• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip-prinsip Laporan Hasil Audit Pengkomunikasian Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit. tedi last 11/16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prinsip-prinsip Laporan Hasil Audit Pengkomunikasian Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit. tedi last 11/16"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip-prinsip Laporan Hasil Audit

Pengkomunikasian Laporan Hasil Audit

Tindak Lanjut Audit

(2)

Manajemen Audit BPK-RI (2008)  Laporan audit tertulis

berfungsi untuk :

1. Mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak

berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku (a.l : lembaga perwakilan, entitas yang diaudit,

pihak yang berwenang mengatur entitas yang diaudit,

pihak yang bertanggungjawab melakukan tindak lanjut

hasil audit)

2. Membuat hasil audit terhindar dari kesalahpahaman

3. Membuat hasil audit sebagai bahan untuk tindakan

perbaikan oleh instansi terkait; dan

4. Memudahkan tindak lanjut untuk menentukan apakah

tindakan perbaikan yang semestinya telah dilakukan.

(3)

…lanjutan

SPKN

 menyatakan bahwa pada

Audit Keuangan

, laporan

hasil audit harus :

1. Memuat pernyataan kesesuaian laporan keuangan yang

diaudit dengan SAP.

2. Menunjukkan (bila ada) inkonsistensi penerapan SAP.

3. Menyatakan bahwa pengungkapan informatif dalam

laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali

dinyatakan lain dalam laporan audit.

4. Memuat pernyataan pendapat

1)

mengenai laporan

keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa

pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Bila pendapat

secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya

harus dinyatakan.

5. Memuat Pernyataan bahwa audit telah dilaksanakan

sesuai Standar Audit Yang berlaku (SPKN) –

Standar Pelaporan Tambahan

.

(4)

Disamping itu, pada audit keuangan, laporan audit juga

mencakup pelaporan mengenai :

1. Kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan,

2. Pengendalian internal,

3. Tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab,

BPK RI (2008)  Jenis Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan

atas Laporan Keuangan terdiri atas :

1.

LHP atas Laporan Keuangan;

2.

Laporan atas Kepatuhan;

3.

Laporan atas Pengendalian Intern.

4.

Laporan

Hasil

Analisis

Transparansi

fiskal

pada

Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (sesuai

kebutuhan)

(5)

Informasi rahasia

(bila ada) tidak diungkapkan dalam LHP,

kecuali hanya mengungkapkan sifat informasi yang tidak

dilaporkan tsb, dan peraturan perundang-undangan yang

mendasarinya. Laporan resmi secara tersendiri dapat dibuat

dan disampaikan terbatas kepada pihak-pihak yang

berwenang menurut peraturan perundang-undangan.

Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan,

laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai

sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, dan tingkat

tanggung jawab yang dipikul auditor.

(6)

Catatan no 1) :

Tipe opini/pendapat auditor yang dapat digunakan dalam laporan audit atas laporan keuangan adalah :

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan auditan, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, realisasi anggaran, posisi keuangan, laporan operassi, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan SAP.

2.Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan (WTP-DPP). Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam LHP, misal : pembatasan ruang lingkup audit atas bagian tertentu dalam laporan keuangan ; terdapat hal tertentu yang perlu ditekankan ; adanya keadaan dimana suatu bagian dalam laporan keuangan auditan tidak disajikan sesuai dengan SAP, tetapi penyajian tersebut adalah lebih memadai dalam menyajikan informasi keuangan auditan,

(7)

…lanjutan

3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan auditan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, ralisasi anggaran, posisi keuangan, laporan operasi, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, sesuai SAP, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

4. Pendapat Tidak Wajar (TW). Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan auditan tidak menyajikan secara wajar dalam hal yang material, ralisasi anggaran, posisi keuangan, laporan operasi, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, sesuai SAP

5. Pernyataan Tidak Menyatakan Pendapat (TMP). Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan, jika bukti audit tidak cukup untuk membuat kesimpulan.

