______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
ii
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
TEMA:
PENINGKATAN PROFESIONALITAS
PENDIDIK MATEMATIKA DALAM
MENGHADAPI MEA 2015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
iii
EDITOR
Dra. Bintang Zaura, M.Pd.
Juanda Kelana Putra, S.Pd., M.Sc
PENATA LETAK
Dra. Suryawati, M.Pd.
DESAIN COVER
Juanda BJ, S.Pd.
TEBAL BUKU
229 + x
PENERBIT
Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP
Darussalam – Banda Aceh
Laman:
http://matematika.fkip.unsyiah.ac.id/
© FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala
Cetakan Pertama
______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
iv
LAPORAN KETUA PANITIA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tiada ucapan yang lebih pantas disampaikan kecuali puji dan syukur
kepada Allah S.W.T, karena hanya atas ridho-Nya kegiatan “Seminar Nasional
Pendidikan” sesuai dengan waktu yang direncanakan. Seminar ini akan menjadi
kegiatan rutin dimasa yang akan datang (setiap tahun) di FKIP Unsyiah.
Seminar Nasional Pendidikan yang berlangsung di Auditoruim FKIP
Unsyiah lantai 3 Darussalam Banda Aceh pada tanggal 16 Februari 2015,
diselenggarakan atas kerjasama FKIP UNSYIAH. Tema Seminar Nasional
Pendidikan adalah “Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam
Menghadapi MEA 2015”. Dalam acara seminar tersebut panitia mengundang 3
orang keynote speaker yaitu; (1) Prof. dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc. dan (2)
Dr. Rahmah Johar, M.Pd. (Pascasarjana Universitas Syiah Kuala - Indonesia)
Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Rektor Unsyiah, Dekan FKIP Unsyiah, para tamu undangan,
para donatur, dan seluruh peserta seminar, atas segala partisipasi dan bantuannya.
Rasa bangga dan terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh anggota
panitia yang telah bekerja keras, bahu membahu untuk menyukseskan acara ini.
Akhirnya kami mengucapkan selamat mengikuti seluruh rangkaian seminar,
semoga bermanfaat.
Penanggung Jawab Seminar
Ketua Pelaksana
Ttd
Ttd
______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
v
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat bertemu di forum "Seminar
Nasional Pendidikan" dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Tema seminar ini adalah
“Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA
2015”. Tema tersebut sangatlah urgen dan up to date saat ini dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Provinsi Aceh dan umumnya di
Indonesia.
Saya selaku Ketua Program Studi begitu gembiranya melihat antusias para
panitia, dan para praktisi matematika, para alumni dan sarjanawan matematika
dari berbagai instansi beserta partisipasi dari himpunan mahasiswa pendidikan
matematika yang ikut ambil bagian dalam mensukseskan acara Seminar Nasional
Pendidikan Matematika (Seminar Nasional).
Penelitian dan pengembangan yang terkait dengan dunia pendidikan harus
terus digalakkan dan dikomunikasikan kepada semua stakeholder. Karenanya,
upaya mengundang keynotespeaker, baik dari tingkat internasional dan nasional
pun kami tempuh untuk menyemarakkan Seminar Nasional ini.
Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada;
Rektor Unsyiah yang telah memberikan arahan dan berkenan membuka seminar
ini; Bapak Dekan FKIP Unsyiah, Bapak Prof. Dr. Ahmad, M.Pd., M.Sc, dan Ibu
Dr. Rahmah Johar, M.Pd. sebagai keynotespeaker pada seminar ini. Saya
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
penyelenggara dan seluruh panitia yang terlibat dalam merancang kegiatan
tersebut, atas upaya kreatif yang cukup mendasar sehingga pelaksanaannya cukup
mengesankan.
Demikianlah sambutan saya, mudah-mudahan Seminar Nasional
Pendidikan Matematika ini berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan
pemikiran-pemikaran segar bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di Aceh.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Ketua Program Studi
Matematika FKIP Unsyiah
Ttd
______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
vi
DAFTAR ISI
HAL
A.
KATA PENGANTAR
PEMAKALAH SESI STADIUM GENERAL
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU
Dr. Rahmah Johar, M.Pd.
