• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TATA KELOLA. Good Corporate Governance TAHUN 2020 PT. BPR Agritrans Batumarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TATA KELOLA. Good Corporate Governance TAHUN 2020 PT. BPR Agritrans Batumarta"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TATA KELOLA

Good Corporate Governance

TAHUN 2020

PT. BPR Agritrans Batumarta

JALAN A. YANI NO. 101 A AIR KARANG BATURAJA

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

(2)

Laporan Pelaksanaan GCG

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR AGRITRANS BATUMARTA

TAHUN 2020 I. PENDAHULUAN

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor. 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola BPR.

Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. BPR Agritrans Batumarta meliputi semua aspek kegiatan operasional yang ada di dalam organsiasi BPR, namun demikian agar selaras dengan faktor-faktor penilaian yang tercantum dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka fokus penilaian dan penerapan GCG meliputi :

a.

Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris

b.

Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi

c.

Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite

d.

Penanganan benturan kepentingan

e.

Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern

f.

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern

g.

Pengaturan Batas Maksimum Pemberian Kredit

h.

Rencana strategis BPR

i.

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

Penilaian pelaksanaan GCG dilakukan dengan metode self assessment berdasarkan laporan-laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya.

Selain untuk keperluan mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, laporan dari penerapan

Good Corporate Governance untuk meningkatkan kinerja BPR, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan BPR terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku berdasarkan 5 (lima) pilar prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG).

Tata kelola perusahaan yang baik menjadi perhatian dan prioritas bagi PT. BPR Agritrans Batumarta dalam menjalankan seluruh aktivitas bisnis dan aktivitas operasional BPR. Pelaksanaanya fokus pada 5 (lima) aspek Good Corporate Governance (GCG) yaitu :

transparansi (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban

(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Untuk melaksanakan hal tersebut bertahap dilakukan penyempurnaan struktur tata kelola (governance structure), optimalisasi tugas dan tanggungjawab struktur tata kelola dan penyempurnaan governance process.

II. KOMITMEN TATA KELOLA (GOVERNANCE COMMITMENT)

Sebagai bank yang terus berkembang PT. BPR Agritrans Batumarta menyadari bahwa pentingnya penerapan GCG lebih dari sekedar kepatuhan atas peraturan yang wajib dilaksanakan, namun berupaya menjadikan GCG sebagai budaya. Budaya GCG yang semakin kuat hingga mengakar akan mampu menjaga dan meningkatkan daya saing PT. BPR Agritrans Batumarta mencapai setiap rencana bisnis yang telah ditetapkan. Sehingga pelaksanaan tata kelola yang baik telah dicanangkan dan berkomitmen untuk melaksanakan GCG secara menyeluruh, konsisten dan berkesinambungan oleh seluruh jajaran manajemen BPR. Penerapan aspek GCG dan nilai- nilai yang diterapkan oleh BPR yakni :

(3)

kewirausahaan, etika, kejujuran, kerjasama, integritas, dinamis dan konsisten menjadi dasar bagi komitmen tata kelola di BPR Agritrans Batumarta.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pengelolaan yang baik terhadap kegiatan oprasional, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penggunaan teknologi infomasi yang dilakukan secara terintegrasi serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

III. STRUKTUR TATA KELOLA

PT. BPR Agritrans Batumarta memiliki governance structure yang sangat memadai untuk melaksanakan tata kelola yang baik.

Struktur PT. BPR Agritrans Batumarta Tahun 2020

Struktur tata kelola perusahaan tersebut di atas telah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan lingkup tugas, tanggungjawab, serta fungsinya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Seluruh pejabat yang tersebut telah dibentuk oleh BPR sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan didukung dengan sumber daya manusia yang terus ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Selain itu setiap bagian memiliki pedoman kerja tertulis sebagai landasan kerja.

Terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara bagian seperti bagian kerja menangani pembukuan, operasional dan kegiatan penunjang oprasional sehingga dapat melaksanakan fungsi secara independen.

Kepatuhan/MR/ APU & PPT

Audit Internal Manager Kredit

Ka. Kredit Analys Admin Kredit II Account Officer Direktur Yang Membawahkan Kepatuhan Direktur Operasioanal Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Manager Operasioanal & SDM Fungsi Inklusi Literasi

Akunting CS Teller Admin II Sekretariat Bagian Umum Marketing Dana Kepala Kas IT Kepala Cabang Ka. Ops CS Teller Admin Kredit Analys Bagian Umum Account Officer

(4)

Laporan Pelaksanaan GCG

Agar tata kelola dapat berjalan dengan baik, BPR telah membuat kebijakan dan prosedur yang disesuaikan dengan peraturan OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan dan prosedur tersebut ditransparansikan kepada seluruh pegawai secara langsung melalui sosialisasi.

