laporan Harian

1. Pencatatan dan pelaporan jumlah kunjungan hemodialisis yang dilakukan setiap hari dipisahkan antara BPJS PBI, non PBI, umum, dan jamkesda,

diberi tanda antara HD pertama dan seterusnya, asal dari rawat inap atau rawat jalan, instruksi HD emergensi.

2. Pencatatan dan pelaporan tindakan hemodialisis yang dilakukan setiap sift jaga yang berisikan tentang program hemodialisis, akses yang digunakan, pasien rawat jalan, rawat inap dan riwayat kejadian lain selama proses HD.

B. Laporan Bulanan

Laporan bulanan berupa tindakan dan jumlah kunjungan pasien tiap bulan dan laporan kinerja Instalasi Dialisis dalam satu bulan.

G. Laporan Tahunan

Laporan tahunan berupa tindakan dan jumlah kunjungan pasien tiap bulan dan laporan kinerja selama satu tahun. Untuk mengetahui hasil kinerja Instalasi Dialisis dilakukan evaluasi pada akhir tahun terhadap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan yang telah disusun setiap awal tahun kegiatan. Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan program kerja tahun berikutnya. Perbaikan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil evaluasi untuk peningkatan mutu pelayanan Instalasi Dialisis.

Ditetapkan di : Purwokerto Pada tanggal : 02 Januari 2019

DIREKTUR RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

HARYADI IBNU JUNAEDI

(27)

xxvii

Referensi

Dokumen terkait

Daya Agung Indotama jika dilihat dari Rasio Likuiditas maka perusahaan ini dalam keadaan Likuid, tapi kalau dilihat dari Rasio Solvabilitas perusahaan dalam keadaan Insolvable dan

Sehubungan akan dilaksanakannya Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahap V di LPTK Induk Rayon 204 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki Malang Kuota

Apabila piksel tidak cocok dengan semua distribusi yang ada maka piksel tersebut dianggap sebagai foreground dan dibuat suatu distribusi baru dengan menggantikan distribusi

menabung di perbankan syariah pada BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengolah data primer melalui

teliti yaitu keluarga Bapak Muh Yasin, Bapak Mudasir, Bapak H. Dan satu yang tidak termasuk kedalam. kriteria keluarga kafa’ah yaitu keluarga bapak

Kata Kunci : Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Ssalatiga, Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah, Keluarga Salafi Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalehah

Penerapan strategi managemen energi yang diperoleh dengan analisis SWOT seperti yang ditampilkan pada grafik pada gambar 4 terlihat dapat mengurangi konsumsi energi

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bersama ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi ... (Nama