1
PEMAKALAH SESI PARALEL
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN PERSAMAAN
LINIER SATU VARIABEL
Linda Vitoria
14
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN
PENGALAMAN MENGAJAR GURU SMP NEGERI 15 BANDA ACEH
Salasi R, Putri Lestari
24
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS
IX SMPN 6 BANDA ACEH DALAM MENYELESAIKAN SOAL KONTES
LITERASI MATEMATIKA (KLM)
Ellianti, Rahmah Johar, Asmaul Husna
31
THE MATH BODY, UNTUK EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Asmudi
46
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PLANTET
QUESTION PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII
SMP NEGERI 3 BANDA ACEH
______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
vii
LEVEL PROBLEM POSING SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DI
KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH
Bintang Zaura
65
HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA MATERI
STATISTIKA DI SMP NEGERI 17 BANDA ACEH
Leviani, Musafir Kumar
73
PERAN TECHNOLOGY PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE
(TPACK) GURU MATEMATIKA SMA LABSCHOOL BANDA ACEH
Ellianti, Mukhlis Hidayat, Maulana Saputra
81
PENGARUH KEGIATAN LESSON STUDY PADA PENINGKATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN
PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAMSAYEUN
Monawati, Cut Khairunnisak
91
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA PADA
MATERI LOGARITMA DI KELAS X-IPS2 MAN 3 BANDA ACEH TAHUN
AJARAN 2014-2015.
Mutia Fariha, Sri Ekayanti
101
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PISA DI KELAS VIII SMP NEGERI 6
BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2013-2014
Ellianti, Rahmah Johar, Nana Mulya
107
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 19
PERCONTOHAN MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING DAN PENDEKATAN SAINTIFIK
______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
viii
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH BERBASIS MASALAH DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Sumarno Ismail, Satra Hamzah
131
AL-KHAWARIZMI DAN PERSAMAAN KUADRAT
Budiman, Suryawati, Herizal
141
PEMBELAJARAN QUANTUM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Yuhasriati
148
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI LIMIT DI
KELAS X SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2013/2014
Erni Maidiyah, Roza Yefissa
156
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 1 BANDA ACEH DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL
PISA PADA KONTEN SPACE AND SHAPE
Yusrina, Rahmah Johar
165
PENGGUNAAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA NEGERI 2 SIGLI
Zuraida IM
178
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
KELAS XI-B1 SMK-PP NEGERI SAREE
Yustina
190
KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MELALUI MODEL LEARNING CYCLE “5E” DI KELAS VIII SMP PLUS
AL-‘ATHIYAH ACEH BESAR
______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015
ix
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA PADA MATERI
PERBANDINGAN DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE
THINK-PAIR-SHARE
Suryawati, Bainuddin Yani, Lisa Ramadhani
214
PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MAHASISWA PGSD PADA
PEMBELAJARAN SOAL CERITA MATEMATIKA: PENGEMBANGAN
MODEL PEMBELAJARAN
24
Prestasi Belajar Matematika SiswaBerdasarkan Pengalaman Mengajar Guru SMP Negeri 15 Banda Aceh
Oleh
Salasi R1 dan Putri Lestari2
1Departemen Matematika, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh E-mail: [email protected]
2Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Syiah Kuala
Abstrak. Guru yang mempunyai pengalaman mengajar yang banyak cenderung dapat menemukan kelemahan atau kekurangan pada saat dirinya mengajar, sehingga guru tersebut dapat memperbaikinya pada proses belajar mengajar selanjutnya. Dengan kata lain, guru semakin terampil dalam mengajar dan prestasi belajar siswa pun diharapkan dapat meningkat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 15 Banda Aceh, sedangkan yang diambil sebagai sampel adalah dipilih 2 kelas secara purposive sampling dari setiap guru yang bersangkutan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, tes dan wawancara. Analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis data menunjukkan harga thitung = 1,02 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 – 2) = 32, maka dari daftar distribusi t diperoleh ttabel = 2,03. Dapat dijelaskan bahwa Ho diterima jika –t1-1/2α < t < t1-–t1-1/2α (-2,03 < 1,02 < 2,03). Maka Ho diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru. Ini berarti guru berpengalaman tinggi maupun kurang belum tentu mempunyai kinerja yang bagus dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kurangnya karakter dan minat belajar anak juga tidak akan memperbaiki prestasi belajarnya walaupun diajari oleh guru yang mempunyai pengalaman tinggi sekalipun.
