• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja. Sistem Informasi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja. Sistem Informasi Akuntansi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi

(Studi empiris pada dealer mobil yang ada di daerah Sukoharjo dan Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh: IKHWANANTO ARIF

NIM : B 200 110 355

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)
(3)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(Studi empiris pada dealer mobil yang ada di daerah Sukoharjo dan Surakarta)”.

IKHWANANTO ARIF NIM : B 200 110 355

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris dengan menggunakan data primer, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada dealer mobil yang ada di daerah Sukoharjo dan Surakarta. Sampel yang digunakan karyawan administrasi dan keuangan dealer mobil Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, KIA, Hyundai, Isuzu, Mercedes, Tata, Hino, Nissan, Chevrolet dan Mitsubishi di daerah Sukoharjo dan Surakarta, dengan teknik

purposive random sampling. Kuesioner yang kembali dan diolah sebanyak 44

kuesioner.

Dalam uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuisoner untuk variabel independen dan dependen adalah valid dan reliabel. Adapun uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sedangkan hasil uji asumsi klasik yang lain menunjukkan bahwa untuk seluruh variabel terbebas dari multikolinieritas dan heterokedastisitas. Model regresi yang dihasilkan baik dan tidak bias.

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak, dan program pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sedangkan untuk variabel keterlibatan pemakai, kemampuan formalisasi pengembangan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dimana nilai signifikansi t untuk variabel keterlibatan pengguna diperoleh nilai thitung sebesar 0,196 dengan p= 0,846, variabel kemampuan teknik personal sistem informasi diperoleh nilai thitung sebesar 2,699 dengan p= 0,010, variabel dukungan manajemen puncak diperoleh nilai thitung sebesar 2,248 dengan p= 0,030, variabel formalisasi pengembangan sistem informasi diperoleh nilai thitung sebesar -0,299 dengan p= 0,767, variabel program pelatihan dan pendidikan sebesar diperoleh nilai thitung sebesar 2,220 dengan p= 0,032.

Kata kunci : Keterlibatan Pengguna, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi , Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Pelatihan dan Pendidikan Pengguna, Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

(4)

A. PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan teknologi di dunia semakin maju yang dibuktikan dengan munculnya banyak perangkat teknologi sebagai sarana penunjang hidup masyarakat. Perkembangan tersebut juga merambah pada ranah bidang informasi khususnya bidang informasi akuntansi pada dunia perusahaan.

Perkembangan yang terjadi pada bidang informasi akuntansi menyebabkan berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dibutuhkannya proses serta kinerja yang berkualitas dalam menghasilkan informasi. Persaingan antar perusahaan juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk tetap dapat eksis secara kompetitif dan menjawab setiap tantangan perusahaan dari masyarakat, Prabowo, Sukirman & Nurhasan (2013).

Komara (2005) dan Ayu Perbarini (2012) menemukan ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA dengan Kinerja SIA namun Almilia dan Briliantien (2007) tidak menemukan adanya hubungan antar variabel tersebut, dalam Utama & Suardikha (2014).

Kemampuan teknik personal SI yang baik akan memacu pengguna untuk memakai sistem informasi akuntansi sehingga kinerja sistem informasi akuntansi menjadi lebih tinggi. Pemakai sistem informasi yang memiliki teknik baik yang berasal dari pendidikan yang pernah ditempuh atau dari pengalaman menggunakan sistem akan meningkatkan kepuasan dalam menggunakan sistem informasi akuntansi, Mahmud & Murtini (2014).

Komara (2005) dan Ayu Perbarini (2012) menemukan adanya hubungan signifikan antara variabel dukungan manajemen puncak dengan kinerja SIA namun Ilat, dkk (2008) tidak menemukan adanya hubungan antar variabel tersebut, dalam Utama & Suardikha (2014).

Tjhai (2002) dan Kariyani (2006) menemukan adanya hubungan positif dan signifikan antara variabel formalisasi pengembangan sistem

(5)

informasi dengan kinerja SIA namun Almilia dan Briliantien (2007) tidak menemukan adanya hubungan antar variabel tersebut, dalam Utama & Suardikha (2014).