Selain kelengkapan kebijakan dan prosedur, aktivitas BPR juga didukung dengan sistem informasi manajemen yang memadai yang memudahkan BPR mendapatkan data yang akurat, tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai peraturan OJK dan peraturan instansi lainnya yang terkait dengan aktivitas Bank. IV. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pada tahun 2020, BPR telah telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 23 Juni 2020 keputusan penting yang dihasilkan diantaranya sebagai berikut : 1. Mengesahkan laporan keuangan tahun buku 2019 dan persetujuan Rencana Bisnis Bank

tahun 2020

2. Pembagian laba neto (after tax) tahun 2019 kedalam cadangan 3. Menyetujui penarikan Cadangan Tujuan

4. Merencanakan perubahan kegiatan usaha Bank Konvensional menjadi Bank Syariah

5. Penunjukan KAP dideligasikan kepada Dewan Komisaris dengan Kriteria yang telah ditetapkan OJK

6. Meningkatkan modal disetor dalam perseroan semula sebesar Rp.6.000.000.000,- menjadi 6.500.000.000,-

7. Mengubah anggaran dasar pasal 12 ayat 1e V. DEWAN KOMISARIS

Berdasarkan akte nomor 77 tanggal 16 juli 2018 komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut :

Nama Jabatan Masa Jabatan

Mulai Berakhir

Bambang Setiawan Komisaris Utama 5 Juli 2018 5 Juli 2023

Irawan Komisaris 5 Juli 2018 5 Juli 2023

Kepemilikan saham Dewan Komisaris PT. BPR Agritrans Batumarta Nama

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris BPR yang

bersangkutan BPR Lain Perusahaan Lain

Bambang Setiawan 32% - -

(5)

Hubungan Keuangan dan/atau hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR:

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan K o m i s a r i s

Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tangung jawabnya dengan baik, yaitu melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha BPR, mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja, anggaran tahunan, kebijakan tata kelola serta memutuskan permohonan atas usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi. Dewan Komisaris juga melakukan upaya pembinaan dan pengembangan agar rencana bisnis BPR dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan dilakukannya tata kelola perusahaan yang baik.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan selama tahun 2019 Dewan Komisaris melakukan pertemuan yaitu :

1. Jumlah Frekuensi rapat Dewan Komisaris Nama

Jumlah Rapat yang diselenggarakan

dalam 1 tahun

Jumlah rapat yang diselenggarakan secara

fisik dan/atau melalui teknologi telekonferensi

Kehadiran Persentase

Bambang Setiawan 4 4 4 100

Irawan 4 4 4 100

2. Materi Rapat Dewan Komisaris

No Tanggal Rapat Materi Rapat

1.

30 Maret 2020 (melalui jaringan Telekomunikasi)

- Mengevaluasi pencapaian RBB 2020 bulanan periode Januari dan Maret 2020

- Membahas dan mengevaluasi tindak lanjut dari temuan hasil pemeriksaan oleh OJK

- Membahas tentang penerapan SOP khusus berkenaan

dengan keselamatan kerja pengurus dan karyawan serta system pelayanan kepada nasabah mengacu kepada Surat Edaran OJK Menyikapi situasi nasional saat ini terkait penyebaran Covid 19

- Membahas pemberlakuan POJK No 11 tahun 2020 tentang

Stimulus Perekonomian Nasional sebagai kebijakan Counter Cyclical dampak penyebaran corona virus disease 2019 - Meminta Direksi untuk menjadwalkan kembali pelaksanaan

RUPS tahun 2020

2. 08 Juli 2020 - Membahas dan mengevaluasi pencapaian RBB periode april,

Nama Jabatan

Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Bambang Setiawan Komisaris Utama - - - - - - Irawan Komisaris - - - - - -

(6)

Laporan Pelaksanaan GCG

( melalui Video

Conference) - Mei dan Juni tahun 2020. Membahas dan mengevaluasi tindak lanjut dari temuan hasil pemeriksaan oleh OJK

- Memantau action plan penyelesaian kredit bermasalah serta penerapan ketentuan POJK No 33 tahun 2018 tentang Kualitas Aset Produktif dan PPAP BPR terkait pembentukan PPAP kredit dalam perhatian khusus

- Membahas tentang penerapan SOP khusus berkenaan

dengan keselamatan kerja pengurus dan karyawan serta system pelayanan kepada nasabah mengacu kepada Surat Edaran OJK Menyikapi situasi nasional saat ini terkait masih tingginya angka penyebaran Covid 19

- Membahas pemberlakuan POJK No 11 tahun 2020 tentang

Stimulus Perekonomian Nasional sebagai kebijakan Counter Cyclical dampak penyebaran corona virus disease 2019

- Meminta Direksi untuk menindak lanjuti rencana

penambahan setoran modal Rp. 500 juta sesuai dengan saran OJK pada pemeriksaan tahun 2019

- 3. 17 September 2020 (Melalui Jaringan telekomunikasi)

- Mengevaluasi pencapaian RBB bulanan tahun 2020 untuk periode Juli, Agustus dan September 2020

- Pemeriksaan tindak lanjut temuan OJK yang telah dilakukan Direksi

- Memantau action plan penyelesaian kredit bermasalah serta penerapan ketentuan POJK No 33 tahun 2018 tentang Kualitas Aset Produktif dan PPAP BPR terkait pembentukan PPAP kredit dalam perhatian khusus

- Mengevaluasi dan membahas perkembangan realisasi

penambahan modal PT. BPR Agritrans Batumarta sebesar Rp.500juta terkait upaya dan tindak lanjut dari surat OJK No. S/316/KR.0711/2020 perihal kelengkapan dokumen - Memantau efektifitas pelaksanaan POJK No 11 tahun 2020

Stimulus Perekonomian Nasional sebagai kebijakan Counter Cyclical dampak penyebaran corona virus disease 2019 dan penerapan POJK Nomor 34 tahun 2020.

