PERAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
(STUDI KASUS: BAZNAS KABUPATEN LIMA PULUH KOTA) (STUDI KASUS: BAZNAS KABUPATEN LIMA PULUH KOTA)
Skripsi Skripsi
Diajukan kepad
Diajukan kepada Fakultas Ekona Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islomi dan Bisnis Islam Sebagai Salah Satu Syam Sebagai Salah Satu Syaratarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada Pr
Pada Program Studi Ekonomi Syarogram Studi Ekonomi Syariahiah
Oleh: Oleh: YULIA FRANSISKA YULIA FRANSISKA BP. 1313060521 BP. 1313060521
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
MI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
(FEBI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
IMAM BONJOL PADANG
1438 H/ 2017 M
PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN
“
MOTTO MOTTO
“
PERSETUJUAN PUBLIKASI PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik UIN Imam Bonjol, saya yang bertanda tangan Sebagai civitas akademik UIN Imam Bonjol, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
dibawah ini : Nama
Nama : Yulia Fransiska: Yulia Fransiska Nim
Nim : 1313060521: 1313060521 Prodi
Prodi : Ekonomi Syari’ah: Ekonomi Syari’ah Fakultas
Fakultas : : Ekonomi Ekonomi dan dan Bisnis Bisnis IslamIslam Jenis
Jenis karya karya : : SkripsiSkripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, persetujuan untuk memberikan Demi pengembangan ilmu pengetahuan, persetujuan untuk memberikan kepada Iain Imam Bonjol Padang
kepada Iain Imam Bonjol Padang Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Hak Bebas Royalti Noneksklusif (
Nin-
Nin-E
E xclus
xclusiiv
ve
e R
Ro
oya
yalt
lty- F
y- F rre
ee
e R
Riight
ght
)) atas karya ilmiah saya yang berjudul : atas karya ilmiah saya yang berjudul :“Peran Zakat Produktif Dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus: “Peran Zakat Produktif Dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus: BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota).”
BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota).”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini UIN Imam Bonjol berha
Nonekslusif ini UIN Imam Bonjol berhak menyimpan, mengalihmediakan,k menyimpan, mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (databese), merawat, dan
mengelola dalam bentuk pangkalan data (databese), merawat, dan
mempublikasikan skripsi/tesisi/ disertai saya selama tetap mencatumkan nama mempublikasikan skripsi/tesisi/ disertai saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak mencantumkan nama saya saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Padang Dibuat di: Padang
Pada tanggal: 28 Agustus 2017 Pada tanggal: 28 Agustus 2017 Yang menyatakan,
Yang menyatakan,
(Yulia Fransiska) (Yulia Fransiska)
ABSTRAK ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “
Skripsi ini berjudul “Peran Zakat Produktif Dalam PengentasanPeran Zakat Produktif Dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus: BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota)”
Kemiskinan (Studi Kasus: BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota)” yangyang disusun oleh
disusun oleh Yulia Fransiska NIM Yulia Fransiska NIM 13130605213130605211 Prodi Ekonomi SyariahProdi Ekonomi Syariah FakultasFakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Imam Bonjol Padang.
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Imam Bonjol Padang.
Kemiskinan merupakan persoalan kemanusiaan yang telah mendunia. Kemiskinan merupakan persoalan kemanusiaan yang telah mendunia. Zakat merupakan salah satu pendekatan Islam dalam pengentasan kemiskinan. Zakat merupakan salah satu pendekatan Islam dalam pengentasan kemiskinan. Saat ini berkembang konsep zakat produktif dalam upaya mewujudkan Saat ini berkembang konsep zakat produktif dalam upaya mewujudkan pemerataan
pemerataan ekonomi ekonomi melalui melalui zakat. zakat. Salah Salah satu satu jenis jenis zakat zakat yang yang dikembangkandikembangkan adalah zakat
adalah zakat yang dikelola untuk kebutuhan produktif.yang dikelola untuk kebutuhan produktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran zakat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran zakat produktif
produktif yang yang disalurkan disalurkan oleh oleh BAZNAS BAZNAS Kabupaten Kabupaten Lima Lima Puluh Puluh Kota Kota dalamdalam pengentasan kemis
pengentasan kemiskinan di Jorong Pogankinan di Jorong Pogang (Nagari Taeh Bukikg (Nagari Taeh Bukik).). Penelitian ini adalah penelitian lapangan (
Penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field field reseresearch)arch) dengandengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sejumlah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sejumlah teknik analis data, yaitu: Persentase penduduk miskin, untuk mengetahui berapa teknik analis data, yaitu: Persentase penduduk miskin, untuk mengetahui berapa umlah dan persentase penduduk miskin; Indeks kedalaman kemiskinan, untuk umlah dan persentase penduduk miskin; Indeks kedalaman kemiskinan, untuk mengetahui tingkat kedalaman kemiskinan: Indeks keparahan kemiskinan, mengetahui tingkat kedalaman kemiskinan: Indeks keparahan kemiskinan, digunakan untuk menguku
digunakan untuk mengukur tr tingkaingkat t keparahan kemiskinan.keparahan kemiskinan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa pendistribusian zakat produktif yang Hasil analisa menunjukkan bahwa pendistribusian zakat produktif yang disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota di Jorong Pogang (Nagari disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota di Jorong Pogang (Nagari Taeh B
Taeh Bukik) ukik) sudah bsudah berperan dalam merperan dalam mengentaskan kengentaskan kemiskinan namun emiskinan namun belumbelum efektif, karena ketidak tepatan sasaran yang dilakukan oleh BAZNAS dalam efektif, karena ketidak tepatan sasaran yang dilakukan oleh BAZNAS dalam mendistribusikan zakat produktif tersebut, yang mana rumah tangga yang mendistribusikan zakat produktif tersebut, yang mana rumah tangga yang dikategorikan miskin tidak mendapatkan bantuan zakat dan sebaliknya rumah dikategorikan miskin tidak mendapatkan bantuan zakat dan sebaliknya rumah tangga yang
tangga yang dikategorikan dikategorikan tidak miskin tidak miskin malah mendapatkan bmalah mendapatkan bantuan.antuan.
Kata Kunci:
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Syukur
Syukur Alhamdulillah Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telahtelah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanmenyelesaikan skripsi yang berjudul
skripsi yang berjudul “Peran Zakat Produktif Dalam Pengentasan“Peran Zakat Produktif Dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus: BAZNAS Kabupaten Lima Puluh
Kemiskinan (Studi Kasus: BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota”.Kota”. ShalawatShalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pejuang Islam yang senantiasa berjuang demi keluarga, para sahabat dan pejuang Islam yang senantiasa berjuang demi kemuliaan agama Allah SWT.
kemuliaan agama Allah SWT.
Skripsi ini ditulis guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh Skripsi ini ditulis guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Strata Satu (S.1) pada Prodi Ekonomi Syariah UIN gelar Sarjana Ekonomi (SE) Strata Satu (S.1) pada Prodi Ekonomi Syariah UIN Imam Bonjol Padang.
Imam Bonjol Padang.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayah M.Nasir Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayah M.Nasir dan Ibu Erniati yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta dan Ibu Erniati yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil serta kepada saudara
perhatian moril maupun materil serta kepada saudara Nakasri, Desmawati, danNakasri, Desmawati, dan Novia Sari.
Novia Sari.
Selain itu, keberhasilan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini tidak Selain itu, keberhasilan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara terlepas dari bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini . Oleh karena itu pada kesempatan ini penulispenulis mengucapkan terima kasih kepada:
mengucapkan terima kasih kepada: 1.
1. Bapak H. Ahmad Wira, M.Ag, M.Si, Ph.D, sebagai Bapak H. Ahmad Wira, M.Ag, M.Si, Ph.D, sebagai Dekan FakultasDekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang.Imam Bonjol Padang. 2.
2. Bapak Tony Iswadi, SE, MM, Ak, sebagai KetBapak Tony Iswadi, SE, MM, Ak, sebagai Ketua Prodi Ekonomiua Prodi Ekonomi Syariah dan Bapak Hari Candra, M.A sebagai Sekretaris Prodi Syariah dan Bapak Hari Candra, M.A sebagai Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah.
Ekonomi Syariah. 3.
3. Bapak H. Ahmad Wira, M.Ag, M.Si, Ph.D, sebagai Bapak H. Ahmad Wira, M.Ag, M.Si, Ph.D, sebagai Pembimbing I,Pembimbing I, sekaligus Dosen Penasihat Akademik (DPA).
sekaligus Dosen Penasihat Akademik (DPA). 4.
5.
5. Civitas Akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN ImamCivitas Akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang.
Bonjol Padang. 6.
6. Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam BonjolUIN Imam Bonjol Padang Angkatan 2013, Khususnya Prodi Ekonomi Syari’ah dan Padang Angkatan 2013, Khususnya Prodi Ekonomi Syari’ah dan yangyang teristimewa teman-teman
teristimewa teman-teman Ekonomi Pembangunan.Ekonomi Pembangunan. 7.
7. Seluruh pihak yang ikut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidakSeluruh pihak yang ikut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Hanya ucapan terima kasih tulus yang dapat penulis berikan dan do’a agar Hanya ucapan terima kasih tulus yang dapat penulis berikan dan do’a agar Allah SWT memberikan balasan pahala yang selayaknya atas kebaikan yang telah Allah SWT memberikan balasan pahala yang selayaknya atas kebaikan yang telah diberikan. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada diberikan. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.
khususnya, bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.
Padang, 14 Agustus 2017 Padang, 14 Agustus 2017 Penulis Penulis Yulia Fransiska Yulia Fransiska NIM: 1313060521 NIM: 1313060521
DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ABSTRAK
ABSTRAK ... ... ii KATA
KATA PENGANTAR ...PENGANTAR ... ii... ii DAFTAR
DAFTAR ISI ...ISI ... ... iviv DAFTAR
DAFTAR TABEL TABEL ... ... vivi DAFTAR
DAFTAR LAMPIRAN ...LAMPIRAN ... vii.. vii BAB
BAB I I PENDAHULUAN ...PENDAHULUAN ... A.
A. Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah ... 1... 1 B.
B. Rumusan Rumusan dan dan Batasan Batasan Masalah Masalah ... 7.. 7 C.
C. Tujuan dan Tujuan dan Manfaat Manfaat Penelitian ...Penelitian ... ... 88 D.
D. Sistematika Sistematika Penulisan Penulisan ... ... 99 BAB
BAB II II LANDASAN LANDASAN TEORI TEORI ... A.
A. Kemiskinan Kemiskinan ... 1.
1. Defenisi Defenisi Kemiskinan ...Kemiskinan ... 11... 11 2.
2. Jenis Jenis Jenis Jenis Kemiskinan ...Kemiskinan ... ... 1414 3.
3. Faktor Faktor Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan ... yang Mempengaruhi Kemiskinan ... 1515 4.
4. Kemiskinan Kemiskinan Dalam Dalam Pandangan Islam Pandangan Islam ... ... 1818 5.
5. Inclusion Inclusion dan dan Exclusion Exclusion Error Error ... ... 2222 6.
6. Intervensi Intervensi Penanggulangan Penanggulangan Kemiskinan ...Kemiskinan ... ... 2525 7.
7. Pengentasan Pengentasan Kemiskinan Kemiskinan ... 29... 29 B.
B. Zakat Zakat ... 1.
1. Pengertian Zakat Pengertian Zakat dan dan Zakat Produktif... Zakat Produktif... 3131 2.
2. Dasar Dasar Hukum Hukum Zakat Zakat Produktif ...Produktif ... ... 3434 3.
3. Rukun dan Rukun dan Syarat Syarat Wajib Wajib Zakat ...Zakat ... ... 3636 4.
4. Mustahik Mustahik zakat zakat ... 39... 39 5.
5. Peran Zakat Peran Zakat Dalam Pengentasan Dalam Pengentasan Kemiskinan... Kemiskinan... 4343 C.
C. Penelitian Penelitian Relevan ...Relevan ... 44... 44 BAB
BAB III III METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN PENELITIAN ... A.
A. Jenis Jenis Penelitian ...Penelitian ... 51... 51 B.
C.
C. Data Data dan dan Sumber Sumber Data ...Data ... ... 5252 D.
D. Teknik Teknik Pengumpulan Pengumpulan Data ...Data ... 53... 53 E.
E. Teknik Teknik Analisis Analisis Data ....Data ... 55... 55 BAB
BAB IV IV HASIL HASIL DAN DAN PEMBAHASAN...PEMBAHASAN... A.
A. Gambaran Umum BAZNAS Kabupaten Lima Gambaran Umum BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota ....Puluh Kota .... 1.
1. Sejarah Sejarah BAZNAS Kabupaten BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Lima Puluh Kota ...Kota ... ... 5858 2.
2. Fungsi dan Tugas Pokok BAZNAS Kabupaten LimaFungsi dan Tugas Pokok BAZNAS Kabupaten Lima Puluh
Puluh Kota ...Kota ... 60... 60 3.
3. Visi dan Visi dan Misi BAZNAS Misi BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kabupaten Lima Puluh Kota ... Kota ... 6262 4.
4. Struktur dan Program BAZNAS Kabupaten Lima PuluhStruktur dan Program BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota
Kota ... 63... 63 B.
B. Pendistribusian Zakat Produktif Yang Disalurkan BAZNASPendistribusian Zakat Produktif Yang Disalurkan BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota Di J
Kabupaten Lima Puluh Kota Di Jorong Pogang (Nagari Taehorong Pogang (Nagari Taeh Bukik)
Bukik) ... ... 6868 C.
C. Pembahasan Pembahasan ... ... 7171 BAB
BAB V V PENUTUP PENUTUP ... A. A. Kesimpulan Kesimpulan ... ... 7777 B. B. Saran Saran ... .. 7878 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
Halaman Halaman Tabel 3.1
Tabel 3.1 Inclusion Inclusion dandan exclusion Errorexclusion Error dari dari program program kemiskinan ...kemiskinan ... 23. 23 Tabel
Tabel 4.1 4.1 Nama-nama Nama-nama responden responden yang yang menerima menerima bantuan bantuan modal modal usahausaha produktif di Jorong Po
produktif di Jorong Pogang (Nagari Taeh Bukik) tahun gang (Nagari Taeh Bukik) tahun 2016 2016 .... .... 6868 Tabel
Tabel 4.2 4.2 Data Data pengeluaran pengeluaran penduduk penduduk miskin miskin sebelum sebelum dan dan sesudah sesudah distribusidistribusi zakat
zakat di di Jorong Jorong Pogang Pogang ... ... 7171 Tabel
Tabel 4.3 4.3 Indikator Indikator kemiskinan kemiskinan sebelum sebelum dan dan sesudah sesudah distribusi distribusi zakat zakat didi Jorong
Jorong Pogang Pogang ... 72... 72 Tabel 4.4
DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Wawancara Lampiran 1 : Kuesioner Wawancara
Lampiran 2 : Surat izin / surat rekomendasi penelitian dari Fakultas Ekonomi Dan Lampiran 2 : Surat izin / surat rekomendasi penelitian dari Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Bisnis Islam
Lampiran 3 : Surat izin melaksanakan penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Lampiran 3 : Surat izin melaksanakan penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Lima Puluh Kota Politik Kabupaten Lima Puluh Kota
Lampiran 4 : Data Pengolahan P0, P1, Dan P2 Sebelum Distribusi Zakat Lampiran 4 : Data Pengolahan P0, P1, Dan P2 Sebelum Distribusi Zakat Lampiran 5 : Data Pengolahan P0, P1, Dan P2 Sesudah Distribusi Zakat Lampiran 5 : Data Pengolahan P0, P1, Dan P2 Sesudah Distribusi Zakat Lampiran 6 : Dokumentasi
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Kemiskinan adalah persoalan kemanusiaan yang telah mendunia, Kemiskinan adalah persoalan kemanusiaan yang telah mendunia, kemiskinan pada saat ini bukan hanya fenomena ekonomi yang terjadi pada kemiskinan pada saat ini bukan hanya fenomena ekonomi yang terjadi pada negara-negara berkembang akan tetapi juga ditemukan pada negara-negara negara-negara berkembang akan tetapi juga ditemukan pada negara-negara maju.
maju.11 Penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan mencakup mereka Penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan mencakup mereka yang berpendapatan sangat rendah, tidak berpendapatan tetap, atau tidak yang berpendapatan sangat rendah, tidak berpendapatan tetap, atau tidak berpendapatan sama sekali.