Kata kunci: perbedaan, pengalaman mengajar guru, prestasi belajar
1.
Pendahuluan
Dalam keseluruhan sistem pendidikan, guru merupakan salah satu variabel yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Jika terjadi kemerosotan mutu pendidikan maka penilaian masyarakat akan menunjuk guru sebagai penyebab utama. Oleh karena itu tingkat pendidikan guru dan pengalaman kerja termasuk lamanya mengajar dan telah mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan merupakan indikator variabel yang mempengaruhi kinerja guru dalam usahanya meningkatkan prestasi belajar siswa. Kenyataannya guru-guru Matematika di sekolah memiliki pengalaman mengajar yang bervariasi, ada yang sudah mengajar puluhan tahun tetapi tidak sering mengikuti program pemerintah untuk meningkatkan keprofesionalan guru dan ada juga yang baru beberapa tahun mulai mengajar tetapi sering mengikuti program-program pemerintah tersebut. Menurut Barker dan Pophan (1992:146), “Guru yang berpengalaman mengajar bertahun-tahun akan dapat memperbaiki keterampilan mengajarnya”.
Guru yang telah lama mengabdi memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan diri, baik dengan cara mengikuti berbagai pelatihan/penataran, seminar ataupun dengan saling bertukar pengalaman dengan sesama guru. Melalui kegiatan tersebut guru diharapkan memperoleh penyegaran-penyegaran peningkatan efesiensi dan efektifitas kerja, sehingga prestasi belajar siswa
25
pun diharapkan dapat meningkat. Di dalam menekuni bidangnya guru selalu bertambah pengalamanya. Semakin bertambah masa kerjanya diharapkan guru semakin banyak pengalaman-pengalamannya. Pengalaman-pengalaman ini erat kaitannya dengan peningkatan profesionalisme pekerjaan. Guru yang sudah lama mengabdi di dunia pendidikan harus lebih profesional dibandingkan guru yang beberapa tahun mengabdi (Suhirman,2008). Dengan meningkatnya profesionalisme, maka kemungkinan besar guru dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik. Salah satu indikatornya adalah prestasi belajar siswa.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah pengalaman mengajar guru dengan prestasi belajar siswa. Judul penelitian ini adalah: “Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pengalaman Mengajar Guru SMP Negeri 15 Banda Aceh”. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana prestasi belajar Matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh?”. Maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar Matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh. Serta yang menjadi hipotesisnya dalam penelitian ini adalah: “terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh”.2.
Tinjaun Pustaka
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pendidikan sangat bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh diri seseorang. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar sering dinyatakan sebagai prestasi belajar. Menurut Djamarah (2002:88), “Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar”. Jadi, prestasi belajar merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha belajar dalam selang waktu tertentu. Melalui pendapat tersebut jelas bahwa untuk mengetahui keberhasilan belajar, perlu dilakukan evaluasi belajar berupa tes mengenai materi-materi pelajaran yang telah diajarkan.
Pengalaman mengajar adalah suatu proses memahami anak didik. Guru yang mengajar di sekolah tidak hanya tergantung pada penguasaan bahan mengajar saja tetapi lebih dari itu, kemampuan memahami anak didik sangat diperlukan. Kemampuan tersebut dapat diperoleh dari pengalaman mengajar. Atas dasar tersebut, maka masih banyak guru-guru yang masih mengalami kesulitan dalam mengajar dan mengalami kecanggungan dalam mengajar, disebabkan belum memiliki pengalaman dalam mengajar. Menurut Hamalik (2003:29), “Pengalaman diperoleh berkat interaksi antar individu dengan lingkungan. Pengalaman merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan”. Melalui pengalaman mereka dapat belajar dan menimba pengetahuan yang telah diperolehnya, karena pengalaman adalah guru yang terbaik.