- Membahas perkembangan Tingkat Kesehatan (TKS) PT. BPR

Agritrans Batumarta, pada triwulan ketiga tahun 2020 khususnya NPL yang cenderung meningkat dan meminta kepada Direksi untuk tetap menjaga Cash Ratio pada posisi aman

3. 14 Desember 2020 (Jaringan Telekomunikasi)

- Mengevaluasi pencapaian RBB bulanan tahun 2020 untuk periode Oktober sampai dengan Desember 2020

- Membahas rencana penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB)

tahun 2021 tarkait target-target baik neraca maupun rugi laba

- Membahas rencana penunjukan kantor akuntan publik (KAP) terkait audit laporan keuangan PT. BPR Agritrans Batumarta untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020

(7)

- Memantau pelaksanaan PMK Nomor 138 tahun 2020 tentang Tata cara pemberian subsidi bunga dalam rangka mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional terkait syarat dan ketentuan bagi nasabah UMKM dalam kategori lancar pada PT. BPR Agritrans Batumarta - Memantau efektifitas pelaksanaan POJK Nomor 34 tahun

2020, khususnya tentang penerapan kebijakan terkait PPAP umum untuk aset produktif dengan kualitas lancar sebagai dampak dari covid 19

- Membahas perkembangan Tingkat Kesehatan (TKS) PT. BPR

Agritrans Batumarta, pada triwulan ketiga tahun 2020 khususnya NPL yang cenderung meningkat dan meminta kepada Direksi untuk tetap menjaga Cash Ratio pada posisi aman.

VI. DIREKSI

Susunan anggota Direksi PT. BPR Agritrans Batumarta adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Nomor Akte

Pengangkatan

Masa

Mulai Berakhir

Sriwati Direktur Utama 04 Tanggal 10

Januari 2017 7 Januari 2017 7 Januari 2022

Suherman Direktur Operasional

Sriwati Direktur yang membawahkan kepatuhan

8 tanggal 2018

Jumlah, komposisi, integritas, dan kompetensi anggota Direksi sesuai dengan kegiatan usaha BPR, serta telah memenuhi ketentuan OJK, antara lain :

1. Jumlah anggota Direksi 2 (Dua) orang ;

2. Satu orang Direksi merangkap Direktur yang membawahkan kepatuhan; 3. Anggota Direksi berdomisili di Kabupaten Ogan Komering Ulu;

4. Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan perundang-undangan yang berlaku serta memperoleh persetujuan dari RUPS;

5. Anggota Direksi memiliki pengalaman lebih dari 20 (Dua puluh) tahun di bidang perbankan;

6. Anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain.

7. Tidak terdapat kuasa umum dari anggota Direksi kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi;

8. Tidak ada anggota Direksi, baik secara sendiri ataupun bersama, memiliki saham melebihi dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu Perusahaan lain.

9. Telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang berisi tata tertib kerja termasuk etika kerja dan rapat Direksi.

10. Tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa professional sebagai konsultan.

11. Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.

12. Telah lulus Fit & Proper Test dan telah memperoleh Surat Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

(8)

Laporan Pelaksanaan GCG

13. Anggota Direksi telah membuat Surat Pernyataan tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi telah melaksanakan Tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR, selama tahun 2020 hal-hal yang telah dilakukan antara lain :

1. Pembuatan Rencana Bisnis dan mengadakan rapat/meeting dengan jajaran manager dan kepala cabang untuk merumuskan strategi pencapaiannya;

2. Mengadakan perubahan struktur organisasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis, meliputi penetapan struktur organisasi BPR secara keseluruhan;

3. Pengaturan yang berhubungan dengan pengembangan produk kredit dan simpanan; 4. Penyelesaian kredit-kredit bermasalah dan peningkatan kualitas Kredit;

5. Menetapkan kebijakan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan mencanangkan Komitmen Integritas serta memastikan pelaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha BPR pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. 6. Menindaklanjuti hasil temuan Audit Internal, Audit Eksternal, dan hasil pengawasan OJK. 7. Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap prinsip kehati-hatian dan kepatuhan

Bank.

8. Membuat laporan tahunan dan dokumentasi keuangan secara transparan;

9. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham melalui RUPS.

Kepemilikan saham Direksi PT. BPR Agritrans Batumarta

Nama BPR yang Kepemilikan Saham Direksi

bersangkutan BPR Lain Perusahaan Lain

Sriwati 4% - -

Suherman - - -

Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank.

