SIDa F.51
Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kab Samosir - Sumut:
Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kab. Samosir Sumut:
Prakarsa Pengembangan Pariwisata Geopark Danau Toba
Dedi Suhendri
Dh Alk d i S S t K t dh i
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
2012
Dharmawan, Alkadri , Sugeng Santoso, Kusrestuwardhani
LATAR BELAKANG
• Menurut WEF (2012) indeks daya saing Indonesia pada posisi 50 (dari 144 negara)
• Menurut WEF (2012), indeks daya saing Indonesia pada posisi 50 (dari 144 negara) dengan skor 4.40 (antara 1‐7), turun dari posisi 2011 (46), dan 2010 (44). Indonesia termasuk dalam tahap efficiensi driven (stage 2), yang ekonominya telah digerakkan oleh efisiensi (efficiency driven economy).
• Medan, Toba dan Sekitarnya ditetapkan menjadi DPN (Destinasi Pariwisata Nasional) dan sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) dalam RIPPARNAS.
• GeoparkGeopark (taman bumi) adalah sebuah konsep yang mengintegrasikan(taman bumi) adalah sebuah konsep yang mengintegrasikan
pengelolaan warisan geologi (geological heritages) dan warisan budaya (cultural
heritages) dari suatu wilayah untuk tiga tujuan utama, yakni konservasi, edukasi
dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
T k l i j di f k d l b k i j di i i
• Teknologi menjadi faktor penentu dalam pembangunan ekonomi, terjadi transisi perekonomian dari berbasiskan sumber daya alam (resources‐based economy) menjadi perekonomian yang berbasiskan pengetahuan (knowledge‐based economy).
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1 y)
• Dasar kerjasama: MoU BPPT‐Pemkab.Samosir Nomor 46 Tahun 2011 dan Nomor 66/KB/BPPT‐Pemkab.Samosir/11/2011 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah.
PERMASALAHAN
d l h
• Visi Samosir 2011‐2015 adalah SAMOSIR MENJADI DAERAH TUJUAN WISATA LINGKUNGAN YANG INOVATIF 2015.
• Kabupaten Samosir sampai saat ini masih bertumpu pada sektor pertanian (kontribusi ~ 65,03%/tahun), terdiri dari subsektor kehutanan sebesar (29,10%), ( o t bus 65,03 /ta u ), te d da subse to e uta a sebesa ( 9, 0 ), peternakan (19,67%) dan tanaman pangan (10,24%). Sektor jasa cukup tinggi (20,30%), sektor lain (industri pengolahan, pertambangan) relatif kecil.
• Kontribusi subsektor pariwisata (hotel, restoran, angkutan, hiburan dan rekreasi) l tif k il 2 91% (2000) 2 68 (2007) 2 70 (2008) 2 71 (2009) 2 75% (2010)
relatif kecil; 2,91% (2000), 2,68 (2007), 2,70 (2008), 2,71 (2009), 2,75% (2010).
• Untuk pencapaian Visi Samosir dan meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Samosir, digunakan pendekatan kerangka kebijakan inovasi dalam Prakarsa Pengembangan Pariwisata Geopark Toba melalui Penguatan Sistemg g p g Inovasi Daerah Kabupaten Samosir, untuk mengatasi kelemahan kerangka umum; kelembagaan dan daya dukung iptek; Kelemahan keterkaitan, interaksi dan kerjasama difusi inovasi; budaya inovasi; rantai nilai; penyelarasan dengan perkembangan global
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2 perkembangan global.
• Toba adalah kaldera hasil letusan tektonik gunung api (supervolcano) ~74 rb thn yl. Adalah adalah aset wisata bertaraf internasional (dengan konsep geopark).
METODOLOGI
• Metodologi dan pendekatan yang
digunakan adalah Pendekatan Penguatan
Sistem Inovasi dengan mengembangkan
BASELINE ACTIVITIES Studi Literatur Diskusi Pendahuluan Desain Kegiatan Prakarsa
Pengembangan Data Prakarsa dan Praktek Baik / Terbaik
Sistem Inovasi dengan mengembangkan
diskusi partisipatori. Kegiatan
dilaksanakan melalui Survai, Diskusi
Terbatas (FGD, focus group discussion),
Pengembangan Ekonomi Lokal
Prakarsa Geopark dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Data Prakarsa dan Praktek Baik / Terbaik
Prakarsa Pengembangan Pariwisata Geopark Danau
Toba Diskusi / Workshop / FGD
Pengembangan Geopark
Workshop, melakukan strategic analysis
dan penyusunan rencana tindak untuk
penguatan sistem inovasi daerah.
