• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Spektek Pekerjaan Mekanikal Elektrikal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Spektek Pekerjaan Mekanikal Elektrikal"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI. B.3

BAB VI. B.3

B.3. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

B.3. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

1.1. Umum. 1.1. Umum. 1.1.1.

1.1.1. Uraian Uraian pekerjaan.pekerjaan.

Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pembongkaran dan Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemasangan, pekerjaan instalasi pengkabelan, kabel daya, stop kontak serta pemasangan, pekerjaan instalasi pengkabelan, kabel daya, stop kontak serta instalasi pengkabelan untuk penerangan. Pekerjaan yang diuraikan adalah instalasi pengkabelan untuk penerangan. Pekerjaan yang diuraikan adalah pekerjaan yang berkaitan diantaranya :

pekerjaan yang berkaitan diantaranya : a.

a. Pekerjaan instalasi.Pekerjaan instalasi. b.

b. Pekerjaan armature lampu.Pekerjaan armature lampu. c.

c.  AC dan exhaust fan. AC dan exhaust fan. d.

d. Telepon.Telepon. e.

e. Plumbing / sanitasiPlumbing / sanitasi

Kontraktor bertanggung jawab pada aspek design detail yang dilaksanakan sesuai Kontraktor bertanggung jawab pada aspek design detail yang dilaksanakan sesuai regulasi yang berlaku (design & build).

regulasi yang berlaku (design & build). 1.1.2.

1.1.2. Ketentuan.Ketentuan. a.

a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman danPekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mengerti teknik-teknik instalasi listrik dan pengujian.

mengerti teknik-teknik instalasi listrik dan pengujian. b.

b. Kontraktor harus menyediakan peralatan kerja untuk pelaksanaan danKontraktor harus menyediakan peralatan kerja untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksananya pekerjaan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksananya pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku.

menurut persyaratan yang berlaku. c.

c. Standar referensi yang dipakai adalah :Standar referensi yang dipakai adalah : 

 Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2000Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2000 (SK Menteri Tenaga

(SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: Kerja dan Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2KEP-174/MEN/2002).002). 

 Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomorPeraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).

023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL). 

 Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomorPeraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL).

024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL). 

 Standar atau peraturan teknis dari negara lain/ internasional yangStandar atau peraturan teknis dari negara lain/ internasional yang dijadikan pegangan antara lain :

dijadikan pegangan antara lain :   AVE Belanda. AVE Belanda.

 UDE/ DIN Jerman.UDE/ DIN Jerman.

 British Standard Associates.British Standard Associates.  JIS Japan Standard.JIS Japan Standard.

 NFC Perancis.NFC Perancis.  NEMA USA.NEMA USA. d.

d. Pelaksanaan teknis.Pelaksanaan teknis.

Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi, kontraktor/ pemborong Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi, kontraktor/ pemborong harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama sesuai harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan yang baru. rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan yang baru. e.

e. Pengujian.Pengujian.

Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lampu, kontaktor/ Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lampu, kontaktor/ pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut baik. Pengujian tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi pekerjaan tersebut baik. Pengujian tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi kabel terhadap instalasi yang bersangkutan.

kabel terhadap instalasi yang bersangkutan. f.

f. Pelaksanaan pemasangan.Pelaksanaan pemasangan.

Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan oleh ahli dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI yang oleh ahli dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya.

dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya. g.

g. Termasuk dalam lingkup kerja kontraktor adalah sebagai berikut (sesuai BQ,Termasuk dalam lingkup kerja kontraktor adalah sebagai berikut (sesuai BQ, gambar dan kondisi eksisting):

gambar dan kondisi eksisting):

 Pembongkaran, pembersihan dan pemasangan kembali ceiling speakerPembongkaran, pembersihan dan pemasangan kembali ceiling speaker  Pembongkaran dan pemasangan kembali head sprinkler, termasuk relokasiPembongkaran dan pemasangan kembali head sprinkler, termasuk relokasi  Pembaongkaran dan pemasangan kembali CCTVPembaongkaran dan pemasangan kembali CCTV

(2)

Pasal 1 Pasal 1

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN LAMPU PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN LAMPU 1.2.

1.2. Pekerjaan instalasi listrik dan armature lampu.Pekerjaan instalasi listrik dan armature lampu. 1.2.1. Umum.

1.2.1. Umum.

a. Uraian pekerjaan. a. Uraian pekerjaan.

Pekerjaan system listrik ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan Pekerjaan system listrik ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemasangan serta pengujian, perlatan dan tenaga kerja pembongkaran dan pemasangan serta pengujian, perlatan dan tenaga kerja sehingga seluruh system listrik dapat beroperasi dengan sempurna.

sehingga seluruh system listrik dapat beroperasi dengan sempurna. b. Lingkup pekerjaan.

b. Lingkup pekerjaan.

Lingkup pekerjaan listrik ini mencakup pengadaan dan pemasangan instalasi Lingkup pekerjaan listrik ini mencakup pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dan armature sesuai dengan gambar.

listrik dan armature sesuai dengan gambar. c. Ketentuan.

c. Ketentuan. 

 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman danPekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mengerti teknik instalasi dalam bank, serta pancingan kawat penggantung mengerti teknik instalasi dalam bank, serta pancingan kawat penggantung untuk kabel data sesuai gambar.

untuk kabel data sesuai gambar. 

 Kontraktor/ pemborong harus menyediakan peralatan bantu untukKontraktor/ pemborong harus menyediakan peralatan bantu untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksanya pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksanya pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku.

pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku. 

 Standar dan referensi yang dipakai adalah :Standar dan referensi yang dipakai adalah :

 Peralatan umum instalasi Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2002000, SNI 04-0225-2000 (SK0 (SK Menteri Tenaga Kerja dan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002)Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002)

 Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomorPeraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).

023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).

 Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomorPeraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL).

024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL). 

 Pelaksanaan teknis.Pelaksanaan teknis.

Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi, kontraktor/ pemborong Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi, kontraktor/ pemborong harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan baru yang tertera pada gambar serta merapikan kembali sesuai dengan baru yang tertera pada gambar serta merapikan kembali sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kontraktor/ pemborong listrik harus bekerja sama fungsinya masing-masing. Kontraktor/ pemborong listrik harus bekerja sama dengan kontrakto/ pemborong power untuk komputer yang ada di banking dengan kontrakto/ pemborong power untuk komputer yang ada di banking hall dan back office dengan diawasi oleh pengawas. Pemindahan kabel hall dan back office dengan diawasi oleh pengawas. Pemindahan kabel grounding harus memperhatikan estetika interior.

grounding harus memperhatikan estetika interior. 

 Pengujian.Pengujian.

Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lainnya, kontaktor/ Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lainnya, kontaktor/ pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap dioperasikan. Pekerjaan pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap dioperasikan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi.

tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi. 

 Pelaksanaan pemasangan.Pelaksanaan pemasangan.

Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan oleh tenaga ahli listrik dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI oleh tenaga ahli listrik dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI yang dikeluarkan olh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi yang dikeluarkan olh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya.

dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya. 1.2.2.

1.2.2. Material.Material. a.

a. Instalasi pengkabelan dari panel menuju stop kontak, saklar, stop kontakInstalasi pengkabelan dari panel menuju stop kontak, saklar, stop kontak computer dan untuk instalasi penerangan memakai jenis kabel NYM 3×2,5 mm computer dan untuk instalasi penerangan memakai jenis kabel NYM 3×2,5 mm dengan arde.

dengan arde. b.

b. Setiap sambungan kabel tidak diperkenankan menggunakan selotip, tetapiSetiap sambungan kabel tidak diperkenankan menggunakan selotip, tetapi harus menggunakan konektor khusus/ lasdop.

harus menggunakan konektor khusus/ lasdop. c.

c. Jaringan listrik dalam dinding harus ditanam dalam pipa PVC pada belokanJaringan listrik dalam dinding harus ditanam dalam pipa PVC pada belokan menggunakan pipa fleksibel.

menggunakan pipa fleksibel. d.

d. Pada setiap cabang pengkabelan harus menggunakan boks lengkap denganPada setiap cabang pengkabelan harus menggunakan boks lengkap dengan tutupnya.

(3)

Pasal 1 Pasal 1

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN LAMPU PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN LAMPU 1.2.

1.2. Pekerjaan instalasi listrik dan armature lampu.Pekerjaan instalasi listrik dan armature lampu. 1.2.1. Umum.

1.2.1. Umum.

a. Uraian pekerjaan. a. Uraian pekerjaan.