Hubungan Keuangan dan/atau hubungan keluarga Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR:

VII. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN

Fungsi Kepatuhan PT. BPR Agritrans Batumarta bertanggung jawab langsung kepada Direktur Yang Membawahkan Kepatuhan. Bentuk pengawasan Direktur yang membawahi fungsi

Nama Jabatan

Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan

Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Sriwati Direktur

Utama - √ - √ - √ - √ - √ - √

(9)

Kepatuhan terhadap fungsi kepatuhan melalui persetujuan kebijakan/prosedur dan laporan secara periodik. Adapun tugas-tugas fungsi kepatuhan adalah sebagai berikut : 1) Memantau dan memahami setiap perkembangan peraturan OJK dan peraturan lain

yang relevan;

2) Melakukan pemantauan dan penyesuaian terhadap peraturan intern yang disesuaikan dengan perkembangan peraturan OJK dan peraturan terkait lain yang relevan;

3) Melakukan sosialisasi secara berkelanjutan terhadap perkembangan peraturan OJK dan peraturan terkait lain yang relevan kepada setiap unit kerja yang ada di BPR;

4) Memberikan konsultasi kepada setiap unit kerja/pegawai terkait dengan peraturan OJK dan peraturan lain yang relevan;

5) Memastikan kepatuhan semua aktivitas unit kerja telah melaksanakan peraturan yang berlaku;

6) Melakukan pengkinian pedoman kerja, system dan prosedur sesuai dengan perkembangan terkini;

Kegiatan Fungsi Kepatuhan selama tahun 2020 :

1) Menyiapkan fasilitas kumpulan peraturan OJK dan peraturan lain yang relevan agar mudah diakses oleh pegawai/bagian yang membutuhkan;

2) Sosialisasi peraturan dari OJK selain itu peraturan tersebut diterjemahkan dalam bentuk Surat Keputusan dan atau Surat Edaran Direksi atau pembaharuan kebijakan internal; 3) Memastikan bahwa seluruh bagian memiliki pedoman kerja yang terkini sesuai dengan job

description dan struktur organisasi BPR;

4) Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui surat edaran, tatap muka langsung mengadakan sosialisasi ke pegawai pada saat meeting bulanan;

5) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas BPR, produk, kantor cabang dan lain-lain;

6) Melakukan rancangan kebijakan yang akan diterbitkan yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku;

7) Memantau penyampaian Laporan sesuai ketentuan termasuk mempersiapkan pelaporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi kepatuhan.

Penyesuaian Ketentuan Intern

Terdapatnya peraturan OJK dan peraturan pemerintah telah disesuaikan dengan peraturan interen perusahaan, baik dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Direksi yang diperjelas melalui Surat Edaran (SE) Direksi.

Sosialisasi atas pemberlakuan ketentuan selama ini dilakukan dengan pemberitahuan kepada semua karyawan dan bagian terkait, baik saat meeting bulanan maupun penyampaian SK/SE tersebut kepada pegawai/bagian terkait secara langsung dan melalui

(10)

Laporan Pelaksanaan GCG

Penyesuaian ketentuan Intern baik dalam bentuk SK/SE selama tahun 2020 sebagai berikut:

Perihal

Tanggal

Pemberlakuan/Revisi

Rekening Antar Kantor

02 Januari 2020

Penetapan Target Penghimpunan

Tabungan dan Penyaluran Kredit per

marketing

06 Januari 2020

Tunjangan Kinerja Marketing Kredit

06 Januari 2020

Adendum Penerapan Program APU PPT 21 Januari 2020

Tabungan Kelompok Berhadiah

07 Februari 2020

Penunjukan Tugas yang membawahi

fungsi Literasi dan Inklusi Keuangan

12 Maret 2020

Pendebetan angsuran kredit melalui

tabungan

10 Maret 2020

Antisipasi Penyebaran Virus Covid 19

18 Maret 2020

Penutupan Rekening Dana Kesehatan

18 Maret 2020

Penyesuaian Jam Operasional pada

Masa Pandemi Covid 19

23 Maret 2020

Pengalokasian Cadangan Pendidikan

untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19

31 Maret 2020

Kebijakan stimulus kredit untuk nasabah

yang terkena dampak Covid 19

01 April 2020

Fee Collecting kredit Prima untuk

Bendahara Instansi/Dinas

02 April 2020

Kebijakan Work From Home dan

Penyesuaian Jam Operasional Kantor

07 April 2020

Fee Rahdana Bagi Karyawan/wati BPR

Agritrans

29 April 2020

Penyesuaian Uang Makan

karyawan/wati dalam masa Pandemi

Covid 19

12 Mei 2020

Penyesuaian Penyediaan Dana

Pendidikan dan Pelatihan untuk

Pengembangan SDM Tahun 2020

10 Juni 2020

Penyesuaian Pembentukan PPAP,

AYDA dan BMPK dalam Masa

Pandemi Covid 19

23 Juni 2020

Buku Saku Karyawan

17 Juli 2020

Juknis Alur Laporan Bulanan

21 Juli 2020

Tambahan Kebijakan dan Prosedur

Kredit

(11)

Kegiatan Sosialisasi Ketentuan

Kegiatan sosialisasi ketentuan selama tahun 2020 sebagai berikut:

PROGRAM SOSIALISASI & PELATIHAN BAGIAN

POJK Nomor 23/POJK.01/2019 tentang

Perubahan atas Peraturan OJK Nomor

12/POJK.01/2017 Tentang Penerapan Program

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan

CS, Teller, Kabag

Operasional, Ma Operasional, Kepala Cabang,SPI

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 11 /Pojk.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019

Seluruh Bagian

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Republik Indonesia Nomor 34 /Pojk.03/2020 Tentang Kebijakan Bagi Bank Perkreditan Rakyat Dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Sebagai Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019

Seluruh Bagian

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Republik Indonesia Nomor 31 /Pojk.07/2020 Tentang Penyelenggaraan Layanan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan Oleh Otoritas Jasa Keuangan

CS, Teller, Kabag

Operasional, Ma Operasional, Kepala Cabang, SPI

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 61 /Pojk.07/2020 Tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan

CS, Kabag Operasional, Ma Operasional, Kepala

Cabang,SPI PMK Nomor 65 tahun 2020, PMK Nomor 85

Tahun 2020 & PMK Nomor 138 tahun 2020 Tentang Tata Cara Pemberian Subsidi

Bunga/Subsidi Margin Untuk Kredit/Pembiayaan

Bagian kredit

Tambahan Kebijakan Tentang Jaminan

Kredit Lunas

13 Agustus 2020

Perubahan Suku Bunga Kredit Prima

02 September 2020

Alur Pengelolaan Pengaduan Nasabah

04 September 2020

Pemakaian seragam Kantor PT. BPR

Agritrans Batumarta

15 September 2020

Maintanace dan Entertainmen KBIH

15 September 2020

Mitigasi Risiko Kredit

01 Oktober 2020

Penyesuaian Suku Bunga Kredit

27 Oktober 2020

Publikasi Produk BPR ke Media Sosial

15 Desember 2020

Addendum kebijakan kredit

Restrukturisasi (penyesuain POJK

nomor 48 tahun 2020)

(12)

Laporan Pelaksanaan GCG

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

48/Pojk.03/2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian

Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (POJK Perubahan Atas Pojk Stimulus Covid-19)

Seluruh bagian

Kebijakan Work From Home dan Penyesuaian Jam

Operasional Kantor pada masa Pandemic Covid-19 Seluruh bagian

Penerapan Kepatuhan Pada Tiap Unit Kerja

Penerapan Kepatuhan Pada Tiap Unit Kerja selama tahun 2020 sebagai berikut:

BAGIAN KETENTUAN INTERN

Custemer Service - Alur pengelolaan pengaduan nasabah

- Perubahan suku bunga deposito

- Perubahan suku bunga kredit

- Pendebetan angsuran kredit melalui tabungan -

Penerapan Program APU PPT

- Tabungan kelompok berhadiah

-

Kebijakan Work From Home dan Penyesuaian Jam

Operasional Kantor

-

Buku saku karyawan

Teller - Alur pengelolaan pengaduan nasabah

- Perubahan suku bunga deposito

- Perubahan suku bunga kredit

- Pendebetan angsuran kredit melalui tabungan -

Penerapan Program APU PPT

- Tabungan kelompok berhadiah

-

Kebijakan Work From Home dan Penyesuaian Jam

Operasional Kantor

-

Buku saku karyawan

-

Marketing Dana - Perubahan suku bunga deposito

- Perubahan suku bunga kredit

- Pendebetan angsuran kredit melalui tabungan -

Penerapan Program APU PPT

- Tabungan kelompok berhadiah

-

Fee Rahdana Bagi Karyawan/wati BPR Agritrans

-

Kebijakan Work From Home dan Penyesuaian Jam

Operasional Kantor

(13)

Bagian Kredit - Penetapan target penghimpunan tabungan dan penyaluran kredit

- Tunjangan kinerja marketing kredit

- Pendebetan angsuran kredit melalui tabungan - SPO Perkreditan

- Mitigasi Risiko Kredit

- Kebijakan stimulus kredit untuk nasabah yang terkena dampak Covid 19

- Penyesuaian pembentukan PPAP,AYDA dan BMPK dalam masa Pandemi Covid-19

- Tambahan kebijakan tentang jaminan kredit lunas - Kebijakan fee collecting untuk bendahara instansi - Adendum kebijakan stimulus kredit untuk nasabah yang

terkena dampak Covid 19(Penyesuaian POJK No 48

tahun 2020)

- Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin Untuk Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Administrasi Kredit

- Tunjangan kinerja marketing kredit

- Pendebetan angsuran kredit melalui tabungan - SPO Perkreditan

- Mitigasi Risiko Kredit

- Kebijakan stimulus kredit untuk nasabah yang terkena dampak Covid 19

- Penyesuaian pembentukan PPAP,AYDA dan BMPK dalam masa Pandemi Covid-19

- Tambahan kebijakan tentang jaminan kredit lunas - Kebijakan fee collecting untuk bendahara instansi - Adendum kebijakan stimulus kredit untuk nasabah yang

terkena dampak Covid 19(Penyesuaian POJK No 48

tahun 2020)

- Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin Untuk Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Rencana Penyesuaian Ketentuan Intern

Rencana Penyesuaian Ketentuan Intern untuk tahun 2021 sebagai berikut:

No

Rencana Penyesuaian Kebijakan Intern

Penyesuaian kebijakan tentang Pelaporan dan Permintaan Informasi

Debitur melalui SLIK

2

Penyesuaian kebijakan tentang Stimulus Kredit

3

(14)

Laporan Pelaksanaan GCG

4

Penyesuaian kebijakan Tata Kelola BPR

1

5

Penyesuaian SPO Operasional

6

Penyesuaian kebijakan Deposito sebelum jatuh tempo

7

Ketentuan produk Baru

8

Penetapan limit risiko

9

Penyesuaian Kebijakan Tata Tertib Pegawai

VIII. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Pelaksanaan manajemen risiko diatur dalam peraturan OJK No.13/POJK.03/2015 tanggal 3 November 2015, dan pemenuhan terhadap POJK tersebut telah dibentuk pejabat Manajemen risiko, telah berlakunya kebijakan dan prosedur intern tentang Manajemen Risiko.