(8)

SPKN

 Pada

Audit Kinerja

, laporan hasil pemeriksaan

harus mencakup :

1.

Pernyataan bahwa pemeriksaan dilakukan sesuai

dengan Standar Pemeriksaan.

2.

Tujuan, lingkup, dan metodologi pemeriksaan.

3.

Hasil pemeriksaan berupa temuan pemeriksaan,

simpulan, dan rekomendasi.

4.

Tanggapan pejabat yang bertanggung jawab atas hasil

pemeriksaan.

(9)

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL AUDIT

Laporan Hasil Audit harus mudah dimengerti dan bebas dari

penafsiran ganda serta memenuhi syarat pelaporan yaitu :

1. Tepat waktu (asas kemanfaatan  laporan interim ;

laporan final)

2. Lengkap (baik sistematika maupun isi)

3. Akurat (temuan audit didukung bukti audit)

4. Obyektif (tidak bias, netral, seimbang)

5. Meyakinkan (menjawab tujuan audit, temuan disajikan

secara persuasif, dan kesimpulan serta rekomendasi

disusun secara logis berdasarkan fakta yang disajikan)

6. Jelas (mudah dibaca dan dipahami)

7. Ringkas (dalam penggunaan kalimat, dan substansi yang

dilaporkan)

(10)

Prosedur dalam penyiapan Laporan Audit terdiri dari

langkah-langkah berikut :

1. Menelaah, mengatur, dan mengelompokkan kertas kerja

menurut karakteristik dari isu/masalah dengan maksud

untuk menyediakan data yang benar, dan andal sebagai

dasar penyusunan laporan audit. Hal-hal yang masih

meragukan selanjutnya harus dipelajari untuk kemudian

diselesaikan.

2. Membuat outline dan menyusun draft laporan hasil audit,

kemudian membahasnya dengan seluruh anggota tim

audit, terutama berkenaan dengan struktur bahasa,

penyajian

batasan

dan

bagian

penting/utama,

argumentasi berikut dukungan bukti auditnya. Draft yang

telah dibahas kemudian direvisi dan ditelaah kembali oleh

ketua tim untuk menyusun exposure draft.

(11)

…lanjutan

3. Meminta tanggapan dari manajemen auditan, dan merevisi serta menyelesaikan exposure draft. Manajemen Auditan harus mengirim tanggapan tertulis (< 10 hari sejak menerima exposure

draft).

Catatan :

 Bila manajemen auditan tidak memberikan tanggapan dapat diartikan setuju dengan laporan itu.

 Bila tanggapan manajemen auditan benar, maka auditor harus memperbaiki interpretasinya atas temuan audit, dan merevisi draft laporan hasil audit.

 Bila tanggapan manajemen auditan bertentangan dengan bukti audit, atau ; auditor tidak sependapat dengan tanggapan menajemen auditan, maka auditor harus membuat pernyataan atas pandangan tersebut dan mencantumkan pernyataan itu dalam exposure draft kemudian diserahkan kepada pimpinan institusi audit yang berkaitan untuk ditelaah lebih lanjut dan diselesaikan. Tanggapan manajemen auditan tersebut dicantumkan dalam Laporan Hasil Audit.

(12)

Setelah menelaah dan menyelesaikan Laporan Audit, Institusi audit harus membuat keputusan tentang pelanggaran auditan atas peraturan perundangan di bidang keuangan negara yang memiliki sanksi audit.

Fungsi Keputusan Audit adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat bagi institusi audit untuk menyampaikan opini mengenai pemberian sanksi audit.