Pekerjaan system listrik ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan Pekerjaan system listrik ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemasangan serta pengujian, perlatan dan tenaga kerja pembongkaran dan pemasangan serta pengujian, perlatan dan tenaga kerja sehingga seluruh system listrik dapat beroperasi dengan sempurna.

sehingga seluruh system listrik dapat beroperasi dengan sempurna. b. Lingkup pekerjaan.

b. Lingkup pekerjaan.

Lingkup pekerjaan listrik ini mencakup pengadaan dan pemasangan instalasi Lingkup pekerjaan listrik ini mencakup pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dan armature sesuai dengan gambar.

listrik dan armature sesuai dengan gambar. c. Ketentuan.

c. Ketentuan. 

 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman danPekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mengerti teknik instalasi dalam bank, serta pancingan kawat penggantung mengerti teknik instalasi dalam bank, serta pancingan kawat penggantung untuk kabel data sesuai gambar.

untuk kabel data sesuai gambar. 

 Kontraktor/ pemborong harus menyediakan peralatan bantu untukKontraktor/ pemborong harus menyediakan peralatan bantu untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksanya pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksanya pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku.

pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku. 

 Standar dan referensi yang dipakai adalah :Standar dan referensi yang dipakai adalah :

 Peralatan umum instalasi Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2002000, SNI 04-0225-2000 (SK0 (SK Menteri Tenaga Kerja dan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002)Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002)

 Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomorPeraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).

023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).

 Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomorPeraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL).

024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL). 

 Pelaksanaan teknis.Pelaksanaan teknis.

Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi, kontraktor/ pemborong Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi, kontraktor/ pemborong harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan baru yang tertera pada gambar serta merapikan kembali sesuai dengan baru yang tertera pada gambar serta merapikan kembali sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kontraktor/ pemborong listrik harus bekerja sama fungsinya masing-masing. Kontraktor/ pemborong listrik harus bekerja sama dengan kontrakto/ pemborong power untuk komputer yang ada di banking dengan kontrakto/ pemborong power untuk komputer yang ada di banking hall dan back office dengan diawasi oleh pengawas. Pemindahan kabel hall dan back office dengan diawasi oleh pengawas. Pemindahan kabel grounding harus memperhatikan estetika interior.

grounding harus memperhatikan estetika interior. 

 Pengujian.Pengujian.

Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lainnya, kontaktor/ Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lainnya, kontaktor/ pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap dioperasikan. Pekerjaan pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap dioperasikan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi.

tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi. 

 Pelaksanaan pemasangan.Pelaksanaan pemasangan.

Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan oleh tenaga ahli listrik dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI oleh tenaga ahli listrik dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI yang dikeluarkan olh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi yang dikeluarkan olh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya.

dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya. 1.2.2.

1.2.2. Material.Material. a.

a. Instalasi pengkabelan dari panel menuju stop kontak, saklar, stop kontakInstalasi pengkabelan dari panel menuju stop kontak, saklar, stop kontak computer dan untuk instalasi penerangan memakai jenis kabel NYM 3×2,5 mm computer dan untuk instalasi penerangan memakai jenis kabel NYM 3×2,5 mm dengan arde.

dengan arde. b.

b. Setiap sambungan kabel tidak diperkenankan menggunakan selotip, tetapiSetiap sambungan kabel tidak diperkenankan menggunakan selotip, tetapi harus menggunakan konektor khusus/ lasdop.

harus menggunakan konektor khusus/ lasdop. c.

c. Jaringan listrik dalam dinding harus ditanam dalam pipa PVC pada belokanJaringan listrik dalam dinding harus ditanam dalam pipa PVC pada belokan menggunakan pipa fleksibel.

menggunakan pipa fleksibel. d.

d. Pada setiap cabang pengkabelan harus menggunakan boks lengkap denganPada setiap cabang pengkabelan harus menggunakan boks lengkap dengan tutupnya.

(4)

e.

e. Setiap armature lampu/ saklar/ stop kontak harus menggunakan boks dusSetiap armature lampu/ saklar/ stop kontak harus menggunakan boks dus dengan mutu yang bagus sebagaimana standar kelistrikan.

dengan mutu yang bagus sebagaimana standar kelistrikan. f.

f. Merek kabel yang disyaratkan adalah bahan : Kabelindo, Kabel Metal, TrankaMerek kabel yang disyaratkan adalah bahan : Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel dan Supreme.

Kabel dan Supreme. g.

g.  Armature lampu sesuai dengan jen Armature lampu sesuai dengan jenis penggunaan, sesuai gambar buatan is penggunaan, sesuai gambar buatan pabrikpabrik  Artolite

 Artolite atauatau LommLomm atau setara.atau setara. h.

h. Komponen lampu yang digunakan adalah merekKomponen lampu yang digunakan adalah merek PhilipsPhilips atauatau Osram Osram , atau, atau setara.

setara. i.

i. Saklar lampu sesuai dengan jenis penggunaan sesuai gambar, ada yangSaklar lampu sesuai dengan jenis penggunaan sesuai gambar, ada yang tunggal, seri, triple, dan saklar kelompok. Semua komponen tersebut merek tunggal, seri, triple, dan saklar kelompok. Semua komponen tersebut merek Clipsal

Clipsal atau setara.atau setara.  j.

 j. Stop kontak yang digunakan adalah buatanStop kontak yang digunakan adalah buatan ClipsalClipsal atau setara.atau setara. k.

k. Stop kontak normal 2 (dua) gang maupun stop kontak UPS 4 (empat) gangStop kontak normal 2 (dua) gang maupun stop kontak UPS 4 (empat) gang menggunakan merek

menggunakan merek German German .. l.

l. Stop kontak lantai yang digunakan adalah merekStop kontak lantai yang digunakan adalah merek Legrand Legrand .. m.

m. Out-let telepon buatanOut-let telepon buatan CipsalCipsal atau setara.atau setara. n.

n. Pipa PVC 20 mm produksiPipa PVC 20 mm produksi Ega Ega  atau atau Clipsal Clipsal .. o.

o. Protektor kabel merekProtektor kabel merek Ega Ega  atau atau Clipsal Clipsal .. p.

p.  AC Split yang digunakan adalh merek AC Split yang digunakan adalh merek PanasonicPanasonic atauatau Daikin. Daikin.

Pasal 2 Pasal 2

PEKERJAAN INSTALASI AC dan EXHAUST PEKERJAAN INSTALASI AC dan EXHAUST 2.3.

2.3. Pekerjaan Relokasi Air Condition (AC) diffuser dan Exhaust fan.Pekerjaan Relokasi Air Condition (AC) diffuser dan Exhaust fan. 2.3.1. Lingkup pekerjaan

2.3.1. Lingkup pekerjaan

a. Pembongkaran, relokasi dan perapihan kembali supply diffuser AC a. Pembongkaran, relokasi dan perapihan kembali supply diffuser AC b. Penambahan flexible duct yang disesuaikan dengan ukuran existing b. Penambahan flexible duct yang disesuaikan dengan ukuran existing 2.3.2. Syarat pelaksanaan dan material

2.3.2. Syarat pelaksanaan dan material a.

a. Sebelum melakukan Sebelum melakukan pekerjaan kontaktor harus pekerjaan kontaktor harus membuat gambar membuat gambar shopdrawingshopdrawing yang disesuaikan dengan gambar desain dan kondisi lapangan

yang disesuaikan dengan gambar desain dan kondisi lapangan b.

b. Ducting Ducting utama utama tidak tidak dirubah dirubah sehingga sehingga perubahan perubahan posisi posisi supply supply diffuser diffuser harusharus diikuti dengan penambahan flexible duct

diikuti dengan penambahan flexible duct c.

c. Flexible Flexible duct duct harus harus dilapisi dilapisi insulasi insulasi dan dan aluminium aluminium foilfoil d.

d. Ukuran flexible Ukuran flexible duct yaduct yang dugunakan ng dugunakan disesuaikan disesuaikan dengan kdengan kondisi existingondisi existing

e. Kontraktor/pemborong harus membersihkan kembali bekas pekerjaan dan e. Kontraktor/pemborong harus membersihkan kembali bekas pekerjaan dan

material sisa di lapangan material sisa di lapangan

Pasal 3 Pasal 3

PEKERJAAN INSTALASI TELEPON, DATA DAN OUTLET TV  PEKERJAAN INSTALASI TELEPON, DATA DAN OUTLET TV  3.4.

3.4. Pekerjaan instalasi telepon.Pekerjaan instalasi telepon. 3.4.1.

3.4.1. Lingkup Lingkup pekerjaan.pekerjaan.

Lingkup pekerjaan telepon adalah dari outlet telepon, instalasi kabel hingga ke Lingkup pekerjaan telepon adalah dari outlet telepon, instalasi kabel hingga ke terminal box tiap lantai, selanjutnya dari terminal per lantai ke MDF di ruang PABX. terminal box tiap lantai, selanjutnya dari terminal per lantai ke MDF di ruang PABX. 3.4.2.

