• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET

PROVINSI JAWA TENGAH

2021

(2)

2 BAB I PENDAHULUAN

Dalam era otonomi daerah saat ini dimana daerah mempunyai urusan – urusan wajib dan pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka setiap daerah mempunyai keinginan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya di semua aspek kehidupan masyarakat. Salah satu urusan yang menjadi urusan wajib yang diamanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah urusan kesehatan.

RSUD Kelet merupakan rumah sakit kelas C, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor : 829/MENKES/SK/VII/2010 tentang Penetapan Kelas RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah. RSUD Kelet telah terakreditasi lima pelayanan pada tahun 2012 meliputi kelompok kerja keperawatan, kegawatdaruratan, rekam medis, pelayanan medik dan administrasi dan manajemen.

Mengacu Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 901/151/2012 terhitung mulai 13 April 2012 RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah tentang Penetapan Peningkatan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dari Bertahap menjadi Penuh Pada RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

BLUD beroperasi sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Daerah agar dapat memberikan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien sejalan dengan tuntutan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang semakin bermutu, terjangkau dan profesional.

(3)

3 BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSUD Kelet memiliki keunggulan strategis dari sisi jalur lalu lintas karena selain terletak pada ruas jalan utama yang merupakan rangkaian jalur Pantai Utara Jawa yang menghubungkan kota Pati dengan kota Jepara, namun demikian pemukiman penduduk hanya mencakup 4 wilayah Kecamatan antara lain Kecamatan Kembang, Keling, Donorojo dan Cluwak.

Visi Rumah Sakit Umum Kelet adalah “Profesional Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Rujukan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan dalam Misi dan Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai luhur dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan inspirasi kepada segenap karyawan untuk bersama mewujudkan visi tersebut.

RSUD Kelet memiliki berbagai macam produk layanan yang terbagi dalam berbagai instalasi. Sistem dan kegiatan layanan utama dari RSUD Kelet meliputi :

1. Pelayanan Umum a. Rawat Jalan Umum b. Rawat Jalan Gigi 2. Pelayanan Spesialistik

a. Dalam b. Anak c. Bedah d. Obstetri

e. Kulit dan Kecantikan f. Mata

g. THT h. Saraf i. Jiwa

j. Jantung dan Pembuluh Darah k. Rehabilitasi Medik

l. Hemodialisa m. psikolog 3. Rawat Inap 4. IGD

5. Bedah Sentral 6. ICU

(4)

4

7. Laboratorium dan BDRS (Bank Darah Rumah Sakit) 8. Radiologi

9. Farmasi 10.Gizi 11.Fisioterapi 12.Rekam Medis 13.IPSRS

14.Laundry 15.CSSD

16.Pemulasaran Jenasah

RSUD Kelet cenderung mengalami perkembangan yang baik dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Namun dengan berbagai krisis ekonomi dewasa ini jumlah masyarakat miskin semakin meningkat, sehingga daya beli masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin menurun, akan tetapi RSUDKelet tetap memberikan pelayanan terhadap masyarakat miskin yang pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui program BPJS.

Kecenderungan utilisasi RSUD Kelet semakin meningkat seiring dengan perubahan konsep menjadi rumah sakit yang diminati pelanggan yang menampilkan pelayanan berbeda dan dapat menyenangkan pelanggan sehingga daya beli masyarakat akan layanan kesehatan semakin bertambah.

(5)

5 BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kelet adalah “Profesional Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Rujukan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan dalam Misi dan Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai luhur dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan inspirasi kepada segenap karyawan untuk bersama-sama mewujudkan visi tersebut.

Misi RSUD Kelet ada 4 (empat), yang merupakan cara-cara yang digunakan untuk mencapai visi, yaitu:

1. Membangun dan mengembangkan SDM yang kompeten dan berkarakter unggul.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu.