berpendapatan sama sekali.22
Lingkaran kemiskinan yang terjadi di Indonesia di akibatkan Lingkaran kemiskinan yang terjadi di Indonesia di akibatkan kurangnya masyarakat miskin untuk mendapatkan modal. Sistem ekonomi kurangnya masyarakat miskin untuk mendapatkan modal. Sistem ekonomi saat ini yang tidak berpihak kepada masyarakat miskin ditenggarai menjadi saat ini yang tidak berpihak kepada masyarakat miskin ditenggarai menjadi penyebab
penyebab sulitnya sulitnya menurunkan menurunkan angka angka kemiskinan kemiskinan di di Indonesia. Indonesia. Lembaga- Lembaga-lembaga keuangan sebagai Lembaga-lembaga intermediasi yang menyalurkan dana dari lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi yang menyalurkan dana dari masyarakat yang surplus dana kepada masyarakat yang defisit dana tidak masyarakat yang surplus dana kepada masyarakat yang defisit dana tidak menjalankan fungsinya dengan baik, ini terlihat dari banyaknya masyarakat menjalankan fungsinya dengan baik, ini terlihat dari banyaknya masyarakat miskin yang tidak terjangkau oleh perbankan (
miskin yang tidak terjangkau oleh perbankan (unbankableunbankable)) , , karena merekakarena mereka tidak mempunyai aset untuk agunan sebagai dasar pinjaman kredit, dan tidak mempunyai aset untuk agunan sebagai dasar pinjaman kredit, dan minimnya skill kewirausahaan juga mengakibatkan susahnya masyarakat minimnya skill kewirausahaan juga mengakibatkan susahnya masyarakat miskin untuk lepas dari kemiskinannya. Rendahnya rasio kewirausahaan miskin untuk lepas dari kemiskinannya. Rendahnya rasio kewirausahaan
1 1
Syamsul Amar,
Syamsul Amar, Ekonomi Dalam Ekonomi Dalam Perspektif Kelembagaan,Perspektif Kelembagaan, (Padang: UNP Press, 2012),(Padang: UNP Press, 2012), h. 32
h. 32 2 2
Pemerintah Kota Payakumbuh,
Pemerintah Kota Payakumbuh, http://payakumbuhkota.go.id/wp-
http://payakumbuhkota.go.id/wp-content/uploads
content/uploads /2015/12/ILPPD-2014/2015/12/ILPPD-2014.pdf .pdf .. (Diakses: (Diakses: 09 09 Januari 2017Januari 2017))
1 1
terhadap jumlah penduduk di Indonesia yang hanya 3,1 persen terhadap jumlah penduduk di Indonesia yang hanya 3,1 persen33 mengakibatkan rendahnya penciptaan lapangan kerja yang tidak sebanding mengakibatkan rendahnya penciptaan lapangan kerja yang tidak sebanding dengan
dengan jumlah jumlah angkatan angkatan kerja ykerja yang ang besar, besar, pada pada akhirnya akhirnya hal hal iniini mengakibatkan tingginya pengangguran dan tingkat kemiskinan. Oleh karena mengakibatkan tingginya pengangguran dan tingkat kemiskinan. Oleh karena itu dibutuhkan satu metode dan instrument yang bisa memberdayakan itu dibutuhkan satu metode dan instrument yang bisa memberdayakan masyarakat miskin, dan memberikan kemudahan masyarakat miskin untuk masyarakat miskin, dan memberikan kemudahan masyarakat miskin untuk mendapatkan akses modal untuk berusaha.
mendapatkan akses modal untuk berusaha.
Kemiskinan masih menjadi masalah nasional yang berkepanjangan Kemiskinan masih menjadi masalah nasional yang berkepanjangan hingga saat ini, di mana jumlah penduduk miskin di Indonesia berdasarkan hingga saat ini, di mana jumlah penduduk miskin di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 %) dari jumlah penduduk Indonesia. Jika dibandingkan dengan data (11,22 %) dari jumlah penduduk Indonesia. Jika dibandingkan dengan data September 2014 yang berjumlah 27,73 juta orang (10,96 %), maka terjadi September 2014 yang berjumlah 27,73 juta orang (10,96 %), maka terjadi peningkatan
peningkatan jumlah jumlah penduduk penduduk miskin miskin di di Indonesia. Indonesia. Di Di Sumatera Sumatera BaratBarat persentase penduduk miskin pada September 201
persentase penduduk miskin pada September 2015 sebesar 6,71 %, dan 7,09 %5 sebesar 6,71 %, dan 7,09 % pada Maret 2016.
pada Maret 2016.44 Ini artinya dalam waktu satu tahun juga terjadi peningkatan Ini artinya dalam waktu satu tahun juga terjadi peningkatan angka kemiskinan di Sumatera Barat.
angka kemiskinan di Sumatera Barat.
Sementara jumlah rakyat miskin di Kota Payakumbuh dari tahun 2010 Sementara jumlah rakyat miskin di Kota Payakumbuh dari tahun 2010 sampai 2014 mengalami penurunan. Berdasarkan data yang diperoleh di sampai 2014 mengalami penurunan. Berdasarkan data yang diperoleh di Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, Kota Payakumbuh mempunyai Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, Kota Payakumbuh mempunyai penduduk
penduduk miskin miskin sebanyak sebanyak 12,40 12,40 ribu ribu orang orang (10.58%) (10.58%) dan dan 8,84 8,84 ribu ribu orangorang
3 3
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/21/220000826/2017.menkop.targetkan.r
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/21/220000826/2017.menkop.targetkan.r
asio.kewirausahaan.meningkat
asio.kewirausahaan.meningkat.. (Diakses: 10 April 2017) (Diakses: 10 April 2017) 4
4
Gudang Informasi Sumbar
Gudang Informasi Sumbar https://www.gosumbar.com/berita/baca/2016/07/18/meski-
https://www.gosumbar.com/berita/baca/2016/07/18/meski-
berada-satu-digit-bps-sumbar-angka-kemiskinan-di-sumbar-naik-desa-penyumbang-angka-terbesar#sthash.rti82wZx.dpbs
(7,01%
(7,01% ) ) pada pada tahun tahun 2014.2014.55 Di Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2010 Di Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2010 sampai tahun 2013 juga mengalami penurunan. Pada tahun 2010, Kabupaten sampai tahun 2013 juga mengalami penurunan. Pada tahun 2010, Kabupaten Lima Puluh Kota mempunyai penduduk miskin sebanyak 36,50 ribu orang Lima Puluh Kota mempunyai penduduk miskin sebanyak 36,50 ribu orang (10,48%) dan 30,00 ribu orang (8,26%) pada tahun 2013.
(10,48%) dan 30,00 ribu orang (8,26%) pada tahun 2013.
Islam mempunyai perhatian yang sangat besar untuk melepaskan Islam mempunyai perhatian yang sangat besar untuk melepaskan orang-orang miskin dan kaum dhuafa dari kemiskinan dan keterbelakangan. orang-orang miskin dan kaum dhuafa dari kemiskinan dan keterbelakangan. Islam sangat konsisten untuk mengentaskan kemiskinan, Islam memiliki Islam sangat konsisten untuk mengentaskan kemiskinan, Islam memiliki konsep yang sangat matang untuk membangun keteraturan sosial berbasis konsep yang sangat matang untuk membangun keteraturan sosial berbasis tolong-menolong dan gotong royong. Orang-orang kaya harus menyisihkan tolong-menolong dan gotong royong. Orang-orang kaya harus menyisihkan sebagian kecil hartanya untuk orang-orang miskin dan golongan lainnya. sebagian kecil hartanya untuk orang-orang miskin dan golongan lainnya. Pemberian tersebut dapat berupa zakat, infak dan sedekah.
Pemberian tersebut dapat berupa zakat, infak dan sedekah. Zakat dapat memberikan dampak yang lebih luas (
Zakat dapat memberikan dampak yang lebih luas ( multiplier effect multiplier effect ),), dan menyentuh semua aspek kehidupan, apabila pendistribusian zakat lebih dan menyentuh semua aspek kehidupan, apabila pendistribusian zakat lebih diarahkan pada yang kegiatan bersifat produktif. Zakat dapat didayagunakan diarahkan pada yang kegiatan bersifat produktif. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi. Zakat kualitas umat apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi. Zakat produktif
produktif memberikan memberikan dampak dampak positif positif pada pada pembangunan, pembangunan, pertumbuhanpertumbuhan perekonomian, dan
perekonomian, dan kesejahteraan kesejahteraan ummat ummat apabila apabila dilakukakan secdilakukakan secara ara optimal.optimal. Zakat produktif ini sangat penting dalam membangun masyarakat produktif Zakat produktif ini sangat penting dalam membangun masyarakat produktif dan inovatif dalam membangun perekonomian bangsa yang sejahtera. Zakat dan inovatif dalam membangun perekonomian bangsa yang sejahtera. Zakat produktif
produktif dapat dapat dipergunakan dipergunakan sebagai sebagai program program pengentasan pengentasan kemiskinankemiskinan dengan cara pendistribusian zakat berupa modal usaha, alat-alat usaha, dengan cara pendistribusian zakat berupa modal usaha, alat-alat usaha,
5 5
Data diperoleh dari BPS Kota Payakumbuh. Pada 30 Januari 2017 Data diperoleh dari BPS Kota Payakumbuh. Pada 30 Januari 2017
pelatihan
pelatihan keterampilan, keterampilan, serta serta bimbingan bimbingan usaha. usaha. Sedangkan, Sedangkan, dampak dampak positifpositif zakat produktif untuk para mustahiq yaitu dapat hidup mandiri sehingga ia zakat produktif untuk para mustahiq yaitu dapat hidup mandiri sehingga ia tidak butuh lagi menerima zakat ketika ekonominya telah mapan.
tidak butuh lagi menerima zakat ketika ekonominya telah mapan.66 Apabila Apabila pendistribusian
pendistribusian zakat zakat semacam semacam ini ini bisa bisa dilaksanakan, dilaksanakan, maka maka akan akan sangatsangat membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, memeratakan pendapatan, dan mempersempit kesenjangan antara kelompok memeratakan pendapatan, dan mempersempit kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin.
kaya dan miskin.
