• Tidak ada hasil yang ditemukan

Current Archives About

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Current Archives About"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1/6/2021 Vol 2 No 1 (2020) | BIO-CONS Jurnal Biologi & Konservasi

https://jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/biocons/issue/view/38 1/5

Search

Current Archives About

Register Login

Home / Archives / Vol 2 No 1 (2020)

BIO-CONS, Jurnal Biologi dan Konservasi , diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FP MIPA) IKIP PGRI Jember . Jurnal ini dibuat sebagai media informasi dan media penuangan ide-ide kritis, serta hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan ilmu biologi dan konservasi lingkungan. Jurnal ini terbit 2 kali setahun, pada bulan Juni dan

(2)

1/6/2021 Vol 2 No 1 (2020) | BIO-CONS Jurnal Biologi & Konservasi

https://jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/biocons/issue/view/38 2/5

Published: 2020-07-20

Articles

Penentuan Jumlah Kromosom pada Tiga Kultivar Brokoli BL 10001, Royal Green, dan Green Magic

pdf

Pengaruh Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa Balbisiana BBB) sebagai Pupuk Organik Cair pada Pertumbuhan Selada Merah (Lactuca sativa var. Crispa)

pdf

Efektivitas Pemanfaatan Briket Tebu Hasil Buangan Limbah Pabrik Gula sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea)

pdf

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning ( Jigsaw) pada Siswa Kelas VIII di Mts Al-Islah

pdf

jurnal biologi biocons 1-6

jurnal biologi biocons 7-12

jurnal biologi biocons 13-18

jurnal biologi biocons 19-23

(3)

1/6/2021 Vol 2 No 1 (2020) | BIO-CONS Jurnal Biologi & Konservasi

https://jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/biocons/issue/view/38 3/5

Potensi Kascing dan Arang Sekam sebagai Media Tanam pada Budidaya Tanaman Tomat Ceri (Lycopersicon Cerasiforme)

pdf

ADDITIONAL MENU

CONTACK US FOCUS AND SCOPE EDITORIAL TEAM REVIEWER

PEER REVIEW PROCESS OPEN ACCESS STATEMENT PUBLICATION ETHICS AUTHOR GUIDELINES COPYRIGHT NOTICE SCREENING PLAGIARISM INDEXING

jurnal biologi biocons 24-33

(4)

1/6/2021 EDITORIAL TEAM | BIO-CONS Jurnal Biologi & Konservasi

https://jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/biocons/EDITORIAL_TEAM 1/4

Search

Current Archives About

Register Login

EDITORIAL TEAM

DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab: Sarwo Danuji, M.P. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus] Pimpinan Redaksi: Fatimatuz Zuhro, M.P. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus] Dewan Editor:

Ismul Mauludin Al Habib, S.Pd., M.P. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus] Septarini Dian Anitasari, M. Si. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus] Lila Maharani, M.P. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus]

Hasni Ummul Hasanah, S. Si., M.P. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus] Dwi Sucianingtyas Sukamto, M.P. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus] Dwi Nur Rikhma Sari, M.Si. [Sinta] [Google Scholar] [Scopus]

(5)

BIO-CONS, Jurnal Biologi & Konservasi

Volume 2 No. 1, Juni 2020

p-ISSN : 2620-3510, e-ISSN: 2620-3529

PENENTUAN JUMLAH KROMOSOM PADA TIGA KULTIVAR BROKOLI BL 10001, ROYAL GREEN, DAN GREEN MAGIC

COUNTING CHROMOSOME NUMBER IN PRODUCTION HOMOZIGOUS LINE WITH MICROSPORE CULTURE BROCCOLI BL 10001, ROYAL

GREEN AND GREEN MAGIC

Septarini Dian Anitasari 1*, Ida Ayu Astarini2, Made Pharmawati 3, Made Ria Defiani 4, Dian Catur Prayantini 5, Dwi Nur Rikhma Sari6

1,6)

Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Jember, Jl. Jawa 10, Jember, 68124 2,3,4,5)