3. Mengupayakan sarana dan prasarana yang sesuai standart rumah sakit kelas B.

4. Mengembangkan sistem manajemen rumah sakit yang berkualitas.

RSUD Kelet memiliki nilai-nilai yang merupakan budaya kerja dari setiap pegawai rumah sakit. Nilai-nilai ini diambil dari singkatan kata K-E-L-E-T, sebagai berikut:

❖ Komitmen

❖ Etika

❖ Loyalitas

❖ Empati

❖ Tulus

Sebagai suatu organisasi, RSUD Keletmempunyai tujuan. Adapun tujuan RSUD Keletterdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

2. Tujuan Khusus :

a. Meningkatkan kompetensi SDM dan berkarakter unggul.

b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan.

c. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana yang sesuai standar rumah sakit kelas B.

d. Meningkatkan sistem manajemen operasional berbasis kepuasan pelanggan.

(6)

6 BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008. Organisasi dan Tata Kerja ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek kegiatan pelayanan dan administrasi RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah.

Susunan Organisasi RSUD Kelet berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008, terdiri dari 1 Orang Direktur dibantu oleh 2 Kepala Bidang dan 1 Kepala Bagian serta 6 Sub bagian/Seksi, yang secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Direktur

2. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Umum, membawahkan : a) Seksi Pelayanan Dan Penunjang Umum

b) Seksi Keperawatan Umum

3. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Khusus, membawahkan : a) Seksi Pelayanan Dan Penunjang Khusus

b) Seksi Keperawatan Khusus 4. Bagian Tata Usaha, membawahkan:

a) Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan b) Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

(7)

7

Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kerja RSUDKelet (Perda No.8 Tahun 2008)

(8)

8 BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT LAUNDRY

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET PROVINSI JAWA TENGAH

DIREKTUR

KA INSTALASI

KOORDINASI CSSD

PELAKSANA ADMINISTRASI

PENGELOLAAN LINEN DAN DISTRIBUSI

PEMELIHARAAN LINEN KASIE PELAYANAN DAN

PENUNJANG UMUM

KOORDINASI LAUNDRY

(9)

9 BAB VI URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi CSSD dan Laundry

1. Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan dengan supplay alat medis steril bagi perawatan pasien dan supplay linendi rumah sakit.

2. Menentukan metode yang efektif bagi penyiapan dan penanganan alat/bahan steril dan penanganan linen.

3. Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin sterilisasi secara benar.

4. Merencanakan program kerja di instalasi sebagai pedoman pelaksana tugas.

5. Mempelajari peraturan-peraturan yang berlaku demi kelancaran pelaksanaan tugas.

6. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan ,ketrampilan, dan pengembangan diri/personel lainnya.

7. Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan alat seteril baik yang sekali pakai atau pemakaian ulang.

8. Melaksanakan koordinasi dengan unit lain.

9. Menyiapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan evaluasi pada waktu yang telah ditentukan.

10. Mendistribusikan tugas kepada seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugasnya agar tepat waktu dan tepat sasaran.

11. Menyusun konsep naskah dinas.

12. Membuat perencanaan program kerja.

13. Membuat laporan kinerja.

14. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sesuai dengan pedoman yang berlaku (SKP).

B. Koordinator dan Pengadministrasiaan

1. Menerima surat yang masuk, mencatat nomor, tanggal, perihal sebelum disajikan kepada atasan;

2. Memeriksa surat masuk dan kelengkapan surat serta lampirannya;

3. Mendistribusikan surat masuk sesuai disposisi atasan;

4. Mengetik surat-surat yang akan dikirim keluar Unit;

5. Mengekspedisi surat keluar / masuk;

6. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh atasan;

7. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan pertimbangan pimpinan;

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

(10)

10 9. Bertanggung jawab kepada kepala unit.

10. Membantu kepala unit dalam menyusun perencana baik lisan maupun tertulis ( kerja, linen baru, kebutuhan unit, dll).

11. Rekapitulasi laporan unit.

12. Menyiapkan keperluan admistrasi.

C. Bagian Pemeliharaan Linen

1. Menyiapkan linen pada tempat yang tersedia

2. Menjahit linen yang rusak atas permintaan dari ruangan.

3. Memberikan identifakasi ulang pada linen yang kodenya tidak kelihatan.

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasan.