Secara yuridis keberadaan zakat diatur dalam UU Nomor 23 Tahun Secara yuridis keberadaan zakat diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang bertujuan untuk membantu golongan 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang bertujuan untuk membantu golongan fakir dan miskin, untuk mendorong terlaksananya undang-undang ini fakir dan miskin, untuk mendorong terlaksananya undang-undang ini pemerintah
pemerintah telah telah memfasilitasi memfasilitasi melalui melalui BAZNAS BAZNAS (Badan (Badan Amil Amil ZakatZakat Nasional)
Nasional) dan dan BAZDA BAZDA (Badan (Badan Amil Amil Zakat Zakat Daerah) Daerah) yang yang bertugas bertugas untukuntuk mengelola zakat, infak dan sedekah.
mengelola zakat, infak dan sedekah. Badan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan merupakan badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan RI Nomor 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.77 Al-Quran Al-Quran telah mengatur pendistribusian zakat kepada delapan golongan yang telah mengatur pendistribusian zakat kepada delapan golongan yang dipandang berhak menerimanya, maka hal ini akan menciptakan pemerataan dipandang berhak menerimanya, maka hal ini akan menciptakan pemerataan ekonomi antara individu. BAZNAS sebagai pengelola dan pendistribusian ekonomi antara individu. BAZNAS sebagai pengelola dan pendistribusian zakat yang berperan penting dalam pemerataan ekonomi bagi suatu daerah. zakat yang berperan penting dalam pemerataan ekonomi bagi suatu daerah.
6 6
http://diy.baznas.go.id/zakat-konsumtif-dan-zakat-produktif/
http://diy.baznas.go.id/zakat-konsumtif-dan-zakat-produktif/.. (Diakses: 11 April 2017) (Diakses: 11 April 2017) 7
7
Profil Baznas,
Adapun sifat dari pendayagunaan zakat ada dua yaitu: bersifat Adapun sifat dari pendayagunaan zakat ada dua yaitu: bersifat konsumtif dan bersifat produktif. Zakat yang bersifat konsumtif adalah zakat konsumtif dan bersifat produktif. Zakat yang bersifat konsumtif adalah zakat yang diberikan hanya satu kali atau sesaat saja (digunakan hanya sekali). Pada yang diberikan hanya satu kali atau sesaat saja (digunakan hanya sekali). Pada awalnya pendistribusian zakat infaq dan sedekah (ZIS) hanya berorientasi awalnya pendistribusian zakat infaq dan sedekah (ZIS) hanya berorientasi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saja, tetapi sekarang sudah mulai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saja, tetapi sekarang sudah mulai berkembang yaitu dengan tujuan lebih produ
berkembang yaitu dengan tujuan lebih produktif. ktif. Zakat produktif adalah zakatZakat produktif adalah zakat yang diberikan kepada mustahik sebagai modal untuk menjalankan suatu yang diberikan kepada mustahik sebagai modal untuk menjalankan suatu kegiatan ekonomi dalam bentuk usaha, yaitu untuk mengembangkan tingkat kegiatan ekonomi dalam bentuk usaha, yaitu untuk mengembangkan tingkat ekonomi dan potensi produktifitas mustahik.
ekonomi dan potensi produktifitas mustahik.
Berdasarkan hasil riset Baznas dan IPB, potensi zakat secara nasional Berdasarkan hasil riset Baznas dan IPB, potensi zakat secara nasional ditaksir mencapai Rp 217 triliun setiap tahun
ditaksir mencapai Rp 217 triliun setiap tahun88. Angka itu dilihat berdasarkan. Angka itu dilihat berdasarkan produk
produk domestik domestik bruto bruto (PDB). (PDB). Ketika Ketika PDB PDB naik, naik, maka maka potensi potensi zakat zakat jugajuga bergerak.
bergerak. Angka Angka ini ini akan akan semakin semakin meningkat meningkat seiring seiring dengan dengan peningkatanpeningkatan jumlah PDB.
jumlah PDB. Potensi Potensi zakat zakat nasional nasional ini ini diklasifikasikan diklasifikasikan dalam dalam tiga tiga kelompokkelompok besar
besar yaitu yaitu Pertama, Pertama, potensi potensi zakat zakat rumah rumah tangga tangga secara secara nasional. nasional. Kedua,Kedua, potensi
potensi zakat zakat industri industri menengah dan menengah dan besar besar nasional, nasional, serta serta zakat zakat Badan UsahaBadan Usaha Milik Negara (BUMN). Potensi yang dihitung pada kelompok yang kedua ini Milik Negara (BUMN). Potensi yang dihitung pada kelompok yang kedua ini adalah zakat perusahaan, dan bukan zakat direksi serta karyawan. Ketiga, adalah zakat perusahaan, dan bukan zakat direksi serta karyawan. Ketiga, potensi zakat tabungan secara nasional.
potensi zakat tabungan secara nasional.
Potensi zakat yang mencapai Rp 217 triliun pertahun merupakan Potensi zakat yang mencapai Rp 217 triliun pertahun merupakan tantangan bagi Badan amil zakat dalam memaksimalkan kinerjanya sehingga tantangan bagi Badan amil zakat dalam memaksimalkan kinerjanya sehingga dana zakat tersebut dapat bermanfaat dalam mengentaskan kemiskinan yang dana zakat tersebut dapat bermanfaat dalam mengentaskan kemiskinan yang
8 8
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/wakaf/16/01/21/o1b126385-potensi-zakat-nasional-mencapai-rp-217-triliun
menjadi parameter golongan mustahik. Adanya program zakat produktif menjadi parameter golongan mustahik. Adanya program zakat produktif menjadi salah satu sarana untuk mengentaskan kemiskinan, dengan mengubah menjadi salah satu sarana untuk mengentaskan kemiskinan, dengan mengubah mustahik menjadi muzaki dalam jangka waktu tertentu. Dipilihnya BAZNAS mustahik menjadi muzaki dalam jangka waktu tertentu. Dipilihnya BAZNAS sebagai objek dalam penelitian ini karena BAZNAS merupakan representasi sebagai objek dalam penelitian ini karena BAZNAS merupakan representasi Organisani Pengelola Zakat (OPZ) pemerintah dan merupakan OPZ yang Organisani Pengelola Zakat (OPZ) pemerintah dan merupakan OPZ yang terbesar di Indonesia.
terbesar di Indonesia.
Di Kabupaten Lima Puluh Kota, Badan Amil Zakat Nasional Di Kabupaten Lima Puluh Kota, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mempunyai program kerja yaitu mewujudkan Lima Puluh Kota (BAZNAS) mempunyai program kerja yaitu mewujudkan Lima Puluh Kota cerdas, Lima Puluh Kota religius, Lima Puluh Kota sejahtera, Lima Puluh cerdas, Lima Puluh Kota religius, Lima Puluh Kota sejahtera, Lima Puluh Kota sehat, Lima Puluh Kota
Kota sehat, Lima Puluh Kota makmur dan Lima Puluh Kota peduli.makmur dan Lima Puluh Kota peduli.99
Ketika dimintai keterangan kepada para staff dan pengurus mengenai Ketika dimintai keterangan kepada para staff dan pengurus mengenai program-program dari
program-program dari setiap setiap program BAZNAS program BAZNAS Kabupaten Lima Kabupaten Lima Puluh KotaPuluh Kota di atas, program Lima Puluh Kota sejahteralah yang merupakan program di atas, program Lima Puluh Kota sejahteralah yang merupakan program pendistribusian z
pendistribusian zakat akat produktif produktif dengan konsep dengan konsep pemberian pemberian bantuan modal bantuan modal dandan bisa
bisa menambahkan menambahkan nilai nilai kemandiriankemandirian mustahik mustahik . Program zakat produktif. Program zakat produktif dimulai sejak awal
dimulai sejak awal Pihak BAZNAPihak BAZNAS Kabupaten LS Kabupaten Lima Puluh Koima Puluh Kota didirikan,ta didirikan, yaitu dari
yaitu dari tahun 200tahun 2004. 4. Pihak BAZPihak BAZNAS tidak NAS tidak menetapkan usaha menetapkan usaha apa yangapa yang harus dijalankan oleh masing-masing
harus dijalankan oleh masing-masing mustahik mustahik . Setiap masyarakat. Setiap masyarakat yangyang inginkan mendapatkan bantuan dari BAZNAS, maka masyarakat tersebut inginkan mendapatkan bantuan dari BAZNAS, maka masyarakat tersebut harus mangajukan surat permohonan terlebih dahulu. Bantuan tersebut berupa harus mangajukan surat permohonan terlebih dahulu. Bantuan tersebut berupa uang, dan
uang, dan mustahikmustahik itulah yang akan mengubah uang tersebut menjadi sebuahitulah yang akan mengubah uang tersebut menjadi sebuah usaha yang bersifat produktif.
usaha yang bersifat produktif.