Ayu Perbarini (2012) menemukan adanya hubungan signifikan antara program pendidikan dan pelatiahan pemakai dengan kinerja SIA namun Kariyani (2006) tidak menemukan adanya hubungan antar variabel tersebut, dalam Utama & Suardikha (2014).

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu entitas baik skala kecil maupun besar. SIA merupakan bagian dari perkembangan IT untuk mengatasi masalah-masalah pada entitas berkaitan dengan pengelolaan, pengendalian dan pengawasan usaha. SIA dapat digunakan sebagai penyedia informasi yang ditujukan untuk pengguna

laporan keuangan untuk kebutuhan pengambilan keputusan. SIA

menghasilkan informasi keuangan yang bisa dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji kebenarannya untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan ekonomis, Rosita (2013).

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi ini telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, diantaranaya yaitu Rizki Respati Prabowo, Sukirman, Nurhasan Hamidi (2013). Penelitian ini mengacu dari penelitian diatas. Dalam penelitian tersebut dibahas tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yang dilakukan dengan mengambil populasi seluruh karyawan bank umum di wilayah kota Surakarta pengguna sistem informasi akuntansi. Sedangkan pada penelitian ini merubah sampel serta lokasi penelitian, yaitu pada dealer mobil yang ada di daerah Sukoharjo dan Surakarta. Penulis juga melakukan pembatasan pada sampel yang ditelili yaitu hanya pada dealer mobil Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, KIA, Hyundai, Isuzu, Mercedes, Tata, Hino, Nissan, Chevrolet dan Mitsubishi di daerah Sukoharjo dan Surakarta.

(6)

B. TINJAUAN PUSTAKA a. Pengertian Sistem

Sistem adalah kesatuan dari beberapa unsur yang saling berinteraksi untuk mencpai tujuan tertentu. Bagian yang saling berhubungan dalam suatu sistem disebut sebagai subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien. Kurang efektifnya komunikasi antar subsistem akan menjadi kendala dalam berbagai jenis sistem, Amri (2010).

b. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur-struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis yang mempekerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentrasformasi data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai informasi yang bervariasi, Amri (2010).

c. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Komara (2005) merangkum penelitian Choe (1996) dalam mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai (user) dibagi ke dalam dua bagian, yaitu kepuasan pengguna informasi (user information

satisfatction) dan penggunaan sistem informasi (system usage) oleh para

karyawan pada Departemen Akuntansi Keuangan dan Operasional dalam membantu menyelesaikan pekerjaan mereka untuk mengelola data-data keuangan menjadi informasi akuntansi.

C. HIPOTESIS

Tjhai Fung Jen (2002) dalam Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA. Komara (2005) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai terbukti

(7)

berpengaruh secara positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1 : Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Tjhai Fung Jen (2002) dalam Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal SI akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal SI dengan kinerja SIA. Prabowo, Sukirman &

Nurhasan (2013) berpendapat bahwa kemampuan teknik personal SI

berpengaruh secara positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut:

H2 : Kemampuan teknik personal SI berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Tjhai Fung Jen (2002) dalam Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA. Prabowo, Sukirman & Nurhasan

(2013) berpendapat bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh secara

positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut:

H3 : Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Tjai Fung Jen (2002) dalam Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem informasi dengan kinerja SIA. Utama & Suardikha (2014) berpendapat bahwa

(8)

fomalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh secara positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut:

H4 : Fomalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Tjhai Fung Jen (2002) dalam Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. Prabowo, Sukirman & Nurhasan (2013) berpendapat bahwa program pelatihan dan pendidikan berpengaruh secara positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut: H5 : Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi

D. METODE PENELITIAN

a. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan dealer mobil Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, KIA, Hyundai, Isuzu, Mercedes, Tata, Hino, Nissan, Chevrolet dan Mitsubishi di daerah Sukoharjo dan Surakarta yang berjumlah 15 Dealer. Sampel penelitian ini adalah karyawan administrasi dan keuangan dealer mobil Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, KIA, Hyunda, Isuzu, Mercedes, Tata, Hino, Nissan, Chevrolet dan Mitsubishi di daerah Sukoharjo dan Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling, dimana karakteristiknya adalah karyawan dealer mobil Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, KIA, Hyundai, Isuzu, Mercedes, Tata, Hino, Nissan, Chevrolet dan Mitsubishi di daerah Sukoharjo dan Surakarta bagian administrasi dan keuangan yang telah menggunakan sistem informasi akuntansi dalam pelaksanaan tugas keseharianya.