D. Pengelolaan linen dan pendistribusian 1. Mengambil linen kotor dari unit-unit

2. Pemilahan antara linen infeksius (kantong plastik warna kuning) dan non infeksius (kantong plastik warna hitam).

3. Menghitung dan mencatat linen di ruangan.

4. Mencatat linen yang di terima dan telah dipilih antara infeksius dan infeksius.

5. Linen di pilih berdasarkan tingkat kekotorannya.

6. Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci dan kebutuhan deterjen dan chemical.

7. Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah, dan muntahan kemudian merendamnya dengan menggunakan disinfektan.

8. Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya.

9. Pengeringan.

10. Penyetrikaan.

11. Penyimpanan.

12. Menyerahkan linen bersih kepada unit sesuai form linen kotor 13. Kantong pembungkus linen bersih dan linen kotor harus di bedakan.

14. Menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan linen kotor.Kereta dorong harus di cuci dengan disinfektan setelah digunakan

mengangkut linen kotor.

15. Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak dilakukan bersamaan 16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

E. Jadwal Dinas

1. Jadwal Laundry satu minggu libur satu hari

2. Jam kerja hari senin-kamis mulai pukul 05.30 s/d 12.30 Wib, hari jumat pukul 05.30-11.00 Wib dan hari sabtu pukul 05.30-11.30 Wib

(11)

11

3. Terdapat jadwal on call jika sewaktu-waktu di butuhkan di luar jam kerja.

4. Bila dinas telah memenuhi jam kerja untuk 1 bulan, maka sisa hari yang ada dalam bulan digunakan untuk libur atau cuti.

(12)

12 BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. Intern

Untuk dapat memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan linen bersih, kepala Unit dibantu oleh:

1. Penanggung jawab administrasi.

2. Sub bagian pengelolaan linen.

3. Sub bagian distribusi laundry.

4. Sub bagian pemeliharaan linen.

5. Staf CSSD

Masing-masing memiliki tanggung jawab kepada kepala unit dan dalam memberikan pelayanan sediaan linen ke seluruh unit di RS harus sesuai dengan SOP yang ada. Sub bagian distribusi laundry memiliki keterkaitan dengan sub unit dekontaminasi sterilisasi,dan produksi CSSD dalam proses penyediaan linen steril guna kebutuhan unit yang membutuhkan linen steril. Perencanaan dan pengambilan kebijakan dilakukan dengan rapat koordinasi rutin maupun yang bersifat urgen.

B. Extern

Unit laundry melayani semua unit di rumah sakit (IBS, IRJA, IRNA, IGD dll} yang membutuhkan sediaan linen dalam kondisi bersih. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari laundry selalu berkaitan dengan instalasi lain yaitu:

1. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS dalam pemeliharaan peralatan.

2. Instalasi Farmasi dalam pemenuhai suplai indikator, desinfektan dan perbekalan medis lain

3. Sanitasi dalam penyediaan suplai air, uji mikrobiologi dan pengelolaan limbah.

4. Perlengkapan ( IPSRS ) dalam pemenuhan alat tulis, dan suplai perbekalan non medis lainnya.

Pengelolaan etik disesuaikan dengan masing-masing unit terkait. Perencanaan klinis dan pengambilan kebijakan besdasarkan rapat koordinasi lintas instalasi guna menunjang pelayanan di unit laundry.

(13)

13 BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Perhitungan analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kesehatan di unit laundry menggunakan metode indicator Staffing Need (ISN) yaitu metode perhitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan jenis kegiatan dan volume pelayanannya. Kelebihan metode ini adalah perhitungan dibedakan atas jenis tenaga yang ada sesuai dengan tingkat pendidikannya serta memperhitungkan satu persatu jenis tenaga yang dibutuhkan.