9 9
http://www.limapuluhkota.kemenag.go.id/html/index.php?id=berita&kode=99
http://www.limapuluhkota.kemenag.go.id/html/index.php?id=berita&kode=99.. (Diakses: (Diakses: 17 Maret 2017)
Program ini bertujuan akan peningkatan ekonomi dan usaha bagi Program ini bertujuan akan peningkatan ekonomi dan usaha bagi keluarga kurang mampu, membantu masyarakat miskin mewujudkan keluarga kurang mampu, membantu masyarakat miskin mewujudkan pengembangan
pengembangan usaha usaha dan dan memfasilitasi memfasilitasi masyarakat masyarakat kurang kurang mampu mampu untukuntuk mendapatkan fasilitas usaha.
mendapatkan fasilitas usaha. Sedangkan kriteria pSedangkan kriteria penerima zakat prodenerima zakat produktif iniuktif ini adalah
adalah mustahik mustahik yang benar-benar membutuhkan modal. yang benar-benar membutuhkan modal.1010Pada tahun 2016Pada tahun 2016 BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota telah menyalurkan bantuan zakat BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota telah menyalurkan bantuan zakat produktif sebanyak Rp. 13
produktif sebanyak Rp. 134.200.000 den4.200.000 dengan jumlah mustahik 89 oranggan jumlah mustahik 89 orang..1111 Di Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari tiga belas (13) Kecamatan, Di Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari tiga belas (13) Kecamatan, salah satunya yaitu Kecamatan Payakumbuh. Di Kecamatan Payakumbuh salah satunya yaitu Kecamatan Payakumbuh. Di Kecamatan Payakumbuh terdapat tujuh (7) Nagari, salah satunya yaitu Nagari Taeh Bukik. Di Nagari terdapat tujuh (7) Nagari, salah satunya yaitu Nagari Taeh Bukik. Di Nagari Taeh Bukik sendiri terdapat empat (4) Jorong, yaitu: Jorong Pogang, Jorong Taeh Bukik sendiri terdapat empat (4) Jorong, yaitu: Jorong Pogang, Jorong Talago, Jorong Pabatungan, dan Jorong Bukik Tapung. Di Jorong Pogang Talago, Jorong Pabatungan, dan Jorong Bukik Tapung. Di Jorong Pogang terdapat dua ratus dua puluh delapan (228) rumah tangga dan empat puluh terdapat dua ratus dua puluh delapan (228) rumah tangga dan empat puluh (40) rumah tangga merupakan rumah tangga miskin.
(40) rumah tangga merupakan rumah tangga miskin.1212
Pola pendistribusian zakat produktif yang disalurkan oleh BAZNAS Pola pendistribusian zakat produktif yang disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota di Jorong Pogang belum berjalan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota di Jorong Pogang belum berjalan dengan semestinya. Hal tersebut dapat penulis temui langsung berdasarkan fakta semestinya. Hal tersebut dapat penulis temui langsung berdasarkan fakta dilapangan, yang mana setelah melakukan wawancara dari salah seseorang dilapangan, yang mana setelah melakukan wawancara dari salah seseorang mustahik
mustahik yang pernah mendapatkan bantuan zakat produktif tersebut tidakyang pernah mendapatkan bantuan zakat produktif tersebut tidak menggunakan
menggunakan bantuan bantuan tersebut tersebut untuk untuk usaha usaha yang yang bersifat bersifat produktif,produktif,
10 10
http://www.padang-today.com/baznas-lima-puluh-kota-salurkan-bantuan-zakat- produktif/ . (Diakses: 17 Maret 2017)
produktif/ . (Diakses: 17 Maret 2017) 11
11
Data di Ambil dari Arsip BAZNAS Kabu
Data di Ambil dari Arsip BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota, Tanggal 20 Junipaten Lima Puluh Kota, Tanggal 20 Juni 2017
2017 12 12
Miko,
melainkan digunakan untuk keperluan sehari-harinya saja.
melainkan digunakan untuk keperluan sehari-harinya saja.1313 Untuk itu perlu Untuk itu perlu dilihat lebih jauh lagi apakah zakat produktif yang disalurkan oleh BAZNAS dilihat lebih jauh lagi apakah zakat produktif yang disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota di Jorong Pogang (Nagari Taeh Bukik) sudah Kabupaten Lima Puluh Kota di Jorong Pogang (Nagari Taeh Bukik) sudah berperan
berperan dengan dengan aktif aktif dalam dalam mengentaskan mengentaskan kemiskinan kemiskinan atau atau sebaliknya.sebaliknya. Dipilihnya Jorong Pogang (Nagari Taeh Bukik) adalah untuk memudahkan Dipilihnya Jorong Pogang (Nagari Taeh Bukik) adalah untuk memudahkan penulis, karena penulis
penulis, karena penulis berasal dari berasal dari Jorong Pogang tersebut. Jorong Pogang tersebut. Berdasarkan latarBerdasarkan latar belakang
belakang masalah masalah tersebut, tersebut, maka maka penulis penulis tertarik tertarik mengangkat mengangkat penelitian penelitian iniini dalam skripsi yang berjudul
dalam skripsi yang berjudul: “Peran Zaka: “Peran Zakat Produktif Dalam Pengentasant Produktif Dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus: BAZNAS Kabupaten Lima puluh
Kemiskinan (Studi Kasus: BAZNAS Kabupaten Lima puluh Kota)”.Kota)”.
B.
B. Rumusan Dan Batasan MasalahRumusan Dan Batasan Masalah 1.
1. Rumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah yang menjadi permasalahan pokok dalam dapat merumuskan masalah yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu:
penelitian ini yaitu:
Bagaimana peran
Bagaimana peran zakat produktif yzakat produktif yang disalurkan ang disalurkan oleh oleh BAZNASBAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengentasan kemiskinan di Jorong Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengentasan kemiskinan di Jorong Pogang?
Pogang? 2.
2. Batasan MasalahBatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah kepada masalah yang Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah kepada masalah yang diteliti dengan adanya keterbatasan waktu dan tenaga, penelitian ini hanya diteliti dengan adanya keterbatasan waktu dan tenaga, penelitian ini hanya menganalisa bagaimana peran zakat produktif yang disalurkan BAZNAS menganalisa bagaimana peran zakat produktif yang disalurkan BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengentasan kemiskinan di Jorong Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengentasan kemiskinan di Jorong
13 13
Lukman, Wawancara Langsung, Tanggal 20 Mei 2017 Lukman, Wawancara Langsung, Tanggal 20 Mei 2017
Pogang
Pogang (Nagari Taeh (Nagari Taeh Bukik) melalui bBukik) melalui bantuan zakat antuan zakat produktif, produktif, programprogram Lima Puluh Kota sejahtera.
Lima Puluh Kota sejahtera.
C.
C. Tujuan Dan Manfaat PenelitianTujuan Dan Manfaat Penelitian 1.
1. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran zakat produktif yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Lima Puluh zakat produktif yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Lima Puluh Kota dalam pengentasan kemiskinan di Jorong Pogang (Nagari Taeh Kota dalam pengentasan kemiskinan di Jorong Pogang (Nagari Taeh Bukik)?
Bukik)? 2.
2. Manfaat PenelitianManfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di antaranya:
manfaat di antaranya: a.
a. Bagi penulis, penelitian ini berguna dalam mengaplikasikan ilmu yangBagi penulis, penelitian ini berguna dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diterima selama perkuliahan.
telah diterima selama perkuliahan. b.
b. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagiBagi peneliti, penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pengembangan
pengembangan ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan dan dan penelitian-penelitianpenelitian-penelitian selanjutnya.
selanjutnya. c.
c. Bagi pembuat kebijakan, merupakan suatu informasi dan sebagaiBagi pembuat kebijakan, merupakan suatu informasi dan sebagai bahan
bahan pertimbangan pertimbangan dalam dalam menentukan menentukan kebijakan kebijakan yang yang berhubunganberhubungan dengan peran BAZNAS dalam pengentasan kemiskinan.
dengan peran BAZNAS dalam pengentasan kemiskinan.
D.