Pada umumnya setiap guru yang diberikan tugas mengajar adalah mereka-mereka yang telah dibekali ilmu keguruan, di samping adanya sejumlah pengalaman mengajar selama guru tersebut menekuni bidang spesialisasi yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan adanya pengalaman tersebut berarti banyak informasi yang diperolehnya dan informasi itu diusahakan untuk dialihkan kepada murid sebagai penerus generasi mendatang. Dengan kata lain pengalaman akan menghasilkan perubahan kearah pematangan tingkah laku, pertambahan pengertian dengan pengayaan informasi (Surakhmad, 1982:102). Pengalaman mengajar seorang guru dapat diperoleh melalui lama masa mengajarnya, pendidikan dan pelatihan/penataran yang telah diikuti, kualifikasi akademiknya dan kegiatan sertifikasi guru.
26
3.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Banda Aceh pada tanggal 2 Desember 2014 sampai 17 Desember 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 15 Banda Aceh sedangkan sampelnya adalah dua kelas yang dipilih secara purposive sampling dari setiap guru yang bersangkutan yaitu kelas VIII1 yang terdiri dari 16 siswa dan kelas VIII2 yang terdiri dari 18 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi,tes dan wawancara. Untuk memperoleh data pengalaman mengajar guru digunakan dokumen daftar keadaan guru dan daftar pembagian tugas guru yang diperbarui setiap 3 bukan sekali. Dokumen daftar keadaan guru dan daftar pembagian tugas guru yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah kualifikasi akademik, lama masa mengajar dan sertifikasi guru. Sedangkan data pelatihan/penataran guru digunakan dokumen kumpulan-kumpulan sertifikat yang diperoleh guru tersebut. Data dokumentasi pengalaman mengajar guru akan dianalisis secara diskriptif. Pengalaman mengajar guru dikatakan tinggi atau rendah apabila setiap aspek yang dinilai memenuhi kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria tinggi rendahnya pengalaman guru No. Pengalaman Kriteria
1 Lama masa mengajar guru ≥ 20 tahun
2 Sertifikasi Ada
3 Kualifikasi Akademik S1
4 Pelatihan/Penataran Selama masa mengajar
Tes digunakan satu kali tes, yaitu tes pada materi kelas VII semester genap. Banyak butir soal tes 40 item dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah proses belajar mengajar oleh guru bersangkutan. Data yang diperoleh dari tes akan diuji dengan statistik uji-t pada taraf signifikan 5% α = 0,05. Namun sebelum data diuji dengan statistik uji-t terlebih dahulu diuji persyaratan analisis yaitu normalitas sebaran data. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas dan pedomannya tidak berstruktur. Hasil wawancara akan dianalisis dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sebagai pedoman wawancara.
4.
Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 15 Banda Aceh, yaitu tentang perbedaan prestasi belajar matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru di kelas VIII1 sebagai kelas dari G1 dan kelas VIII2 sebagai kelas dari G2 . Sesuai dengan metode pengolahan data yang telah ditentukan pada bab III, data akan diolah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Adapun data yang diperoleh dari dokumentasi dapat dilihat seperti tertera di bawah ini. Tabel 4.1 data pengalaman mengajar guru
No. Pengalaman Kriteria G1 G2
1 Lama masa mengajar ≥ 20 tahun 30 tahun 6 tahun
2 Sertifikasi Sudah Sudah Belum
3 Kualifikasi Akademik S1 S1/IVb S1/IIIc
4 Pelatihan/penataran Selama masa mengajar
1145 Jam
Pelajaran 225 Jam Pelajaran Dari tabel di atas terlihat bahwa G1 memenuhi kriteria yang diuji. Sedangkan G2 belum memenuhi kriteria yang diuji. Ini berarti bahwa G1 memiliki pengalaman yang tinggi dan G2
27
memiliki pengalaman yang kurang. Hal ini menyebabkan kelas VIII1 yaitu kelas dari G1 akan dijadikan sampel I dan kelas VIII2 yaitu kelas dari G2 akan dijadikan sampel II oleh peneliti.Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh dari hasil tes pada materi kelas VII semester genap. Tes ini dilakukan oleh kelas VIII1 dan kelas VIII2 sebagai sampel yang telah melalui proses belajar mengajar pada kelas VII. Adapun nilai yang diperoleh dari pemberian tes dapat dilihat seperti yang tertera di bawah ini.
