• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salah satu permasalahan lingkungan yang. Solusi Air Bersih untuk Balane E-NEWSLETTER WHAT S ON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Salah satu permasalahan lingkungan yang. Solusi Air Bersih untuk Balane E-NEWSLETTER WHAT S ON"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

E-NEWSLETTER

S

alah satu permasalahan lingkungan yang berhasil diidentifikasi di Desa Balane adalah sulitnya sumber air bersih yang berujung pada berkembangnya masalah sanitasi dan kesehatan. Desa Balane adalah desa terkecil yang terletak di wilayah kecamatan Kinovaro, Sigi, Sulawesi Tengah. Dengan luas 3,24 km, Balane merupakan desa dengan jarak terjauh dari ibukota kecamatan, Kalora, yaitu sekitar 16 km. Sebelumnya, warga Desa Balane terpaksa naik turun bukit sejauh satu kilometer untuk mendapatkan air bersih karena belum ada fasilitas air bersih yang diusahakan pemerintah. Masih adanya warga desa yang buang air besar sembarangan dan mencuci pakaian di sungai turut memperburuk kualitas air di Kinovaro.

Sebagai upaya menanggulangi permasalahan ini, WVI bersama mitra perusahaan -PT. Yamaha Group- menggandeng 19 perusahaan Jepang lainnya, membangun mesin instalasi penyulingan air atau mesin purifikasi. Proyek yang diberi nama “Yamaha Clean Water” ini merupakan kerjasama ke-dua WVI dengan PT. Yamaha Group. Mesin purifikasi pertama telah dibangun di Pontianak, Kalimantan Barat.

Yamaha Clean Water Supply System (CW-008):

- Alat penjernih air yang ramah lingkungan dengan teknologi Saringan Pasil Lambat dan tanpa menggunakan koagulan ataupun membrane filter

- Mampu mengolah air sungai atau danau atau kolam menjadi air bersih bahkan air minum - Kapasitas produksinya 8 m3/ hari - Pemeliharaannya mudah, tanpa memerlukan teknik khusus, sehingga sesuai untuk pedesaan, puskesmas dan sekolah

Keberadaan mesin ini sangat bermanfaat untuk menyediakan air bersih bagi 300 KK atau sekitar 1100 jiwa. Masyarakat Kinovaro sendiri telah membentuk Komite Air yang beranggotakan 10 orang. Dengan bantuan dari Yamaha, pendampingan WVI dan dukungan dari perangkat desa, Komite Air diharapkan dapat merawat fasilitas pengadaan air bersih dan berperan aktif membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi. Kerjasama yang diluncurkan pada bulan Januari 2015 ini juga dihadiri oleh Bupati Kabupaten Sigi, Bpk. Ir. H. Aswadin Randalemba, M.Si.

“Dengan pendampingan intensif dan komitmen semua pemangku kepentingan, kami berharap angka kematian anak akibat diare bisa ditekan. Selain itu, anak-anak tidak perlu mengorbankan jam belajar mereka untuk mengambil air bersih bagi keperluan sehari-hari,” ujar Sabtarina Dwi Febriyanti, Area Development Manager WVI kantor operasional Sigi. *Penulis: Mardea Mumpuni

---FEB

2015

“Solusi Air Bersih

untuk Balane”

“Yamaha Clean Water” wujudkan air bersih untuk anak-anak dan masyarakat Desa Balane, Sigi, Sulawesi Tengah

Merasakan air minum hasil Yamaha Clean Water Supply System, Ms. Tomoko Kakehi, Mr. Takahashi Masahiro, Mr. Takeshi Yano, Mr. Toshiro Hamanaka, Mr. Djoni, Wakil Bupati Sigi Mr. Livingston Sango, Perwakilan WVI Mr. Doseba Tua Sinay,

Mr. David Andre A. Kamal

WHAT’S ON

“Solusi Air Bersih Untuk Balane” Nafahira Anak yang Istimewa I Have a Dream

Shuttle Bus, dukungan Blue Bird untuk Wahana Visi Indonesia Apa yang Harus Dilakukan Ketika Banjir

Wahana Visi Indonesia

Tel. 021 390 7818 | Fax. 021 391 0514 visi@wvi.org | www.wahanavisi.org wahana visi indonesia wahanavisi_id

Plans to protect air and

water, wilderness and

wildlife are in fact plans to

protect man.

Stewart Udall

-DID YOU KNOW?

Air di dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga berbagai sistem kesehatan yang diperlukan untuk bertahan hidup, termasuk otak. 70% dari bumi adalah air, tetapi kurang dari 1% yang dapat diminum. (www.hands4others.org)

(2)

N

amanya Nafahira (5) atau biasa dipanggil Nafa. Saat ini Nafa mengikuti pendidikan di PAUD Al-Khairaat 5 di salah satu daerah di Poso. Bagi semua orang yang mengenal Nafa, gadis cilik ini termasuk anak yang istimewa. Kenapa?