Dalam implementasinya BPR membagi risiko yang melekat pada aktivitas BPR menjadi

3(Tiga) jenis risiko sesuai dengan OJK yaitu BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp. 15 miliar diwajibkan menerapkan manajemen risiko dengan cakupan:

a. Risiko kredit; b. Risiko operasional; c. Risiko kepatuhan.

Sesuai pentahapan pelaksanaan BPR telah menyampaikan kewajiban laporan profil risiko kredit kepada Otoritas Jasa Keuangan pada semester 1 dan 2 tahun 2020.

IX. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

Laporan Pelaksanaan dan Pokok – Pokok Hasil Audit Intern ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola BPR. Laporan pelaksanaan audit intern pada PT. BPR Agritrans Batumarta meliputi semua aspek kegiatan operasional yang ada di dalam organisasi BPR meliputi :

1. Audit Kredit. 2. Audit Operasional. 3. Audit Funding. 4. Audit APU PPT. 5. Audit Kepatuhan.

6. Audit Manajemen Risiko.

7. Audit Teknologi System Informasi

8. Audit khusus / Special Audit atas Indikasi Pelanggaran Berat (jika ada). 9. Melakukan monitoring terhadap temuan hasil audit pada seluruh bagian.

(15)

a. Membantu tugas Direksi dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.

b. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional serta kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung. c. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi

penggunaan sumber daya dan dana.

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

9.1. Pencapaian Tahun 2 020

Hasil audit disampaikan dalam laporan hasil audit yang berisi seluruh temuan dan tanggapan dari pihak-pihak yang diaudit serta kesanggupan mereka untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai tindak lanjut atas hasil audit/pemeriksaan tersebut, SPI meminta bukti perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan dokumen pendukung. Tindak lanjut tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan oleh pihak-pihak yang diaudit.

9.2. Program Kerja Tahun 2021

Sesuai dengan program kerja tahun 2021, PE Audit Intern akan melaksanakan beberapa tugas dan kewajiban, diantaranya :

1. Melakukan Audit Kredit. 2. Melakukan Audit Operasional. 3. Melakukan Audit Funding. 4. Melakukan Audit APU PPT. 5. Melakukan Audit Kepatuhan.

6. Melakukan Audit Manajemen Risiko.

7. Melakukan Audit Teknologi System Informasi. 8. Melakukan Audit terhadap pelaksanaan SLIK

9. Melakukan monitoring terhadap temuan hasil audit pada seluruh bagian. 10. Pemantauan hasil temuan OJK

9.3. Meningkatkan Kualitas Audit Intern

Berkembangnya kegiatan bisnis BPR menuntut tersedianya SDM (Audit Intern) yang handal dan berstandar tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BPR senantiasa melakukan pengembangan dan pelatihan intensif terhadap Audit Intern yang mendedikasikan dirinya untuk PT. BPR Agritrans Batumarta. Melalui program-program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif berdasar analisis kebutuhan personil, berharap sasaran kerja dapat tercapai pada waktu yang telah ditentukan.

X. PELAKSANAAN AUDIT EKSTERNAL

PT. BPR Agritrans Batumarta telah memenuhi seluruh aspek tata kelola BPR dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP), antara lain:

▪ Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar di OJK.

▪ Akuntan Publik yang ditunjuk BPR melakukan audit sesuai dengan standar professional perjanjian kerja dan ruang lingkup audit .

(16)

Laporan Pelaksanaan GCG

Berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris yang ditetapkan didalam RUPS, menunjuk Kantor Akuntan publik Thajahjo Machdjud Modopuro dan Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan PT. BPR Agritrans Batumarta tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2020. Pelaksanaan audit telah dilakukan pada tanggal 18 dan 19 Januari 2021 dengan Nomor perjanjian kerja No. 020/SPK/KAPTM-EE/BDL/02012 tanggal 08 Desember 2020.

XI. PEMERIKSAAN REGULATOR

Pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk periode pemeriksaan Tahun 2019 (dilakukan dari tanggal 3 Februari 2020 sd. 06 Februari 2020) telah dilakukan pertemuan Exit Meeting hasil Pemeriksaan OJK pada hari Jum’at tanggal 07 Februari 2020 bertempat di PT. BPR Agritrans Batumarta. Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris berkomitmen menindak lanjuti rekomendasi OJK, dengan melaporkan setiap komitment yang telah dapat dipenuhi kepada OJK.

XII. PAKET REMUNERASI DAN RASIO GAJI

Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan K o m i s a r i s Komisaris* Dewan Direksi Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp Remunerasi 2 345,3 2 572,2

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,

transportasi, asuransi kesehatan, dan sebagainya) 2 0 2 57,2

Total 345,3 629,5

Rasio gaji tertinggi dan terendah di PT. BPR Agritrans Batumarta pada tahun 2020 dalam perbandingan adalah sebagai berikut:

No Keterangan Skala Perbandingan

1 Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 3,08

2 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 2,22

3 Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah 2,29

4 Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi 1,64

5 Rasio Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 4,03

XIII. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR BPR dalam pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait berpedoman pada ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank (BMPK) dan telah memperhatikan prinsip kehati- hatian maupun perundang-undangan yang berlaku.