MIPA Biologi Universitas Udayana, Jl Raya Bukit jimbaran no 9, Denpasar, Kode Pos 80361 Departemen Bioteknologi, PT. Bisi International Tbk. Pare Kediri 642126

E-mail penulis: septarini@ikipjember.ac.id

ABSTRAK

Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) merupakan sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi dan popular di Indonesia. Produksi brokoli di Indonesia rendah karena umumnya kultivar yang ditanam di Indonesia adalah kultivar introduksi. Kultivar introduksi tidak cocok di lingkungan tropis Indonesia sehingga memerlukan upaya pemulian tanaman untuk perbaikan kultivar. Salah satu upaya perbaikan kultivar yang popular saat ini adalah kultur mikrospora. Kultur mikrospora dapat memproduksi tanaman homozigot atau galur murni sehingga nantinya dapat dijadikan tetua dalam program pemuliaan tanaman. Penentuan Jumlah kromosom sangat berguna dalam pengembangan kultur mikrospora dan pemuliaan tanaman hibrida. Kultur mikrospora menghasilkan variasi jumlah kromosom yang beragam sehingga pengetahuan jumlah kromosom penting dilakukan dalam kultur mikrospora. Penelitian ini menggunakan 3 kultivar brokoli Green Magic, Royal Green dan BL 10001. Penentuan jumlah kromosom menggunakan metode Squash dengan pewarna aceto-orcein pada ujung akar. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kromosom pada kultivar BL 10001 adalah 18 kromosom, pada kultivar Royal Green adalah 9 kromosom dan pada kultivar Green Magic adalah 14 kromosom.

Kata kunci: Brokoli, Kultur Mikrospora, Jumlah Kromosom ABSTRACT

Broccoli (Brassica oleracea L. var. Italica Plenck) is a vegetable that has high nutritional value and was popular in Indonesia. Broccoli production in Indonesia is low because generally cultivars grown in Indonesia are introduced cultivars. Introduced cultivars are not suitable in the tropical environment of Indonesia, so it requires plant breeding efforts to improve cultivars. One of the most popular efforts to improve cultivars today is microspores culture. Microspora culture can produce homozygous plants or pure lines so that later it can be made an elder in a plant breeding program. Determination of the number of chromosomes is very useful in the development of microspores culture and hybrid plant breeding. Microspora culture produces variations in the number of chromosomes that are divers, so the knowledge of the number of chromosomes is important to do in the culture of microspores. This study used 3 broccoli cultivars of Green Magic, Royal Green and BL 10001. Determination of the number of chromosomes using the Squash method with aceto-orcein coloring at the root tip. The results showed the number of chromosomes in BL 10001 cultivar was 18 chromosomes, the Royal Green cultivar was 9 chromosomes and the Green Magic cultivar was 14 chromosomes.

(6)

2020. Jurnal Biologi & Konservasi (BIO-CONS). 2 (1): 1-6

2

PENDAHULUAN

Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) merupakan sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi dan popular di Indonesia. Brokoli tumbuh pada lingkungan subtropik. Penggunaan kultivar introduksi tidak cocok di lingkungan tropis Indonesia. Pada umumnya brokoli yang ditanam tidak tahan terhadap panas. Diperlukan suhu kurang dari

230C untuk merangsang dan memelihara vernalisasi yang memungkinkan terbentuknya

bunga Apabila temperatur rendah tidak terpenuhi maka fase vegetatifnya yang akan terus berlanjut sedangkan fase pembentukan bunga akan terhambat (Farnham dan Bjorkman, 2011) sehingga produksi brokoli di Indonesia sangat rendah.

Salah satu upaya perbaikan kultivar yang popular saat ini adalah kultur mikrospora. Rendahnya produksi brokoli di Indonesia dapat diatasi dengan kultur mikrospora. Kultur mikrospora merupakan upaya perbanyakan tanaman dengan memproduksi tanaman haploid dan double haploid. (Na et al., 2011). Tanaman haploid adalah tanaman yang mempunyai kromosom dengan jumlah separuh dari jumlah kromosom tanaman normal. Tanaman haploid sangat penting dalam pemuliaan tanaman yaitu untuk mendapatkan tanaman homozigot atau galur murni (Santoso dan Nursandi, 2002). Tanaman homozigot atau galur murni yang didapatkan nantinya dapat dijadikan tetua dalam program pemuliaan tanaman.