D. Sistematika PenulisanSistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan ini penulis membuat sitematika Untuk memudahkan penulisan ini penulis membuat sitematika penulisan sebagai berikut:
BAB
BAB I I Pendahuluan Pendahuluan : : Bab Bab ini ini penulis penulis membahas membahas latarlatar belakang
belakang masalah, masalah, rumusan rumusan dandan batasan
batasan masalah, masalah, tujuan tujuan dan dan kegunaankegunaan penelitian,
penelitian, dan dan diakhiri diakhiri dengandengan sistematika penulisan.
sistematika penulisan. BAB
BAB II II Landasan Landasan Teori Teori : : Bab Bab ini ini penulis penulis mengemukakan mengemukakan teori- teori-teori yang berkenaan dengan judul. teori yang berkenaan dengan judul. BAB
BAB III III Metode Metode Penelitian Penelitian : : Bab Bab ini ini penulis penulis akan akan membahas membahas jenisjenis dan metode penelitian. Lokasi, subjek dan metode penelitian. Lokasi, subjek dan objek penelitian. Data dan sumber dan objek penelitian. Data dan sumber data. Teknik pengumpulan data dan data. Teknik pengumpulan data dan alat analisa data.
alat analisa data. BAB
BAB IV IV Hasil Hasil dan dan Pembahasan Pembahasan : : Bab Bab ini ini penulis penulis akan akan menampilkanmenampilkan hasil penelitian dan membahas hasil hasil penelitian dan membahas hasil yang diperoleh.
yang diperoleh. BAB
BAB V V Penutup Penutup : : Bab Bab ini ini penulis penulis akan akan menyimpulkanmenyimpulkan hasil yang diperoleh dan saran untuk hasil yang diperoleh dan saran untuk penelitian selanjutnya.
BAB II BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI A. A. KemiskinanKemiskinan 1.
1. Defenisi KemiskinanDefenisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan penghidupan dimana orang tidak Kemiskinan adalah keadaan penghidupan dimana orang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar.
dapat memenuhi kebutuhan dasar.1414 Kemiskinan merupakan kondisi serba Kemiskinan merupakan kondisi serba kekurangan
kekurangan dari penduduk dari penduduk yang yang disebabkan oleh terbatasnydisebabkan oleh terbatasnya modal ya modal yangang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya dimiliki, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktivitas,
produktivitas, rendahnya rendahnya pendapatan, pendapatan, lemahnya lemahnya nilai nilai tukar tukar hasil hasil produksiproduksi orang miskin, dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam orang miskin, dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan.
pembangunan. Rendahnya Rendahnya pendapatan pendapatan penduduk penduduk miskin miskin mengakibatkanmengakibatkan rendahnya pendidikan dan kesehatan sehingga mempengaruhi rendahnya pendidikan dan kesehatan sehingga mempengaruhi produktivitas
produktivitas mereka mereka yang yang sudah sudah rendah rendah dan dan meningkatkan meningkatkan bebanbeban ketergantungan bagi masyarakat. Penduduk yang berada dibawah garis ketergantungan bagi masyarakat. Penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan mencakup mereka yang berpendapatan sangat rendah, tidak kemiskinan mencakup mereka yang berpendapatan sangat rendah, tidak berpendapatan tetap, atau tidak berpendapatan sama sekali.
berpendapatan tetap, atau tidak berpendapatan sama sekali.1515
Kemiskinan disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia Kemiskinan disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia yang
yang dimiliki dan dimiliki dan dimanfaatkan terutama dimanfaatkan terutama dari tingkat dari tingkat pendidikan pendidikan formalformal maupun nonformal dan membawa kosekuensi terhadap pendidikan maupun nonformal dan membawa kosekuensi terhadap pendidikan informal yang rendah.
informal yang rendah.1616
14 14
Ridwan Mas’ud dan Muhammad,
Ridwan Mas’ud dan Muhammad, Zakat dan Zakat dan Kemiskinan,Kemiskinan, (Jakarta: UII Press, 2005), h.(Jakarta: UII Press, 2005), h. 70
70
15 15
Pemerintah Kota Payakumbuh,
Pemerintah Kota Payakumbuh, http://payakumbuhkota.go.id/wp-
http://payakumbuhkota.go.id/wp-content/uploads
content/uploads /2015/12/ILPPD-2014/2015/12/ILPPD-2014.pdf .pdf .. (Diakses: (Diakses: 09 09 Januari 2017)Januari 2017) 16
16
T Supriatna,
T Supriatna, Strategi Pembangunan danStrategi Pembangunan dan Kemiskinan, Kemiskinan, (J (Jakarta: PTakarta: PT. Rineka Cipta, 2000),. Rineka Cipta, 2000), h. 196
Adapun pengertian kemiskinan menurut para ahli adalah sebagai Adapun pengertian kemiskinan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
berikut: a.
a. Menurut Nugroho, kemiskinan merupakan kondisi absolut atau relatifMenurut Nugroho, kemiskinan merupakan kondisi absolut atau relatif yang menyebabkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu yang menyebabkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan wilayah tidak mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tata nilai atau norma tertentu yang berlaku di dasarnya sesuai dengan tata nilai atau norma tertentu yang berlaku di dalam masyarakat, dengan kata lain seseorang dikatakan miskin jika dalam masyarakat, dengan kata lain seseorang dikatakan miskin jika tingkat pendapatannya tidak memungkinkan orang tersebut untuk tingkat pendapatannya tidak memungkinkan orang tersebut untuk mentaati nilai dan norma dalam masyarakat.
mentaati nilai dan norma dalam masyarakat.1717 b.
b. Menurut Tjipherijanto kemiskinan menurut konsep ekonomi adalahMenurut Tjipherijanto kemiskinan menurut konsep ekonomi adalah kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum. kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum. Meskipun menurut konsep ekonomi dapat diukur dari kecukupan Meskipun menurut konsep ekonomi dapat diukur dari kecukupan pendapatan, kemungkinan juga dapat diukur dari ciri-ciri
pendapatan, kemungkinan juga dapat diukur dari ciri-ciri yang melekatyang melekat pada p
pada penduduk miskin enduduk miskin tersebut. tersebut. Ciri Ciri tersebut tersebut antara antara lain lain ditandai ditandai oleholeh sikap dan tingkah laku yang menerima keadaan yang seakan-akan sikap dan tingkah laku yang menerima keadaan yang seakan-akan tidak dapat diubah, yang tercermin di dalamnya kemauan untuk tidak dapat diubah, yang tercermin di dalamnya kemauan untuk tertinggal, rendahnya kualitas sumber daya manusia, lemahnya nilai tertinggal, rendahnya kualitas sumber daya manusia, lemahnya nilai tukar hasil produksi, rendahnya produktivitas, terbatasnya modal, tukar hasil produksi, rendahnya produktivitas, terbatasnya modal, rendahnya pendapatan dan terbatasnya kesempatan berpartisipasi rendahnya pendapatan dan terbatasnya kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan.
dalam pembangunan.1818
17 17
Nugroho,
Nugroho, Pembangunan Pembangunan Wilayah: Wilayah: Perspektif Perspektif Ekonomi, Ekonomi, Sosial, Sosial, Dan Dan LingkunganLingkungan,, (Jakarta: LP3ES, 2004), h. 165
(Jakarta: LP3ES, 2004), h. 165 18
18
P Tjipherijanto,
P Tjipherijanto, Prospek Perekonomian Indonesia Dalam Rangka Globalisasi Prospek Perekonomian Indonesia Dalam Rangka Globalisasi , (Jakarta:, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 73
c.
c. Sedangkan menurut pandangan Georgy Mankiw kemiskinan adalahSedangkan menurut pandangan Georgy Mankiw kemiskinan adalah suatu penyakit ekonomi yang mempengaruhi semua kelompok dalam suatu penyakit ekonomi yang mempengaruhi semua kelompok dalam populasi,
populasi, meskipun meskipun besar besar kecilnya kecilnya pengaruh pengaruh tersebut tersebut tidak tidak sama sama bagibagi masing-masing kelompok.
masing-masing kelompok.1919 d.
d. Menurut Andre Bayo Ala didalam Lincolin Arsyad kemiskinan ituMenurut Andre Bayo Ala didalam Lincolin Arsyad kemiskinan itu bersifat
bersifat multidimensional. multidimensional. Artinya Artinya karena karena kebutuhan kebutuhan manusia manusia ituitu bermacam-macam,
bermacam-macam, maka maka kemiskinan kemiskinan itupun itupun memiliki memiliki banyak banyak aspek.aspek. Dilihat kebijakan umum, maka kemiskinan meliputi aspek primer yang Dilihat kebijakan umum, maka kemiskinan meliputi aspek primer yang berupa
berupa miskin miskin akan akan asset, asset, organisasi organisasi sosial sosial politik, politik, dan dan pengetahuanpengetahuan serta keterampilan; aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan serta keterampilan; aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan sosial, sumber-sumber keuangan dan informasi. Dimensi-dimensi sosial, sumber-sumber keuangan dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanivestasikan dalam bentuk kurang gizi, air, kemiskinan tersebut termanivestasikan dalam bentuk kurang gizi, air, perumahan
perumahan yang yang sehat, sehat, perawatan perawatan kesehatan kesehatan yang yang kurang kurang baik, baik, dandan tingkat pendidikan yang rendah.