• Fokus kegiatan adalah enam agenda
Laporan Prakasa Pengembangan Geopark
Danau Toba
Rekomendasi Agenda Penguatan SID
Laporan dan Rekomendasi Prakarsa Geopark Danau Toba dalam Kerangka Penguatan SID
Kab. Samosir Fokus kegiatan adalah enam agenda
penguatan sistem inovasi.
• Baseline activity; desk study, studi
pendahuluan, desain kajian, Workshop/
FGD P k b i i t
Sistem Pendidikan dan Litbang
P didik d
Sistem Industri
Perusahaan Besar Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)
Permintaan (Demand)
Sistem Politik Sistem Pendidikan dan Litbang
P didik d
Sistem Industri
Perusahaan Besar Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)
Permintaan (Demand)
Sistem Politik Sistem Politik
Isu Kebijakan
2 Interaksi Fokus & Keterpaduan Rantai Nilai
3 5
FGD Prakarsa pengembangan pariwisata
Geopark dan Prakarsa penguatan Sistem
Inovasi Daerah.
• Hasil kegiatan :
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidikan Tinggi dan
Litbang Litbang Pemerintah Perusahaan Besar UKM “Matang/ Mapan” PPBT Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional Pemerintah Nasional Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Perbankan Modal Ventura
Supra- dan Infrastruktur Khusus
HKI dan Informasi Dukungan Inovasi dan
Bisnis Standar dan Norma Pemerintah Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidikan Tinggi dan
Litbang Litbang Pemerintah Perusahaan Besar UKM “Matang/ Mapan” PPBT Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional Pemerintah Nasional Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Perbankan Modal Ventura
Supra- dan Infrastruktur Khusus
HKI dan Informasi Dukungan Inovasi dan
Bisnis Standar dan Norma Pemerintah Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT Pemerintah Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT Global
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3 g
Laporan dan Rekomendasi Penguatan
Sistem Inovasi Daerah Kab.Samosir.
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Budaya • Sikap dan nilai • Keterbukaan terhadap
pembelajaran dan perubahan • Kecenderungan terhadap Inovasi
dan kewirausahaan • Mobilitas dan interaksi Kebijakan Ekonomi
• Kebijakan ekonomi makro • Kebijakan moneter • Kebijakan fiskal • Kebijakan pajak • Kebijakan perdagangan
• Kebijakan persaingan Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan
Kebijakan Promosi & Investasi Infrastruktur Umum/ Dasar Kebijakan Pendidikan
SDA dan Lingkungan
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Budaya • Sikap dan nilai • Keterbukaan terhadap
pembelajaran dan perubahan • Kecenderungan terhadap Inovasi
dan kewirausahaan • Mobilitas dan interaksi Kebijakan Ekonomi
• Kebijakan ekonomi makro • Kebijakan moneter • Kebijakan fiskal • Kebijakan pajak • Kebijakan perdagangan
• Kebijakan persaingan Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan
Kebijakan Promosi & Investasi Infrastruktur Umum/ Dasar Kebijakan Pendidikan
SDA dan Lingkungan
Lingkungan / Kerangka Umum
1 Budaya Inovasi Keselarasan dengan Tantangan Global
4 6
Isu Kebijakan
SINERGI KOORDINASI
k d k l b d
Sinergi koordinasi kelembagaan dan program:
• Koordinasi antara kementerian dan lembaga pusat, dengan Kementerian ESDM
(Badan Geologi), Kemenparekraf (Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata). Kemendikbude e d bud ( (KNIUU),), LIPI,, BPPT da e baga adan lembaga lainnya.ya
• Sinergi kelembagaan antara pusat – daerah, dikembangkan dalam kelembagaan
Komite Nasional Geopark Indonesia dan kelembagaan dan program yang
disiapkan untuk mengembangkan geopark di daerah.