(Direktorat bina pelayanan medik dasar, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik tahun 2007 )

Langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Menetapkan Waktu Kerja

Rumus WISN adalah :

Waktu Kerja Tersedia = [ A – (B+C+D+E)] X F Keterangan :

A : Hari kerja ( 6 hari kerja / minggu → 365 hari – 48 hari = 317 hari) B : Cuti Tahunan à 12 hari

C : Pendidikan dan pelatihan à belum pernah D : Hari libur nasional à 14 hari/tahun

E : Ketidakhadiran kerja à 1 hari/ tahun F : waktu efektif à 7 jam / hari

Hari kerja tersedia : 284 hari kerja/tahun

Waktu kerja tersedia : 1988 jam/ tahun à119.280 menit/tahun 2. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM

Unit kerja Kategori SDM

Unit Laundry Pelaksana(pengambilan linen kotor,pengelolaan linen dan pemeliharaan,distribusi linen)

3. Menyusun Standart Beban kerja

Perhitungan untuk menetapkan Standart beban kerja dengan rumus sebagai berikut :

(14)

14 No Kategori

SDM

Kegiatan Kegiatan

pokok

Rata rata waktu

Standart beban

kerja 1. Pelaksana Pengambilan linen kotor Pelaksana 90 "

25"

25"

30

90"

1325

4771

4771

3976

1325 Penimbangan linen kotor

dan pencatatan

Pemilahan linen kotor

Dekontaminasi linen infeksius

Pencucian

Pengeringan 60"

10”

1988

11928 Penyortiran noda

Penyetrikaan dan pelipatan

45

15”

2651

7.952 Perawatan linen rusak

Pengepakan 25 5.964

Pencatatan dan pelaporan 20 4.771

Pendistribusian 60 1988

Pencucian troly linen kotor

15” 7.952

(15)

15 4. Menyusun Standart Kelonggaran

Perhitungan untuk menetapkan Standar Kelonggaran dilakukan berdasarkan rumus

No Kategori SDM Faktor

kelongaran

Rata rata waktu Standart kelonggaran 1 Pelaksana Makan siang 15 menit/hari

1,5 jam/minggu

0,039

Kamar kecil 15 menit/hari 1,5 jam/minggu

0.039

Kebutuhan SDM

Kebutuhan tenaga pelaksana Ratio tenaga = 1 : 25

Hari pelayanan 7 hari/mingu, hari kerja efektif 6 hari / minggu Koreksi factor cuti = 0,2

Jam kerja = 8 jam/hari dan istirahat (jam kerja efektif 7 jam) Perhitungan dengan jumlah cucian 100 kg per hari adalah Ratio 1 : 25, 100/40 = 5 orang

Factor hari kerja = 7/6 x 5 = 5,8

Koreksi cuti = 5,8 + (0,2 x 5,8) = 6,97 Koreksi jam istirahat = 8/7 x 6,97 = 7,96 (8)

Cucian laundry rata-rata perhari 180 kg, maka jumlah tenaga yang dibutuhkan dengan rasio 1 : 25 adalah 180/25 = 7,2 (8 orang)

(16)

16 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil

NO JENIS TENAGA

PENDI DIKAN

JUMLAH TENAGA KONDISI SAAT INI YANG

DIBUTUHKAN TAHUN 2021

KEKURANG AN / KELEBIHAN PNS/

CPNS

NON PNS

JUMLH

1. Umum D3 0 1 1 0 0

D2 0 1 1 0 0

D1 0 1 1 0 0

SMA 0 4 4 1 1

SLTP 0 0 0 0 0

SD 0 0 0 0 0

TDK SKLH 0 0 0 0 0

TOTAL 0 7 7 1 1

Uraian Jabatan

Kualifikasi Jumlah

yang Ada

Kebutuhan Keterangan Pendidikan Sertifikat

pelatihan Koordinator SMA Pelatihan

Laundry di Rumah Sakit

1 orang

Pelaksana D1/D2/D3/S MA

Pelatihan Laundry di Rumah Sakit

6 orang

(17)

17

Tabel Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Unit Laundry Tahun 2021

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN

1. Budianto SMA Koordinator Laundry

2. Dwi Kurniawan D1 Pelaksana

3. Suranto SMA Pelaksana

4. Wahyu Tri Utami D2 Pelaksana

5. Yosep Eko Pramono SMA Pelaksana

6. Suwigi Harko SMA Pelaksana

7. Wahyu Hadi Wibowo D3 Pelaksana

(18)

18 BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi merupakan proses pengenalan kepada pegawai baru untuk mengetahui lingkungan tempat kerjanya, yang bertujuhan agar pegawai tersebut dapat segera menyesuaikan diri dan mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakannya, hak dan kewajibannya serta larangan-larangan bagi pegawai RSUD Kelet. Untuk Pegawai Baru :

1. Kegiatan Orientasi Umum : Perkenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara non teknis, terutama memahami profil RS meliputi : Struktur organisasi, visi, misi, motto Rumah Sakit, nilai-nilai budaya kerja, peraturan, pemahaman produk layanan,sistem keselamatan pasien dan prinsip-prinsip kerjasama tim.