Tabel 4.2 Nilai tes kelas VIII1
N o.
Pengalaman Tinggi Kelas VIII1 Nama Siswa Nilai
1 MPF 60 2 RMF 57,5 3 PS 50 4 MSM 45 5 MSF 40 6 SSH 40 7 ARI 37,5 8 ASR 35 9 VD 30 10 ASM 32,5 11 ADP 30 12 TRFU 27,5 13 GA 22,5 14 LA 20 15 ZR 12,5 16 FA 7,5 Jumlah 16
Berdasarkan rekapitulasi nilai tersebut, data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi serta menghasilkan rata-rata ̅= 35,18 dan ̅= 30,61 serta simpangan baku = 13,60 dan = 12,31. Selanjutnya dilakukan uji normalitas pada kedua kelas tersebut dengan menggunakan uji
chi kuadrat dengan kriteria pengujiaannya menurut Sudjana (2005:273) adalah tolak H0 jika
χ
2 hitung ≥2
χ
tabel dengan α = 0.05 dalam hal ini H0 diterima. Setelah data dianalisis diperoleh kelas VIII1 menghasilkan hitung = 0,063 dan tabel = 9,49. Oleh karena < yaitu0,063 < 9,49 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data hasil tes kelas VIII1 berdistribusi normal. Selanjutnya kelas VIII2 menghasilkan hitung = 0,38 dan tabel = 9,49. Oleh karena
< yaitu 0,38 < 9,49 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data hasil tes kelas
VIII2 berdistribusi normal.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H0: µ1 = µ2 Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh
H1: µ1 ≠ µ2 Terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh
Table 4.3 Nilai Tes kelas VIII2
N o
Pengalaman Kurang Kelas VIII2 Nama Siswa Nilai
1 AR 52,5 2 AN 47,5 3 AHPB 45 4 AU 42,5 5 BA 40 6 CRN 35 7 CHM 32,5 8 FW 30 9 HM 30 10 MTW 30 11 MS 30 12 MRFA 27,5 13 MHHB 25 14 MRK 20 15 NW 20 16 NA 15 17 PEN 7,5 18 RH 5 Jumlah 18
28
Karena pengujian ini adalah pengujian dua pihak, maka menurut Sudjana (2005:239) kriteria pengujian “terima H0 jika –t1-1/2α < t < t1-1/2α, di mana t1-1/2α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 -2) dan peluang (t1-1/2α), untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak”. Dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 - 2) = 32 dengan cara interpolasi diperoleh t0,975)(32) = 2,03. Sehingga –ttabel < thitung < ttabel, maka H0 diterima pada taraf signifikan α = 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru di SMP Negeri 15 Banda Aceh. Prestasi belajar matematika siswa erat kaitannya dengan pengalaman mengajar guru. Pengalaman mengajar guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dan juga mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Ini berarti berkualitas tidaknya prestasi belajar siswa, pengalaman mengajar guru ikut menentukan selain ditentukan oleh faktor-faktor lainnya seperti lingkungan, keluarga, fasilitas dan inteligensi.
Perhatikan diagram berikut ini!