2. Sebagai dasar yang mengharuskan auditan untuk memperbaiki operasi/kegiatan tidak sesuai peraturan perundang-undangan. dan menerima sanksi apabila tidak dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

3. Sebagai alat untuk memberikan sanksi (audit pinalties) 1) kepada

auditan. Keputusan Audit dapat meningkatkan sense of

(13)

…lanjutan

Catatan 1) :

Audit penalties adalah sanksi administratif bagi auditan atas tindakan dalam pendapatan dan belanja yang melanggar peraturan perundangan. Sanksi audit terdiri dari surat peringatan, circulating notices of criticism, denda, penyitaan atas pendapatan yang ilegal, dll. Sanksi audit harus diberikan sesuai dengan irregularities yang dilakukan.

Sanksi audit terdiri atas :

1. Perintah untuk menyerahkan wewenang atas pendapatan publik dalam jangka waktu yang telah ditentukan

2. Perintah untuk mengembalikan keuntungan yang ilegal dalam jangka waktu yang ditentukan

3. Perintah untuk mengembalikan aset yang disita secara ilegal dalam jangka waktu yang telah ditentukan

4. Perintah untuk menyesuaikan akun-akun relevan dalam laporan keuangan

(14)

Tindak lanjut audit oleh Auditor adalah :

Kegiatan memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh manajemen auditan atas temuan material beserta rekomendasinya yang dilaporkan pada LHP untuk menentukan apakah auditan telah secara tepat waktu melaksanakan tindakan koreksi yang semestinya.

Tujuan tindak lanjut audit oleh Auditor adalah :

1. Memastikan bahwa saran/rekomendasi auditor yang dimuat dalam laporan hasil audit telah dilaksanakan secara memadai, dan tepat waktu oleh entitas yang diperiksa

2. Mengetahui perkembangan tindak lanjut saran/rekomendasi dalam Laporan Hasil Audit lalu yang masih belum selesai,

3. Memonitor koreksi yang sudah dilakukan manajemen, serta hasil dan pengaruhnya bagi entitas yang diperiksa, dan

4. Memastikan bahwa temuan yang diperoleh dalam audit sebelumnya tidak dijumpai lagi dalam audit yang sedang dilaksanakan.

(15)

Catatan :

Rekomendasi.

Auditor juga harus melaporkan audit status temuan audit yang signifikan dan rekomendasi dari hasil audit sebelumnya yang belum ditindaklanjuti yang mempengaruhi tujuan audit yang sedang dilakukan. Rekomendasi yang bersifat membangun dapat mendorong perbaikan dalam pelaksanaan program pemerintah. Suatu rekomendasi akan bersifat sangat konstruktif/ membangun apabila :

1. Diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan;

2. Berorientasi pada tindakan nyata dan spesifik;

3. Ditujukan kepada pihak yang mempunyai wewenang untuk bertindak;

4. Dapat dilaksanakan; dan;

(16)

tedi.share

Disclaimer :

Sumber referensi dapat dilihat pada tautan

Referensi

Dokumen terkait

Efek MAA yang diberikan pada induk mencit Swiss Webster umur kebuntingan 2 hari terhadap jumlah abnormal kromosom metafase blastomer. Tabel 2 menunjukkan, bahwa

Hal ini dikarenakan harga radio dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, maka sangatlah efektif jika radio digunakan sebagai media dakwah, salah satunya adalah

Melalui kegiatan mengamati garis pada kertas tisu yang dicelupkan ke dalam air (garis dibuat dengan spidol), peserta didik dapat menyajikan hasil

d. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website Pemerintah Daerah dan papan pengumuman resmi untuk.. masyarakat, serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan

Selain itu dapatan kajian seterusnya menunjukkan terdapat perbezaan persepsi guru berdasarkan kelulusan akademik di mana guru yang memiliki kelulusan akademik

[r]

Pokja Jasa Konsultansi VI ULP Kabupaten Lampung Tengah akan melaksanakan Pengumuman Seleksi Sederhana untuk paket pekerjaan pengadaan jasa konsultansi sebagai berikut:..

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan kehadiran Direktur Perusahaan dan/atau Wakil yang ditunjuk sesuai persyaratan Dokumen Kualifikasi paket ini.. Demikian penyampaian kami,