• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 7/2/71/Th.XI, 1 Februari 2017

P

ERKEMBANGAN

I

HK

/I

NFLASI KOTA MANADO

JANUARI 2017 KOTA MANADO MENGALAMI INFLASI SEBESAR 1,10 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Januari 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Kota Manado mengalami inflasi sebesar 1,10 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,64 pada bulan Desember 2016 menjadi 127,02 pada bulan Januari 2017. Sampai dengan bulan Januari 2017 ini, inflasi tahun kalender (Januari 2017 terhadap Desember 2016)

sebesar

1,10. Inflasi “year on year” (Januari 2017 terhadap Januari 2016) yaitu sebesar 1,63 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada tujuh kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan yaitu sebesar 1,69 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 0,46 persen, kelompok permahan. air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu sebesar 0,96 persen, kelompok sandang yaitu sebesar 0,52 persen, kelompok kesehatan yaitu sebesar 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yaitu sebesar 0,14 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar 1,91 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai rawit, tarif listrik, biaya perpanjangan stnk, tomat sayur, angkutan udara, mie, tarip pulsa ponsel, lemon, seng, bensin dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, cakalang/sisik, kembang kol, gula pasir, jeruk nipis/limau, sepatu, minuman ringan, ayam hidup, pepaya, kayu lapis dan lain-lain.

Andil inflasi masing-masing kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,4001 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0747 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,2725 persen; kelompok sandang sebesar 0,0276 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0083 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0091 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,3094 persen.

 Bulan Januari 2017, dari total 82 kota IHK di Indonesia, semua kota mengalami inflasi.

 Kota Manado pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 1,10 persen, inflasi tahun kalender sebesar 1,10 persen dan inflasi “year on year” sebesar 1,63 persen.

 Inflasi di Kota Manado pada bulan Januari 2017 terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 7 (tujuh) kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan yaitu sebesar 1,69 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 0,46 persen, kelompok permahan. air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu sebesar 0,96 persen, kelompok sandang yaitu sebesar 0,52 persen, kelompok kesehatan yaitu sebesar 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yaitu sebesar 0,14 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar 1,91 persen.

 Penyumbang/andil Inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Januari 2017 yaitu cabai rawit sebesar 0,4045 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah bawang merah sebesar 0,2415 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manado Januari 2017, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun

Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran Desember IHK 2016 IHK Januari 2017 Inflasi Januari 20171) Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Tahun ke Tahun (Y o Y)3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 125.64 127.02 1.10 1.10 1.63 1 Bahan Makanan 144.74 147.18 1.69 1.69 0.16

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.95 115.48 0.46 0.46 1.95 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 121.51 122.68 0.96 0.96 1.28

4 Sandang 109.46 110.03 0.52 0.52 2.71

5 Kesehatan 115.34 115.58 0.21 0.21 5.03

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 114.37 114.53 0.14 0.14 1.15 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 134.76 137.33 1.91 1.91 3.21

1) Persentase perubahan IHK Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Januari 2017 terhadap IHK Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK Januari 2017 terhadap IHK Januari 2016

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Manado (2012=100)

Januari 2016 – Januari 2017

105,00 110,00 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 140,00 145,00 150,00 155,00 160,00

Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Juni 16 Juli 16 Agust 16 Sept 16 Okt 16 Nov 16 Des 16 Jan 17

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(3)

Gambar 2

Inflasi Kota Manado (2012=100)

Tahun 2012 – 2017

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

2012 -0,13 0,60 1,12 1,63 -0,84 0,50 0,85 2,16 -1,58 0,52 1,01 0,10 2013 -0,49 1,30 1,52 -0,56 -0,15 0,21 3,96 2,27 -2,10 -1,10 0,44 2,69 2014 1,06 -0,23 0,31 0,30 -0,15 0,67 0,85 -0,26 -0,03 1,42 1,56 3,83 2015 -0,71 -0,20 0,50 0,06 0,95 0,49 1,03 -0,53 0,62 1,49 -0,01 1,74 2016 -0,18 -0,82 -0,03 -0,87 0,14 1,06 0,84 -0,38 -0,68 0,01 2,86 -1,52 2017 1,10 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 2012 2013 2014 2015 2016 2017

(4)

Gambar 3

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Manado

Januari 2017 (2012=100)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 144,74 pada Desember 2016 menjadi 147,18 pada Januari 2017.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini enam sub kelompok diantaranya mengalami inflasi, sedangkan lima sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok Buah-buahan sebesar 4,95 persen; sub kelompok Lemak dan minyak sebesar 4,77 persen, sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 4,63 persen, sub kelompok Ikan segar sebesar 0,52, sub kelompok Sayur-sayuran sebesar 0,29 persen, sub kelompok Ikan diawetkan sebesar 0,08 persen. Sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok Daging dan hasil-hasilnya sebesar 8,51 persen, sub kelompok Bumbu-bumbuan sebesar 6,43 persen, sub kelompok Telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,84 persen, sub kelompok Bahan makanan lainnya sebesar 0,87 persen, dan sub kelompok Kacang-kacangan sebesar 0,10 persen.