(9)

b. Devinisi Operasional Variabel 1. Variabel Independen

Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA

Keterlibatan pemakai merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok pengguna target.

Kemampuan Teknik Personal SI

Kapabilitas personal SI dibedakan kedalam kemampuan spesialis dan kemampuan.

Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan manajemen puncak dalam penelitian ini diartikan sebagai pemahaman top manajemen tentang sistem komputer dan tingkat minat, dukungan, dan pengetahuan tentang SI atau komputerisasi.

Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi

Dalam penelitian ini, formalisasi dimaksudkan sebagai prosedur yang diterapkan untuk formalisasi pengembangan sistem informasi, Komara

Program Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai

Pelatihan dan pendidikan pengguna merupakan usaha formal untuk tujuan transfer pengetahuan SI yang disyaratkan yang meliputi konsep-konsep SI, kemampuan teknis, kemampuan organisasi dan pengetahuan mengenai produk-produk SI informasi spesifik.

2. Variabel Dependen

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kinerja SIA merupakan hasil pengolahan SIA yang digunakan oleh pemakainya. Kinerja sistem informasi akuntansi akan diukur berdasarkan dua indikator yaitu, pertama kepuasan pemakai sistem apabila sistem tersebut mampu berfungsi dengan baik, memberikan kontribusi pencapaian tujuan.

(10)

3. Pengujian Kualitas Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh ketiga faktor yang memepengaruhi kinerja SIA (menguji hipotesis 1-5).

KSIA = a + KPI + KPSI + DMP + FPSI + PPP + e

Keterangan :

a : bilangan konstan

KPI : Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA

KPSI : Kemampuan Teknik Personal SI

DMP : Dukungan Manajemen Puncak

FPSI : Formalisasi Pengembangan SI

PPP : Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

– : Koefisien persamaan regresi

E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Kolmogorov Smirnov Z untuk residual (µi) sebesar 0,758 dengan probability 0,614. Perbandingan antara probability dengan standar signifikansi yang sudah ditentukan diketahui bahwa nilai

probability sebesar 0,614 lebih besar dari 0,05. Sehingga

menunjukkan bahwa distribusi data dalam penelitian normal. 2. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai Tolerance Value (TV) lebih besar dari 0,10 dan nilai VarianceInflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi tidak mengandung multikoliniearitas.

(11)

3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung untuk masing-masing variabel dengan probability lebih besar dari 0,05. Perbandingan antara probability dengan standar signifikansi yang sudah ditentukan diketahui bahwa nilai probability masing-masing variabel lebih besar dari 0,05; sehingga menunjukkan bahwa model

regresi dalam penelitian ini tidak terdapat permasalahan

heteroskedastisitas. b. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

(KSIA = a + KPI + KPSI + DMP + FPSI + PPP + e)

P thitung Beta Coefficient Variabel 0,000 5,978 22,916 (Constant) 0,846 0,196 0,023 0,040 KPI 0,010 2,699 0,357 0,542 KPSI 0,030 2,248 0,340 0,614 DMP 0,767 -0,299 -0,045 -0,070 FPSI 0,032 2,220 0,288 0,972 PPP R2 = 0,601 Fhitung = 11,434 Ftabel = 2,45 ttabel = 2,024

Disebut: KPI: Keterlibatan Pemakaian Sistem; KPSI: Kemampuan Teknik Personal SI; DMP: Dukungan Manajemen Puncak; FPSI: Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi; PPP: Pelatihan dan Pendidikan Pemakai; KSIA: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Sumber: data primer diolah 2015