tingkat pendidikan yang rendah.2020 e.
e. Menurut Esmara pengertian kemiskian bukanlah suatu hal yangMenurut Esmara pengertian kemiskian bukanlah suatu hal yang mudah. Kemiskinan sebagai gejala ekonomi akan berbeda dengan mudah. Kemiskinan sebagai gejala ekonomi akan berbeda dengan kemiskinan sebagai gejala sosial. Kemiskinan sebagai gejala ekonomi kemiskinan sebagai gejala sosial. Kemiskinan sebagai gejala ekonomi merupakan suatu gejala yang pernah terjadi di sekitar lingkungan merupakan suatu gejala yang pernah terjadi di sekitar lingkungan penduduk miskin
penduduk miskin dan dan biasanya biasanya dikaitkan dikaitkan dengan dengan masalah masalah kekurangankekurangan pendapatan. Kemiskinan sebagai gejal
pendapatan. Kemiskinan sebagai gejala kebudayaan terletak a kebudayaan terletak dalam diridalam diri
19 19
N. Gregori Mankiw
N. Gregori Mankiw et all et all ,, Pengantar Ekonomi Pengantar Ekonomi Edisi Kedua,Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga, 2003),(Jakarta: Erlangga, 2003), h.574
h.574 20 20
Lincolin Arsyad,
Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan Ekonomi Pembangunan, Edisi ke 2 Cet. Pertama, (Yogyakarta: STIE, Edisi ke 2 Cet. Pertama, (Yogyakarta: STIE YKPN, 1992), h. 188
penduduk
penduduk miskin miskin itu itu sendiri sendiri seperti: seperti: cara cara hidup, hidup, tingkah tingkah laku laku dandan sebagainya.
sebagainya.2121 f.
f. Menurut Shirazi (1994) dan Pramanik (1993, 1998), kemiskinan dapatMenurut Shirazi (1994) dan Pramanik (1993, 1998), kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang dihadapi oleh seorang individu didefinisikan sebagai suatu situasi yang dihadapi oleh seorang individu di mana mereka tidak memiliki kecukupan sumber daya untuk di mana mereka tidak memiliki kecukupan sumber daya untuk memenuhi k
memenuhi kebutuhan hebutuhan hidup yidup yang nyamang nyaman, baik an, baik dari sisi dari sisi ekonomi,ekonomi, sosial, psikolog
sosial, psikologis, is, maupun maupun dimensi spiritual.dimensi spiritual.2222 Kemiskinan
Kemiskinan pada pada hakekatnya hakekatnya merupakan merupakan kebutuhan kebutuhan manusiamanusia yang tidak terbatas hanya pada persoalan-persoalan ekonomi saja. Karena yang tidak terbatas hanya pada persoalan-persoalan ekonomi saja. Karena itu para ahli ekonomi senantiasa berusaha untuk mencari solusi dan itu para ahli ekonomi senantiasa berusaha untuk mencari solusi dan pemecahan
pemecahan terhadap terhadap permasalahan permasalahan kemiskinan kemiskinan yang yang makin makin merebak merebak dandan juga
juga merumuskan merumuskan teori teori ekonomi, ekonomi, serta serta penerapannya penerapannya yang yang mampumampu mengentaskan kemiskinan.
mengentaskan kemiskinan.2323 2.
2. Jenis Jenis KemiskinanJenis Jenis Kemiskinan
Secara umum, kemiskinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Secara umum, kemiskinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a.
a. Kemiskinan AbsolutKemiskinan Absolut
Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan tingkat Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan
pendapatan masyarakat masyarakat untuk untuk mencukupi mencukupi kebutuhan kebutuhan pokok pokok minimun.minimun. Apabila dia tidak mampu memenuhi kebutuhan yang diterimanya Apabila dia tidak mampu memenuhi kebutuhan yang diterimanya maka dikatakan miskin.
maka dikatakan miskin.
21 21
H Esmara,
H Esmara, Perencanaan Perencanaan Dan Dan Pembangunan Pembangunan IndonesiaIndonesia, (Jakarta: Gramedia, 1986), h., (Jakarta: Gramedia, 1986), h. 286
286
22 22
Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyianti,
Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyianti, Ekonomi Ekonomi Pembangunan Pembangunan Syariah,Syariah, (Jakarta:(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 68
Rajawali Pers, 2016), h. 68 23
23
Yusuf Qaradhawi,
Yusuf Qaradhawi, “Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan”“Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan” (Jakarta: Zikrul Hakim, 2005), h. 21
b.
b. Kemiskinan RelatifKemiskinan Relatif
Kemiskinan ini disebabkan oleh ketimpangan distribusi Kemiskinan ini disebabkan oleh ketimpangan distribusi pendapatan. Beberapa
pendapatan. Beberapa pakar berpendapat pakar berpendapat bahwa meskipun bahwa meskipun pendapatanpendapatan seseorang sudah mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum, namun seseorang sudah mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum, namun ternyata pendapatan orang tersebut masih jauh lebih rendah ternyata pendapatan orang tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan masyarakat di sekitarnya, maka dibandingkan dengan pendapatan masyarakat di sekitarnya, maka orang tersebut masih berada dalam kategori miskin.
orang tersebut masih berada dalam kategori miskin.2424
Adapun faktor penyebab kemiskinan menurut Suharto (2009), Adapun faktor penyebab kemiskinan menurut Suharto (2009), yaitu:
yaitu: a.
a. Faktor individual, dimana seseorang menjadi miskin karena faktorFaktor individual, dimana seseorang menjadi miskin karena faktor pribadinya,
pribadinya, seperti seperti cacat cacat permanen permanen yang yang menyebabkan menyebabkan ia ia menjadimenjadi miskin.
miskin. b.
b. Faktor sosial, dimana kemiskinan terjadi akibat diskriminasi sosialFaktor sosial, dimana kemiskinan terjadi akibat diskriminasi sosial yang dilakukan.
yang dilakukan. c.
c. Faktor kultural, dimana seseorang menjadi miskin karena prilakuFaktor kultural, dimana seseorang menjadi miskin karena prilaku buruknya, seperti malas untuk bekerja dan
buruknya, seperti malas untuk bekerja dan berusaha.berusaha. d.
d. Faktor stuktural, dimana kemiskinan terjadi akibat ketidak adilanFaktor stuktural, dimana kemiskinan terjadi akibat ketidak adilan system ekonomi.
system ekonomi. 3.
3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi KemiskinanFaktor Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan
Menurut William A. Mceachern faktor penyebab kemiskinan Menurut William A. Mceachern faktor penyebab kemiskinan adalah:
adalah:2525
24 24
Sri Kuncoro, “
Sri Kuncoro, “ Analisis Analisis Pengaruh Pengaruh Pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Ekonomi, Tingkat Pengangguran DanPengangguran Dan Pendidikan
Pendidikan Terhadap Terhadap Tingkat Tingkat Kemiskinan Di Kemiskinan Di Provinsi Provinsi Jawa Jawa Timur Timur 2009-2009- 2014”2014”,, Skripsi SarjanaSkripsi Sarjana Ekonomi
Ekonomi (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014)(Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014) 25
25
William A. Mceachern,
William A. Mceachern, Makro Makro Ekonomi Ekonomi Pendekatan Pendekatan Kontemporer,Kontemporer, (Jakarta: Salemba(Jakarta: Salemba Empat, 2000), h. 184
a.
a. Pendidikan yang terlampau rendahPendidikan yang terlampau rendah Tingkat
Tingkat pendidikan pendidikan yang yang rendah rendah menyebabkan menyebabkan seseorangseseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya.
kehidupannya. b.
b. Malas bekerjaMalas bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja.
bergairah untuk bekerja. c.
c. Keterbatasan sumber alamKeterbatasan sumber alam
Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. d.
d. Terbatasnya lapangan kerjaTerbatasnya lapangan kerja
Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat.
kemiskinan bagi masyarakat. e.
e. Keterbatasan modalKeterbatasan modal
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat maupun bahan dalam rangka menerapkan untuk melengkapi alat maupun bahan dalam rangka menerapkan ketermpilan yang mereka miliki dalam suatu tujuan untuk memperoleh ketermpilan yang mereka miliki dalam suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
penghasilan. f.
f. Beban keluargaBeban keluarga
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha penigkatan pendapatan akan tidak diimbangi dengan usaha penigkatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena semakin banyak anggota keluarga menimbulkan kemiskinan karena semakin banyak anggota keluarga
akan semakin meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus akan semakin meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.
dipenuhi.