3.4.2. Masa Jaminan.Masa Jaminan.

Semua perkerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja Semua perkerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua peralatan yang masuk dalam lingkup pekerjaan diatas dengan sempurna. Semua peralatan yang masuk dalam lingkup pekerjaan diatas harus diberi masa pemeliharaan cuma-cuma

harus diberi masa pemeliharaan cuma-cuma

Setelah penyerahan pekerjaan tersebut, terutama untuk material utama seperti Setelah penyerahan pekerjaan tersebut, terutama untuk material utama seperti TRO/ key telephone (letter of guaranty dari pabrik). Setelah masa pemeliharaan TRO/ key telephone (letter of guaranty dari pabrik). Setelah masa pemeliharaan cuma-cuma selesai, kontraktor/ pemborongdapat saja mengajukan usulan untuk cuma-cuma selesai, kontraktor/ pemborongdapat saja mengajukan usulan untuk mengadakan kontrak pemeliharaan kepada pemilik, kecuali apabila ditentukan oleh mengadakan kontrak pemeliharaan kepada pemilik, kecuali apabila ditentukan oleh pemilik.

pemilik. 3.4.3.

3.4.3. Syarat-syarat pelaksanaan.Syarat-syarat pelaksanaan. a.

a. Kontraktor/ pemborong harus meyakinkan pemberi tugas, bahwa pekerjaanKontraktor/ pemborong harus meyakinkan pemberi tugas, bahwa pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dan mengikuti dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dan mengikuti syarat-syarat yang telah dikeluarkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia.

(5)

b.

b. Kontraktor/ pemborong harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkanKontraktor/ pemborong harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia sehingga penyambungan saluran dari oleh PT. Telekomunikasi Indonesia sehingga penyambungan saluran dari instansi terkait sampai di bangunan tidak menemui kesulitan baik prosedur instansi terkait sampai di bangunan tidak menemui kesulitan baik prosedur teknis maupun non-teknis.

teknis maupun non-teknis. c.

c. Selama pemasangan/ instalasi kontraktor/ pemborong harus menempatkanSelama pemasangan/ instalasi kontraktor/ pemborong harus menempatkan seorang ahli yang mengawasi pelaksanaan.

seorang ahli yang mengawasi pelaksanaan. d.

d. Kontraktor/ pemborong harus mengganti kembali material-material yang rusak,Kontraktor/ pemborong harus mengganti kembali material-material yang rusak, sehingga syarat-syarat fisik maupun teknis tetap dapat dipenuhi.

sehingga syarat-syarat fisik maupun teknis tetap dapat dipenuhi. e.

e. Kontraktor/ pemborong harus membersihkan kembali sisa-sisa/ bekas-bekasKontraktor/ pemborong harus membersihkan kembali sisa-sisa/ bekas-bekas pekerjaan yang berupa potongan-potongan kayu, kabel, metal, bekas bobokan pekerjaan yang berupa potongan-potongan kayu, kabel, metal, bekas bobokan baik pada tembok/ beton maupun pada dinding dan lantai serta memperbaiki baik pada tembok/ beton maupun pada dinding dan lantai serta memperbaiki finishing seperti keadaan semula.

finishing seperti keadaan semula. f.

f. Kontraktor/ pemborong harus mengadakan testing, start up dimana segalaKontraktor/ pemborong harus mengadakan testing, start up dimana segala ketentuan untuk ini adalah menjadi tanggung jawab dan biaya kontraktor/ ketentuan untuk ini adalah menjadi tanggung jawab dan biaya kontraktor/ pemborong.

pemborong. 3.4.4.

3.4.4. Manual, Spare part dan instruksi.Manual, Spare part dan instruksi.

Kontraktor/ pemborong wajib menyerahkan manual, keterangan spare part serta Kontraktor/ pemborong wajib menyerahkan manual, keterangan spare part serta instruksi-instruksi yang dianggap perlu terhadap semua peralatan yang dipasang. instruksi-instruksi yang dianggap perlu terhadap semua peralatan yang dipasang. 3.4.5.

3.4.5. Built-in Insert.Built-in Insert.

Kontraktor/ pemborong harus menyediakan semua “Insert” serta Kontraktor/ pemborong harus menyediakan semua “Insert” serta peralatan-peralatan tambahan lain yang dibutuhkan yang harus dipendam dalam beton peralatan tambahan lain yang dibutuhkan yang harus dipendam dalam beton maupun cara pemasangan yang lain

maupun cara pemasangan yang lain 3.4.6.

3.4.6. Finishing.Finishing.

Semua material yang dipasang harus sudah dalam keadaan difinish dengan baik Semua material yang dipasang harus sudah dalam keadaan difinish dengan baik sesuai yang disyaratkan , finishing setelah terpasang adalah disyaratkan dan ini sesuai yang disyaratkan , finishing setelah terpasang adalah disyaratkan dan ini mencakup segala perbaikan pada material tersebut maupun pekerjaan lain sebagai mencakup segala perbaikan pada material tersebut maupun pekerjaan lain sebagai akibat pemasangan instalasi tersebut termasuk didalamnya perbaikan, pengecatan akibat pemasangan instalasi tersebut termasuk didalamnya perbaikan, pengecatan kembali, pembersihan dan lainnya.

kembali, pembersihan dan lainnya. 3.4.7.

3.4.7. Key Telephone/ TROKey Telephone/ TRO 3.4.8.

3.4.8. Hubungan antara kabel pesawat teleppon dengan kabel instalasi harus denganHubungan antara kabel pesawat teleppon dengan kabel instalasi harus dengan outlet tidak boleh dengan terminal strip. Outlet telepon dipasang secara outlet tidak boleh dengan terminal strip. Outlet telepon dipasang secara “flush-mounted” pada dinding.

mounted” pada dinding. 3.4.9.

3.4.9. Pemasangan .Pemasangan . a.

a. Kabel yang keluar dari MDF (Main Distribution Frame) ke CTB (cable TerminalKabel yang keluar dari MDF (Main Distribution Frame) ke CTB (cable Terminal Box) sampai ke pesawat dengan jumlah pair seperti tertera pada gambar, Box) sampai ke pesawat dengan jumlah pair seperti tertera pada gambar, dari kabel berisolasi PVC dengan pita pelindung statis (sesuai dengan dari kabel berisolasi PVC dengan pita pelindung statis (sesuai dengan ketentuan VDE 0815 atau Perumtel K.9-1-011). Sedangkan untuk kabel di ketentuan VDE 0815 atau Perumtel K.9-1-011). Sedangkan untuk kabel di luar bangunan menggunakan kabel tanah. Seluruh instalasi kabel telepon luar bangunan menggunakan kabel tanah. Seluruh instalasi kabel telepon dalam conduit unit (High Impact Conduit) dan setiap pencabangan harus dalam conduit unit (High Impact Conduit) dan setiap pencabangan harus dilakukan dalam junction box dari bahan besi tuang (bahan metal).

dilakukan dalam junction box dari bahan besi tuang (bahan metal). b.

b. Untuk instalasi di dalam bangunan di beberapa tempat, kabel telepon dalamUntuk instalasi di dalam bangunan di beberapa tempat, kabel telepon dalam conduit PVC high impact diletakkan bersama-sama kabel listrik dalam jalur conduit PVC high impact diletakkan bersama-sama kabel listrik dalam jalur kabel/ race-way. Selain itu terdapat juga instalasi telepon di dalam conduit kabel/ race-way. Selain itu terdapat juga instalasi telepon di dalam conduit yang menempel di dinding. Maupun yang tertanam di dalam beton lengkap yang menempel di dinding. Maupun yang tertanam di dalam beton lengkap dengan terminal maupun junction box.

dengan terminal maupun junction box. c.

c. Kabel-kabel ari CTB ke setiap outlet dapat juga menggunakan kabel 1 (satu)Kabel-kabel ari CTB ke setiap outlet dapat juga menggunakan kabel 1 (satu) par atau multi pair untuk beberapa outlet asalkan disambung melalui outlet/ par atau multi pair untuk beberapa outlet asalkan disambung melalui outlet/ terminal.

terminal. 3.4.10.