Kromosom merupakan materi genetik DNA dan RNA yang mengontrol semua aktivitas hidup, termasuk metabolisme dan penurunan sifat. Bentuk, ukuran dan jumlah kromosom setiap spesies pada dasarnya selalu tetap, sehingga sangat bernilai untuk tujuan taksonomi, mengetahui keanekaragaman, hubungan kekerabatan dan evolusi (Campbell et

al., 1999). Kultur mikrospora menghasilkan variasi jumlah kromosom yang beragam

sehingga pengetahuan jumlah kromosom penting dilakukan dalam kultur mikrospora.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan PT. BISI International di Tulungrejo - Pare, Kediri Jawa Timur selama 9 bulan, mulai dari Juni 2012 hingga Februari 2013. Pengamatan jumlah kromosom dilakukan di laboratorium jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Udayana pada bulan Maret - April 2013.

(7)

2020. Jurnal Biologi & Konservasi (BIO-CONS). 2 (1): 1-6

3

Alat Dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi water bath, eppendorf

tubes, mikroskop cahaya, beaker glass, gelas benda dan kaca penutup, dan kamera

digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ujung akar brokoli, Para Dikloro Benzena (PDB), larutan fiksatif (Alkohol absolut dan Asam Asetat Glasial),

HCL, Aceto orcein, dan Aquadest.

Prosedur Penelitian

Persiapan Bahan Tanaman

Tiga kultivar brokoli yaitu Green Magic, Royal Green dan BL 10001 digunakan dalam penelitian ini. Benih didikecambahkan dalam petridish. Petridish yang digunakan dilapisi tissue yang telah dibasahi dengan air selama 3 hari dalam

dalam suhu ruang 250C. Pemotongan ujung akar dilakukan pagi hari antara pukul

06.00 – 08.00 WITA.

Penghitungan Jumlah Kromosom

Metode yang digunakan untuk perhitungan jumlah kromosom adalah modifikasi dari metode Squash (Chen et al., 2011). Ujung akar dipotong ± 1 mm dan dimasukkan dalam eppendorf tubes yang berisi Para Dikloro Benzene (PDB) selama 4 jam. Ujung akar kemudian direndam dalam larutan fiksatif yang terdiri dari Alkohol absolut dan Asam Asetat Glasial (3:1) selama 1 jam. Setelah proses fiksasi selesai, tahap selanjutnya adalah hidrolisis ujung akar dengan menggunakan HCL 2

N selama 15 menit dalam water bath 600C.

Tahap selanjutnya adalah pewarnaan ujung akar. Setelah larutan hidrolisa dibuang, ujung akar diletakkan di atas gelas benda dan diwarnai dengan larutan aceto orcein 2 % sebanyak 1 tetes selama 30 menit. Ujung akar tersebut dipanasi di atas Bunsen selama ± 3 detik. Setelah proses pewarnaan larutan pewarna diserap dengan tisue dan ditutup dengan gelas penutup. Ujung akar diketuk- ketuk secara perlahan dengan pangkal pensil yang tumpul hingga sel terlihat menyebar dan di- squash (ditekan menggunakan ibu jari) agar sel menyebar dan pipih sehingga membentuk lapisan sel yang tipis. Selanjutnya preparat diamati di bawah mikroskop.

(8)

2020. Jurnal Biologi & Konservasi (BIO-CONS). 2 (1): 1-6

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan mikroskop jumlah kromosom pada kultivar BL 10001 adalah 18 kromosom. Pada kultivar Royal Green terlihat 9 kromosom dan Green Magic terlihat 14 kromosom (Gambar 1.).