Menurut Sharp di dalam Kuncoro, mengidentifikasikan penyebab Menurut Sharp di dalam Kuncoro, mengidentifikasikan penyebab kemiskinan di pandang dari sisi ekonomi mikro (Konvensional):
kemiskinan di pandang dari sisi ekonomi mikro (Konvensional): Pertama Pertama,, kemiskinan muncul akibat ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya kemiskinan muncul akibat ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang.
yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang. Kedua Kedua,, kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia. kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktifitasnya Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktifitasnya rendah, yang pada gilirannya upahnya rendah.
rendah, yang pada gilirannya upahnya rendah. Ketiga Ketiga, kemiskinan muncul, kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal.
akibat perbedaan akses dalam modal.2626
Menurut Syamsul Amar, secara fiskal kemiskinan disebabkan Menurut Syamsul Amar, secara fiskal kemiskinan disebabkan oleh: (1) keterbatasan sumber daya alam (SDA), (2) rendahnya oleh: (1) keterbatasan sumber daya alam (SDA), (2) rendahnya pendidikan,
pendidikan, (3) (3) rendahnya rendahnya kesehatan kesehatan yang yang menyebabkan menyebabkan produktifitasproduktifitas akan rendah, rendahnya produktifitas menyebabkan rendahnya akan rendah, rendahnya produktifitas menyebabkan rendahnya pendapatan, yang pada akhirny
pendapatan, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya kemiskinan.a menyebabkan terjadinya kemiskinan.2727 Dalam pandangan Agama Islam, Allah SWT telah memberikan Dalam pandangan Agama Islam, Allah SWT telah memberikan pandangan bahwa:
pandangan bahwa: a.
a. Kemiskinan timbul karena kejahatan manusia terhadap alam (QS. Ar-Kemiskinan timbul karena kejahatan manusia terhadap alam (QS. Ar-Ruum: 41) sehingga manusia itu sendiri yang merasakan dampaknya Ruum: 41) sehingga manusia itu sendiri yang merasakan dampaknya (QS. Asy-Syuura: 30).
(QS. Asy-Syuura: 30).2828
26 26
Mudrajad Kuncoro,
Mudrajad Kuncoro, Masalah Masalah Kebijakan Kebijakan dan dan Politik Politik Ekonomika Ekonomika PembangunanPembangunan,, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2004), h. 157
(Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2004), h. 157 27
27
Syamsul Amar,
Syamsul Amar, Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Dalam Perspektif Kelembagaan,Kelembagaan, (Padang: UNP Press, 2012),(Padang: UNP Press, 2012), h. 32
h. 32 28 28
Lihat QS. Ar-Ruum ayat 41 dan QS. Asy-Syuura ayat 30 Lihat QS. Ar-Ruum ayat 41 dan QS. Asy-Syuura ayat 30
b.
b. Kemiskinan timbul karena ketidak pedulian dan kebakhilan kelompokKemiskinan timbul karena ketidak pedulian dan kebakhilan kelompok si kaya (QS. Ali Imran: 180) sehingga si miskin tidak mampu keluar si kaya (QS. Ali Imran: 180) sehingga si miskin tidak mampu keluar dari lingkaran kemiskinan.
dari lingkaran kemiskinan.2929 c.
c. Kemiskinan timbul karena sebagian manusia ada yang bersikapKemiskinan timbul karena sebagian manusia ada yang bersikap dzhalim, eksploitatif dan menindas sebagian manusia yang lain, dzhalim, eksploitatif dan menindas sebagian manusia yang lain, seperti memakan harta anak yatim (QS.An-Nisaa: 2) dan memakan seperti memakan harta anak yatim (QS.An-Nisaa: 2) dan memakan harta orang lain dengan jalan bathil (QS. At-Taubah: 34).
harta orang lain dengan jalan bathil (QS. At-Taubah: 34).3030 d.
d. Kemiskinan timbul karena kosentrasi kekuatan politik, birokrasi danKemiskinan timbul karena kosentrasi kekuatan politik, birokrasi dan ekonomi di satu tangan pemimpim. Hal ini tergambar dalam kisah ekonomi di satu tangan pemimpim. Hal ini tergambar dalam kisah Fira’un, Haman dan Qarun yang bersekutu dalam menindas rakyat Fira’un, Haman dan Qarun yang bersekutu dalam menindas rakyat Mesir di masa hidup Nabi Musa As (QS. Al-Qashash: 1-88).
Mesir di masa hidup Nabi Musa As (QS. Al-Qashash: 1-88).3131 e.
e. Kemiskinan timbul karena gejolak eksternal seperti bencana alam atauKemiskinan timbul karena gejolak eksternal seperti bencana alam atau peperangan
peperangan sehingga sehingga negeri negeri yang yang semula semula kaya kaya berubah berubah menjadimenjadi miskin. Hal ini tergambar dari kisah kaum Saba atau perperangan miskin. Hal ini tergambar dari kisah kaum Saba atau perperangan yang menciptakan para pengungsi miskin yang terusir dari negerinya yang menciptakan para pengungsi miskin yang terusir dari negerinya (QS. Al-Hasyar: 8).
(QS. Al-Hasyar: 8).3232 4.
4. Kemiskinan Dalam Pandangan IslamKemiskinan Dalam Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam, ketika berbicara mengenai kemiskinan Dalam pandangan Islam, ketika berbicara mengenai kemiskinan maka yang ditekankan adalah upaya perhatian, pembelaan dan maka yang ditekankan adalah upaya perhatian, pembelaan dan perlindungan terhadap kelompok miskin yang dilakukan oleh mereka yang perlindungan terhadap kelompok miskin yang dilakukan oleh mereka yang terkategorikan sebagai kelompok mampu. Pihak yang dianggap mampu ini terkategorikan sebagai kelompok mampu. Pihak yang dianggap mampu ini
29 29
Lihat QS. Ali Imran ayat 180 Lihat QS. Ali Imran ayat 180 30
30
Lihat QS.An-Nisaa ayat 2 dan QS. At-Taubah ayat 34 Lihat QS.An-Nisaa ayat 2 dan QS. At-Taubah ayat 34 31
31
Lihat QS. Al-Qashash ayat 1-88 Lihat QS. Al-Qashash ayat 1-88 32
32
Lihat QS.
diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki, baik secara diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki, baik secara individu maupun kelembagaan, sehingga tingkat kemiskinan masyarakat individu maupun kelembagaan, sehingga tingkat kemiskinan masyarakat dapat diminimalisir. Apabila kelompok mampu ini tidak mempedulikan dapat diminimalisir. Apabila kelompok mampu ini tidak mempedulikan nasib kaum miskin, maka Al-Quran menyebut mereka sebagai para nasib kaum miskin, maka Al-Quran menyebut mereka sebagai para pendusta agama (QS. 107 : 1-3).
pendusta agama (QS. 107 : 1-3).
Yang juga menarik adalah fakta ajaran Islam yang mengaitkan Yang juga menarik adalah fakta ajaran Islam yang mengaitkan antara
antara rukhsah rukhsah (keringanan karena tidak melakukan kewajiban utama) dan(keringanan karena tidak melakukan kewajiban utama) dan pelanggaran
pelanggaran syariat syariat dalam dalam Islam, Islam, dengan dengan memberi memberi makan makan dan dan pakaianpakaian kepada mereka yang tidak mampu. Misalnya, orang yang tidak berpuasa kepada mereka yang tidak mampu. Misalnya, orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena faktor usia yang sudah sangat uzur, maka pengganti Ramadhan karena faktor usia yang sudah sangat uzur, maka pengganti puasanya
puasanya adalah adalah dengan dengan membayar membayar fidiyah, fidiyah, yaitu yaitu makanan makanan kepada kepada orangorang miskin.
miskin.
Islam juga menegaskan bahwa kemiskinan tidak boleh terjadi Islam juga menegaskan bahwa kemiskinan tidak boleh terjadi karena faktor malas. Orang miskin yang malas berusaha sangat dikecam karena faktor malas. Orang miskin yang malas berusaha sangat dikecam dalam ajaran Islam. Orang suka meminta-minta karena malas bekerja, dalam ajaran Islam. Orang suka meminta-minta karena malas bekerja, dalam sebuah hadist Rasul SAW, akan kehilangan wajahnya pada hari dalam sebuah hadist Rasul SAW, akan kehilangan wajahnya pada hari kiamat nanti.
kiamat nanti.
Bahaya dari kemiskinan akan mengancam individu maupun Bahaya dari kemiskinan akan mengancam individu maupun masyarakat, akidah maupun iman, serta akhlak maupun moral.
masyarakat, akidah maupun iman, serta akhlak maupun moral.3333 a.
a. Kemiskinan membahayakan Akidah.Kemiskinan membahayakan Akidah.
Kemiskinan adalah ancaman yang sangat serius terhadap Kemiskinan adalah ancaman yang sangat serius terhadap akidah, khususnya bagi kaum miskin yang bermungkim dilingkungan akidah, khususnya bagi kaum miskin yang bermungkim dilingkungan
33 33
Yusuf Qardhawi,