Kelompok bahan makanan pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu 0,4001 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai rawit sebesar 0,4045; tomat sayur sebesar 0,1176 persen, lemon sebesar 0,0386 persen, bawang putih sebesar 0,0241 persen, cabai merah sebesar 0,0148 persen, selar/tude sebesar 0,0124 persen, tindarung sebesar 0,0121 persen, mujair sebesar 0,0108, buncis sebesar 0,01 persen, minyak goreng sebesar 0,009 persen dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi, yaitu: bawang merah sebesar 0,2415 persen, cakalang/sisik sebesar 0,0335 persen, kembang kol sebesar 0,0193 persen, jeruk nipis/limau sebesar 0,0096 persen, ayam hidup sebesar 0,0039 persen, papaya sebesar 0,0034 persen, daun gedi sebesar 0,0022 persen, daging babi sebesar 0,0021 persen, nanas sebesar 0,0017

0,4001 0,0747 0,2725 0,0276 0,0083 0,0091 0,3094 0,00 0,20 0,40 Bahan Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Su m b a n g a n /A n d il (% ) Kelompok Pengeluaran

(5)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,46 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,95 pada Desember 2016 menjadi 115,48 pada Januari 2017.

Dari 3 sub kelompok dalam kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, pada bulan ini dua sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan satu sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi sebesar 0,97 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,02 persen. Sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok Minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,43 persen.

Pada Januari 2017 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0747 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu Mie sebesar 0,0853 persen, Bir hitam sebesar 0,0029 persen, Pizza sebesar 0,0025 persen, Coklat batang sebesar 0,0021 persen, dan kembang gula sebesar 0,0007 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan Deflasi pada kelompok ini adalah Gula pasir sebesar 0,0097 persen, Minuman ringan sebesar 0,0058 persen, Bir sebesar 0,0023 persen, Ice cream sebesar 0,0009 persen dan Sirop sebesar 0,0001 persen. Komoditi lainnya relatif stabil.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,96 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,51 pada Desember 2016 menjadi 122,68 pada Januari 2017.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, pada bulan ini dua sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan dua kelompok lainnya relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompo Bahan bakar, penerangan dan air sebesar 3,19 persen dan sub kelompok Biaya tempat tinggal sebesar 0,21 persen. Sedangkan untuk sub kelompok yang relatif stabil yaitu sub kelompok Perlengkapan rumah tanggan dan sub kelompok Penyelenggaraan rumah tangga.

Pada Januari 2017 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2725 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah tarif listrik sebesar 0,237 persen dan seng sebesar 0,0383 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada kelompok ini adalah kayu lapis sebesar 0,0028 persen. Komoditas lainnya relatif stabil.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,52 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 109,46 pada Desember 2016 menjadi 110,03 pada Januari 2017.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok sandang, pada bulan ini tiga kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok sandang wanita sebesar 1,36 persen, sub kelompok Barang pribadi dan sandang lain sebesat 0,84 persen dan sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,20 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,22 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0276 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah sandal kulit sebesar 0,0146 persen; emas perhiasan sebesar 0,0078 persen; baju kaos tanpa kerah/T-shirt sebesar 0,0028 persen; bako kaos berkerah sebesar 0,0023 persen, celana dalam wanita sebesar 0,0023 persen, celana panjang sersin sebesar 0,002 persen; kemeja pendek sebesar 0,0018 persen, kemeja panjang katun sebesar 0,0017 persen, daster sebesar 0,0013 persen , rok sebesar 0,0011 persen, dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu sepatu sebesar 0,0059 persen; gaun sebesar 0,002 persen; baju kaos berkerah sebesar 0,0018 persen; kemeja pendek katun sebesar 0,0015 persen; sandal sebesar 0,0009 persen; kemeja panjang batik sebesar 0,0008 persen; celana panjang katun sebesar 0,0005 persen, BH katun sebesar 0,0002 persen dan celana pendek laki-laki sebesar 0,0001 persen.