K di i d g B d S i d P i t h K b t S i t k
• Koordinasi dengan Bappeda Samosir dan Pemerintah Kabupaten Samosir untuk
penyusunan rencana tindak / agenda penguatan Sistem Inovasi Daerah, review
rencana induk pengembangan pariwisata daerah (RIPPARDA) Kabupaten
Samosir dan ppenyelarasany dengang rencana induk pengembanganp g g pariwisatap
provinsi dan nasional (RIPPARNAS), termasuk sosialisasi dan pelibatan
masyarakat (tokoh / kelompok masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemangku
kepentingan lainnya) dalam persiapan, penyusunan rencana dan pelaksanaan
agenda pemberdayaan masyarakat dalam prakarsa geopark
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Pada Sosialisasi Geopark TobaPada Sosialisasi Geopark Toba, pendekatan penguatan Sistem Inovasi diapresiasipendekatan penguatan Sistem Inovasi diapresiasi dan disepakati sebagai platform untuk sinergi pemangku kepentingan dalam
pengembangan Geopark Danau Toba.
• Usulan kelembagaan dan Agenda Penguatan Sistem Inovasi Daerah pada rapat ( )
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) untuk persiapan pembentukan kelembagaanKomite Nasional Geopark Indonesia.
• Pada pertemuan tersebut Kemenristek dan BPPT diminta masuk ke dalam Dewan Pakar bersama Kemendikbud, Kemenhut, KESDM, Kemen. KUKM, Universitas, dll. Pakar bersama Kemendikbud, Kemenhut, KESDM, Kemen. KUKM, Universitas, dll.
• Rakor Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) pada 30 Mei 2012 di Museum
Gunung Api Batur, Kabupaten Bangli, Bali, untuk penyempurnaan struktur
organisasi KNGI, penyusunan tupoksi, penyusunan program kerja komite
( d ) i k t i t d t h
(roadmap), penyiapan sekretariat dan anggaran tahun 2012‐2013.
• Setelah penetapan Geopark Batur masuk Global Geopark Network (GGN) pada Konferensi Jaringan Geopark Eropa di Portugal 16‐19 September 2012, KNIU
mengundang stakeholder (termasuk BPPT) pada 3 Oktober 2012 untuk agenda
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
g g ( ) p 3 g
tindak lanjut setelah Geopark Batur tergabung dalam GGN, Surat Keputusan
POTENSI PENGEMBANGAN
KE DEPAN
• Dalam Master Plan Geopark Toba telah disusun pentahapan dan strategi
• Dalam Master Plan Geopark Toba, telah disusun pentahapan dan strategi pengembangan, yang memerlukan dukungan dan kolaborasi untuk mewujudkan Geopark Toba sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada khususnya. Prakarsa Pengembangan Pariwisata Geopark Danau Toba dapat menjadi tema Inisiasi dan peluang baik untuk menghasilkan kisah sukses dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Samosir dan kolaborasi regional/kawasan dalam pengembangan geopark Toba.
• Diperlukan dukungan dan keberlanjutan keterlibatan Kemenristek BPPT dan
• Diperlukan dukungan dan keberlanjutan keterlibatan Kemenristek, BPPT dan stakeholder untuk pengembangan Pariwisata Geopark melalui agenda penguatan Sistem Inovasi sebagai upaya untuk mensinergikan potensi sumberdaya yang ada.
• Mengembangkan Kerjasama Kawasan / Regional Danau Toba dengan melibatkan (9+2 Kabupaten / Kota sekitarnya) melalui Percontohan Penguatan Sistem Inovasi Daerah melalui Agenda/Prakarsa Pengembangan Pariwisata melalui Kolaborasi Kelembagaan Pusat‐Daerah: Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), Kemenparekraf, Kementerian ESDM,
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6 Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), Kemenparekraf, Kementerian ESDM, Kemendikbud, Kemenristek, BPPT, Pemeintah Kabupaten/Kota, dan pemangku kepentingan lainnya.
FOTO KEGIATAN
TERIMA KASIH
Dedi Suhendri
Lampiran
Kontribusi
Sektor
pada
PDRB
Kab.