KSIA = 22,916 + 0,040 KPI + 0,542 KPSI + 0,614 DMP - 0,070 FPSI + 0,972 PPP + e

(12)

a. Nilai kontanta (a) untuk persamaan regresi adalah 22,916 dengan parameter positif, hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi serta pelatihan dan pendidikan pemakaia, maka kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta tetap mengalami peningkatan.

b. Berdasarkan persamaan regresi diketahui bahwa nilai koefisien

regresi untuk variabel keterlibatan pemakai dalam

pengembangan SIA (b1) adalah 0,040; hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, maka akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta.

c. Nilai koefisien regresi untuk variabel kemampuan teknik personal SI (b2) adalah 0,542; hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan kemampuan teknik personal SI, maka akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta.

d. Nilai koefisien regresi untuk variabel dukungan manajemen puncak (b3) adalah 0,614; hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan dukungan manajemen puncak, maka akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta.

(13)

e. Nilai koefisien regresi untuk variabel formalisasi pengembangan sistem informasi (b4) adalah -0,070; hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan formalisasi pengembangan sistem informasi, maka akan menurunkan

kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan

administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta.

f. Nilai koefisien regresi untuk variabel pelatihan dan pendidikan pemakai (b5) adalah 0,972; hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan pelatihan dan pendidikan pemakai, maka akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta.

2. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah (two

tailed test) dengan menggunakan α = 5% yang berarti bahwa tingkat

keyakinan adalah sebesar 95%. Adapun hasil uji t adalah sebagai berikut:

Variabel thitung ttabel P Keterangan

KPI 0,196 2,024 0,846 H1 ditolak

KPSI 2,699 2,024 0,010 H2 diterima

DMP 2,248 2,024 0,030 H3 diterima

FPSI -0,299 2,024 0,767 H4 ditolak

PPP 2,220 2,024 0,032 H5 diterima

Disebut: KPI: Keterlibatan Pemakaian Sistem; KPSI: Kemampuan Teknik Personal SI; DMP: Dukungan Manajemen Puncak; FPSI: Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi; PPP: Pelatihan dan Pendidikan Pemakai; KSIA: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

(14)

a. Pengaruh Keterlibatan Pemakai pada Pengembangan SIA terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan Tabel IV.16 hasil perhitungan untuk pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi diperoleh nilai thitung sebesar 0,196 dengan p= 0,846. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,196 < 2,024) dan p > 0,05; maka H1 ditolak, yang berarti bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

b. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal SI terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan Tabel IV.16 hasil perhitungan untuk pengaruh kemampuan teknik personal SI terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi diperoleh nilai thitung sebesar 2,699 dengan p= 0,010. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,699 > 2,024) dan p < 0,05; maka H2 diterima, yang berarti bahwa kemampuan teknik personal SI berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

c. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan Tabel IV.16 hasil perhitungan untuk pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi diperoleh nilai thitung sebesar 2,248 dengan p= 0,030. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,248 > 2,024) dan p < 0,05; maka H3 diterima, yang berarti bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

(15)

d. Pengaruh Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan Tabel IV.16 hasil perhitungan untuk pengaruh formalisasi pengembangan sistem informasi terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi diperoleh nilai thitung sebesar -0,299 dengan p= 0,767. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,299 < 2,024) dan p > 0,05; maka H4 ditolak, yang berarti bahwa formalisasi pengembangan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

e. Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan Tabel IV.16 hasil perhitungan untuk pengaruh pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi diperoleh nilai thitung sebesar 2,220 dengan p= 0,032. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,220 > 2,024) dan p < 0,05; maka H5 diterima, yang berarti bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

F. PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta, sehingga H1 ditolak.

(16)

2. Teknik personal SI berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta, sehingga H2 diterima.

3. Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta, sehingga H3 diterima.

4. Formalisasi pengembangan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta, sehingga H4 ditolak.

5. Pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta, sehingga H5 diterima.

b. Keterbatasan Penelitian

Berbagai keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol responden dalam menjawab instrumen penelitian, akibatnya ada beberapa kuesioner yang jawabanya di luar ketentuan.