Gambar 1. Jumlah kromosom brokoli

(a. BL 10001; b. Royal Green; c. Green Magic)

Jumlah kromosom pada Brassica dapat diketahui dengan teknik analisis sitologi fase mitosis pada ujung akar. Teknik analisis sitologi yang dilakukan yaitu dengan teknik squash kromosom (Vasil, 1984). Berdasarkan hasil penelitian, tidak semua kultivar dapat diamati. Jumlah kromosom dari Brassica pada umumnya sudah diketahui. Brokoli memiliki jumlah kromosom 2n = 18 (Babbar et al., 2004). Pada penelitian ini tidak semua kultivar jumlah kromosomnya 18. Kromosom pada kultivar BL 10001 saja yang terlihat berjumlah 18 kromosom. Pada kultivar Royal Green terlihat 9 kromosom dan Green Magic terlihat 14 kromosom.

Pada setiap spesies, bentuk, ukuran serta jumlah kromosom selalu tetap namun dalam keadaan tertentu kromosom tersebut dapat terjadi variasi. Jumlah kromosom yang berhasil diamati berbeda dengan jumlah kromosom yang telah banyak dipublikasikan dapat terjadi karena ukuran kromosom brokoli kecil. Hal yang sama diamati pada beberapa kultivar Brassica napus karena kecilnya ukuran kromosom dan adanya kromosom yang menyatu sehingga kesulitan dalam menghitung jumlah kromosom (Pharmawati et al., 2010). Kecilnya ukuran kromosom pada genus Brassica telah dilaporkan oleh Snowdon et al. (2000). Jumlah kromosom pada genus Brassica susah diamati dengan metode konvensional dan

(9)

2020. Jurnal Biologi & Konservasi (BIO-CONS). 2 (1): 1-6

5

memerlukan teknik yang lebih canggih seperti teknik molecular Fluorescene In Situ

Hybridization (FISH). Metode ini dapat melokalisasi pengkodean gen famili. FISH

dilengkapi dengan pengolahan data menggunakan komputer sehingga jumlah kromosom dapat diketahui dengan tepat.

Selain itu, teknik pewarnaan yang kurang optimal dapat menyebabkan kromosom tidak terlihat dengan baik (Winarto, 2011). Ada beragam zat pewarna yang digunakan dalam squash kromosom di antaranya acetocarmin, aceto-orcein (Vasil, 1984), basic fuchin/ toluidine (Maluszynki et al., 2003) dsb. Zat pewarna kromosom yang biasa digunakan bagi kelompok Brassica adalah aceto-orcein (Vasil, 1984). Pewarna aceto-orcein biasanya menghasilkan gambar yang tajam, kontras yang tinggi, cepat dan proses pengerjaannya sederhana. Namun keberhasilan metode ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu pemilihan akar, perlakuan, fiksasi, maserasi, pewarnaan dan proses penyelesaiannya (Winarto, 2011). Minimnya jumlah benih juga menjadi kendala dalam penelitian ini sehingga menjadi keterbatasan peneliti dalam melakukan squash kromosom.

Penentuan jumlah kromosom dalam teknik kultur mikrospora

mengindikasikan adanya keragaman level ploidi (Winarto, 2011). Informasi jumlah kromosom sangat penting diketahui untuk mengkonfirmasi status tanaman haploid pada saat proses kultur hingga menjadi tanaman double haploid. Penghitungan kromosom sebelum dan sesudah kultur mikrospora berfungsi untuk membandingkan jumlah kromosom yang dihasilkan tanaman kultur sehingga dapat dibedakan antara haploid atau double haploid (Maluszynski et al., 2003).

KESIMPULAN

Pada penelitian ini tidak semua kultivar jumlah kromosomnya 18. Kromosom pada kultivar BL 10001 saja yang terlihat berjumlah 18 kromosom. Pada kultivar Royal Green terlihat 9 kromosom dan Green Magic terlihat 14 kromosom. Penentuan jumlah kromosom sebelum dan sesudah kultur mikrospora berfungsi untuk membandingkan jumlah kromosom yang dihasilkan tanaman kultur sehingga dapat dibedakan antara haploid atau double haploid.

SARAN

Diperlukan optimasi metode squash kromosom dengan benih dalam jumlah banyak sehingga jumlah kromosom dapat diketahui dengan baik.