(6)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,34 pada Desember 2016 menjadi 115,58 pada Januari 2017.

Dari empat sub kelompok, pada Januari 2017 dua sub kelompok mengalami inflasi dan dua sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,73 persen; sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,03 persen. Sedangkan sub kelompok obat-obatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil pada bulan ini.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0083 persen, dengan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu dokter gigi sebesar 0,0076 persen dan sabun mandi sebesar 0,001, sedangkan komiditas yang memberi sumbangan deflasi yaitu sikat gigi sebesar 0,0003 persen, sisa komoditas lainnya relatif stabil.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,37 pada Desember 2016 menjadi 114,53 pada Januari 2017.

Dari 5 sub kelompok pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, pada bulan ini satu sub kelompok mengalami inflasi, dang empat sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 1,17 persen. Sub kelompok yang relative stabil yaitu sub kelompok pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok olahraga dan sub kelompok rekreasi

Secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0091 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu pulpen/ballpoint sebesar 0,0047 persen dan kertas HVS sebesar 0,0044 persen. Sedangkan komoditas lainnya relatif stabil..

7. Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 1,91 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 134,76 pada Desember 2016 menjadi 137,33 pada Januari 2017.

Dari 4 sub kelompok pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, pada bulan ini tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 18,57 persen; sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,36 persen dan sub kelompok transpor sebesar 1,03 persen. Sedangkan sub kelompok jasa keuangan relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,3094 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu biaya pepanjangan STNK sebesar 0,1486 persen, angkutan udara sebesar 0,0861 persen, tarif pulsa ponsel sebesar 0,0429 persen, bensin sebesar 0,03 persen, ACCU sebesar 0,001 persen dan solar sebesar 0,0008 persen. Sisa komoditas lainnya relatif stabil.

(7)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun di Kota Manado disajikan dalam empat tahun terakhir yaitu sebagai berikut:

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun Kota Manado, Tahun 2013 – 2017

Inflasi 2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (5)

1. Januari -0,49 1,06 -0,71 -0,18 1,10

2. Tahun kalender (Januari terhadap Januari) -0,49 1,06 -0,71 -0,18 1,10 3. Januari terhadap Januari (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 5,67 7,01 7,75 6,12 1,63

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, pada Januari 2017 tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Watampone yaitu sebesar 1.52 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di kota Bau-bau sebesar 0.45 persen.

Tabel 4

Perbandingan IHK dan Inflasi Januari 2017 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) K O T A Januari 2017 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1. WATAMPONE 122.10 1.52 2. PALU 128.77 1.32 3. GORONTALO 123.34 1.28 4. MAKASSAR 127.88 1.14 5. MANADO 127.02 1.10 6. BULUKUMBA 131.53 0.99 7. PARE-PARE 123.23 0.93 8. KENDARI 122.75 0.88 9. PALOPO 124.79 0.82 10. MAMUJU 126.26 0.59 11. BAU-BAU 129.45 0.45

(8)

Gambar 4

Pemetaan Inflasi Januari 2017 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) Manado Gorontalo Pare-Pare Watampone Kendari Palu Palopo Mamuju Makassar Bulukumba Bau-Bau 1.10 1.28 1.32 0.59 00.93 1.14 0.99 0.82 1.52 0.45 0.88

(9)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Marthedy M. Tenggehi, S.Si

Kabid. Statistik Distribusi

BPS Provinsi Sulawesi Utara

Telepon: 0431-847044

Fax.: 0431-862204

Email: bps7100@bps.go.id

Homepage: http://sulut.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

1.3.4 Panggilan Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa SLJJ adalah panggilan interkoneksi dari Penyelenggara Jasa XXXX ke Telkomsel, dimana titik interkoneksi berada pada

Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti keadaan jiwa yang mengajak seseorang melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memikirkan

Addersing merupakan praktek pemeliharaan sebuah sistem yang koheren dalam jaringan Anda sehingga semua komputer dapat berkomunikasi.Dalam sebuah jaringan,setiap host

Jadi tegasnya yang dimaksud dengan judul pada skripsi ini adalah usaha-usaha atau tindakan untuk memecahkan persoalan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam terhadap perilaku

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang

Ciri dari pengikut yang memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi menurut Robbin (2005) dan Vandayani (2013) yang terdapat pada Atik adalah mampu menginformasikan

Analisis wacana yang digunakan oleh peneliti adalah analisis wacana khususnya analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen. Model penelitian digunakan model Theo Van Leeuwen

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di ambil konsep tentang Motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan memiliki dorongan dari dalam dan