(17)

Penyediaan Dana

Jumlah

Debitur Nominal

(ribuan Rupiah)

Kepada Pihak Terkait 4 395.486

Kepada Debitur Inti

- Individu 5 2.471.235

Penyediaan Dana P i h a k T e r k a i t :

Nama Jabatan Pinjaman

Ir. Bambang Setiawan Irawan Komisaris Utama Komisaris Pinjaman Pinjaman Sriwati Suherman Direktur Utama

Direktur Pinjaman Pinjaman

Tidak ada pelampauan maupun pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit baik kepada pihak terkait maupun kepada individu (tidak terkait).

XIV. RENCANA BISNIS BPR

Target kegiatan usaha BPR meliputi poin penting berikut ini :

1. Target jangka pendek

a. Mempertahankan tingkat NPL tetap dibawah 5%; b. Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga c. Meningkatkan penyaluran kredit sebesar 6,7%

d. Menjaga rasio LDR pada kisaran aman yaitu dari 81,83% menjadi 84,83% posisi Desember 2021

e. Meningkatkan efesiensi, yang ditunjukkan dengan rasio BOPO turun dari 97,76% menjadi 91,31% Desember 2021

2. Target jangka menengah

a.

Peningkatan cadangan umum terpenuhi sesuai ketentuan berlaku yaitu 20% dari modal

disetor.

b.

Menerapkan tata kelola sesuai dengan POJK Nomor 4/POJK.03/2015 antara lain struktur seperti Kepatuhan, Manajemen Risiko serta Audit Internal, Proses meliputi penyediaan/perbaikan SPO lengkap untuk menuju hasil (Camel yang sehat,pertumbuhan profit maupun asset).

c.

Menerapkan manajemen risiko sesuai dengan POJK Nomor 13/POJK.03/2015 antara lain

memiliki struktur organisasi untuk menjalankan fungsi manajemen risiko, mengelola risiko operasional, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko kepatuhan.

(18)

Laporan Pelaksanaan GCG

XV. PENYIMPANGAN INTERNAL (internal fraud)

Penyimpangan internal (internal fraud) adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terkait proses kerja dan kegiatan operasional PT. BPR Agritrans Batumarta. Selama tahun 2020, di PT. BPR Agritrans Batumarta tidak ada penyimpangan internal dengan laporan sebagai berikut :

Internal Fraud dalam 1 tahun

Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh

Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Tahun

Sebelumnya Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun SebelumnTahun ya

Tahun

Berjalan SebelumTahun nya Tahun Berjalan Total Fraud 0 0 0 0 0 0 0 0 Telah diselesaikan 0 0 0 0 0 Dalam proses penyelesaian 0 0 0 0 0 0 0 0 Belum diupayakan dalam penyelesaian 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak ditindak lanjuti melalui proses hukum 0 0 0 0

XVI. JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BPR

Permasalahan Hukum Perdata Jumlah Pidana

Telah diselesaikan (telah mempunyai kekuatan

hukum yang tetap) 0 0

Dalam Proses penyelesaian 0 0

Total 0 0

Tidak ada permasalahan hukum yang terjadi selama tahun 2020 di BPR Agritrans Batumarta. XVII. BENTURAN KEPENTINGAN

Selama tahun 2020 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, adapun laporannya sebagai berikut :

No Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi

(Juta Rupiah) Keterangan

- - - - -

XVIII. KEGIATAN SOSIAL

Pertumbuhan dan perkembangan PT. BPR Agritrans Batumarta tidak lepas dari peran serta, kepercayaan masyarakat dan dukungan semua pihak yang terkait terhadap usaha PT. BPR Agritrans Batumarta. Oleh karena itu sebagian keuntungan yang diperoleh PT. BPR Agritrans Batumarta dikembalikan lagi kepada masyarakat yang layak menerima dalam

bentuk bantuan sosial. Bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat yaitu sebesar Rp. 32.650.000,- Bantuan tersebut diharapkan dapat memupuk kepedulian terhadap

(19)

mampu antara lain : lembaga pendidikan (DFQ), pembagian sembako kepada yatim piatu, orang tua jompo, dan fakir miskin yang berada di sekitar kantor Pusat, Kantor Cabang, kantor kas dan disalurkan melalui MUI.

Pemberian dana untuk kegiatan sosial tahun 2020

No Penerima Dana Nominal

1. Lembaga DFQ 13.750.000

2. Pembagian sembako di lingkungan kantor pusat 10.180.000

3. Pembagian sembako di lingkungan kantor Kas XII 2.000.000

4. Pembagian sembako di lingkungan kantor Kas II 2.000.000

5. Pembagian sembako di lingkungan kantor Cabang 3.750.000

6. Pembagian sembako disalurkan lewat MUI 1.000.000

XIX. KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN (SELF ASSESSMENT) ATAS PELAKSANAAN TATA KELOLA (GCG)

1) Penilaian Komposit dan Predikatnya

Pemantauan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dilakukan dengan cara melakukan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan tata kelola (GCG) BPR tahun 2016 sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

2) Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) BPR No Aspek Yang Dinilai Bobot (a) Peringkat (b) Akhir Nilai

(axb) Catatan 1 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi 20% 1.19 0.26

Telah terpenuhinnya jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Direksi. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG 2 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris 15% 1.42 0.24

Telah terpenuhinya jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Dewan Komisaris. Pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab telah

memenuhi prinsip-prinsip GCG terlihat dari fungsi Komisarisan yang dilakukan Dewan

Komisaris terhadap Kebijakan Direksi.