2. Penelitian ini hanya memberikan gambaran tentang kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan administrasi dan keuangan Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta, sehingga tidak dapat digeneralisasi pada instansi-instansi yang lain.

c. Saran

Berdasarkan pada keterbatasan dan saran di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

(17)

1. Dealer Mobil di daerah Sukoharjo dan Surakarta sebaiknya mengoptimalkan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam berbagai kegiatan perusahaan dan khususnya dalam pelayanan laporan keuangan, sehingga dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

2. Pengguna sistem informasi akuntansi diharapkan senantiasa mendapatkan pelatihan secara terpadu, sehingga memberikan kemudahan bagi penggunanya dan tidak menciptakan kebingungan. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan memperluas daerah

penelitian tidak hanya pada dealer mobil yang ada di daerah Sukoharjo dan Surakarta saja, tetapi dapat memperluas sampel pada daerah lainnya yang ada di Provinsi Jawa Tengah sehingga hasil penelitian dapat diperbesar.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Alminia, LS & Briliantien, Irmaya. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Jurnal Akuntansi. Surabaya : STIE Perbananas.

Amri, Faisal . 2009.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada Pt. Cocacola Bottling Indonesia). Skripsi.Universitas Sumatera Utara Medan.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19 ed 5. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Gustiyan, Hary. 2014. Analisis Faktor - Faktor Yang Mepengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Di Tanjungpinang.

Handayani, Rini. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Menentukan Fektivitas Sistem Informasi Pada Organisasi Sektor Publik. Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan, Vol. 12, No. 1, Mei 2010: 26-40.

Isnugraha ,Inunk H. 2013. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank BPD Jateng di Wilayah Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA), SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005.

(19)

Nurhelmia. 2014. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Pemakai Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar.

Prabowo, Galang R., Mahmud, Amir & Murtini, Henny. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Temanggung). Accounting

Analysis Journal 3 (1) (2014) ISSN 2252-6765.

Prabowo, Rizki R., Sukirman & Nurhasan, Hamidi. 2013. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota Surakarta. JUPE UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 119 s/d 130.

Ronaldi, Hendra. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 3, Mei 2012.

Rosita. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada Ukm (Studi Empiris Pada Ukm Di Kabupaten Karanganyar). GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 ISSN 2088 – 6594.

Sitoresmi, Linear D & Fuad. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil Dan Menengah (Studi Pada Kub Sido Rukun Semarang) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-13 ISSN (Online): 2337-3806.

Srimindarti, Ceacilia & Puspitasari, Elen. 2012. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Ditinjau Dari Kepuasan Pemakai dan Pemakaian SIA Yang Dipengaruhi Oleh Partisipasi, Kemampuan, Pelatihan dan Pendidikan Pemakai SIA. Pekan Ilmiah Dosen Feb–UKSW, 14 Desember 2012.

(20)

Sudibyo, SK & Kuswanto, Hedy. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. BPR Weleri Makmur Jawa Tengah.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis . Bandung. Alfabeta. CV

Utama , I DGB & Suardikha, I MS. 2014. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3(2014): 728-746 ISSN:

2302-8556.

Wasilah, Neneng. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Memprngaruhi Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Perusahaan Manufaktur Di Jakarta Dan Tangerang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta.

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis Dangan Alat Analisis SPSS

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing- masing faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, kemampuan teknik personal SIA, ukuran

Kata Kunci : Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akutansi, Kemampuan Teknik Personal, Dukungan Manajemen Puncak, Pelatihan dan

(2008) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang searah (positif) antaravariabel bebas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem, Kemampuan Teknik Personal Sistem

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, kemampuan teknik personal SIA, ukuran organisasi,

Rumusan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu, Apakah keterlibatan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA), dukungan manajemen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keterlibatan pemakai, pelatihan, dukungan manajemen puncak, kemampuan pemakai, dan formalisasi pengembangan mempunyai