Diagram di atas menunjukkan kumpulan sertifikat-sertifikat pelatihan/penataran yang diperoleh selama masa kerja menurut jam pelajaran masing-masing guru yang bersangkutan. Baik itu pelatihan/penataran pemerintah maupun non-pemerintah. Dibandingkan dengan guru berpengalaman kurang yang lama masa mengajar hanya baru 6 tahun, guru yang berpengalaman tinggi yang lama masa mengajar 30 tahun sudah sewajarnya banyak mengikuti pelatihan/penataran karena lama masa mengajarnya yang sudah lama. Oleh karena itu guru yang telah mengajar selama 30 tahun diharapkan mempunyai kinerja yang sangat bagus. Tingginya prestasi belajar siswa salah satunya dapat diwujudkan melalui kinerja guru yang bagus. Menurut Handayani (2007:34) “Lama masa mengajar guru mempunyai hubungan yang positif terhadap kinerja guru”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa semakin lama masa mengajar guru maka semakin baik kinerjanya. Itu berarti kemungkinan besar prestasi matematika siswapun semakin meningkat. Guru yang berpengalaman mengajar bertahun-tahun akan dapat memperbaiki keterampilan mengajarnya. Dikarenakan guru tersebut memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan diri. Akan tetapi, guru yang berpengalaman kurang dengan lama masa mengajar hanya 6 tahun belum tentu tidak memiliki kinerja yang sangat bagus. Pada zaman sekarang guru-guru muda dapat memiliki keterampilan mengajar dengan model-model pembelajaran yang baru. Guru-guru muda juga sering mengakses di internet tentang model-model pembelajaran terbaru, hal-hal terbaru yang bersangkutan dengan guru ataupun dengan mata pelajaran matematika, dan juga dapat menguasai teknologi-teknologi pendukung pembelajaran matematika dengan sangat baik yang dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
29
matematika siswa. Sedangkan guru yang telah mengajar selama 30 tahun cenderung menggunakan cara belajar konvensional. Dengan alasan pada umur, guru lama cenderung tidak ingin mempelajari cara-cara mengajar yang baru. Cara mengajar yang dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang pasif saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga tidak dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Dari penjelasan tersebut, guru yang berpengalaman tinggi maupun berpengalaman kurang belum tentu mempunyai kinerja yang bagus dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Ada beberapa hal yang ditemukan peneliti saat melakukan penelitian yaitu kurangnya karakter dan minat belajar pada anak. Mereka tidak memperhatikan pelajaran saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Mereka cenderung membuat keributan bahkan tidur disaat jam pelajaran masih berlangsung. Hal ini bukan disebabkan oleh guru yang mempunyai kinerja yang tidak bagus. Bahkan sebaliknya, guru sudah sangat berusaha keras untuk mengubah karakter dan meningkatkan minat belajar mereka. Kurangnya karakter dan minat anak untuk belajar tidak akan memperbaiki prestasi belajar mereka, karena tidak adanya kesadaran mereka terhadap diri mereka sendiri sebagai individu, walaupun mereka diajari oleh guru yang mempunyai pengalaman tinggi sekalipun.
5.
Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan adalah: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa berdasarkan pengalaman mengajar guru SMP Negeri 15 Banda Aceh dan guru yang berpengalaman tinggi maupun kurang belum tentu mempunyai kinerja yang bagus dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta kurangnya karakter dan minat anak untuk belajar tidak akan memperbaiki prestasi belajar mereka, karena tidak adanya kesadaran mereka terhadap diri mereka sendiri sebagai individu, walaupun mereka diajari oleh guru yang mempunyai pengalaman tinggi sekalipun.
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
---. 2010. Prosedur Penelitian Suati Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Barker dan Pophan. 1992. Bagaimana Maengajar Secara Sistematis (Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Dalyono. 1997. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta Djamarah, Syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta
Drost. 2003. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia
Durkaya, Merve. 2011. Secondary School Mathematics Teachers Approaches to Students Possible Mistakes. (Jurnal). Erzurum: Ataturk University
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Handayani, Susi. 2007. Hubungan Antara Pengalaman Mengajar Guru Ekonomi SMA Negeri Kota Banda Aceh. (Skripsi). Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala
Mansor, Rosnidar.2010. Teachers Knowledge That Promote Students Conceptual Understanding. (Jurnal). Tanjung Malim: Universiti Pendidikan Sultan Idris
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: PT. Bumi Aksara
30
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.RemajaRosdakarya
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Trasito
Suhirman. 2008. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Mengajar terhadap Profesionalisme Guru. (Online), (http://ilmiah-pendidikan.blogspot.com diakses 23 Agustus 2014)
Suratno. 1985. Profesional Pendidik. Jakarta: Rineka Cipta
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Tirtarahardja, Umar. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Usman, Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya