LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR TIBIA
FRAKTUR TIBIA
A. Konsep Medik A. Konsep Medik 1. Definisi 1. DefinisiFraktur tibia adalah terjadinya trauma, akibat pukulan langsung jatuh dengan kaki Fraktur tibia adalah terjadinya trauma, akibat pukulan langsung jatuh dengan kaki dalam posisi fleksi atau gerakan memuntir yang keras ( Brunner and suddart th dalam posisi fleksi atau gerakan memuntir yang keras ( Brunner and suddart th 2000 hal 2386 )
2000 hal 2386 )
2. Anatomi Fisiologi 2. Anatomi Fisiologi
Tu
Tulalang ng titibibia a memerurupapakakan n tutulalang ng bebesasar r dadan n ututamama a papada da tutungngkakai i babawawah. h. IaIa mem
mempunpunyai yai kondkondililus us besbesar ar temtempat pat berberartartikuikulaslasi. i. PadPada a sisisi si depdepan an tultulang ang hanyhanyaa terbungkus kulit dan periosteum yang sangat nyeri jika terbentur. Pada pangkal terbungkus kulit dan periosteum yang sangat nyeri jika terbentur. Pada pangkal pr
proksoksimaimal l berberartartikuikulaslasi i dengdengan an tultulang ang femfemur ur pada pada sensendi di lutlutut. ut. BagiBagian an disdistaltal ber
berbentbentuk uk agaagak k pippipih ih untuntuk uk berberartartikuikulaslasi i dendengan gan tultulang ang tartarsalsal. . PadPada a teptepi i lualuar r terdap
terdapat at perleperlekatan dengan katan dengan tulantulang g fibulfibula. a. Pada ujung Pada ujung mediamedial l terdaterdapat maleoluspat maleolus medialis. Tulang fibula merupakan tulang panjang dan kecil dengan kepala tumpul medialis. Tulang fibula merupakan tulang panjang dan kecil dengan kepala tumpul tulang fibula tidak berartikulasi dengan tulang femur ( tidak ikut sendi lutut ) pada tulang fibula tidak berartikulasi dengan tulang femur ( tidak ikut sendi lutut ) pada ujung distalnya terdapat maleolus lateralis.
ujung distalnya terdapat maleolus lateralis. Tul
Tulang ang tibtibia ia berbersamsama-sa-sama ama dendengan gan otootot-ot-otot tot yanyang g ada ada di di seksekitaitarnyrnya a berberfunfungsigsi menyangga seluruh tubuh dari paha ke atas, mengatur pergerakan untuk menjaga menyangga seluruh tubuh dari paha ke atas, mengatur pergerakan untuk menjaga keseimbangan tubuh pada saat berdiri.
keseimbangan tubuh pada saat berdiri.
Dan beraktivitas lain disamping itu tulang tibia juga merupakan tempat deposit Dan beraktivitas lain disamping itu tulang tibia juga merupakan tempat deposit mineral ( kalsium, fosfor dan hematopoisis). Fungsi tulang adalah sebagai berikut, mineral ( kalsium, fosfor dan hematopoisis). Fungsi tulang adalah sebagai berikut, yaitu :
yaitu : a..
a.. Menahan jMenahan jaringaringan tubuh dan man tubuh dan memberemberi bentuk kepai bentuk kepada keranda kerangka tubuhgka tubuh b.
b. MelinMelindungi ordungi organ-organ-organ tubuh gan tubuh ( cont( contoh, tengkoh, tengkorak morak melinduelindungi otak )ngi otak ) c.
c. UntUntuk uk pepergrgererakakan an ( ( ototot ot memelelekat kepakat kepada da tutulalang ng ununtutuk k beberkrkonontrtraksaksi i dadann bergerak.
bergerak. d.
d. MerupaMerupakan gudakan gudang untung untuk menyk menyimpan mimpan mineraineral ( col ( contoh, kntoh, kalsialsium )um ) e.
Malleolus Malleolus medialis medialis Tuberositas tibia Tuberositas tibia Caput fibulae Caput fibulae M
Maalllleeoolluuss MMaalllleeoolluuss Lateralis
Lateralis Malleolus Malleolus medialismedialis
Gambar Tulang Tibia dan
3. Etiologi 3. Etiologi
Penyebab paling utama fraktur tibia biasa disebabkan oleh : Penyebab paling utama fraktur tibia biasa disebabkan oleh : A.
A. BenturBenturan / trauma lanan / trauma langsung pada tulgsung pada tulang, antaang, antara lain kecelra lain kecelakaan lalu liakaan lalu lintas atantas atauu jatuh.
jatuh. B.
B. KelemKelemahan / kerapuhaahan / kerapuhan struktun struktur tulangr tulang, akibat ganggu, akibat gangguan atau penyakan atau penyakit primeit primer r seperti osteoporosis atau kanker tulang metastase
seperti osteoporosis atau kanker tulang metastase C.
C. Olah ragOlah raga / latia / latihan yang tehan yang terlalu berrlalu berat , masuat , masukan nutrikan nutrisi yang kusi yang kurangrang
4. Patofisiologi 4. Patofisiologi
jika tulang patah maka periosteum dan pembuluh darah pada kortek, sum-sum dan jika tulang patah maka periosteum dan pembuluh darah pada kortek, sum-sum dan jaringan lunak sekitarnya mengalami gangguan / kerusakan. Perdarahan terjadi dari jaringan lunak sekitarnya mengalami gangguan / kerusakan. Perdarahan terjadi dari ujung tulang yang rusak dan dari jaringan lunak (otot) yang ada disekitarnya. ujung tulang yang rusak dan dari jaringan lunak (otot) yang ada disekitarnya. Hematoma terbentuk pada kannal medullary antara ujung fraktur tulang dan bagian Hematoma terbentuk pada kannal medullary antara ujung fraktur tulang dan bagian bawah periosteum. Jaringan nekrotik ini menstimulasi respon inflamasi yang kuat bawah periosteum. Jaringan nekrotik ini menstimulasi respon inflamasi yang kuat yang dicirikan oleh vasodilasi, eksudasi plasma dan lekosit , dan infiltrasi oleh sel yang dicirikan oleh vasodilasi, eksudasi plasma dan lekosit , dan infiltrasi oleh sel dar
darah ah putputih ih lailainnynnya. a. KerKerusausakan kan pada pada perperiosiosteuteum m dan dan sumsum-su-sum m tultulang ang dapadapatt mengakibatkan keluarnya sum-sum tulang terutama pada tulang panjang, sum-sum mengakibatkan keluarnya sum-sum tulang terutama pada tulang panjang, sum-sum kuning yang keluar akibat fraktur masuk ke dalam pembuluh darah dan mengikuti kuning yang keluar akibat fraktur masuk ke dalam pembuluh darah dan mengikuti aliran darah sehingga mengakibatkan terjadi emboli lemak apabila emboli lemak aliran darah sehingga mengakibatkan terjadi emboli lemak apabila emboli lemak ini sampai pada pembuluh darah kecil, sempit, dimana diameter emboli lebih besar ini sampai pada pembuluh darah kecil, sempit, dimana diameter emboli lebih besar dari pada diameter pembuluh darah maka akan terjadi hambatan aliran-aliran darah dari pada diameter pembuluh darah maka akan terjadi hambatan aliran-aliran darah yang mengakibatkan perubahan perfusi jaringan. Emboli lemak dapat berakibat yang mengakibatkan perubahan perfusi jaringan. Emboli lemak dapat berakibat fatal apabila mengenai organ-organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru.
fatal apabila mengenai organ-organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru.
Kerusakan pada otot dan jaringan lunak dapat menimbulkan nyeri yang hebat Kerusakan pada otot dan jaringan lunak dapat menimbulkan nyeri yang hebat karena adanya spasme otot di sekitarnya. Sedangkan kerusakan pada tulang itu karena adanya spasme otot di sekitarnya. Sedangkan kerusakan pada tulang itu sendir
sendiri i mengakmengakibatkibatkan an terjterjadinyadinya a perubahperubahan an ketidketidakseimakseimbangan bangan dimandimana a tulangtulang dapa
dapat t menmenekaekan n perpersyasyarafrafan an pada pada daerdaerah ah yanyang g terterkenkena a frafraktuktur r sehsehingingga ga dapdapatat men
menimbimbulkaulkan n funfungsi gsi syasyarafraf, , yanyang g ditditandaandai i dendengan gan keskesemuemutantan, , rasrasa a baal baal dandan kelemahan. Selain itu apabila perubahan susunan tulang dalam keadaan stabil atau kelemahan. Selain itu apabila perubahan susunan tulang dalam keadaan stabil atau benturan akan lebih mudah terjadi proses penyembuhan fraktur dapat dikembalikan benturan akan lebih mudah terjadi proses penyembuhan fraktur dapat dikembalikan
sesuai dengan anatominya sesuai dengan anatominya
KLASIFIKASI PATAH TULANG
KLASIFIKASI PATAH TULANG
KLASIFIKASI MENURUT BENTUK PANTAH TULANG KLASIFIKASI MENURUT BENTUK PANTAH TULANG
A.
A. faktufaktur completr complete, pemisae, pemisahan komplihan komplit dari tulat dari tulang menjadi dua fng menjadi dua fragmenragmen B.
C.
C. simplsimple atau cle atau closed frosed frakturaktur, tula, tulang patah, kng patah, kulit uulit utuhtuh D.
D. fraktfraktur compliur complikata, tulakata, tulang yang patah menusung yang patah menusuk kulit, tulak kulit, tulang terling terlihathat E.
E. fraktfraktur tanpa perur tanpa perubahan posubahan posisi, tisi, tulang patulang patah, posisah, posisi pada tempi pada tempat pada temat pada tempatpat yang normal
yang normal F.
F. frfrakaktutur r dedengngan an peperurubabahan han poposisisisi, , ujujung ung tutulalang ng yayang ng papatatah h berberjajauhauhan n dadariri tempat patah
tempat patah G.
G. commuicommuited frakted fraktur, tultur, tulang patah mang patah menjadi beenjadi beberapa frberapa fragmenagmen H.
H. impacimpacted (telested (telescoped) frcoped) frakturaktura, salah satu uja, salah satu ujung tulang yanung tulang yang patah menancg patah menancapap pada yang lain.
pada yang lain.
KLASIFIKASI MENURUT GARIS YANG PATAH KLASIFIKASI MENURUT GARIS YANG PATAH
A.
A. GreGreensenstitick, retck, retak pada seak pada sebelbelah sisah sisi dari tui dari tulanlang g ( seri( sering terng terjadjadi pada anak i pada anak dengan tulang yang lembek ).
dengan tulang yang lembek ). B.
B. TraTransvnsverserse, pate, patah menah menyilyilang.ang. C.
C. OblObliguigue, gae, garis ris patpatah miah mirinring.g. D.
D. SpiraSpiral, pal, patah ttah tulang ulang melimelingkari ngkari tulantulang.g.
A
A BB CC DD
Gambar
Fase-fase penyembuhan patah tulang, yaitu : Fase-fase penyembuhan patah tulang, yaitu :
1.
1. Hematon Hematon segera segera setelah setelah cederacedera
Dalam 72 jam, darah akan menjadi beku pada tempatnya adanya fraktur. Dalam 72 jam, darah akan menjadi beku pada tempatnya adanya fraktur. Tidak seperti hematon lainnya, hematon akan terjadi di sekitar fraktur yang Tidak seperti hematon lainnya, hematon akan terjadi di sekitar fraktur yang tidak melakukan absorbsi selama proses penyembuhan.
tidak melakukan absorbsi selama proses penyembuhan. 2.
2. Pembentukan Pembentukan fibrocartilagofibrocartilago Bagian ini
Bagian ini akan terjadi lebih dari akan terjadi lebih dari 3 hari sampai 2 3 hari sampai 2 minggu. Pada periosteum,minggu. Pada periosteum, endosteum dan tulang mendapat supply, dimana akan mengadakan proliferasi endosteum dan tulang mendapat supply, dimana akan mengadakan proliferasi ke dalam fibrokartilago.
ke dalam fibrokartilago. 3.
3. Pembentukan Pembentukan kaluskalus
Terjadi 3-10 hari sesudah injury, mengubah jaringan granulasi dan callus . Terjadi 3-10 hari sesudah injury, mengubah jaringan granulasi dan callus . 4.
4. Penyatuan Penyatuan tulangtulang
Kalus fibrosa menjadi kalus tulang. Pada foto Rontgen proses ini terlihat Kalus fibrosa menjadi kalus tulang. Pada foto Rontgen proses ini terlihat sebagai bayangan
sebagai bayangan tetapi bayangan garis tetapi bayangan garis patah tulang masih tpatah tulang masih terlihat.erlihat. 5. Konsolidasi
5. Konsolidasi
Terjadinya penggantian sel tulang secara berangsur-angsur oleh sel tulang Terjadinya penggantian sel tulang secara berangsur-angsur oleh sel tulang yang mengatur diri sesuai dengan garis tekanan dan tarikan yang bekerja pada yang mengatur diri sesuai dengan garis tekanan dan tarikan yang bekerja pada tulang. Akhirnya sel tulang ini mengatur diri secara lamellar seperti sel tulang tulang. Akhirnya sel tulang ini mengatur diri secara lamellar seperti sel tulang normal. Kekuatan kalus ini sama dengan kekuatan tulang biasa.
normal. Kekuatan kalus ini sama dengan kekuatan tulang biasa.
5. Tanda Dan Gejala 5. Tanda Dan Gejala
a.
a. NyerNyeri hebat i hebat pada dapada daerah ferah frakturraktur. Nyer. Nyeri berti bertambah hambah hebat jebat jika diika ditekan/tekan/raba.raba. b
b.. TaTak mk mamampu mpu mengenggegerarakkkkan kan kakaki.i. c.
c. TerTerjadjadi pemeni pemendekadekan karena kon karena kontrntraksaksi/si/spampamus ototus otot-ot-otot.ot. d.
d. AdaAdanya nya rotrotasi asi pada pada tuntungkagkai ti tersersebuebut.t. e.
e. PePerurubahbahan an bebentntukuk/p/pososisisi i beberlrlebebihihan an bibila la didibanbandidingkngkan an dedengangan n kekeadadaanaan normal.
normal. f.
f. AdaAda/ti/tidak kudak kulit ylit yang tang terlerluka/uka/terterbukbuka di daea di daerah frah frakrakturtur.. g.
g. TerTeraba panaaba panas pada jaris pada jaringan yanngan yang sakit karg sakit karena peniena peningkangkatan vasktan vaskulaularisrisasi diasi di daerah tersebut.
daerah tersebut. h.
h. PulPulsa/sa/nadi panadi pada daerda daerah distah distal melal melemaemah/bh/berkerkuraurang.ng. i.
i. KeKehihilalangangan n sesensnsasasi i padpada a daedaerarah h didiststal kareal karena jepina jepitatan n sasararaf f ololeh frageh fragmemenn tulang.
tulang. j
j.. KrKrepepititasasi i jijika ka didigegerarakkkkan an (j(jangangan an memelalakukkukan an pepembmbukuktitian an lelebibih h lalanjnjut ut jijikaka sudah pasti ada fraktur).
sudah pasti ada fraktur). k
k.. PPeennddaarraahhaann.. l.
m.
m. TanTanda-tda-tanda shocanda shock k akiakibat cedera beratbat cedera berat, , kehkehilailangangan n dardarah, atau ah, atau akiakibat nyeribat nyeri hebat.
hebat. n.
n. KeKeteterbrbatatasasan an momobibililisasasisi.. o.
o. TerTerbuktbukti fi frakraktur tur lewlewat at fotfoto ro rontontgengen..
6. Pemeriksaan Diagnostik 6. Pemeriksaan Diagnostik
1
1.. FFootto ro roontntggeen pn padada da daaeerraah yh yaanng dg diiccururiigagai fi frrakakttuurr.. 2
2.. PPeemmereriiksksaaaan ln laaiinnnynya ya yaanng jg juugga ma meerruupapakkaan pn peerrssiiaappaann aa.. DDaarraah h lleennggkkaapp..
Dapat menunjukan tingkat kehilangan darah hingga cedera (pemeriksaan Dapat menunjukan tingkat kehilangan darah hingga cedera (pemeriksaan Hb dan Ht). Nilai leukosit meningkat sesuai respon tubuh
Hb dan Ht). Nilai leukosit meningkat sesuai respon tubuh terhadap cedera.terhadap cedera. b
b.. GGoolloonnggaan dn daarraah .h .
Dilakukan sebagai persiapan transfusi darah jika ada kehilangan darah yang Dilakukan sebagai persiapan transfusi darah jika ada kehilangan darah yang bermakna akibat cedera atau tindakan pembedahan.
bermakna akibat cedera atau tindakan pembedahan. c.
c. PPememereriiksksaaaan n kikimmia ia dadarrahah..
Mengkaji ketidakseimbangan yang dapat menimbulkan masalah pada saat Mengkaji ketidakseimbangan yang dapat menimbulkan masalah pada saat operasi.
operasi.
7. Terapi Pengelolaan Medik 7. Terapi Pengelolaan Medik
Pemilihan jenis tindakan lokasi fraktur, potensial nekrosis, pilihan pasien, dan Pemilihan jenis tindakan lokasi fraktur, potensial nekrosis, pilihan pasien, dan kesukaan dokter yang merawat.
kesukaan dokter yang merawat.
Jenis tindakan untuk fraktur antara lain : Jenis tindakan untuk fraktur antara lain : 1.
1. PePemamakakaiaian n trtrakaksi si ununtutuk k memencncapapai ai alaligignmnmenent t dedengngan an memembmbereri i bebebabann seminimal mungkin pad daerah distal.
seminimal mungkin pad daerah distal. 2.
2. MaManinipupulalasi si dedengnganan Closed reduction Closed reduction and external and external fixationfixation (reduksi tertutup +(reduksi tertutup + fiksasi eksternal), digunakan gips sebagai fiksasi eksternal, dilakukan jika fiksasi eksternal), digunakan gips sebagai fiksasi eksternal, dilakukan jika kondisi umum pasien tidak mengijinkan untuk menjalani pembedahan.
kondisi umum pasien tidak mengijinkan untuk menjalani pembedahan. 3.
3. PrPrososededur ur opopererasasi i dedengngan an opopenen redureductiction on and and intinternaernal l fifixatxation ion (OR(ORIF)IF).. Dilakukan pembedahan dan dipasang fiksasi internal untuk mempertahankan Dilakukan pembedahan dan dipasang fiksasi internal untuk mempertahankan posisi tulang (misalnya: sekrup, plat, kawat, paku). Alat ini bisa dipasang di posisi tulang (misalnya: sekrup, plat, kawat, paku). Alat ini bisa dipasang di sisi maupun di dalam tulang, digunakan jenis yang sama antara plate dan sisi maupun di dalam tulang, digunakan jenis yang sama antara plate dan sekrup untuk menghindari terjadinya reaksi kimia.
sekrup untuk menghindari terjadinya reaksi kimia.
Jika keadaan luka sangat parah dan tidak beraturan maka kadang dilakukan juga Jika keadaan luka sangat parah dan tidak beraturan maka kadang dilakukan juga debridement untuk memperbaiki keadaan jaringan lunak di sekitar fraktur.
8. Komplikasi 8. Komplikasi
1.
1. Shock dan Shock dan pendarahan. Pada pendarahan. Pada saat tersaat terjadinya cedera jadinya cedera atau segera atau segera dioperasi.dioperasi. 2.
2. Infeksi Infeksi karena keadaan karena keadaan luka atau luka atau luka post luka post pembedahanpembedahan 3.
3. Komplikasi Komplikasi immobilitas. immobilitas. Terutama Terutama pada upada usia sia lanjut,lanjut, antara lain :
antara lain : aa.. PPnneeuummoonniiaa b
b.. ThThrorombmbopoplelebibititiss c.
c. EmEmbobolli pi pululmmononalal 4.
4. NonNon-u-uninion on , , penpenyeyembmbuhuhan an teterlrlamambabat. t. SeSeriring ng papada da frfrakaktutur r titibibia a mamaupuupunn fraktur lainnya sembuh lebih lambat bila terdapat kerusakan jaringan vascular fraktur lainnya sembuh lebih lambat bila terdapat kerusakan jaringan vascular luas yang memberikan suplai darah ke daerah fraktur.
luas yang memberikan suplai darah ke daerah fraktur. 5.
5. MasMasalaalah h post operpost operatiatif f dendengan alat-gan alat-alaalat t fikfiksassasi i intinternernal. Fiksaal. Fiksasi intersi internal bisanal bisa melemah, patah, atau pindah tempat yang menyebabkan kerusakan jaringan melemah, patah, atau pindah tempat yang menyebabkan kerusakan jaringan lunak. Untuk ini perlu pembedahan ulang.
lunak. Untuk ini perlu pembedahan ulang. 6.
6. OstOsteomeomyelyelitiitis, terjas, terjadi di bebbeberaerapa pa bulbulan an ataatau u bebbeberaerapa pa tahtahun un sessesudaudah h fakfaktur tur (biasanya fraktur terbuka)
(biasanya fraktur terbuka)
B.
B. KONSEP KONSEP ASUHAASUHAN N KEPERAKEPERAWWAATTANAN 1
1.. PPeenngkgkaajijiaann
a.
a. PolPola pera persepsepsi dasi dan pemn pemelieliharharaan keaan kesehsehataatann
-- Kebiasaan beraktivitas tanpa pengamanan memadai.Kebiasaan beraktivitas tanpa pengamanan memadai.
-- Adanya kegiatan yang berisiko cidera.Adanya kegiatan yang berisiko cidera.
-- Adanya riwayat penyakit yang bisa menyebabkan jatuh.Adanya riwayat penyakit yang bisa menyebabkan jatuh. b
b.. PPolola na nututririsisi
-- Adanya gangguan nafsu makan karena nyeri.Adanya gangguan nafsu makan karena nyeri. c.
c. PPolola ea elliimiminanassii
-- Obstipasi karena imobilitas.Obstipasi karena imobilitas. d.
d. PoPola akla aktitivivitatas das dan lan latitihahann
-- Ada riwayat jatuh/terbentur ketika sedang beraktivitas atau kecelakaanAda riwayat jatuh/terbentur ketika sedang beraktivitas atau kecelakaan lain.
lain.
-- Tidak kuat berdiri/menahan beban.Tidak kuat berdiri/menahan beban.
-- Ada perubahan bentuk atau pemendekan pada bagian betis/tungkaiAda perubahan bentuk atau pemendekan pada bagian betis/tungkai bawah.
bawah. e.
e. PoPola la titidur dur dan dan isistitirarahahatt
f.
f. PoPola pla perersesepspsi koi kogngnititif if
-- Biasanya mengeluh nyeri hebat pada lokasi tungkai yang terkena.Biasanya mengeluh nyeri hebat pada lokasi tungkai yang terkena.
-- Mengeluh kesemutan atau baal pada lokasi tungkai yang terkena.Mengeluh kesemutan atau baal pada lokasi tungkai yang terkena.
-- Kurang pemahaman tentang keadaan luka dan prosedur tindakan.Kurang pemahaman tentang keadaan luka dan prosedur tindakan. g.
g. PolPola koa konsensep dip diri ri dan dan perpersepsepsi dsi diriiri
-- Adanya ungkapan ketidakberdayaan karena keadaan cidera.Adanya ungkapan ketidakberdayaan karena keadaan cidera.
-- Rasa khawatir dirinya tidak mampu beraktivitas seperti sebelumnya.Rasa khawatir dirinya tidak mampu beraktivitas seperti sebelumnya. h.
h. PoPola hula hububungnganan-p-pereranan
-- KecKecemaemasan san akaakan n tidtidak ak mammampu pu menmenjaljalankaankan n kewkewajiajiban ban memmemenuenuhihi kebutuhan keluarga dan melindungi.
kebutuhan keluarga dan melindungi.
-- Merasa tidak berdaya.Merasa tidak berdaya. i.
i. PoPola la seseksksuaual l dadan rn repeproroduduksksii
-- Merasa khawatir tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap pasangan.Merasa khawatir tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap pasangan. j.
j. PolPola meka mekanianisme ksme kopioping dan tng dan toleoleranransi tesi terharhadap stdap stresres
-- Ekspresi wajah sedih.Ekspresi wajah sedih.
-- Tidak bergairah.Tidak bergairah.
PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM FRAKTUR PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM FRAKTUR
Trauma Trauma
Fraktur
Fraktur - - Gangguan Gangguan mobilisasi mobilisasi fisik fisik - Resiko cedera
- Resiko cedera
Kerusakan periosteum, pembuluh darah, Kerusakan periosteum, pembuluh darah, sumsum tulang dan jaringan sekitar. sumsum tulang dan jaringan sekitar. - kerusakan integritas kulit
- kerusakan integritas kulit dan jaringan
dan jaringan
- gangguan rasa nyaman - gangguan rasa nyaman
N
Nyyeerrii ppeerrddaarraahhaan n , , kkeerruussaakkaan n jjaarriinnggaan n ddiiuujjuunngg Tulang dan spasme otot
Tulang dan spasme otot H
Heemmaattoomma a ddiikkaananal l ddaan n mmeeddululaa rreessiikko o ttiinngggigi penurunan perfusi penurunan perfusi
jaringan perifer jaringan perifer Terjadi peradangan, vasodilatasi,
Terjadi peradangan, vasodilatasi, pengeluaran plasma, lekosit dan pengeluaran plasma, lekosit dan
inflamasi inflamasi
nekrosis jaringan sekitar udema nekrosis jaringan sekitar udema pemasangan gips atau traksi pemasangan gips atau traksi
- gangguan rasa nyaman nyeri - gangguan rasa nyaman nyeri - resiko tinggi infeksi
2.
2. DiDiagagnonosa Kesa Kepeperarawawatatann Pre Operasi
Pre Operasi
1.
1. NyNyereri i beberhrhububunungagan n dedengngan an papatatah h tutulalangng, , spspasasme me otototot, , ededemema a dadann kerusakan jaringan lunak.
kerusakan jaringan lunak. 2.
2. RisRisiko tinggiko tinggi i terterjadjadinyinya a perperubahubahan an neuneurovrovaskaskuleuler r perperifeifer r berberhubhubungaungann dengan menurunny
dengan menurunnya a aliraaliran n darah akibat darah akibat cidercidera a vaskulvaskuler er langsulangsung, ng, edemaedema berlebihan, pembentukan trombus, hipovolemia.
berlebihan, pembentukan trombus, hipovolemia. 3.
3. RisRisiko tingiko tinggi terjagi terjadindinya infekya infeksi berhubsi berhubungungan dengan tidak adekuan dengan tidak adekuatnatnyaya pe
pertartahanahanan n priprimermer: : kerkerusausakan kan kulkulit, it, tratrauma uma jarjaringingan, an, kerkerusausakan kan padapada jaringan lunak.
jaringan lunak. 4.
4. KecKecemaemasan berhusan berhubungbungan dengan nyeran dengan nyeri, ketidi, ketidakmakmampampuan dan uan dan gangangguagguann mobilisasi.
mobilisasi. 5.
5. ReRegigimemen n teterarapepeututik ik titidadak k efefekektitif f beberhrhububunungagan n dedengngan an kukurarangngnynyaa in
infoformrmasasi i memengngenenai ai pepenynyakakitit, , tatandnda a dadan n gegejajalala, , pepengngobobatatan an dadann pencegahannya.
pencegahannya.
Post Operasi Post Operasi
1.
1. NyNyereri i berberhuhubunbungagan n dedengangan n pepemamasasangngan an penpen, , sesekrkrupup, , drdraiain n dan adandan adanyaya luka operasi.
luka operasi. 2.
2. RisiRisiko tingko tinggi terjgi terjadinyadinya infeka infeksi berhsi berhubungan ubungan dengan adadengan adanya luknya luka operaa operasi.si. 3.
3. GanGangguagguan n mobmobililisaisasi fisisi fisik k berberhubuhubungan dengngan dengan nyeri dan terapan nyeri dan terapi i frfraktaktur,ur, pemasangan traksi, gips dan fiksasi.
pemasangan traksi, gips dan fiksasi. 4.
4. PePerurubabahan han nutnutririsi si kurkuranang g dadari ri kekebubututuhahan n tutubuh buh beberhrhububunungan gan dendengagann bertambahnya metabolisme untuk penyembuhan tulang dan jaringan.
bertambahnya metabolisme untuk penyembuhan tulang dan jaringan. 5.
5. ReRegigimemen n teterarapepeututik ik in in efefektektif if berberhubhubunungan gan dedengngan an kurkurang ang ininfoformrmasasii mengenai penyakit, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahannya. mengenai penyakit, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahannya. 6.
6. RisiRisiko tinggi tko tinggi terjaderjadinya kominya komplikaplikasi post opesi post operasi b.rasi b.d. imobd. imobilisilisasi.asi.
3
3.. PPeerreencncaannaaanan Pre Operasi Pre Operasi
1.
1. NyNyereri i beberhrhububunungagan n dedengngan an papatatah h tutulalangng, , spspasasme me otototot, , ededemema a dadann kerusakan jaringan lunak.
HYD
HYD: : NyeNyeri ri berberkurkurang sampaang sampai i dendengan hilangan hilang g daldalam am wakwaktu tu 2-3 hari2-3 hari di
ditatandandai i dedengangan: n: klklieien n memengngatatakakan an nynyereri i berberkurkuranang/g/hihilanlang,g, ekspre
ekspresi wajah si wajah santasantai, i, dapat menikmati waktu dapat menikmati waktu istiistirahat denganrahat dengan tepat, dan mampu melakukan teknik relaksasi dan aktivitas sesuai tepat, dan mampu melakukan teknik relaksasi dan aktivitas sesuai dengan kondisinya.
dengan kondisinya. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. KaKaji ji titingngkat kat nynyereri kli klieienn R/
R/ MengetMengetahui rahui rentang entang respon respon klien klien tentatentang nyerng nyeri.i. 2.
2. TinTinggiggikan dan skan dan sokonokong ekstg ekstremremitaitas yang ss yang sakiakit.t. R
R// MeMeniningngkakatktkan an alaliiraran n baballiik k vevenana, , mmenenururununkakan n ededemema a dadann mengurangi rasa nyeri.
mengurangi rasa nyeri. 3.
3. PertPertahankan ahankan bidai bidai pada pada posisposisi yai yang sng sudah udah ditetditetapkan.apkan. R/
R/ MengurMengurangi keruangi kerusakan ysakan yang lebiang lebih parah pada dah parah pada daerah frerah fraktur.aktur. 4.
4. MempeMempertahartahankan tnkan tirah irah barinbaring sag sampai mpai tindatindakan opkan operasierasi.. R/
R/ MemperMempertahankatahankan kerusakn kerusakan yang leban yang lebih paraih parah pada daerah pada daerah fraktuh fraktur.r. 5.
5. DeDengngararkakan ken keluluhahan kln klieien.n. R/
R/ MenMengetgetahuahui tingi tingkat nykat nyeri kleri klienien.. 6.
6. AjAjararkakan n teteknknik ik rerelalaksksasasi i ununtutuk k memengngururanangi gi nynyereri i (l(latatihihan an nanafafass dalam).
dalam). R/
R/ MeningMeningkatkan kkatkan kemampuemampuan koping an koping dalam mdalam menanganenangani nyerii nyeri.. 7.
7. KolabKolaborasiorasikan dkan dengan engan dokter dokter mengenmengenai mai masalaasalah nyh nyeri.eri. R/
R/ InterIntervensi vensi tepat tepat mengatmengatasi asi nyerinyeri..
2.
2. RisRisiko tinggiko tinggi i terterjadjadinyinya a perperubahubahan an neuneurovrovaskaskuleuler r perperifeifer r berberhubhubungaungann dengan menurunny
dengan menurunnya a aliraaliran n darah akibat darah akibat cidercidera a vaskulvaskuler er langsulangsung, ng, edemaedema berlebihan, pembentukan trombus, hipovolemia.
berlebihan, pembentukan trombus, hipovolemia. HYD:
HYD: Perfusi Perfusi jaringan perifer jaringan perifer memadai ditandai memadai ditandai dengan terabanya dengan terabanya nadi,nadi, kulit hangat/kering, sensasi dan sensori normal, TTV dalam batas kulit hangat/kering, sensasi dan sensori normal, TTV dalam batas normal dalam waktu 2-3 hari.
normal dalam waktu 2-3 hari. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. ObObseservrvasasi TTi TTV tiV tiap 3ap 3-4 j-4 jamam.. R/
R/ KeKetitidadakefkefekektitifafan n vovolulume me sisirkrkululasasi i memempmpenengargaruhi uhi tatandnda-a-tatandndaa vital.
vital. 2.
2. Kaji aKaji aliraliran kapilen kapiler, warnr, warna kulia kulit, dan keht, dan kehangataangatan bagian dn bagian distal istal fraktfraktur.ur. R/
3.
3. LaLakukkukan an penpengkgkajajiaian n neneururomomususkukuleler, r, perperhahatitikakan n perperubaubahahan n fufungngsisi motorik/sensorik.
motorik/sensorik. R/
R/ Rasa baalRasa baal, kesemuta, kesemutan, peningkan, peningkatan nyeri daptan nyeri dapat terjat terjadi bila siradi bila sirkulasikulasi pada saraf tidak adekuat atau syaraf rusak.
pada saraf tidak adekuat atau syaraf rusak. 4.
4. IdentIdentifikifikasi tasi tanda ianda iskemiskemia eksa ekstremtremitas itas tiba-tiba-tiba.tiba. R/
R/ DiDislslokokasasi i frfrakaktutur r dadapapat t memenynyebebababkakan n kekerurusasakakan n ararteteri ri yayangng berdekatan.
berdekatan. 5.
5. MonMonititor hasil laboor hasil laboratratoriorium um melmelalualui i kolkolaboaborasrasi i dendengan doktegan dokter r (mp(mppp,pp, Hb, Ht).
Hb, Ht). R/
R/ MengidMengidentifentifikasi ikasi tanda-tanda-tanda tanda kelaikelainan danan darah.rah. 6.
6. LepasLepaskan pkan perhiaerhiasan san dari dari ekstrekstremitaemitas ys yang ang sakitsakit.. R/
R/ Dapat mDapat membenduembendung sirng sirkulaskulasi bili bila tera terjadi edjadi edema.ema. 7.
7. KoKollababororasasi i dedengngan an dodoktkter er ununttuk uk memenynyiiapapkakan n klklieien n iintnterervevensnsii pembedahan.
pembedahan. R/
R/ IntIntervervensensi i teptepat dan at dan cepcepat dapat mencat dapat mencegah keruegah kerusaksakan yang lebihan yang lebih parah.
parah.
3.
3. RisRisiko tingiko tinggi terjagi terjadindinya infekya infeksi berhubsi berhubungungan dengan tidak adekuan dengan tidak adekuatnatnyaya pe
pertartahanahanan n priprimermer: : kerkerusausakan kan kulkulit, it, tratrauma uma jarjaringingan, an, kerkerusausakan kan padapada jaringan lunak.
jaringan lunak. HYD:
HYD: Tidak terjadi Tidak terjadi infeksi dalam infeksi dalam waktu 2-3 waktu 2-3 hari ditandai hari ditandai dengan tanda-dengan tanda-tan
tanda da vitvital al daldalam am batbatas as nornormal mal dan dan pempemerieriksaksaan an lablaboraoratortoriumium normal.
normal. Intervensi: Intervensi: 1.
1. KajKaji tai tandanda-ta-tanda vnda vitaital til tiap 3-ap 3-4 ja4 jam.m. R/
R/ InfeksInfeksi yang ti yang terjaerjadi dapat mdi dapat meningkeningkatkan suhatkan suhu tubuhu tubuh.. 2.
2. MonMonititor hasior hasil labol laboratratoriorium (leuum (leukoskositit).). R/
R/ MengidMengidentifentifikasi ikasi tanda-tanda-tanda tanda infekinfeksi.si. 3.
3. RaRawawat lut luka ska sececarara sta stererilil.. R/
R/ MengurMengurangi angi risirisiko tko terjadierjadinya inya infeksinfeksi.. 4.
4. BerBeri diei diet tint tinggi kaggi kalorlori dan ti dan tinginggi prgi proteotein.in. R/
R/ MakMakanan yang bergianan yang bergizi zi akaakan n memmembanbantu tu menmeningingkatkatkan pertakan pertahanahanann tubuh.
tubuh. 5.
4.
4. KecKecemaemasan berhusan berhubungbungan dengan nyeran dengan nyeri, ketidi, ketidakmakmampampuan dan uan dan gangangguagguann mobilisasi.
mobilisasi. HYD:
HYD: KecemaKecemasan tidak terjadsan tidak terjadi dalam waktu 2-3 hari ditandai dengani dalam waktu 2-3 hari ditandai dengan kl
klieien n titidadak k memengngeleluh uh nynyereri, i, mamampmpu u memelalakukukakan n akaktitivivitatass sebagaimana mestinya, dan mengungkapkan perasaan lebih santai, sebagaimana mestinya, dan mengungkapkan perasaan lebih santai, ekspresi wajah rileks.
ekspresi wajah rileks. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. KajKaji i tintingkat gkat keckecemaemasan san kliklien.en. R/
R/ MenentMenentukan ukan inteintervensi rvensi yang yang tepattepat.. 2
2.. BBereri i ddaan n lluuaanngkgkaan n wwakakttu u bbaaggi i kklliieen n uunnttuuk k mmeennggununggkkaapkpkaann perasaannya.
perasaannya. R/
R/ MenMengetgetahuahui i titingkangkat t keckecemaemasan klien dan san klien dan memmemenuhenuhi i kebkebutuutuhanhan untuk didengarkan.
untuk didengarkan. 3.
3. AjAjararkan kan dadan n banbantu tu klklieien n untuntuk uk memelalakukukakan n teteknknikik-t-tekekninik k memengangatatasisi kecemasan.
kecemasan. R/
R/ MenMengurgurangi kangi keceecemasmasan klan klienien.. 4.
4. Kaji Kaji perilperilaku kopiaku koping yang ng yang ada dan ada dan anjuranjurkan pengkan penggunaan pgunaan perilerilaku yangaku yang telah berhasil digunakan untuk mengatasi kecemasan yang lain.
telah berhasil digunakan untuk mengatasi kecemasan yang lain. R/
R/ KliKlien tampak lebien tampak lebih h rilrileks dan eks dan tidtidak ak terterlallalu u memmemikiikirkarkan n halhal-hal-hal yang menimbulkan kecemasan.
yang menimbulkan kecemasan. 5.
5. BerBerikaikan n dukudukungan kepngan kepada klieada klien n untuntuk berinuk berinterteraksaksi i dengdengan keluaan keluargarga,, orang tua terdekat.
orang tua terdekat. R/
R/ OraOrang ng terterdekadekat t mermerupaupakan pemberkan pemberi i supsupporport t sissistem yang palintem yang palingg tepat.
tepat. 6.
6. KolKolaboraborasi dengasi dengan doktean dokter untuk pember untuk pemberiarian n terterapi untuapi untuk k menmengurgurangangii kecemasan klien.
kecemasan klien. R/
R/ dapat dapat memulmemulihkan ihkan klien klien ke tike tingkat ngkat awal.awal.
5.
5. ReRegigimemen n teterarapepeututik ik titidadak k efefekektitif f beberhrhububunungagan n dedengngan an kukurarangngnynyaa in
infoformrmasasi i memengngenenai ai pepenynyakakitit, , tatandnda a dadan n gegejajalala, , pepengngobobatatan an dadann pencegahannya.
pencegahannya. HYD:
HYD: Klien dapat Klien dapat mengetahui tentang mengetahui tentang penyakit, penyebab, penyakit, penyebab, tanda gejala,tanda gejala, pengobatan, pencegahan serta tindakan operasi dalam waktu 2-3 pengobatan, pencegahan serta tindakan operasi dalam waktu 2-3
hari. hari. Intervensi: Intervensi:
1.
1. KaKaji ji titingngkakat t pepengngetetahahuauan n klklieien n memengngenaenai i penpenyayakikitntnyaya, , pepenynyebaebab,b, tanda gejala, pengobatan, pencegahan dan prosedur operasi.
tanda gejala, pengobatan, pencegahan dan prosedur operasi. R/
R/ MeningMeningkatkan pekatkan pengetahngetahuan klieuan klien mengenan mengenai penyaki penyakit yang it yang sedangsedang dialaminya.
dialaminya. 2.
2. JalJalin in hubuhubungangan sn salialing ng perpercaycaya.a. R/
R/ MemperMempercepat cepat proseproses s peneripenerimaan maan diri.diri. 3.
3. JelasJelaskan tkan tentang entang rencanrencana opea operasi rasi dan podan post ost operasiperasi.. R/
R/ MenMeningingkatkatkan pengkan pengetaetahuan klihuan klien.en. 4.
4. BerBeri kesi kesempempataatan pada kln pada klien unien untuk btuk bertertanyanya.a. R/
R/ MeningMeningkatkan katkan pengetpengetahuan daahuan dan kern kerjasamjasama klia klien.en. 5.
5. Dorong Dorong pasiepasien untuk mn untuk melanjelanjutkan lautkan latihan atihan aktif uktif untuk sentuk sendi di ndi di atas daatas dann di bawah fraktur.
di bawah fraktur. R/
R/ MeMencncegegah ah kekekakakukuan an sesendndi, i, kokontntraraktkturur, , dadan n kekelelemamahahan n otototot,, meningkatkan kembalinya aktivitas sehari-hari.
meningkatkan kembalinya aktivitas sehari-hari. 6.
6. AnAnjujurkrkan pean penggnggunaunaan baan back pacck pack.k. R/
R/ UnUntutuk k mememamaninipulpulasasi i krkruk uk atatau au dadapapat t memencncegaegah h kekelelelalahan han otototot yang tidak perlu bila satu tangan digips.
yang tidak perlu bila satu tangan digips. 7.
7. KajKaji ulai ulang perng perawaawatan petan pen/ln/luka yauka yang teng tepatpat.. R/
R/ MenuruMenurunkan risnkan risiko traumiko trauma tulang/a tulang/jarinjaringan dan infeksgan dan infeksi yang dapati yang dapat berlanjut melalui osteomielitis.
berlanjut melalui osteomielitis.
Post Operasi Post Operasi
1.
1. NyNyereri i berberhuhubunbungagan n dedengangan n pepemamasasangngan an penpen, , sesekrkrupup, , drdraiain n dan adandan adanyaya luka operasi.
luka operasi. HYD
HYD: : NyeNyeri ri berberkurkurang sampaang sampai i dendengan hilangan hilang g daldalam am wakwaktu tu 2-3 hari2-3 hari dit
ditandaandai i dengdengan: an: ekseksprepresi si wajwajah ah tentenangang, , kliklien en menmengunggungkapkkapkanan nyeri berkurang.
nyeri berkurang. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. ObObseservrvasasi Ti TTV tTV tiaiap 4 jp 4 jamam.. R/
R/ PeninPeningkatan tagkatan tanda-tanda-tanda vitanda vital menunjl menunjukkan adanyukkan adanya nyeria nyeri.. 2.
2. Kaji Kaji keluhakeluhan, lokan, lokasi, isi, intensntensitas itas dan karadan karakterikteristik stik nyerinyeri.. R/
R/ MenentMenentukan tinukan tindakan yang tdakan yang tepat sesepat sesuai dengauai dengan kebutuhn kebutuhan pasienan pasien.. 3.
3. AnjAnjurkurkan tekan teknik rnik relaelaksaksasi nasi napas dpas dalaalam.m. R/
4.
4. BBereriikakan n poposisisi si yyanang g nynyamaman an papada da tutullanang g yayang ng frfrakaktutur r sesesusuaiai anatominya.
anatominya. R/
R/ PoPosisisi si ananatatomomi i memembmbererikikan an rarasa sa nynyamaman an dadan n memelalancncararkakann sirkulasi darah.
sirkulasi darah. 5.
5. BeriBerikan tkan terapi erapi analgeanalgetik tik sesuai sesuai dengan dengan prograprogram mm medik.edik. R/
R/ AnalgeAnalgesik akan msik akan menghambenghambat dan meneat dan menekan rangskan rangsang nyeri ang nyeri ke otak.ke otak.
2.
2. RisiRisiko tingko tinggi terjgi terjadinyadinya infeka infeksi berhsi berhubungan ubungan dengan adadengan adanya luknya luka operaa operasi.si. HYD:
HYD: Tidak terTidak terjadi infejadi infeksi dalam waktksi dalam waktu 2-3 hari ditandu 2-3 hari ditandai dengan kulitai dengan kulit bersih, pasien tidak mengalami infeksi tulang.
bersih, pasien tidak mengalami infeksi tulang. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. ObserObservasi vasi tanda-ttanda-tanda vianda vital (tal (TD, STD, S, N, P, N, P) tia) tiap 4 jamp 4 jam.. R/
R/ PeninPeningkatan gkatan TTV dapTTV dapat menat menunjukkaunjukkan adanyn adanya infea infeksi.ksi. 2.
2. Rawat Rawat luka luka operasoperasi deni dengan bagan baik denik dengan tgan tehnik ehnik antisantiseptik.eptik. R/
R/ MencegaMencegah dan h dan menghammenghambat berbat berkembangkembangnya bnya bakteriakteri.. 3.
3. TutTutup luup luka opka operaerasi dsi dengaengan kasn kasa stea sterilril.. R/
R/ Kasa stKasa steril daeril dapat menghpat menghambat masambat masuknya kumuknya kuman ke dalam lan ke dalam luka.uka. 4.
4. JagJaga daea daerah lrah luka tuka tetaetap berp bersih sih dan kdan keriering.ng. R
R// LuLuka ka yyanang g kokottor or dadan n babassah ah memenjnjadadi i mmededia ia yyanang g babaiik k babagigi perkembangbiakan bakteri.
perkembangbiakan bakteri. 5.
5. BeriBerikan tekan terapi rapi antibantibiotik iotik sesuai sesuai dengan dengan prograprogram mem medik.dik. R/
R/ AntibAntibiotik akaiotik akan menghan menghambat hidumbat hidup dan berkep dan berkembangnymbangnya bakteria bakteri..
3.
3. GanGangguagguan n mobmobililisaisasi fisisi fisik k berberhubuhubungan dengngan dengan nyeri dan terapan nyeri dan terapi i frfraktaktur,ur, pemasangan traksi, gips dan fiksasi.
pemasangan traksi, gips dan fiksasi. HYD
HYD: : KliKlien en dapadapat t mobmobiliilisassasi i sepseperterti i biabiasansanya ya daldalam am waktwaktu u 2-3 hari2-3 hari ditandai dengan klien dapat mobilisasi sendiri, dapat melakukan ditandai dengan klien dapat mobilisasi sendiri, dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain.
aktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. ObsObservervasi asi TTV (TTV (S, TS, TD, N, PD, N, P) ti) tiap 4 jaap 4 jam.m. R/
R/ SebagaSebagai data dasai data dasar untuk mr untuk menentuenentukan tindakkan tindakan keperaan keperawatan.watan. 2.
2. KajKaji i titingkangkat t kemkemampampuan pasieuan pasien n daldalam am berberaktaktiviivitastas, , mobmobililisaisasi secarsi secaraa mandiri.
mandiri. R/
3.
3. BanBantu pasietu pasien n daldalam pemenam pemenuhan higiuhan higieneene, , nutnutrisrisi, elimi, eliminainasi yang tidak si yang tidak dapat dilakukan sendiri.
dapat dilakukan sendiri. R
R// KKeerrjjaassaamma a aannttaarra a ppeerraawwaat t ddeennggaan n ppaassiieen n yyaanng g bbaaiik k mengefektifkan pencapaian hasil dari tindakan keperawatan yang mengefektifkan pencapaian hasil dari tindakan keperawatan yang dilakukan.
dilakukan. 4.
4. DekDekatkatkan alaan alat-at-alat dalat dan bel yann bel yang dibug dibutuhtuhkan klikan klien.en. R/
R/ Klien daKlien dapat segerpat segera memenua memenuhi kebutuhhi kebutuhan yang dapan yang dapat dilaat dilakukan.kukan. 5.
5. LibatLibatkan kekan keluargluarga daa dalam lam memenmemenuhi kuhi kebutuhebutuhan pan pasienasien.. R/
R/ KeKerjrjasasamama a anantatara ra perperawawat at dadan n kekeluluararga ga akakan an memembmbantantu u daldalamam mencapai tujuan yang diinginkan.
mencapai tujuan yang diinginkan. 6.
6. AnjurAnjurkan dan bankan dan bantu klitu klien untuk men untuk mobiliobilisasi fsasi fisik sisik secara beecara bertahartahap sesuaip sesuai kemampuan pasien dan sesuai program medik.
kemampuan pasien dan sesuai program medik. R
R// MoMobibilliisasasi si didini ni ssececarara a beberrtatahahap p mmemembabantntu u dadallam am prprososeses penyembuhan.
penyembuhan.
4.
4. PePerurubabahan han nutnutririsi si kurkuranang g dadari ri kekebubututuhahan n tutubuh buh beberhrhububunungan gan dendengagann bertambahnya metabolisme untuk penyembuhan tulang dan jaringan.
bertambahnya metabolisme untuk penyembuhan tulang dan jaringan. HYD
HYD: : PerPerubahubahan an nutnutrisrisi i tidtidak ak terterjadjadi i daldalam am waktwaktu u 2-3 hari 2-3 hari ditditandaandaii dengan penyembuhan tulang dan jaringan dapat kembali secara dengan penyembuhan tulang dan jaringan dapat kembali secara bertahap sempurna seperti normalnya.
bertahap sempurna seperti normalnya. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. Kaji Kaji abdomenabdomen, catat , catat adanya adanya bisinbising ususg usus, dist, distensi aensi abdomen bdomen dan keldan keluhanuhan mual.
mual. R/
R/ DisDistentensi abdomesi abdomen n dan atoni usus serindan atoni usus sering g terterjadjadi, i, menmengakgakibaibatkatkann penurunan tak adanya bising usus untuk mencerna makanan.
penurunan tak adanya bising usus untuk mencerna makanan. 2.
2. BeBeririkan kan peperarawawatatan orn oralal.. R/
R/ MenMenuruurunkan nkan ranrangsagsangan ngan munmuntah tah dan dan infinflamlamasiasi/ir/iritaitasi, si, mukmukosaosa membran kering.
membran kering. 3.
3. BaBantntu u papasisien en dadalalam m pepemimililihahan n mamakakananan/n/cacairiran an yayang ng memememenunuhihi kebutuhan nutrisi tinggi kalsium.
kebutuhan nutrisi tinggi kalsium. R/
R/ KeKebibiasasaaaan n didiet et sesebebelulumnmnya ya mumungngkikin n titidadak k mememumuasaskan kan papadada pe
pemenmenuhan uhan kebkebutuutuhan han saasaat t ini ini untuntuk uk regregenerenerasi asi jarjaringingan an dandan penyembuhan.
penyembuhan. 4.
R/
R/ MeMewawaspspadadai ai teterjrjadadininya ya hihipepergrglilikekemimia a kakarerena na pepeniningngkakatatann pengeluaran glukagon dan penurunan pengeluaran insulin.
pengeluaran glukagon dan penurunan pengeluaran insulin. 5.
5. MeMenganganjnjururkakan n klklieien n untuntuk uk babanynyak ak memengkngkononsusumsmsi i buabuah h dadan n sasayuyur- r-sayuran.
sayuran. R/
R/ KoKonsnsumumsi si bubuah ah dadan n sasayuyur-r-sasayuyuraran n dadapat pat memeniningkngkatatkakan n prprososeses penyembuhan tulang.
penyembuhan tulang. 6.
6. KoKolalaborborasasi deni dengagan ahln ahli dii dietet.. R/
R/ Untuk Untuk memenumemenuhi kehi kebutuhan butuhan nutrinutrisi si klien.klien.
5.
5. RisiRisiko tinggi tko tinggi terjaderjadinya kominya komplikaplikasi post opesi post operasi b.rasi b.d. imobd. imobilisilisasi.asi. HY
HYD: D: TiTidak dak teterjrjadadi i kokompmplilikakasi si popost st opeoperarasi si dadalalam m wawaktktu u 2-2-3 3 harharii ditandai dengan tidak ada
ditandai dengan tidak ada perasaan nyeri, sesak, mati rasa dll.perasaan nyeri, sesak, mati rasa dll. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. KaKaji kji keleluhuhan paan pasisienen.. R/
R/ MenMengetgetahuahui masi masalaalah pash pasienien.. 2.
2. ObsObservervasi asi TTV TTV (S, (S, T, NT, N, P) , P) tiatiap 4 jap 4 jam.m. R/
R/ Untuk meUntuk mendetekndeteksi adanya tsi adanya tanda-tanda-tanda awal daanda awal dari kompri komplikaslikasi.i. 3.
3. AnjAnjurkurkan dan ajan dan ajarkarkan latan latihaihan aktin aktif dan pasf dan pasif.if. R/
R/ MeMeniningngkakatktkan an pepergrgererakaakan n sesehihinggngga a dadapapat t memelalancancarkrkan an alaliriranan darah.
darah. 4.
4. KoKolalaborborasasi dei dengangan dokn dokteter.r. R/
R/ MengetMengetahui daahui dan mendan mendapatkan patkan penangapenanganan yannan yang tepatg tepat..
6.
6. ReRegigimemen n teterarapepeututik ik in in efefektektif if berberhubhubunungan gan dedengngan an kurkurang ang ininfoformrmasasii mengenai penyakit, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahannya dan mengenai penyakit, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahannya dan prosedur pembedahan.
prosedur pembedahan. HYD:
HYD: Regimen terapeutik Regimen terapeutik menjadi efektif menjadi efektif dalam waktu dalam waktu 2-3 hari 2-3 hari ditandaiditandai den
dengagan n klklieien n dadapat pat memengengetatahui hui penpenyayakikit, t, tatandnda a dadan n gegejajalala,, pengobatan, pencegahan dan prosedur operasi.
pengobatan, pencegahan dan prosedur operasi. Intervensi:
Intervensi: 1.
1. KaKaji ji titingngkat kat pepengngetetahahuauan n papasisien en memengngenenai ai pepenynyakiakit, t, tatanda nda gegejajalala,, pengobatan, pencegahan dan prosedur operasi.
pengobatan, pencegahan dan prosedur operasi. R/
R/ UnUntutuk k memengngukukur ur sesejajauh uh mamana na pepengngetetahahuauan n papasisien en tetentntanangg penyakit.
penyakit. 2.
2. AjaAjarkarkan dan anjurn dan anjurkan paskan pasien untien untuk melauk melakukakukan latihn latihan pasian pasif dan aktif f dan aktif secara teratur.
R/
R/ DeDengngan an lalatitihahan n akaktitif f dadan n papasisif f didihahararapkpkan an dadapapat t memencncegegahah terjadinya kontraktur pada tulang.
terjadinya kontraktur pada tulang. 3.
3. BerBerikaikan kesemn kesempatpatan pada pasan pada pasien untien untuk bertuk bertanyanya.a. R/
R/ Hal kurHal kurang jelang jelas dapat as dapat dikladiklarifikrifikasi kemasi kembali.bali. 4.
4. AnjurAnjurkan paskan pasien untien untuk menuk menaati taati terapi erapi dan kondan kontrol trol tepat tepat waktu.waktu. R/
R/ MencegaMencegah keadaan yh keadaan yang dapaang dapat mempet memperbururburuk keadaan fk keadaan frakturaktur.r. 5.
5. AnAnjujurkrkan an paspasieien n ununtutuk k titidadak k memengnganangkagkat t bebebaban n beberarat t padpada a tatangangann yang fraktur.
yang fraktur. R/
R/ MenMencegacegah strh stres paes pada tuda tulanlang.g.
4.
4. DiDiscschahargrge Pe Plalannnniningg
Anjurkan pasien untuk meneruskan latihan aktif dan pasif yang telahAnjurkan pasien untuk meneruskan latihan aktif dan pasif yang telah diperoleh selama pasien dirawat di RS.
diperoleh selama pasien dirawat di RS.
Anjurkan pasien menaati terapi pengobatan dan kontrol tepat waktu.Anjurkan pasien menaati terapi pengobatan dan kontrol tepat waktu.
Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi TKTP, tinggi kalsium, tinggiAnjurkan pasien untuk mengkonsumsi TKTP, tinggi kalsium, tinggi vitamin untuk penyembuhan tulang.
vitamin untuk penyembuhan tulang.
Minum 2-3 liter per hari bila tidak ada kontraindikasi.Minum 2-3 liter per hari bila tidak ada kontraindikasi.
Lakukan latihan aktivitas secara bertahap.Lakukan latihan aktivitas secara bertahap.
Kenali tanda-tanda komplikasi seperti nyeri pada keadaan istirahat,Kenali tanda-tanda komplikasi seperti nyeri pada keadaan istirahat, deny
denyut ut nadi nadi hilhilang, ang, lemlemah, ah, pucapucat, t, paraparastestesiasia, , jika jika tantanda-tda-tanda anda iniini muncul cepat hubungi tenaga kesehatan.
muncul cepat hubungi tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Andy Santosa Augustinus, (1994).
Andy Santosa Augustinus, (1994). Struktur dan Fungsi Tubuh ManusiaStruktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta :. Jakarta : Akademi Perawatan Sint Carolus.
Akademi Perawatan Sint Carolus.
Brunner and Suddarth (2000).
Brunner and Suddarth (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal BedahBuku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:. Jakarta: EGC.
EGC.
Don
Donna. na. D. D. IgnIgnataatavicviciusius, , MarMarylylinn inn V.BV.B. . (19(1991)91).. MedMedicaical l SurgSurgical ical NurNursingsing. . AA Nursing Proses Approach
Nursing Proses Approach. Philadelphia: W.B. Saunders Company.. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
John Luckman, RN. M.A. Karen C. Sorensen, R.N. M.N (1997).
John Luckman, RN. M.A. Karen C. Sorensen, R.N. M.N (1997). MedicaMedical l SurgicaSurgicall Nursing: A Psychophysiological Approach
Nursing: A Psychophysiological Approach. Philadelphia, N.B.: Saunders. Philadelphia, N.B.: Saunders Company.
Company.
Ma
Marrililyynn nn E. E. DoDoenengogoeses, , MMarary y FF. . MoMoororhohoususe e (1(199994)4).. ReRencncana ana AsuAsuhahann Keperawatan
Keperawatan, Edisi 3: Penerbit Buku Kedokteran: EGC., Edisi 3: Penerbit Buku Kedokteran: EGC.
Price, Sylvia A. (1994). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Price, Sylvia A. (1994). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4.
Jakarta: EGC. Jakarta: EGC.