(20)

Laporan Pelaksanaan GCG 3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite 0% 0 0.00

Mengingat modal inti BPR dibawah Rp.50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah), maka BPR tidak wajib membentuk komite audit, komite pemantau risiko dan komite remunerasi dan nominasi, namun pelaksanaan fungsi komite menjadi bagian fungsi dan tugas Dewan Komisaris.

4 Penanganan Benturan

Kepentingan 10% 2.00 0.22

BPR telah membuat pedoman sistem dan prosedur

penanganan benturan. Selama tahun 2020 tidak terdapat benturan kepentingan terhadap seluruh kegiatan BPR baik menyangkut Direksi, Pejabat BPR dan karyawan BPR.

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 10% 1.90 0.21

Penerapan fungsi kepatuhan BPR telah berjalan, telah melakukan pengkinian atas beberapa kebijakan internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6 Penerapan Fungsi Audit Intern 10% 1.98 0.22

Pelaksanaan fungsi Audit Intern bank telah berjalan, pedoman intern sebagai acuan

pemeriksaan telah memenuhi standar minimum yang

ditetapkan, pejabat audit intern menjalankan fungsinya secara independen.

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2,5% 1.10 0.03

Kantor Akuntan Publik telah melaksanakan Audit secara independen dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern 10% 0 0

Pemenuhan pejabat Manajemen Risiko dan Kebijakan &

prosedur Manajemen Risiko telah dibuat, penerapan

manajemen risiko telah berjalan sesuai pentahapan yang

ditetapkan oleh OJK 9 Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) 7.5% 1.40 0.12

Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan terhadap BMPK.

10 Rencana Bisnis BPR 7.5% 2.20 0.18

Rencana Bisnis BPR telah disiapkan sesuai dengan ketentuan dan telah memperhatikan rencana

(21)

kedepan.

11 Transparansi Kondisi Keuangan

dan Non Keuangan 10% 1.90 0.15

Informasi keuangan dan non keuangan telah disampaikan dan dipublikasikan secara transparan kepada pihak-pihak yang ditetapkan.

Nilai Komposit 100% 1,63 Peringkat Komposit ( Sangat Baik)

* Sesuai pentahapan ketentuan mengenai managemen risiko BPR, maka total penyebut sebelum penerapan managemen risiko adalah 90.

3) Kesimpulan Umum Hasil Penilaian Sendiri

Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap aspek Kualitatif dan Kuantitatif pada masing-masing Faktor Penilaian Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel Peringkat Komposit

Nilai Komposit Peringkat Komposit

1,00 ≤ Nilai Komposit ≤ 1,8 Sangat Baik

Manajemen PT. BPR Agritrans Batumarta telah melakukan penerapan Good Corporate

Governance dengan bertahap menyesuaikan ketentuan interen dan pemenuhan SDM

berdasarkan ketentuan regulator, sehingga secara internal dalam penilaian sendiri (self

assessment) pelaksanaan GCG dinilai “Sangat Baik” pada tahun 2020 dengan total

penilaian 1,63. Hal ini mencerminkan sebagian besar faktor penilaian pelaksanaan penerapan tata kelola sudah mulai terpenuhi yang didukung oleh struktur dan infrastruktur yang memadai.

Adapun hal yang harus diperbaiki :

1. Penerapan budaya kepatuhan dan memahami peraturan yang ada masih perlu ditingkatkan kepada seluruh unit kerja, dengan terus mensosialisasikan kebijakan dan prosedur baik interen maupun eksteren serta melakukan perbaikan secara periodik pelaksanaan kepatuhan yang efektif dan efisien.

2. Meningkatkan koordinasi dengan setiap bagian terkait pelaksanaan dan kepatuhan ketentuan yang berlaku.

3. Melakukan review terhadap ketentuan internal terutama yang berhubungan dengan POJK dan peraturan terkait lainnya.

4. Penerapan dan peningkatan fungsi managemen risiko dan pengendali internal perlu dilakukan peningkatan seiring dengan perkembangan kegiatan BPR, melalui peningkatan SDM dalam meningkatkan kompetensi.

(22)

Laporan Pelaksanaan GCG

XX. PENUTUP

Manajemen PT. BPR Agritrans Batumarta telah melakukan penerapan Good Corporate Governance, dimana secara internal dalam penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan GCG dinilai “Sangat Baik”. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Good Corporate Governance.

Demikian Laporan pelaksaaan tata kelola (GCG) BPR ini disampaikan sebagai gambaran yang komprehensif atas hasil usaha manajemen serta seluruh jajaran PT. BPR Agritrans Batumarta dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.

BATURAJA, 12 April 2021 PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT

AGRITRANS BATUMARTA,

Bambang Setiawan S r i w a t i

Gambar

Tabel Peringkat Komposit

Referensi

Dokumen terkait

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan

Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi yang

Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 48/POJK.03/2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan

16).Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan/atau

Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 48/POJK.03/2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan

Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 48/POJK.03/2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan

Sepanjang tahun 2019 Pejabat Eksekutif Audit Intern telah melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan amanah yang dimandatkan oleh manajemen Bank dan Otoritas