Saat masuk menjadi murid di PAUD Nafa baru berumur 3 tahun lebih. Saat itu ia tidak dalam kondisi fisik yang sehat. Ia tidak bisa berdiri dengan baik atau memegang benda apapun dengan benar karena badannya sangat lemah. Gadis cilik tersebut didiagnosis mengalami penyakit syaraf. Saat ia sakit seperti itu, ia juga dihadapkan pada kenyataan bahwa kedua orangtuanya sudah berpisah. Untuk menjalani pengobatan ia terpaksa ditemani oleh saudara ayahnya saja. Guru-guru PAUD tempat Nafa mengenyam pendidikan tidak tinggal diam. Mereka yang telah terjun dalam berbagai pelatihan yang diberikan oleh Wahana Visi Indonesia di Poso mengerti bagaimana harus menangani kondisi gadis cilik ini. Berbekal ilmu tentang pelatihan mengenai pola asuh, psikologi anak dan cara mengajar anak di usia dini, mereka akhirnya membuat program khusus untuk menangani kondisi Nafa.

Dengan program ini, para guru membagi tugas pagi penanganan kondisi Nafa. 1 orang guru bertugas memantau perkembangan Nafa. Kemudian lainnnya melatih kekuatan tangan Nafa dalam berbagai aktivitas permainan dan belajar. Nafa juga diajari memanjat, berbicara secara berulang, dan merangkul guru. Kesabaran para guru PAUD ini akhirnya membuahkan hasil.

Nafahira Anak Istimewa

Inilah hasil karya mewarnai Nafa. Saat pertama kali masuk menjadi murid di PAUD Al-Khairaat, Nafa tidak bisa menggerakan tubuhnya dengan baik. Setelah mendapat pendampingan dari guru-guru PAUD, kini Nafa sudah bisa berkarya seperti anak-anak yang lain.

-Kini Nafa berumur 5 tahun dan memiliki kemajuan dalam perkembangannya. Ia sudah bisa berbicara dengan kosakata yang meningkat. Nafa juga lebih memahami instruksi dari guru, bisa bermain dengan temannya serta bisa berdiri dan memegang aneka benda di sekitarnya dengan baik. Dalam acara “Kami Anak Harmoni” pada tahun 2014 kemarin, Nafa sudah bisa ikut dalam peragaan tradisional serta perlombaan mewarnai. Ini merupakan bukti kemajuan pesat yang dialami oleh Nafa. Semuanya bisa terwujud karena guru-guru di PAUD sudah

terlibat dalam pendidikan Holistik Integratif yang diterapkan oleh mereka.

“Komunikasi masih akan terus dilakukan dengan pihak keluarga Nafa sebagai bagian dari konsep Holistik Integratif yang dilatih oleh WVI Poso selama ini. Semoga tumbuh kembang Nafa bisa berjalan dengan baik sehingga tahun depan bisa melanjutkan ke tingkat pendidikan Sekolah Dasar,” kata Aisyah (30) salah satu guru PAUD yang mendampingi Nafa.

*Penulis: Jemi Silitonga, Community Development Coordinator, Wahana Visi Indonesia kantor operasional Poso

(3)

Kelompok paduan suara Majesty Voice tampil dalam acara Na Anamu Voice tingkat Kabupaten Sumba Timur. Dalam kesempatan ini mereka menyanyikan lagu “I Have a Dream”.

T

ustita (12) memimpin

teman-temannya yang tergabung dalam Majesty Voice siang itu. Di hadapan ratusan pasang mata yang hadir di aula Gedung Nasional Waingapu siang di pertengahan tahun 2014 lalu, Intan dan teman-teman menampilkan performa terbaik mereka. Lagu ‘I Have a Dream’ yang mereka bawakan pun mampu menghipnotis semua orang yang hadir.

8 orang anak perempuan yang tergabung dalam Majesty Voice tersebut berasal dari Desa Karita. Dalam setiap perlombaan paduan suara tahunan di tingkat kabupaten, mereka selalu menjadi juara meski hanya juara 2 dan juara 5. Bagi anak-anak tersebut, yang penting adalah bisa menampilkan bakat mereka.

Untuk mencapai mimpi tersebut anak-anak yang didampingi oleh Wahana Visi Indonesia di Sumba Timur ini berlatih keras. Hingga tak

heran menjelang hari perlombaan, mereka pernah berlatih dari pagi hingga malam hari. Tentu mereka tak sendirian, ada tiga orang pelatih handal di belakang mereka yaitu Henokh, Stefanus, dan Rendra yang melatih kemampuan berbahasa Inggris. Mereka giat melatih karena terkesan dengan semangat anak-anak tersebut.

Latihan rutin, tekad yang kuat, serta dorongan dari berbagai pihak guru serta keluarga berbuah manis. Dalam final Na Anamu Voice tingkat kabupaten, akhirnya Vokal

I Have a

Dream

-Shuttle Bus, dukungan Blue Bird untuk Wahana Visi Indonesia

S

ejak Januari 2015, sebagian staf Wahana Visi Indonesia mulai menempati gedung kantor baru yang berlokasi di Jalan Graha Raya Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Guna mempertahankan produktivitas staf, Wahana Visi Indonesia didukung oleh Blue Bird Group menyediakan tiga shuttle bus di tiga lokasi untuk mengakomodir transportasi setiap hari. Dukungan harga khusus dan pelayanan sangat istimewa yang diberikan oleh Blue Bird, membuat staf tetap semangat dalam bekerja meski menempuh perjalanan lebih jauh menuju kantor.

“Sejak ada bus, kita jadi lebih akrab satu sama lain terutama staf lintas departemen.” ungkap Ruth Budiman, staf bagian keuangan yang juga ikut shuttle bus dari titik Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Setiap pagi, Ruth berangkat pukul 05.30 dari rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Perhatian dan kepedulian dari anggota bus sangat dirasakan Ruth ketika banjir Jakarta pada 9 Februari lalu. Kala itu, Ruth tidak dapat pulang menuju rumahnya karena wilayah Kelapa Gading dan sekitarnya tergenang air sampai satu meter. “Kepedulian dan keakraban itu terjalin karena (bersama-sama ikut) bus” pungkasnya. Kesan menarik lainnya datang dari Latief Syamsudin, staf bagian sponsorship yang bertugas membantu mengelola ekspedisi dokumen maupun surat-surat dari para

Grup Majesty Voice dinobatkan sebagai juara i untuk Kategori A. Sesuai dengan lagu yang mereka bawakan, “I Have a Dream”, Tustita, Titin, Serfani, Jelani, Reni, Ina, Fransiska, dan Cindy berhasil meraih mimpi mereka yaitu menjadi juara I.

Mencontoh dari anak-anak tersebut, saat kita memiliki mimpi serta tekad serta usaha yang sungguh-sungguh maka mimpi tersebut bisa diwujudkan.

*Penulis: Beatrix Mbete, Monitoring Evaluation, Wahana Visi Indonesia kantor operasional Sumba Timur

sponsor Wahana Visi Indonesia di berbagai Negara dan memastikannya sampai ke tangan anak di pedesaan. Setiap pagi, Latief harus berangkat dari rumahnya di Kampung Cariu, Jonggol, Jawa Barat pada pukul 3.30 menuju ke Cileungsi. Selanjutnya berganti transportasi ke Kampung Rambutan

menuju Tanjung Barat tempat salah satu titik shuttle bus. Malamnya, ia biasa sampai kembali di rumah pada pukul 20.30 setelah melalui perjalanan panjang dan menembus kemacetan. Walaupun jarak rumah menuju kantor menjadi lebih jauh daripada sebelumnya, Latief mensyukuri keadaan sekarang karena dukungan shuttle bus Blue Bird sangat memudahkan perjalanannya. “Memang jarak rumah saya jauh, tapi saya bisa istirahat dengan nyaman di dalam bus, jadi saat sampai kantor saya sudah segar dan siap bekerja. Saya senang kantor bisa memberikan fasilitas ini kepada kita yang rumahnya jauh dari kantor” ujar Latief yang telah lebih dari 30 tahun melayani di Wahana Visi Indonesia. Kehadiran tiga armada bus Blue Bird sangat membantu staf mencapai kantor dengan

kondisi yang tetap prima. Tanpa shuttle bus, perjalanan menuju kantor merupakan perjuangan panjang dengan jarak tempuh yang lebih jauh. Tidak hanya memakan lebih banyak waktu, tapi juga tenaga dan biaya yang lebih besar.

“Kami bersyukur Blue Bird dapat menjadi mitra operasional Wahana Visi Indonesia kantor pusat di Jakarta. Kami berharap kemitraan ini dapat terus berjalan baik sehingga kami pun dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi peningkatan kesejahteraan kehidupan anak anak di pelosok Indonesia. Terima Kasih Blue Bird” jelas Agnes Wulandari, Direktur People & Culture Wahana Visi Indonesia.

*Penulis: Mardea Mumpuni, Marketing Communications, World Vision Indonesia

(4)
(5)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah hasil analisis data penelitian selesai, selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk tabel yang menggambarkan pengaruh model quantum

Dengan penambahan satu armada pesawat yang dilakukan PT Garuda Indonesia maka diasumsikan maksimal jam terbang untuk pesawat CRJ1000 Nextgen menjadi 11 jam terbang untuk 5 pesawat,

Diikuti dengan alat pengendali dan pengaman pengguna jalan dengan nilai bobot terburuk (9) pada empat lokasi ruas jalan disusul rambu lalu lintas dengan nilai bobot 9

Fokus utama dari Konvensi ini adalah pencegahan status tanpa kewarganegaraan pada saat kelahiran dengan mewajibkan Negara untuk memberikan kewarganegaraan kepada

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui performansi dan konsumsi energi pada mesin pengkondisian udara jenis ekspansi langsung dengan memvariasi panjang pipa

Siswa adalah aset utama dari sekolah, dikatakan demikian karena peran siswa sangat menentukan berhasil tidaknya sekolah. Siswa merupakan obyek dalam proses transformasi ilmu

MATA Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan.. Efek spesifik

Baja amutit ukuran penampang 17 mm x 17 mm dengan panjang ± 120 mm dibentuk menggunakan mesin potong, mesin milling dan mesin surface grinding menjadi menjadi balok