3.4.10. Konduit, junction box, MDF dan CTB selain konduit yang ditanam pada dinding atauKonduit, junction box, MDF dan CTB selain konduit yang ditanam pada dinding atau pilar/ beton maka terdapat konduit untuk telepon di atas langit-langit. Pipa-pipa pilar/ beton maka terdapat konduit untuk telepon di atas langit-langit. Pipa-pipa konduit telepon dari MDF sampai CTB, dan dari CTB sampai outlet telepon adalah konduit telepon dari MDF sampai CTB, dan dari CTB sampai outlet telepon adalah dari bahan PVC high impact. Konduit telepon di atas ceiling/ plafon/ langit-langit dari bahan PVC high impact. Konduit telepon di atas ceiling/ plafon/ langit-langit dari MDF ke CTB, atau dari CTB ke setiap outlet telepon yang penyambungannya dari MDF ke CTB, atau dari CTB ke setiap outlet telepon yang penyambungannya dilakukan secara rapi dan kuat dengan penyambung yang sesuai untuk conduit dilakukan secara rapi dan kuat dengan penyambung yang sesuai untuk conduit telepon. Bagian ujung dari konduit ini harus ditanahkan (yaitu pada CTB). telepon. Bagian ujung dari konduit ini harus ditanahkan (yaitu pada CTB). Kontraktor/ pemborong harus membuat gambar detail/ gambar kerja untuk Kontraktor/ pemborong harus membuat gambar detail/ gambar kerja untuk sistem pentanahan (gounding) pada CTB, MDF dan untuk key telepon. sistem pentanahan (gounding) pada CTB, MDF dan untuk key telepon. Penghubung konduit yang berada diatas plafon dengan konduit vertical (pada Penghubung konduit yang berada diatas plafon dengan konduit vertical (pada pilar/ kolom/ dinding) atau dengan conduit ara 90º dengan lainnya harus pilar/ kolom/ dinding) atau dengan conduit ara 90º dengan lainnya harus

(6)

dilakukan melalui junction box dari bahan cast iron dan penyambungan harus dilakukan melalui junction box dari bahan cast iron dan penyambungan harus dengan “brass compression gland”. Konduit untuk telepon dari CTB ke pesawat dengan “brass compression gland”. Konduit untuk telepon dari CTB ke pesawat dan lain-lain harus terpasang di dinding atau tertanam di tiang beton. Kontraktor/ dan lain-lain harus terpasang di dinding atau tertanam di tiang beton. Kontraktor/ pemborong harus meneliti dengan sempurna pada gambar. Pda pemasangan pemborong harus meneliti dengan sempurna pada gambar. Pda pemasangan kontraktor/ pemborong harus menyesuaikan letak dari konduit tersebut dengan kontraktor/ pemborong harus menyesuaikan letak dari konduit tersebut dengan gambar instalasi dilengkapi dengan junction box dan aksesoris lain sekalipun pada gambar instalasi dilengkapi dengan junction box dan aksesoris lain sekalipun pada gambar tidak dinyatakan dengan jelas. Semua belokan dan cadangan harus gambar tidak dinyatakan dengan jelas. Semua belokan dan cadangan harus melalui junction box.

melalui junction box. 

 Segala syarat dan cara pemasangan outlet telepon serta danSegala syarat dan cara pemasangan outlet telepon serta dan penginstalasiannya menjadi tanggungan kontraktor/ pemborong telepon. penginstalasiannya menjadi tanggungan kontraktor/ pemborong telepon. 

 Outlet-outlet yang dipasang harus sudah lengkap dengan kabel sampai keOutlet-outlet yang dipasang harus sudah lengkap dengan kabel sampai ke CTB.

CTB. 

 Semua konduit yang terpasang di plafon atau di tempat lain secara out-bowSemua konduit yang terpasang di plafon atau di tempat lain secara out-bow harus dilapisi dengan cat dasar dan cat akhir yang warnanya akan ditentukan harus dilapisi dengan cat dasar dan cat akhir yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh konsultan perencana.

kemudian oleh konsultan perencana. 

 Kotak-kotak CTB atau MDF harus terbuat dari plat besi dengan ketebalanKotak-kotak CTB atau MDF harus terbuat dari plat besi dengan ketebalan minimal 1,5 mm dengan difinished dengan cat dasar dan cat akhir dengan minimal 1,5 mm dengan difinished dengan cat dasar dan cat akhir dengan warna yang ditentukan kemudian.

warna yang ditentukan kemudian. 

 Semua cat CTB dan MDF harus dilengkapi dengan kunci ”Master key type”.Semua cat CTB dan MDF harus dilengkapi dengan kunci ”Master key type”. 3.4.12. Persyaratan bahan/ material.

3.4.12. Persyaratan bahan/ material.

a. Semua material yang di suplai dan di pasang oleh kontraktor/ pemborong harus a. Semua material yang di suplai dan di pasang oleh kontraktor/ pemborong harus

baru dan material

baru dan material tersebut khusus tersebut khusus untuk pemasangan di untuk pemasangan di daerah tropis sertadaerah tropis serta sebelum pemasangan harus mendapatkan ijin tertulis dari konsultan pengawas. sebelum pemasangan harus mendapatkan ijin tertulis dari konsultan pengawas. b. Kontraktor/ pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui b. Kontraktor/ pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya ekstra.

tersebut tanpa biaya ekstra.

c. Komponen-komponen dari material mungkin sering diganti harus dipilih yang c. Komponen-komponen dari material mungkin sering diganti harus dipilih yang

mudah diperoleh di pasaran bebas. mudah diperoleh di pasaran bebas. d.

d.Daftar materialDaftar material

Kabel telepon dari outlet ke terminal box tiap lantai menggunakan kabel telepon Kabel telepon dari outlet ke terminal box tiap lantai menggunakan kabel telepon Supreme 2 pair. Kabel dari terminal box tiap lantai ke MDF menggunakan kabel Supreme 2 pair. Kabel dari terminal box tiap lantai ke MDF menggunakan kabel telepon Supreme multipair sesuai dengan kebutuhan tiap lantai

telepon Supreme multipair sesuai dengan kebutuhan tiap lantai N Noo PPEERRAALLAATTAANN/ / MMAATTEERRIIAAL L BBUUAATTAAN N PPAABBRRIIKK/ / MMEERRKK 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. TB TB KABEL KABEL

KABEL DARI IB-HANDSET KABEL DARI IB-HANDSET OUTLET TELEPON OUTLET TELEPON KONDUIT PVC KONDUIT PVC RACK KABEL RACK KABEL - LOKAL - LOKAL - SUPREME - SUPREME - LAPP CABLE - LAPP CABLE - BROCO - BROCO - MERTEN - MERTEN - SETARA - SETARA - EGA - EGA - CLIPSAL - CLIPSAL - GILFLEX - GILFLEX - LOKAL - LOKAL 3.5.

3.5. Pekerjaan instalasi data.Pekerjaan instalasi data. 3.5.1.

3.5.1. Lingkup Lingkup pekerjaan.pekerjaan.

Lingkup pekerjaan instalasi data adalah mulai dari outlet (modular); instalasi kabel Lingkup pekerjaan instalasi data adalah mulai dari outlet (modular); instalasi kabel sampai ke patch panel pada wall mounted rack tiap lantai.

sampai ke patch panel pada wall mounted rack tiap lantai. 3.5.2.

3.5.2. Persyaratan Persyaratan bahan/ bahan/ material.material.

Kabel yang dipakai Belden cat. 5E, modular & faceplate AVAYA; patch panel AVAYA Kabel yang dipakai Belden cat. 5E, modular & faceplate AVAYA; patch panel AVAYA 3.6.

3.6. Pekerjaan outlet TV.Pekerjaan outlet TV. 3.6.1.

3.6.1. Lingkup Lingkup pekerjaan.pekerjaan.

Lingkup pekerjaan outlet TV adalah instalasi kabel dari terminal antenna TV hingga ke Lingkup pekerjaan outlet TV adalah instalasi kabel dari terminal antenna TV hingga ke posisi outlet tiap lantai.

posisi outlet tiap lantai. 3.6.2.

3.6.2. Persyaratan Persyaratan bahan/ bahan/ material.material.

Kabel yang digunakan adalah kabel Coaxial 75 ohm merk Belden dan outlet dari Kabel yang digunakan adalah kabel Coaxial 75 ohm merk Belden dan outlet dari Clipsal.

(7)

Pasal 4

PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING / SANITASI 4.7. Instalasi Plumbing/ Sanitasi.

4.7.1. Umum.

a. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh kontraktor/ pemborong harus baru (New product) dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah tropis serta sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

b. Kontraktor/ pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya tambahan/ extra cost dari pemilik.

c. Komponen-komponendari material yang mungkin seringa diganti harus dipilih yang mudah diperoleh di pasaran bebas.