Samosir
2000
‐
2010:
St kt
k
i
dik
i
l h
kt
t
i
hi gg
t
t
65 03%
Struktur
ekonomi
dikuasai
oleh
sektor
pertanian
hingga
rata
‐
rata
65,03%
per
tahun,
dari
subsektor
kehutanan
sebesar
(29,10%),
peternakan
(19,67%)
dan
tanaman
pangan
(10,24%).
Sektor
jasa
cukup
tinggi
(20 30%)
terutama
dari
jasa
pemerintahan
(19 65%)
Sektor
jasa
cukup
tinggi
(20,30%),
terutama
dari
jasa
pemerintahan
(19,65%).
Sektor
lain
(industri
pengolahan,
pertambangan,
dll)
relatif
kecil.
Lampiran
Kontribusi
Sektor
pada
Laju
Pertumbuhan
Ekonomi
K b
S
i
Kab.
Samosir
2000
‐
2010:
Laju
pertumbuhan
ekonomi
Kab.
Samosir
rata
‐
rata
6,77%
per
tahun.
dari
sektor
pertanian
(4,42%).
sektor
jasa
(1,35%).
Kontrib si
sektor
lainn a
di
ba ah
1
%
Kontribusi
sektor
lainnya
di
bawah
1
%.
Lampiran
Kontribusi
Sektor
Pariwisata
pada
Perekonomian
Kab.
Samosir
2000
‐
2010:
Subsektor
ekonomi
terkait
pariwisata;
hotel,
restoran,
angkutan,
hiburan
dan
rekreasi.
Periode
2000
‐
2010,
kontribusi
pariwisata
terhadap
PDRB
Kab.
Samosir
cender ng
men r n
2 91%
(2000)
2 68
(2007)
membaik
sedikit
Samosir
cenderung
menurun;
2,91%
(2000),
2,68
(2007),
membaik
sedikit
2,70
(2008),
2,71
(2009),
2,75%
(2010).
Tren
laju
pertumbuhannya
di
bawah
pertumbuhan
ekonomi
rata
‐
rata
Kabupaten
Samosir.
Lampiran
Jumlah
Wisatawan
ke
Kab.
Samosir
2000
‐
2010:
Wi t
( i g d
tik)
j kk
i gk t
k
ig ifik
Wisatawan
(asing+domestik)
menunjukkan
peningkatan
cukup
signifikan.
Tahun
2000
lalu,
total
wisatawan
17.691
orang
,
dimana
20,24%
(orang
3.580
orang)
di
antaranya
wisatawan
asing.
Sampai
2004,
total
wisatawan
terus
meningkat
(32 534)
Tahun
2005
menurun
(28 286)
terutama
oleh
meningkat
(32.534).
Tahun
2005,
menurun
(28.286)
terutama
oleh
merosotnya
jumlah
turis
asing.
Tahun
2006
kembali
meningkat,
dan
pada
2010
mencapai
angka
118.215
orang;
asing
20.849
(17,64%)
dan
wisatawan
nusantara
97.366
97 3
(82,36%).
(
,3
)
Pada
2008
pertambahan
sangat
signifikan
(naik
205,05%,)
dari
(
5, 5 ,)
34.706
(2007)
menjadi
105.871
orang.
KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN GEOWISATA DI GEOAREA SAMOSIR MELALUI PENDEKATAN SISTEM INOVASI DAERAH
KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN GEOWISATA DI GEOAREA SAMOSIR MELALUI PENDEKATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Rencana
Tindak
Penguatan
SID
dalam
Pengembangan
Geopark
1. Mengembangkan
kerangka
umum
yang
kondusif
2 Memperkuat kelembagaan/daya
2. Memperkuat kelembagaan/daya
dukung iptek/litbangyasa/
kemampuan absorpsi
b hk
b
k
3. Menumbuhkembangkan
kolaborasi
inovasi/difusi
inovasi
4. Mendorong
budaya
inovasi
Kerangka
Dasar
Pengembangan
Geopark
4
g
y
5. Memperkuat
pemajuan
sistem
inovasi/klaster
industri
6 Penyelarasan
global
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 14