(10)

2020. Jurnal Biologi & Konservasi (BIO-CONS). 2 (1): 1-6

6

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis berterimakasih kepada Laboratorium Kultur Jaringan PT Bisi International TBK dan Laboratorium Kultur Jaringan Biologi Universitas Udayana yang telah memberikan dukungan fasilitas bagi penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Babbar, S., Agarwal, P., Sahay, S dan Bhojwani, S. 2004. Isolated Microspore Culture of Brassica: An experimental Tool for Developmental Studies and Crop Improvement. Indian Journal of Biotechnology 3: 185-202.

Campbell, N., Reece, J dan Mitchell, L. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Chen, F., yang, K., Zhou, G., Fan, Y., Zhang, Z., Shen, J., Zhang, H dan Zhang, Z. 2010. Karyotype Analysis of Tuber Mustard (Brassica juncea Var. Tumida Tsen and Lee) in China. International Journal of Agriculture and

Biology.

Farnham, M dan Bjorkman, T. 2011. Breeding Vegetables Adapted to High Temperature: A Case Study with Broccoli. HortScience 46: 1093-1097. Maluszynski, M., Kasha, K., Forster, B dan Szarejko, I. 2003. Double Haploid

Production in Crop Plants. Netherlands: Kluwer Academic Publishers.

Na, H., Hwang, G., Kwak, J., Yoon, M dan Chun, C. 2011. Microspore Derived Embryo Formation and Doubled Haploid Plant Production in Broccoli (Brassica Oleracea L. Var Italica) According to Nutritional and Environmental Conditions. African Journal of Biotechnology 10(59): 12535-12541.

Pharmawati, M., Indraningrat, A dan Wirasiti, N. 2010. Chromosomes Observation on Cultivars of Brassica Napus L. Proceeding 2nd International

Conference on Biosciences and Biotechnology PA18-PA21.

Santoso, U dan Nursandi, F. 2002. Kultur Jaringan Tanaman. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Snowdon, R., Friedt, W., Kohler, A dan Kohler, W. 2000. Characterization of 5S and 25S rDNA Loci for Chromosome Identification in Oilseed Rape (Brassica

napus L.). Annals of Botany 86: 200-204.

Vasil, A. 1984. Plant Regeneration and Genetic Variability. Florida: Academic Press, INC.

Winarto, B. 2011. Pewarnaan Kromosom dan Pemanfaatanya dalam Penentuan Tingkat Ploidi Eksplan Hasil Kultur Anter Anthurium. Jurnal

Gambar

Gambar 1. Jumlah kromosom brokoli  (a. BL 10001; b. Royal Green; c. Green Magic)

Referensi

Dokumen terkait

Kecoa dapat menularkan penyakit kepada manusia baik secara mekanis maupun secara biologis antara lain disentri, diare, cholera, virus hepatitis A dan polio

Tantangan pertama yang dihadapi oleh UIN saat ini adalah sosialisasi, yakni memahamkan masyarakat bahwa di sebagian tempat IAIN sudah menjadi UIN, bahwa UIN berbeda dengan IAIN,

Jika sampai dengan 1 bulan dari batas waktu yang diberikan tagihan belum dilunasi maka meja penelitian mahasiswa/peneliti UGM dapat digunakan oleh mahasiswa/peneliti UGM

Oleh karena itu untuk menguji kemampuan adsorpsi senyawa hibrida silika gel sekam padi hidroksiquinolin dalam penelitian ini digunakan larutan Ni(II) sebagai limbah

Konsep pembelajaran matematika harus diberikan sesuai dengan tingkat intelektual siswa.Hal ini didasarkan pada pemberian konsep harus tahap demi tahap guna untuk

Etika yang dimiliki oleh seorang auditor merupakan suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan melakukan evaluasi terhadap bahan bukti tentang informasi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara bakat skolastik, relasi ruang dan penalaran abstrak dengan hasil belajar Matematika siswa kelas

Pada Tabel 1, enam topik yang dijadikan bahan penelitian mempunyai skor rerata lebih rendah daripada skor ideal yang artinya mahasiswa mengalami kesulitan tentang