4.7.2. Lingkup pekerjaan.

a. Pengadaan dan pemasangan instalasi air bersih, air buangan, air bekas dan instalasi air kotor.

b. Bahan/ material yang dipakai / digunakan adalah produk/ merek Wavin , Rucika  kelas AW.

c. Pengadaan bahan dan pemasangan seluruh sanitair dan aksesoris serta tenaga kerja komplit beserta alat-alat pendukungya.

d. Kontraktor/ pemborong wajib membuat shop drawing untuk instalasi plumbing dan harus sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

4.7.3.  Ajuan.

Pengajuan contoh warna sanitair yang akan dipakai sesuai dengan tipe yang telah ditentukan oleh Konsultan pengawas pada detail gambar perencanaan.

4.7.4. Pengiriman, penyimpanan dan penanganan barang

a. Semua barang yang dikirim harus dalam keadaan baik, bebas dari cacat pabrik yang diakibatkan yang diakibatkan waktu pembuatan maupun cacat lain seperti robek, kotor atau menunjukkan noda lainnya.

b. Semua barang yang dikirim harus dibungkus dengan rapi, komplit dengan label atau keterangan lainnya termasuk dengan segel asli dari pabrik.

c. Penyimpanan barang/ bahan harus ditempatkan oada tempat khusus tidak tercampur dengan barang-barang lain yang dapat mengakibatkan kerusakan seperti cat, minyak kayu, besi, atau barang cair/ padat lainnya.

d. Kondisi tempat penyimpanan harus dalam keadaan bersih dan kering. 4.7.5. Bahan/ material.

a. Tipe lihat gambar detail perencanaan.

b. Bahan yang dipakai ex. TOTO   warna standard White (lihat gambar detail perencanaan).

c. Bahan perekat sesuai dengan yang direkomenasikan dari pabrik. 4.7.6. Pelaksanaan.

a. Kontrol/ pemeriksaan.

b. Pemerikasaan lokasi/ bidang yang akan dipasang harus dilakukan oleh kontraktor sebelum pekerjaan pemasangan dilakukan.

c. Bila dalm pemeriksaan diketemukan bidang yang tidak memenuhi syarat untuk dipasang, Kntraktor dapat memperbaiki sendir atau melaporkan kepada Konsultan Pengawas.

4.7.7. Pemasangan.

a. Kondisi ruangan sebelum dan sesudah pemasangan harus lebih bersih dan terhindar dari debu yang berlebihan.

b. Pemasangan sanitair dan aksesoris harus sesuai dengan ketentuan pabrik dan harus dihindari kebocoran pada lantai dan dinding yang dapat mengakibatkan rembesan air kelantai di bawahnya.

c. Setelah selesai terpasang maka kontraktor/ pemborong wajib mencoba beberapa waktu/ periode dan memastikan peralatan yang terpasang tersebut berfungsi dengan baik.

(8)

a. Kontraktor/ pemborong harus selalu menjaga kebersihan lokasi pemasangan dari sisa hasil pemasangan.

b. Sisa sampah bekas pemasangan harus dibuang sendiri setiap hari oleh kontraktor/ pemborong atas biaya sendiri.

4.7.9. Perlindungan.

Perlindungan harus diberikan pada sanitair dan aksesoris yang sudah terpasang dengan baik. Kerusakan yang diakibatkan karena kontraktor/ pemborong menjadi tanggungan kontraktor/ pemborong atas biaya sendiri.

4.7.10. Perbaikan/ garansi/ Masa pemeliharaan.

a. Kontraktor/ pemborong diharuskan mengadakan perbaikan jika ada kerusakan/ kebocoran yang diakibatkan dari kelalaian dalam pemasangan/ kerusakan lain atas biaya sendiri.

b. Selama pemeliharaan dimulai sesuai dengan perjanjian dengan pemberi tugas. c. Selama itu pula kontraktor/ pemborong berkewajiban untuk merawat dan

(9)

BAB VI. E.1

E.1. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

Pasal E - 1

Pekerjaan Sistem Elektrikal

1. Pekerjaan Sistem Distribusi Listrik

1.0 Lingkup Pekerjaan

1.0.1 Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh instalasi listrik seperti dipersyaratkan dalam buku ini dan seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar rancangan listrik. Dalam Pekerjaan ini harus termasuk sertifikat keaslian produk pabrik dari peralatan yang akan dipakai, jaminan garansi, petunjuk operasi dan pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi sistem distribusi listrik.

1.0.2 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelas-kan baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar perencanaan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Transformator Daya,

Pemerisaan dan pengetesan transformator daya eksisting yang terpasang sehingga dapat berfungsi sesuai dengan gambar perencanaan.

b. Panel-Panel Daya Tegangan Rendah,

Pekerjaan ini meliputi perbaikan panel MDP existing agar sesuai dengan gambar perencanaan dan pengadaan panel SDP Panel Daya, Panel Penerangan Umum, Panel Daya Pompa – pompa, AHU dan lain sebagainya sesuai dengan gambar perencanaan, termasuk seluruh peralatan proteksi dan peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem distribusi daya listrik.

c. Kabel-Kabel Feeder Daya Tegangan Rendah.

Pekerjaan ini meliputi kabel utama dari busduck (existing) dari MDP (existing) ke SDP bangunan MDP(baru) yang melayani Panel Hydrant, Panel Genset, Panel Pompa. Juga sudah termasuk seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem  jaringan instalasi listrik.

d. Instalasi Daya,

Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang digunakan untuk menghubungkan panel-panel daya dengan outlet-outlet daya dan peralatan-peralatan listrik, seperti Exhaust Fan, Motor-motor Listrik pada peralatan Sistem Mekanikal serta peralatan lain sesuai dengan Gambar rancangan dan Buku Persyaratan Teknis.

e. Instalasi Penerangan,

Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang menghubung-kan panel-panel penerangan dengan fixture lampu, baik di dalam maupun di luar bangunan, sesuai dengan Gambar rancangan dan Buku Persyaratan Teknis.

(10)

f. Fixture Lampu,

 Yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah armature lampu, fitting, ballast, starter, capasitor, lampu-lampu dan peralatan-bantu lainnya yang berhubungan dengan item pekerjaan sesuai dengan standard pabrik yang dipilihdan sesuai gambar rancangan.

g. Sistem Pembumian Pengaman,

 Yang termasuk di dalam pekerjaan sistem pengebumian meliputi batang elektroda pengebumian yang menghubungkan setiap panel daya listrik yang harus dikebumikan dengan elektroda pembumian termasuk seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem ini seperti yang ditunjukan dalam gambar perencanaan.

h. Peralatan Penunjang Instalasi,

Pekerjaan ini meliputi junction box, conduit, sparing, doos outlet daya, doos saklar, doos penyambungan, doos pencabangan, elbow, flexible conduit, klem dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan jaringan instalasi yang terpa-sang meskipun peralatan-peralatan ini tidak disebutkan dan digambarkan dengan jelas di dalam Gambar rancangan.

i. Peralatan bantu/pendukung lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar Rancangan dan Persyaratan Teknis.

1.1 Kemampuan Operasi Sistem Distribusi Listrik

1.1.1 Sistem Distribusi Listrik

1.1.1.1 Pada keadaan normal, seluruh beban dilayani oleh sumber catu daya listrik utama yang berasal dari Jaringan Tegangan Menengah PLN (20 kV, 3 phasa, 50 Hertz). Sumber Daya yang bersumber dari jaringan PLN dengan dua buah trafo penurun tegangan seperti ditunjukan dalam gambar perencanaan.

1.1.1.2 Pada saat sumber catu daya utama dari PLN mengalami gangguan, secara otomatis beban daya dilayani oleh sumber catu daya cadangan yang berasal dari Diesel Generating Set (existing). 1.1.1.3 Pada keadaan darurat (terjadi kebakaran), secara otomatis seluruh beban dimatikan oleh signal

listrik yang dikirimkan dari sentral Sistem Pengindera Kebakaran (FACP) kecuali daya listrik untuk mencatu beban-beban khusus seperti Electric Fire Pump, Fuel Pump lift kebakaran, control sprinkler dan peralatan bantu evakuasi seperti gambar rancangan.

1.2 Sistem Penerangan

1.2.1 Klasifikasi Lampu Penerangan.

Lampu-lampu penerangan di dalam gedung dikategorikan sebagai berikut :

a. Lampu penerangan normal (normal lighting) yaitu lampu penerangan buatan dengan intensitas penerangan yang disesuai-kan berdasarkan jenis kegiatan pada masing – masing area bangunan rumah sakit seperti gambar rancangan.

b. Lampu penerangan darurat (emergency lighting) yaitu lampu penerangan buatan sebagai pengganti bila lampu penerangan normal terganggu (mati) lampu ini akan menyala baik pada kon-disi normal maupun darurat.