2. Kegiatan Orientasi Khusus : Perkenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara teknis, pengelanan struktur organisasi unit, tupoksi, jenis pelayanan di Unit, tata laksana pelayanan, alur kerja, serta hal-hal yang berkaitan dengan unit.

(19)

19 BAB X

PERTEMUAN RAPAT

Agenda pertemuan / rapat dilakssanakan secara periodik, minimal satu bulan sekali.

Tujuannya adalah untuk memantau, mengkoordinasikan dan mengevaluasi hasil kerja yang telah dilaksanakan.

1. Rapat rutin dimulai pukul 12.00 s/d selesai.

2. Rapat dipimpin oleh kepala Unit

3. Apabila kepala unit berhalangan, maka rapat dipimpin oleh salah satu koordinator yang ditunjuk.

4. Pada setiap rapat akan dibacakan notulen rapat sebelumnya, selanjutnya dilaksanakan evaluasi serta tindak lanjut dari permasalahan yang di bahas pada rapat sebelumnya.

5. Semua hasil rapat yang tidak bersifat rahasia disosialisasikan ke seluruh staf.

6. Rapat bersifat darurat / cito dilakukan sewaktu-waktu di luar jadwal pertemuan rutin.

(20)

20 BAB XI PELAPORAN

Pelaporan dilakukan secara rutin baik bulanan, triwulanan , semesteran atau tahunan disesuaikan dengan kebutuhan dan merupakan bahan evaluasi terhadap kinerja yang telah di capai.

1. Pencatatan dilakukan secara manual pada buku dan komputer.

2. Pembuatan laporan dilakukan oleh seorang koordinator dan dilaporkan setiap satu bulansekali kepada Kepala Seksi Pelayanan dan penunjang RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah.

3. Mengarsipkan data yang telah dicatat dan dilaporkan berdasarkan sistem pengarsipan yang berlaku.

(21)

21 BAB XII PENUTUP

Demikian pedoman pengorganisasian Unit Laundry RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah di susun untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

DIREKTUR RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH,

dr. AGUNG PRIBADI, M.Kes,Msi.,Med.,SpB NIP. 197011112005011003

Referensi

Dokumen terkait

Anugrah dkk (2017), dalam penelitiannya melaporkan bahwa pelindian galena pada media asam flosilikat dengan menggunakan hidrogen peroksida dapat dilakukan dengan baik yang

Kering adalah teknik sedasi/pelemahan dan pengeluaran pathogen yang berlebih/ekses. Unsur yang dikeluarkan dalam bekam kering adalah: Qi/energy, angin, panas dan Api.

“Enggak lagian saya juga nggak anu ya biasa pokoknya nanti kalo ada misalkan kita ada kepentingan apa gitu nanti anu minta tetangga” (S140614. Akhir-akhir ini subyek

Terlepas apakah kerusuhan pada demonstrasi mahasiswa memang di- setting untuk chaos atau tanpa sengaja terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu, aksi gerakan yang

Tugas Akhir adalah suatu karya tulis ilmiah berdasarkan kegiatan mandiri mahasiswa berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas masalah dalam bidang ilmu sesuai

Jenis penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, Pelatihan dan Jabatan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Superego dibentuk melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah dari luar (khususnya orang tua) sedemikian rupa sehingga akhirnya terpencar

Dari data yang diperoleh tersebut, dengan luas tutupan lahan terbesar adalah hutan lahan kering sekunder maka kawasan KPHL di Kecamatan Mandoge sebaiknya tidak