Lampu penerangan dalam gedung terdiri dari :

 Escape lighting yaitu lampu penerangan darurat untuk menjamin kelancaran dan

keamanan evakuasi pada saat terjadi darurat kebakaran emergency.

 Emergency Exit lighting yaitu lampu penerangan darurat untuk penunjuk jalan keluar

(11)

1.2.2 Pada setiap ruangan kecuali Tangga, koridor dan tempat – tempat umum disediakan saklar-saklar setempat untuk menyalakan atau mematikan lampu. Sedangkan untuk penerangan kios menjadi beban pengguna kios dengan dibatasi oleh MCB sebelum meter seperti ditunjukan dalam gambar perencanaan.

1.3 Persyaratan Pekerjaan Panel Tegangan Rendah

1.3.1 Konstruksi Box Panel

a.  Yang melaksanakan pembuatan panel harus sub Kontraktor panel (panelmaker) yang telah berpengalaman dalam pembuatan/ pabrikasi panel dengan menunjukkan bukti sertifikat yang telah diakui oleh Badan terkait dalam hal ini PLN dan mempunyai workshop yang terkait dengan pabrikasi panel.

b. Panel terbuat dari plat baja dengan rangka terbuat dari besi siku dengan ukuran minimal 600 x 400 x 400 mM (free standing) atau plat besi yang terbentuk (wall mounted).

c. Rangka utama harus diberi tutup dari bahan plat baja dengan dengan ketebalan sebagai berikut :

Panel Dinding Pintu

SDP, SDP-FH 20 mM 3,0 mM

LP, PP 1,6 mM 2,0 mM

c. Plat tutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap siku dari plat tutup ini harus benar-benar 90o. Plat penutup kerangka panel harus disekrup dengan rapi yang dilengkapi cincin plastic sebelum cincin besi terhadap kerangka panel. Plat penutup ini harus dapat dilepas-lepas.

d. Panel dilengkapi dengan tutup atas atau tutup bawah yang dapat dilepas-lepas dan harus disiapkan lubang serta Compression Cable Glad untuk setiap incoming dan outgoing feeder.

e. Pada dinding belakang atau/dan samping diperlukan membuat lubang-lubang ventilasi yang cukup. Lubang ventilasi ini harus dibuat dengan cara punch dan rapi. Pada bagian dalam dari dinding yang diberi ventilasi harus dilengkapi tambahan dinding yang diberi lubang punch, hal ini untuk menjaga masuknya benda-benda/binatang bagian yang bertegangan dari peralatan panel.

f.  Antara badan panel tempat dudukan peralatan listrik yang bertegangan dengan pintu panel harus dilengkapi dengan dinding pengaman pelindung peralatan listrik dengan material yang sama, sehingga pada saat pintu panel dibuka yang tampak hanya tuas – tuas peralatan listrik, sedangkan jaringan/montase kabel terlindung oleh dinding pengaman tersebut.

g. Engsel yang digunakan harus kuat dan tidak menonjol dan harus tersembunyi serta rapi. Kunci dan handle pintu harus dari type Spagnolet dengan tungkai penguat bawah dan atas dan dari bahan yang dilapisi vernikel. Kontraktor/subkon./ Panel harus dilengkapi “master key” yang bisa membuka seluruh panel yang terpasang.

h. Rangka, penutup, cover plate dan pintu seluruhnya harus diberi cat dasar dan dilapisi dengan powder coating warna abu-abu atau warna yang dipilih oleh Pemberi Tugas melalui DIREKSI PENGAWAS/MK. Kontraktor sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan harus terlebih dahulu menyerahkan contoh warna dan metoda pelaksanaan pada DIREKSI PENGAWAS/MK untuk dimintakan persetujuan.

i. Panel yang berada di luar bangunan harus mempunyai index protection (IP) 557, sedangkan untuk dalam bangunan IP 540 sesuai standad yang dipersyaratkan.

(12)

k. Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang diketanahkan (grounding) dan busbar pentanahan, yang berfungsi untuk dudukan ujung kabel pentanahan sehingga pada saat pintu panel dibuka dalam keadaan aktif kemungkinan adanya muatan kapasitif dapat dihindari.

l. Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel incoming dan outgoing serta terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/label/ sign plates mengenai nama beban atau kelompok beban yang dicatu daya listriknya. Petunjuk tersebut berupa diagram system satu garis dan label ini harus terbuat dari plat aluminium atau sesuai standard DIN 4070. m. Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cM dibawah ambang atas

panel atau disesuaikan dengan kebutuhan harus disediakan tempat untuk pemasangan lampu indikator, fuse dan alat-alat ukur. Bagian tersebut merupakan bagian yang terpisah dari pintu panel dan kedudukannya menetap (fixed).

1.3.2 Busbar dan Terminal Penyambungan.

a. Panel harus sesuai untuk sistem 3 phasa, 4 kawat dan mem-punyai 5 busbar dimana busbar pentanahan terpisah. Kecuali panel untuk ruang operasi yang dilengkapi dengan  “trafo Isolasi” Kontraktor harus melaksanakan seperti gambar ranca-ngan atau jika ada hal yang bertentangan dengan system agar dikonsul-tasikan dengan DIREKSI PENGAWAS/MK untuk men-dapatkan persetujuan.

b. Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan bahan perak. Galvanisasi ini, termasuk pula bagian-bagian yang menempel pada busbar, seperti sepatu kabel dan peraltan Bantu lainnya.

c. Pemasangan kabel (untuk semua ukuran luas penampang kabel) pada busbar dan terminal penyambungan harus menggunakan sepatu kabel.

d. Busbar dan terminal penyambungan harus disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik, sehingga mampu menahan electro mechanical force akibat arus hubung singkat terbesar yang mungkin terjadi.

1.3.3 Circuit Breaker.

a. Circuit breaker yang digunakan dari jenis MCB, MCCB, ACB, yang dilengkapi dengan thermal overcurrent release dan electromagnetic overcurrent release yang rating ampere trip-nya dari type adjustable dari salah satu bagian jaringan untuk jarak jaringan kabel yang pendek, sedangkan untuk jaringan kabel yan panjang kedua belah sisi pengamannya harus dari type adjustable atau seperti yang ditunjukan gambar rancangan.

b. Outgoing circuit breaker dari Panel khusus untuk motor-motor harus dilengkapi dengan proteksi kehilangan arus satu phasa. Dan system jaringan yang dilengkapi DOL atau Y - ∆  atau seperti gambar rancangan tergantung besar – kecilnya beban daya listrik. Jika dalam gambar rancangan tidak terindikasi sudah merupakan kewajiban Kontraktor untuk melengkapinya seperti yang dipersyaratkan oleh standard yang berlaku tanpa mengakibatkan adanya biaya tambah.

c. Circuit Breaker untuk proteksi motor-motor listrik harus meng-gunakan Circuit Breaker yang dirancang khusus untuk penga-man motor (Circuit Breaker tipe M).

d. Breaking capacity dan rating CB yang digunakan harus sebesar yang tercantum dalam Gambar rancangan.

e. Tipe Circuit Breaker yang digunakan adalah,

 Icu = Ics ( arus komulatif = arus short circuit)  ≤ 32 Ampere tipe MCB,

 40 ≥ sampai dengan 63 Ampere tipe MCCB Fixed,  ≤ 80 Ampere tipe MCCB Adjustable.

f. Pemasangan MCB harus menggunakan Omega Rail sedangkan pemasangan MCCB dan komponen komponen lain, seperti magnetic contactor, time switch dan lainnya harus

(13)

menggunakan dudukan plat. Pemasangan komponen-komponen tersebut harus rapi dan kokoh sehingga tidak akan epas oleh gangguan mekanis.

g. Jika di dalam Gambar rancangan dinyatakan ada spare, maka spare tersebut harus terpasang secara lengkap atau sesuai dengan keterangan gambar rancangan

h. Semua Circuit Breaker harus diberi label/signplate yang terbuat dari Alumunium mengenai nama beban atau kelompok beban yang dicatu daya listriknya. Label itu harus terbuat dari plat alumunium atau sesuai standard DIN-4070.

1.3.4  Alat Ukur/indikator.

a. Panel panel dilengkapi dengan alat-alat ukur, seperti :

  Volt meter &, Ampere meter, Cosphi meter, Frequensi meter,  Trafo arus, Selector switch

 kWh yang terpasang pada setiap kios

 KVAR meter, yang terpasang pada sisi developer.  Indicator lamp & mini fuse,

 Tidak semua panel dilengkapi dengan peralatan seperti di atas, melainkan harus

disesuaikan dengan gambar rancangan

b.  Volt meter dilengkapi dengan selector switch yang mempunyai mode 7 (tujuh) posisi :

 kali phasa terhadap netral,  kali phasa terhadap phasa,  posisi Off.

c.  Amperemeter yang dipasang pada panel utama selain mempunyai pointer (jarum penunjuk) untuk menunjukkan besarnya arus listrik yang ada dilengkapi juga dengan pointer lain yang berfungsi sebagai "Maximum Demand Indicator"

d. Lampu indikator yang digunakan adalah :

 Warna hijau untuk phasa R,

 Warna kuning untuk phasa S,

 Warna merah untuk phasa T,

Lampu-lampu indikator harus diproteksi dengan menggunakan mini fuse. 1.3.5 Tipe Panel.

a. Berdasarkan cara penggunaannya dan pemasangannya, panel-panel tegangan rendah di klasifikasikan dari type free standing dan wall mounting.

b. Panel jenis Free Standing dipasang pada lantai kerja dengan lokasi seperti pada Gambar rancangan. Pemasangan panel harus menggunakan dudukan konstruksi baja dan harus diperkuat dengan mur baut atau dynabolt sehingga tidak akan berubah posisi oleh gangguan mekanis.

c. Panel jenis wall mounting dipasang flush mounting pada dinding tembok dengan lokasi sesuai Gambar rancangan. Pemasangan panel pada dinding harus diperkuat dengan baut tanam (anchor bolt) sehingga tidak akan rusak oleh gangguan mekanis.

d. Box panel dan semua material yang bersifat konduktif yang berada di sekitar panel listrik harus dihubungkan ke Sistem Pembumian Pengaman.

1.3.6 Gambar Skema Rangkaian Listrik.

a. Panel harus dilengkapi dengan gambar skema rangkaian listrik, lengkap dengan keterangan mengenai bagian instalasi yang diatur oleh panel tersebut.

(14)

b. Gambar skema rangkaian listrik dibuat dengan baik, dilaminasi plastik dan ditempelkan pada pintu luar panel bagian dalam.

1.4 Persyaratan Pekerjaan Kabel Tegangan Rendah

1.4.1 Ketentuan Umum.

a. Persyaratan teknis ini berlaku untuk :

 Kabel daya,

 Instalasi daya, dan  Instalasi penerangan.

b.  Yang dimaksud dengan kabel daya adalah kabel yang meng-hubungkan antara panel satu dengan panel ( MDP ke SDP) dan yang lainnya termasuk peralatan bantu yang dibutuhkan.

c.  Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel yang menghubungkan panel-panel daya dengan beban-beban stop kontak, peralatan Sistem Tata Udara dan Penghawaan (Smoke Vestibule Ventilator, Exhaust Fan), peralatan Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Hydrant Pump, Jockey Pump, Fuel Transfer Pump), Pompa Air Bersih, Elevator, sesuai dengan Gambar rancangan. Didalam instalasi daya ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit, sparing, doos untuk outlet daya/ penyam-bungan/pencabangan, flexible conduit dan peralatan - peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi daya.

d.  Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabel-kabel yang menghubungkan antara panel-panel penerangan dengan fixture-fixture lampu penerangan buatan. Di dalam instalasi penerangan ini harus sudah termasuk semua jenis/tipe saklar, conduit, sparing, doos untuk saklar/penyambungan/ pencabang-an, metal flexible conduit dan peralatan-peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi pene-rangan buatan.

1.4.2 Jenis Kabel.

a. Kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standard SII dan SPLN atau standard-standard lain yang diakui di negara Republik Indonesia serta mendapat rekomendasi dari LMK.

b. Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi listrik Tegangan Rendah yang digunakan minimal harus sesuai dengan Gambar rancangan.

c. Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage sebesar 600 Volt/1000 Volt. d. Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus bocor yang

terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 M panjang kabel.

e. Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan darurat (seperti lift dan lain-lain seperti ditunjukkan di dalam Gambar Perencanaan) kabel-kabel yang digunakan adalah kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai dengan fungsi dan lokasi pemasangannya seperti tabel di bawah ini :

No. Pemakaian Jenis Kabel

1. 2. 3. 4. 5.

Ins. Penerangan dalam bangunan Ins. Penerangan luar bangunan Ins. Dan kabel daya dalam bangunan Ins. Daya luar bangunan

Ins. daya khusus (emergency)

NYA/NYM NYY/NYFGbY NYY

NYFGbY Tahan api

f. Kabel yang digunakan untuk instalasi daya listrik yang dioperasikan pada saat terjadi kebakaran antara lain :

(15)

 Smoke Vestibule Ventilator  Elevator emergency,

 Contactor dan Electric Strike,  Fire Pump,

dari jenis kabel tahan api (Flexible Mineral Insulated Fire Resis-tant) yang dapat menahan temperatur 950 oC selama 3 jam dan lulus Impact Test on Fire.

g. Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merk, jenis, ukuran luas penampang, rating tegangan kerja dan standard yang digunakan.

h. Pada ujung kabel-kabel daya utama harus diberi label/sign-plate yang terbuat dari alumunium mengenai nama beban yang dicatu daya listriknya atau nama sumber yang mencatu daya kabel/beban tersebut.

1.4.3 Persyaratan Pemasangan.

a. Pemasangan kabel instalasi tegangan rendah harus memenuhi peraturan PLN dan PUIL 2000 atau peraturan lain yang diakui di negara Republik Indonesia.

b. Kabel harus diatur dengan rapi dan terpasang dengan kokoh sehingga tidak akan lepas atau rusak oleh gangguan gangguan mekanis.

c. Pembelokan kabel harus diatur sedemikain rupa sehingga jari-jari pembelokan tidak boleh kurang dari 15 kali diameter luar kabel tersebut atau harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat kabel.

d. Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe press, ukuran sesuai dengan ukuran luas penampang kabel serta dililit dengan “excelcior tape” dan difinish dengan bahan isolasi ciut panas yang sesuai.

e. Penyambungan kabel pada kabel daya, kabel instalasi daya dan instalasi penerangan tidak diperkenankan kecuali untuk pencabangan pada kabel instalasi daya dan instalasi penerangan. Penyambungan kabel untuk pencabangan harus dilakukan di dalam junction box atau doos sesuai dengan persyaratan.

f. Penarikan kabel harus menggunakan peralatan-peralatan bantu yang sesuai dan tidak boleh melebihi strength dan stress maximum yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat kabel.

g. Sebelum dilakukan pemasangan/penyambungan, bagian ujung awal dan ujung akhir dari kabel daya harus dilindungi dengan 'sealing end cable', sehingga bagian konduktor maupun bagian isolasi kabel tidak rusak.

h. Pemasangan kabel di dalam bangunan dapat dilakukan,

 Pada rak kabel,

 Di dalam dinding yang dilengkapi conduit  Di plat lantai atap yang dilengkapi conduit.

i. Pemasangan kabel pada rak kabel harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Kabel harus diatur rapi

 Kabel harus diperkuat dengan klem pada setiap jarak 40 cM dengan perkuatan mur

baut pada dudukan/struktur rak.

 Untuk kabel instalasi daya dan penerangan harus dilindungi dengan conduit PVC type

High Impact.

 Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalam conduit kecuali di dalam

kotak sambung atau kotak cabang.

(16)

 Kabel harus dilindungi dengan sparing.

 Sparing (pipa pelindung kabel yang ditanam dalam High Impact Conduit) sebelum

ditutup tembok harus disusun rapi dan diklem pada setiap jarak 60 cM. Jika sparing tersebut berjumlah cukup banyak, maka perkuatan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara klem dan kawat ayam sehingga tersusun rapi dan kokoh.

 Kabel instalasi yang datang dari conduit menuju sparing harus dilindungi dengan

'metal flexible conduit' serta pertemuan antara conduit/sparing dengan metal flexible conduit harus dilakukan dengan cara klem.

 Untuk instalasi kabel expose harus di dalam RSC (Rigid Steel Conduit).

1.5 Persyaratan Teknis Peralatan Instalasi

1.5.1 Outlet Daya.

a. Outlet daya dan plug yang digunakan harus memenuhi standard SII, SPLN, VDE/DIN atau standard-standard lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.

b. Outlet daya/plug yang terpasang harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

 Rating tegangan : 250 Volt

 Rating arus : 16 A atau seperti Gambar rancangan  Tipe pemasangan : recessed

Khusus untuk ruang operasi harus tahan zat kimia yang bersifat korosif.

c. Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik pembuat, standard produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.

d. Outlet daya yang digunakan jenis putas dan tusuk kontak yang dilengkapi dengan protector.

e. Kontraktor harus mengkoordinasikan warna, bentuk dan ukuran outlet daya dengan pihak Perencana Arsitektur/Interior.

f. Outlet daya dipasang pada dinding atau partisi harus mengguna-kan doos dengan ketinggian pemasangan 30 cM dari permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencana Interior atau atas per-setujuan Pemberi Tugas melalui DIREKSI PENGAWAS/MK.

g. Tata letak outlet daya sesuai dengan Gambar rancangan dan harus dikoordinasikan dengan tata letak furnitures/peralatan.

1.5.2 Saklar Lampu Penerangan.

a. Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN, SII dan VDE/DIN atau standard-standard lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.

b. Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

 Rating tegangan : 250 Volt

 Rating arus : minimal 10 A

 Tipe : recessed

c. Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik pembuat, standard produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.

d. Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cM dari permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencana Interior atau keinginan Pemberi Tugas. Pemasangan saklar harus menggunakan doos.

(17)

e. Tata letak saklar harus sesuai dengan Gambar rancangan dan dikoordinasikan dengan Perencana Interior atau atas keinginan Pemberi Tugas melalui/sepengetahuan DIREKSI PENGAWAS/MK.

1.6 Persyaratan Teknis Penunjang Instalasi

1.6.1 Rigid Conduit.

a. Rigid conduit yang dipasang secara exposed menggunakan conduit jenis PVC high impac dengan ketebalan minimum 2 mm juga termasuk conduit yang ditanam di dalam tembok/beton.

b. Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar 1,5 kali dari total diameter luar kabel yang dilindunginya dan ukuran minimum sebesar 3/4". Oleh karena itu, kontraktor sebelum memasang conduit harus re-konfirmasi dahulu terhadap kabel yang akan dilindunginya.

c. Ujung ujung conduit bahan steel/GSP yang dikondisikan untuk pelindung kabel luar bangunan harus dihaluskan dan diberi tules agar tidak merusak isolasi kabel.

d. Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus dibedakan dengan cara dicat finish dengan warna yang berbeda sebagai berikut :

 Instalasi listrik : warna hitam,  Instalasi fire alarm : warna merah,  Instalasi tata suara : warna putih,  Instalasi telepon : warna kuning,

e. Pemakaian conduit di sini dimaksudkan untuk finishing seluruh instalasi daya, instalasi penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena itu pemasangannya harus dilakukan serapi mungkin dan dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur atas koordinasi DIREKSI PENGAWAS/MK.

f. Pemasangan pipa conduit di atas plafond harus dikoordinasikan dengan penggunaan jalur untuk utilitas lain seperti instalasi komunikasi, fire alarm, sound system, matv, ducting AC dan lain-lain sehingga tersusun rapi, kokoh dan tidak saling mem-pengaruhi/mengganggu. g. Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar rancangan diper-kirakan tidak mungkin lagi

untuk dilaksanakan,maka Kontraktor wajib mencari jalur lain sehingga pelaksanaan mudah dan tidak mengganggu utilitas lain, tetapi tetap harus sesuai dengan persyaratan.

h. Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding dengan pipa conduit di atas plafond harus menggunakan doos dan diantara doos tersebut dipasang flexible conduit. Pemasangan flexible conduit tersebut harus dilakukan dengan cara klem.

i. Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat diisi dengan 1 (satu) kabel berinti banyak atau satu pasang kabel untuk phasa, netral dan grounding, baik untuk kabel daya maupun untuk kabel lain.

 j. Conduit untuk instalasi listrik harus berjarak minimum 50 cM dari pipa air panas.

k. Jumlah sparing (conduit yang ditanam di dalam beton) harus disediakan minimum sebanyak 120 % dari jumlah kabel yang akan melewatinya atau minimum mempunyai satu buah sparing lebih banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya.

1.6.2 Flexible Conduit.

a. Flexible conduit digunakan untuk melindungi kabel :

  Yang ke luar dari conduit dan masuk ke dalam sparing.   Yang ke luar dari conduit ke titik titik lampu.

(18)

 Pembelokan instalasi.

 Dan keperluan lain seperti tercantum di dalam Gambar Perencanaan

b. Penyambungan flexible conduit dengan conduit lain harus dilakukan di dalam doos penyambungan.

c. Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kali total diameter luar kabel yang dilindunginya.

d. Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.

e. Khusus flexible conduit yang dipergunakan untuk pelindung instalasi pompa – pompa atau peralatan yang disimpan di luar bangunan yang kemungkinan akan mendapatkan gangguan mekanis harus menggunakan flexible dengan bahan metal tahan karat.

1.6.3 Rak Kabel.

a. Rak kabel yang digunakan untuk menyanggqa kabel-kabel daya kabel instalasi daya, penerangan serta kabel instalasi arus lemah.

b. Rak kabel terbuat dari plat baja dengan ketebalan 2 mM yang dilapisi Hot Dipped Galvanised dengan ketebalan lapisan minimum 50 M dan disesuiakan dengan standart BS 729 (dalam shaft).

c. Rak kabel harus dilengkapi dengan tutup (cover) rakrung penyangga kabel, jarak antar ruang penyangga kabel maximum 50 cM.

d. Penggantung rak kabel dipasang pada plat beton dengan anchor bolt dan harus kuat untuk menyangga rak kabel beserta isiannya serta harus tahan pula menahan gangguan-gangguan mekanis

e. Rak kabel harus mempunyai penggantung yang dapat diatur (adjustable) yang terbuat dari bahan besi.

f. Rak kabel yang dipergunakan arus kuat dan arus lemah harus dipisahkan untuk menghindari kemungkinan adanya induksi yang akan mengganggu fungsi system operasi. Jarak rak kabel arus kuat dan arus lemah adalah 1 meter yang dipasang sejajar, sedangkan yang bersilangan 30 cM.

1.7 Persyaratan Teknis Fixture Penerangan

1.7.1 Armature Lampu.

a.  Armatur-armatur lampu harus memenuhi persyaratan teknis, bentuk dan penampilan sesuai dengan Gambar rancangan. Dan kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan harus menyerahkan contoh armature setiap type yang akan dipasang lengkap dengan komponennya untuk dimintakan persetujuan dari Pemberi Tugas melalui DIREKSI PENGAWAS/MK.

b.  Armatur-armatur lampu menggunakan produk lokal dengan standard kualitas yang baik dan mempunyai workshop untuk pabrikasi pekerjaan terkait.

c.  Armatur-armatur lampu yang terbuat dari plat baja harus mem-punyai ketebalan plat minimal 0,7 mm, dicat dasar dengan meni tahan karat dan finish cat bakar.

d. Pemilihan warna cat ditentukan oleh Perencana Arsitektur/ Interior/ atas permintaan Pemberi Tugas melalui sepengetahuan DIREKSI PENGAWAS/MK.

e.  Armatur lampu untuk lampu TL, PL/PLC, SL harus dilengkapi dengan komponen-komponen lampu berupa ballast jenis low loss, starter dan kapasitor dengan kualitas terbaik.

Referensi

Dokumen terkait

Bertujuan untuk mengetahuai berapa jumlah daya yang digunakan seperti lampu, pendingin ruangan AC (Air Conditioner ), stop kontak dan peralatan lain yang ada pada gedung

Instalsi pada gedung Sma Muhammadiyah surakarta ini menggunakan progaram autoCAD serta untuk menentukan titik lampu dengan menggunakan cara manual ,mengetahui total daya listrik

Berikut set-up yang diperlukan untuk pengujian jaringan kabel tembaga : Tester ditempatkan pada ujung kabel outlet atau peralatan, dan test

⇒ Setelah selesai pemasangan instalasi pipa (sebelum memasang sprinkler head) seluruh sistem distribusi air untuk pemadam kebakaran harus di uji dengan tekanan

• Gambar instalasi listrik harus didasarkan pada gambar arsitektur yang selanjutnya diberi titik lampu, saklar, panel + kabel.. Contoh diagram satu garis

Bertujuan untuk mengetahuai berapa jumlah daya yang digunakan seperti lampu, pendingin ruangan AC (Air Conditioner ), stop kontak dan peralatan lain yang ada pada gedung

Instalsi pada gedung Sma Muhammadiyah surakarta ini menggunakan progaram autoCAD serta untuk menentukan titik lampu dengan menggunakan cara manual ,mengetahui total daya listrik

Transformator Arus Transformator arus Current Transformer yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada instalasi tenaga listrik di sisi primer TET,